Anda di halaman 1dari 11

DAUN UNGU, BUKAN SEKEDAR OBAT AMBEIEN

Ada beberapa penyakit yang suka sambang ke tubuh saya, salah satunya adalah ambeien bin
wasir. Sudah bertahun-tahun saya mengidap ambeien, kumat-kumatan. Namun karena
pembesaran pembuluh darah di anus terjadi di dalam, saya tak begitu memperhatikannya. Hobi
makan super pedas terus jalan, kerja dengan duduk atau jongkok berjam-jam pun terus
berlangsung, hingga akhirnya ambeien keluar dan mulai mengganggu. Saya pun panik.

Beragam cara saya coba untuk menyembuhkan ambeien, mulai makan biji pepaya, makan daun
singkong, makan tape, minum rebusan akar kangkung, minum the mahkota dewa, dan lainnya.
Memang mampu mengurangi efek ambeien seperti panas dalam, panas dan sakit di anus, tapi
semua berjalan lambat. Saya juga menggunakan obat dari dokter yang dimasukkan ke anus
selama 3 hari, tetap tak ada perubahan. Padahal sebutir kapsul harganyaRp.10.000. Hingga
akhirnya saya mendapat informasi tentang daun ungu. Namun obat-obatan herbal yang
memanfaatkan daun ungu relatif mahal. Kapsul daun ungu berharga seratus ribu rupiah lebih,
itupun hanya untuk konsumsi 1-2 minggu.

Beruntung saya tinggal di kota pahlawan yang taman-taman kotanya selalu dihiasi satu dua
batang daun ungu. Mencari daun ungu bukanlah hal sulit. Apalagi di kompleks Kodam V
Brawijaya, saya temukan belasan tanaman daun ungu, menjadi tanaman pagar di sekolah, sekitar
lapangan, dan markas tentara. Saya beruntung.

Dari berbagai literatur yang saya baca tentang daun ungu, di antaranya saya kutip
dari sumbersumbermanfaat.blogspot.com

Khasiat daun ungu sebagai anti-hemorrhoid sen diri dibuktikan oleh Prof dr H Sardjono Oerip
Santoso dari Farmakologi FKUI. Sebanyak 9-10 gram daun ungu segar kemudian direbus dalam
2 gelas air (600 cc) sampai menjadi 1 gelas rebusan dan diminum tiap hari 1 kali. Lima hari
kemudian, efek yang ditimbulkan oleh gejala hemorroid seperti nyeri, pendarahan, dan panas
hilang tak berbekas.

Dr JM Sugiarto memberikan bukti, Konsumsi 1 gelas rebusan daun ungu selama dua bulan
berturut-turut ternyata bisa membebaskan penderita dari gangguan wasir.

Sebagai analgesik pun khasiat daun ungu teruji sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian yang
dilakukan Dr drg Nur Permatasi MS, dr Umi Kalsum MKes, dan dr Nurdiana MKes dari Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Mereka menyatakan bahwa kandungan alkaloid dalam
daun ungu mempunyai kemampuan sebagai antiinflamasi dan juga sebagai analgesik pada hewan
percobaan. Efek analgesik tersebut ditunjukkan dengan terjadinya penurunan nilai ambang nyeri
setelah pemberian ekstrak alkaloid pada dosis 1,5, 3, dan 6 mg/kg. Menurut trio peneliti tersebut
kemampuan efek analgesik dan antiinfl amasi fraksi alkaloid dari ekstrak etanol daun ungu ampuh
menurunkan nilai ambang nyeri pada dosis 3 mg/kg bobot tubuh. Itu setara dengan pemberian
aspirin dengan dosis 125 mg/kg bobot tubuh. Hal ini berkat kemampuan alkaloid daun wungu
dalam menghambat pembentukan prostaglandin.
daun ungu jenis ini banyak saya temukan di depan SMA Kartika jalan Brawijaya, Kodam V

Brawijaya. info seputar daun ungu buka saja di wikipedia


Penelitian yang dilakukan oleh drg Endang Wahyuningtyas MS SpPros dari Jurusan Ilmu
Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi UGM, menyimpulkan daun ungu bermanfaat untuk sanitasi
gigi palsu. Penelitian yang menggunakan 40 sampel gigi tiruan arkrilik dibagi dalam 4 kelompok.
Masing-masing kelompok diberikan konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan 40% daun ungu dan
direndam selama 15 menit. Setelah dipakai oleh pasien selama 4 jam, gigi palsu itu kemudian
dibilas dan diperiksa. Hasilnya, daun ungu ampuh mencegah pertumbuhan bakteri mutan
streptococcus, cendawan, dan mencegah pertumbuhan plak. Penelitian tersebut
merekomendasikan bahwa pencegahan terbaik untuk menghambat plak, bakteri, dan cendawan
terjadi pada konsentrasi kandungan daun ungu sebanyak 40%.

Ambeien yang saya derita cukup parah, pembesarannya 2/3 kali jari kelingking. Saya jadi
ketakutan untuk BAB karena pasti sakit, nyeri, dan berdarah. Mulanya saya memakan 5 lembar
daun ungu sebagai lalap selama 2 hari. Rasa sakit berkurang. Lalu saya merebus 10 lembar daun
ungu -sekitar 5-10gram- dalam 250ml air. Saya hanya menunggu air mendidih selama 2-3 menit,
lalu saya biarkan rendaman daun ungu mendingin sebelum saya minum. Saya minumnya tak
tentu waktu. Kadang sehabis makan, kadang menjelang tidur. Tiga hari kemudian rasa sakit dan
bengkak berkurang. Anus terasa gatal. Seminggu kemudian sudah tak ada bengkak lagi, namun
benjolan tak juga berkurang. Dua minggu kemudian baru saya sadari benjolan mirip mengeras
(atau kering?).

Saya tak lagi memikirkan tentang ambeien dan benjolannya. Hanya, saya mengurangi makan
makanan pedas, terutama mengunyah langsung cabe. Kalau benar-benar teringin, saya hanya
makan 1-2 buah caberawit saja. Minum air putih saya perbanyak. Buah dan sayur? Biasa saja,
tak banyak perubahan. Saya kan tak suka daging.

Pada hari ke-30 minum air rebusan daun ungu, saya sadari benjolan sudah mengecil. Dan, pada
hari ke-45, benjolan benar-benar menghilang, tinggal sebesar benjolan korek api. Meskipun
demikian, saya tetap minum air rebusan daun ungu, setidaknya hingga hari ke-60.

Banyak manfaat yang saya rasakan selama mengkonsumsi daun ungu, di antaranya :
1. tidak pernah terserang sembelit. BAB lancar, feses tidak pernah keras, sehingga saya tak
perlu mengejan sekuat tenaga.
2. perut nyaris tak pernah kembung, kecuali saat berbuka puasa tapi ketiduran hingga tengah
malam, sehingga terlewat masa makan nasi
3. badan terasa ringan, mungkin efek sistem pencernaan yang lancar. Tak ada penggumpalan
feses di usus.
4. saya menjadi tak selera makan yang manis-manis. Berbuka puasa dengan sirup atau makanan
manis jadi tak menarik buat saya. Mending minum air putih atau makan energen. Mungkin
itu sebabnya gula darah saya selalu rendah.
5. Tak pernah terserang panas dalam dan sariawan.

Oya ada pengalaman menarik di saat mengkonsumsi daun ungu. Saya harus ke dokter gigi untuk
mencabut sisa gigi. Dokter mengobok-obok mulut saya, mengebor sisa gigi yang jauh menyusup
di dalam gusi. Darah banyak keluar. Lumayan lama juga prosesnya, tak seperti cabut gigi biasa.
Dokter lalu memberi saya obat penghilang rasa sakit selain antibiotik. Anehnya sampai di rumah
saya tak merasa sakit atau cenut-cenut sama sekali. Jadi tak meminum obat penghilang rasa
sakit. Saya jadi berpikir apa ini efek minum daun ungu? Bukankah daun ungu bersifat analgesik
dan anti-inflamasi? Entahlah. Yang jelas ngirit biaya perawatan kesehatan.

Khasiat Daun Ungu Untuk Pengobatan


Posted on by DenatureShop

Halo, berjumpa lagi di denatureshop.com kali ini admin akan membahas tentang 9 khasiat
daun ungu untuk pengobatan. di perjumpaan sebelumnya admin membahas tentang obat
gula darah, kali ini yuk kita tengok penjelasan dan 9 khasiat dari daun ungu.
Apa itu daun ungu?
Daun ungu (Graptophyllum pictum) atau biasa disebut juga daun wungu adalah tumbuhan obat
dari Papua Nugini dan Polinesia yang kemudian menyebar ke Indonesia. Spesies ini memiliki
nama daerah sebagai berikut: demung, tulak, wungu (Jw), daun temen-temen, handeuleum (Sd),
karotong (Md), temen (Bl), kadi-kadi, kobi-kobi (Tn), dan daun putri (Am).

Daun ungu adalah tumbuhan perdu yang tegak. Tingginya adalah 1,5-8 m. Batangnya termasuk
batang berkayu, beruas, permukaannya licin dengan warna ungu kehijauan. Daunnya tunggal,
bertangkai pendek, bentuknya bulat, pertulangannya menyirip, permukaan atasnya mengkilap,
dan tepinya rata. Bunganya majemuk, keluar di ujung batang, dengan rangkaian tandan yang
berwaran keunguan dengan panjang 3-12 cm. Buahnya berbentuk kotak yang lonjong, berwarna
ungu kecoklatan. Bijinya bulat dan putih dan berkulit tebal. Akarnya berjenis tunggal dan
berwarna coklat muda.

Spesies ini aslinya berasal dari Papua Nugini dan Polinesia. Kemudian, diperkenalkan ke Indo-
Cina, Semenanjung Malaya, Filipina, dan Indonesia. Di Jawa, daun ungu tumbuh sampai pada
1250 mdpl. Tumbuhan ini dibudidayakan sebagai tumbuhan pagar dan tumbuhan hias, yaitu yang
bervarietas daun yang berwarna merah. Untuk habitatnya, biasanya daun ungu tumbuh di tempat
yang banyak disinari matahari. Selain itu pula, ia tumbuh di tempat yang lembab, dan hangat.
Kandungan Nutrisi Daun Ungu
Daun ungu sangat tinggi kandungan alkaloid dan glikosidanya. Selain itu, dau ungu juga
mengandung saponin, tanin, fenolik, flavonoids, triterpenoids, dan steroid. Yuk kita bahas satu
per satu mengenai kandungan nutrisinya.
Alkaloid

Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan
terdapat di tetumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan). Asam
amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak
digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang sama, senyawa netral yang secara
biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk digolongan ini.
Alkaloid dihasilkan oleh banyak organisme, mulai dari bakteria, fungi (jamur), tumbuhan, dan
hewan. Ekstraksi secara kasar biasanya dengan mudah dapat dilakukan melalui teknik ekstraksi
asam-basa. Rasa pahit atau getir yang dirasakan lidah dapat disebabkan oleh alkaloid. Salah satu
contoh tanaman alkoloid adalah pepaya yang merupakan penghasil papaine.

Istilah “alkaloid” (berarti “mirip alkali”, karena dianggap bersifat basa) pertama kali dipakai oleh
Carl Friedrich Wilhelm Meissner (1819), seorang apoteker dari Halle (Jerman) untuk menyebut
berbagai senyawa yang diperoleh dari ekstraksi tumbuhan yang bersifat basa (pada waktu itu
sudah dikenal, misalnya, morfina, striknina, serta solanina). Hingga sekarang dikenal sekitar
10.000 senyawa yang tergolong alkaloid dengan struktur sangat beragam, sehingga hingga
sekarang tidak ada batasan yang jelas untuknya.

Glikosida

Glikosida merupakan zat kompleks yang mengandung gula yang ditemukan pada beberapa
tumbuhan. Berbagai tumbuhan mengandung zat farmakologis aktif, seperti digitalis dari
kecubung ungu (digitalis). Glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomerik dari
monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain. Glikosida tidak mengalami mutarotasi
tanpa adanya katalis asam, sehingga mereka tetap terkunci pada konfigurasinya. Gugus hidroksil
pada karbon anomerik dapat mengalami perubahan orientasi dari posisinya. Perubahan ini
disebut mutarotasi. Obligasi glikosidik sangat umum dalam jaringan tanaman dan hewan. Banyak
glikosida dikenal. Beberapa, seperti ouabain atau amygdalin sangat beracun. Lainnya, seperti
oligosakarida umum dan polisakarida yang ditemukan dalam sel-sel tubuh. Glikosida banyak
digunakan sebagai obat. Glikosida ditemukan pada kebanyakan jaringan tumbuhan dengan
jumlah yang sangat sedikit. Sekain beada pada sel tumbuhan, glikosida juga terdapat pada sel
jamur, bakteri, dan hewan. Glikosida ini dibentuk dari reaksi biokimia yang membuat senyawa
yang lebih polar daripada air terlarut dalam molekul. Tanaman dengan kandungan glikosida tinggi
digunakan sebagai suatu obat dengan suatu efek terapi karena memiliki efek bioaktif. Ia memiliki
efek terapi pada dosis yang rendah dan memiliki dosis toksik dengan dosis tinggi sehingga dapat
disimpulkan bahwa glikosida ini memiliki indeks terapi yang sempit.

Saponin
Saponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas pada tumbuhan tingkat
tinggi. Saponin membentuk larutan koloidal dalam air dan membentuk busa yang mantap jika
dikocok dan tidak hilang dengan penambahan asam (Harbrone,1996). Saponin merupakan
golongan senyawa alam yang rumit, yang mempunyai massa dan molekul besar, dengan
kegunaan luas (Burger et.al,1998) Saponin diberi nama demikian karena sifatnya menyerupai
sabun “Sapo” berarti sabun. Saponin adalah senyawa aktif permukaan yang kuat dan
menimbulkan busa bila dikocok dengan air. Beberapa saponin bekerja sebagai antimikroba.
Dikenal juga jenis saponin yaitu glikosida triterpenoid dan glikosida struktur steroid tertentu yang
mempunyai rantai spirotekal. Kedua saponin ini larut dalam air dan etanol, tetapi tidak larut dalam
eter. Aglikonya disebut sapogenin, diperoleh dengan hidrolisis dalam suasana asam atau hidrolisis
memakai enzim (Robinson,1995).

Di kehidupan sehari-hari kita sering melihat peristiwa buih yang disebabkan karena kita
mengkocok suatu tanaman ke dalam air. Secara fisika buih ini timbul karena adanya penurunan
tegangan permukaan pada cairan (air). Penurunan tegangan permukaan disebabkan karena
adanya senyawa sabun (bahasa latin = sapo) yang dapat mengkacaukan iktan hidrogen pada air.
Senyawa sabun ini biasanya memiliki dua bagian yang tidak sama sifat kepolaranya. Dalam
tumbuhan tertentu mengandung senyawa sabun yang biasa disebut saponin. Saponin berbeda
struktur dengan senywa sabun yang ada. Saponin merupakan jenis glikosida. Glikosida adalah
senyawa yang terdiri daro glikon (Glukosa, fruktosa,dll) dan aglikon (senyawa bahan aalam
lainya). Saponin umumnya berasa pahit dan dapat membentuk buih saat dikocok dengan air.
Selain itu juga bersifat beracun untuk beberapa hewan berdarah dingin (Najib, 2009). Saponin
merupakan glikosida yang memiliki aglikon berupa steroid dan triterpen. Saponin steroid tersusun
atas inti steroid (C 27) dengan molekul karbohidrat. Steroid saponin dihidrolisis menghasilkan
suatu aglikon yang dikenal sebagai saraponin.

Saponin triterpenoid tersusun atas inti triterpenoid dengan molekul karbohidrat. Dihidrolisis
menghasilkan suatu aglikon yang disebut sapogenin. Masing-masing senyawa ini banyak
dihasilkan di dalam tumbuhan (Hartono, 2009). Tumbuhan yang mengandung sponin ini biasanya
memiliki Genus Saponaria dari Keluarga Caryophyllaceae. Senywa saponin juga ditemui pada
famili sapindaceae, curcurbitaceae, dan araliaceae.

Saponin ada pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian tertentu, dan
dipengaruhi oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan
tidak diketahui mungkin sebagai penyimpan karbohidrat atau merupakan weste product dan
metabolism tumbuh-tumbuhan kemungkinan lain adalah sebagai pelindung terhadap serangan
serangga.

Sifat-sifat Saponin :
a. Mempunyai rasa pahit
b. Dalam larutan air membentuk busa stabil
c. Menghemolisa eritrosit
d. Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi
e. Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksiteroid lainya
f. Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi
g. Berat molekul relative tinggi dan analisi hanya menghasilkan formula empiris yang mendekati

Toksisitasnya mungkin karena dapat merendahkan tegangan permukaan (Surface tenstn) dengan
hidrolisis lengkap akan dihasilkan sapogenin (aglikon) dan karbohidrat (heksosa, pentose, dan
Saccharic acid) (Kim Nio,1989)

Tanin
Tanin (atau tanin nabati, sebagai lawan tanin sintetik) adalah suatu senyawa polifenol yang
berasal dari tumbuhan, berasa pahit dan kelat, yang bereaksi dengan dan menggumpalkan
protein, atau berbagai senyawa organik lainnya termasuk asam amino dan alkaloid.

Tanin (dari bahasa Inggris tannin; dari bahasa Jerman Hulu Kuno tanna, yang berarti “pohon ek”
atau “pohon berangan”) pada mulanya merujuk pada penggunaan bahan tanin nabati dari pohon
ek untuk menyamak belulang (kulit mentah) hewan agar menjadi kulit masak yang awet dan
lentur. Namun kini pengertian tanin meluas, mencakup aneka senyawa polifenol berukuran besar
yang mengandung cukup banyak gugus hidroksil dan gugus lain yang sesuai (misalnya karboksil)
untuk membentuk perikatan kompleks yang kuat dengan protein dan makromolekul yang lain.

Senyawa-senyawa tanin ditemukan pada banyak jenis tumbuhan; pelbagai senyawa ini berperan
penting untuk melindungi tumbuhan dari pemangsaan oleh herbivora dan hama, serta dalam
pengaturan pertumbuhan. Tanin yang terkandung dalam buah muda menimbulkan rasa kelat
(sepat); perubahan-perubahan yang terjadi pada senyawa tanin bersama berjalannya waktu
berperan penting dalam proses pemasakan buah.

Kandungan tanin dari bahan organik (serasah, ranting dan kayu) yang terlarut dalam air hujan
(bersama aneka subtansi humus), menjadikan air yang tergenang di rawa-rawa dan rawa gambut
berwarna coklat kehitaman seperti air teh, yang dikenal sebagai air hitam (black water).
Kandungan tanin pula yang membuat air semacam ini berasa kesat dan agak pahit.

Fenolik
Senyawa fenolik merupakan metabolit sekunder tanaman serta komponen penting dalam kualitas
sensoris dan nutrisi buah, sayuran, dan tanaman lainnya (Tomas-Barberan et al., 2000; Lapornik
et al., 2005). Senyawa ini memiliki cincin aromatik yang membawa satu atau lebih gugus hidroksil
dan strukturnya bervariasi mulai dari molekul fenolik sederhana hingga polimer kompleks dengan
massa molekul relatif yang tinggi (Balasundram et al., 2006).

Fenolik adalah salah satu kelompok fitokimia yang banyak terdapat di alam, memiliki fungsi
fisiologis dan morfologis yang penting bagi tanaman. Sebagai kelompok senyawa bioaktif
terbanyak, fenolik mempunyai beragam peran biologis, diantaranya sebagai fitoalexin (Popa et
al., 2008), antifeedants, penarik untuk serangga penyebuk (pollinator), mempengaruhi
pigmentasi tanaman, sebagai antioksidan dan agensia pelindung terhadap sinar ultra-violet
(Naczk dan Shahidi, 2006).

Senyawa fenolik tidak hanya mencakup molekul-molekul yang memiliki struktur polifenol (yaitu
beberapa gugus hidoksil pada cincin aromatis), tetapi juga molekul dengan satu cincin fenol,
misalnya asam fenolik dan alkohol fenolik. Polifenol terbagi menjadi beberapa kelompok
berdasarkan jumlah cincin fenol yang terkandung dan terikat pada cincin ini satu dengan yang
lain. Kelompok utama polifenol meliputi flavonoid, asam fenolik, tanin (hidrolisis dan kondensasi),
stilbena dan lignan (Yoshihara et al., 2010). Saat ini terdapat lebih dari 8000 jenis polifenol yang
secara luas terdistribusi pada bagian daun, biji, batang kayu, dan bunga (Heim et al., 2002),
termasuk di dalamnya 4000 jenis flavonoid yang telah teridentifikasi dan jumlahnya masih terus
bertambah (Harborne et al., 1999). Selanjutnya flavonoid dikelompokkan menjadi antosianin,
flavon, isoflavon, flavanon, flavonol dan flavanol (Tsao dan Yang, 2003).

Flavonoids
Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari 15 atom karbon yang umumnya tersebar di dunia
tumbuhan. Lebih dari 2000 flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah diidentifikasi, namun ada
tiga kelompok yang umum dipelajari, yaitu antosianin, flavonol, dan flavon. Antosianin (dari
bahasa Yunani anthos , bunga dan kyanos, biru-tua) adalah pigmen berwarna yang umumnya
terdapat di bunga berwarna merah, ungu, dan biru . Pigmen ini juga terdapat di berbagai bagian
tumbuhan lain misalnya, buah tertentu, batang, daun dan bahkan akar. Flavnoid sering terdapat
di sel epidermis. Sebagian besar flavonoid terhimpn di vakuola sel tumbuhan walaupun tempat
sintesisnya ada di luar vakuola.

Triterpenoid
Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan
secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C-30 asiklik, yaitu skualena, senyawa ini tidak
berwarna, berbentuk kristal, bertitik leleh tinggi dan bersifat optis aktif (Harborne,1987).

Menurut Harborne (1987) senyawa triterpenoid dapat dibagi menjadi empat golongan,yaitu:
triterpen sebenarnya, saponin, steroid, dan glikosida jantung.

Triterpenoid tersebar luas dalam damar, gabus dan kutin tumbuhan. Damar adalah asam
triterpenoid yang sering bersama-sama dengan gom polisakarida dalam damar gom. Triterpenoid
alkohol juga terdapat bebas dan sebagai glikosida.

Triterpenoid asiklik yang penting hanya hidrokarbon skualena yang diisolasi untuk pertama kali
dari minyak hati ikan hiu tetapi juga ditemukan dalam beberapa malam epikutikula dan minyak
nabati (minyak zaitun). Senyawa triterpenoid yang paling dikenal seperti lanosterol yang terdapat
dalam lemak wol, khamir dan beberapa senyawa tumbuhan tinggi. Triterpenoid tetrasiklik seperti
alkohol eufol dari euphorbia sp dan asam elemi dari canarium commune. Triterpenoid yang
terpenting ialah triterpenoid pentasiklik. Senyawa ini ditemukan dalam tumbuhan seprimitif
sphagnum tetapi yang paling umum adalah pada tumbuhan berbiji, bebas dan glikosida.
Triterpenoid nonglikosida sering ditemukan sebagai ekskresi dan dalam kutikula bekerja sebagai
pelindung atau menimbulkan ketahanan terhadap air.

Beberapa macam aktivitas fisiologi dari triterpenoid yang merupakan komponen aktif dari
tumbuhan telah digunakan sebagai tumbuhan obat untk penyakit diabetes, gangguan menstruasi,
patukan ular, gangguan kulit, kerusakan hati dan malaria.

Steroid
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat dihasil reaksi
penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok senyawa yang penting
dengan struktur dasar sterana jenuh (bahasa Inggris: saturated tetracyclic hydrocarbon : 1,2-
cyclopentanoperhydrophenanthrene) dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Senyawa yang
termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, progesteron, dan estrogen. Pada
umunya steroid berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17
atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan
jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh
ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin.

Lemak sterol adalah bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun diturunkan dari kolestana
dilengkapi gugus hidroksil pada atom C-3, banyak ditemukan pada tanaman, hewan dan fungsi.
Semua steroid dibuat di dalam sel dengan bahan baku berupa lemak sterol, baik berupa lanosterol
pada hewan atau fungsi, maupun berupa sikloartenol pada tumbuhan. Kedua jenis lemak sterol
di atas terbuat dari siklisasi squalena dari triterpena. Kolesterol adalah jenis lain lemak sterol yang
umum dijumpai.

Beberapa steroid bersifat anabolik, antara lain testosteron, metandienon, nandrolon dekanoat, 4-
androstena-3 17-dion. Steroid anabolik dapat mengakibatkan sejumlah efek samping yang
berbahaya, seperti menurunkan rasio lipoprotein densitas tinggi, yang berguna bagi jantung,
menurunkan rasio lipoprotein densitas rendah, stimulasi tumor prostat, kelainan koagulasi dan
gangguan hati, kebotakan, menebalnya rambut, tumbuhnya jerawat dan timbulnya payudara
pada pria. Secara fisiologi, steroid anabolik dapat membuat seseorang menjadi agresif.

Berikut beberapa 9 manfaat daun ungu, diantaranya:

1. Anti-inflamasi:. Studi ekstrak etanol menunjukkan kedua efek anti-inflamasi dan analgesik.
Flavonoid yang ditemukan di salah satu fraksi diasumsikan sebagai zat untuk efek
antiinflamasi.
2. Anti plak gigi: Studi ekstrak terhadap pertumbuhan plak pada gigi tiruan resin akrilik lengkap
menunjukkan penghambatan pertumbuhan plak, dengan hambatan pertumbuhan tertinggi
pada ekstrak 40%.
3. Anti-implantasi: Studi tikus albino menunjukkan ekstrak etanol daun ungu menunjukkan
aktivitas oksitosik sebanding dengan oksitosin sedangkan ekstrak air mengurangi kontraksi
normal rahim. Hasil mendukung penggunaan tanaman dalam pengobatan tradisional sebagai
penolong persalinan dan menunjukkan hal itu dapat digunakan di awal kehamilan sebagai
alat kontrasepsi.
4. Antidiabetes / hipoglikemik: Studi pada tikus Wistar diabetes diinduksi aloksan menunjukkan
ekstrak air daun segar memiliki efek hipoglikemik sebanding dengan metformin. Studi
toksisitas menunjukkan hal itu dapat dengan aman diberikan secara oral tanpa efek yang
tidak diinginkan.
5. Renoprotektif atau melindungi ginjal: Studi mengevaluasi efek ekstrak alkohol pada
nefrotoksisitas (keracunan pada ginjal) diinduksi cisplatin pada tikus albino. Hasil penelitian
menunjukkan efek pencegahan yang signifikan dengan penurunan kreatinin dan urea dan
sistem pertahanan restorasi antioksidan normal.
6. Mengobati wasir: Tanaman ini memang berkhasiat sebagai obat wasir atau penyakit yang
disebabkan oleh pembengkakan pada bibir anus. Tumpukan atau wasir adalah penyakit yang
ditandai dengan pembuluh darah bengkak atau membesar di dasar usus poros, baik di dalam
dan di luar anus. Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan seperti bisul merah
kebiruan atau kehitaman. Wasir dapat disebabkan oleh kurang serat. Hal ini menyebabkan
kesulitan dalam buang air besar atau sembelit sehingga pasien sering strain. Penelitian oleh
dosen Farmakologi FKUI menunjukan sebanyak 9-10 gram tanaman daun wungu segar dan
kemudian direbus dalam 2 gelas air (600 cc) sampai sisa 1 gelas dan minum satu kali setiap
hari. Lima hari kemudian, wasir gejala seperti nyeri, perdarahan, dan panas hilang tanpa
jejak. Mengkonsumsi 1 cangkir rebusan tanaman karikatur selama dua bulan berturut-turut
mampu membebaskan rakyat dari gangguan wasir.

Efek Samping Daun Ungu


Daun ungu pada umumnya aman untuk dikonsumsi oleh manusia dalam jumlah wajar.
Sedangkan efek sampingnya belum diketahui sampai sekarang. Namun, jika mengalami gejala
efek samping setelah mengkonsumsinya, maka disarankan untuk segera menghentikan
pengggunaan kemudian berkonsultasi dengan dokter.

Dosis dan Cara Menggunakan Daun Ungu


Daun ungu belum memiliki dosis yang disepakati. Namun, perlu diingat bahwa sama seperti
herbal lain bahwa walaupun daun ungu merupakan tanaman herbal dan alami. Daun ungu tidak
boleh dikonsumsi secara berlebihan. Daun ungu dapat dikonsumsi dengan cara direbus, dijus,
atau diseduh.
Demikianlah 6 khasiat dari daun ungu untuk pengobatan, semoga info ini bermanfaat untuk
anda. terimakasih. wassalam

Khasiat Daun Wungu / Daun Handeuleum untuk sembuhkan penyakit


Wasir/Ambeien
Beli Kapsul Daun Ungu >>> di sini

Daun Ungu (Graptophyllum pictum) atau nama


lainnya Demung, Tulak, Wungu (Jawa); Daun Temen-
temen,Handeuleum (Sunda), Temen (Bali); Karotong (Madura), Daun
Putri, Dongora (Ambon); Kobi-kobi (Ternate); termasuk tumbuhan tumbuh liar dipedesaan
atau ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat, daun ungu cocok tumbuh didaearah
dataran rendah sampai ketinggian 1250 meter di atas permukaan laut. Sekarang ini sudah ada
beberapa obat herbal yang merupakan hasil ekstrak daun Handeuleum / daun Wungu ini. Daun
Wungu ini merupakan salah satu obat herbal alami untuk penyakit ambeien.

Alhamdulillah, daun ungu/wungu/handeleum (Graptophyllum pictum) adalah salah satu


kandungan yang ada pada obat wasir alami: Ambextra Unlergo, yang nama lainnya dari daun
ungu ini adalah Graptophyllum pictumselain 6 jenis tanaman herbal lainnya yang
dikomposisikan untuk menyembuhkan wasir secara alami dengan ekstrak tanaman obat dan In
sya Allah bisa mengobati ambeien tanpa operasi atau obat kimia.

Bila Anda ingin tahu cara alami hilangkan ambeien dengan bahan alami adalah dengan daun
wungu ini, dan berikut ini beberapa pengakuan dari penderita ambeien yang berhasil mengobati
wasir dengan bahan alami ini.

SUDAH 10 tahun ia disiksa ambeien / wasir. Tubuhnya kurus. Kalau ia ke belakang,


kotorannya bercampur darah (buang air besar keluar darah).
R. Memed, bekas pamong di Depok yang pensiunan itu akhirnya setahun lalu menemui dr Y.M.
Sugiarta, 35 tahun, yang sehari-harinya bertugas di Rumah Sakit Jiwa Bogor dan sore hari buka
praktek pribadi.

Borraginol dan Essaven (keduanya obat wasir) diberikan dokter itu kepadanya. Namun
penyakitnya membandel. Sugiarta kemudian mengirimnya ke Rumah Sakit Palang Merah
Indonesia, Bogor. Di situ operasi yang direncanakan untuk mengenyahkan wasirnya tak bisa
dilaksanakan karena keadaan tubuhnya yang sangat lemah. Ia kembali ke rumah.
“Saya tak bisa tidur memikirkan Pak Memed,” kisah dr Sugiarta, yang akhirnya teringat
pada daun handeuleum(Praptophyllum L. Griff) sebagai obat wasir tradisionil yang populer di
Temanggung, Jawa Tengah. Dokter lulusan Universitas Gajah Mada itu berangkat ke sana
mencari daun itu yang panjangnya rata-rata 15 dan lebar 7 cm.

Daun itu harus direbus 7 lembar dan dicampur gula aren. Air rebusan sebanyak 3 gelas
dibiarkan mendidih terus hingga tinggal hanya 1 gelas. Inilah yang harus diminum tiap hari.

Pasien Memed mencobanya tiga hari berturut-turut, dan pendarahannya ternyata berhenti. Tiap
dua hari sekali (selama sebulan) Sugiarta meneliti pasiennya. Ambeinnya mengecil dan baik.

Sugiarta bercerita pada Bachrun Suwatdi dan TEMPO bahwa dalam setahun ini sudah 16
penderita wasir yang datang berobat kepadanya. Sepuluh di antara mereka penderita kelas
berat (sudah mencapai wasir stadium 3). Semua tertolong. “Ternyata rebusan handeuleum
tidak membawa efek samping,” ulas dokter itu.
Untuk Penghijauan Sugiarta masih ingin mengetahui apa yang dikandung daun tersebut dan
bagaimana cara kerjanya, hingga bisa menciutkan wasir yang sudah parah. Ia menghimbau para
peneliti supaya memberikan perhatian.

“Kalau nanti memang ternyata ampuh untuk wasir, saya berniat mengusulkan kepada pemerintah
daerah Bogor agar mengadakan penghijauan dengan pohon ini,” katanya.

Maksudnya, supaya daun itu gampang diperoleh. Menurut Herbarium Bogor, tumbuhan itu
banyak terdapat di daerah Jawa Barat, khususnya Sukabumi Selatan. Daunnya yang muda sering
juga digunakan penduduk sebagai bahan makanan. Pada upacara menuai padi. Handeuleum ini
digunakan pula sebagai pelindung sajen di sawah. Sugiarta mulai mengenal khasiat daun ini di
perkebunan tembakau di Temanggung, bekas milik orang Perancis.

Rupanya orang Perancis itu menitipkan pohon handeuleum yang bibitnya dibawa dari luar negeri.
Wasir pada tingkat gawat biasanya ditolong dengan operasi, demikian dr Ibrahim Ahmadsyah,
ahli bedah di RS Cipto Mangunkusumo. Ia tidak spontan menyambut pengobatan dengan daun
handeuleum.

“Pernah juga ada yang memperkenalkan obat wasir yang dibuat dari tinja semut. Setelah dicoba
pada 60 pasien, ternyata hanya mampu melancarkan buang air besar. Sedang wasirnya tidak,”
katanya.

Sibuk Comfrey Drs B. Dzulkarnain, staf ahli penelitian dan pengembangan Depkes, dosen luar
biasa di jurusan farmasi FIPIA-UI dan Ketua Himpunan Peneliti Bahan Obat Alam, menyambut
gembira penemuan dokter di Bogor itu. Namun ia sendiri belum sempat langsung turun ke
laboratorium untuk memeriksa daun handeuleum. Banyak waktunya masih terpakai untuk
meneliti daun comfrey yang ramai sampai sekarang. Tapi diketahuinya handeuleum “tidak
mengandung racun.” Comfrey yang diduga bisa menyembuhkan kanker masih diperdebatkan
para ahli. Kalau memang benar berkhasiat, handuleum bermanfaat ganda. Pertama harganya
murah. Kedua, biaya operasi wasir — mencapai Rp 100.000 — bisa dihematkan.

Sumber: TempoInteraktif
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1979/05/26/KSH/mbm.19790526.KSH54629.id.html

Gara-gara warna daunnya, ia sohor dengan nama daun ungu. Menyebut namanya, ingatan
langsung tertuju pada wasir atau ambeien. Secara turun-temurun, anggota famili Acanthaceae
itu memang mujarab mengobati penyakit akibat membengkaknya bibir anus itu. Daun ungu tak
cuma tokcer mengatasi ambeien, tetapi juga berkhasiat antiinflamasi, antiplak gigi, dan
mencegah sakit ketika menopause.Reputasi daun ungu sebagai antiwasir tak perlu diragukan.
Lihat pengalaman H Ahmad (bukan nama sebenarnya) yang 2 tahun mengidap wasir. Dengan
konsumsi rutin segelas rebusan daun ungu 2 kali sehari, wasirnya menyingkir. ‘Daun ungu
mengandung pektin untuk mengembangkan saluran cerna, sehingga mempermudah defekasi dan
tak menimbulkan luka atau peradangan,’ ujar Prof Dr Sumali Wiryowidagdo Apt, guru besar
Farmasi Universitas Indonesia.
Daun ungu Graptophyllum pictum itu bersifat antiinflamasi alias antiperadangan. Itu amat pas
untuk ambeien yang mengalami pembengkakan. Idha Kusumawati S.Si Msi Apt, periset Fakultas
Farmasi Universitas Airlangga, membuktikan kemujaraban daun ungu sebagai anti-ambeien. Ia
menguji anti-inflamasi dengan metode pengukuran edema pada telapak kaki tikus. Tentu saja
sebelumnya ia menginduksi 0,05 ml suspensi karagen-pemicu bengkak-pada kaki satwa pengerat
itu.

Sejam pasca induksi, tikus yang diberi 29,904 mg ekstraksi etil asetat daun ungu per 200 g bobot
tubuh menunjukkan bengkaknya mengecil. Demikian juga tikus yang diberi 376,488 mg ekstrak
daun ungu, sembuh dalam hitungan jam.

Anti Hermorrhoid
Wasir atau hemorrhoid merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya pembengkakan
atau pembesaran pembuluh vena di bagian terbawah poros usus, baik di sisi dalam maupun di
sisi luar anus. Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan seperti bisul berwarna merah
kebiru-biruan atau kehitaman. Ada dua tipe wasir yang lazim dikenal, wasir dalam (internal
hemorrhoid) dan wasir luar (external hemorrhoid).

Menurut dr Ekky M Rahardja MS SpGk, Spesialis Gizi Klinis Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanegara, wasir bisa disebabkan karena kurang mengkonsumsi serat. Ini mengakibatkan
susah buang air besar (konstipasi), hingga penderita kerap mengejan. Pola defekasi yang tidak
teratur pun serta jarangnya olahraga menjadi faktor pememicu timbulnya wasir.

Khasiat daun ungu sebagai anti-hemorrhoid sendiri dibuktikan oleh Prof dr H Sardjono Oerip
Santoso dari Farmakologi FKUI. Sebanyak 9-10 gram daun ungu segar kemudian direbus dalam
2 gelas air (600 cc) sampai menjadi 1 gelas rebusan dan diminum tiap hari 1 kali. Lima hari
kemudian, efek yang ditimbulkan oleh gejala hemorroid seperti nyeri, pendarahan, dan panas
hilang tak berbekas.

Dr JM Sugiarto pun tak mau ketinggalan memberikan bukti. Konsumsi 1 gelas rebusan daun ungu
selama dua bulan berturut-turut ternyata bisa membebaskan penderita dari gangguan wasir.
Berkat daun ungu, pengidap ambeien tak perlu lagi mengkonsumsi obat-obatan jenis
phlebodinamic seperti radium dan daflon. Obat itu lazim diresepkan dokter untuk melancarkan
sirkulasi darah di daerah anus serta menghilangkan bengkak, tonjolan, dan pendarahan.

Analgesik
Tak hanya itu kemampuan yang dimiliki oleh daun ungu. Sebagai analgesik pun, khasiat daun
ungu teruji sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan Dr drg Nur Permatasi MS, dr
Umi Kalsum MKes, dan dr Nurdiana MKes dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.
Mereka menyatakan bahwa kandungan alkaloid dalam daun ungu mempunyai kemampuan
sebagai anti inflamasi dan juga sebagai analgesik pada hewan percobaan.

Efek analgesik tersebut ditunjukkan dengan terjadinya penurunan nilai ambang nyeri setelah
pemberian ekstrak alkaloid pada dosis 1,5, 3, dan 6 mg/kg. Menurut trio peneliti tersebut
kemampuan efek analgesik dan anti inflamasi fraksi alkaloid dari ekstrak etanol daun ungu ampuh
menurunkan nilai ambang nyeri pada dosis 3 mg/kg bobot tubuh. Itu setara dengan pemberian
aspirin dengan dosis 125 mg/kg bobot tubuh. Hal ini berkat kemampuan alkaloid daun wungu
dalam menghambat pembentukan prostaglandin.

Gebrakan daun ungu tak hanya berhenti sampai di situ. Penelitian yang dilakukan oleh drg
Endang Wahyuningtyas MS SpPros dari Jurusan Ilmu Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi UGM,
menyimpulkan daun ungu bermanfaat untuk sanitasi gigi palsu. Penelitian yang menggunakan
40 sampel gigi tiruan arkrilik dibagi dalam 4 kelompok. Masing-masing kelompok diberikan
konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan 40% daun ungu dan direndam selama 15 menit. Setelah dipakai
oleh pasien selama 4 jam, gigi palsu itu kemudian dibilas dan diperiksa. Hasilnya, daun ungu
berkhasiatmencegah pertumbuhan bakteri mutan streptococcus, cendawan, dan mencegah
pertumbuhan plak.
Penelitian tersebut merekomendasikan bahwa pencegahan terbaik untuk menghambat plak,
bakteri, dan cendawan terjadi pada konsentrasi kandungan daun ungu sebanyak 40%. Daun
ungu ternyata mengandung berjuta manfaat.

Sumber: Berbagai sumber


Semoga Anda bisa menghilangkan benjolan wasir secara alami dengan daun wungu ini. Semoga
bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai