Disusun Oleh :
Kelas : 4B Farmasi
Dosen Pengampu :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan khadirat tuhan yang mahakuasa sehingga dapat
mengsukseskan dalam pembuatan makalah. Makalah ini ditulis dan disusun berdasarkan ilmu
ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penulis dan adanya referensi dari buku ataupun internet,
penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyusun makalah
selanjutnya. Amin…Tak lupa pula penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-
pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini Penulis mengharapkan makalah ini berguna
dan memiliki banyak manfaat, terutama bagi penulis.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
ii
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2.3. Apa saja efek samping dari jenis obat tersebut ?......................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
2.1 Pengertian.........................................................................................................................2
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................9
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengingat peranan obat yang sangat penting ini, makasejak permulaan abad ke — 20
timbul disiplin baru dalam ilmukedokteran yang dinamakan farmakologi ( farmakon =
obat,logos = ilmu ). Semula farmakologi mencakup semua ilmu yangberhubungan
dengan obat dengan definisi sebagai berikut : ilmuyang mempelajari sejarah, asal-usul
obat, sifat fisik dan kimiawi,cara mencampur dan membuat obat, efek terhadap fungsi
bokimiawi dan faal, cara kerja, absorpsi, distribusi,biotransformasi dan ekresi,
pengunaan dalam klinik dan efektoksiknya. Obat dalam arti luas adalah zat kimia
yangmempengaruhi proses hidup, sehingga farmakologi mencakupilmu pengetahuan
( explosion of knowledge ) dan keterbatasankemampuan otak manusia maka farmakologi
dipecah menjadiberbagai disiplin yang mempunyai yang harus mampu berdaptasi cepat
terhadap perubahanmendadak. Perubahan terkanan darah, kerja dan frekuensi
jantungserta komponen kardiovaskuler lain merupakan resultante ruang lingkup yang
lebihterbatas.Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem yang sangatdinamik,
dariberbagai faktor pengatur yang bekerja secara serentak.
BAB II PEMBAHASAN
1
2.1 Pengertian
Menurut American Heart Association tahun (2017) dalam Oliver (2013) Penyakit
kardiovaskuler menjadi penyebab kematian sebanyak 17,3 juta penduduk dunia, sekitar 3
juta dari kematian tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun .Menurut statistik dunia, ada
9,4 juta kematian setiap tahun yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan 45%
kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Diperkirakan angka
tersebut akan meningkat hingga 23,3 juta pada tahun 2030 (Lestari , 2014). Penyakit
kardiovaskular (CVD) adalah istilah bagi serangkaian gangguan yang menyerang
jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner (CHD), penyakit
serebrovaskular, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit vaskular perifer (PVD).
Definisi CVD juga menyangkut penyakit lain seperti rheumatic heart disease (kerusakan
jantung akibat rematik) dan penyakit jantung kongenital (kerusakan bentuk struktur
jantung sejak lahir) (Guilherme dan Kalil, 2016).
2
instrinsik dalam jaringan kardiovaskuler dan sistem ekstrinsik diluar sistem
kardiovaskuler.
a. Umur
b. Merokok
Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah prevalensi kebiasaan merokok
yang meningkat pada remaja, terutama pada remaja perempuan. Orang yang tidak
merokok dan tinggal bersama perokok (perokok pasif) memiliki peningkatan risiko
sebesar 20 — 30 % dibandingkan dengan orang yang tinggal dengan bukan perokok.
Risiko terjadinya akibat merokok berkaitan dengan dosis dimana orang yang merokok 20
batang rokok atau lebihdalam sehari memiliki resiko 10 sebesar dua hingga tiga kali
lebih tinggi daripada populasi umum untuk mengalami kejadian penyakit jantung.
c. Alkohol
3
dapat meningkatkan kadar trigliserida, yaitu suatu bentuk kolesterol yang bisa
mengeraskan arteri.
d. Pola Diet
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan penyakit jantung adalah diet yang
tidak sehat. Diet lemak jenuh, dan kolesterol mengakibatkan penyakit jantung. Selain itu,
terlalu banyak kandungan garam (sodium) dalam makanan bisa menaikkan kadar
tekanan darah sehingga dapat lebih berpotensi terserang penyakit jantung.
e. Aktivitas
Fisik Kurangnya aktivitas fisik dapat mengakibatkan penyakit jantung, hal ini
juga dapat meningkatkan kemungkinan memiliki kondisi medis lain yang merupakan
faktor resiko, termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
f. Obesitas
g. Hipertensi
Tekanan darah tinggi merupakan faktor resiko utama penyakit jantung. Tekanan
darah tinggi (hipertensi) adalah kondisi medis yang terjadi saat tekanan darah di arteri
dan pembuluh darah lainnya terlalu tinggi. Menurunkan tekanan darah dengan perubahan
gaya hidup atau dengan pengobatan bisa mengurangi resiko penyakit jantung dan
serangan jantung.
4
Pengidap angina bisa mengalami nyeri dada (dada terasa berat) sampai menjalar ke
bahu dan lengan kiri, leher, rahang, dan punggung. Selain itu, gejala angina juga bisa berupa
sesak sesak napas, mual, gelisah pusing, terasa lelah, hingga mengeluarkan lebih banyak
keringat.
Angina stabil. Serangan akut angina stabil harus diobati dengan gliseril trinitrat
sublingual. Jika serangan terjadi lebih dari dua kali dalam seminggu, diperlukan terapi obat
dan harus diberikan bertahap sesuai dengan respons yang diperoleh. Asetosal dengan dosis 75
mg/hari harus diberikan pada pasien dengan angina. Prosedur revaskularisasi dapat
dilakukan.
Angina tidak stabil. Pasien dengan angina tidak stabil harus dirawat di rumah sakit.
Tujuan tata laksana angina tidak stabil adalah untuk memberikan terapi pendukung dan
mengurangi rasa sakit selama serangan akut dan mencegah terjadinya infark miokard dan
kematian.
Pengobatan awal dengan asetosal (kunyah atau didispersikan dalam air) dengan dosis 300 mg
diberikan untuk mendapatkan efek antiagregasi. Apabila asetosal sudah diberikan sebelum
pasien dirawat, maka hal ini harus dilaporkan ke dokter.
Heparin atau heparin dengan berat molekul rendah yaitu dalteparin atau enoksaparin
sebaiknya juga diberikan. Nitrat digunakan untuk menghilangkan nyeri iskemik. Apabila
gliseril trinitrat sublingual tidak efektif, dapat diberikan gliseril trinitrat bukal atau intravena
atau isosorbid dinitrat intravena.
Antiangina adalah obat untuk angina pectoris (ketidak seimbangan antara permintaan
(demand) dan penyediaan (supply) oksigen pada salah satu bagian jantung.
a. Penyebab angina:
- Kebutuhan O2 meningkat → exercise berlebihan
- Penyediaan O2 menurun → sumbatan vaskuler
b. Cara kerja Antiangina:
- Menurunkan kebutuhan jantung akan oksigen dengan jalan menurunkan kerjanya.
(penyekat reseptor beta)
- Melebarkan pembuluh darah koroner → memperlancar aliran darah (vasodilator)
- Kombinasi keduanya
c. Obat Antiangina:
5
1. Nitrat organik, Obat ini cukup efektif untuk mengatasi gejala angina. Obat ini bisa
melebarkan pembuluh darah. Namun, tidak boleh diberikan pada pengidap tekanan
darah rendah (sistolik <100mg/dL). Di samping itu, obat ini juga digunakan sebagai
metode pencegahan jangka panjang atau digunakan sebelum melakukan aktivitas
yang berpotensi menyebabkan angin duduk. Contohnya Gliseril Trinitat, dan ISDN.
2. Beta bloker, Obat ini bekerja dengan cara menangkal efek hormon adrenalin,
sehingga tekanan darah berkurang dan ritme jantung menurun. Alhasil, beban jantung
pun akan ikut menurun.
3. Calsium antagonis, Obat ini bisa melancarkan aliran darah di dalam jantung,
sekaligus meredakan atau mencegah gejala angin duduk. Obat ini juga mampu
melemaskan sel-sel otot yang terdapat di dalam dinding pembuluh darah. Contohnya
Amlodipine, Verapamil dan Nifedipin.
d. Efek samping obat antiangina
Efek Samping antara lain sebagai berikut :
- Hipotensi
- Takikardi ventrikel
- Ekstrasistol ventrikel
- Bradikardi
- Sakit kepala
- Nyeri abdomen
- Nyeri punggung
- Insomnia
- Pusing
- Ansietas
- Mual
- Muntah.
6
Antiaritmia adalah kelompok obat yang digunakan menangani aritmia,
yaitu gangguan irama jantung yang bisa berupa detak jantung yang terlalu cepat, terlalu
lambat, atau tidak teratur. Antiaritmia hanya boleh digunakan sesuai resep dokter.
2. Antiaritmia Golongan II
Hipertensi adalah kondisi permanen di mana tekanan darah terus menerus tinggi
atau lebih dari 140/90 mmHg. Banyak orang tidak tahu mereka memiliki darah tinggi,
karena hipertensi tidak bisa dirasakan. Hipertensi bisa muncul tanpa gejala fisik, tapi
merusak secara tak terasa pada pembuluh darah. Ini terjadi karena sebenarnya hipertensi
bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, tapi sindrom kumpulan gejala penyakit. Darah
tinggi seringkali disebabkan oleh penyakit lain, seperti penyakit jantung atau penyakit
ginjal. Jika tekanan darah tinggi kamu dikarenakan oleh penyakit lain yang mendasarinya,
hipertensi bisa disembuhkan dengan cara mengobati akar penyebabnya.
7
Obat antihipertensi adalah kelompok obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan
darah akibat hipertensi. Hipertensi yang tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan
komplikasi, mulai dari stroke, serangan jantung, gagal jantung, hingga gagal ginjal. Ada
beberapa golongan obat antihipertensi.
Obat antihipertensi hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter. Berikut ini
adalah penjelasan dan pembagian jenis obat antihipertensi:
1. ACE inhibitor
8
Saat mengkonsumsi obat antihipertensi dengan jangka waktu yang cukup
lama,terdapat efek samping pada penderita pada kasus tertentu, seperti :Batuk, Pusing
atau pening, Sakit kepala, Diare, Konstipasi, Lelah, mengantuk, dan kurang
bertenaga, Ruam pada kulit, Mual atau muntah.
9
SOAL KASUS TENTANG OBAT KARDIOVASKULER
1. Seorang pria 45 tahun, dating ke poliklinik dengan keluhan nyeri dada, berkurang
saat beristirahat, pemeriksan fisik di temukan Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi
72x/menit, paru dan jantung dalam batas normal. Dilakukan pemeriksaan EKG dalam
batas normal. Dokter sangat curiga suatu angina pectoris stabil.
Pengobatan awal yang dapat diberikan adalah :
a. Nitrat
b. Beta blocker
c. ARB
d. Antagonis kalsium
e. Amlodipin
2. Seorang wanita 26 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan berdebar - debar. Ada
riwayat penyakit gondok sejak 2 tahun yang lalu dan telah satu minggu tidak minum obat.
Pada pemeriksaan fisi tekanan darah 140/70 mmHg, nadi 135x/mnt, bunyi pernapasan
vesiculer. Tidak ada ronki, terdengar bising jantung derajat 2/6 di hampir semua area katup.
Apa obat yang sesuai dan rasional untuk penderita ini ?
A. Nitodipin
B. Propanolol
C.Dilfiazem
D.Digoxin
E. Enalaprin
3. Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri dada selama 6
bulan terakhir mengalami nyeri dada substernal yang bersifat intermitten dan menjalar ke
lengan kiri. Nyeri pertama kali terjadi ketika melakukan aktivitas dan masa lalu dia
cenderung lebih suka mengkonsumsi minuman yang berakohol dan makan-makan yang
berlemak tinggi dan dia memiliki riwayat penyakit hipertensi.
10
Setelah dikaji data :
Dari contoh kasus diatas factor resiko yang bisa dirubah adalah ?
a.Ras
b.Jenis kelamin
c.Genetic
d. Usia
A. Miokarditis
B. Ishemia miokarditis
C. Beta bloker
D. Digitalis
DAFTAR PUSTAKA
11
Anonim ; 6 Obat Untuk Mengatasi Angin Duduk, Di akses dari :
https://www.halodoc.com/artikel/ini-6-obat-obatan-untuk-mengatasi-angin-duduk
12