Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SPESIALIT DAN TERMINOLOGI KESEHATAN

SPESIALIT OBAT KARDIOVASKULER

Disusun Oleh :

Amalia Putri Puji Pangesti (20080037)

Wilyam Dwi Apri (20080038)

Nanda Syifa Aulia (20080043)

Nur Amalia (20080048)

Nisa Amelia (20080052)

Husen Al Zahladi (20080053)

Kelas : 4B Farmasi

Dosen Pengampu :

Apt. Susi Suryati M. Farm

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

Tahun Ajaran 2021/2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan khadirat tuhan yang mahakuasa sehingga dapat
mengsukseskan dalam pembuatan makalah. Makalah ini ditulis dan disusun berdasarkan ilmu
ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penulis dan adanya referensi dari buku ataupun internet,
penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyusun makalah
selanjutnya. Amin…Tak lupa pula penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-
pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini Penulis mengharapkan makalah ini berguna
dan memiliki banyak manfaat, terutama bagi penulis.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

ii
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1

1.2.1 Apa Pengertian Sistem Kardiovaskuler?..........................................................................1

1.2.2 Apa Saja yang termasuk Jenis obat Kardiavaskuler ?...............................................1

1.2.3. Apa saja efek samping dari jenis obat tersebut ?......................................................1

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................1

1.3.1. Mengetahui Pengertian Sistem Kardiovaskuler.......................................................1

1.3.2. Mengetahui jenis obat-obat an Sistem Kardiovaskuler............................................1

1.3.3. Mengetahui efek samping obat kardiovaskuler........................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

2.1 Pengertian.........................................................................................................................2

2.1 Faktor risiko penyakit kardiovaskuler..............................................................................3

2.2 Penggolongan Obat Kardiovaskular.................................................................................4

2.2.1 Obat Antiangina.........................................................................................................4

2.2.2 Obat Antiaritmia........................................................................................................6

2.2.3 Obat Antihipertensi....................................................................................................7

BAB III PENUTUP...................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................9

SOAL KASUS TENTANG OBAT KARDIOVASKULER...................................................11

iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengingat peranan obat yang sangat penting ini, makasejak permulaan abad ke — 20
timbul disiplin baru dalam ilmukedokteran yang dinamakan farmakologi ( farmakon =
obat,logos = ilmu ). Semula farmakologi mencakup semua ilmu yangberhubungan
dengan obat dengan definisi sebagai berikut : ilmuyang mempelajari sejarah, asal-usul
obat, sifat fisik dan kimiawi,cara mencampur dan membuat obat, efek terhadap fungsi
bokimiawi dan faal, cara kerja, absorpsi, distribusi,biotransformasi dan ekresi,
pengunaan dalam klinik dan efektoksiknya. Obat dalam arti luas adalah zat kimia
yangmempengaruhi proses hidup, sehingga farmakologi mencakupilmu pengetahuan
( explosion of knowledge ) dan keterbatasankemampuan otak manusia maka farmakologi
dipecah menjadiberbagai disiplin yang mempunyai yang harus mampu berdaptasi cepat
terhadap perubahanmendadak. Perubahan terkanan darah, kerja dan frekuensi
jantungserta komponen kardiovaskuler lain merupakan resultante ruang lingkup yang
lebihterbatas.Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem yang sangatdinamik,
dariberbagai faktor pengatur yang bekerja secara serentak.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa Pengertian Sistem Kardiovaskuler?

1.2.2 Apa Saja yang termasuk Jenis obat Kardiavaskuler ?

1.2.3. Apa saja efek samping dari jenis obat tersebut ?


1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1. Mengetahui Pengertian Sistem Kardiovaskuler.

1.3.2. Mengetahui jenis obat-obat an Sistem Kardiovaskuler.

1.3.3. Mengetahui efek samping obat kardiovaskuler

BAB II PEMBAHASAN

1
2.1 Pengertian

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung,


dan pembuluh darah. Sistem tersebut memiliki tugas utama untuk mengedarkan oksigen,
nutrisi, dan darah ke seluruh sel dan jaringan tubuh sedangkan pembuluh darah sebagai
penyalur darah ke jaringan. Sistem kardiovaskuler dikendalikan oleh sistem saraf
otonom melalui nodus SA, nodus AV, berkas His, dan serabut Purkinye. Pembuluh
darah juga dipengaruhi sistem saraf otonom melalui saraf simpatis dan parasimpatis.
Penyakit kardiovaskular atau yang biasa disebut penyakit jantung umumnya mengacu
pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau pemblokiran pembuluh darah yang bisa
menyebabkan serangan jantung, nyeri dada (angina) atau stroke. Kondisi jantung lainnya
yang mempengaruhi otot jantung, katup atau ritme, juga dianggap bentuk penyakit
jantung.

Menurut American Heart Association tahun (2017) dalam Oliver (2013) Penyakit
kardiovaskuler menjadi penyebab kematian sebanyak 17,3 juta penduduk dunia, sekitar 3
juta dari kematian tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun .Menurut statistik dunia, ada
9,4 juta kematian setiap tahun yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan 45%
kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Diperkirakan angka
tersebut akan meningkat hingga 23,3 juta pada tahun 2030 (Lestari , 2014). Penyakit
kardiovaskular (CVD) adalah istilah bagi serangkaian gangguan yang menyerang
jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner (CHD), penyakit
serebrovaskular, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit vaskular perifer (PVD).
Definisi CVD juga menyangkut penyakit lain seperti rheumatic heart disease (kerusakan
jantung akibat rematik) dan penyakit jantung kongenital (kerusakan bentuk struktur
jantung sejak lahir) (Guilherme dan Kalil, 2016).

Obat kardiovaskuler merupakan kelompok obat yang mempengaruhi &


memperbaiki sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah ) secara langsung
ataupun tidak langsung. Fungsi utama sistem kardiovaskuler untuk menyalurkan oksigen
dan bahan metabolisme ke jaringan tubuh, serta membawa hasil metabolisme yang tidak
dibutuhkan ke alat ekskresi seperti ginjal dan paru-paru.

Untuk kelancaran fungsinya dalam mencukupi kebutuhan tubuh akan O2 yang


dapat berubah-ubah maka jantung dan pembuluh darah telah dilengkapi sistem pengatur

2
instrinsik dalam jaringan kardiovaskuler dan sistem ekstrinsik diluar sistem
kardiovaskuler.

2.1 Faktor risiko penyakit kardiovaskuler


Faktor risiko penyakit kardiovaskuler yaitu umur, merokok, alkohol, pola diet,
pola aktifitas fisik, obesitas dan hipertensi (Oliver, 2013):

a. Umur

Risiko penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia. Hal tersebut


sudah menjadi wajar karena semakin bertambahnya usia maka semakin menurunnya
kinerja organ tubuh manusia.

b. Merokok

Merokok merupakan faktor risiko mayor untuk terjadinya penyakit jantung,


termasuk serangan jantung dan stroke, dan juga memiliki hubungan kuat untuk
terjadinya penyakit jantung sehingga dengan berhenti merokok akan mengurangi risiko
terjadinya serangan jantung.Merokok sigaret menaikkan risiko serangan jantung
sebanyak 2 sampai 3 kali. Sekitar 24 % kematian akibat penyakit jantung pada laki-laki
dan 11 % pada perempuan disebabkan kebiasaan merokok. Meskipun terdapat
penurunan yang progresif proporsi pada populasi yang merokok sejak tahun 1970-an,
pada tahun 1996 sebesar 29 % laki-laki dan 28 % perempuan masih merokok.

Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah prevalensi kebiasaan merokok
yang meningkat pada remaja, terutama pada remaja perempuan. Orang yang tidak
merokok dan tinggal bersama perokok (perokok pasif) memiliki peningkatan risiko
sebesar 20 — 30 % dibandingkan dengan orang yang tinggal dengan bukan perokok.
Risiko terjadinya akibat merokok berkaitan dengan dosis dimana orang yang merokok 20
batang rokok atau lebihdalam sehari memiliki resiko 10 sebesar dua hingga tiga kali
lebih tinggi daripada populasi umum untuk mengalami kejadian penyakit jantung.

c. Alkohol

Kebiasaan mengkonsumsi alkohol bisa menaikkan kadar tekanan darah dan


beresiko terkena penyakit jantung. Selain itu, kebiasaan mengkonsumsi alkohol juga

3
dapat meningkatkan kadar trigliserida, yaitu suatu bentuk kolesterol yang bisa
mengeraskan arteri.

d. Pola Diet

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan penyakit jantung adalah diet yang
tidak sehat. Diet lemak jenuh, dan kolesterol mengakibatkan penyakit jantung. Selain itu,
terlalu banyak kandungan garam (sodium) dalam makanan bisa menaikkan kadar
tekanan darah sehingga dapat lebih berpotensi terserang penyakit jantung.

e. Aktivitas

Fisik Kurangnya aktivitas fisik dapat mengakibatkan penyakit jantung, hal ini
juga dapat meningkatkan kemungkinan memiliki kondisi medis lain yang merupakan
faktor resiko, termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

f. Obesitas

Obesitas adalah kelebihan lemak tubuh. Obesitas dikaitkan dengan kadar


kolesterol dan trigliserida yang lebih tinggi dan menurunkan kadar kolesterol baik.
Selain penyakit jantung, obesitas juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan
diabetes sehingga dapat menimbulkan resiko terserang penyakit jantung.

g. Hipertensi

Tekanan darah tinggi merupakan faktor resiko utama penyakit jantung. Tekanan
darah tinggi (hipertensi) adalah kondisi medis yang terjadi saat tekanan darah di arteri
dan pembuluh darah lainnya terlalu tinggi. Menurunkan tekanan darah dengan perubahan
gaya hidup atau dengan pengobatan bisa mengurangi resiko penyakit jantung dan
serangan jantung.

2.2 Penggolongan Obat Kardiovaskular

2.2.1 Obat Antiangina


Angin duduk atau angina merupakan kondisi yang ditandai dengan nyeri pada dada,
akibat otot-otot jantung kurang mendapat pasokan darah. Pasokan darah yang terganggu ini
terjadi karena adanya penyempitan atau pengerasan pada pembuluh darah. Yang perlu
diingat, angin duduk ini bisa menyerang seseorang secara tiba-tiba.

4
Pengidap angina bisa mengalami nyeri dada (dada terasa berat) sampai menjalar ke
bahu dan lengan kiri, leher, rahang, dan punggung. Selain itu, gejala angina juga bisa berupa
sesak sesak napas, mual, gelisah pusing, terasa lelah, hingga mengeluarkan lebih banyak
keringat.

Angina stabil. Serangan akut angina stabil harus diobati dengan gliseril trinitrat
sublingual. Jika serangan terjadi lebih dari dua kali dalam seminggu, diperlukan terapi obat
dan harus diberikan bertahap sesuai dengan respons yang diperoleh. Asetosal dengan dosis 75
mg/hari harus diberikan pada pasien dengan angina. Prosedur revaskularisasi dapat
dilakukan.

Angina tidak stabil. Pasien dengan angina tidak stabil harus dirawat di rumah sakit.
Tujuan tata laksana angina tidak stabil adalah untuk memberikan terapi pendukung dan
mengurangi rasa sakit selama serangan akut dan mencegah terjadinya infark miokard dan
kematian.
Pengobatan awal dengan asetosal (kunyah atau didispersikan dalam air) dengan dosis 300 mg
diberikan untuk mendapatkan efek antiagregasi. Apabila asetosal sudah diberikan sebelum
pasien dirawat, maka hal ini harus dilaporkan ke dokter.

Heparin atau heparin dengan berat molekul rendah yaitu dalteparin atau enoksaparin
sebaiknya juga diberikan. Nitrat digunakan untuk menghilangkan nyeri iskemik. Apabila
gliseril trinitrat sublingual tidak efektif, dapat diberikan gliseril trinitrat bukal atau intravena
atau isosorbid dinitrat intravena.

Antiangina adalah obat untuk angina pectoris (ketidak seimbangan antara permintaan
(demand) dan penyediaan (supply) oksigen pada salah satu bagian jantung.

a. Penyebab angina:
- Kebutuhan O2 meningkat → exercise berlebihan
- Penyediaan O2 menurun → sumbatan vaskuler
b. Cara kerja Antiangina:
- Menurunkan kebutuhan jantung akan oksigen dengan jalan menurunkan kerjanya.
(penyekat reseptor beta)
- Melebarkan pembuluh darah koroner → memperlancar aliran darah (vasodilator)
- Kombinasi keduanya
c. Obat Antiangina:

5
1. Nitrat organik, Obat ini cukup efektif untuk mengatasi gejala angina. Obat ini bisa
melebarkan pembuluh darah. Namun, tidak boleh diberikan pada pengidap tekanan
darah rendah (sistolik <100mg/dL). Di samping itu, obat ini juga digunakan sebagai
metode pencegahan jangka panjang atau digunakan sebelum melakukan aktivitas
yang berpotensi menyebabkan angin duduk. Contohnya Gliseril Trinitat, dan ISDN.
2. Beta bloker, Obat ini bekerja dengan cara menangkal efek hormon adrenalin,
sehingga tekanan darah berkurang dan ritme jantung menurun. Alhasil, beban jantung
pun akan ikut menurun.
3. Calsium antagonis, Obat ini bisa melancarkan aliran darah di dalam jantung,
sekaligus meredakan atau mencegah gejala angin duduk. Obat ini juga mampu
melemaskan sel-sel otot yang terdapat di dalam dinding pembuluh darah. Contohnya
Amlodipine, Verapamil dan Nifedipin.
d. Efek samping obat antiangina
Efek Samping antara lain sebagai berikut :

- Hipotensi
- Takikardi ventrikel
- Ekstrasistol ventrikel
- Bradikardi
- Sakit kepala
- Nyeri abdomen
- Nyeri punggung
- Insomnia
- Pusing
- Ansietas
- Mual
- Muntah.

2.2.2 Obat Antiaritmia


Aritmia adalah gangguan yang terjadi pada irama jantung. Penderita aritmia bisa
merasakan irama jantungnya terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Sebenarnya
aritmia normal terjadi pada kondisi jantung yang sehat. Namun bila terjadi terus menerus
atau berulang, aritmia bisa menandakan adanya masalah pada organ jantung

6
Antiaritmia adalah kelompok obat yang digunakan menangani aritmia,
yaitu gangguan irama jantung yang bisa berupa detak jantung yang terlalu cepat, terlalu
lambat, atau tidak teratur. Antiaritmia hanya boleh digunakan sesuai resep dokter.

a) Contoh Obat Antiaritmia Golongan I Dan II


1. Antiaritmia Golongan I

Antiaritmia golongan I adalah sodium-channel blocker yang bekerja dengan cara


memperlambat konduksi listrik yang terjadi di jantung. Beberapa contoh antiaritmia
golongan I adalah: Quinidine, Lidocaine dan Propafenone

2. Antiaritmia Golongan II

Antiaritmia Golongan II tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk tablet, kapsul,


dan larutan injeksi. Beberapa jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter,
sementara yang lainnya dijual bebas di apotek. Beberapa contoh Antiaritmia Golongan I
yang dijual bebas dan dengan resep dokter termasuk : Acebutolol, Propranolol dan
Esmolol.

b) Efek Samping dan Bahaya Antiaritmia


Efek samping penggunaan antiaritmia akan tergantung jenis obatnya. Namun,
secara umum ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan obat
antiaritmia, antara lain: Rasa lelah yang tidak biasa, Napas pendek, Mual, Muncul rasa
besi atau pahit di mulut, Diare atau konstipasi, Kehilangan nafsu makan, Lebih sensitif
terhadap sinar matahari

2.2.3 Obat Antihipertensi

Hipertensi adalah kondisi permanen di mana tekanan darah terus menerus tinggi
atau lebih dari 140/90 mmHg.  Banyak orang tidak tahu mereka memiliki darah tinggi,
karena hipertensi tidak bisa dirasakan. Hipertensi bisa muncul tanpa gejala fisik, tapi
merusak secara tak terasa pada pembuluh darah. Ini terjadi karena sebenarnya hipertensi
bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, tapi sindrom kumpulan gejala penyakit. Darah
tinggi seringkali disebabkan oleh penyakit lain, seperti penyakit jantung atau penyakit
ginjal. Jika tekanan darah tinggi kamu dikarenakan oleh penyakit lain yang mendasarinya,
hipertensi bisa disembuhkan dengan cara mengobati akar penyebabnya. 

7
Obat antihipertensi adalah kelompok obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan
darah akibat hipertensi. Hipertensi yang tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan
komplikasi, mulai dari stroke, serangan jantung, gagal jantung, hingga gagal ginjal. Ada
beberapa golongan obat antihipertensi.

a. Jenis Obat Antihipertensi

Obat antihipertensi hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter. Berikut ini
adalah penjelasan dan pembagian jenis obat antihipertensi:

1. ACE inhibitor

Bekerja dengan cara menghambat enzim khusus untuk memproduksi hormon


angiotensin II, yaitu hormon yang dapat memicu penyempitan pembuluh darah.
Dengan begitu, pembuluh darah dalam melebar, aliran darah dapat lebih lancar, dan
tekanan darah dapar menurun. Contoh ACE inhibitor adalah: Benazepril, Captopril,
Enalapril, Fosinopril, Lisinopril, Moexipril, Perindopril, Quinapril, dan
Ramipril.

2. Alpha-2 receptor agonist

Alpha-2 receptor agonist bekerja dengan cara menekan aktivitas jaringan yang


memproduksi hormon adrenalin, sehingga tekanan darah turun. Contoh alpha-2
receptor agonist adalah: Metildopa, dan Clonidine

3. Antagonis kalsium (calcium channel blocker)

Antagonis kalsium bekerja dengan cara menghambat jalan masuk kalsium ke


dalam otot jantung dan dinding pembuluh darah, sehingga menyebabkan denyut jantung
melambat dan pembuluh darah melebar. Dengan begitu tekanan darah dapat turun.
Contoh antagonis kalsium adalah: Amlodipine, Diltiazem, Felodipine, Isradipine,
Nicardipine, Nifedipine.

4. Angiotensin II receptor blocker (ARB)

ARB bekerja dengan cara menghambat pengikatan angiotensin II, sehingga


pembuluh darah melebar dan tekanan darah pun menurun. Jenis-jenis obat ARB adalah:
Candesartan, Eprosartan, Irbesartan, Losartan, Olmesartan, dan Valsartan.

b. Efek Samping dan Bahaya Obat Antihipertensi

8
Saat mengkonsumsi obat antihipertensi dengan jangka waktu yang cukup
lama,terdapat efek samping pada penderita pada kasus tertentu, seperti :Batuk, Pusing
atau pening, Sakit kepala, Diare, Konstipasi, Lelah, mengantuk, dan kurang
bertenaga, Ruam pada kulit, Mual atau muntah.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
 Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, dan
pembuluh darah.
 Penggolongan jenis Obat kardiovaskuler bermacam macam tergantung pada jenis
penyakitnya, akan tetapi secara garis besar obat kardiovaskuler terdiri dari obat
golongan ACE Inhibitor, Antagonis Kalsium, Beta Blocker dan ARB (Angiotensin II
receptor blocker).
 Efek samping penggunaan obat kardiovaskuler meliputi : Batuk, Pusing atau pening,
Sakit kepala, Diare, Konstipasi, Lelah, mengantuk, dan kurang bertenaga, Ruam pada
kulit, Mual atau muntah. Dan pada kasus penggunaan obat Anti Angina dapat terjadi
Takikardi ventrikel, Ekstrasistol ventrikel, Bradikardi, Nyeri abdomen, Nyeri
punggung, Insomnia, dan Pusing.

9
SOAL KASUS TENTANG OBAT KARDIOVASKULER

1. Seorang pria 45 tahun, dating ke poliklinik dengan keluhan nyeri dada, berkurang
saat beristirahat, pemeriksan fisik di temukan Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi
72x/menit, paru dan jantung dalam batas normal. Dilakukan pemeriksaan EKG dalam
batas normal. Dokter sangat curiga suatu angina pectoris stabil.
Pengobatan awal yang dapat diberikan adalah :
a. Nitrat
b. Beta blocker
c. ARB
d. Antagonis kalsium
e. Amlodipin

2. Seorang wanita 26 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan berdebar - debar. Ada
riwayat penyakit gondok sejak 2 tahun yang lalu dan telah satu minggu tidak minum obat.
Pada pemeriksaan fisi tekanan darah 140/70 mmHg, nadi 135x/mnt, bunyi pernapasan
vesiculer. Tidak ada ronki, terdengar bising jantung derajat 2/6 di hampir semua area katup.
Apa obat yang sesuai dan rasional untuk penderita ini ?

A. Nitodipin

B. Propanolol

C.Dilfiazem

D.Digoxin

E. Enalaprin

3. Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke klinik dengan keluhan  nyeri dada selama 6
bulan terakhir mengalami nyeri dada substernal yang bersifat intermitten dan menjalar ke
lengan kiri. Nyeri  pertama kali terjadi ketika melakukan aktivitas dan  masa lalu dia
cenderung lebih suka mengkonsumsi  minuman yang berakohol dan makan-makan yang
berlemak tinggi dan dia memiliki riwayat penyakit hipertensi.

10
Setelah dikaji data :

Bb : 100, TB : 170, TD : 155/100mmHg, RR : 28*/mnt , nadi 110*/menit

  Dari contoh kasus diatas factor resiko  yang bisa dirubah adalah ?

a.Ras

b.Jenis kelamin

c.Genetic

d.  Usia

e . Pola kehidupan sehari-hari

4 .Apa fungsi diuretik pada tatalaksana gagal jantung?

a.menurunkan tekanan darah

b. mengurangi beban jantung

c.tidak ada jawaban yang benar

d. menurunkan detak jantung

e. menaikan pompa jantung

5. Blok atrium ventrikuler dapat terjadi pada pasien atau pengguna...

A. Miokarditis

B. Ishemia miokarditis

C. Beta bloker

D. Digitalis

DAFTAR PUSTAKA

Anonim , Interaksi Obat KardioVaskuler . Di akses dari :


https://www.academia.edu/23032905/Interaksi_Obat_Kardiovaskular

11
Anonim ; 6 Obat Untuk Mengatasi Angin Duduk, Di akses dari :
https://www.halodoc.com/artikel/ini-6-obat-obatan-untuk-mengatasi-angin-duduk

Anonim; Antiaritmia . Di akses dari : https://www.alodokter.com/antiaritimia

Anonim; Obat Antihipertensi. Di akses dari : https://www.alodokter.com/obat-antihipertensi

Anonim ; Bab 2 Sistem Kardiovaskuler. Di akses dari : https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-2-


sistem-kardiovaskuler-0

Suparyanto; 2010, Obat Kardiovaskuler. Di akses dari :


https://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/04/obat-kardiovaskuler.html

Anonim; Antiaritmia. Di akses dari https://idnmedis.com/antiaritmia-golongan-ii

Setiadi; Obat Sistem Kardiovaskuler. Di akses dari https://adoc.pub/obat-sistem-


kardiovaskuler-by-setiadi.html

12

Anda mungkin juga menyukai