Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

JENIS ATAU TINGKATAN TEORI

OLEH

KELOMPOK 3:

1.DWI LESMANA SARI


2.EKA BIMA
3.SUCI RAMADANI
4.ADISTA NUR FADILA
5. ANDI REZKY IKA PUTRI ANWAR

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PANRITA HUSADA BULUKUMBA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang JENIS DAN TINGKATAN TEORI.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang jenis dan
tingkatan teori ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Selayar,16 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.................................................................................................i
DAFTARISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH .........................................................................1
1.3 TUJUAN MAKALAH .............................................................................2
1.4 MANFAAT ..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1PENGERTIAN TEORI KEPERAWATAN ..............................................3
2.2 JENIS-JENIS TEORI KEPERAWATAN .............................................3-4
2.3 TINGKATAN TEORI KEPERAWATAN ...........................................4-6
2.4PANDANGAN PARA AHLI TENTANG TEORI KEPERAWAT.......6-9
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN .......................................................................................10
DAFTARPUSTAKA..................................................................................................11
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk
yang selalu mengalami
perubahan dalam status
kesehatan. Ilmu
keperawatan adalah rangkaina
teori dan praktek yang bertujuan
dalam peningkatan kualitas
pelayanan pada klien.
Mendalami ilmu dan
mendalaminya berarti
membekali diri dalam rangka
memperkaya keilmuan tentang
keperawatan. Sehingga bisa
dianalisis, dibuktikan, dan
dikembangkan dengan
parameter dalam ilmu kesehatan
secara umum maupun secara
khusus
(ilmu keperawatan) seorang
perawat memerlukan effort dan
pengorbanan yaitu dengan cara
mempelajari ilmu keperawatan
dan mempraktekannya. Selain
itu perawat juga perlu
mewujudkan pasien yang pasien
yang dapat merawat dirinya
sendiri dan berkaitan dengan
teori
– teori keperawatan.
Struktur hirarki ilmu
keperawatan dibedakan menjadi
atas 4 komponen yaitu dari ilmu
keperawatan menurut tingkat
abstraksinya. Hirarki terdiri atas
komponen – komponen yang
bersifat menyeluruh. Komponen
disusun dari yang paling abstrak
sampai yang paling konkrit
dalam urutan sebagai berikut :
metaparadigma, filosofi, model
konseptual, dan teori – teori (
Fawett, 1997, 2000 ). Tipe teori
– teori tersebut dalam
keperawatan mulai dari yang
paling
abstrak sampai yang paling
konkrit, grand theori
mengidentifikasikan teori –
teori yang abstrak,
practice teori yang paling
konkrit dan middle range
diantara grand teori dan practice
teori
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk yang selalu mengalami perubahan dalam status
kesehatan. Ilmu
keperawatan adalah rangkaina teori dan praktek yang bertujuan dalam peningkatan
kualitas
pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mendalaminya berarti membekali diri
dalam rangka
memperkaya keilmuan tentang keperawatan. Sehingga bisa dianalisis, dibuktikan,
dan
dikembangkan dengan parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun
secara khusus
(ilmu keperawatan) seorang perawat memerlukan effort dan pengorbanan yaitu
dengan cara
mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya. Selain itu perawat juga
perlu
mewujudkan pasien yang pasien yang dapat merawat dirinya sendiri dan berkaitan
dengan teori
– teori keperawatan.
Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan menjadi atas 4 komponen yaitu dari
ilmu
keperawatan menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri atas komponen –
komponen yang
bersifat menyeluruh. Komponen disusun dari yang paling abstrak sampai yang
paling konkrit
dalam urutan sebagai berikut : metaparadigma, filosofi, model konseptual, dan
teori – teori (
Fawett, 1997, 2000 ). Tipe teori – teori tersebut dalam keperawatan mulai dari
yang paling
abstrak sampai yang paling konkrit, grand theori mengidentifikasikan teori – teori
yang abstrak,
practice teori yang paling konkrit dan middle range diantara grand teori dan
practice teori.
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk yang selalu mengalami perubahan dalam status
kesehatan. Ilmu
keperawatan adalah rangkaina teori dan praktek yang bertujuan dalam peningkatan
kualitas
pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mendalaminya berarti membekali diri
dalam rangka
memperkaya keilmuan tentang keperawatan. Sehingga bisa dianalisis, dibuktikan,
dan
dikembangkan dengan parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun
secara khusus
(ilmu keperawatan) seorang perawat memerlukan effort dan pengorbanan yaitu
dengan cara
mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya. Selain itu perawat juga
perlu
mewujudkan pasien yang pasien yang dapat merawat dirinya sendiri dan berkaitan
dengan teori
– teori keperawatan.
Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan menjadi atas 4 komponen yaitu dari
ilmu
keperawatan menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri atas komponen –
komponen yang
bersifat menyeluruh. Komponen disusun dari yang paling abstrak sampai yang
paling konkrit
dalam urutan sebagai berikut : metaparadigma, filosofi, model konseptual, dan
teori – teori (
Fawett, 1997, 2000 ). Tipe teori – teori tersebut dalam keperawatan mulai dari
yang paling
abstrak sampai yang paling konkrit, grand theori mengidentifikasikan teori – teori
yang abstrak,
practice teori yang paling konkrit dan middle range diantara grand teori dan
practice teori.
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk yang selalu mengalami perubahan dalam status
kesehatan. Ilmu
keperawatan adalah rangkaina teori dan praktek yang bertujuan dalam peningkatan
kualitas
pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mendalaminya berarti membekali diri
dalam rangka
memperkaya keilmuan tentang keperawatan. Sehingga bisa dianalisis, dibuktikan,
dan
dikembangkan dengan parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun
secara khusus
(ilmu keperawatan) seorang perawat memerlukan effort dan pengorbanan yaitu
dengan cara
mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya. Selain itu perawat juga
perlu
mewujudkan pasien yang pasien yang dapat merawat dirinya sendiri dan berkaitan
dengan teori
– teori keperawatan.
Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan menjadi atas 4 komponen yaitu dari
ilmu
keperawatan menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri atas komponen –
komponen yang
bersifat menyeluruh. Komponen disusun dari yang paling abstrak sampai yang
paling konkrit
dalam urutan sebagai berikut : metaparadigma, filosofi, model konseptual, dan
teori – teori (
Fawett, 1997, 2000 ). Tipe teori – teori tersebut dalam keperawatan mulai dari
yang paling
abstrak sampai yang paling konkrit, grand theori mengidentifikasikan teori – teori
yang abstrak,
practice teori yang paling konkrit dan middle range diantara grand teori dan
practice teori.
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk yang selalu mengalami perubahan dalam status
kesehatan. Ilmu
keperawatan adalah rangkaina teori dan praktek yang bertujuan dalam peningkatan
kualitas
pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mendalaminya berarti membekali diri
dalam rangka
memperkaya keilmuan tentang keperawatan. Sehingga bisa dianalisis, dibuktikan,
dan
dikembangkan dengan parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun
secara khusus
(ilmu keperawatan) seorang perawat memerlukan effort dan pengorbanan yaitu
dengan cara
mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya. Selain itu perawat juga
perlu
mewujudkan pasien yang pasien yang dapat merawat dirinya sendiri dan berkaitan
dengan teori
– teori keperawatan.
Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan menjadi atas 4 komponen yaitu dari
ilmu
keperawatan menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri atas komponen –
komponen yang
bersifat menyeluruh. Komponen disusun dari yang paling abstrak sampai yang
paling konkrit
dalam urutan sebagai berikut : metaparadigma, filosofi, model konseptual, dan
teori – teori (
Fawett, 1997, 2000 ). Tipe teori – teori tersebut dalam keperawatan mulai dari
yang paling
abstrak sampai yang paling konkrit, grand theori mengidentifikasikan teori – teori
yang abstrak,
practice teori yang paling konkrit dan middle range diantara grand teori dan
practice teori.
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk yang selalu mengalami perubahan dalam status
kesehatan. Ilmu
keperawatan adalah rangkaina teori dan praktek yang bertujuan dalam peningkatan
kualitas
pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mendalaminya berarti membekali diri
dalam rangka
memperkaya keilmuan tentang keperawatan. Sehingga bisa dianalisis, dibuktikan,
dan
dikembangkan dengan parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun
secara khusus
(ilmu keperawatan) seorang perawat memerlukan effort dan pengorbanan yaitu
dengan cara
mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya. Selain itu perawat juga
perlu
mewujudkan pasien yang pasien yang dapat merawat dirinya sendiri dan berkaitan
dengan teori
– teori keperawatan.
Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan menjadi atas 4 komponen yaitu dari
ilmu
keperawatan menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri atas komponen –
komponen yang
bersifat menyeluruh. Komponen disusun dari yang paling abstrak sampai yang
paling konkrit
dalam urutan sebagai berikut : metaparadigma, filosofi, model konseptual, dan
teori – teori (
Fawett, 1997, 2000 ). Tipe teori – teori tersebut dalam keperawatan mulai dari
yang paling
abstrak sampai yang paling konkrit, grand theori mengidentifikasikan teori – teori
yang abstrak,
practice teori yang paling konkrit dan middle range diantara grand teori dan
practice teori.
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk yang selalu mengalami perubahan dalam status
kesehatan. Ilmu
keperawatan adalah rangkaina teori dan praktek yang bertujuan dalam peningkatan
kualitas
pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mendalaminya berarti membekali diri
dalam rangka
memperkaya keilmuan tentang keperawatan. Sehingga bisa dianalisis, dibuktikan,
dan
dikembangkan dengan parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun
secara khusus
(ilmu keperawatan) seorang perawat memerlukan effort dan pengorbanan yaitu
dengan cara
mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya. Selain itu perawat juga
perlu
mewujudkan pasien yang pasien yang dapat merawat dirinya sendiri dan berkaitan
dengan teori
– teori keperawatan.
Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan menjadi atas 4 komponen yaitu dari
ilmu
keperawatan menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri atas komponen –
komponen yang
bersifat menyeluruh. Komponen disusun dari yang paling abstrak sampai yang
paling konkrit
dalam urutan sebagai berikut : metaparadigma, filosofi, model konseptual, dan
teori – teori (
Fawett, 1997, 2000 ). Tipe teori – teori tersebut dalam keperawatan mulai dari
yang paling
abstrak sampai yang paling konkrit, grand theori mengidentifikasikan teori – teori
yang abstrak,
practice teori yang paling konkrit dan middle range diantara grand teori dan
practice teori.
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk yang selalu mengalami perubahan dalam status
kesehatan. Ilmu
keperawatan adalah rangkaina teori dan praktek yang bertujuan dalam peningkatan
kualitas
pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mendalaminya berarti membekali diri
dalam rangka
memperkaya keilmuan tentang keperawatan. Sehingga bisa dianalisis, dibuktikan,
dan
dikembangkan dengan parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun
secara khusus
(ilmu keperawatan) seorang perawat memerlukan effort dan pengorbanan yaitu
dengan cara
mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya. Selain itu perawat juga
perlu
mewujudkan pasien yang pasien yang dapat merawat dirinya sendiri dan berkaitan
dengan teori
– teori keperawatan.
Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan menjadi atas 4 komponen yaitu dari
ilmu
keperawatan menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri atas komponen –
komponen yang
bersifat menyeluruh. Komponen disusun dari yang paling abstrak sampai yang
paling konkrit
dalam urutan sebagai berikut : metaparadigma, filosofi, model konseptual, dan
teori – teori (
Fawett, 1997, 2000 ). Tipe teori – teori tersebut dalam keperawatan mulai dari
yang paling
abstrak sampai yang paling konkrit, grand theori mengidentifikasikan teori – teori
yang abstrak,
practice teori yang paling konkrit dan middle range diantara grand teori dan
practice teori.
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk yang selalu mengalami perubahan dalam status
kesehatan. Ilmu
keperawatan adalah rangkaina teori dan praktek yang bertujuan dalam peningkatan
kualitas
pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mendalaminya berarti membekali diri
dalam rangka
memperkaya keilmuan tentang keperawatan. Sehingga bisa dianalisis, dibuktikan,
dan
dikembangkan dengan parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun
secara khusus
(ilmu keperawatan) seorang perawat memerlukan effort dan pengorbanan yaitu
dengan cara
mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya. Selain itu perawat juga
perlu
mewujudkan pasien yang pasien yang dapat merawat dirinya sendiri dan berkaitan
dengan teori
– teori keperawatan.
Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan menjadi atas 4 komponen yaitu dari
ilmu
keperawatan menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri atas komponen –
komponen yang
bersifat menyeluruh. Komponen disusun dari yang paling abstrak sampai yang
paling konkrit
dalam urutan sebagai berikut : metaparadigma, filosofi, model konseptual, dan
teori – teori (
Fawett, 1997, 2000 ). Tipe teori – teori tersebut dalam keperawatan mulai dari
yang paling
abstrak sampai yang paling konkrit, grand theori mengidentifikasikan teori – teori
yang abstrak,
practice teori yang paling konkrit dan middle range diantara grand teori dan
practice teori.
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk yang selalu mengalami perubahan dalam status
kesehatan. Ilmu
keperawatan adalah rangkaina teori dan praktek yang bertujuan dalam peningkatan
kualitas
pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mendalaminya berarti membekali diri
dalam rangka
memperkaya keilmuan tentang keperawatan. Sehingga bisa dianalisis, dibuktikan,
dan
dikembangkan dengan parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun
secara khusus
(ilmu keperawatan) seorang perawat memerlukan effort dan pengorbanan yaitu
dengan cara
mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya. Selain itu perawat juga
perlu
mewujudkan pasien yang pasien yang dapat merawat dirinya sendiri dan berkaitan
dengan teori
– teori keperawatan.
Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan menjadi atas 4 komponen yaitu dari
ilmu
keperawatan menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri atas komponen –
komponen yang
bersifat menyeluruh. Komponen disusun dari yang paling abstrak sampai yang
paling konkrit
dalam urutan sebagai berikut : metaparadigma, filosofi, model konseptual, dan
teori – teori (
Fawett, 1997, 2000 ). Tipe teori – teori tersebut dalam keperawatan mulai dari
yang paling
abstrak sampai yang paling konkrit, grand theori mengidentifikasikan teori – teori
yang abstrak,
practice teori yang paling konkrit dan middle range diantara grand teori dan
practice teori
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan mahluk yang selalu mengalami perubahan dalam status
kesehatan. Ilmu
keperawatan adalah rangkaina teori dan praktek yang bertujuan dalam peningkatan
kualitas
pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mendalaminya berarti membekali diri
dalam rangka
memperkaya keilmuan tentang keperawatan. Sehingga bisa dianalisis, dibuktikan,
dan
dikembangkan dengan parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun
secara khusus
(ilmu keperawatan) seorang perawat memerlukan effort dan pengorbanan yaitu
dengan cara
mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya. Selain itu perawat juga
perlu
mewujudkan pasien yang pasien yang dapat merawat dirinya sendiri dan berkaitan
dengan teori
– teori keperawatan.
Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan menjadi atas 4 komponen yaitu dari
ilmu
keperawatan menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri atas komponen –
komponen yang
bersifat menyeluruh. Komponen disusun dari yang paling abstrak sampai yang
paling konkrit
dalam urutan sebagai berikut : metaparadigma, filosofi, model konseptual, dan
teori – teori (
Fawett, 1997, 2000 ). Tipe teori – teori tersebut dalam keperawatan mulai dari
yang paling
abstrak sampai yang paling konkrit, grand theori mengidentifikasikan teori – teori
yang abstrak,
practice teori yang paling konkrit dan middle range diantara grand teori dan
practice teori

1.1 Latar Belakang


Manusia merupakan mahluk yang selalu mengalami perubahan dalam status kesehatan.
Ilmu keperawatan adalah rangkaina teori dan praktek yang bertujuan dalam peningkatan
kualitas pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mendalaminya berarti membekali diri
dalam rangka memperkaya keilmuan tentang keperawatan. Sehingga bisa dianalisis,
dibuktikan, dan dikembangkan dengan parameter dalam ilmu kesehatan secara umum
maupun secara khusus (ilmu keperawatan) seorang perawat memerlukan effort dan
pengorbanan yaitu dengan cara mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya.
Selain itu perawat juga perlu mewujudkan pasien yang pasien yang dapat merawat dirinya
sendiri dan berkaitan dengan teori
– teori keperawatan.
keperawatan mulai dari yang paling abstrak sampai yang paling konkrit, grand theori
mengidentifikasikan teori – teori yang abstrak, practice teori yang paling konkrit dan
middle range diantara grand teori dan practice teori Struktur hirarki ilmu keperawatan
dibedakan menjadi atas 4 komponen yaitu dari ilmu keperawatan menurut tingkat
abstraksinya. Hirarki terdiri atas komponen – komponen yang bersifat menyeluruh.
Komponen disusun dari yang paling abstrak sampai yang paling konkrit dalam urutan
sebagai berikut : metaparadigma, filosofi, model konseptual, dan teori – teori ( Fawett,
1997, 2000 ). Tipe teori – teori tersebut dalam.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.Apakah yang dimaksud Teori keperawatan?
2.Apa saja jenis teori keperawatan dan tingkatan teori keperawatan?
3.Bagaimana pandangan para ahli tentang teori keperawatan?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah :
1.Mengetahui apa itu teori keperawatan.
2.mengetahui jenis-jenis teori keperawatan dan tingkatan dalam teori keperawatan
3.mengetahui pandangan para ahli tentang teori keperawatan

1.4. Manfaat Adapun manfaaat yang kita bisa peroleh adalah


1.Paham tentang teori keperawatan
2.Paham jenis-jenis teori keperawatan
3. paham menurut pandangan para ahli tentang teori keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Teori Keperawatan
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan
menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Teori keperawatan (Barnum,1990) adalah usaha- usaha untuk menguraikan atau menjelaskan
fenomena mengenai keperawatan .
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model yang berhubungan dengan konsep
keperawatan.
Karakteristik teori keperawatan : Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep
khusus yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan shg teori keperawatan
didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam.
2.2. Jenis-jenis Teori Keperawatan
Teori – Teori yang mendasari Proses Keperawatan adalah :
2.2.1. Teori system, terdiri dari :
 Kerangka kerja yang berhubungan dan keseluruhan social, manusia, struktur dan
masalah –masalah organisasi.
 Perubahan internal dan lingkungan sekitarnya.
Sistem tersebut terdiri dari :
a) Tujuan : sesuatu yang harus dilaksanakan dan Arah system.
b) Proses yaitu Berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak di capai.
c) Isi Terdiri dari bagian yang membentuk system : Feedback ( umpan balik ), Dapat
dievaluasi, Menjelaskan hasil dari tindakan yg telah dilaksanakan. Antara teori system
dan Proses keperawatan dapat dijelaskan :
• Input merupakan suatu kumpulan data hasil pengkajian beserta permasalahan àSusun
suatu rencana dan tindakan keperawatan yang tepat Output : Untuk menjelaskan hasil
dari tindakan yang telah dilaksanakan.
2.2.2. Teori Kebutuhan Dasar Manusia :
 Berintegrasi satu sama lain (motivasinya).
 Memenuhi kebutuhan dasar : Fisiologis, Keamanan, Kasih sayang, Harga diri,
Aktualisasi diri. Kebutuhan dasar manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasaan
agar manusia bisa mempertahankan hidupnya. Peran perawatan adalah memenuhi
kebutuhan dasar manusia. Tanggung jawab : Memberikan dukungan, Menfasilitasi,
Berkomunikasi kepada klien sehat dan sakit.

2.2.3. Teori Persepsi.Perubahan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia sangat di


pengaruhi oleh persepsi individu. Interaksi.
2.2.4 Teori Informasi dan Komunikasi. Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk
samengindentifikasi masalah Klien ( apakah keadaan sehat atau sakit ). Proses Keperawatan sbg
salah satu pendekatan utama dalam pemberian asuhan keperawatan. Proses keperawatan
merupakan suatu siklus, karena memerlukan suatu modifikasi penhkajian ulang, perencanaan
ulang, memperbaharui tindakan dan mengevaluasi ulang. Langkah dalamproses keperawatan
diperlukan suatu informasi yang akurat apabila perawat mampu menjalin komunikasi dengan
baik : Umpan balik yaitu Pengirim, Pen dan Penerimaan.
2.3. Tingkatan Teori Keperawatan
2.3.1. Meta-Theory
Level keempat dari teori tersebut (metatheory) adalah teori dengan level tertinggi dan di
jelaskan dengan prefix <meta=, yang berarti <perubahan pada posisi=, <di luar=, pada level
tertinggi, atau <melebihi= dan merujuk pada body of knowledge tentang body of knowledge
atau tentang suatu bidang pembelajaran seperti meta matematika (Krippendorf 1986 dalam Sell
dan Kalofissudis, 2004
Walaupun meta teory sangat abstrak dan tidak mudah untuk di uji coba, meta theory
menyediakan arti-arti, kalimat-kalimat, situasi struktur inter koneksi, dan bahkan observasi oleh
perawat-perawat dalam skala global. Meta theory dapat terdiri dari beberapa grand theory,
middle range theory, bahkan practice theory. Meta theory keperawatan adalah teori keperawatan
tentang teori keperawatan. Meta theory dapat di kritik, terbatas, abstrak dan sangat sulit untuk di
aplikasikan dalam praktik.
Meta theory dalam keperawatan akan tampil sebagai super struktur dengan aplikasi praktik
ganda dan kesempatan tambahan untuk peneliti-peneliti guna penemuan grand theory-grand
theory, middle range theory, 5ndicato yang berhubungan, serta model-model dan mengeksplorasi
bagaimana keperawatan merekon struksi dan di rekon struksi.
2.3.2. Grand Theory
Level ketiga dari teori keperawatan adalah grand theory yang menegaskan5ndic global dengan
board perspective dari praktik keperawatan dan pandangan keperawatan yang berbeda terhadap
sebuah fenomena keperawatan.
Fawcett (1995 dalam Sell danKalofissudis, 2004) mendefinisikan grand theory sebagai
teori yang memiliki cakupan yang luas, kurang abstrak 5ndicator 5 model konsep tual tetapi
tersusun atas konsep-konsep umum yang 5ndicato abstrak dan hubungan nya tidak dapat di uji
secara empiris. Contoh nya yaitu <Science of Unitary
Human Being= Martha Rogers; <Health as Expanding Consciousness= Margaret
Newman; <Theory of Human Becoming= Rosemarie Rizzo Parse. Grand theory dapat
menyediakan dasar bagi middle range theory. Contohnyateori <Self care deficit= Orem adalah
middle range theory dengan self care sebagai grand theory, dan model adaptasi Roy dengan
konsep manusia adalah 5ndica adaptif sebagai middle range theory.
2.3.3. Middle-Range Theory
Ciri Middle Range Theory menurut Mc. Kenna h.p. (1997) :
1. Bisa digunakan secara umum pada berbagai situasi
2. Sulit mengaplikasikan konsep kedalam teori
3. Tanpa 5ndicator pengukuran
4. Masih cukup abstrak
5. Konsep dan proposisi yang terukur
6. Inklusif
7. Memiliki sedikit konsep dan variable
8. Dalam bentuk yang lebih mudah di uji
9. Memiliki hubungan yang kuat dengan riset dan praktik
10. Dapat di kembangkan secara deduktif, retroduktif. Lebih sering secara induktif
menggunakan studi kualitatif
11. Mudah di aplikasikan kedalam praktik, dan bagian yang abstrak merupakan ilmiah yang menarik
12. Berfokus pada hal-hal yang menjadi perhatian perawat.
13. Beberapa di antara nya memiliki dasar dari grand teori, salah satu contoh nya adalah : middle
range theory dari <self care deficit= di turunkan dari grand theory <self care= oleh
Orem.
14. Mid-range theory tumbuh langsung dari praktik. Misalnya, <caring in perinatal nursing=
dariSwansons
Chinn and Kramer (1995) menyatakanbahwaada 8 mid-range theory yaitu teori perawatan mentruasi,
teori <family care-giving=, theory of relapse among ex-smokers (kekambuhan di antara mantan
perokok), a theory of uncertainty in illness (ketidak pastian saat sakit), a theory of the peri-
menopausal process (proses menopause), a theory of self-transcendence, a theory of personal
risking and a theory of illness trajectory
2.3.4. Micro Range Theory Mikro range theory merupakan teori yang paling informal dibandingkan
dengan yang lain. Teori ini paling konkrit dan dapat di aplikasikan. Mikro range teori juga
sering disebut sebagai praktikal teori. Teori ini memiliki 2 level:
1) Level I: menghubungkan dengan middle range theory
2) Level II: mendesain sebuah hipotesa
2.4. Pandangan para ahli tentang teori keperawatan
2.4.1. Teori dan model keperawatan Florence Nightingale ( Teori Nightingale ) Teori
Nicghtingale ini memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan, dan
perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya
memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan atau tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu,
kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adequate, dengan dimulai
dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori
2.4.2. Teori dan model keperawatan Virginia Henderson (Teori Henderson)
Virginia henderson memperkenalkan defenitionofnursing (defenisi keperawatan).
Defenisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya.Ia
menyatakan bahwa defenisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan
fisiologis. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah defenisi keperawatan yang
ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik
dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna
mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang
dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan,
kemauan, atau pengetahuan untk itu. Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah
model keperawatan yang dikenal dengan <The ActivitiesofLiving=.Model tersebut
menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan
kemandiriannya secepat mungkin.Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak
tergantung pada dokter.Akan tetapi perawat tetap menyampaikan rencananya pada
dokter sewaktu mengunjungi pasien.
2.4.3. Teori dan model keperawatan Imogene King (Teori King) King memahami model
konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan sistem terbuka dalam
hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam
model konsep interaksi.
Dalam mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi
adanya system personal, systeminterpersonal dan systemsocial yang saling berhubungan satu
dengan yang lain. Menurut King system personal merupakan system terbuka
dimanadidalamnya terdapat persepsi, adanya pola tumbuh kembang, gambaran tubuh, ruang
dan waktu dari individu dan lingkungan, kemudian hubungan interpersonal merupakan suatu
hubungan antara perawat dan pasien serta hubungan social yang mengandung arti bahwa suatu
interaksi perawat dan pasien dalam menegakkan systemsocial, sesuai dengan situasi yang ada.
Melalui dasar sistem tersebut, maka King memandang manusia merupakan individu yang
reaktif yakni bereaksi terhadap situasi, orang dan objek. Manusia sebagai makhluk yang
berorientasi terhadap waktu tidak lepas dari masa lalu dan sekarang yang dapat mempengaruhi
masa yang akan datang dan sebagai makhluk social manusia akan hidup bersama orang lain
yang akan berinteraksi satu dengan yang lain.
Berdasarkan hal tersebut, maka manusia memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu:
1) Informasi kesehatan
2) Pencegah penyakit
3) Kebutuhan terhadap perawat ketika sakit
2.4.4. Teori dan model keperawatan Dorothe E. Orem (Teori Orem) \
Pandangan Teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada kebutuhan
individu dalam melakukan tindakan keperewatan mandiri serta mengatur dalam
kebutuhannya. Dalam konsep keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori
selfcarediantaranya
a. Perawatan Diri Sendiri (selfcare) Dalam teori selfcare, Orem mengemukakan bahwa selfcare
meliputi : pertama, selfcare itu sendiri, yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta
dilaksanakan oleh individu itun sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan,
keshatan serta kesejahteraan ; kedua,selfcareagency, merupakan suatu kemampuan inidividu
dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan,
sosiokultural, kesehatan dan lain-lain. ; ketiga, adanya tuntutan atau permintaan dalam
perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu
untuk perawatn diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang
tepat ; keempat, kebutuhan selfcare merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada
penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan prises
kehidupan manusia serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh, selfcare yang bersifat
universal itu adalah aktivitas sehari-hari (ADL) dengan mengelompokkan kedalamkebutuhan
dasar manusianya.
b. SelfCare Defisit
Merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum dimana segala perencanaan
kepereawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang dapat diterapkan pada anak
yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan
penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan selfcare, baik
secara kualitas maupun kuantitas.
c. Teori Sistem Keperawatan Merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana
kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari pada
Orem yang mengemukakan tentang pemenuhan kebutuhan diri sendiri,kebutuhan pasien dan
kemampuan pasien dalam melakukan perawatan mandiri. Dalam pandangan teori sistem ini
Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya:

➢ Sistem bantuan secara penuh (WhollyCompensatory System) Merupakan suatu tindakan


keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan
ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang
memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan dan ambulasi serta adanya manipulasi
gerakan. Pemberian bantuan sistem ini dapat dilakukan pada orang yang tidak mampu
melakukan aktivitas dengan sengaja seperti pada pasien koma pada pasien sadar dan mungkin
masih dapat membuat suatu pengamatan dan penilaian tentang cedera atau masalah yang
lain akan tetapi tidak mampu dalam melakukan tindakan yang memerlukan ambulasi atau
manipulasi gerakan, seperti pada pasien yang fraktur vertebra dan pada pasien yang tidak mampu
mengurus sendiri, membuat penilaian serta keputusan dalam selfcare-nya dan pasien tersebut
masih mampu melakukan ambulasi dan mungkin dapat melakukan beberapa tindakan
selfcare-nya melalui bimbingan secara continue seperti pada pasien retardasi mental.

➢ Sistem bantuan sebagian (PartiallyCompensatory System) Merupakan sistem dalam


pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan
bantuan secara minimal seperti pada pasien yang post operasi abdomen dimana pasien ini
memiliki kemampuan seperti cuci tangan, gosok gigi, cuci muka akan tetapi butuh pertolongan
perawat dalam ambulasi dan perawatan luka. ➢ Sistem suportif dan edukatif
Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan
pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri.Sistem ini
dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan
pembelajaran. Pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi
dalam pengaturan kelahiran.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
a) Teori keperawatan merupakan usaha untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan
sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dan struktur keperawatan itu sendiri.
Teori keperawatan di gunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan dan model konsep keperawatan di gunakan dalam menentukan model praktek
keperawatan.
b) Tingkat TeoriKeperawatan

✓ Philosophical theory

✓ Grand teori

✓ Middle range teori

✓ Micro/practice teori
c) SistemBantuansecaraPenuh (Wholly Compensatory Sytem) Merupakan system bantuan
yang di berikan pada pasien yang membutuh kan dukungan pendidikan dengan harapan pasien
mampu memerlukan perawatan secara mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/adeputra93/model-konsepdanteorikeperawatan
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori https://vivavirda.blogspot.com/2018/03/jenis-jenis-teori-
keperawatan.html http://rumah-perawat.blogspot.com/2016/11/tingkatan-teori-keperawatan.html
https://gembelcungkring.wordpress.com/2012/12/24/teori-dan-model-konsep-keperawatan-
menurut-pandangan-beberapa-ahli/

Anda mungkin juga menyukai