Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PSIKOLOGI

KECEMASAN PADA IBU HAMIL

Mata kuliah :Psikologi

Dosen pengampu : Cristina F.M.Bebok, M.Psi

Disususn Oleh

Nama : Viktoria Jein Handut

NPM :21202020

PRODI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KATOLIK ST. PAULUS RUTENG

TAHUN AJARAN 2021/2022


Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,atas segala rahmat dan
berkat-Nya,sehingga makalah yang berjudul “Kecemasan Pada Ibu Hamil” dapat terselesaikan
dengan baik.

Penulis berharap agar makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca tentang hipertensi yang juga disebabkan oleh gangguan psikologi atau pada ibu hamil .
Pada kesempatan ini pula,penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan penulis semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini,dan tentunya
kepada dosen matakuliah Psikologi yang telah memberikan tugas ini,karena tugas ini juga
menjadi salah satu media untuk menambah wawasan penulis dan melatih penulis untuk biasa
bekerja dengan baik.

Penulis meminta maaf apabila ada kesalahan penulisan ataupun makna dari makalah ini
dan juga penulispun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan,agar makalah in lebih sempurna
lagi. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Ruteng,29 April 2022

Penulis

ii
Daftar isi

Kata Pengantar …………………………………………………………………...........................ii

Daftar Isi…………………………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………...………………..1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………...1


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………..1
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………………………...1
1.4 Manfaat………………………………………………………………………………………..1
BAB II LANDASAN TEORI……………………………..……………………………………..3
2.1 Landasan Teori ………………………………………………………………………………..3

2.1.1 Pengertian Kecemasan……………………………………………………………………..3

2.1.2 Pengertian Kehamilan …………………………………………………………………….3

BAB III METODE PENELITIAN……….……………………………………………………..4

3.1 Metode Penelitian……………………………………………………………………………..4

3.1.1 Jenis Dan Sifat Penelitian………………………………………………………………….4

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data………………………………………………………………...5

BAB IV PEMBAHASAN ………………………………………...…………………………….6

4.1 Pengertian Kecemasan Pada Ibu Hamil ………………………………………………………6

4.2 Faktor Penyebab Kecemasan Pada Ibu Hamil………………………………………………...6

4.3 Dampak Kecemasan Pada Ibu Hamil…………………………………………………………9

4.4 Cara Mengatasi Kecemasan Pada Ibu Hamil………………………………………………...10

BAB V PENUTUPAN …………………………...……………………………………………..11

5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………..11

iii
5.2 Saran ……………………………………………………………………………………...…11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………...12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka kejadian kecemasan pada ibu hamil di Indonesia mencapai 373.000.000.


Sebanyak 107.000.000 atau 28,7% diantaranya kecemasan terjadi pada ibu hamil menjelang
proses persalinan (Depkes RI, 2008).Kecemasan pasti sering dialami oleh wanita yang
sedang menggandung apalagi oleh wanita yang baru pertama kali hamil ataupun melahirkan
namun tidak menutup kemungkinan bahwa hal ini juga masih bisa bahkan juga sangat sering
terjadi pada ibu yang hamil anak kedua.
Dampak buruk dari kecemasan ibu hamil memicu terjadinya rangsangan kontraksi
rahim. Akibat dari kondisi tersebut dapat meningkatkan tekanan darah sehingga mampu
memicu terjadinya preeklamsi dan keguguran (Maharani, 2008 dalam Novriani, 2017).
Kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan bayi prematur juga merupakan dampak
negatif dari kecemasan ibu hamil (Spitz, 2013). Kecemasan atau ansietas ibu hamil yang
akan menghadapi proses persalinan salah satu masalah gangguan emosional yang sering
ditemui dan menimbulkan dampak psikologis cukup serius. Kecemasan dalam masa
kehamilan adalah sangat merugikan bagi ibu hamil, karena dapat mempengaruhi janin yang
sedang dikandungnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa terjadi kecemasan pada wanita hamil?


2. Apa dampak kecemasan bagi ibu hamil?
3. Bagaimana cara mengatasi kecemasan pada wanita hamil?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui dampak,penyebab dan cara
mengatasi kecemasan yang terjadi pada ibu hamil
1.4 Manfaat Penelitian

1
 Bagi Mahasiswa : Menambah wawasan , dan meningkatkan pengetahuan penulis
 Bagi Institusi: Diharapkan menjadi referensi dan bahan pembelajaran, untuk peneliti
selanjutnya .

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Pengertian Kecemasan

Menurut Stuart dan Laraia (2005) mengatakan kecemasan adalah keadaan emosi yang
tidak memiliki objek yang spesifik dan kondisi ini dialami secara
subjektif. Kecemasan dipicu oleh hal yang tidak diketahui dan menyertai semua
pengalaman baru, seperti masuk sekolah, memulai pekerjaan baru atau melahirkan
anak. Kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan
kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut yang kadang-kadang kita alami dalam
tingkat yang berbeda (Atkinson, 1996 : 212).
Kecemasan merupakan suatu keadaan normal yang mungkin dirasakan oleh setiap
orang jika ada jiwa yang mengalami tekanan atau perasaan yang sangat dalam sehingga
dapat menyebakan masalah psikiatris. Kecemasan seringkali berkembang dalam jangka
waktu panjang dan sebagian besar tergantung pada seluruh pengalaman hidup
seseorang. Peristiwa-peristiwa khusus dapat mempercepat munculnya serangan
kecemasan tetapi hanya setelah terbentuk pola dasar yang menunjukkan reaksi rasa
cemas pada pengalaman hidup seseorang (Ramaiah, 2003).
2.1.2 Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan sampai kelahiran.Proses ini
dimulai dari sel telur yang dibuahi oleh sperma, lalu tertanam di dalam lapisan rahim, dan
kemudian menjadi janin.

Kecemasan pada wanita hamil adalah keadaan emosi yang tidak menyenangkan yang dirasakan
oleh seorang wanita pada saat hamil, dan kecemasan ini adalah hal yang wajar namun jika
berlebihan dan tidak diatasi maka akan berdampak buruk.

3
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam rangka
untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada data yang telah
didapatkan tersebut.

3.1.1. Jenis dan Sifat Penelitian

a) Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research),


yang bertumpu pada kajian dan telaah teks. Ini dilakukan karena sumber-sumber data
yang digunakan adalah berupa data literatur.Penelitian pustaka(library research)yaitu
menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data utama. Data-data yang terkait dalam
penelitian ini dikumpulkan melalui studi pustaka atau telaah,karena kajian berkaitan
dengan pemahaman kecemasan . Pengumpula data dalam penulisan skripsi ini penulis
menggunakan metode mengkaji beberapa sumber buku pendidikan Islam sebagai library
research yaitu: penelitian kepustakaan. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat
disimpulkan bahwa penelitian kepustakaan (library research) adalah serangkaian kegiatan
yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta
mengolah bahan penelitiannya. Ia merupakan suatu penelitian yang memanfaatkan
sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya. Maksudnya dalam penelitian
ini untuk mengetahui Kecemasan Pada Ibu Hamil.

b) Sifat Penelitian

Berdasarkan judul penelitan di atas, maka penelitian ini dapat dikategorikan


sebagaimana pendekatan kualitatif. Metode kualitatif atau pendekatan kualitatif adalah
pendekatan yang dilakukan secara utuh kepada subjek penelitian dimana terdapat
sebuah peristiwa dimana peneliti menjadi instrumen kunci dalam senuah penelitian,
kemudian

4
dari hasil pendekatan tersebut dapat diuraikan dalam bentuk kata-kata yang berasal dari
hasil yang tertulis data empiris yang telah diperoleh dan dalam pendekatan ini pun lebih
menekankan makna daripada generalisasi. Alasan penelitian ini menggunakan
pendekatan kulitatif dikarenakan data-data yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa
kata-kata yang terdapat dalam teks naskah dan literatur-literatur lainyang relevan
dengan pokok pembahasan.

3.1.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data, merupakan cara-cara teknis yang dilakukan oleh


seorang peneliti dalam mengumpulkan data-data penelitianya. Beberapa teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: teknik
observasi, teknik komunikasi, teknik pengukuran, teknik wawancara, dan teknik telaah
dokumen. Dari kelima teknik pengumpulan data tersebut, peneliti mengunakan teknik
telaah dokumen atau biasa disebut dengan dokumentasi. Teknik dokumentasi yaitu
mengumpulkan beragam sumber tertulis meliputi buku, surat kabar, dan lain
sebagainya. Langkah yang ditempuh dengan teknik dokumentasi pada penelitian ini
yaitu data tentang kecemasan pada ibu hamil sebagai data primer. Kemudian penelaahan
terhadap buku-buku, tulisan-tulisan lain yang terkait sebagai data sekunder. Data yang
telah terkumpul, kemudian dilakukan penilaian dan penelaahan secara cermat. Dengan
langkah ini diharapkan akan menghasilkan data atau informasi yang dapat
dipertanggungjawabkan (valid)

5
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Kecemasan Pada Ibu Hamil

Menurut Stuart dan Laraia (2005) mengatakan kecemasan adalah keadaan emosi yang tidak
memiliki objek yang spesifik dan kondisi ini dialami secara subjektif. Kecemasan dipicu oleh
hal yang tidak diketahui dan menyertai semua pengalaman baru, seperti masuk sekolah,
memulai pekerjaan baru atau melahirkan anak. Kecemasan adalah emosi yang tidak
menyenangkan, yang ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut yang
kadang-kadang kita alami dalam tingkat yang berbeda (Atkinson, 1996 : 212).
Kecemasan pada wanita hamil adalah keadaan emosi yang tidak menyenangkan yang
dirasakan oleh seorang wanita pada saat hamil, dan kecemasan ini adalah hal yang wajar
namun jika berlebihan dan tidak diatasi maka akan berdampak buruk.Kecemasan pada ibu
hamil adalah kecemasan yang dirasakan ibu hamil yang berkaitan dengan dirinya sendiri dan
bayi dalam kandungannya yang dipengaruhi oleh pengalaman pada kehamilan sebelumnya,
status anak yang berhubungan dengan pengambilan keputusan, kemampuan dan kesiapan
keluarga, kesehatan ibu, bayangan ibu terhadap keguguran, bayi cacat, anak kembar,
kelahiran prematur serta pandangan ibu tentang hal-hal seputar persalinan.
4.2 Faktor Penyebab Kecemasan Pada Ibu Hamil
Tingkat Kecemasan Menurut Faktor Internal dan Faktor Eksternal Penyebab Kecemasan
Faktor-faktor penyebab timbulnya kecemasan pada ibu hamil baik itu primigravida dan
multigravida dibagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal..
1. Faktor Internal
faktor internal dibagi menjadi 2 kategori, yaitu Kepercayaan tentang persalinan,
Perasaan menjelang persalinan.
Kepercayaan tentang persalinan berkaitan dengan rasa percaya responden dalam
menanggapi cerita tentang persalinan dari orang lain atau mitos yang ada di
daerahnya tersebut. Kepercayaan tentang persalinan ini dibagi menjadi 2 penilaian,
yaitu Percaya dan tidak percaya. Perasaan menjelang persalinan berkaitan dengan
perasaan yang dialami oleh responden menjelang persalinan. Perasaan menjelang
persalinan ini dibagi
6
menjadi 3 penilaian, yaitu : tidak takut, takut, dan sangat takut.
2. Faktor eksternal
Untuk faktor eksternal dibagi menjadi 2 kategori, yaitu : Informasi dari tenaga
kesehatan, Dukungan suami Informasi dari tenaga kesehatan merupakan faktor
eksternal yang sangat penting bagi. Informasi dapat mempengaruhi tingkat
kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan. Informasi dari tenaga kesehatan dibagi
menjadi 3 penilaian, yaitu baik, cukup, dan kurang. Dukungan suami merupakan
faktor eksternal yang mempengaruhi tingkat kecemasan responden dalam
menghadapi persalinan. Dukungan suami dibagi menjadi 2 penilaian, yaitu tidak
mendukung dan mendukung.
Adapun beberapa faktor lain yaitu yang menjadi penyebab kecemasan pada ibu
hamil yaitu :
a. Berdasarkan Usia Ibu
Sesuai dengan teori bahwa usia ibu hamil dibagi menjadi 2 yaitu usia tidak
beresiko atau usia aman dan usia beresiko. Usia aman ibu hamil adalah antara
20-35 tahun dan usia beresiko yakni usia kurang dari 20 tahun atau ibu
dengan usia lebih dari 35 tahun dengan frekuensi melahirkan lebih dari 4 kali
dan jarak antara kelahiran kurang dari 24 bulan, kriteria tersebut merupakan
kelompok beresiko tinggi terhadap kehamilan (Sari, 2017). Ketika usia
bertambah, maka semakin matang pula seseorang dalam menentukan pilihan,
faktor lain yaitu pengalaman individu (Sulastri, 2012). Kehamilan ibu dengan
usia beresiko dapat menjadi penyebab rasa cemas ibu. Sebagaimana dalam
teori yang menyatakan bahwa ibu hamil dengan usia beresiko dapat terjadi
gangguan pada janin atau kelainan sehingga dapat menimbulkan rasa cemas
terhadap ibu hamil terutama primigravida (Handayani, 2015).
b. Berdasarkan Usia Kehamilan
Usia kehamilan dibagi menjadi 3 periode yaitu trimester 1 dengan usia
kehamilan 0-12 minggu, trimester 2 dengan usia kehamilan 13-24 minggu,
dan trimester 3 dengan usia kehamilan 2840 minggu (Kusumawati, 2011).
Kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan terutama primigravida
berkaitan dengan emosi ibu, emosi ibu primigravida akan berubah-ubah
sesuai dengan

trimester kehamilannya (Novriani, 2017). Faktor kecemasan ibu pada


trimester pertama berkaitan dengan kondisi kesejahteraan ibu dan janin, rasa
aman dan nyaman selama kehamilan, pengalaman keguguran atau hal buruk
selama kehamilan sebelumnya, sikap menerima kehamilan serta dukungan
dari suami dan keluarga. Pada trimester ke 2 rasa cemas ibu akan
kehamilannya mulai berkurang sebagaimana disebutkan dalam teori bahwa
ibu trimester 2 mulai mampu untuk melindungi dan menyediakan kebutuhan
bagi janin (Pieter, 2012). Perasaan cemas ibu hamil akan semakin akut dan
intensif seiring dengan mendekatnya kelahiran bayi pertama. Disamping itu,
trimester ke 3 merupakan masa beresiko tinggi terjadinya kelahiran bayi
premature sehingga menyebabkan tingginya kecemasan pada ibu hamil
(Handayani, 2015).
c. Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Respon terhadap sesuatu yang datang baik dari dalam diri maupun dari
luar dipengaruhi oleh tingkat pendidikan seseorang. Tingkat pendidikan yang
dimiliki dapat meningkatkan pengetahuan seseorang akan kesehatannya,
maka semakin tinggi pendidikan seseorang diharapkan semakin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki serta mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada (Lindarwati, 2013). Ibu dengan pendidikan tinggi akan lebih banyak
mengetahui tentang kehamilannya dan lebih mampu dalam mengendalikan
rasa cemas selama kehamilan. Penelitian menyebutkan orang dengan
pendidikan tinggi mampu memberikan respon yang lebih rasional dibanding
orang dengan pendidikan yang lebih rendah ataupun orang tidak
berpendidikan (Heriani, 2016).
d. Berdasarkan Pekerjaan
Pengalaman dan informasi yang dimiliki seseorang akan menambah
informasi yang bersifat informal. Hal tersebut dapat diperoleh ketika
seseorang melakukan interaksi pada saat seseorang bekerja maupun saat
melakukan interaksi social. Ibu yang memiliki pekerjaan memungkinkan ibu
mendapatkan informasi dan pengalaman tentang kehamilan dari orang lain
karena ibu yang memiliki pekerjaan akan lebih sering untuk bertemu dengan
orang lain selain

itu ibu yang memiliki pekerjaan akan mendapatkan pengaruh dalam


menentukan stressor sehingga ibu dapat mengendalikan rasa cemas dengan
lebih baik. Sebagaimana disebutkan dalam penelitian bahwa pekerjaan
berpengaruh dalam stressor seseorang yang memiliki aktivitas diluar rumah
sehingga mendapat pengaruh yang banyak dari teman dan berbagai informasi
serta pengalaman dari orang lain dapat mengubah cara pandang seseorang
dalam menerima dan mengatasi stressor (Kusumawati, 2011).

4.3 Dampak kecemasan pada ibu hamil


Kecemasan selama kehamilan dalam proes persalinan yang tidak dapat diatasi ibu
menimbulkan ketegangan, menghalangi relaksasi tubuh, menyebabkan keletihan atau bahkan
mempengaruhi kondisi janin dalam kandungan. Kondisi tersebut yang mengakibatkan otot
tubuh menegang, terutama otot-otot yang berada di jalan rahim ikut menjadi kaku dan keras
sehingga sulit mengembang. Tidak hanya itu, emosi yang tidak stabil dapat membuat rasa
sakit meningkat. Menjelang persalinan, ibu hamil membutuhkan ketenangan agar proses
persalinan menjadi lancar tanpa hambatan. Semakin ibu tenang menghadapi persalinan maka
persalinan akan berjalan semakin lancar . Kecemasan dalam masa kehamilan adalah sangat
merugikan bagi ibu hamil, karena dapat mempengaruhi janin yang sedang dikandungnya.
Sifat-sifat mudah menangis, mudah tersinggung dan mudah cemas dapat menyebabkan
kelahiran premature yang mengakibatkan terjadinya hambatan intelektual, perkembangan
motorik, perkembangan bicara dan perkembangan emosi. Kecemasan yang tidak dapat
diatasi ibu menimbulkan ketegangan, menghalangi relaksasi tubuh, menyebabkan keletihan
atau bahkan mempengaruhi kondisi janin dalam kandungan. Tidak hanya itu, emosi yang
tidak stabil dapat membuat rasa sakit meningkat. Menjelang persalinan, ibu hamil
membutuhkan ketenangan agar proses persalinan menjadi lancar tanpa hambatan. Kecemasan
ibu hamil dapat berdampak buruk sehingga dapat memicu terjadinya rangsangan kontraksi
rahim. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan keguguran dan peningkatan tekanan darah
sehingga mampu memicu terjadinya preeklamsi.

4.4 Cara mengatasi


Upaya untuk mengatasi kecemasan ibu selama kehamilan hingga menjelang persalinan
dapat dilakukan dengan prinsip care kebidanan melalui three levels of prevention.
Mengutamakan promosi kesehatan tentang pemeliharaan kesehatan ibu hamil yang bertujuan
untuk memberikan informasi pada ibu dan keluarga dalam membentuk keluarga sehat siaga.
Keluarga sehat siaga dapat memberikan jaminan atau kepastian dalam memlihara dan
meningkatkan derajat kesehatan fisologis dan psikologis ibu selama kehamilan hingga
menjelang persalinan.Selain itu juga calon ibu yang cemas dalam keadaan hamil harus dicari
sumber kecemasannya agar tidak membebani. Kecemasan timbul akibat ketidakberdayaan
dalam menghadapi permasalahan. Pikiran-pikiran negatif secara terus menerus berkembang
dalam fikiran. Caranya adalah dengan melakukan pikiran-pikiran yang realistik. Bila tubuh
dan pikiran dapat merasakan kenyamanan maka pikiran-pikiran positif yang lebih konstruktif
dapat muncul. Ide-ide kreatif dapat dikembangkan dalam menyelasaikan permasalahan.
10

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kecemasan pada wanita hamil adalah keadaan emosi yang tidak menyenangkan yang
dirasakan oleh seorang wanita pada saat hamil, dan kecemasan ini adalah hal yang wajar
namun jika berlebihan dan tidak diatasi maka akan berdampak buruk.Kecemasan yang terjdi
pada ibu hamil tentunya memiliki factor penyebab anatara lain seperti factor internal dan juga
factor eksternal dan ada beberapa factor lain juga yang mempengaruhinya seperti factor usia
ibu ,usia kehamilan,pendidikan dan juga pekerjaan. Namun,walaupun demikian ada banyak
hal juga yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan tersebut.Harus selalu
memperhatikan kesehatan dan berusa untuk selalu memikirkan hal yang positif.

5.2 Saran
1) Bagi bidan dan tenaga kesehatan lainnya
Memperhatikan kesehatan ibu dan keluarga serta harus menjadi fasilitator pendidikan
dan penelitian dalam mengembangkan kualit as pelayanan kesehatan.Serta harus biasa
menjadi wadah yang biasa menenangkan ibu hamil
2) Bagi masyarakat /ibu hamil
Masyarakat dalam lingkup individu dan keluarga harus berperan aktif mencari
pemahaman hingga berbuah perubahan dalam bentuk pengetahuan, kemauan, dan
kemampuan mewujudkan kesehatan secara mandiri.Dan juga bagi keluarga harus
memperhatikan kemampuan ekonomi untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil
11
Daftar Pustaka
Atkinson, S., Pengantar Psikologi Jilid 2, Erlangga, Jakarta, 1996
Depkes RI. (2008). Audit Maternal Perinatal. Jakarta.
Handayani, Reska. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan
Menjelang Persalinan pada Ibu Primigravida Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas
Lubuk Buaya Padang Tahun 2012. Ners Jurnal Keperawatan, Vol. 11, No. 1, Maret 2015,
ISSN: 1907-686X.
Heriani. (2016). Kecemasan dalam Menjelang Persalinan Ditinjau dari Paritas, Usia dan
Tingkat Pendidikan. Jurnal Ilmu Kesehatan Aisyah, Vol. 1, No. 2, Juli-Desember 2016,
P-ISSN: 2502-4825.
Kusumawati, Estri. (2011). Hubungan Pengetahuan Primigravida Tentang Kehamilan dengan
Kecemasan Menghadapi Kehamilan Trimester I di BPS Fathonah WN. Jurnal
Kesmadaska, Vol. 2, No. 2, Juli 2011, ISSN: 20875002.
Lindarwati., dan Sulastri. (2013). Analisis Jumlah Gravida Terhadap Kejadian Hipertensi pada
Saat Hamil di RSUD Pandan Arang Boyolali. Prosiding Seminar Ilmiah Nasional
Kesehatan, ISSN: 2338-2694.
Novriani, Wira., dan Sari, Febria Syafyu. (2017). Dukungan Keluarga dengan Kecemasan
Menjelang Persalinan Trimester III. Jurnal Ipteks Terapan, Vol. 11, No. 1, Maret 2017,
ISSN: 1979-9292.
Ramaiah, S., 2003, Kecemasan Begaimana Cara Mengatasi Penyebabnya.
Jakarta : Pustaka Populer Obor
Rizqika Pradewi Hasim,2018, Gambaran Kecemasan Ibu Hamil,Surakarta. Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Spitz, Elisabeth., dkk. (2013). Anxiety Symptoms and Coping Strategies in the Perinatal Period.
BMC Pregnancy & Childbirth, Vol. 13, No. 233.
Stuart, G. W., Laraia, M. T., (2005). Principles and practice of psychiatric nursing. (8th ed.). St.
Louis : Mosby.
Sari, Komang A K., dan Astuti, Dwi Puji T A. (2017). Tingkat Pengetahuan dan Perilaku
Antenatal Care Ibu Hamil Terhadap Kehamilan dengan Risiko di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas I Negara Kabupaten Jembrana Tahun 2016. E-Jurnal Medika, Vol. 6, No. 6,
Juni, 2017, ISSN: 2303-1395.
Sulastri., dan Sari, E. W. L. (2012). Publikasi Ilmiah. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Kejadian Preeklampsia di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Vol. 5, No. 1.
Siti Maimuna,.2017, Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan, Malang , Fakultas Psikologi.
Universitas Muhammadiyah Malang.

12

Anda mungkin juga menyukai