Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH TEORI DAN MODEL MODEL KONSEPTUAL

DALAM ASUHAN KEBIDANAN

Mata kuliah : Konsep dasar kebidanan

DOSEN PENGAMPU : Dr.Ruqaiyah, S.ST.,M.KES.,M.Keb

DISUSUN OLEH:

NAMA. : NUR HALISA TAJUDDIN

NIM : 202202080

KELAS : B.22

PRODI D3 KEBIDANAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA

1
MAKASSAR 2022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa, karna

berkat limpahan dan karunianya sehingga kami dapat Menyusun makalah baik

dan tepat pada waktunya Dalam makalah ini kami membahas mengenai “

KONSEP DASAR KEBIDANAN“

Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk

membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah

ini.Oleh karena itu kami ucapkan terimakasih sebesar besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dasar pada makalah ini,

Oleh karena itu mengundang pembaca untuk memberikan saran serta keritik yang

dapat membangun kami.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan

untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita

semua

2
DAFTAR ISI

Pendahuluan.....................................................................................................................

A.LATAR BELAKANG.........................................................................................

B. Tujuan ................................................................................................................

BAB II Pembahasan ..............................................................................................

MACAM MACAM MODEL ASUHAN KEBIDANAN......................................

Teori Reva Rubin....................................................................................................

TEORI RAMONA MERCER.................................................................................

TEORI ELA JOY LEHRMAN................................................................................

TEORI ERNESTINE WIEDENBACH.................................................................

TEORI JEAN BALL..............................................................................................

BAB 3 PENUTUP............................................................................................................

A. Kesimpulan ...................................................................................................

B. Saran ..............................................................................................................

Daftar pustaka................................................................................................................

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Teori atau Theory sejatinya adalah penjelasan dari suatu kejadian dan

fenomena. Proses penjelasan ini memerlukan pemikiran yang dalam hal ini

membutuhkan pengetahuan (Dickoff dan James, 1992). Pengertian tentang konsep

dan teori menurut Simpson dan Weiner (1989) adalah gambaran tentang objek dari

suatu kejadian atau objek yang di gunakan oleh peneliti untuk menggambarkan

fenomena sosial menarik perhatiannya. (Niken Meilani, 2008: 103).

B. TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah untuk menjelaskan tentang:

1. MENGETAHUI TEORI REVA

2. MENGETAHUI TEORI RAMONA MERCER

3. MENGETAHUI TEORI ELA JOY LEHRMAN

4. MENGETAHUI TEORI ERNESTINE WIEDENBACH

5. MENGETAHUI TEORI JEAN BALL

4
BAB II

PEMBAHASAN

MACAM MACAM MODEL ASUHAN KEBIDANAN

A. Teori dan Model konsep asuhan kebidanan

1. Pengertian Teori dan Konsep

Konsep atau teori adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek

yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik

perhatiannya.

2. Fungsi Konsep dan teori

sebagai alat untuk mengidentifikasi fenomena yang diobservasinya, sedangkan

teori adalah jalur logika atau penalaran yang digunakan oleh peneliti untuk

menerangkan hubungan pengaruh antar fenomena yang dikaji.

3.pengertian Model Konseptual kebidanan

adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberiasuhan

kebidanan. Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu ide yang menjadi

dasar suatu disiplin. Model asuhan kebidanan yaitu kehamilan dan persalinan

merupakan suatu proses kehidupan normal. Model Kebidanan mempunyai 5

komponen :

1. Memonitor kesejahteraan ibu baik fisik, psikologi maupun sosial dalam

siklus kehamilan dan persalinan. Mempersiapkan ibu dengan memberikan

pendidikan,

konseling, asuhan prenatal, dalam proses persalinan dan bantuan masa post

partum
5
2. Intervensi teknologi seminimal mungkin

3. Mengidentifikasi dan memberikan bantuan obstetrik yang dibutuhkan

4. Melakukan rujukan

Ruang lingkup praktik kebidanan :

1. Menolong Persalinan

2. Konseling

3. Penyuluhan

4. Asuhan pada saat hamil, melahirkan, nifas dan BBL (bayi baru lahir)

5. Deteksi dini penyakit

6. Pengobatan terbatas ginekologi

7. Pertolongan gawat darurat

8. Pengawasan tumbuh kembang

9. Supervisi

Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dengan melakukan konseling

diantaranya :

1. Menurunkan / menghilangkan stress

2. Membuat diri kita merasa lebih baik, bahagia, tenang dan nyaman

3. Lebih memahami diri sendiri dan orang lain

4. Merasakan kepuasan dalam hidup

5. Mendorong perkembangan personal

6. Meningkatkan hubungan yang lebih efektif dengan orang lain

7. Memaksimalkan fungsi diri dan kehidupan kita sehari – hari


6
Teori-teori dalam praktik kebidanan sebagai berikut:

1. Teori Reva Rubin

Teori ini menekan pada pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai peran

ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas

atau latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat

mempelajari peran yang akan di alaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi

dengan perubahan-perubahan yang terjadi khususnya perubahan psikologis

dalam kehamilan dan setelah persalinan.

Menurut Rubin seorang wanita sejak hamil sudah mempunyai harapan sebagai

berikut:

 Kesejahteraan ibu dan bayi

 Penerimaan masyarakat

 Penentuan identitas diri

 Mengerti tentang arti memberi dan menerima

Perubahan yang umumnya terjadi pada wanita pada waktu hamil:

1. Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih baik

untuk dapat berperan sebagai calon ibu dan mampu memperhatikan

perkembangan janinnya.

2. Membutuhkan sosialisasi Tahap Psikososial (Psikososial Stage)

1. Anticipatory Stage

Tahap ini ibu-ibu melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi

7
dengan anak lain.

2. Honeymoon Stage

Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasarnya, pada tahap ini ibu

memerlukan bantuan anggota keluarga yang lain.

3. Plate Stage

Ibu akan mencoba dengan sepenuhnya apakah ia telah mampu menjadi

ibu. Tahap ini membutuhkan waktu beberapa minggu dan ibu akan

melanjutkan sendiri.

4. Disangagement

Merupakan tahap penyelesaian dimana latihan peran dihentikan. Pada

tahap ini peran sebagai orang tua belum jelas.

Reaksi umum pada kehamilan:

a.Trimester I

Ambivalen, takut, fantasi, khawatir

b. Trimester II

Perasaan lebih enak, meningkatnya kebutuhan untuk mempelajari tentang

perkembangan dan pertumbuhan janin, menjadi narsistik, pasif, introvert,

kadang egosentrik dan self centered.

c. Trimester III

Berperasaan aneh, sembrono, jelek menjadi introvert, merefleksikan

terhadap pengalaman masa kecil.

8
Tiga aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu:

1. Gambaran tentang idaman

Seorang ibu muda akan mempunyai seseorang yang dijadikannya contoh

2. Gambaran tentang diri

Gambaran diri seorang wanita adalah bagaimana seorang wanita tersebut

memandang dirinya sebagai bagian dari pengalaman dirinya.

3. Gambaran tubuh

Gambaran tentang tubuh berhubungan dengan perubahan fisik yang terjadi

selama kehamilan dan perubahan yang spesifik yang terjadi selama kehamilan

dan setengan melahirkan.

Tahap Phase aktivitas penting sebelum seseorang menjadi ibu

Taking On Wanita meniru dan melakukan peran ibu, dikenal sebagai

tahapmeniru

Taking In Fantasi wanita tidak hanya meniru tetapi sudah mulai

membayangkan peran yang dilakukannya. Pada tahap sebelumnya Introjection,

Projection dan Rejection merupakan tahap dimana wanita menirukan model-

model yang ada sesuai dengan pendapatnya.

Letting Go Merupaka phase dimana wanita mengingat kembali proses dan

aktivitas

yang sudah dilaksanakannya. Sehingga dibutuhkan peran dari lingkungan

dalam menghadapi masa transisi pada masa postpartum kemasa menjadi orang

tua, menurut Rubin (1960) sebagai berikut:


9
1. Respon dan dukungan dari keluarga dan teman

2. Hubungan dari pengalaman melahirkan

3. Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu

4. Pengaruh budaya

2. Teori Ramonat T. Marcer

Teori Marcer lebih menekankan pada stress antepartum dan pencapaian peran ibu.

a. Efek Stress Antepartum

Enam faktor yang mempunyai hubungan dengan status kesehatan :

1) Hubungan interpersonal

2) Peran keluarga

3) Stress antepartum komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negatif

dalam hidup

4) Dukungan sosial

5) Rasa percaya diri

6) Penguasaan rasa takut, depresi dan keraguan.

b. Pencapaian Peran Ibu

Empat langkah dalam peran ibu (tahapan) 1) Anticipatory

Suatu masa sebelum menjaid ibu memulai penyesuaian sosial dan psikologi

terhadap peran barunya nanti dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan

untuk menjadi seorang ibu.

10
Contoh: Latihan masak, belajar tentang ASI, belajar perawatan anak, dll.

 Formal

Dimulai dengan peran sesungguhnya seorang ibu, bimbingan

peran secara formal dan sesuai dengan apa yang diharapkan

oleh sistem wanita dan wanita.

 Informal

Saat wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam

melaksanakan peran barunya ini.

 Personal

Pencapaian peran ibu dengan baik tergantung dari diri sendiri. Marcer

melihat bahwa peran aktif seorang wanita dalam pencapaian peran

umumnya dimulai setelah bayi lahir yaitu pada 3 bulan sampai 7 bulan

postpartum.

Faktor-faktor yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian peran

ibu yaitu:

a. Faktor Ibu

Umur ibu pada waktu melahirkan anak pertama lahir Persepsi ibu pada waktu

melahirkan anak pertama kali

Tujuan: memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi lemahnya

lingkungan serta dukungan sosial serta kurangnya kepercayaan diri.

Memisahkan ibu dan anak secepatnya

11
Stress sosial

Dukungan sosial

Konsep diri

Sifat pribadi

Sikap terhadap membesarkana nak Status kesehatan ibu

b. Faktor bayi

Temperamen Kesehatan bayi

Faktor-faktor lain Latar belakang etnik

1. Status perkawinan

2. Status ekonomi

Faktor-faktor pendukung pencapaian peran ibu:

a. Emosional Support Perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan

mengerti

b. Informasional Support

Membantu individu untuk menolong dirinya sendiri dengan memberi-

kan informasi yang berguna dan berhubungan dengan masalah situasi

c. Phisical Support

Pertolongan yang langsung seperti membantu merawat bayi dan memberikan

dukungan dana.

d. Appraisal Support

Berupa informasi yang menjelaskan tentang peran pelaksanaan bagaimana ia

menampilkan dalam peran, sehingga memungkinkan individu mampu


12
mengevaluasi dirinya sendiri yang berhubungan dengan penampilan orang lain.

3. Teori Ela Joy Lehrman

Dalam teori ini Lehrman menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek

praktik memberikan asuhan pada wanita hamil dan memberikan pertolongan pada

persalinan

Lehrman mengemukakan 8 konsep yang penting dalam pelayanan antenatal:

1. Asuhan yang berkesinambungan

2. Keluarga sebagai pusat asuhan

3. Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan

4. Tidak ada intervensi dalam asuhan

5. Fleksibilitas dalam asuhan

6. Keterlibatan dalam asuhan

7. Advokasi dari klien

8. Waktu

Asuhan Partisipatif

Dari delapan komponen yang dibuat oleh Lehrman tersebut kemudian diuji

cobakan oleh Morten pada pasien postpartum.

Dari hasil penerapan tersebut Morten menambahkan 3 komponen lagi ke dalam

8 komponen yang telah dibuat oleh Lehrman, yaitu Tehnik terapeutik

Pemberdayaan Hubungan sesama Tehnik Terapeutik

Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan


13
penyembuhan, misalnya: mendengar aktif, mengkaji, mengklarifikasi

sikap yang tidak menuduh, pengakuan, fasilitas, pemberian ijin. Empowerment

(pemberdayaan) Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan bidan melalui

penampilan dan pendekatan akan meningkatkan kemampuan pasien dalam

mengoreksi, memvalidasi, menilai dan memberi dukungan. Lateral Relationship

(hubungan sesama) Menjalin hubungan yang baik terhadap klien bersikap

terbuka, sejalan dengan klien, sehingga antara bidan dan kliennya nampak

akrab, misalnya sikap empati atau berbagi panngalaman.

4. Teori Ernestine

Ernestine Wiedenbach sudah pernah bekerja dalam suatu proyek yang

mempersiapkan persalinan berdasarkan teori Dr. Grantley Dick Read.

Wiedenbach mengembangkan teorinya secara induktif berdasarkan pengalaman

dan observasinya dalam praktik. Konsep luas yang menurut Wiedenbach yang

nyata ditemukan dalam keperawatan, yaitu:

The Agent: perawat, bidan, atau tenaga kesehatan lain

The Recipient: wanita, keluarga, masyarakat The Goal: goal dari intervensi

(tujuan)

The Means: metode untuk mencapai tujuan

The Framework: organisasi sosial, lingkungan profesional

The Agent (The Widwife) Filosofi Wiedenbach tentang asuhan kebidanan dan

tindakan kebidanan dapat dilihat dalam uraiannya yang jelas pada perawatan

14
maternitas dimana kebutuhan ibu dan bayi yang segera untuk mengembangkan

kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan ibu dan ayah dalam mempersiapkan

menjadi orang tua. The Goal (purpose) Disadari bahwa kebutuhan masing-

masing individu perlu diketahui sebelum menentukan goal. Bila sudah diketahui

kebutuhan ini, maka dapat diperkirakan goal yang akan dicapai dengan

mempertimbangkan tingkah laku fisik: emosional, atau fisiological yang

berbeda dari kebutuhan normal. The Recipient Wanita, masyarakat yang oleh

sebab tertentu tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Wiedenbach sendiri

berpandangan bahwa recipient adalah individu yang berkompeten dan mampu

menentukan kebutuhannya.

The Means

Untuk mencapai tujuan dari asuhan kebidanan Wiedenbach

menentukan beberapa tahap, yaitu:

1. Identifikasi kebutuhan klien

2. Ministration: memberikan dukungan dalam mencari pertolongan yang

dibutuhkan

3. Validation: bantuan yang diberikan sungguh merupakan bantuan yang

dibutuhkan

4. Coordination: dengan usaha yang direncanakan untuk memberikan bantuan.

5. Teori Jean Ball

(Teori "kursi goyang" = keseimbangan emosiona ibu) Tujuan Asuhan maternitas

15
pada teori ini adalah agar ibu mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu baik

fisik maupun psikologis. Psikologis dalam hal ini tidak hanya pengaruh

emosional tetapi juga proses emosional agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan

untuk menjadi orang tua terpenuhi. Kehamilan, persalinan dan masa post partum

adalah masa untuk mengadopsi peran baru.

Hypotesa Ball:

Respon emosional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan

kelahiran anak yang mempengaruhi personality seseorang dan dengan dukungan

yang berarti mereka mendapatkan system keluarga dan sosial.

Persiapan yang sudah diantisipasi oleh bidan dalam masa post natal akan

mempengaruhi respon emosional wanita dalam perubahan yang

dialaminya pada proses kelahiran anak. Dalam teori kursi goyang dibentuk oleh

tiga elemen:

1. Pelayanan maternitas

2. Pandangan masyarakat terhadap keluarga

3. Sisi penyanggah/support terhadap kepribadian wanita Kesejahteraan seorang

wanita sangat tergantung terhadap efektivitas

ketiga elemen tersebut.

Women: Ball memusatkan perhatiannya terhadap perkembangan emosional,

sosial dan spikologikal seorang wanita dalam proses melahirkan.

Health: Merupakan pusat dari model Ball

Tujuan dari post natal care agar wanita mampu menjadi seorang ibu.
16
Environment: Lingkungan sosial dan organisasi wanita dalam sistem dukungan

post natal misalnya membutuhkan dukungan sangat penting untuk mencapai

kesejahteraan.

Midwifery: Berdasarkan penelitian asuhan post natal misalnya, dikhawatirkan

kurang efektif karena kurangnya pengetahuan tentang Self: Secara jelas kita

dapat melihat bahwa peran bidan dalam memberikan dukungan dan membantu

seorang wanita untuk menjadi yakin dengan perannya sebagai seorang ibu.

17
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Model konseptual asuhan kebidanan adalah gambaran abstrak suatu ide yang

menjadi gambaran suatu disiplin ilmu.Konseptual model berkembang dari

wawasan inisiatif keilmuan kemudian disimpulkan dalam kerangka acuan ilmu

sehingga konseptual model dapat emberikan gambaran abstrak atau ide yang

dapat mendasari disiplin ilmu dan kemudian ditetapkan sesuai dengan bidang

ilmu masing-masing. Teori yang mempengaruhi konseptual asuhan kebidanan

yaitu:

1. Teori Reva Rubin

2. Teori Ramona Mercer

3. Teori Ela Joy Lehrman

4. Teori Ernestine Wiedenbach

5. Teori Jean Ball

B. Saran

Sebagai bidan kita harus dapat menempatkan diri kita dalam mengambil

tindakan yang sesuai dengan kebutuhan klien

18
DAFTAR PUSTAKA

TH.endang,2014,”Konsepkebidanan”yogyakarta,PUSTAKABARUPRES

19
20
21

Anda mungkin juga menyukai