Anda di halaman 1dari 14

Tugas Konsep Kebidanan

Tim Dosen : Mata Kuliah Konsep Kebidanan


1. Supriyanti R. usman, S.ST, MKM
2. TRiany L. pelu, S,SIT, M.Tr.Keb
3. Sitti HUbaya Matjino, S.ST, M.Kes

Oleh
Kelompok 7 (tujuh) :

1. Nabila La Hai (2215401071)


2. Meylan M.A Kafara (2215401070)
3. Masita Adin (2215401069)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TERNATE
JURUSAN DIPLOMA III KEBIDANAN
TAHUN AKADEMI 2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas mata kuliah konsep
kebidanan ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah memberikan
arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik, sebelum di
presentasikan di depan kelas.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena ini kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dri dosen pembimbing demi perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini.

Ternate, Senin 07 Oktober 2022

Penyusun

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan perhatian yang paling
utama bagi bidan. Bidan dalam memberikan pelayanankesehatan bertanggung jawab
dan mempertanggung jawabkan prakteknya.Dalam melaksanakan praktek, bidan
sering dihadapkan dalam pertanyaan “apa yang dikerjakan bidan dan bagaimana ia
berkarya”Untuk
menjawab pertanyaan tersebut perlu ditegaskan adanya model dan teori teori yang
 berhubungan dengan praktek kebidanan.
Yang disebut model adalah suatu contoh, peraga untuk menggambarkan sesuatu dengan tujuan
untuk membuat kerangka pengertian dalammemberikan pelayanan. Konsep adalah
penopang sebuah teori yang menjelaskan tentang suatu teori yang dapat dites didalam suatu
observasiatau penelitian. Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu ideyang menjadi
dasar suatu disiplin.
Untuk itu bidan dalam memberikan pelayanan terdapat model asuhan kebidanan yang
berdasarkan pada pernyataan bahwa kehamilan, persalinan dan kelahiran merupakan
suatu proses kehidupan yang normal. Yang di dalamnya termasuk:
 Memonitor kesejahteraan ibu baik fisik, psikologis, maupun sosial dalam
siklus kehamilan dan persalinan.
 Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan, konseling, asuhan
prenatal, dalam proses persalinan dan melahirkan, dan bantuan pada masa
post partum.
 Intervensi teknologi seminimal mungkin
 Mengidentifikasi dan memberikan bantuan obstetri yang dibutuhkan.
 Melakukan rujukan yang membutuhkan penanganan spesialis obstetric atau
tenaga kesehatan lain.
Siapakah bidan itu?, Bidan adalah seorang professional yang sudah di latih dengan
pengetahuan khusus dalam bantuan kepada wanita agar tetap sehta selama hamil dan
menolongya pada waktu melahirkan, ahli dalam memberikan asuhan, penyuluhan,
konseling dan dukungan secara individu kepada wanita dan bayinya dalam siklus
kehamilan dan persalinan.
Ruang lingkup praktek kebidanan :
 Menolong persalinan
 Konseling
 Penyuluhan
 Asuhan pada waktu hamil, melahirkan, nifas, dan bayi baru lahir
 Deteksi dini penyakit
 Pengobatan terbatas ginekologi
 Pertolongan gawat darurat
 Pengawasan tumbuh kembang
 Supervise
Praktek kebidanan merupakan manajemen kesehatan wanita secara mandiri berfokus
pada kehamilan, persalinan, periode post partum, asuhan terhadap bayi baru lahir,
keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi wanita. Adapun teori-teori yang
berhubungan dengan praktek kebidanan mencakup 5 teori. Teori adalah seperangkat
konsep atau pernyataan yang dapat secara jelas menguraikan fenomena yang penting
dalam sebuah disiplin. Teori yang diuraikan adalah :
1. Teori Reva Rubin
2. Ramona T Mercer
3. Ela J. Lehrman
4. Emestine
5. Jean Ball

B. Rumusan masalah
Bagimana teori yang mendasari dalam praktek kebidanan ?

C. Tujuan
Untuk mengetahui teori yang mendasari dalam praktek kebidanan !
1. Teori Reva Rubin
2. Ramona T Mercer
3. Ela J. Lehrman
4. Emestine
5. Jean Ball
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Reva Ruben


Penekanan Reva Ruben dalam teorinya adalah pencapaian peran ibu. Untuk mencapai
peran tersebut seorang wanita membutuhkan proses belajar melalui serangkaian
aktifitas berupa latihan-latihan dan dalam peran ini diharapkan seorang wanita mampu
mengidentifikasian peran sebagai seorang ibu.
1. Pada kehamilan
a. Perubahan yang umum terjadi pada waktu hamil antara lain :
 Cenderung tergantung dan membutuhkan peran lebih untuk berperan
sebgai calon ibu.
 Mampu memperhatikan perkembangan janinnya
 Membutuhkan sosialisasi
b. Reaksi yang umum pada kehamilan :
 Trimester 1 : ambivalent, takut, fantasi, khawatir
 Trimester 2: perasaan lebih nyaman, kebutuhan mempelajari tumbuh
kembang janin, pasif, introvert, egosentris, self centered
 Trimester 3 : perasaan aneh, merasa jelek, sembrono, lebih introvert,
merefleksikan terhadap pengalaman waktu kecil.
c. Aspek yang di identifikasi dalam peran ibu :
 Ideal image : gambaran tentang idaman diri
 Self image : gambaran tentang diri
 Body image : gambaran tentang perubahan tubuh
d. Tahapan psikososial
 Anticipatori stage : ibu melakukan latihan peran, dan memerlukan
interaksi dengan anak yang lain
 Honeymoon stage : ibu mulai memahami peran dasarnya, dan
memerlukan bantuan anggota keluarga lain
 Plateu stage : ibu mencoba peran sepenuhnya, membutuhkan waktu
 Disengagement : tahap penyelesaian dimana latihan pearan dihentikan
2. Adaptasi psikososial postpartum
a. Konsep dasar
Periode postpartum menyebabkan stress emosional terhadap ibu baru,
bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat saat
melahirkan.
b. Faktor yang mempengaruhi :
 Respon dan dukungan dari keluarga dan teman
 Hubungan pengalama saat melahirkan terhadap harapan
 Pengalam melahirkan dan membesarkan anak yang lalu
 Pengaruh budaya
c. Periode di uraikan Rubin dalam 3 fase :
 Periode Taking-in
Terjadi pada 1-2 hari postpartum umumnya ibu pasif dan
ketergantungan, perhatiannya tertuju pada diri sendiri. Ia mungkin
akan mengulang-ulang pengalamannya waktu melahirkan. Kebutuhan
akan istrahat sangat penting, pusing, iritabel, peningkatan kebutuhan
nutrisi.
 Periode Taking-hold
Berlangsung 2-4 hari postpartum, ibu menjadi lebih perhatian pada
kemampuannya menjadi orang tua. Berkonsentrasi terhadap
pengontrolan fungsi tubuhnya, seperti BAK, BAB, kekuatan dan
ketahanan fisiknya. Ibu berusaha keras untuk merawat bayinya sendiri,
agak sensitif, cenderung merima nasehat bidan karena terbuka untuk
menerima pengetahuan dan kritikan yang bersifat pribadi.
 Periode Letting-go
Biasanya terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan sangat berpengaruh
terhadap waktu dan perhatian yang di berikan keluarga beradaptasi
dengan kebutuhan bayi-nya, menyebabkan berkurangnya hak ibu dan
kebebasan hubungan sosial.
d. Depresi postpartum
Depresi postpartum umunya terjadi pada periode ini banyak ibu
mengalami perasaan “let-down” setelah melahirkan, sehubungan dengan
seriusnya pengalaman melahirkan dan keraguan akan kemampuan untuk
mengatasi masalah secara efektif dalam membesarkan anak. Umumnya
depresi sedang yang dapat di atasi 2 pekan kemudian. Jarang menjadi
patologis sampai psikosis postpartum.
B. Teori Ramona Mercer
Focus teorinya lebih menekankan pada stress antepartum dalam pencapaian peran ibu
yaiu : memperhatikan wanita pada waktu persalinan, mengidentifikasi pada hari awal
postpartum, menunjukan bahw wanita lebih, mendekatkan diri pada bayi dari pada
melakukan tugasnya sebagai seorang ibu.
1. Efek stress antepartum
Antepartum stress adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman
negative dalam kehidupan. Tujuannya memberikan dukungan selama hamil untuk
mengurangi lemahnya lingkungan serta dukungan sosial dan kurangnya percaya
diri.
Faktor yang mempunya hubungan dengan status kesehatan :
a. Hubungan interpersonal
b. Peran keluarga
c. Stress antepartum
d. Dukungan sosial
e. Rasa percaya diri
f. Penguasaan rasa takut, keraguan dan depresi
2. Pencapaian peran ibu
Peran ibu dicapai dalam kurang waktu tertentu dimana ibu menjadi dekat dengan
bayi-nya, yang membutuhkan pendekatan yang kompeten termasuk peran dalam
mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran. Peran aktif wanita sebagai ibu
dan pasangannya berinteraksi satu dengan yang lain.
a. Empat langkah dalam pelaksanaan peran ibu
 Anticipatory
Suatu masa sebelum wanita menjadi ibu, dimana wanita memulai
penyesuaian sosial dan psikologis terhadap peran barunya nanti dengan
mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.
 Formal
Tahap ini dimulai dengan peran itu sesungguhnya, bimbingan peran secara
formal dan sesuai dengan apa yang di harapkan system sosisal.
 Informal
Tahap ini dimulai saat wanita telah mampu menemukan jalan yang unik
dalam melaksanakan peran ibu yang tidak di sampaikan oleh sosial sistem.
 Personal merupakan tahap akhir pencapaian pearan, dimana wanita telah
mahir melaksanakan perannya sebagai seorang ibu. Ia telah mampu
menentukan carannya sendiri dalam melaksanakan perannya.
b. Faktor yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian peran
1) Faktor ibu
 Usia ibu saat bersalin
 Persepsi ibu pada waktu persalinan pertama kali
 Memisahkan ibu dan anak secepatnya
2) Faktor bayi
 Tempramen
 Kesehatan bayi
3) Faktor lain
 Latar belakang etnik
 Status perkawinan
 Status ekonomi
c. Pengaruh bayi (infant’s personality) pada waktu ibu melaksanakan peran
sebagai ibu
1) Emotional support
Perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti.
2) Informational support
Membantu individu untuk menolong dirinya sendiri dengan memberikan
informasi yang berguna dan berhubungan dengan masalah atau situasi.
3) Physical support
Pertolongn yang langsung, seperti membantu merawat bayi, memberikan
dukungan dana.
4) Appraisal support
Informasi yang menjelaskan tentang peran pelaksanaan, bagaimana ia
menampilkannya dalam peran, hal ini memungkinkan individu mampu
mengevaluasi dirinya sendiri yang berhubungan dengan penampilan peran
orang lain.
d. Faktor-faktor dalam masa adaptasi
1) Physical recovery phase (mulai lahir sampai 1 bulan)
2) Achievementphase (2-4 /5 bulan)
3) Disruption phase (6-8 bulan)
4) Reorganization phase (8-12 bulan)
peran bidan yang diharapkan mercer dalam teorinya adalah membantu wanita
dalam melaksanakan tugasnya dalam adaptasi peran fungsi ibu.
Mengidentifikasi faktor apa yang mempengaruhi peran ibu dalam pencapaian
peran fungsi ini kontribusi dari stress antepartum.
C. Teori Ela Joy Lehrman
Teori ini menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktek kebidanan
dalam memberikan pertolongan pada persalinan, teori ini juga menjelaskan perbedaan
antara pengalaman seorang wanita dengan kemampuan bidan untuk mengaplikasikan
konsep kebidanan dalam praktek.
1. 8 konsep penting dalam pelayanan kebidanan
1) Asuhan yang berkesinambungan
2) Keluarga sebagai pusat asuhan
3) Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan
4) Tidak ada intervensi dalam asuhan
5) Keterlibatan dalam asuhan
6) Advokasi dari klien
7) Waktu
8) Asuhan partisipatif
Asuhan partisipatif yaitu bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pasien/klien ikut bertanggung jawab atau ambil bagian dalam pelayanan
antenatal.dalam pemeriksaan fisik, misalnya klien ikut melakukan palpasi pada
tempat tertentu atau ikut mendengarkan detak jantung. Kedelapan komponen
yang dibuat oleh Lehrman ini, kemudian diujicobakan oleh Morten (1991) pada
klien post partum.
2. Konsep Morten
1) Teknik komunikasi terapeutik
2) Proses komunikasi sangat penting dalam perkembangan dan penyembuhan.
Misalnya, mendengarkan aktif, mengkaji, klarifikasi, humor, sikap yang tidak
menunduh, pengakuan, fasilitasi, pemberian izin.
3) Pemberdayaan (empowerment)
Suatu prose memberi kekuasaan dan kekuatan. Bidan dalam penampilan dan
pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengoreksi,
memvalidasi, menilai dan memberi dukungan.
4) Hubungan sesama (lateral relationship)
Menjalin hubungan yang baik terhadap klien, bersikap terbuka, sejalan dengan
klien, sehingga antara bidan dan kliennya tampak akrab. Misalnya :sikap
empati atau berbagi pengalaman.
D. Teori Emestine Wiedenbach
Wiedenbach mengemukakan teorinya secara induktif berdasarkan pengalaman dan
observasinya dalam praktek.
Konsep asuhan, terdiri dari :
1. The agent (midwife/bidan)
Untuk memenuhi kebutuhan ibu dan ayah dalam persiapan menjadi orang tua
2. The recipient (wanita, keluarga, masyarakat)
Wanita/masyarakat yang oleh sebab tertentu tidak mampu memenuhi
kebutuhannya. Wiedenbach sendiri berpandangan bahwa recipient adalah individu
yang berkompoten dan mampu menentukan kebutuhannya sendiri
3. The goal (purpose/tujuan dari intervensi)
Disadari bahwa kebutuhan masing-masing individu perlu diketahui sebelum
menentukan goal. Bila sudah diketahui kebutuhan ini, maka dapat diperkirakan
goal yang akan dicapai dengan mempertimbangkan ingkah laku fisik, emosional
atau fisiological yang berbeda dari kebutuhan normal.
4. The means (metode untuk mencapai tujuan)
Untuk mencapai tujuan dari asuhan kebidanan ada beberapa tahap, yaitu :
1) Identifikasi kebutuhan klien
2) Memberikan dukungan dalam pelayanan yang dibutuhkan
3) Validation/bantuan yang diberikan
4) Koordinasi dengan tenaga yang direncanakan untuk memberikan bantuan
5. The framework (organisasi sosial, lingkungan professional)
E. Teori Jean Ball
1. Teori kursi goyang
Keseimbangan emosional ibu, baik fisik maupun psikologis. Psikologis dalam hal
ini agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan menjadi orang tua terpenuhi.
Kehamilan, persalinan dan masa post partum adalah masa untuk mengadopsi yang
baru. Dalam teori kursi goyang, kursi dibentuk dalam 3 elemen yaitu :pelayanan
kebidanan, pandangan masyarakat terhadap keluarga, support terhadap
kepribadian wanita.
2. Teori Ball yaitu :Teori perubahan, Teori stress, copping, dan support.
3. Hipotesa Ball
Respon emosional wanita terhadap perubahan yang tterjadi bersamaan dengan
kelahiran anak, dipengaruhi oleh personality/kepribadian. Persiapan yang harus di
antisipasi pada bidan dalam masa post natal akan dipengaruhi oleh respon
emosional wanita dalam perubahan yang dialaminya pada proses kelahiran anak.
Kesimpulan Hipotesa Ball :wanita yang boleh dikatakan sejahtera setelah
melahirkan sangat bergantung pada kepribadiannya, system dukungan pribadi, dan
dukungan yang dipersiapkan pelayan kebidanan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penekanan Rubin dalam teorinya adalah pencapaian peran ibu. Untuk mencapai peran
tersebut seorang wanita membutuhkan proses belajar melalui serangkaian aktifitas
berupa latihan-latihan dan dalam peran ini diharapkan seorang wanita mampu
mengidentifikasi peran sebagai seorang ibu. Teori Romano Marce Fokus teorinya lebih
menekankan pada stress antepartum dalam pencapaian peran ibu yaitu :memperhatikan
wanita pada waktu persalinan, mengidentifikasi pada hari awal post partum,
menunjukkan bahwa wanita lebih, mendekatkan diri pada bayi daripada melakukan
tugasnya sebagai seorang ibu. Teori Ela Joi Lehrman menginginkan agar bidan dpat
melihat semua aspek praktek kebidanan dalam memberikan asuhan pada wanita hamil
dan memberikan pertolongan pada persalinan, teori ini juga menjelaskan perbedaan
antara pengalaman seorang wanita dengan kemampuan bidan untuk mengaplikasikan
konsep kebidanan dalam praktek. Wiedenbach mengemukakan teori secara induktif
berdasarkan pengalaman dan observasinya dalam praktek. Teori Jean Ball yaitu respon
emosional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan kelahiran anak,
dipengaruhi oleh personality/kepribadian.
B. Saran
Kami penyusun menyadari ada banyak kesalahan di dalam penyusunan makalah ini,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca/pendengar untuk
memperbaiki penyusunan makalah ini ke depan. Semoga makalh yang kami susun dapat
berguna baik bagi kami penyusun maupun pembaca/pendengar.
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk. 2010. Konsep kebidanan. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Estiwidani Dwanna, dkk. 2008. Konsep kebidanan. Yogyakarta. Fitramaya.


Hidayat Asri, Mufdlilah, kharimaturrahman Ima. 2012. Konsep Kebidanan Edisi Revisi.
Yogyakarta. Nuha Medika.
Mufdlilah, dkk. 2012. Konsep kebidanan. Yogyakarta. Medical Book.
Muslihatun, W. N,. 2011. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologi. Jakarta: Salemba
medika. PP : 41-9
Padila. 2014. Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Yuha Medika.
PP : 65; 90-4; 199-205

Yulifah Rita, Surachmindari. 2013. Konsep Kebidanan Untuk Pendidikan Kebidanan.


Jakarta. Salemba Medika.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG …………………………………………………
B. TUJUAN………………………………………………………………..
C. MANFAAT……………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Reva Ruben………………………………………………………
B. Teori Ramona Mercer…………………………………………………..
C. Teori Ela Joy Lehrman………………………………………………….
D. Teori Emestine Wiedenbach……………………………………………
E. Teori Jean Ball…………………………………………………………..
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN………………………………………………………….
B. SARAN………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai