Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KONSEP KEBIDANAN

“TEORI DAN MODEL PRAKTIK KEBIDANAN”

Disusun Oleh kelompok 3:

MAGDALENA BR SIHOMBING 2250331056


RURIANA 2250331071
LUTHFIYANA FADHLIKA 2250331072

FAKULTAS ILMU TEKNOLOGI DAN KESEHATAN(D3-KEBIDANAN)


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

2022
Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah Konsep Kebidanan yang berjudul Teori dan model
praktik kebidanan, meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaanya tidak membuat kami lalai dalam pengerjaan sehingga kami bisa menyelesaikan nya
dengan tepat waktu.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
konsep kebidanan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
konsep kebidanan bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Flora Honey Darmawan, M.keb selaku dosen mata
kuliah konsep kebidanan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengatahuan dan wawasan. Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Cimahi, 5 Oktober 2022

penulis
DAFTAR ISI

JUDUL........................................................................................………………i

KATAPENGANTAR...........................................................................……….ii

DAFTARISI.........................................................................………………….iii

BAB I (PENDAHULUAN)

A.Latar Belakang...................................................................………………...3

B.Rumusan masalah..........................................................................................3

C.Tujuan Umum Khusus........................................................………………..3

BAB II (TINJAUAN PUSTAKA)

A. .Teori Reva Rubin..............................................................………………..4

B. Teori Ramona T.Mercer................................................................................6

C. Teori Ernestine Widenbach.................................................................……..7

D.Teori Ela Joy Lerhman..............................................………………............9

E.Teori Jean Ball..........................................................................………….....10

BAB III (PENUTUP)

A.Kesimpulan..................................................................................…………11

B.Saran............................................................................................…………11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan perhatian yang paling
utama bagi bidan.Bidan dalam memberikan pelayan kesehatan bertanggung jawab dan
mempertanggung jawabkan prakteknya.
Untuk itu bidan dalam memberikan pelayanan terdapat model asuhan kebidanan yang
berdasarkan pada pernyataan bahwa kehamilan,persalinan dan kelahiran merupakan suatu
proses kehidupan yang normal.Yang didalamnya termasuk:
 Memonitor kesejahteraan ibu baik fisik,psikologis maupun sosial dalam siklus kehamilan
dan persalinan.
 Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan,konseling,asuhan prenatal,dalam
proses persalinan dan melahirkan,dan bantuan pada masa post partum.
 Intervensi teknologi seminimal mungkin.
 Mengidentifikasi dan memberikan bantuan obstetri yang dibutuhkan
 Melakukan rujukan yang membutuhkan penanganan spesialis osbtetrik atau tenaga
kesehatan lain.

Praktek kebidanan merupakan manajeme kesehatan wanita secara mandiri berfokus pada
kehamilan,persalinan,periode post partum,asuhan terhadap bayi baru lahir,keluarga
berencana,dan kesehatanreproduksi wanita.Adapun teori-teori yang berhubungan dengan
praktek kebidanan mencakup lima teori.Teori adalah seperangkat konsep atau pernyataan
yang dapat secara jelas menguraikan fenimena yang penting dalam sebuah disiplin.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Teori Reva Rubin
2. Pengertian Teori Ramnona T.mercer
3. Pengertisn Teori Ernestine Widenbach
4. Pengertian Teori Ela Joy Lerhman
5. Pengertian Teori Jean Ball

1.3 Tujuan Masalah

Mengetahui informasi seputar konsep kebidanan tentang teori dan model praktek
kebidanan dan juga sebagai kewajiban memenuhi tugas mata kuliah konsep kebidanan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TEORI REVA RUBIN

Rubin mengemukakan teorinya setelah melakukan beberapa penelitian. Penekanan Rubin


dalam teori maupun penelitian yang dilakukannya adalah pencapaian peran ibu. Menurut
Rubin untuk mencapai peran tersebut seorang wanita membutuhkan proses belajar melalui
serangkaian aktivitas berupa latihan-latihan. Dalam proses ini wanita diharapkan mampu
mengidentifikasi bagaimana seorang wanita mampu mengambil peran seorang ibu.
Walaupun proses ini mungkin dapat mengakibatkan efek yang negatifmisalnya dalam
intervensi atau tindakan, namun teori ini sangat berarti bagi seorang wanita terutama calon
ibu untuk mempelajari peran yang akan dialaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi
dengan perubahan yang akan dihadapinya khususnya perubahan psikososial dalam
kehamilan dan setelah melahirka Rubin mengatakan sejak hamil seorang wanita sudah
mempunyai harapan sebagai berikut:
- Kesehatan ibu dan bayi
- Penerimaan masyarakat
- Penentuan identitas diri
- Mengerti tentang arti memberi dan menerima

 Perubahan yang umumnya terjadi pada wanita pada waktu hamil


a. Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih dapat berperan
sebagai calon ibu dan mampu.
b. Membutuhkan sosialisasi

 Tahapan psikososial (Psikososial stage)


a. Antisipatory stage: pada tahap ini ibu melakukan latihan peran dan memerlukan
interaksi dengan anak yang lain.
b. Honeymoon stage: ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasamya, pada tahap ini
ibu memerlukan bantuan anggota keluarga yang lain.
c. Plateu stage: pada tahap ini ibu akan mencoba sepenuhnya apakah ia telah mampu
menjadi ibu, tahap ini membutuhkan waktu beberapa minggu dan ibu akan
melanjutkan sendiri.
d. Disengagament stage: tahap ini merupakan tahap. penyelesaian dimana latihan peran
dihentikan. Pada tahap ini peran sebagai orang tua belum jelas.

 Arti dan efek kehamilan pada pasangan


a. Pasangan merasakan perubahan tubuh pasangannya pada kehamilan 8 bulan
sampai 3 bulan setelah melahirkan.
b. Pria juga mengalami perubahan fisik dan psikososial selama pasangannya hamil.
c. Anak yang akan dilahirkan merupakan dari 3 perbedaan yang ada:
- Hubungan ibu dengan pasangan
-Hubungan ibu dengan janin yang berkembang.
-Hubungan ibu dengan individu yang unik dan anak.
d. Ibu tidak pernah lagi menjadi sendiri
e. Tugas yang harus dilakukan seorang wanita atau pasangan dalam kehamilan:
- Percaya bahwa ia hamil dan berhubungan dengan janin dalam satu tubuh.
- Persiapan terhadap pemisahan secara fisik pada kelahiran janin.
-Penyelesaian dan identifikasi kebingungan seiring dengan peran transisi untuk
mempersiapkan fungsi keluarga.
-Reaksi yang umum pada kehamilan :
a. Trimester 1: ambivalen (sikap yang bertentangan secara bersamaan), takut, fantasi,
kuatir.
b. Trimester II: perasaan lebih enak, meningkatnya kebutuhan untuk mempelajari
tentang perkembangan dan pertumbuhan janin menjadi narsistik, pasif, introvert (lebih
memikirkan diri sendiri), kadang kelihatan egosentrik dan self centered.
c.Trimester III: berperasaan aneh, sembrono, jelek, menjadi lebih introvert,
merefleksikan terhadap pengalaman masa kecil.

 Terdapat 3 aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu


1. Gambaran tentang idaman
2. Gambaran tentang diri
3. Gambaran tubuh
Gambaran diri seorang wanita adalah bagaimana wanita tersebut memandang dirinya sebagian
dari ini yang digunakan oleh wanita untuk menggambarkan dirinya.Gambaran tentang tubuh
berhubungan dengan perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan dan perubahan yang spesifik
yang terjadi selama kehamilan dan setelah melahirkan.
Beberapa tahap fase aktivitas penting sebelum menjadi seorang ibu:
1. Taking on: wanita meniru dan melakukan peran ibu. Fase ini dikenal sebagai tahap meniru.
2. Taking in: fantasi wanita tidak hanya meniru tetapi sudah mulai membayangkan peran yang
dilakukannya pada tahap sebelumnya. Introjection, projection dan rejection merupakan tahap
dimana wanita membedakan model model yang ada sesuai dengan pendapatnya.
3. Letting go: merupakan fase dimana wanita mengingat kembali proses dan aktivitas yang
sudah dilakukannya. Pengalaman baik interpersonal maupun situasional yang berhubungan
dengan masa lalu dirinya (sebelum proses) yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan, serta harapan untuk masa yang akan datang. Pada tahap ini wanita akan
meninggalkan perannya pada masa yang lalu..
2.2 TEORI RAMONA T.MERCER

Mercer banyak pengembangan teori dengan menerapkan hasil penelitian dalam


asuhan terhadap ibu. Dalam teorinya Mercer lebih menekankan pada stress ante partum
dalam pencapaian peran ibu. Orang menilai teir Mercer ini berorientasi kearah praktek.
Mercer memperhatikan wanita pada waktu melahirkan. la mengidentifikasi seorang
wanita pada hari awal post partum, menunjukkan bahwa wanita lebih mendekatkan diri
pada bayi daripada melakukan tugasnya sebagai seorang ibu. Teori Mercer sudah
banyak digunakan dalam keperawatan dan disajikan dalam Text Book Obstet.

 Ada 2 pokok pembahasan dalam teori Mercer


 Efek stres ante partum
Adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negatif dalam
hidup.Mercer memberikan 3 model yang saling berhubungan antara Independent
variabel dan dependent variabel dengan status kesehatan, yaitu peran individu, peran
timbal balik, dan peran keluarga.
 Maternal Role (Peran ibu)
Menjadi seorang ibu berarti memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran
dan penguraian yang lengkap tentang diri sendin (Mercer, 1986).Diungkapkan oleh
Mercer (1981) bahwa 1-2 juta ibu di Amerika yang gagal memerankan peran ini
terbukti dengan tingginya jumlah anak yang mendapat perlakuan Dengan kejam.
Mercer melihat menjadi seorang ibu tidak hanya pribadi wanita yang menjadi ibu,
tetapi ia juga melihat kesulitan kesulitan yang dihadapi ibu dalam melaksanakan
peran ibu Peran dan partisipasi suami/pasangan sangat penting untuk menyakinkan
dan membenkan penghargaan terhadap peran baru ini.

 Mercer menguraikan 4 step dalam pelaksanaan peran ibu


1. Anticipatory
Adalah suatu masa sebelum wanita menjadi ibu dimana wanita memulai penyesuaian
sosial dan psikologi terhadap peran barunya nanti dengan mempelajari apa saja yang
dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.

2. Formal
Tahap formal dimulai dengan peran sesungguhnya seorang ibu. Pada masa ini bimbingan
peran secara formal dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sistem sosial dari
wanita.

3. Informal
Tahap informal mulai pada saat wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam
melaksanakan peran ibu yang tidak disampaikan oleh sosial sistem.

4. Personal
Tahap akhir pencapaian peran yaitu tahap personal. Pada tahap ini wanita telah mahir
melaksanakan perannya sebagai ibu. la telah mampu menentukan caranya sendiri dalam
melaksanakan peran barunya ini.
 Mercer mengidentifikasi 4 faktor pendukung

1. Personal
Perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya, dan mengerti.
2. Informational
Membantu individu untuk menolong dirinya sendiri dengan memberikan informasi yang
berguna dan berhubungan dengan masalah dan/atau situasi.
3. Physical
Pertolongan yang langsung seperti, mambantu merawat bayi. memberikan dukungan dana. 4.
4. Apparaisal (penilaian)
Informasi yang menjelaskan tentang peran pelaksanaan,bagaimana ia menampilkan dalam
peran,hal ini memungkinkan individu mampeu mengevaluasi dirinya sendiri yang
berhubungan dengan penampilan peran orang lain.

2.3TEORI ERNESTINE WIEDENBACH


Enestine Wiedenbach sudah pemah bekerja dalam suatu proyek yang mempersiapkan
persalinan berdasarkan teori dokter Grantley Dick Read. Wiedenbach mengembangkan
teorinya secara induktif berdasarkan pengalaman dan observasinya dalam praktek.
Konsep yang luas menurut Wiedenbach yang nyata ditemukan dalam keperawatan,
yaitu:
-The Agent: bidan, perawat, atau orang lain.
The agent midwife Filosofi Wiedenbach tentang asuhan kebidanan dan tindakan
kebidanan dapat dilihat dalam uraiannya yang jelas pada perawatan maternitas dimana
kebutuhab ibu dan bayi yang segera untuk mengembangkan kebutuhan yang lebih luas
yaitu kebutuhan ibu dan ayah dalam persiapan menjadi orang tua.

-The Recipient: wanita, keluarga, masyarakat.


Wanita, masyarakat yang oleh sebab tertentu tidak mampu memenuhi kebutuhannya.
Wiedenbach sendin berpandangan bahwa recipient adalah individu yang berkompeten
dan mampu menentukan kebutuhannya tanpa bantuan

-The Goal: dari intervensi


Didasari bahwa kebutuhan masing-masing individu perlu diketahui sebelum
menentukan goal. Bila sudah diketahui in maka dapat diperkirakan goal yang akan
dicapai dengan mempertimbangkan tingkah laku fisik, emosional, atau fisiological yang
berbeda dari kebutuhan normal.

- The Means: metode untuk mencapai tujuan.


Untuk mencapai tujuan dari asuhan Wiedenbach menentukan beberapa tahap, yaitu:

1 Identifikasi kebutuhan klien Ministration/memberikan


2.dukungan dalam mencapai pertolongan yang dibutuhkan
3. Validation bantuan yang dibenkan sungguh merupakan
bantuan yang dibutuhkan.
4. Coordination dengan ketenagaan yang direncanakan untuk memberikan bantuan.
2.4TEORI ELA JOY LERHMAN
Teori ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lehman. Lehman melihat
semakin luasnya tugas yang dibebankan pada bidan. Dalam teori ini Lerhman menginginkan
agar bidan dapat melihat semua aspek praktek memberikan asuhan pada wanita hamil dan
memberikan pertolongan pada persalinan.
Macintyre (1980) menurut Lerhman menyelidiki bahwa pelayanan antenatal menunjukkan
perbedaan antara prosedur administrasi yang dibebankan dengan manfaat antenatal dan jenis
pelayanan yang dialami seorang wanita di klinik kebidanan karena hubungan antara identifikasi
faktor resiko dan keefektifan dari antenatal care terhadap hasil yang diinginkan belum terpenuhi.
Lerhman dan koleganya ingin menjelaskan perbedaan antara pengalaman seorang wanita dengan
kemampuan bidan untuk mengaplikasikan konsep kebidanan dalam praktek. Lerhman
mengemukakan 8 konsep yang penting dalam pelayanan antenatal:
1.Asuhan yang berkesinambungan
2. Keluarga sebagai pusat asuhan.
3. Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan.
4. Tidak ada intervensi dalam asuhan.
5.Fleksibilitas dalam asuhan.
6.Keterlibatan dalam asuhan
7. Advokasi dan klien
8.Waktu
 Asuhan partisipative
Bidan dapat melibatkan klien dalam pengkajian, evaluasi dan perencanaan. Pasien atau
klien ikut bertanggung jawab atau ambil bagian dalam pelayanan antenatal. Dalam
pemeriksaan fisik, misalnya palpasi, klien akan melakukan palpasi pada tempat tertentu
atau ikut mendengarkan denyut jantung. Kedelapan komponen yang dibuat oleh
Lerhman ini kemudian diujicobakan oleh Morten (1991) pada pasien atau klien post
partum.

 Komponen yang dibuat oleh Lerhman


 TEKNIK TERAPEUTIK
Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan
penyembuhan,misalnya:
-Mendengar aktif
-Mengkaji
-Klarifikasi
-Humor
-Sikap
-Pengakuan
-Fasilitas
-Pemberian ijin
 EMPOWERMAN (Pemberdayaan)
Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan. Bidan melalui penampilan dan
pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengoreksi,
memvalidasi, menilai dan memberi dukungan.

 LATERAL REALTIONSHIP
Menjalin hubungan yang baik terhadap klien, bersikap terbuka, sejalan dengan klien,
sehingga antara bidan dan kliennya nampak akrab. Misalnya sikap empati atau
berbagi pengalaman.

2.5TEORI JEAN BALL


Psikologis dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional tetapi juga proses
emosional agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan untuk menjadi orang tua terpenuhi.
Kehamilan dan persalinan dan masa post partum adalah masa untuk mengadopsi peran
baru.
Teori Ball:

1.Teori perubahan.
2. Teori Stres, Coping dan support.
3.Teori dasar

 Hipotesa Ball
Respon emosional wanita terhadap perubahan yang terjadi bersamaan dengan
kelahiran anak yang mempengaruhi personality seseorang dan dengan dukungan yang
berarti mereka mendapatkan sistem keluarga dan sosial. Persiapan yang sudah
diantisipasi oleh bidan dalam masa postnatal akan mempengaruhi respon emosional
wanita dalam perubahan yang dialaminya pada proses kelahiran anak.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa wanita yang boleh dikatakan
sejahtera setelah melahirkan sangat tergantung pada personaliti atau kepribadiannya
sistem dukungan pribadi, dan dukungan yang dipersiapkan pelayanan maternitas.

Dalam teori kursi goyang, kursi dibentuk dalam 3 elemen:


1. Pelayanan maternitas.
2. Pandangan masyarakat terhadap keluarga.
3. Sisi penyangga atau support terhadap kepribadian wanita.Kesejahteraan keibuan
seorang wanita sangat tergantung terhadap effektifitas ketiga elemen tersebut jika
kursi goyang tidak bisa ditegakkan maka tidak nyaman untuk diduduki.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Profesi bidan bukanlah profesi yang ringan dan tidak semua orang dapat menjadi
bidan profesional karena profesi seorang bidan mengemban tanggungjawab yang besar.
Profesionalisme, kerja keras, dan kesungguhan hati serta niat yang baik akan
memberikan kekuatan dan modal utama bagi pengabdian profesi bidan. Pekerja
profesional adalah pekerja yang terampil dan cakap dalam kerjasamanya meskipun
keterampilan atau kecakapan tersebut merupakan hasil minat dan belajar dari
kebiasaan. Suatu profesi dikatakan profesional apabila memiliki pengetahuan dan
kemampuan yang dihasilkan pendidikan yang cukup untuk memenuhi kompetensi
profesionalnya.
Standar Profesi Bidan merupakan rumusan tentang penampilan atau nilai diinginkan
yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan yaitu standar
dalam pelayanan kebidanan yang menjadi tanggung jawab profesi bidan dalam sistem
pelayanan yang bertujuan untuk meningkatan kesehatan ibu dan anak dalam rangka
mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.

3.2 Kesimpulan
Dalam profesinya bidan memiliki aturan aturan/ lisensi dalam melaksanakan
tanggung jawabnya.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/343575402/Teori-Yang-Mendasari-Praktik-
Bidan

Anda mungkin juga menyukai