TENTANG
PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGI DALAM MASA KEHAMILAN
TRIMESTER 1 2 3
DOSEN PENGAJAR : ETINOVIATUNS. Tr.Keb.M.KM
DI SUSUN OLEH
SRI RAHMADANI
NIM. 062401S22054
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
waktunya. Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas mata
Kami berterima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah ini yang
senantiasa telah membimbing dan mengarahkan dalam proses pembuatan tugas serta
teman-teman yang selalu memberi dukungan dalam proses penyelesainya tugas ini.
makalah ini sehingga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca agar dapat membantu kami membuat tugas makalah yang baik dikemudian
hari.
Demikian tugas makalah ini kami buat, semoga apa yang tertuang dalam
makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat terutama bagi kelompok
kami dan para pembaca. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wanita dari remaja sampai usia sekitar empat puluh, menggunakan masa
kehamilan untuk beradaptasi terhadap peran sebagai ibu. Adaptasi ini
merupakan proses social dan kognitif kompleks yang didasarkan pada naluri
tetapi dipelajari (rubbin. Afoncso). Untuk menjadi seorang ibu, seorang remaja
harus beradaptasi dari perasaan dirawat ibu menjadi seorang ibu yang
melakukan perawatan. Sebaliknya seorang deawasa harus mengubah kehidupan
rutin yang dirasa mantap menjadi satu kehidupan yang tidak dapt dipredikdsi,
yang diciptakan seorang bayi (mercer 1981). Nulipara atau wanita tanpa anak
menjadi wanita yang mempunyai anak dan multipara wanita tyang memiliki
anak menjadi wanita yang memilik anak-anak (ledrman 1984). Seiring
persiapannya untuk menghadapai peran baru, wanita tersebut merubah konsep
dirinya supaya ia siap menjadi orang tua begitu pula sama halnya dengan
suami. Suami siap-siap menjadi seorang ayah.
Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahn psikologis dan
emosional.seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa
bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu dan dia sudah memilihkan
nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang
merasa khawatir jika terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada
kemungkinan dia kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada kemungkinan
bayinya tidak normal. Wanita hamil secara ekstrim rentan. Dia takut mati baik
dirinya maupun bayinya. Ini membuat banyak wanita lebih bergantung dan
menuntut. Inilah waktu paling tepat untuk memberikan nasehat, seperti mencari
dukungan baru.
3
Sebagai seorang bidan kita harus menyadari adanya perubahan-perubahan
tersebut pada wanita hamil agar dapat memberidukungan dan memperthatikan
keprihatinan, kekhawatiran ketakutan dan pertanyaanpertanyaan.
B. Rumusan Masalah
Menjelaskan masalh perubahan dan adaptasi pada masa kehamilan
Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester I
Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester II
Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester III
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Askeb I pada jurusan D3 Kebidanan Semester II di Akademi Kebidanan
Al-Ishlah Cilegon.
D. Manfaat
Makalah ini dibuat dengan harapan dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca
untuk memahami tentang perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa
kehamilan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Beberapa tahapan aktifitas pentik seseorang menjadi ibu :
1. Taking On
Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya
dengan meniru dan melakukan peran ibu.
2. Taking In
seorang wanita sudah mulai membayangkan peran di lakukan.
3. Letting Go
wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah dilakukan.
Para wanita juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama
kehamilan, khususnya tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir
terhadap perubahan fisik dan psikologinya, jika mereka multigravida
berhubungan dengan pengalaman yang lalu. Banyak wanita hamil yang mimpi
seperti nyata, dimana hal ini sangat mengganggu. Mimpinya sering kali tentang
bayi nya yang bias diartikan oleh ibu apalagi bila tidak menyenagkan.
6
Bentuk Motifasi
Motivasi Suami
Motivasi Keluarga
7
Stress yang terjadi pada kehamilan trimester I
Ada dua tipe stress yaitu yang negative dan positif, keduan stress ini dapat
mempengaruhi reaksi individu. Ada pula yang bersifat intrinsic dan ektrinsik.
Stress dari dalam diri dapat terjadi berkenaan dengan kegelisahan terhadap
kemampuan beradaptasi dengan kejadian kehamilannya.
Memperkuat Ikatan
8
Betapapun bahagianya atau sibuknya pasangan suami istri, kegelisahan
yang timbul karena kondisi baru merupakan suatu yang normal.
9
kaki juga penting untuk meningkatkan sirkulasi dan menghindari kram otot
yang merupakan sesuatu yang biasa dalam kehamilan.
a. Fase prequickening
Selama khir trimester pertama dan masa prequickening pada
trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala
aspek di dalamnya dengan ibunya yang telah terjadi selama ini. Ibu
menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal
yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia
mengembangkan hubungan dengan anak yang akan dilahirkannya. Ia
akan menerima segala nilai dengan rasa hormat yang telah diberikan
ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap yang negative, maka
ia akan menolaknya. Perasaan menolak terhadap sikap negative ibunya
akan menyebabkan rasa bersalah pada dirinya. Kecuali bila ibu hamil
menyadari bahwa hal tersebut normal karena ia sedang
mengembangkan identitas keibuannya.
10
Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah
perubahan identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi
pemberi kasih saying (persiapan menjadi seorang ibu). Transisi ini
meberikan pengertian yang jelas bagi ibu hamil untuk mempersiapkan
dirinya sebagai ibu yang memberi kasih sayang kepada anak yang
akan dilahirkannya.
b. Fase postquickening
Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang
jelas akan muncul. Ibu hamil akan focus pada kehamilannya dan
persiapan menghadapai peran baru sebagi seorang ibu. Perubahan ini
bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan peran lamanya sebelum
kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama kali dan
wanita karir. Ibu harus diberikan pengertian bahwa ia tidak harus
membuang segala peran yang ia terima sebelum kehamilannya. Pada
wanita multigravida, peran baru artinya bagaimana ia menjelaskan
hubungan dengan anaknya yang lain dan bagaimana bila nanti ia harus
meninggalkan rumahnya untuk sementara pada proses persalinan.
Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep
bahwa bayinmya adlah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini
menyebakna perubahan focus pada bayinya. Pada saat ini, jenis
kelamin bayi tidak begitu dipikirkan karena perhatian utama adalh
kesejahteraan janin (kecuali beberapa suku yang menganut system
patrilineal/matrilineal).
11
gendut, tapi maslah yang muncul lebih rumit lagi. Komunikasi adalah
kunci dari permasalah ini. Tetap cara ini dapat digunakan bila ibu dan
pasangannya tetap terbuka dan memulainya sedini dan sesering mungkin.
Bila salah satu tidak membicarakan latar belakang maslah yang dirasakan,
atau setelah berdiskusi justru merasa depresi, saat itulah diperlukan
penasehat kehamilan dan orang sekitarnya yang dapat menolong ibu dan
pasangannya.
12
Apabila didalam sebuah keluarga terdapat anak sebelumnya, ia akan
meras abingung akan perubahan yang dialami ibunya. Anak perlu diberikan
pengertian secara sederhana tentang perubahan yang terjadi dan hal yang
akan dihadapi sehubungan dengan kehamilan. Ibu dari wanita hamil
tampaknya dalah orang yang sering mengambil peran yang cukup besar
selama kehamilan. Ibu hamil tampaknya merasa tergantung akan bantuan
dari ibunya dalam menghadapai kehamilan dan persiapan penerimaan bayi
yang bakan dilahirkan.
5. Berhubungan seks
Ada satu lagi peubahan yang terjadi pada trimester kedua yang harus
diimbangi untuk mengatasi ketidaknyamanan yaitu suatu peningkatan
libido yang pada trimester pertama dihilangkan oleh rasa mual dan lelah.
Kebanyakan calon orang tua khawatir yang paling sering diajukan adlah
kemungkinan bayi diciderai oleh penis, orgasme ibunya, atau ejakulasi.
Ibu hamil dan pasangannya pelu dijelaskan bahwa tidak ada yang
perlu dikhawatirkan dalam hubungan seks. Janin tidak akan terpengaruh
karena berada dibelakang serviks dan dilindungi cairan amniotic dalm
uterus. Namun dalam beberpa kondisi hubungan seks selama trimester
kedua tidak diperbolehkan, mencakup plasenta privia dan ibu dengan
riwayat persalinan premature.
Selain itu mekanisme fisik untuk saling merapat dalam hubungan
seksual akan menjadi sulit dan kurang nyaman, misalnya berbaring
terlentang dan menahan berat badan suami. Namun dengan mengkreasi
posisi yang menyenangkan maka masalah ini dapat diatasi.
Walaupun sebaian ibu hamil merasa seks selama hamil terasa
meningkat, tidak semua libido wanita disebabkan variasi perubahan
hormone selam hamil. Karena respon terhadap hormone berbeda, raksi
masing-masing ibu hamil pun berbeda.
13
C. Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester III
Kadang – kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu –
waktu. Ini menyebabkan ibu mengingat kewaspadaan akan timbulnya tanda dan
gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut
kalau – kalau bayi yang akan dilahirkan tidak normal. Kebanyakn ibu juga akan
bersikap melindungi bayinya dan menghindari orang atau benda apa saja yang
dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut
akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul waktu akan melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kelhamilan timbul kembali pada trimester ketiga
dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai
merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian
khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan
keterangan dan dukungan dari suami,keluarga dan bidan.
Trimester ketiga merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang
akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bayi yang akan
dilahirkan juga sudah dipilih.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan
menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga – duga tentang jenis kelamin
bayinya ( apakah laki-laki atau perempuan ) dan akan mirip siapa.
14
Peran bidan dalam persiapan psikologi ibu hamil trimester I,II,III
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Trimester I
Ibu :
Ayah :
16
Trimester II
Ibu :
Ayah :
Trimester III
Ibu :
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.tribunpontianak.co.id/read/artikel.
http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJM199
Cipta.
18