Disusun Oleh :
2022
Kata Pengantar
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan Saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan di buatnya tugas makalah berjudul “Proses Adaptasi Psikologi dalam Masa
Kehamilan” adalah untuk memenuhi tugas makalah dalam mata kuliah “Psikoogi
Kehamilan, Persalinan, Nifas”.
BAB II
PEMBAHASAN
Kehamilan merupakan suatu fase maturase yang penuh tekanan sekaligus menjadi
kesempatan seorang wanita untuk mempersiapkan tingkatan baru dalam memberikan asuhan
dan tanggung jawab. Pada semua tingkatan usia, wanita menggunakan masa kehamilan
sebagai momen adaptasi pada peran keibuan, serta 14 menjadi sebuah proses pembelajaran
sosial dan kognitif yang kompleks. perubahan psikologis yang terjadi pada sebagian ibu hamil
trimester pertama dan trimester ketiga cenderung mengalami kecemasan, sedangkan pada
trimester kedua ibu hamil cenderung menunjukkan penerimaannya terhadap kehamilan.
kecemasan yang ditunjukkan pada trimester pertama dan ketiga biasanya memiliki perbedaan.
Pada trimester pertama kecemasan yang ditunjukkan ibu hamil merupakan kecemasan
terhadap kondisi kehamilannya, lain halnya dengan kecemasan pada trimester ketiga. Pada
trimester ketiga kebanyakan ibu hamil merasakan gejolak kecemasan yang baru, biasanya
kecemasan yang timbul adalah kecemasan dalam menghadapi persalinan dan perasaan
tanggung jawab dalam mengasuh bayi yang akan dilahirkannya.
Pencapaian peran sebagai seorang ibu dalam masa awal kehamlan, dapat di
deskripsikan dengan perasaan senang menerima kehamilannya, hasil penelitian ini sejalan
dengan teori Reva Rubin yang dikenal dengan tahap antisipasi, yaitu merupakan tahapan
sosial untuk penampilan peran yang diasumsikan pasangan dan berkaitan dengan fantasinya.
Pada penelitian ini, ibu hamil telah menerima peran barunya ketika ia mulai mencari
pembenaran kehamilannya dengan melakukan kunjungan antenatal ke bidan. Awal kehamilan
ini juga muncul sikap ambivalensial yang merupakan ketidaksanggupan ibu dalam menerima
perubahan kehamilannya. Mayoritas ibu hamil mulai berorientasi pada diri sendiri,
sehubungan dengan keluhan yang muncul akibat proses kehamilannya. Hal ini merupakan
kondisi yang normal dalam kehamilan.
Di bagi per Trimster, perubahan dan adaptasi psikologis pada kehmilan sebagai berikut :
1. Taking on
Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya
dengan meniru dan melakukan peran ibu.
2. Taking In
Seseorang Wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan
3. Letting Go
4. Wanita mengingat Kembali proses dan aktivitas yang sudah dilakukannya
Kehamilan pada trimester I ini cenderung terjadi pada tahapan aktifitas yang
dilalui seorang ibu dalam mencapai perannya yaitu pada tahap taking on. Pada
trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda - tanda untuk lebih
meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil,
kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada
orang lain atau dirahasiakannya.
Para wanita juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama
kehamilan, khususnya tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap
perubahan fisik dan psikologisnya, jika mereka multigravida, kecemasan berhubungan
dengan pengalaman yang lalu. Banyak wanita hamil yang mimpi seperti nyata, dimana
hal ini sangat menggangu. Mimpinya seringkali tentang bayinya yang bisa diartikan
oleh ibu apalagi bila tidak menyenangkan.
a. Motivasi Suami
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi
seorang ayah adalah timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai
keturunan bercampur dengan keprihatinan akan kesiapannya menjadi seorang
ayah dan menjadi pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah
mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang mulai hamil dan
menghindari hubungan seks karena takut akan mencederai bayinya. Ada pula
pria yang hasrat seksualnya terhadap wanita hamil relatif lebih besar.
Disamping respon yang diperlihatkannya, seorang ayah dapat memahami
keadaan ini dan menerimanya.
b. Motivasi Keluarga
Wanita hamil sering kali merasakan ketergantungan terhadap orang lain.
Tapi mungkin bisa menjadi lebih kuat sesudah bayinya lahir hal ini bisa
dipahami karena pada waktu itu wanita memerlukan keamanan dan perhatian
dari seseorang yang sangat dominan baginya. Keluarga dalam hal ini harus
menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.
e. Berhubungan Seks
Ada satu lagi perubahan yang terjadi pada Trimester II yang harus diimbangi
untuk mengatasi ketidaknyamanan yaitu suatu eningkatan libido yang pada
Trimester I dihilangkan oleh rasa mual dan lelah. Kebanyakan calon orang tua
khawatir jika hubungan seks dapat mempengaruhi kehamilan. Kekawatiran yang
paling sering diajukan adalah kemungkinan bayi dicederai oleh penis, orgasem
ibunya, atau ejakulasi.
Ibu hamil dan pasangan perlu dijelaskan bahwa tidak ada yang perlu
dikawatirkan dalam hubungan seks. Janin tidak akan terpengaruh karena berada di
belakang sevik dan dilindungi cairan amniotic dalam uterus. Namun dalam
beberapa kondisi hubungans eks selama Trimester II tidak diperbolehkan,
mencakup plasenta previa dan ibu dengan Riwayat persalinan premature.
Selain itu mekanisme fisik untuk saling merapat dalam hubungan seksual akan
menjadi sulit dan kurang nyaman, misalnya berbaring terlentang dan menahan berat
badan suami. Namun dengan mengkreasi posisi yang menyenangkan maka masalah
dapat diatasi.
Walaupun Sebagian ibu hamil merasakan seks selama hamil terasa meningkat,
tidak semua libido Wanita meroket tinggi pada trimester II. Perubahan tingkat
libido disebabkan variasi perubahan hormone selama hamil. Karena respon
terhadap hormone berbeda, raeksi masing – masing ibu hamil pun beda.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan trimester I, kehamilan trimester II,
dan kehamilan trimester III dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Trimester I
Ibu :
Terbuka atau diam – diam
Perasaan ambivalent terhadap kehamilan
Berkembang perasaan khusus, mulai tertarik karena akan menjadi ibu
Antipasti karena ada perasaan tidak nyaman terutama pada ibu yang tidak
menginginkan kehamilan
Perasaan gembira
Ada erasaan cemas karena akan memiliki tanggung jawabs ebagai ibu
Menerima atau menolak perubahan fisik
Ayah :
Berbeda, tergantung dari : usia , jumah anak, interest terhadap anak,
stabilitas ekonomi
Menerima atau menolak keadaan istrinya yang bisa disebabkan karena
adanya gangguan komunikasi
Toleransi terhadap kebutuhan seksual. Dorongan seksual dapat meningkat
atau menurun.
Ayah dapat menjadi stress, untuk mengatasinya membuat kegiatan baru
diluar rumah.
2. Trimester II
Ibu :
Mengalami perubahan fisik yang lebih nyata
Ibu merasakan adanya pergerakan janin karenanya dia menerima dan
menganggap bagian dari dirinya
Dorongan seksual dapat meningkat atau menurun
Mencari perhatian suami
Berkonstentrasi pada kebutuhan bayi dan dirinya
Perasaan lebih berkembang sehingga ibu mulai mempersiapkan
perlengkapan bayinya
Perasaan cenderung stabil
Ayah :
Merasa senang dengan pergerakkan janin
Melibatkan diri dengan masalah kehamilan istrinya
Memberikan perhatian yang dibutuhkan istrinya
Bila merasa gagal dalam memberikan perhatian, ayah menghabiskan
waktu diluar rumah
Bila berhasil , perhatian yang diberikan lebih besar lagi
3. Trimester III
Ibu :
Kecemasan dan ketegangan semakin meningkat oleh karena perubahan
postur tubuh atau terjadi gangguan body image
Merasa tidak feminism menyebabkan perasaan takut perhatian suami
berpaling atau tifak menyenangi kondisinya
6 – 8 minggu menjelang persalinan perasaan takut semakin meningkat,
merasa cemas terhadap kondisi bayi dan dirinya
Adanya perasaan tidak nyaman
Sukar tidur karena kondisi fisik atau frustasi akan persalianna yang akan
dialaminya
Menyibukkan diri dalam persiapan menghadapi persalinan
Ayah :
Evi Rinata, dkk ( 2018 ). Karaketristik Ibu (Usia, Paritas, Pendidikan) dan Dukungan
Keluarga Dengan Kecemasan Ibu Hamil Trimester III. Sidoarjo : Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo
Wilis Dwi. ( 2018 ). Adaptasi Psikologis Ibu Hamil dalam Pencapaian Peran Sebagai Ibu
di Puskesmas Kembaran II Kabupaten Banyumas. Purwokerto : Universitas
Muhammadiyah Purwokerto
Meta Briliani,dkk ( 2022 ). Perubahan Adaptasi Psikologi pada Ibu Hamil. Palembang :
Poltekkes Kemenkes Palembang
Listia Dwi Febriati, dkk. (2022). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Adaptasi
Perubahan Psikologi pada Ibu Hamil. Yogyakarta : Universitas Respati Yogyakarta