Anda di halaman 1dari 22

Konsep Kebidanan

Dosen
pembimbing :
Tirta Anggraini, stt.,m.kes
Penyusun : Kelompok 3
Nyimas Mariska Tri
Meisi Ulan Sari Inda

Novita Sari Orin

Nadiela Suci Arseta


Merlin
01
Teori Dan
Konseptual
Asuhan Kebidan
A. Teori Reva Rubin

Penekanan Rubin dalam teori ini adalan pencapaian peran ibu.


Untuk mencapai peran tersebut seorang wanita membutuhkan
proses belajar melalui serangkaian aktivitas dan latihan-latihan.
Dalam proses ini wanita diharapkan mampu mengidentifikasikan
bagaimana seorang mampu mengambil peran seorang ibu.
Periode Adaptasi Psikososial pada Waktu Post Parfum
Periode Talking In
Pada umumnya masih pasif dan tergantung,
Periode Letting Go
perhatiannya tertuju pada kekhawatiran akan
Ibu bertanggung jawab terhadap perawatan dan
tubuhnya dan ia akan mengulang-ulang waktu
beradaptasi dengan kebutuhan bayi yang sangat
bersalin dan melahirkan.
tergantung dan menyebabkan kekurangan hak
ibu, kebebasan dan hubungan sosial.

Periode Taking Hold

Pada tahap ini ibu menjadi perhatian pada


kemampuannya menjadi orang tua yang sukses
dan meningkatkan tanggung jawab terhadap
bayi.
Tahap-tahap Pskilogis yang biasa Dilalui oleh Calon Ibu
dalam Mencapai Perannya
Anticipatory Stage Platue Syage

Seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan
memerlukan interaksi dengan anak yang lain. sebagai seorang ibu kemudian melanjutkan
sendiri.

Honeymoon Stage
Disengagement
Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan dari
Merupakan tahap penyelesaian latihan
anggota keluarga yang lain.
peran sudah berakhir.
B. Model Asuhan Kebidan menurut Ramina T. Mercer

Mercer adalah seorang bidan yang sangat ``concern'' terhadap proses persalinan (Marriner-Tomey, 1989). Ia mengidentifikasi
seorang wanita pada awal postparum menunjukkan bahwa wanita akan lebih mendekatkan diri kepada bayi dibandingkan
dengan melakukan tugasnya sebagai seorang ibu pada umumnya.

Pokok pembahasan dalam teori Mercer ada 2 yaitu:


1. Efek stress anteparrum
Tahun 1988 Mercer mengemukakan hasil risetnya tentang efek antepartum terhadap fungsi keluarga, bahwa variabel-variabel mempunyai efek-
efek negative dan positif terhadap fungsi keluarga.

2. Pencapaian peran ibu


Pencapaian peran ibu adalah proses yang bersifat interaktif dan berkembang yang terjadi sepanjang waktu, selama ibu melekat dengan bayinya,
memperoleh kecakapan dalam melakukan tugas-tugas yang diperlukan dalam peran itu dan mengungkapkan rasa senang dan puas pada peran
tersebut.
Mercer menjelaskan landasan teoritis dalam pencapaian
peran dan mengidentifikasi empat tahap mencapai
peran, yaitu

1. Tahap antisipasi

Adalah periode sebelum menerima hak dan kewajiban

2. Tahap formal

Dimulai saat diterimanya hak dan kewajiban yang sesungguhnya

3. Tahan informal

Dimulai ketika individu mengembangkan cara yang unik untuk menghadapi peran yang tidak disampaikan oleh system sosail

4. Tahap personal

Selama tahap akhir pencapaian peran atau tahap personal


C. Teori Ela Joy Lehrman

Teori ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lehrman.


40% Dalam teori ini mengharapkan bidan dapat melihat semua aspek
dalam memberikan semua asuhan dalam ibu hamil dan memberikan
pertolongan dalam ibu bersalin.

Pencapaian peran ibu adalah bahwa ibu mempunyai ``konsep diri''


60% Lehrman mengemukakan 8 konsep yang penting dalam
pelayanan antenatal :
30%
yang relative stabil, melalui sosialisasi seumur hidup, yang
menentukan bagaimana ibu menjelaskan dan merasakan peristiwa,
a. Asuhan yang berkesinambungan
persepsinya tentang respons bayi dan orang lain terhadap perannya
sebagai ibu.
b. Keluarga sebagai pusat asuhan

c. Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan

d. Tidak ada intervensi dalam asuhan

Peran bidan menurut Mercer : e. Fleksibel dalam asuhan


50% 1. Membantu melaksanakan tugas, adaptasi peran fungsi sebagai ibu
f. Keterlibatan dalam asuhan
2. Mengidentifikasi factor-factor yang mempengaruhi pencapaian
g. Advokasi dari klien
peran fungsi ibu
h. Waktu
3. Konstribusi dari stress antepartum.
Penerapan teori Ela Joy Lehrman dalam pelayanan
kebidanan

Lehrman memberikan teknik pada bidan Pasien/klien ikut bertanggung jawab atau
tentang asuhan partisipatif kepada kliennya ambil dari pelayanan antenatal. Misalnya :
yaitu bidan dapat melibatkan klien dalam pendidikan tentang laktasi, persiapan
pengkajian, evaluasi dan perencanaan. persalinan, senam hamil, pemeriksaan fisik
seperti palipasi.

1. Kehamilan 2. Persalinan 3. Masa Nifas


Masa kehamilan dimulai dari konsep sampai Persalinan adalah proses dimana bayi, Masa nifas dinulai beberapa jam setelah
lahirnya janin. Lamanya hamil normal plasenta dan selaput ketuban keluar dari lahirnya janin dan mencakup 6 Minggu
adalah 280 hari. ( 40 Minggu atau 9 bulan 7 uterus ibu. Persalinan yang normal adalah berikutnya.
hari) dihitung dari hari pertama haid jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
terakhir. Kehamilan melibatkan perubahan cukup bulan tanpa disertai adanya penyulit.
fisik maupun emosional ibu serta
perubahan sosial dalam keluarga.
D. Teori Ernestine
Ernestine adala seorang perawat yang menemukan konsep dar
realitas keperawatan. Ernestine yakin bahwa ada 4 elemen dalam
praktik keperawatan/kebidanan. Ke-4 elemen tersebut yaitu;

1. Filosofi
MEDICAL 3. Praktik
INFOGRAPHICS adalah sesuatu yang memotivasi Adalah tindakan yg mempengaruhi
kepercayaan dan perasaan tenang
perawat midwife untuk bertindak menemukan kebutuhan
dengan berbagai cara.

2. Tujua perawat/bidan 4. Seni keperawatan/kebidanan

Adalah apa yg diinginkan perawat untuk Termasuk mengerti apa yang pasien

menyelesaikan apa yg dilakukannya. butuhkan dan perhatikan.


Teori Jean Ball

Teori Jean Ball adalah dasar


pemikiran menurut penelitian yg
bernama Jean Ball, seorang
Hipotesa Jean Ball Komponen utama Teori Jean Ball
``midwife'' (bidan) dari British. Respon emosional terhadap perubahan • Ibu
Teori ini mengemukakan tentang setelah melahirkan akan dipengaruhi oleh • Kesehatan

keseimbangan emosional itu, yg personaliti dan dukungan dari system' • Lingkungan

diibaratkan pada kursi "lipat". support. • Kebidanan


• Diri sendiri

Tujuan teori agar ibu mampu


melaksanakan tugasnya sebagai
ibu, dan keberhasilan ini berlaku
untuk proses fisiologis dan juga
proses psikologis.
Kategori teori Jean Ball Elemen pembentukan Teori kursi Goyang

1. Teori perubahan mental 1. Pelayanan kebidanan


2. Kepribadian ibu, dan pengalaman
2. Teori dasar menjadi ibu
sebelumnya
3. Teori stress, coping dan supoort
3. Dukungan system' kekuarga dan sosial
02
Model Konseptual
Asuhan Kebidanan
Didalam dan Diluar
Negeri
Model adalah contoh atau peraga untuk
menggambarkan sesuatu. Model kebidanan
adalah suatu bentuk pedoman atau acuan
yang merupakan kerangka kerja seorang
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.

Konseptual model adalah gambaran abstrak dari


suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin.
Model Asuhan kebidanan yaitu kehamilan dan
persalinan merupakan suatu proses kehidupan
yg normal.

Model memberikan kerangka untuk


memahami dan mengembangkan
praktik guna membimbing tindakan
dalam pendidikan untuk
mengidentifikasikan pertanyaan yg
harus dijawab dalam penelitian.
Ada dua jenis model yg dikenal dalam praktik
kebidanan yaitu :

1. Model medical (medical model)


Sebuah model yg disusun untuk membantu masyarakat dalam
memahami konsep sehat dan sakit.
2. Model sehat untuk semua (healt for all)

Deklarisa model kesetan untuk semua adalah focus dan titik berat
untuk pencapaian tujuan adalah dengan menggunakan Primary
Health Care (PHC)
Midwifery Care

Kebidanan adalah perawatan kesehatan profesi yg menawarkan penyediaan perawatan


untuk melahirkan wanita selama kehamilan, persalinan dan kelahira, dan selama periode
postparum. Mereka juga membatu merawat bayi yg baru lahir dan juga membantu ibu
menyusui. Seorang praktisi kebidanan dikenal sebagai bidan, sebuah istilah yg digunakan
dalam referensi untuk pria dan wanita, meskipun sebagian besar bidan adalah
perempuan.
Selain memberikan perawatan kepada perempuan selama
kehamilan dan kelahiran, banyak bidan juga menyediakan
perawatan primer untuk wanita, baik perawatan terkait dengan
kesehatan reproduksi, tahunan ginekologi ujian, keluarga berencana,
dan menopause.
Bidan merujuk wanita kedokter umum atau dokter kandungan ketika
seorang wanita hamil membutuhkan perawatan diluar area bidan
"keahlian".

Dalam banyak yurisdiksi, profesi ini bekerja sama untuk


menyediakan perawatan bagi perempuan melahirkan dan
untuk memberikan perawatan.
B. Paradigma Sehat
Paradigma sehat adalah cara pandang, pola
pikir, atau model pembangunan kesehatan 70%
masalah kesehatan saling terkait dan
mempengaruhi banyak faktor yg bersifat
sektoral dgn upaya yg lebih diarahkan pada 20%
peningkatan, pemeliharaan, serta
perlindungan kesehatan, tidak hanya upaya
10%
dalam penyembuhan penyakit atau
pemulihan kesehatan.
Dalam rangka meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat, salah satu upaya
pemerintah dalam meningkatkan derajat
kesehatan, pemerintah membuat satu model 30%
dalam pembangunan kesehatan yaitu
PARADIGMA SEHAT

Secara MAKRO dengan adanya


20%
paradigma sehat berarti pembangunan
semua sector harus memperlihatkan
dampaknya dibidang kesehatan.

Secara MAKRO dengan adanya pradigma sehat 15%


maka pembangunan kesehatan lebih
menekankan pada upaya promotif dan
preventif.
Paradigma sehat ini merupakan model Asuhan Kebidanan,
hal ini karena :

1. Dengan paradigma sehat akan merubah cara pandang masyarakat tentang


kesehatan termasuk kesehatan reproduksi, dan mendorong masyarakat
menjadi mandiri dan sadar akan pentingnya upaya promotif dan preventif.

2. Mengingat paradigma sehat merupakan upaya untuk menurunkan derajat


kesehatan di Indonesia yg utamanya dinilai dari AKI dan AKB, maka bidan
sebagai bagian dari tenaga yg turun bertanggung jawab terhadap menurunnya
AKI dan AKB, perlu menjadikan paradigma sehat sebagai model.

3. Paradigma sehat merupakan suatu gerakan nasional sehingga bidan pun


harus menjadikan paradigma sehat sebagai model atau acuan
Perubahan paradigma

Paradigma sakit : upaya membuat orang sakit


menjadi sehat. Paradigma sehat upaya orang sehat
tetap sehat

Paradigma sehat mengutamakan : upaya promotif dan


preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan
rehabilitative.

Anda mungkin juga menyukai