Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN PSIKOSOSIAL
PADA KLIEN SDR. E.B. DENGAN KETIDAKBERDAYAAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Program Profesi Ners


Stase Keperawatan Kesehatan Jiwa

Disusun oleh:
JIMY RIZKI RIANDANI
I4B020028

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2021

1
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL
JURUSAN KEPERAWATAN FIKES UNSOED

Nama mhs : Jimy Rizki Riandani


Tgl/jam pengkajian : 11/03/2021

I. IDENTITAS

1. Nama : Sdr. E.B


2. Umur : 22
3. Jenis kelamin :L
4. Status : Belum menikah
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : S1
7. Pekerjaan : Mahasiswa
8. Alamat : Jl. Kenanga No.4 RT/RW: 01/01, Kelurahan Grendeng, Kecamatan Purwokerto Utara

II. POLA PERSEPSI KESEHATAN ATAU PENANGANAN KESEHATAN


1. Keluhan utama :
Sering merasa cemas
2. Lamanya keluhan
Kurang lebih sudah 3 bulan
3. Susunan keluarga (genogram) :

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Garis pernikahan

: Garis keturunan

: Klien

III. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN

1. Aktivitas sehari-hari :
Persiapan untuk profesi, makan, tidur, berbincang-bincang dengan teman

2
2. Rekreasi :
Main handphone, jalan-jalan bareng teman
3. Olahraga : (√) tidak ( ) ya

III. POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR


Waktu tidur : Siang : 1-2 (jam) Malam 01.00-06.00 (jam)
Jumlah jam tidur : 7 jam
Masalah : (√ ) tidak ada ( ) terbangun dini ( ) mimpi buruk ( ) insomnia
( ) Lainnya, …
Jelaskan: Klien tidak memiliki gangguan pola tidur

IV. POLA KOGNITIF DAN PERSEPTUAL


Berbicara : (√ ) normal ( ) gagap ( ) bicara tak jelas Bahasa Sehari-
hari : (√ ) Indonesia ( ) Jawa ( ) lainnya,
Kemampuan membaca : (√ ) bisa ( ) tidak
Tingkat ansietas : (√ ) ringan ( ) sedang ( ) berat ( ) panik
Sebab, belum pernah terjun langsung ke RS dengan waktu
yang cukup lama
Kemampuan interaksi : (√ ) sesuai ( ) tidak,
Vertigo : (√ ) tidak ( ) ya
Nyeri : (√ ) tidak ( ) ya
Jelaskan : Klien tidak memiliki gangguan kognitif dan perseptual

V. POLA PERSEPSI DIRI / KONSEP DIRI


1. Body image/gambaran diri
a. ( ) cacat fisik
b. (√) perubahan ukuran fisik
c. ( ) fungsi alat tubuh terganggu
d. ( ) keluhan karena kondisi tubuh ( ) transplantasi alat tubuh
e. ( ) pernah operasi
f. ( ) proses patologi penyakit
g. ( ) kegagalan fungsi tubuh
h. ( ) gangguan struktur tubuh
i. ( ) menolak berkaca
j. ( ) prosedur pengobatan yang mengubah fungsi alat tubuh
k. ( ) perubahan fisiologis tumbuh kembang
Jelaskan : Klien merasa tubuhnya gemuk namun tidak terlalu masalah baginya.

2. Role/peran
a. ( ) overload peran
b. ( ) konflik peran
c. ( ) perubahan peran
d. (√) keraguan peran
e. ( ) transisi peran karena sakit
Jelaskan : klien sebagai mahasiswa profesi yang baru masuk merasakan kecemasan akan perannya
yang belum begitu maksimal karena belum pernah klinik di rumah sakit dengan waktu yang cukup
lama. Kecemasan tersebut menyebabkan klien merasa tidakberdaya dengan apa yang ingin
dilakukannya nanti. Klien khawatir dengan kondisi yang akan dihadapi

3
3. Identity/identitas diri
a. (√) kurang percaya diri, gelisah
b. ( ) merasa terkekang
c. ( ) tidak mampu menerima perubahan
d. (√) merasa kurang memiliki potensi
e. ( ) kurang mampu menentukan pilihan
f. ( ) menolak menjadi tua
Jelaskan : Klien merasa kurang percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya, klien merasa
dirinya belum begitu siap untuk klinik di RS yang cukup lama

4. Self esteem/harga diri


a. ( ) mengkritik diri sendiri dan orang lain
b. ( ) merasa jadi orang penting
c. ( ) menunda tugas
d. ( ) merusak diri
e. (√) menyangkal kemampuan pribadi
f. ( ) rasa bersalah
g. ( ) menyangkal kepuasan diri
h. ( ) polarisasi pandangan hidup
i. ( ) mencemooh diri
j. ( ) mengecilkan diri
k. ( ) keluhan fisik
l. ( ) menyalahgunakan zat
Jelaskan : Klien merasa belum memiliki kemampuan atau kesiapan yang matang

5. Self ideal/ideal diri


a. ( ) masa depan suram
b. ( ) terserah pada nasib
c. (√) merasa tidak memiliki kemampuan
d. ( ) tidak memiliki harapan
e. ( ) tidak ingin berusaha
f. ( ) tidak memiliki cita-cita
g. ( ) merasa tidak berdaya
h. ( ) enggan membicarakan masa depan
Jelaskan : Saat ini, klien merasa tidak memiliki kemampuan dalam klinik

VI. POLA PERAN DAN HUBUNGAN


Pekerjaan : Mahasiswa
Kualitas bekerja : Cukup padat waktunya
Hubungan dengan orang lain : Baik
Sistem pendukung : ( ) pasangan (√) tetangga/teman ( ) tidak ada
(√) lainnya,… keluarga
Jelaskan : Klien tidak memiliki gangguan peran dan hubungan

VII. POLA KOPING / TOLERANSI STRESS


1. Kehilangan perubahan yang terjadi sebelumnya
a. Tahap Denial

4
( ) penolakan terhadap situasi
( ) tidak percaya pada orang lain
( ) merasa tertekan
(√) wawasan sempit
b. Tahap Anger/Marah
(√) marah pada diri sendiri
( ) marah pada orang lain
( ) meningkatnya kesadaran klien pada realita
c. Bargaining
( ) mencari alternatif solusi
( ) mencari sumber bantuan
(√) menata ulang kembali berbagai solusi
( ) menimbang berbagai solusi
d. Depression
( ) tidak memiliki minat apapun
( ) tidak peduli diri sendiri dan lingkungan
( ) mengurung diri dalam kesedihan
( ) menolak bantuan solusi dari oranglain
e. Acceptance
( ) mengungkapkan penerimaan
(√) menerima perubahan kondisi baru
(√) melanjutkan aktifitas hidup
( ) melakukan peran dan tugas atau kesibukan kembali
Jelaskan : Koping klien adaptif atau positif. Klien menerima perubahan kondisi barunya yakni
sebagai mahasiswa profesi. Klien terkadang mencari solusi dengan cara belajar lewat youtube

2. Kemampuan adaptasi
Adaptasi klien baik, klien selalu mengikuti kegiatan sebelum masuk profesi ke RS, seperti
pembekalan, seminar, dll. Klien ingin selalu mencoba agar bisa beradaptasi dengan status mahasiswa
profesi saat ini yang padat waktunya menurut klien

VIII. POLA NILAI / KEPERCAYAAN


Agama : Islam
Pelaksanaan ibadah : Sholat 5 waktu
Pantangan agama : (√) tidak ( ) ya, Meminta
kunjungan rohaniawan : (√) tidak ( ) ya

Purwokerto, 11 Maret 2021


Mahasiswa

(Jimy Rizki Riandani)

5
ANALISA DATA
Nama klien : Sdr. E.B.
No. Data (Symptom) Penyebab (Etiologi) Masalah (Problem)
1. Subjektif: Khawatir mengalami kegagalan Ansietas
- Klien mengatakan sering merasa
cemas
- Klien merasa kurang percaya diri
dan tidak berdaya tidak memiliki
kemampuan
- Klien khawatir dengan kondisi
yang akan dihadapi
Objektif:
- Klien tampak gelisah

Umur : 22 tahun

RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi Rasiona
Keperawatan Hasil
Ansietas SLKI. Kontrol diri (L.09093) SIKI. Terapi relaksasi (I.09326) - Mengetahui adan
berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi Observasi yang menggangg
khawatir mengalami selama 4x24 jam diharapkan - Identifikasi gejala lain yang - Pemilihan Teknik
yang tepat dapat
kegagalan ditandai tingkat ansietas menurun dengan mengganggu kemampuan kognitif
efektif dalam
dengan khawatir kriteria hasil : - Identifikasi pemakaian Teknik penatalaksanaann
dengan kondisi yang Indikator Awal Akhir relaksasi yang efektif - Melihat adanya p
akan dihadapi Perilaku 3 5 - Periksa ketegangan sebelum dan ketegangan klien
gelisah sesuda intervensi - Mengetahui resp
Verbalisasi 3 5 - Monitor respons terhadap terapi setelah terapi rela
kawatir relaksasi - Lingkungan nyam
akibat kondisi terapi berjalan ef
Terapeutik
- EFT dapat mensu
yang dihadapi - Ciptakan lingkungan yang tenang dan untuk menurunka
Perasaan 4 5 nyaman - Agar klien meng
ketidakberda - Berikan terapi relaksasi EFT dan manfaat EFT
yaan (Rohmatul, 2020) - Agar klien terbia
Keterangan : Edukasi lupa
1 : Meningkat - Jelaskan tujuan dan manfaat dari
2 : Cukup meningkat terapi relaksasi EFT
3 : sedang - Anjurkan melatih atau mengulangi
4 : cukup menurun Teknik relaksasi EFT
5 : menurun
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
No. Waktu Tgl/jam Tindakan Catatan Perkembangan (SOAP)
1. 11/03/2021 - Mengidentifikasi gejala lain yang - S : Pasien mengatakan hari ini masih cemas, dan
mengganggu kemampuan kognitif mengatakan masih khawatir dengan kondisi yang
- Mengidentifikasi pemakaian Teknik dihadapi
relaksasi yang efektif - O : Pasien masih terlihat gelisah
- Memeriksa ketegangan sebelum dan - A : Masalah ansietas belum teratasi
sesudah intervensi Indikator Awal Akhir Saat
- Memonitor respons terhadap terapi ini
relaksasi Perilaku 3 5 3
- Menciptakan lingkungan yang tenang gelisah
Verbalisasi 3 5 3
dan nyaman
kawatir
- Memberikan terapi relaksasi EFT akibat kondisi
(Rohmatul, 2020) yang dihadapi
- Menjelaskan tujuan dan manfaat dari Perasaan 4 5 4
terapi relaksasi EFT ketidakberda
- Menganjurkan melatih atau yaan
mengulangi Teknik relaksasi EFT Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : sedang
4 : cukup menurun
5 : menurun
- P : Lanjutkan intervemsi (observasi dan terapi E
2. 12/03/2021 - Mengidentifikasi gejala lain yang - S : Pasien mengatakan cemas sedikit berkurang,
mengganggu kemampuan kognitif mulai percaya diri
- Memeriksa ketegangan sebelum dan - O : Gelisah berkurang
sesudah intervensi - A : Masalah ansietas sebagian teratasi
- Memonitor respons terhadap terapi Indikator Awal Akhir Saat
relaksasi ini
- Menciptakan lingkungan yang tenang Perilaku 3 5 4
dan nyaman gelisah
Verbalisasi 3 5 4
- Memberikan terapi relaksasi EFT
kawatir
(Rohmatul, 2020) akibat kondisi
- Menganjurkan melatih atau yang dihadapi
mengulangi Teknik relaksasi EFT Perasaan 4 5 5
ketidakberda
yaan
Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : sedang
4 : cukup menurun
5 : menurun
- P : Lanjutkan intervemsi (observasi dan terapi E
3. 13/03/2021 - Mengidentifikasi gejala lain yang - S : Pasien mengatakan hari inirj sudah tidak cema
mengganggu kemampuan kognitif mengatakan sudah tidak ada rasa khawatir denga
- Memeriksa ketegangan sebelum dan yang akan dihadapi
sesudah intervensi - O : Pasien sudah tidak gelisah
- Memonitor respons terhadap terapi - A : Masalah ansietas teratasi
relaksasi Indikator Awal Akhir Saat
- Menciptakan lingkungan yang ini
tenang dan nyaman Perilaku 3 5 5
- Menganjurkan melatih atau gelisah
Verbalisasi 3 5 5
mengulangi Teknik relaksasi EFT
kawatir
akibat kondisi
yang dihadapi
Perasaan 4 5 5
ketidakberda
yaan
Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : sedang
4 : cukup menurun
5 : menurun
- P : Lanjutkan intervemsi (anjurkan melatih Tekn
relaksasi EFT dan beri informasi dengan keadaan
akan dihadapi)
4. 14/03/2021 - Memonitor respons terhadap terapi - S : Pasien mengatakan paham tentang EFT dan i
relaksasi yang diberikan
- Menciptakan lingkungan yang - O : Terlihat rileks
tenang dan nyaman - A : Masalah ansietas teratasi
- Menganjurkan melatih atau Indikator Awal Akhir Saat
mengulangi Teknik relaksasi EFT ini
- Memberikan informasi terkait Perilaku 3 5 5
kondisi yang akan dihadapi gelisah
Verbalisasi 3 5 5
kawatir
akibat kondisi
yang dihadapi
Perasaan 4 5 5
ketidakberda
yaan
Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : sedang
4 : cukup menurun
5 : menurun
- P : Beri pendkes untuk mengulangi terapinya sec
mandiri
DAFTAR PUSTAKA

Fitri, R., Suroso., Niken T.P. 2020. Efektivitas Terapi EFT untuk Menurunkan
Kecemasan Menghadapi Penyakit Dgeneratif pada Lansia Ditinjau dari
Dukungan Sosial. Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 5, No. 1, Hal. 52-66
PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. 2016. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. 2016. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PELATIHAN EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (EFT)


PADA KLIEN DENGAN MASALAH KETIDAKBERDAYAAN

JIMY RIZKI RIANDANI


I4B020028

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOERDIRMAN
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI NERS
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS
PURWOKERTO
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Manajemen cemas


Sub Pokok Bahasan : EFT
Sasaran : Sdr. E.B.
Tanggal : 11/03/2021
Waktu : 15 menit
Tempat : Kosan klien (Grendeng, Purwokerto)
Penyaji : Jimy Rizki Riandani

1. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien mampu melakukan EFT
2. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti pelatihan EFT, diharapkan klien dapat:
a. Mengikuti proses latihan dari awal hingga akhir
a Mengetahui tujuan dan manfaat EFT untuk manajemen cemas
b Mengetahui cara melakukan EFT pada diri sendiri
c Mendemostrasikan EFT pada diri sendiri

B. Media dan Alat


• Leaflet

C. Metode
Ceramah, demonstrasi dan diskusi.

D. Materi
Terlampir
E. Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta
1 Pendahuluan 3
a. Memberi salam menit a. Menjawab salam
b. Menjelaskan pokok bahasan b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
2 Kegiatan Inti 9 menit
a. Memberikan penjelasan mengenai a. Memperhatikan
pengertian, manfaat dan cara
melakukan EFT
b. Menjelaskan dan mendemonstrasikan b. Memperhatikan
EFT
c. Memberi kesempatan untuk bertanya c. Bertanya
d. Menjawab pertanyaan peserta d. Memperhatikan
e. Memberi kesempatan peserta untuk e. Mempraktikan
mendemonstrasikan EFT
3 Penutup 3 menit
a. Menyimpulkan materi penyuluhan a. Memperhatikan
bersama peserta
b. Memberikan evaluasi secara lisan b. Memperhatikan
c. Memberikan salam penutup c. Menjawab salam

F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dalam bentuk lisan dengan pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa saja manfaat EFT?
2. Titik apa saja yang digunakan untuk EFT?
3. Bagaimana cara melakukan EFT? (Praktikan)
LAMPIRAN

Terapi Emotional Freedom Technique (EFT)


A. Definisi
Emotional Freedom Technique (EFT) atau teknik kebebasan emosi adalah
serangkaian metode yang berorientasi pada sistem energi tubuh, untuk
melepaskan individu dari gangguan emosional dan fisik. EFT bekerja
berdasarkan prinsip bahwa penyebab semua energi negatif adalah karena
putusnya sistem energi dalam tubuh. Energi negatif yang dialami oleh
individu biasanya berawal penggambaran diri yang buruk. Kondisi ini
berlanjut oleh gangguan pada sistem energi tubuh. EFT sangat efektif untuk
menata ulang sistem energi tubuh. Hambatan tersebut dapat berasal dari stres
fisik maupun psikologis, yang semuanya berpusat pada pikiran dan sikap
hati. Proses mengetuk (tapping) yang ada dalam EFT ini yang akan mengetuk
titik meridian tubuh atau titik-titik akupuntur akan membuat aliran energi
kembali harmonis (Saputra & Sugeng, 2012).
B. Mekanisme Kerja
Aliran energi di dalam tubuh yang melalui titik meredian tubuh akan
terganggu ketika seseorang mengalami hambatan emosional seperti marah,
kecewa, sedih, cemas, stres, trauma, dsb. Untuk menghilangkan hambatan-
hambatan emosi, kita perlu memperbaiki gangguan aliran di titik meridian
salah satu caranya dengan mengetukkan jari dengan cara tertentu sesuai
teknik EFT. Prinsip kerja EFT menggunakan prinsip kerja akupuntur versi
emotional. Energi yang distimulasi melalui titik meridian dengan
mengetuknya seperti akupuntur, cara ini bekeja langsung pada sistem
meridian di tubuh seperti menggunakan jarum. Ketukan pada titik meridian
mengirimkan energi kinetis kepada energi sistem dan membebaskan
hambatan yang menutupi aliran energi.
C. Cara Melakukan EFT
1. Tahap persiapan
Pada tahap ini, pasien diminta untuk memusatkan pikirannya pada emosi
atau masalah yang tengah dihadapi. Kemudian meminta pasien untuk
melepaskan masalah lama dan mencoba untuk membuat suatu
pemikiran yang positif.
2. Putaran
Pada tahap ini dilakukan tapping (mengetuk) titik-titik meridian dengan
jari telunjuk bersama jari tengah secara perlahan. Setiap titik minimal
diketuk 7-8 kali ketukan dengan menggunakan satu atau dua jari
dengan ketukan ringan. Prosedur ketukan ringan yang harus dilakukan
adalah:
a. Eye Brow (EB), terletak di titik permulaan alis dekat pangkal
hidung
b. Side of the Eye(SE), terletak di titik ujung mata
c. Under the Eye (UE), letaknya tepat di tulang bawah kelopak mata.
d. Under the Nose (UN), teletak dibawah hidung
e. Chin (Ch), terletak diantara dagu dan bagian bawah bibir.
f. Collar Bone (CB), terletak diujung tempat bertemunya tulang dada
dan tulang rusuk pertama.
g. Under the Arm (UA), terletak di bawah ketiak sejajar dengan
puting susu (pria), atau tepat dibawah tali bra (wanita).
h. Thumb (Th), ibu jari samping luar bagian bawah kuku
i. Index Finge (IF), jari telunjuk samping luar bagian bawah kuku
yang menghadap ibu jari
j. Middle Finger (MF), jari tengah samping luar di bawah kuku yang
menghadap ibu jari
k. Baby Finger (BF), jari kelingking, samping luar bagian bawah
kuku yang menghadap ibu jari
l. Gammut, terletak di sisi pertemuan antara jari kelingking dan jari
manis.Gerakan ini bertujuan untuk merangsang otak dan
mengembalikan keseimbangan energi pada dua bagian otak kiri dan
kanan. Terdapat 9 gerakan saat mengetuk titik gammut.
Gerakannya antara lain: 1) Buka mata, 2)Pejamkan mata, 3)
Gerakan mata ke arah kanan bawah, 4) Gerakan mata ke arah kiri
bawah, 5) Putarlah bola mata searah jarum jam ,6) Putarlah bola
mata berlawanan jarum jam, 7) Bersenandung (menstimulasi
kreatifitas otak kanan), 8) Berhitung 1,2,3,4,5 secara cepat
(menstimulasi otak kiri), 9) Bersenandung.
3. Menarik dan menghembuskan nafas
Setelah melakukan tapping dalam beberapa putaran tadi, pasien harus
mengambil napas dalam-dalam kemudian menghembuskanya secara
perlahan. Hal ini akan membantu pasien bernapas lega.
4. Evaluasi
Tahap terakhir yaitu evaluasi. Pada tahap ini pasien diminta untuk
merasakan kembali emosi yang dirasakan pada saat sebelum
dilakukan EFT.
Berikut adalah gambar titi-titik meridian untuk melakukan EFT
Dokumentasi

Keterangan: sedang implementasi EFT

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Kebijakan dan strategi


nasional pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Hemmingway. (2009). Emotional Freedom Techique (EFT). Dikutip dari
www.medicine.ox.ac.id pada tanggal 14 Januari 2016.
Sutaryo. (2011). Bagaimana menjaga kesehatan jantung. Yogyakarta: Cinta
Buku.
Yogiantoro. (2006). Hipertensi essensial dalam buku ajar penyakit dalam (Edisi
IV Jilid I). Jakarta: FKUI.

Anda mungkin juga menyukai