Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

SESI IV

OLEH
MIRA GUSNITA
NIM 211211962

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN STIKES


MERCUBAKTIJAYA PADANG
2021
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

I.         Latar Belakang

                 Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada
pasien gangguan jiwa adalah  gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah
keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala
gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa
suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya
tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak
mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan
melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol
halusinasi yang dialaminya.

                 Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Kiawai
Kabupaten Pasaman Barat sebagian besar pasien menderita halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan
Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.

II.      Landasan Teori

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas
yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan
kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan
persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi
halusinasi dibagi dalam 5 sesi, yaitu:

1.      Sesi I           : Klien mengenal halusinasi

2.      Sesi II         : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

3.      Sesi III        : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap dengan orang lain

4.      Sesi IV        : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal

5.      Sesi V         : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat


III.        Tujuan

3.1  Tujuan umum

Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam kelompok secara
bertahap.

3.2   Tujuan khusus

a.       Klien dapat mengenal halusinasi.

b.      Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.

c.       Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.

d.      Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.

e.       Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

IV.        Sesi yang digunakan

Sesi IV                     : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal

V.           Klien

5.1  Kriteria klien

5.1.1        Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.

5.1.2        Klien yang mengalami perubahan persepsi.

5.2  Proses seleksi

5.2.1         Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

5.2.2        Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

5.2.3        Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.


5.2.4        Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada
klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok

VI.        Kriteria Hasil

6.1   Evaluasi Struktur

6.1.1        Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien untuk
berkonsentrasi terhadap kegiatan

6.1.2        Posisi tempat dilantai menggunakan tikar

6.1.3        Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan

6.1.4        Alat yang digunakan dalam kondisi baik

6.1.5        Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.

6.2   Evaluasi Proses

6.2.1        Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.

6.2.2        Leader mampu memimpin acara.

6.2.3        Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.

6.2.4        Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.

6.2.5        Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam antisipasi
masalah.

6.2.6        Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang berfungsi
sebagai evaluator kelompok

6.2.7        Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir


6.3   Evaluasi Hasil

Diharapkan 75% dari kelompok mampu:

6.3.1        Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat

6.3.2        Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas

VII.     Antisipasi Masalah

7.1  Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas

7.1.1        Memanggil klien

7.1.2        Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain

7.2  Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin

7.2.1        Panggil nama klien

7.2.2         Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan

7.3  Bila klien lain ingin ikut

7.3.1        Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih

7.3.2        Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien tersebut

7.3.3        Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada kegiatan
ini
VIII.       Pengorganisasian

Sesi IV: Mencegah  Halusinasi dengan Bercakap-cakap

8.1.  Pelaksanaan

a. Hari/Tanggal            : Sabtu, 11 Desember 2021

b. Waktu                     : Pkl. 09.00 – 09.45 WIB s.d selesai (sesi IV)

c. Alokasi waktu         : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)

                                      Terapi kelompok (25 menit)

                                      Penutup (10 menit)

d. Tempat                    : Ruang Rawat Melati

e. Jumlah klien            : 4 orang

8.2 Tim Terapi

            a. Leader Sesi IV        : Mira Gusnita

                Uraian tugas            :

1)      Mengkoordinasi seluruh kegiatan

2)      Memimpin jalannya terapi kelompok

3)      Memimpin diskusi

            b. Co-leader Sesi IV   : Rizki Marta Diana Amasda

                  Uraian tugas          :

1)   Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

2)   Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

3)   Membantu memimpin jalannya kegiatan


4)   Menggantikan leader jika terhalang tugas

            c. Observer Sesi IV     : Rizky Fahrizal

                  Uraian tugas          :

1)     Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara

2)     Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok

d.   Fasilitator Sesi IV   :           1. Kisman

Uraian tugas            :

1)      Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

2)      Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

3)      Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan

4)      Membimbing kelompok selama permainan diskusi

5)      Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

6)      Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

8.3             Metode dan Media

a.       Metode

1.      Diskusi kelompok

2.      Bermain peran/stimulasi

b.      Media

1.      Spidol dan Whiteboard
2.      Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen

Sesi IV: Mencegah  Halusinasi dengan Bercakap-cakap

A.      Tujuan

1.      Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah munculnya
halusinasi

2.      Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi

B.       Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang.

C.      Alat

1. Spidol dan whiteboard/papan tulis

2. Jadwal kegiatan harian klien dan pulpen

D.      Metode

1. Diskusi kelompok

2. Bermain peran/stimulasi

E.       Langkah Kegiatan

1.      Persiapan

a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi III

b. Terapis membuat kontrak dengan klien

c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2.      Orientasi

a. Salam terapeutik
1)      Salam dari terapis klien

2)      Klien dan terapis pakai papan nama

b. Evaluasi/ validasi

1)      Menayakan perasaan klien saat ini

2)      Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang telah di


pelajari{mengardik, menyibukkan diri dengan kegiatan terarah}untuk mencegah halusinasi.

c. Kontrak

1)      Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.

2)      Terapis menjelaskan aturan main berikut

 Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada
terapis
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3.    Tahap Kerja

a.  Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mengontrol


dan mencegah halusinasi

b.  Terapis meminta tiap tiap klien untuk menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak
bercakap-cakap.

c.  Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan bisa
dilakukan

d.  Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu muncul ”suster ada
suara di telinga saya pengen ngobrol sama suster saja”

e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di sebelahnya

f. Berikan pujian atas keberhasilan klien

g. Ulangi e dan f sampai semua klien giliran.\


4.    Tahap Terminasi

a. Evaluasi

1)      Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2)      Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah di latih

3)      Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b.  Tindak lanjut

Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu


menghardik, melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap.

c. Kontrak yang akan datang

1)      Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu belajar
cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat

2)      Terapis menyepakati waktu dan tempat

F.       Evaluasi dan Dokumentasi

I.     Evaluasi

Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khusunya pada tahap kerja.aspek yang dinilai adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

Formulir evaluasi sebagai berikut:

Sesi IV : TAK

Stimulasi persepsi: halusinasi


Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi

NO Aspek yang dinilai Nama klien

1 Menyebutkan orang
yang diajak bicara

2 Memperagakan
percakapan

3 Menyebutkan tiga cara


mengontrol dan
mencegah halusinasi

Petunjuk:

1)        Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

2)        Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang yang biasa diajak bicara,
memperagakan percakapan, menyusun jadwal kegiatan harian,dan menyebutkan 3 cara mencegah
halusinasi, beri tanda √ jika klien mampu dan tanda X jika klien tidsak mampu.

II.  Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses keperawatan tiap
klien.contoh klien mengikuti  TAK stimulasi persepsi: halusinasi sesi IV. Klien mampu memperagakan
bercakap-cakap dengan orang lain. Anjurkan klien untuk melakukan percakapan kepada klien dan
perawat untuk mencegah halusinasi.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004). Keperawatan

Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai