Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) DENGAN HARGA DIRI

RENDAH DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. M. ILDREM MEDAN TAHUN


2021

DISUSUN OLEH :

GRESYA NATALIA BR BANGUN


INDAH CINTIA
LAILA SAFITRI BATUBARA
NOVITA SYAHRAINI BR BANGUN
SITI AIMMA PUSPA ANINDYA
SUSANTI
SYAH FARA DILLASANI SIRAIT
THERESIA

INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2021/2022
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) DENGAN
HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. M.
ILDREM

A. TOPIK
Topic : Harga Diri Rendah
Kegiatan : Melakukan aktivitas ringan
Sasaran : Klien perempuan yang mengalami harga diri rendah diruangan
Kamboja dan Mawar
Tempat : Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem

B. LATAR BELAKANG
1. Pengertian Gangguan Jiwa
Harga diri merupakan komponen psikologis yang penting bagi
kesehatan. Banyak penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa harga diri yang
rendah sering kali menyertai gangguan kejiwaan (Sitanggang, et al, 2021). Harga
diri rendah dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri
termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri. Harga diri rendah dapat
terjadi secara situasional (trauma) atau kronis (negatif self evaluasi yang telah
berlangsung lama). Dan dapat di ekspresikan secara langsung atau tidak
langsung (nyata atau tidak nyata) (Yusuf, 2014).
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan
sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah
harga diri rendah. Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk megajarkan
dan melatih pasien untuk beradaptasi dengan orang lain. Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas
yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait
dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.
C. Tujuan
1. Klien mampu membina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek postif yang di miliki
3. Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan
4. Klien dapat memahami pentingnya menghargai orang lain
5. Klien dapat memberikan umpan balik positif kepada orang lain
6. Klien mengetahui pentingnya menetapkan tujuan hidup.

D. Klien
1. Karakteristik
a. Klien dengan harga diri rendah sudah mulai mampu menginterprestasikan
realitas terhadap diri sendiri maupun orang lain
b. Klien dengan harga diri rendah yang mampu menilai kemampuan dirinya
E. Pengorganisasian
1. Hari : Jumat 29 Oktober 2021
Pukul : 09.00 WIB
Durasi : 40 menit
Fase orientasi : 10 menit
Fase kerja : 20 menit
Fase terminasi : 10 menit
Tempat : Di Ruangan TAK RS Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem

2. Klien Peserta TAK


Terdiri dari 2 kelompok
No Nama Klien Ruangan
3. Tim Terapis
a. Leader : Siti Aimma Puspa Anindya
b. Co.Leader : Nurul Fadillah
c. Observer : Gresya Natalia Br. Bangun
d. Fasilitator :. 1. Fika Widia Khairani
2. Laila Safitri Batubara
2. Novita Syahraini Br Taringan
3. Martha Magdalen Nainggolan
4. Theresia
e. Klien : 1. Fitri Annisah Napitupulu
2. Indah Cintia
3. Nadia Pakpahan
4. Syah Fara Dilla Sirait
5. Susan
6. Yemima Yoice Pinem
7. Winda Sridewi butar-butar

4. Peran Dan Fungsi Leader


a. Leader
1) Menyusun rencana aktivitas kelompok (proposal)
2) Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
3) Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat, dan memberikan umpan balik
4) Sebagai role model
5) Memotivasi setiap anggota untuk mengemukakan pendapat dan
memberikan umpan balik
6) Mampu memimpin terapi aktivitas kelompok dengan baik dan tertib
Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
b. Co-Leader
1) Membantu pemimpin dalam mengorganisir anggota kelompok
2) Menjelaskan aturan permaian
3) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas
klien
4) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan
yang telah di buat
5) Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam
proses terapi
c. Observer
1) Membantu pemimpin dalam memfasilitasi anggota untuk berperan
aktif dalam memotivasi anggota
2) Memfokuskan kegiatan
3) Membantu menggoordinasi anggota kelompok
4) Mengobservasi jalannya proses kegitan
5) Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien
selama kegiatanberlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
6) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses
, hingga penutaupan
d. Fasilitator
1) Mengobservasi semua respon pasien
2) Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung Ikut serta dalam
kegiatan kelompok
3) Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikuti jalannya terapi
4) Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubhan perilaku
pasien
5) Memberikan umpan balik
e. Dokumentasi
Membantu dalam pendokumentasian sesi TAK
5. Alat
a. Pulpen/pensil
b. kertas
6. Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Tempat tenang dan nyaman
L
R
P
F
A
D
E
IT
S
O
N F. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan anggota klien
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuaan
OBSER

Co leader

c. Memilih klien sesuai indikasi, yaitu klien dengan harga diri rendah yang sudah dapat
berinteraksi dengan orang lain

2. Orientasi
a. Salam teraupetik
b. Menanyakan perasaa klien saat ini
c. Memperkenalkan diri dan tim terapis lainnya pakai bed name yang hadir
d. Menanyakan nama dan panggilan semua klien ( beri papan nama/kertas)
e. Menjelaskan tujuan TAK pesan berantai
f. Membaca tata tertib pelaksanaan
g. Membuat kontrak waktu
3. Tahap Kerja
Sesi I
a. Memberikan sapaan setiap kali berinteraksi dengan orang lain
b. Memperkenalkan diri kepada orang lain
c. Tanyakan keluhan atau perasaan yang dirasakan
d. Membina komunikasi terapeutik
e. Tunjukan rasa empati
Sesi II
a. Latih kegiatan yang di pilih ( alat dan cara melakukannya)
b. Bantu pasien menjadwal kegiatan untuk latihan
c. Berikan dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan yang diperlihatkan pasien
d. Beri kesempatan pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatih
e. Berikan dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan yang diperlihatkan pasien
setiap hari
f. Susun daftar aktivitas yang sudah dilatih
g. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah pelaksanaan
kegiatan

4. Tahap Terminasi
a. Leader atau Co.Leader memberikan pujian atas keberhasilan dan kerjasama kelompok
b. Leader atau Co.Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti kegiatan TAK
G. uraian Struktur Kegiatan
Hari/ Tanggal : Jum’at, 29 Oktober 2021
Tempat Kegiatan : Di Ruangan TAK RS Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem
Waktu Kegiatan : Pukul 09.00 WIB
Metode Kegiatan : Melatih kemampuan dengan SP 1-4

No Diagnosa Keperawatan Intervensi


1 Harga Diri Rendah Sp 1 :
Mengindentifikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki pasien.

Sp 2 :
a. Menilai kemampuan yang dapat di
gunakan.
b. Menetapkan/ memilih kegiatan
sesuai kemampuan.
c. Melatih kegiatan sesuai
kemampuan yang dipilih 1.

Sp 3 :
Melatih kegiatan sesuai kemampuan
yang dipilih 2.

Sp 4 :
Melatih kegiatan sesuai kemampuan
yang dipilih 3.

Mekanisme Kegiatan

No Waktu Kegiatan Terapis Kegiatan Peserta

1. 10 menit Perencanaan :
a. Persiapan materi.
b.Persiapan media/alat yang digunakan.
c. Setting tempat terapis dan peserta.
Pembagian tugas terapi.
2 20 Menit Pelaksanaan : Menjawab salam.
Mendengarkan
a.Orientasi
dan
1) Salam terapeutik.
memperhatikan.
 Terapis mengucapkan salam.

 Memperkenalkan terapi dan pembimbing Menjawab


(jika ada). pertanyaan
 Menanyakan nama dan panggilan semua
pasien Mendengarkan
2) Evaluasi /Validasi. dan
memperhatikan
 Menanyakan perasaan pasien saat ini.

3) Kontrak.

 Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu


bercakap-cakap tentang hal positif
dirisendiri
 Membuat kontrak waktu kegiatan.
Mendengarkan dan
 Membuat kontrak bahasa yang digunakan memperhatikan
 Menjelaskan peraturan selama kegiatan
 Menjelaskan aturan main:

1. Jika ada pasien yang ingin meninggalkan


kelompok harus minta izin kepada terapi
2. Lama kegiatan 40 menit
Mengikuti kegiatan
3. Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal
sesuai aturan main
sampai akhir
b. Kerja

1. Memperkenalkan diri: nama lengkap dan


nama panggilan
2. Membagikan kertas dan spidol kepada
pasien
3. Meminta tiap pasien menulis pengalaman
yang tidak menyenangkan
4. Memberi pujian atas peran sertapasien

5. Membagikan kertas yang kedua

6. Meminta tiap pasien menulis hal positif


tentang diri sendiri: kemampuan yang
dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan di
rumah dan di rumahsakit
7. Meminta pasien membacakan hal positif
yang sudah ditulis secara bergiliran sampai
semua pasien mendapatkan giliran
8. Memberi pujian pada setiap peranserta
pasien
9. Melakukan kegiatan Yel-yel
3 10 Menit Terminiasi :
a. Evaluasi pencapaian tujuan.
1) Menanyakan perasaan pasien setelah
mengikuti TAK
2) Memberikan reinforcement positif atas
keberhasilan kelompok
Kesimpulan

Terapi Aktivitas Kelompok : Sosialisasi (TAKS) merupakan suatu rangkaian kegiatan


yang sangat penting dilakukan untuk membantu dan memfasilitasi pasien HDR untuk
mampu melatih kegiatan yang dimiliki sesuai kemampuan individu. Tujuan khusus
TAKS, yaitu : mengindetifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien,
menilai, menentapkan, melatih kegiatan sesuai kemampuan .
Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap dirinya sendiri, termasuk
kehilangan kepercayaan diri, tidak berharga, tidak berguna, pesimis, tidak ada harapan
dan putus asa. Tindakan yang dilakukan perawat dalam mengurangi resiko masalah yang
terjadi pada kasus harga diri rendah salah satunya dengan melakukan komunikasi
terapeutik, dampak yang terjadi jika tidak dilakukan komunikasi terapeutik maka dapat
mengakibatkan gangguan interaksi sosial: menarik diri, perubahan penampilan peran,
keputusasaan maupun munculnya perilaku kekerasan yang beresiko mencederai diri,
orang lain dan lingkungan. Hal ini sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh penulis
yaitu mengajarkan SP1P, SP2P dan SP3P, dimana pasien sudahmenunjukkan hasil yang
positif yaitu pasien sudah mulai mau berbicara, kontak mata bisa dipertahankan dan
pasien sudah mau melakukan kegiatan mencuci piring setiap hari (Purwasih, &
Susilowati, 2016).
DAFTAR PUSTAKA

Afnuhazi, Ridhyalla. 2015. Komunikasi Terapeutik Dalam keperawatan Jiwa.Yogyakarta:


Gosyen Publishing

Badan PPSDM.2012. Modul pelatihan Kesehatan Jiwa Masyarakat. Jakarta:


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Dermawan, D. 2013. Keperawatan Jiwa, Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan


Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Pustaka Biru

Direja, Ade Herman Surya. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa.
Yogyakarta: Nuha Medika

Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta: Salemba
Medika

Fitria, Nita. 2012. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta: Salemba
Medika

Friedman, Marilyn m, dkk. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori,
dan Praktik. Jakarta : EGC.

Guindon, M, H. 2010. Self-esteem Across the Lifespan and interventions. New


York: Taylor and Francis Group

Keliat, B.A. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: EGC


Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:CV Andi
Offset

Notoadmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha Medika.

Prabowo, Eko. 2014. Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa.


Yogyakarta: Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai