Anda di halaman 1dari 19

A.

PENGERTIAN
Osteoartritis (OA) adalah gangguan sendi yang bersifat kronis disertai kerusakan tulang
dan sendi berupa disintegrasi dan pelunakan progresif yang diikuti dengan pertambahan
pertumbuhan pada tepi tulang dan tulang rawan sendi yang disebut osteofit, dan fibrosis pada
kapsul sendi. Kelainan ini timbul akibat mekanis me abnormal proses penuaan, trauma atau
kelainan lain yang menyebabkan kerusakan tulang rawan sendi. Keadaan ini tidak berkaitan
dengan faktor sistemik atau infeksi. Osteoartritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang
berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Lutut, panggul, tangan, dan pergelangan kaki
paling sering terkena (Muttaqin, 2008).

Osteoarthritis (OA) atau disebut juga dengan penyakit sendi degenerative yaitu suatu
kelainan pada kartilago (tulang rawan sendi) yang ditandai perubahan klinis, histologi dan
radiologis (Kuntono, 2005).

Osteoarthritis secara patologis dicirikan dengan penurunan secara progesif dan akhirnya
hilangnya kartilago sendi dengan perubahan reaktif pada batas-batas sendi dan pada tulang
subkondral (Garrison, 1996).

B. PENYEBAB DAN FAKTOR PREDISPOSISI


Faktor predisposisi yang memungkinkan terjadi osteoartritis:

1. Usia.
Umumnya ditemukan pada usia lanjut (diatas 50 tahun). Karena pada lansia pembentukan
kondrotin sulfat (substansi dasar tulang rawan) berkurang dan terjadi fibrosis tulang
rawan.
2. Jenis kelamin.
Laporan Pendahuluan Osteoartritis 1
Kelainan ini ditemukan pada pria dan wanita, tetapi sering ditemukan lebih banyak pada
wanita pascamenopause (osteoartritis primer). Osteoartritis sekunder lebih banyak
ditemukan pada pria.
3. Ras.
Lebih sering ditemukan pada orang Asia, khususnya Cina, Eropa, dan Amerika daripada
kulit hi tam.
4. Faktor keturunan.
Faktor gene tik juga berperan pada timbulnya OA. Bila ibu menderita OA sendi
interfalang distal, anak perempuannya mempunyai kecenderungan terkena OA 2-3 kali
lebih sering.
5. Faktor metabolik/ endokrin.
Klien hipertensi, hiperurisemia, dan diabetes lebih rentan terhadap osteoartri tis. Berat
badan berlebihan akan meningkatkan risiko OA, baik pada wanita ataupun pria.
6. Faktor mekanis dan kelainan geometri sendi.
Trauma dan faktor predisposisi. Trauma yang hebat terutama fraktur intraartikular atau
dislokasi sendi merupakan predisposisi osteoartritis. Cedera sendi, pekerjaan dan
olahraga yang menggunakan sendi berlebihan, dan gangguan kongruensi sendi akan
meningkatkan OA. Cuaca dan iklim. OA lebih sering timbul setelah kontak dengan cuaca
dingin atau lembap.
7. Diet.
Salah satu tipe osteoartri tis yang bersifat umum di Siberia disebut penyakit Kashin-Beck
yang mungkin disebabkan oleh menelan zat toksin yang disebut fusaria.

C. MANIFESTASI KLINIK

1. Rasa nyeri pada sendi


Merupakan gambaran primer pada osteoartritis, nyeri akan bertambah apabila sedang
melakukan sesuatu kegiatan fisik.
2. Kekakuan dan keterbatasan gerak
Biasanya akan berlangsung 15 - 30 menit dan timbul setelah istirahat atau saat memulai
kegiatan fisik.
3. Peradangan
Sinovitis sekunder, penurunan pH jaringan, pengumpulan cairan dalam ruang sendi akan
menimbulkan pembengkakan dan peregangan simpai sendi yang semua ini akan
menimbulkan rasa nyeri.
4. Mekanik

Laporan Pendahuluan Osteoartritis 2


Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah melakukan aktivitas lama dan akan
berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada hubungannya dengan keadaan penyakit
yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak berat. Nyeri biasanya berlokasi pada
sendi yang terkena tetapi dapat menjalar, misalnya pada osteoartritis coxae nyeri dapat
dirasakan di lutut, bokong sebelah lateril, dan tungkai atas. Nyeri dapat timbul pada
waktu dingin, akan tetapi hal ini belum dapat diketahui penyebabnya.
5. Pembengkakan Sendi
Pembengkakan sendi merupakan reaksi peradangan karena pengumpulan cairan dalam
ruang sendi biasanya teraba panas tanpa adanya pemerahan.
6. Deformitas
Disebabkan oleh distruksi lokal rawan sendi.
7. Gangguan Fungsi
Timbul akibat Ketidakserasian antara tulang pembentuk sendi.

D. PATOFISIOLOGI
Rawan sendi dibentuk oleh sel tulang rawan sendi (kondrosit) dan matriks rawan sendi.
Kondrosit berfungsi mensintesis dan memelihara matriks tulang rawan sehingga fungsi
bantalan rawan sendi tetap terjaga dengan baik. Matriks rawan sendi terutama terdiri dari air,
proteoglikan dan kolagen. Perkembangan perjalanan penyakit osteoarthritis dibagi menjadi 3
fase, yaitu sebagai berikut :
1. Fase 1
Terjadinya penguraian proteolitik pada matriks kartilago. Metabolisme kondrosit menjadi
terpengaruh dan meningkatkan produksi enzim seperti metalloproteinases yang kemudian
hancur dalam matriks kartilago. Kondrosit juga memproduksi penghambat protease yang
mempengaruhi proteolitik. Kondisi ini memberikan manifestasi pada penipisan kartilago.
2. Fase 2
Pada fase ini terjadi fibrilasi dan erosi dari permukaan kartilago, disertai adanya
pelepasan proteoglikan dan fragmen kolagen ke dalam cairan sinovia.
3. Fase 3
Proses penguraian dari produk kartilago yang menginduksi respons inflamasi pada
sinovia. Produksi magrofag sinovia seperti interleukin 1 (IL-1), tumor necrosis factor-
alpha (TNF-α), dan metalloproteinase menjadi meningkat. Kondisi ini memberikan
manifestasi balik pada kartilago dan secara langsung memberikan dampak adanya
destruksi pada kartilago. Molekul-molekul proinflamasi lainnya seperti nitric oxide (NO)
juga ikut terlibat. Kondisi ini memberikan manifestasi perubahan arsitektur sendi dan

Laporan Pendahuluan Osteoartritis 3


memberikan dampak terhadap pertumbuhan tulang akibat stabilitas sendi. Perubahan
arsitektur sendi dan stress inflamasi memberikan 18 pengaruh pada permukaan artikular
menjadi kondisi gangguan yang progresif (Helmi, 2012).

Laporan Pendahuluan Osteoartritis 4


E. PATHWAY
Stress biomekanis
Degradasi matriks
Sintesis matriks
1. Sitokin
Kondrosit IGF-1 & TGF-ß
2. Enzim-MMP
3. Nitrogen monoksida

Integritas matriks hilang

Osteoastritis

Tulang rawan Peningkatan vaskularisasi Membrane Kerusakan pada tulang


sendi sinovial & tulang rawan

Pembentukan osteofit
Pelunakan dan pada ujung persendian Penebalan pada
iregularitas pada synovia yang Kontraktur kapsul
tulang rawan sendi berupa kista serta instabilitas sendi

Peningkatan tekanan
intraartikular akibat Deformitas sendi
kongesti vaskular Pembengkakan
Terbentuknya
pada sendi
lapisan dari bahan
elastic akibat Perubahan bentuk
pergeseran sendi Perubahan mekanis tubuh pada tulang &
sendi dalam menyangga Fibrosis pada kapsul,
atau adanya cairan osteofit, / iregularitas sendi
yang viskosa beban tubuh
permukaan sendi

1. Gangguan
Kelemahan & citra tubuh
Nyeri
Kekakuan pada perasaan mudah 2. Ansietas
sendi besar atau lelah
pada jari tangan

Kebutuhan
Hambatan Peningkatan beban sendi- Resiko tinggi
pengetahuan
mobilitas fisik sendi yg menanggung trauma
beban tubuh & informasi

Penurunan kemampuan pergerakan Kelemahan fisik

Defisit perawatan diri


Ketidakefektifan koping

Laporan Pendahuluan Osteoartritis 5


F. PENATALAKSANAAN
Non farmakologi
Penanganan non-farmakologi pada osteoarthritis (OA) terdiri dari:
1. Olahraga: jenis olahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang tidak memberi beban
terhadap sendi, seperti olahraga akuatik, jalan cepat, tai chi, dan aerobic
2. Penurunan berat badan: dilakukan pada pasien OA simtomatik dan pasien dengan IMT > 25
kg/m2, dengan target IMT 18,5 – 25 kg/m2
3. Diet rendah kalori
4. Fisioterapi: dapat dilakukan untuk memperkuat otot dan memperluas ROM
5. Penggunaan alat bantu gerak
6. Elektroterapi: belum dapat dipastikan dalam beberapa pedoman terapi internasional
7. Akupuntur: tidak dianjurkan dalam beberapa pedoman terapi, tetapi dapat dipertimbangkan
pada OA lutut.

Seluruh pasien dengan OA, baik ringan hingga sangat berat, harus diberikan intervensi non-
farmakoterapi. Konsultasi ke dokter spesialis yang berkaitan juga dapat dilakukan, misalnya
spesialis gizi klinik ataupun spesialis rehab medik.
Postur yoga untuk rehabilitasi osteoartritis lutut. Sumber: anonim, Openi, 2015.

Farmakologi
Pemberian obat-obatan pada OA berbeda-beda antara satu pedoman dengan yang lainnya.
Rekomendasi berikut membandingkan pedoman American Academy of Orthopaedic
Surgeons (AAOS), National Institute for Health and Care Excellence (NICE), Osteoarthritits
Research Society International (OARSI) dan Indonesian Rheumatology Association (IRA).
Beberapa rekomendasi obat yang dapat diberikan adalah:

1. Analgesik topical
Penggunaan analgesik topikal dapat diberikan sebagai terapi tambahan obat nyeri oral,
terutama pada OA lutut dan tangan. Jenis analgesik topikal yang disarankan adalah anti
inflamasi non-steroid (AINS) topikal. Kapsaisin dapat digunakan pada pasien tanpa
komorbid. Tidak dianjurkan penggunaan anti nyeri topikal bersifat rubifasien untuk OA.
(contoh: salisilat).
2. Paracetamol

Laporan Pendahuluan Osteoartritis 6


Paracetamol dapat diberikan pada OA dengan gejala ringan sebagai farmakoterapi lini
pertama, bila tidak ada komorbid lain. Dosis yang diberikan adalah maksimal 4 gram/hari.
Terapi asetaminofen dapat dikombinasi dengan penggunaan pain patch ataupun analgesik
topikal. Rekomendasi terbaru AAOS tahun 2014 tidak melarang penggunaan asetaminofen,
namun lebih memilih penggunaan AINS.
3. Anti Inflamasi Non-Steroid
Penggunaan Anti inflamasi non-steroid (AINS) dapat diberikan dengan oral maupun topikal.
Pemberian AINS oral dapat diberikan sebagai lini kedua apabila pasien tidak membaik
dengan pemberian asetaminofen. Penggunan AINS harus memperhatikan toleransi pasien
dan risiko efek samping gastrointestinal, kardio, hepatik, dan renalis. Gunakan AINS pada
dosis terendah yang efektif dalam waktu yang sesingkat mungkin. Inhibitor pompa
proton/proton pump inhibitor (PPI) dapat diberikan sebagai terapi tambahan AINS.
Rekomendasi AAOS tahun 2014 menganjurkan penggunaan AINS oral sebagai terapi lini
pertama dan sebagai anti nyeri pilihan untuk OA.
4. Penghambat COX-2
Penghambat cyclooxigenase-2 (COX-2) oral memiliki potensi analgesik yang sama dengan
AINS oral, namun sangat berbeda dalam efek samping terhadap gastrointestinal, hepatik,
kardio, dan renal. Penghambat COX-2 dasar (kecuali etoricoxib) dengan dosis terendah yang
efektif dapat digunakan sebagai pilihan. Inhibitor pompa proton/proton pump inhibitor (PPI)
dapat diberikan sebagai terapi tambahan. Penghambat COX-2 dapat digunakan sebagai
terapi lini kedua (IRA, NICE) atau terapi pilihan (AAOS, OARSI).
5. Opioid
Obat nyeri golongan opioid ringan dapat diberikan pada pasien dengan gejala OA sedang
hingga berat, memiliki kontraindikasi terhadap penggunaan AINS/penghambat COX-2, dan
bila pasien tidak respon terhadap acetaminofen dan AINS/penghambat COX-2. Jenis opioid
yang dapat diberikan adalah Tramadol 100-300mg per hari dalam dosis terbagi.
6. Injeksi Intra-Artikular
Injeksi kortikosteroid intra-artikular dapat digunakan sebagai terapi adjuvan untuk
meredakan nyeri sedang hingga berat. Dosis yang dapat digunakan adalah triamcinolone 10
mg pada sendi kecil atau 40-50 mg pada sendi besar. Penggunaan injeksi asam hialuronat
dan glukosamin tidak dianjurkan. Injeksi intraartikular merupakan tindakan spesialistik yang
harus dirujuk.
7. Asam Hialuronat, Glukosamin, dan Kondroitin

Laporan Pendahuluan Osteoartritis 7


Penggunaan hialuronat, glukosamin, ataupun kondroitin tidak dianjurkan dalam pedoman
AAOS dan NICE. Penggunaannya masih inkonklusif dalam pedoman OARSI. [13,17,22,23]

Tindakan Operatif

Tindakan operatif dipertimbangkan pada OA berat, OA ringan dan sedang yang gagal terapi
konvensional, dan pasien dengan kerusakan struktur tertentu. Beberapa jenis tindakan yang dapat
dilakukan:
1. Artroplasti
Artroplasti adalah tindakan yang dilakukan untuk mengganti sendi yang ada dengan
prostesis. Tindakan ini dilakukan apabila modalitas terapi lain tidak efektif. Pergantian sendi
total adalah pilihan terapi terbaik untuk mengatasi nyeri dan mengembalikan fungsi sendi.
Prostesis yang dapat digunakan berbahan plastik ataupun logam dan dapat bertahan hingga
10-15 tahun apabila tidak ada komplikasi. Contoh artroplasti adalah total knee
replacement dan total hip replacement.
2. Osteotomi
Osteotomi adalah tindakan membuang sebagian dari tulang untuk memperbaiki fungsi sendi
dan menghindari/menunda artroplasti. Ostetomi dilakukan pada pasien < 60 tahun dengan
sendi panggul ataupun lutut yang mengalami kelainan bentuk.
3. Artroskopi
Artroskopi adalah tindakan yang lebih tidak invasif, umumnya dilakukan pada lutut. Indikasi
dilakukan artroskopi adalah kerusakan ligamen dan meniskus pada lutut. Dalam pengobatan
OA sendiri, artroskopi dinilai kurang memiliki manfaat. [1,17,22]

Gambar: Gambaran radiologis sebelum dan sesudah artroplasti mata kaki total primer pada
wanita usia 42 tahun.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laporan Pendahuluan Osteoartritis 8
1. Sinar-X.
Gambar sinar X pada engsel akan menunjukkan perubahan yang terjadi pada tulang
seperti pecahnya tulang rawan.
2. Tes darah.
Tes darah akan membantu memberi informasi untuk memeriksa rematik.
3. Analisa cairan engsel
Dokter akan mengambil contoh sampel cairan pada engsel untuk kemudian diketahui
apakahnyeri/ngilu tersebut disebabkan oleh encok atau infeksi.
4. Artroskopi
Artroskopi adalah alat kecil berupa kamera yang diletakkan dalan engsel tulang. Dokter
akanmengamati ketidaknormalan yang terjadi.
5. Foto Rontgent
Menunjukkan penurunan progresif massa kartilago sendi sebagai penyempitanrongga
sendi
6. Serologi dan cairan sinovial dalam batas normal

H. PENGKAJIAN FOKUS
1. Aktivitas/Istirahat
Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan memburuk dengan stress pada sendi, kekakuan
pada pagi hari, biasanya terjadi secara bilateral dan simetris limitimasi fungsional yang
berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan, malaise.
Keterbatasan ruang gerak, atropi otot, kulit: kontraktor/kelainan pada sendi dan otot.
2. Kardiovaskuler
Fenomena Raynaud dari tangan (misalnya pucat litermiten, sianosis kemudian
kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal.
3. Integritas Ego
Faktor-faktor stress akut/kronis (misalnya finansial pekerjaan, ketidakmampuan, faktor-
faktor hubungan. Keputusasaan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan).
Ancaman pada konsep diri, gambaran tubuh, identitas pribadi, misalnya ketergantungan
pada orang lain.
4. Makanan / Cairan

Laporan Pendahuluan Osteoartritis 9


Ketidakmampuan untuk menghasilkan atau mengkonsumsi makanan atau cairan adekuat
mual, anoreksia. Kesulitan untuk mengunyah, penurunan berat badan, kekeringan pada
membran mukosa.
5. Hygiene
Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan diri, ketergantungan pada
orang lain.
6. Neurosensori
Kesemutan pada tangan dan kaki, pembengkakan sendi
7. Nyeri/kenyamanan
Fase akut nyeri (kemungkinan tidak disertai dengan pembengkakan jaringan lunak pada
sendi. Rasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama pagi hari).
8. Keamanan
Kulit mengkilat, tegang, nodul sub mitaneus, Lesi kulit, ulkas kaki. Kesulitan dalam
menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga, Demam ringan menetap,Kekeringan pada
mata dan membran mukosa
9. Interaksi Sosial
Kerusakan interaksi dengan keluarga atau orang lain, perubahan peran: isolasi.
10. Penyuluhan/Pembelajaran
Riwayat rematik pada keluarga. Penggunaan makanan kesehatan, vitamin, penyembuhan
penyakit tanpa pengujian, Riwayat perikarditis, lesi tepi katup. Fibrosis pulmonal,
pkeuritis.

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut / kronis berhubungan agen pencedera; distensi jaringan oleh akumulasi
cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi.
2. Hambatan Mobilitas fisik berhubungan dengan Deformitas skeletal Nyeri,
ketidaknyamanan Intoleransi aktivitas, penurunan kekuatan otot.
3. Kurang perawatan diri berhubungan dengan : Kerusakan muskuloskeletal; penurunan
kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.
4. Defisit perawatan diri Berhubungan dengan : penurunan atau kurangnya motivasi,
hambatan lingkungan, kerusakan muskuloskeletal, kerusakan neuromuskular, nyeri,
kerusakan persepsi/ kognitif, kecemasan, kelemahan dan kelelahan.
5. Risiko trauma. Faktor-faktor risiko Internal: Kelemahan, penglihatan menurun,
penurunan sensasi taktil, penurunan koordinasi otot, tangan-mata, kurangnya edukasi

Laporan Pendahuluan Osteoartritis 10


keamanan, keterbelakangan mental
6. Kecemasan berhubungan dengan Faktor keturunan, Krisis situasional, Stress, perubahan
status kesehatan, ancaman kematian, perubahan konsep diri, kurang pengetahuan dan
hospitalisasi

J. PERENCANAAN KEPERAWATAN

Diagnosa Rencana keperawatan


Keperawatan/
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Nyeri akut NOC : NIC :


berhubungan dengan:
Agen injuri (biologi,  Pain Level  Lakukan pengkajian nyeri
kimia, fisik, psikologis),  pain control secara komprehensif termasuk
kerusakan jaringan  comfort level lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
DS: Setelah dilakukan tindakan presipitasi
keperawatan selama .... Pasien  Observasi reaksi nonverbal dari
 Laporan secara tidak mengalami nyeri, ketidaknyamanan
verbal dengan kriteria hasil:  Bantu pasien dan keluarga untuk
mencari dan menemukan
DO:  Mampu mengontrol nyeri dukungan
(tahu penyebab nyeri,  Kontrol lingkungan yang dapat
 Posisi untuk menahan mampu menggunakan mempengaruhi nyeri seperti
nyeri tehnik nonfarmakologi suhu ruangan, pencahayaan dan
 Tingkah laku berhati- untuk mengurangi nyeri, kebisingan
hati mencari bantuan)  Kurangi faktor presipitasi nyeri
 Gangguan tidur (mata  Melaporkan berkurang  Kaji tipe dan sumber nyeri
sayu, tampak capek, menggunakan nyeri untuk menentukan
sulit atau 
gerakan bahwa nyeri dengan
manajemen intervensi
kacau, menyeringai)
 Mampu mengenali nyeri
 Terfokus pada diri
(skala, intensitas,  Ajarkan tentang teknik non
sendiri
frekuensi dan tanda nyeri) farmakologi: napas dalam,
 Fokus menyempit  Menyatakan rasa nyaman relaksasi, distraksi, kompres
(penurunan persepsi setelah nyeri berkurang hangat/ dingin
waktu, kerusakan  Tanda vital dalam rentang  Berikan analgetik untuk
proses berpikir, normal mengurangi nyeri:.........
penurunan interaksi  Tidak mengalami  Tingkatkan istirahat
dengan orang dan gangguan tidur  Berikan informasi tentang nyeri
lingkungan) seperti penyebab nyeri, berapa

Laporan Pendahuluan Osteoartritis 11


 Tingkah laku lama nyeri akan berkurang dan
distraksi, contoh : antisipasi ketidaknyamanan dari
jalan-jalan, menemui prosedur
orang lain dan/atau  Monitor vital sign sebelum dan
aktivitas, aktivitas sesudah pemberian analgesik
pertama kali
berulang-ulang)
 Respon autonom
(seperti diaphoresis,
perubahan tekanan
darah, perubahan
nafas, nadi dan
dilatasi pupil)
 Perubahan autonomic
dalam tonus otot
(mungkin dalam
rentang dari lemah
ke kaku)
 Tingkah laku
ekspresif (contoh :
gelisah, merintih,
menangis, waspada,
iritabel, nafas
panjang/berkeluh
kesah)
 Perubahan dalam
nafsu makan dan
minum

Diagnosa Rencana keperawatan


Keperawatan/

Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil


Intervensi

NOC: NIC : Pain Manajemen


Nyeri Kronis
berhubungan dengan  Comfort level
ketidakmampuan fisik-  Monitor kepuasan pasien
 Pain control terhadap manajemen nyeri
psikososial kronis
 Pain level  Tingkatkan istirahat dan tidur
(metastase kanker,
injuri neurologis, yang adekuat
Setelah dilakukan tindakan
artritis)  Kelola anti analgetik ...........
keperawatan selama .... nyeri
 Jelaskan pada pasien penyebab
kronis pasien berkurang dengan
Laporan Pendahuluan Osteoartritis 12
DS: kriteria hasil: nyeri
 Lakukan tehnik
 Kelelahan  Tidak ada gangguan tidur nonfarmakologis (relaksasi,
 Takut untuk injuri  Tidak ada gangguan massage punggung)
ulang konsentrasi
 Tidak ada
DO: gangguan
hubungan
interpersonal
 Atropiotot  Tidak ada ekspresi menahan
 Gangguan aktifitas nyeri dan ungkapan secara
 Anoreksia verbal
 Perubahan pola tidur  Tidak ada tegangan otot
 Respon simpatis
(suhu dingin,
perubahan posisi
tubuh , hipersensitif,
perubahan berat
badan)

Diagnosa Rencana keperawatan


Keperawatan/
Masalah
Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Defisit perawatan diri NOC : NIC : Self Care assistane : ADLs

Berhubungan dengan :  Self care : Activity of  Monitor kemempuan klien untuk


penurunan atau Daily Living (ADLs) perawatan diri yang mandiri.
 Monitor kebutuhan klien untuk
kurangnya motivasi,
Setelah dilakukan tindakan alat-alat bantu untuk kebersihan
hambatan lingkungan,
keperawatan selama .... diri, berpakaian, berhias,
kerusakan
Defisit perawatan diri toileting dan makan.
muskuloskeletal,
teratas dengan kriteria hasil:  Sediakan bantuan sampai klien
kerusakan mampu secara utuh untuk
neuromuskular, nyeri,  Klien terbebas dari bau melakukan self-care.
kerusakan persepsi/ badan  Dorong klien untuk melakukan
kognitif, kecemasan,  Menyatakan kenyamanan aktivitas sehari-hari yang
kelemahan dan terhadap kemampuan normal sesuai kemampuan yang
kelelahan. untuk melakukan ADLs dimiliki.
 Dapat melakukan ADLS  Dorong untuk melakukan secara
DO : dengan bantuan mandiri, tapi beri bantuan ketika
klien tidak mampu

Laporan Pendahuluan Osteoartritis 13


 ketidakmampuan melakukannya
untuk mandi,  Ajarkan klien/ keluarga untuk
 ketidakmampuan mendorong kemandirian, untuk
untuk berpakaian memberikan bantuan hanya jika
 ketidakmampuan pasien tidak mampu untuk
melakukannya
untuk makan,
 Berikan aktivitas rutin sehari-
 ketidakmampuan
hari sesuai kemampuan
untuk toileting
 Pertimbangkan usia klien jika
mendorong pelaksanaan
aktivitas sehari-hari. 


Diagnosa Rencana keperawatan


Keperawatan/
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

NIC : Environmental
Management safety
NOC :
 Sediakan lingkungan yang aman
 Knowledge : Personal untuk pasien
Safety  Identifikasi kebutuhan keamanan
Risiko trauma  Safety Behavior : Fall pasien, sesuai dengan kondisi
Prevention fisik dan fungsi kognitif pasien
Faktor-faktor risiko dan riwayat penyakit terdahulu
 Safety Behavior : Fall
Internal: Kelemahan, occurance pasien
penglihatan menurun,  Safety Behavior : Physical  Menghindarkan lingkungan yang
penurunan sensasi Injury berbahaya (misalnya
taktil, penurunan  Tissue Integrity: Skin and memindahkan perabotan)
koordinasi otot, tangan- Mucous Membran  Memasang side rail tempat tidur
mata, kurangnya  Menyediakan tempat tidur yang
edukasi keamanan, Setelah dilakukan tindakan nyaman dan bersih
 Menempatkan saklar lampu
keterbelakangan mental keperawatan selama....klien
tidak mengalami trauma ditempat yang mudah dijangkau
Eksternal: Lingkungan dengan kriteria hasil: pasien
 Membatasi pengunjung
 pasien terbebas dari trauma  Memberikan penerangan yang
fisik cukup
 Menganjurkan keluarga untuk
menemani pasien.
 Mengontrol lingkungan dari
kebisingan
Laporan Pendahuluan Osteoartritis 14
 Memindahkan barang-barang
yang dapat membahayakan
 Berikan penjelasan pada pasien
dan keluarga atau pengunjung
adanya perubahan status
kesehatan dan penyebab
penyakit

Diagnosa Rencana keperawatan


Keperawatan/
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Hambatan mobilitas NIC : Exercise therapy :


fisik ambulation
NOC :
Berhubungan dengan :  Monitoring vital sign
 Joint Movement : Active
sebelm/sesudah latihan dan lihat
 Gangguan  Mobility Level
respon pasien saat latihan
metabolisme sel  Self care : ADLs
 Konsultasikan dengan terapi fisik
 Keterlembatan  Transfer performance
tentang rencana ambulasi sesuai
perkembangan dengan kebutuhan
Setelah dilakukan tindakan
 Pengobatan  Bantu klien untuk menggunakan
keperawatan
 Kurang support tongkat saat berjalan dan cegah
selama....gangguan mobilitas
lingkungan terhadap cedera
fisik teratasi dengan kriteria
 Keterbatasan ketahan  Ajarkan pasien atau tenaga
hasil: kesehatan lain tentang teknik
kardiovaskuler
 Kehilangan integritas  Klien meningkat dalam
ambulasi
struktur tulang  Kaji kemampuan pasien dalam
aktivitas fisik
 Terapi pembatasan mobilisasi
 Mengerti tujuan dari
gerak  Latih pasien dalam pemenuhan
peningkatan mobilitas
kebutuhan ADLs secara mandiri
 Kurang pengetahuan  Memverbalisasikan
sesuai kemampuan
tentang kegunaan perasaan dalam
 Dampingi dan Bantu pasien saat
pergerakan fisik meningkatkan kekuatan
mobilisasi dan bantu penuhi
 Indeks massa tubuh dan kemampuan
kebutuhan ADLs ps.
diatas 75 tahun berpindah
 Berikan alat Bantu jika klien
percentil sesuai  Memperagakan penggunaan
memerlukan.
alat Bantu untuk
dengan usia  Ajarkan pasien bagaimana
mobilisasi (walker)
 Kerusakan persepsi merubah posisi dan berikan
sensori bantuan jika diperlukan
 Tidaknyaman,nyeri
 Kerusakan

Laporan Pendahuluan Osteoartritis 15


muskuloskeletal dan
neuromuskuler
 Intoleransiaktivitas/pe
nurunan kekuatan
dan stamina
 Depresi mood atau
cemas
 Kerusakan kognitif
 Penurunan kekuatan
otot, kontrol dan
atau masa
 Keenggananuntukme
mulai gerak
 Gayahidupyangmenet
ap, tidak digunakan,
deconditioning
 Malnutrisi selektif
atau umum

DO:

 Penurunan waktu
reaksi
 Kesulitan merubah
posisi
 Perubahan gerakan
(penurunan untuk
berjalan, kecepatan,
kesulitan memulai
langkah pendek)
 Keterbatasanmotorikk
asardan halus
 Keterbatasan ROM
 Gerakan disertai nafas
pendek atau tremor
 Ketidak stabilan
posisi selama
melakukan ADL 

 Gerakan sangat
lambat dan tidak
terkoordinasi

Laporan Pendahuluan Osteoartritis 16


Diagnosa Rencana keperawatan
Keperawatan/
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

NIC :
Self Care assistane :


ADLs
Defisit perawatan
 Monitor kemempuan klien untuk
diri Berhubungan
perawatan diri yang mandiri.
dengan : penurunan
 Monitor kebutuhan klien untuk
atau kurangnya
NOC : alat-alat bantu untuk kebersihan
motivasi, hambatan
diri, berpakaian, berhias,
lingkungan,
 Self care : Activity of toileting dan makan.
kerusakan
 Daily Living (ADLs)  Sediakan bantuan sampai klien
muskuloskeletal,
mampu secara utuh untuk
kerusakan
Setelah dilakukan tindakan melakukan self-care.
neuromuskular, nyeri,
keperawatan selama .... Defisit  Dorong klien untuk melakukan
kerusakan persepsi/
perawatan diri teratas dengan aktivitas sehari-hari yang
kognitif, kecemasan,
kriteria hasil: normal sesuai kemampuan yang
kelemahan dan
dimiliki.
kelelahan.
 Klien terbebas dari bau  Dorong untuk melakukan secara
badan mandiri, tapi beri bantuan ketika
DO :
 Menyatakan kenyamanan klien tidak mampu
 ketidakmampuan terhadap kemampuan untuk melakukannya.
untuk mandi melakukan ADLs  Ajarkan klien/ keluarga untuk
 Dapat melakukan ADLS mendorong kemandirian, untuk
 ketidakmampuan
dengan bantuan memberikan bantuan hanya jika
untuk berpakaian,
pasien tidak mampu untuk
 ketidakmampuan
melakukannya.
untuk makan
 Berikan aktivitas rutin sehari-
 ketidakmampuan hari sesuai kemampuan.
untuk toileting Pertimbangkan usia klien jika
mendorong pelaksanaan
aktivitas sehari-hari.

Diagnosa Rencana keperawatan


Keperawatan/
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Laporan Pendahuluan Osteoartritis 17


Kecemasan
berhubungan dengan
Faktor keturunan,
Krisis situasional, NIC : Anxiety Reduction
Stress, perubahan (penurunan kecemasan)
status kesehatan,
ancaman kematian,  Gunakan pendekatan yang
NOC :
perubahan konsep diri, menenangkan
kurang pengetahuan  Kontrol kecemasan  Nyatakan dengan jelas harapan
dan hospitalisasi  Koping terhadap 
pelaku pasien
 Jelaskan semua prosedur dan apa
DO/DS: Setelah dilakukan asuhan yang 
dirasakan selama
selama ...............klien prosedur
 Insomnia
kecemasan teratasi dgn kriteria  Temani pasien untuk
 Kontak mata kurang
hasil: memberikan keamanan 
dan
 Kurang istirahat
mengurangi takut
 Berfokus pada diri  Klien mampu  Berikan informasi faktual
sendiri mengidentifikasi dan mengenai 
diagnosis, tindakan
 Iritabilitas mengungkapkan gejala
prognosis
 Takut cemas
 Libatkan keluarga untuk
 Nyeri perut  Mengidentifikasi,
mendampingi klien
 Penurunan TD dan mengungkapkan dan
denyut nadi menunjukkan tehnik untuk  Instruksikan pada pasien untuk
mengontol cemas 
 menggunakan tehnik relaksasi
 Diare, mual,
 Vital sign dalam batas  Dengarkan dengan penuh
kelelahan
normal perhatian
 Gangguan tidur
 Postur tubuh, ekspresi  Identifikasi tingkat kecemasan
 Gemetar
wajah, bahasa tubuh dan  Bantu pasien mengenal situasi
 Anoreksia,mulutker tingkat aktivitas yang menimbulkan kecemasan
ing menunjukkan berkurangnya  Dorong pasien untuk
 Peningkatan TD, kecemasan mengungkapkan perasaan,
denyut nadi, RR
ketakutan, persepsi
 Kesulitan bernafas
 Kelola pemberian obat anti
 Bingung
cemas:........
 Bloking dalam
pembicaraan
 Sulit
berkonsentrasi


Laporan Pendahuluan Osteoartritis 18


Rencana keperawatan
Diagnosa
Keperawatan/ Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Masalah Kolaborasi

Kurang Pengetahuan NOC: NIC :


Berhubungan dengan :
keterbatasan kognitif,  Kowlwdge : disease process  Kaji tingkat pengetahuan pasien
interpretasi terhadap  Kowledge : health Behavior dan keluarga 

informasi yang salah,  Jelaskan patofisiologi dari
kurangnya keinginan Setelah dilakukan tindakan penyakit dan bagaimana hal ini
untuk mencari keperawatan selama .... pasien berhubungan dengan anatomi
informasi, tidak menunjukkan pengetahuan dan fisiologi, dengan cara yang
mengetahui sumber- tentang proses penyakit dengan tepat.
sumber informasi. kriteria hasil:  Gambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada
DS:  Pasien dan keluarga
penyakit, dengan cara yang tepat
menyatakan pemahaman
 Menyatakan secara tentang penyakit, kondisi, 

verbal adanya prognosis dan program  Gambarkan proses penyakit,
masalah pengobatan dengan cara yang tepat
 Pasien dan keluarga mampu  Identifikasi kemungkinan
DO: melaksanakan prosedur penyebab, dengan cara yang
yang dijelaskan secara tepat
 ketidakakuratan benar  Sediakan informasi pada pasien
mengikuti instruksi,  Pasien dan keluarga mampu tentang kondisi, dengan cara
perilaku tidak sesuai menjelaskan kembali apa yang tepat
yang dijelaskan perawat/tim  Sediakan bagi keluarga informasi
kesehatan lainnya tentang kemajuan pasien dengan
cara yang tepat 

 Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
 Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
 Eksplorasi kemungkinan sumber
atau dukungan, dengan cara
yang tepat

Laporan Pendahuluan Osteoartritis 19

Anda mungkin juga menyukai