LP Osteoartritis
LP Osteoartritis
PENGERTIAN
Osteoartritis (OA) adalah gangguan sendi yang bersifat kronis disertai kerusakan tulang
dan sendi berupa disintegrasi dan pelunakan progresif yang diikuti dengan pertambahan
pertumbuhan pada tepi tulang dan tulang rawan sendi yang disebut osteofit, dan fibrosis pada
kapsul sendi. Kelainan ini timbul akibat mekanis me abnormal proses penuaan, trauma atau
kelainan lain yang menyebabkan kerusakan tulang rawan sendi. Keadaan ini tidak berkaitan
dengan faktor sistemik atau infeksi. Osteoartritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang
berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Lutut, panggul, tangan, dan pergelangan kaki
paling sering terkena (Muttaqin, 2008).
Osteoarthritis (OA) atau disebut juga dengan penyakit sendi degenerative yaitu suatu
kelainan pada kartilago (tulang rawan sendi) yang ditandai perubahan klinis, histologi dan
radiologis (Kuntono, 2005).
Osteoarthritis secara patologis dicirikan dengan penurunan secara progesif dan akhirnya
hilangnya kartilago sendi dengan perubahan reaktif pada batas-batas sendi dan pada tulang
subkondral (Garrison, 1996).
1. Usia.
Umumnya ditemukan pada usia lanjut (diatas 50 tahun). Karena pada lansia pembentukan
kondrotin sulfat (substansi dasar tulang rawan) berkurang dan terjadi fibrosis tulang
rawan.
2. Jenis kelamin.
Laporan Pendahuluan Osteoartritis 1
Kelainan ini ditemukan pada pria dan wanita, tetapi sering ditemukan lebih banyak pada
wanita pascamenopause (osteoartritis primer). Osteoartritis sekunder lebih banyak
ditemukan pada pria.
3. Ras.
Lebih sering ditemukan pada orang Asia, khususnya Cina, Eropa, dan Amerika daripada
kulit hi tam.
4. Faktor keturunan.
Faktor gene tik juga berperan pada timbulnya OA. Bila ibu menderita OA sendi
interfalang distal, anak perempuannya mempunyai kecenderungan terkena OA 2-3 kali
lebih sering.
5. Faktor metabolik/ endokrin.
Klien hipertensi, hiperurisemia, dan diabetes lebih rentan terhadap osteoartri tis. Berat
badan berlebihan akan meningkatkan risiko OA, baik pada wanita ataupun pria.
6. Faktor mekanis dan kelainan geometri sendi.
Trauma dan faktor predisposisi. Trauma yang hebat terutama fraktur intraartikular atau
dislokasi sendi merupakan predisposisi osteoartritis. Cedera sendi, pekerjaan dan
olahraga yang menggunakan sendi berlebihan, dan gangguan kongruensi sendi akan
meningkatkan OA. Cuaca dan iklim. OA lebih sering timbul setelah kontak dengan cuaca
dingin atau lembap.
7. Diet.
Salah satu tipe osteoartri tis yang bersifat umum di Siberia disebut penyakit Kashin-Beck
yang mungkin disebabkan oleh menelan zat toksin yang disebut fusaria.
C. MANIFESTASI KLINIK
D. PATOFISIOLOGI
Rawan sendi dibentuk oleh sel tulang rawan sendi (kondrosit) dan matriks rawan sendi.
Kondrosit berfungsi mensintesis dan memelihara matriks tulang rawan sehingga fungsi
bantalan rawan sendi tetap terjaga dengan baik. Matriks rawan sendi terutama terdiri dari air,
proteoglikan dan kolagen. Perkembangan perjalanan penyakit osteoarthritis dibagi menjadi 3
fase, yaitu sebagai berikut :
1. Fase 1
Terjadinya penguraian proteolitik pada matriks kartilago. Metabolisme kondrosit menjadi
terpengaruh dan meningkatkan produksi enzim seperti metalloproteinases yang kemudian
hancur dalam matriks kartilago. Kondrosit juga memproduksi penghambat protease yang
mempengaruhi proteolitik. Kondisi ini memberikan manifestasi pada penipisan kartilago.
2. Fase 2
Pada fase ini terjadi fibrilasi dan erosi dari permukaan kartilago, disertai adanya
pelepasan proteoglikan dan fragmen kolagen ke dalam cairan sinovia.
3. Fase 3
Proses penguraian dari produk kartilago yang menginduksi respons inflamasi pada
sinovia. Produksi magrofag sinovia seperti interleukin 1 (IL-1), tumor necrosis factor-
alpha (TNF-α), dan metalloproteinase menjadi meningkat. Kondisi ini memberikan
manifestasi balik pada kartilago dan secara langsung memberikan dampak adanya
destruksi pada kartilago. Molekul-molekul proinflamasi lainnya seperti nitric oxide (NO)
juga ikut terlibat. Kondisi ini memberikan manifestasi perubahan arsitektur sendi dan
Osteoastritis
Pembentukan osteofit
Pelunakan dan pada ujung persendian Penebalan pada
iregularitas pada synovia yang Kontraktur kapsul
tulang rawan sendi berupa kista serta instabilitas sendi
Peningkatan tekanan
intraartikular akibat Deformitas sendi
kongesti vaskular Pembengkakan
Terbentuknya
pada sendi
lapisan dari bahan
elastic akibat Perubahan bentuk
pergeseran sendi Perubahan mekanis tubuh pada tulang &
sendi dalam menyangga Fibrosis pada kapsul,
atau adanya cairan osteofit, / iregularitas sendi
yang viskosa beban tubuh
permukaan sendi
1. Gangguan
Kelemahan & citra tubuh
Nyeri
Kekakuan pada perasaan mudah 2. Ansietas
sendi besar atau lelah
pada jari tangan
Kebutuhan
Hambatan Peningkatan beban sendi- Resiko tinggi
pengetahuan
mobilitas fisik sendi yg menanggung trauma
beban tubuh & informasi
Seluruh pasien dengan OA, baik ringan hingga sangat berat, harus diberikan intervensi non-
farmakoterapi. Konsultasi ke dokter spesialis yang berkaitan juga dapat dilakukan, misalnya
spesialis gizi klinik ataupun spesialis rehab medik.
Postur yoga untuk rehabilitasi osteoartritis lutut. Sumber: anonim, Openi, 2015.
Farmakologi
Pemberian obat-obatan pada OA berbeda-beda antara satu pedoman dengan yang lainnya.
Rekomendasi berikut membandingkan pedoman American Academy of Orthopaedic
Surgeons (AAOS), National Institute for Health and Care Excellence (NICE), Osteoarthritits
Research Society International (OARSI) dan Indonesian Rheumatology Association (IRA).
Beberapa rekomendasi obat yang dapat diberikan adalah:
1. Analgesik topical
Penggunaan analgesik topikal dapat diberikan sebagai terapi tambahan obat nyeri oral,
terutama pada OA lutut dan tangan. Jenis analgesik topikal yang disarankan adalah anti
inflamasi non-steroid (AINS) topikal. Kapsaisin dapat digunakan pada pasien tanpa
komorbid. Tidak dianjurkan penggunaan anti nyeri topikal bersifat rubifasien untuk OA.
(contoh: salisilat).
2. Paracetamol
Tindakan Operatif
Tindakan operatif dipertimbangkan pada OA berat, OA ringan dan sedang yang gagal terapi
konvensional, dan pasien dengan kerusakan struktur tertentu. Beberapa jenis tindakan yang dapat
dilakukan:
1. Artroplasti
Artroplasti adalah tindakan yang dilakukan untuk mengganti sendi yang ada dengan
prostesis. Tindakan ini dilakukan apabila modalitas terapi lain tidak efektif. Pergantian sendi
total adalah pilihan terapi terbaik untuk mengatasi nyeri dan mengembalikan fungsi sendi.
Prostesis yang dapat digunakan berbahan plastik ataupun logam dan dapat bertahan hingga
10-15 tahun apabila tidak ada komplikasi. Contoh artroplasti adalah total knee
replacement dan total hip replacement.
2. Osteotomi
Osteotomi adalah tindakan membuang sebagian dari tulang untuk memperbaiki fungsi sendi
dan menghindari/menunda artroplasti. Ostetomi dilakukan pada pasien < 60 tahun dengan
sendi panggul ataupun lutut yang mengalami kelainan bentuk.
3. Artroskopi
Artroskopi adalah tindakan yang lebih tidak invasif, umumnya dilakukan pada lutut. Indikasi
dilakukan artroskopi adalah kerusakan ligamen dan meniskus pada lutut. Dalam pengobatan
OA sendiri, artroskopi dinilai kurang memiliki manfaat. [1,17,22]
Gambar: Gambaran radiologis sebelum dan sesudah artroplasti mata kaki total primer pada
wanita usia 42 tahun.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laporan Pendahuluan Osteoartritis 8
1. Sinar-X.
Gambar sinar X pada engsel akan menunjukkan perubahan yang terjadi pada tulang
seperti pecahnya tulang rawan.
2. Tes darah.
Tes darah akan membantu memberi informasi untuk memeriksa rematik.
3. Analisa cairan engsel
Dokter akan mengambil contoh sampel cairan pada engsel untuk kemudian diketahui
apakahnyeri/ngilu tersebut disebabkan oleh encok atau infeksi.
4. Artroskopi
Artroskopi adalah alat kecil berupa kamera yang diletakkan dalan engsel tulang. Dokter
akanmengamati ketidaknormalan yang terjadi.
5. Foto Rontgent
Menunjukkan penurunan progresif massa kartilago sendi sebagai penyempitanrongga
sendi
6. Serologi dan cairan sinovial dalam batas normal
H. PENGKAJIAN FOKUS
1. Aktivitas/Istirahat
Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan memburuk dengan stress pada sendi, kekakuan
pada pagi hari, biasanya terjadi secara bilateral dan simetris limitimasi fungsional yang
berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan, malaise.
Keterbatasan ruang gerak, atropi otot, kulit: kontraktor/kelainan pada sendi dan otot.
2. Kardiovaskuler
Fenomena Raynaud dari tangan (misalnya pucat litermiten, sianosis kemudian
kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal.
3. Integritas Ego
Faktor-faktor stress akut/kronis (misalnya finansial pekerjaan, ketidakmampuan, faktor-
faktor hubungan. Keputusasaan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan).
Ancaman pada konsep diri, gambaran tubuh, identitas pribadi, misalnya ketergantungan
pada orang lain.
4. Makanan / Cairan
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut / kronis berhubungan agen pencedera; distensi jaringan oleh akumulasi
cairan/ proses inflamasi, destruksi sendi.
2. Hambatan Mobilitas fisik berhubungan dengan Deformitas skeletal Nyeri,
ketidaknyamanan Intoleransi aktivitas, penurunan kekuatan otot.
3. Kurang perawatan diri berhubungan dengan : Kerusakan muskuloskeletal; penurunan
kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.
4. Defisit perawatan diri Berhubungan dengan : penurunan atau kurangnya motivasi,
hambatan lingkungan, kerusakan muskuloskeletal, kerusakan neuromuskular, nyeri,
kerusakan persepsi/ kognitif, kecemasan, kelemahan dan kelelahan.
5. Risiko trauma. Faktor-faktor risiko Internal: Kelemahan, penglihatan menurun,
penurunan sensasi taktil, penurunan koordinasi otot, tangan-mata, kurangnya edukasi
J. PERENCANAAN KEPERAWATAN
NIC : Environmental
Management safety
NOC :
Sediakan lingkungan yang aman
Knowledge : Personal untuk pasien
Safety Identifikasi kebutuhan keamanan
Risiko trauma Safety Behavior : Fall pasien, sesuai dengan kondisi
Prevention fisik dan fungsi kognitif pasien
Faktor-faktor risiko dan riwayat penyakit terdahulu
Safety Behavior : Fall
Internal: Kelemahan, occurance pasien
penglihatan menurun, Safety Behavior : Physical Menghindarkan lingkungan yang
penurunan sensasi Injury berbahaya (misalnya
taktil, penurunan Tissue Integrity: Skin and memindahkan perabotan)
koordinasi otot, tangan- Mucous Membran Memasang side rail tempat tidur
mata, kurangnya Menyediakan tempat tidur yang
edukasi keamanan, Setelah dilakukan tindakan nyaman dan bersih
Menempatkan saklar lampu
keterbelakangan mental keperawatan selama....klien
tidak mengalami trauma ditempat yang mudah dijangkau
Eksternal: Lingkungan dengan kriteria hasil: pasien
Membatasi pengunjung
pasien terbebas dari trauma Memberikan penerangan yang
fisik cukup
Menganjurkan keluarga untuk
menemani pasien.
Mengontrol lingkungan dari
kebisingan
Laporan Pendahuluan Osteoartritis 14
Memindahkan barang-barang
yang dapat membahayakan
Berikan penjelasan pada pasien
dan keluarga atau pengunjung
adanya perubahan status
kesehatan dan penyebab
penyakit
DO:
Penurunan waktu
reaksi
Kesulitan merubah
posisi
Perubahan gerakan
(penurunan untuk
berjalan, kecepatan,
kesulitan memulai
langkah pendek)
Keterbatasanmotorikk
asardan halus
Keterbatasan ROM
Gerakan disertai nafas
pendek atau tremor
Ketidak stabilan
posisi selama
melakukan ADL
Gerakan sangat
lambat dan tidak
terkoordinasi