Anda di halaman 1dari 9

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Disusun Guna untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 2

Dosen pengampu: Ns. Biyanti Dwi Winarsih, S.Kep., M.Kep

Disusun oleh:

1. Dilla Ameliasari (2020012228)

2. Gangga Noviati (2020012244)

3. Linda Laenaya Fatika (2020012250)

4. Maria Mayrelia Pervita Sari (2020012254)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, Rabb


Penguasa alam, yang tiada henti-hentinya memberikan kenikmatan dan karunia kepada
semua makhluk-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
keluarganya, para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti risalahnya hingga akhir
zaman.

Alhamdulillah, dengan izin Allah kami telah menyelesaikan tugas makalah tentang
Pemeriksaan Penunjang. Penyusunan makalah ini dapat terwujud tak lepas dari bimbingan,
pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak antara lain:

1. Ibu Biyanti, S.Kep,. Ns,.M.Kep


2. Orang tua yang senantiasa mendukung terselesainya makalah ini.
3. Rekan kelompok yang telah bekerja sama dalam penyusun makalah ini.

Penyusun menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan, karena


keterbatasan kemampuan maupun pengalaman kami. Maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki kekurangan ataupun kekeliruan yang
ada. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa
keperawatan untuk menambah wawasan dalam bidang kesehatan.

Penulis mohon ma’af apabila dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

2
Kelompok 9 | PSIK 2A | Ilmu Dasar Keperawatan 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN.......................................................................................................... 4
A. Latar belakang................................................................................................... 4
B. Rumusan masalah ............................................................................................. 4
C. Tujuan penulisan ............................................................................................... 4
D. Manfaat penulisan ............................................................................................. 4
BAB II ........................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 5
A. Pengertian Pemeriksaan Penunjang ................................................................. 5
B. Jenis Jenis Pemeriksaan Penunjang ................................................................. 5
C. Fungsi dan Tujuan Pemeriksaan Penunjang .................................................... 6
BAB III .......................................................................................................................... 8
PENUTUP ..................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 8
B. Saran .................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 9

3
Kelompok 9 | PSIK 2A | Ilmu Dasar Keperawatan 2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Indonesia sebagai negara berkembang, memiliki tenaga kesehatan yang
cukup banyak, terutama tenaga perawat. Namun, para perawat ini belum
memasuki daerah –daerah terpencil dan walaupun ada, para tenaga ini juga sangat
kesulitan dalam memaksimalkan asuhan keperawatan, karena keterbatasan alat,
terutama alat untuk pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan penunjang dianggap sangat penting, karena ada beberapa


pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan tanpa menggunakan alat-alat dalam
pemeriksaan penunjang, dan pemeriksaan penunjang sangat berguna dalam
menentukan jenis penyakit maupun mengontrol perkembangan proses
penyembuhan.

B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian pemeriksaan penunjang?
2. Apakah jenis – jenis pemeriksaan penunjang?
3. Apakah fungsi dan tujuan pemeriksaan penunjang?

C. Tujuan penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian pemeriksaan penunjang
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis - jenis pemeriksaan penunjang
3. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan pemeriksaan penunjang

D. Manfaat penulisan
1. Penulisan ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman praktisi
pemeriksaan penunjang

2. Penulisan ini dapat menjadi refrensi bagi perkembangan ilmu keperawatan


mengenai pemeriksaan penunjang

4
Kelompok 9 | PSIK 2A | Ilmu Dasar Keperawatan 2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemeriksaan Penunjang


Periksaan Fisik dan Penunjang Pemeriksaan fisik yaitu pengumpulan data
dengan cara melakukan pemeriksaan kondisi fisik dari pasien (Basariyadi,
2016). Pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan medis yang dilakukan
atas indikasi tertentu guna memperoleh keterangan yang lebih lengkap.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yaitu therapeutic, diagnostic,
laboratorium, dll (Basariyadi, 2016).

Pemeriksaan penunjang merupakan penelitian perubahan yang timbul


pada penyakit, perubahan ini bisa berupa penyebab atau akibat
pemeriksaan penunjang juga sebagai ilmu terapan yang berguna
membantu petugas kesehatan dalam mendiagnosis dan mengobati pasien.
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengoptimalkan tindakan
keperawatan dan proses penyembuhan pasien. Pemeriksaan yang
dilakukan oleh tenaga medis dengan menggunakan alat bantu tertentu
untuk memperoleh hasil yang selanjutnya.

B. Jenis Jenis Pemeriksaan Penunjang


Berdasarkan media yang di gunakan:

1. Pemeriksaan lab
Pemeriksaan laboratorium adalah, suatu tindakan dan prosedur
pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari
pasien dalam bentuk darah, sputum (dahak), urine (air kencing/air
seni), kerokan kulit, dan cairan tubuh lainnya dengan tujuan untuk
menentukan diagnosis atau membantu menegakkan diagnosis
penyakit.
2. Pemeriksaan rontgen
Pemeriksaan radiologi adalah pemeriksaan untuk mendiagnosis
dan menunjang prosedur medis. Pemeriksaan radiologi berguna
untuk membantu dokter melihat kondisi bagian dalam tubuh
pasien. Pemeriksaan radiologi dilakukan dengan menggunakan
sejumlah media, seperti sinar-X, medan magnet, gelombang suara,
dan cairan radioaktif.
3. Pemeriksaan USG
Pemeriksaan USG adalah tindakan pemeriksaan pencitraan yang
menggunakan gelombang ultrasonik untuk menggambarkan
struktur yang berbeda di dalam tubuh, juga dikenal sebagai
pemeriksaan ultrasonografi.

Berdasarkan organ atau bagian tubuh yang di periksa :

1. Pemeriksaan penunjang di bagian kebidanan dan kandungan


2. Pemeriksaan penunjang di bagian penyakit dalam
3. Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan anak
4. Pemeriksaan penunjang di bagian saraf atau neurologi
5. Pemeriksaan penunjang di bagian THT-KL

5
Kelompok 9 | PSIK 2A | Ilmu Dasar Keperawatan 2
6. Pemeriksaan penunjang di bagian kulit kelamin
7. Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan jiwa
8. Pemeriksaan penunjang di bagian mata

Alat-alat yang Digunakan untuk Melakukan Pengkajian Penunjang

1. MRI (Magnetic Resonance Imaging) digunakan untuk mendiagnosa


bagian struktur tubuh manusia dengan gelombang electromagnetic,
yang tidak memberi efek radiasi seperti sinar X. Alat ini sangat
berguna untuk pemeriksaan saraf, jaringan otot, jantung dan
pembuluh darah dan tumor. Semakin besar teslanya atau kekuatan
magnetiknya semakin baik kualitas gambarnya
2. Lightspeed MSCT (MultiSlice Computer Tomography) Scanner
adalah alat diagnosa yang menggunakan sinar X untuk memberikan
gambar 3 dimensi organ dalam tubuh. Kelebihan alat ini memiliki
sistem yang membantu mengurangi dosis sinar X pada pasien
sampai dengan 30%
3. Angiograph. Alat Angiografi ini digunakan sebagai alat diagnosa
dan pengobatan. Alat ini menggunakan sinar X untuk melihat bagian
dalam pembuluh darah yang tersumbat dan dengan bantuan alat
lainnya untuk tindakan balonisasi atau pemasangan penyangga
pembuluh darah/stent.
4. Mobile Fluorostar C-Arm adalah alat penting yang digunakan dokter
dalam kamar operasi atau tindakan medis.
5. Roentgen Konvensional. Pemeriksaan radiologi konvensional
adalah modalitas imejing sederhana yang menggunakan sinar
Roentgen (X-ray). Pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk
mengevaluasi berbagai organ tubuh, antara lain kepala, gigi
(panoramic), toraks, abdomen, serta tulang-tulang pada seluruh
bagian tubuh.
6. Mammografi. Alat Mammografi digunakan untuk mendiagnosa
kanker payudara pada wanita, alat ini menggunakan sinar X untuk
menciptakan gambarnya yang dapat membedakan sel sehat dan sel
ganas/kanker.
7. UltraSonoGraphy (USG). Rumah sakit menyediakan USG 2-D, 3-
D and 4-D. USG digunakan untuk memeriksa organ bagian dalam
dengan gelombang suara. Pemeriksaan kehamilan, medical chek up
dan keadaan organ bagian dalam, dsb.
8. ElectroKardioGrafi (EKG) &Treadmill: Pemeriksaan untuk
mengetahui fungsi jantung dan mengecek kesehatan jantungnya.
9. EEG (Electro EncephaloGrafi). Pemeriksaan untuk mengetahui
gelombang listrik dalam otak
10. EMG (Electro MyoGrafi). Pemeriksaan Aktivitas listrik pada otot
disaat istirahat dan bergerak.
11. Audiometri. Alat deteksi fungsi pendengaran dengan beberapa level
intensitas gelombang suara.

C. Fungsi dan Tujuan Pemeriksaan Penunjang

Fungsi dalam pemeriksaan penunjang, yaitu:

1. Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan


menentukan resiko terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini

6
Kelompok 9 | PSIK 2A | Ilmu Dasar Keperawatan 2
penyakit terutama bagi individu beresiko tinggi (walaupun tidak ada
gejala atau keluhan).
2. Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang
diderita seseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan
diberikan dokter serta berkaitan erat dengan komplikasi yang
mungkin saja dapat terjadi.
3. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan
gejala klinis.
4. Membantu pemantauan pengobatan.
5. Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu
untuk memprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi
dan pengelolaan pasien selanjutnya.
6. Memantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau
perkembangan penyakit dan memantau efektivitas terapi yang
dilakukan agar dapat meminimalkan komplikasi yang dapat terjadi.
Pemantauan ini sebaiknya dilakukan secara berkala.
7. Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak
dijumpai dan potensial membahayakan.
8. Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak
didapati penyakit.

Tujuan dalam pemeriksaan penunjang yaitu:

1. Untuk menambah data penunjang selain data pemeriksaan fisik


2. Untuk memberi kejelasan dan kepastian tentang kesungguhan
penyakit yang diderita oleh pasien
3. Untuk memudahkan dokter dalam melakukan diagnosis

7
Kelompok 9 | PSIK 2A | Ilmu Dasar Keperawatan 2
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Periksaan Fisik dan Penunjang Pemeriksaan fisik yaitu pengumpulan data
dengan cara melakukan pemeriksaan kondisi fisik dari pasien (Basariyadi,
2016). Jenis Jenis Pemeriksaan Penunjang, Pemeriksaan lab, pemeriksaan
rontgen, Pemeriksaan USG.Alat-alat yang Digunakan untuk Melakukan
Pengkajian Penunjang, Contohnya MRI (Magnetic Resonance Imaging),
Lightspeed MSCT (MultiSlice Computer Tomography) Scanner,
Angiograp, Mobile Fluorostar C-Arm, Roentgen Konvensional,
Mammografi, UltraSonoGraphy (USG), ElectroKardioGrafi (EKG)
&Treadmill, EEG (Electro EncephaloGrafi), EMG (Electro MyoGrafi),
Audiometri. Fungsi dalam pemeriksaan penunjang, yaitu: Untuk
menambah data penunjang selain data pemeriksaan fisik, Untuk memberi
kejelasan dan kepastian tentang kesungguhan penyakit yang diderita oleh
pasien, Untuk memudahkan dokter dalam melakukan diagnosis.

B. Saran

Melalui makalah yang cukup singkat ini penulis menyarankan kepada


segenap pembaca agar merujuk kepada sumber-sumber lain yang relevan
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif, tentang
Pemeriksan penunjang.

8
Kelompok 9 | PSIK 2A | Ilmu Dasar Keperawatan 2
DAFTAR PUSTAKA

Carl E Speicher, M.D, pemilihan uji laboratorium yang efektif. Jakarta: EGC.

Djoko W, Buku panduan penataran tutor ketrampilan klinik dasar fakultas


kedokteran UI, 28-31 mei 1990

Kee, Joyce Lefever. 1997. Pemeriksaan laboratorium dan diagnostic dengan


implikasi keperawatan. Jakarta: EGC

Manuba Ida Bagus Gede. (2007). Pengantar kuliah obsetri. Jakarta: EGC

Ronald A Spacher, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta: EGC

9
Kelompok 9 | PSIK 2A | Ilmu Dasar Keperawatan 2

Anda mungkin juga menyukai