Disusun oleh :
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, Rabb Penguasa
alam, yang tiada henti-hentinya memberikan kenikmatan dan karunia kepada semua makhluk-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para sahabatnya,
serta orang-orang yang mengikuti risalahnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, dengan izin Allah kami telah menyelesaikan tugas makalah tentang
“TINDAKAN KEPERAWATAN TRANSKULTULAR DI RUANG RAWAT INAP
RUMAH SAKIT” Penyusunan makalah ini dapat terwujud tak lepas dari bimbingan,
pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Penyusun menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan
kemampuan maupun pengalaman kami. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi memperbaiki kekurangan ataupun kekeliruan yang ada. Harapan kami semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa keperawatan untuk menambah wawasan
dalam bidang kesehatan.
Penulis mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kesalahan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................................
D. Manfaat Penulisan.............................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi seorang perawat bukanlah tugas mudah. Perawat terus ditantang oleh
perubahan-perubahan yang ada, baik dari lingkungan maupun klien. Dari segi lingkungan
perawat selalu dipertemukan dengan globalisasi. Sebuah globalisasi sangat
mempengaruhi perubahan dunia. Khususnya dibidang kesehatan. Terjadinya perpindahan
penduduk menuntut perawat agar dapat menyesuaikan diri dengan perbedaan budaya.
Semakin banyak terjadi perpindahan penduduk, semakin beragam pula budaya disuatu
Negara. Tuntutan itulah yang memaksa perawat agar dapat melakukan asuhan
keperawatan yang bersifat fleksibel dilingkungan yang tepat.
Perkembangan masyarakat menuntut adanya peningkatan kebutuhan masyarakat,
khususnya akan pelayanan kesehatan termasuk tuntutan asuhan keperawatan yang
berkualitas akan semakin besar. Dinamika globalisasi yang terjadi menyebabkan
perpindahan penduduk baik antar daerah maupun antar negara (migrasi) dimungkinkan
dapat terjadi dan mampu menimbulkan pergeseran terhadap tuntutan asuhan
keperawatan. Indonesia sebagai negara kepulauan dan memiliki keragaman budaya yang
sangat kaya menyebabkan ada beberapa kebiasaan kultur yang terpengaruh dalam
kehidupan sehari-hari khususnya bidang kesehatan.
Keperawatan sebagai profesi memiliki landasan body of knowledge yang kuat,
yang dapat dikembangkan serta dapat diaplikasikan dalam praktek keperawatan.
Perkembangan teori keperawatan terbagi menjadi 4 level perkembangan yaitu metha
theory, grand theory, midle range theory dan practice theory. Salah satu teori yang
diungkapkan pada midle range theory adalah Transcultural Nursing Theory (Pratiwi,
2011). Teori yang berasal dari disiplin ilmu antropologi yang kemudian dikembangkan
dalam konteks keperawatan. Konsep keperawatan didasari oleh pemahaman tentang
adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam masyarakat.
Perawat memandang pasien sebagai makhluk bio-psikososio-kultural dan spiritual
yang berespon secara holistik dan unik terhadap perubahan kesehatan. Asuhan
keperawatan yang diberikan oleh perawat tidak bisa terlepas dari aspek kultural yang
merupakan bagian integral dari interaksi perawat dengan pasien. Perawat berupaya
memberikan pemahaman terhadap pasien sebagai bagian kebutuhan menyeluruh pasien
dalam kaitannya dengan kesehatannya. Kombinasi pengetahuan tentang pola praktik
transkultural dengan kemajuan teknologi dapat menyebabkan makin sempurnanya
pelayanan perawatan dan kesehatan orang banyak dan berbagai kultur (Leininger, 2002).
Hubungan kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur
sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat
dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan.
Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki
hubungan darah atau hubungan perkawinan (Prasetyo, 2011). Anggota kekerabatan
terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan
seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok
kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal,
klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok
kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga
unilateral.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, kami dapat mengambil rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari berfikir kritis?
2. Apa definisi dari transcultural nursing?
3. Bagaimana berpikir kritis dalam transcultural nursing?
4. Apa saja aspek-aspek dalam berfikir kritis?
5. Bagaimana trend dan issue dalam transcultural nursing?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini memiliki tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui pengalaman keluarga dalam
pengambilan keputusan kesehatan yang berhubungan dengan perspektif keperawatan
transkultural di rumah Sakit pku muhammadiyah surakarta.
2. Tujuan Khusus
Pada tujuan yang lebih khusus penelitian dilakukan untuk :
a. Mengetahui pengalaman keluarga dalam pengambilan keputusan tentang
tindakan medis
b. Mengetahui pengalaman keluarga dalam pengambilan keputusan tentang
tindakan keperawatan
c. Mengetahui pengalaman keluarga dalam pengambilan keputusan tentang
pengobatan 6
D. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat diambil manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat bagi instansi
Memberikan informasi ilmiah kepada instansi mengenai pentingnya asuhan
keperawatan transkultural.
2. Manfaat bagi masyarakat
Memberikan informasi dan asuhan keperawatan kepada masyarakat terutama asuhan
keperawatan transkultural.
3. Manfaat bagi keperawatan
Dapat meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan kepada masyarakat.
4. Manfaat bagi peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman dalam mengembangkan
potensi terutama di bidang keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sebelum mengetahui lebih lanjut keperawatan transkultural, perlu kita ketahui apa
arti kebudayaan terlebih dahulu. Kebudayaan adalah suatu system gagasan, tindakan,
hasil karya manusia yang diperoleh dengan cara belajar dalam rangka kehidupan
masyarakat. (koentjoroningrat, 1986) Wujud-wujud kebudayaan antara lain :
Teori transkultural dari keperawatan berasal dari disiplin ilmu antropologi dan
dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konteks atau konsep
keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai cultural
yang melekat dalam masyarakat.
Keperawatan transkultural adalah ilmu dengan kiat yang humanis yang difokuskan
pada perilaku individu/kelompok serta proses untuk mempertahankan atau meningkatkan
perilaku sehat atau sakit secara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya.
Sedangkan menurut Leinenger (1978), keperawatan transkultural adalah suatu pelayanan
keperawatan yang berfokus pada analisa dan studi perbandingan tentang perbedaan
budaya.
a) Budaya
Norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dibagi serta
memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil keputusan.
b) Nilai budaya
Keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau suatu tindakan yang
dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi tindakan dan keputusan
c) Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan
Merupakan bentuk yang optimal dalam pemberian asuhan keperawatan
d) Etnosentris
Budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain adalah persepsi yang dimiliki
individu menganggap budayanya adalah yang terbaik
e) Etnis
Berkaitan dengan manusia ras tertentu atau kelompok budaya yang digolongkan
menurut cirri-ciri dan kebiasaan yang lazim
f) Ras
Perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada mendiskreditkan asal muasal
manusia. Jenis ras umum dikenal kaukasoid, negroid,mongoloid.
g) Etnografi
Ilmu budaya Pendekatan metodologi padapenelitian etnografi memungkinkan
perawat untuk mengembangkan kesadaran yang tinggi pada pemberdayaan budaya
setiap individu.
h) Care
Fenomena yang berhubungan dengan bimbingan bantuan, dukungan perilaku
pada individu, keluarga dan kelompok dengan adanya kejadian untuk
memenuhikebutuhan baik actual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan
kualitas kehidupan manusia
i) Caring
Tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing, mendukung dan
mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau
antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia
j) Culture care
Kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, kepercayaan dan pola ekspresi
digunakan untuk membimbing, mendukung atau member kesempatan individu,
keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat dan berkembang
bertahan hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai
k) Cultural imposition
Kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan kepercayaan, praktek dan
nilai karena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi dari
kelompok lain.
1) Manusia
2) Sehat
3) Lingkungan
4) Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktikkeperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya.
Asuhan keperawatan ditujukan memnadirikan individu sesuai dengan budaya klien.
Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan adalah
perlindungan/mempertahankan budaya, mengakomodasi/negoasiasi budaya dan
mengubah/mengganti budaya klien (Leininger, 1991).
Agama adalah suatu symbol yang mengakibatkan pandangan yang amat realistis
bagi para pemeluknya. Agama memberikan motivasi yang sangat kuat untuk
mendapatkan kebenaran diatas segalanya, bahkan diatas kehidupannya sendiri. Faktor
agama yang harus dikaji oleh perawat adalah: agama yang dianut, status pernikahan, cara
pandang klien terhadap penyebab penyakit, cara pengobatan dan kebiasaan agama yang
berdampak positif terhadap kesehatan.
Perawat pada tahap ini harus mengkaji faktor-faktor: nama lengkap, nama
panggilan, umur dan tempat tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga,
pengambilan keputusan dalam keluarga dan hubungan klien dengan kepala keluarga.
4) Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways )
Nilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh penganut
budaya yang di anggap baik atau buruk. Norma –norma budaya adalah suatu kaidah yang
mempunyai sifat penerapan terbatas pada penganut budaya terkait. Yang perlu di kaji
pada factor ini adalah posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa
yang digunakan, kebiasaan makan, makanan yang dipantang dalam kondisi sakit,
perseosi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari- hari dan kebiasaan membersihkan diri.
5) Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors )
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala sesuatu yang
mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan keperawatan lintas budaya (Andrew and
Boyle, 1995 ). Yang perlu dikaji pada tahap ini adalah: peraturan dan kebijakan yang
berkaitan dengan jam berkunjung, jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu, cara
pembayaran untuk klien yang dirawat.
Dalam model ini klien/individu dipandang sebagai hasil unik dari suatu
kebudayaan,pengkajian keperawatan transkultural model ini meliputi:
1) Komunikasi (Communication)
4) Waktu (time)
Struktur tubuh,warna kulit & rambut, dimensi fisik lainnya seperti; eksistensi
enzim dan genetic,penyakit yang spesifik pada populasi terntentu,kerentanan terhadap
penyakit tertentu,kecenderungan pola makan dan karakteristikpsikologis,koping dan
dukungan social.
Komponen-komponenya meliputi:
1) Identitas budaya
2) Ethnohistory
3) Nilai-nilai budaya
4) Hubungan kekeluargaan
7) Pendidikan
8) Politik
Komponen-komponen diatas perlu dikaji pada diri perawat (self assessment) dan
pada klien, Kemudian perawat mengkomunikasikan kompetensi transkulturalnya melalui
media: verbal, non verbal & teknologi, untuk tercapainya lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan dan kesejahteraan klien.
5. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar belakang budayanya yang
dapat dicegah, diubah atau dikurangi melalui intervensi keperawatan. (Giger and
Davidhizar, 1995).
3. merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan
kesehatan.
7. Evaluasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Agar asuhan keperawatan yang dberikan dapat maksimal diperlukan peran perawat
dalam transkultural nursing yaitu dengan menjembatani antara sistem perawatan yang
dilakukan masyarakat awam dengan sistem perawatan melalui asuhan.
DAFTAR PUSTAKA