Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN FISIK

DOSEN PENGAMPU : Dr. Risnah, S.Km., S.Kep., Ns., M.Kes

Eka Hadrayani., S.Kep., Ns., M.Kes

Wahdaniah., S.Kep., Ns

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2 (A&B)


Nurul Magfira Rahana (70300121003) Surahmi (70300121035)
Nazihah Nurzamzami (70300121011) Nur Arsyla Madahyani (703001210038)
Nur Annisa (70300121012) Rifda Salsabilah (70300121044)
Nur Annisa Aslam (70300121013) Masita (70300121045)
Muhammad Hajar Ahnaf (70300121014) Mutmainnah (70300121052)
Syarifah Azzahra Zubair (70300121016) Siti Mariam (70300121055)
Nurul Humaerah (70300121019) Hastiti Ningrum (70300121056)
Nurul Dwi Azizah (70300121021) Muhammad Yusran A (70300121061)
Dzakina Azzahra (70300121028) Fitra Hijrah (70300121062)
Rusmiarni Ruslang (70300121029) Bayu Nur Mahis (70300121065)
Abdullah Fitrah (70300121033)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
Tahun Ajaran 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang maha mengetahui segala apa yang
ada di bumi. Shalawat dan salam kita haturkan kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW. yang telah
membawa umat manusia dari alam jahiliyah ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk
menyelesaikan tugas kelompok agar memenuhi tugas Keterampilan Dasar Keperawatan yang telah di
tetapkan,dan juga agar setiap mahasiswa/i dapat terlatih dalam pembuatan makalah.
Makalah ini berjudul “Pemeriksaan Fisik”. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing kami atas bimbingannya dalam menyelesaikan makalah ini,
adapun sumber-sumber dalam pembuatan makalah ini, di dapatkan dari beberapa buku dan jurnal atau
yang membahas tentang materi yang berkaitan dan juga melalui media internet. Kami sebagai
pembuat makalah ini sangat berterima kasih kepada penyedia sumber meski kami tidak dapat
mengucapkannya secara langsung.
Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitupun dengan kami yang
masih sebagai status seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak
sekali kekurangan yang ditemukan, oleh karena itu kami mengucapkan mohon maaf sebesar-
besarnya. kami mengharapkan kritik dan saran bagi para pembaca sekalian dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 15 Juni 2022


Tim penyusun

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI
Sampul 1

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

BAB I Pendahuluan 4

A. Latar Belakang 4

B. Rumusan Masalah 4

C. Manfaat 4

BAB II Pembahasan 5

A. Pemeriksaan Fisik 5
B. Jenis-jenis Pemeriksaan Fisik 5
BAB III Penutup 9

A. Kesimpulan 9

B. Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemeriksaan Fisik adalah pemeriksaan tubuh untuk menentukan adanya kelainan-kelainan
dari suatu sistem atau organ bagian tubuh dengan cara melihat (inspeksi), meraba (palpasi),
mengetuk (perkusi), Mendengarkan (Auskultasi). (Arafah, 2021)

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pemeriksaan fisik itu?
2. Apakah tujuan dan manfaat dari pemeriksaan fisik?
3. Apa saja jenis pemeriksaan fisik?

C. Tujuan
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pembaca terkait pemeriksaan fisik dalam proses pengkajian keperawatan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik adalah pemeriksaan tubuh untuk menentukan adanya kelainan-
kelainan dari suatu sistem atau organ bagian tubuh dengan cara melihat (inspeksi), meraba
(palpasi), mengetuk (perkusi), Mendengarkan (Auskultasi). (Arafah, 2021)
peninjauan dari ujung rambut hingga ujung kaki untuk mendapatkan informasi objektif
tentang klien dalam pemilihan terapi dan penetuan respon  terhadap terapi. (Applonia, 2018)

Pemeriksaan fisik bertujuan untuk memperoleh data dasar pasien berupa data
subjektif dan data objektif yang digunakan untuk menentukan masalah dan menegakkan
diagnosis klien (Yanti, 2019)

B. Jenis-Jenis Pemeriksaan Fisik


Pendekatan Pemeriksaan fisik diantaranya ialah :
1. Inspeksi
Inspeksi adalah memeriksa dengan melihat dan mengingat. Inspeksi merupakan
metode observasi yang digunakan dalam pemeriksaan fisik. Inspeksi yang merupakan
langkah pertama dalam memeriksa seorang pasien atau bagian tubuh meliputi : ”general
survey” dari pasien. General survey merupakan bagian penting dan dilakukan pada
permulaan pemeriksaan fisik. Bahkan ada beberapa pemeriksaan general survey yang
dilakukan sebelum anamnesis, seperti mengamati cara berjalan pasien, ekspresi wajah,
tingkat kesadaran, dan lain-lain. Pemeriksaan general survey sangat efektif untuk
mengarahkan diagnosis karena terkadang kita sudah bisa menduga diagnosis at the first
sight (pada pandangan pertama). Tetapi dugaan tersebut harus tetap dibuktikan dengan
melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan.
Yang diobservasi adalah hal-hal sebagai berikut:
 Kesan Kesadaran Pasien
 Cara Berpakaian
 Ekspresi Wajah
 Perawatan Diri
 Postur Tubuh
 Gerak Tubuh
 Cara Berjalan
 Status Nutrisi

5
 Dsb (Sugiarto, 2018)

2. Palpasi
Palpasi, yaitu menyentuh atau merasakan dengan tangan, adalah langkah
kedua pada pemeriksaan pasien dan digunakan untuk menambah data yang telah
diperoleh melalui inspeksi sebelumnya. Palpasi struktur individu,baik pada
permukaan maupun dalam rongga tubuh, terutama pada abdomen, akan
memberikan informasi mengenai posisi, ukuran, bentuk, konsistensi dan
mobilitas/gerakan komponen-komponen anatomi yang normal, dan apakah terdapat
abnormalitas misalnya pembesaran organ atau adanya massa yang dapat teraba.
Palpasi juga efektif untuk menilai menganai keadaan cairan pada ruang tubuh.
Pemeriksa yang ahli akan menggunakan bagian tangan yang paling sensitif
untuk melakukan setiap jenis palpasi. Pads atau ujung jari pada bagian distal ruas
interphalangeal paling baik digunakan untuk palpasi, karena ujung saraf spesifik
untuk indera sentuh terkelompok saling berdekatan, sehingga akan meningkatkan
kemapuan membedakan dan interpretasi apa yang disentuh. Pengukuran kasar suhu
tubuh paling baik dilakukan memggunakanbagian punggung (dorsum) tangan.
Posisi, ukuran dan konsistensi struktur dapat ditentukan secara paling efektif
menggunakan tangan yang berfungsi untuk meraih atau memegang. Struktur
individu dalam rongga tubuh, terutama dalam abdomen/perut, dapat dipalpasi
untuk mengetajui posisi, ukuran, bentuk, konsistensi dan mobilitas.

Tangan juga dapat digunakan untuk mendeteksi massa atau mengevaluasi


cairan yang terkumpul secara abnormal. Vibrasi/getaran dapat mudah terdeteksi
oleh permukaan telapak tangan, sepanjang persendian tulang metakarpophalangeal
(MCP) atau aspek ulnar digit kelima dari pergelangan tangan ke sendi MCP. Area
ini dapat mendeteksi getaran dengan baik, karena suara dapat lewat dengan mudah
melalui tangan. Untuk area mana saja yang dinilai, akan sangat bermanfaat jika
menggunakan palpasi dalam, medium atau ringan. (Afdilla, 2020)

3. Perkusi
Perkusi adalah pemeriksaan yang meliputi pengetukan permukaan tubuh untuk
menghasilkan bunyi yang akan membantu dalam penentuan densitas, lokasi, dan posisi
struktur di bawahnya. Perkusi, ditujukan untuk mengetahui perbedaan suara ketukan
sehingga dapat ditentukan batas-batas organ atau massa abnormal. Suara perkusi
dibagi menjadi 3 macam yaitu sonor (perkusi paru normal), timpani (perkusi
abdomen), dan pekak (perkusi otot). Suara lain yang terdapat diantara dua suara
tersebut seperti redup (antara sonor dan pekak) dan hipersonor (antara sonor dan
timpani). (Didi. 2019).

4. Auskultasi
Auskultasi adalah ketrampilan untuk mendengar suara tubuh pada paru-paru,
jantung, pembuluh darah dan bagian dalam/viscera abdomen.Umumnya, auskultasi
adalah teknik terakhir yang digunakan pada suatu pemeriksaan, kecuali pada
abdomen. Pada pemeriksaan abdomen, auskultasi dilakukan setelah inspeksi,

6
sebelum palpasi dan perkusi, agar suara usus tidak terganggu palpasi/perkusi yang
dilakukan. Suara-suara penting yang terdengar saat auskultasi adalah suara gerakan
udara dalam paru-paru, terbentuk oleh thorak dan viscera abdomen, dan oleh aliran
darah yang melalui sistem kardiovaskular.(UMY, 2020)

Adapun Teknik Pemeriksaan fisik diantaranya ialah :


1. Head to Toe
Teknik Pemeriksaan Head To Toe merupakan pemeriksaan yang dilakukandimulai dari
bagian kepala hingga kaki yang meliputi :
 Pemeriksaan Kepala (Inspeksi, Palpasi)
 Pemeriksaan Mata (Inspeksi, Palpasi)
 Pemeriksaan Telinga (Inspeksi, Palpasi)
 Pemeriksaan Hidung (Inspeksi)
 Pemeriksaan Mulut (Inspeksi)
 Pemeriksaan Leher (Inspeksi, Palpasi)
 Pemeriksaan Integumen dan Kuku (Inspeksi)
 Pemeriksaan Thoraks meliputi paru,precordium, ketiak dan payudara (Inspeksi, palpasi,
perkusi, dan auskultasi)
 Pemeriksaan Abdomen (Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi)
 Pemeriksaan Muskuloskeletal (Inspeksi, palpasi)
 Pemeriksaan Neurologis meliputi tingkat kesadaran, nervus cranialis, reflek fisiologis,
reflek patologis (Inspeksi, palpasi)
 Pemeriksaan Genetalia dan Anus (Inspeksi, Palpasi). (Faida, 2016)

2. ROS (Review Of System)


Review of systems (ROS) merupakan bagian dari riwayat kesehatan umum
pasien yang mencakup penyakit atau kelainan pasien pada tiap sistem tubuh mayor.
Melalui ROS pada riwayat kesehatan umum dan pemeriksaan klinis/obyektif,
Perawat dapat mengklasifikasikan status kesehatan pasien, Penyakit atau riwayat
penyakit tertentu (kelainan jantung, diabetes melitus, neoplasma, penyakit yang
dialami sewaktu kecil dan menyebabkan demam) dan riwayat rawat inap pasien.

Melalui peninjauan sistem tubuh secara terpisah, Perawat dapat berkonsentrasi


terhadap tanda dan gejala penyakit pada sistem tubuh tertentu ROS meliputi:
kardiovaskuler, respirasi, saraf pusat, gastrointestinal, genitalia, integumen.

Adapun hal yang dikaji dalam teknik ROS diantaranya :

 Kardiovaskuler (Anamnesis, Pemeriksaan Tekanan Darah, Denyut Nadi,


Tekanan Vena Jugularis, Dan Kondisi Fisik Jantung)

7
 Respirasi (Anamnesis, Pemeriksaan Fisik Thoraks Depan, Dan Thoraks
Belakang)
 Gastrointestinal (Anamnesis, Dan Pemeriksaan fisik abdomen)
 Saraf Pusat (Anamnesis, Pemeriksaaan Glasgow Coma Scale (Gcs), Nervus
Olfaktorius (N I), Nervus Optikus (N Ii), Nervus Okularis (N Iii, Iv, Vi), Nervus
Trigeminus (N V), Nervus Facialis (N Vii), Nervus Vestibulokokhlearis (N
Viii), Nervus Glosofaringeus (N Ix), Nervus Vagus (N X), Nervus Aksesorius
(N Xi), Nervus Hipoglosus (N Xii) )
 Integumen (Anamnesis, Pemeriksaan Kulit, Rambut, Kuku)
 Genitalia (Anamnesis, Pemeriksaan Genitalia Feminina Eksterna, Genitalia
Maskulina Eksterna, Anus, Rektum, Dan Prostat (Adin, 2021)

8
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Pemeriksaan fisik merupakan unsur yang penting dalam tahap pengkajian dari proses
keperawatan, melalui pemeriksaan fisik, perawat dapat memperoleh beragam data yang akurat
untuk membantu merumuskan masalah serta menegakkan diagnosis klien.

B. Saran
Pembaca diharapkan membaca lebih lanjut terkait metode pemeriksaan fisik Head To
Toe dan Review Of System (ROS) karena makalah ini hanya memuat sebagian kecil dari
penjelasan 2 metode tersebut.
Daftar Pustaka

Adin. 2021. Pemeriksaan Fisik Berdasarkan Review of System. Universitas Negeri

Gorontalo.

Afdilla. 2020. Prinsip dan Metode Pemeriksaan Fisik Prinsip dan Metode Pemeriksaan Fisik

Dasar. Universitas Abulyatama Aceh.

Applonia. 2019. Pemeriksaan Fisik. Politeknik Kesehatan Kupang.

Arafah. 2021. Pengetahuan Perawat Dalam Melakukan Pemeriksaan Fisik Pada Kasus
Kardiovaskuler. Stikes Sidrap.

Buku Panduan Ketrampilan Medik Semester 2. 2020. Universitas Muhammadiyah


Yogyakarta.

Didi. 2019. Analisa Penerapan Buku Saku Dalam Meningkatan Mutu Pelayanan Dan

Dokumentasi Keperawatan Di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Purwokerto. Universitas

Muhammdiyah Purwokerto.

Faida. 2016. Pemeriksaan Fisik Head To Toe. Akademi Keperawatan Kerta Cendikia Sidoarjo

Sugiarto. 2018. Buku Manual Keterampilan Klinik Topik Basic Physical Examination : Teknik
Inspeksi, Palpasi, Perkusi Dan Auskultasi. Universitas Sebelas Maret.

Yanti. 2019. Modul Keperawatan Dasar. Universitas Kristen Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai