Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG

MIOMA UTERI PADA Ny. S DI GALLILEA 2


OBSGYN RUMAH SAKIT BETHESDA
YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH

BAGAS WICAKSOSO
2004073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA 2021LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan ini telah diteliti dan disetujui oleh Preceptor
Akademik dari STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.

Yogyakarta, 14 April 2021

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Magdalena Indartiningsih, A.Md.Kep Oktalia Damar Prasetyaningrum, S.Kep.,


Ns., MAN
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Pokok Bahasan : Mioma Uteri


Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien
Hari/Tanggal : Rabu/14-April-2021
Waktu Penyuluhan : 20 Menit
Tempat : Gallilea 2 Obsgyn Ruang 11

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mioma uteri adalah tumorjinak yang berasal dari selotot polosdanjaringan
fibrosadariuterus,umumnya ditemukan padawanita usia reproduktif.
Pertumbuhannya disebabkan oleh stimulasi hormon estrogen dan progesteron.
Tumor ini merupakan tumor tersering pada rongga pelvik.
Angka kejadian mioma uteri terus mengalami peningkatan. Penelitian
Zimmermann et al (2012) di Amerika Serikat,angka kejadian mioma uteri
yaitu 6,9%,2 sedangkan pada tahun 2017 mengalami peningkatan yaitu pada
penelitian Fuldeore et alangka kejadian mioma uteri sebesar 7,7%.3. Data
RSU Dr. Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2006 -2011 angka kejadian
mioma uteri 6,43 –12,46% dari semua tumor ginekologi. Dari data rekam
medik di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada survey pra penelitian, didapatkan
jumlah pasien yang menderita mioma uteri pada tahun 2015 berjumlah 94
orang, tahun 2016 berjumlah 101 orang dan pada tahun 2017 berjumlah
145orang. Sehingga bisa disimpulkan terjadi peningkatan jumlah pasien
mioma uteri tiap tahunnya di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
B. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mendapat pendidikan kesehatan mengenai Mioma Uteri , diharapakan
pasien dan keluarga pasien mampu memahami penyakit Mioma Uteri.
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarga dapat:
1. Menjelaskan pengertian Mioma Uteri.
2. Menjelaskan penyebab Mioma Uteri.
3. Menyebutkan gejala Mioma Uteri.
4. Menyebutkan komplikasi Mioma Uteri.
5. Menyebutkan penanganan Mioma Uteri.
6. Menyebutkan pencegahan perawatan luka post operasi Mioma Uteri.
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
E. Media
1. Poster
2. Materi SAP
F. Setting Tempat

Keterangan :

: Keluarga pasien dan


pasien

: Mahasiswa
G. :DosenKegiatan
Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
1. 2 Menit Pembukaan :
a. Memberi salam a. Membalas salam
b. Perkenalan b. Mendengarkan
c. Menjelaskan pokok c. Menyimak
bahasan
d. Menjelaskan tujuan d. Menyimak
penyuluhan
2. 15 Menit Isi :
a. Mahasiswa a. Memperhatikan
menyampaikan materi penjelasan
b. Mahasiswa b. Mengajukan
memberikan pertanyaan
kesempatan untuk
bertanya
c. Mahasiswa menjawab c. Mendengarkan
pertanyaan jawaban
d. Mahasiswa membuat d. Mendengarkan
kesimpulan kesimpulan
3. 3 Menit Penutup :
a. Evaluasi a. Merespon
b. Salam penutup b. Membalas salam

H. Kriteria Hasil
1. Jelaskan pengertian Mioma Uteri.
2. Sebutkan penyebab Mioma Uteri.
3. Sebutkan gejala Mioma Uteri.
4. Sebutkan komplikasi Mioma Uteri.
5. Sebutkan penanganan Mioma Uteri.
6. Sebutkan pencegahan perawatan luka post operasi Mioma Uteri.
I. Evaluasi
1. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian Mioma Uteri.
2. Pasien dan keluarga mampu menyebutkan penyebab Mioma Uteri.
3. Pasien dan keluarga mampu menyebutkan gejala Mioma Uteri.
4. Pasien dan keluarga mampu menyebutkan komplikasi Mioma Uteri.
5. Pasien dan keluarga mampu menyebutkan penanganan Mioma Uteri.
7. Pasien dan keluarga mampu menyebutkan pencegahan perawatan luka post
operasi Mioma Uteri.
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian
Mioma Uteri adalah tumor jinak yang berasal dari jaringan ikat pada uterus
yang paling sering dijumpai pada wanita di atas usia 30 tahun (Irianto, 2015).
B. Penyebab
1. Estrogen
2. Progesteron
3. Hormone pertumbuhan (growth hormone)

C. Gejala
Gejala adanya mioma uteri dapat berupa perdarahan abnormal nyeri dan
adanya tanda penekanan seperti merasa ingin buang air kecil atau kesulitan
buang air besar., tergantung pada besar kecilnya tumor yang terbentuk.
Adanya gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan (pada wanita
yang sedang hamil). Intertilitas dan abortus juga merupakan gejala yang
ditimbulkan mioma uteri (Nurafif & Hardi, 2013).
D. Komplikasi (Manuaba, 2015)
1. Leiomiosarkoma
2. Nekrosis (kematian jaringan).
3. Torsi.
E. Penanganan
Terapi yang diberikan tergantung dari kondisi mioma yang ada
1. Berdasarkan letak besar dan kecilnya untuk menentukan pembedahan yang
akan dilakukan (selain dengan metose pemberian obat atau hormonal).
2. Pembedahan melalui vagina atau perut dengan miomektomi
(pengangkatan tumor yang masih kecil) atau histerekromi (pengangkatan
rahim pada kondisi tumor yang besar).
F. Pencegahan perawatan luka post operasi
Untuk menyesuaikan kondisi fisik dan keadaan luka post operasi dapat di
lakukan mencegah timbulnya komplikasi seperti perdarahan dan infeksi,
yaitu :
1. Meningkatkan asupan nutrisi.
2. Mengendalikan nyeri (tidak cemas atau takut).
3. Hindari mengejan.
4. Mengangkat barang.
5. Melakukan hubungan seksual.
6. Mengendarai kendaraan bermotor ≥ 2 bulan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai