ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN BY. NY. R DENGAN ASFIKSIA DI BANGSAL AN-NUR
RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
Disusun Oleh:
Erriza Anggoro Widyastuti, S.Kep.
223203107
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN BY. NY. R DENGAN ASFIKSIA DI BANGSAL AN-NUR
RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
Disusun Oleh:
Erriza Anggoro Widyastuti, S.Kep.
223203107
I. IDENTITAS DATA
Nama : By. Ny. R
Tempat/tanggal lahir : Bantul, 14 Juni 2023
Nama Ayah/Ibu : Tn. L / Ny. R
Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta
Pendidikan Ayah : SMK
Pekerjaan Ibu : Tidak bekerja
Pendidikan ibu : Ibu rumah tangga
Alamat : Tegalgendu, Yogyakarta
Agama : Islam
2 Natal
▪ Awal Persalinan : Jam 09.00 WIB, pembukaan 3
▪ Lama persalinan : ± 5 jam
▪ Komplikasi persalinan : Tidak ada
▪ Terapi yang diberikan : Tidak ada
▪ Cara melahirkan : pervaginam Caesar
Lain-lain : -
▪ Tempat melahirkan :
Rumah bersalin Rumah Rumah sakit
3 Postnatal
▪ Usaha napas
Dengan bantuan Tanpa bantuan
▪ Kebutuhan resusitasi
Jenis dan lamanya dari 1-5 menit : suction sekret yang terdapat di hidung
dan mulut ±10 detik
▪ Obat-obatan yang diberikan pada neonatus : Inj. Vit. K, Inj. HB0,
Ampicilin dan Gentamicin
▪ Interaksi orang tua dan bayi
− Kualitas : Bayi saat lahir tidak menangis dan warna kulit kebiruan.
Bayi dari klinik bersalin segera di berikan tindakan dan di rujuk ke RSU
PKU Muhammadiyah Bantul karena nilai APGAR Score <3.
− Lamanya : ±1 jam
▪ Keluarnya urin atau BAB
Ada Tidak
Skor APGAR
NO. KRITERI 0 1 2
V. GENOGRAM
Keterangan :
: Laki –laki : Pasien
: Perempuan
c
Pasien
c akan tinggal bersama orang kedua orang tuanya (ayah dan ibu) serta
kakak laki-lakinya yang masih berusia 4 tahun.
c
VI. RIWAYAT SOSIAL
v
1. Sistem pendukung/keluarga terdekat yang dapat dihubungi : Suami,
Orangtua
2. Hubugan orangtua dengan bayi:
▪ Memeluk : ya tidak
▪ Menyentuh : ya tidak
▪ Berbicara : ya tidak
▪ Berkunjung : ya tidak
▪ Kontak mata : ya tidak
3. Problem sosial yang penting : Tidak Ada
Kurangnya sistem pendukung sosial
Perbedaan bahasa
Riwayat penyalahgunaan zat adiktif (obat-obatan)
Lingkungan rumah yang kurang memadai
Keuangan
4. Status cairan
ASI diberikan 1 cc/jam menggunakan infus pump.
5. Aktivitas
Bayi tidak menangis, tonus otot lemah pergerakan jarang dan harus di
berikan rangsangan nyeri.
6. Terapi Medis
Nama Obat Dosis Indikasi
▪ Tanda vital :
S : 37,3°C N : 152x/menit
RR : 40x/menit SpO2 : 97%
Saat lahir Saat ini
1. Berat badan 2700 gram 2655 gram
2. Panjang badan 47 cm 47 cm
3. Lingkar kepala 35 cm 35 cm
2. Beri tanda cek pada istilah yang tepat dari data-data di bawah ini.
Gambarkan semua temuan abnormal secara objektif, gunakan kolom
komentar bila perlu
a. Refleks
Moro Grasping Rooting
Babinski Sucking Tonic Neck
b. Tonus/aktivitas
▪ aktif tenang Letargis
Kejang
▪ Menangis keras Lemah Melengking
Sulit menangis
c. Kepala/leher
▪ Fontanel anterior
Lunak Tegas Datar
Menonjol Cekung
▪ Sutura sagitalis
Tepat Terpisah Menjauh
▪ Gambaran wajah
Simetris Asimetris
▪ Molding
Caput succadenum Chepalhematom
d. Mata
Bersih Sekresi
e. THT
▪ Telinga
Normal Abnormal
▪ Hidung
Bilateral Obstruksi Cuping hidung
▪ Palatum
Normal Abnormal
f. Abdomen
▪ Lunak Tegas Datar Kembung
▪ Lingkar perut : 30 cm
g. Toraks
▪ Simetris Asimetris Retraksi : Tidak ada
h. Paru-paru
▪ Suara napas : simetris kanan kiri asimetris
Bersih Ronchi Rales Secret
▪ Bunyi napas
Terdengar di semua lapang paru Tidak terdengar
▪ Respirasi
Spontan
Sungkup/boxhead (VCap FiO2 35%)
Lain-lain, sebutkan Tidak ada
i. Jantung
▪ Bunyi normal Murmur Lain-lain
▪ Nadi perifer
Kuat Lemah Tidak ada
Brakial kanan √ - -
Brakial kiri √ - -
Femoral kanan √ - -
Femoral kiri √ - -
j. Ekstremitas
▪ Semua ekstremitas gerak ROM terbatas tdk dpt dikaji
▪ Ekstremitas atas dan bawah
Simetris Asimetris
k. Umbilikus
Normal
Inflamasi
l. Genital
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
Kelamin : normal Tidak normal
m. Anus
Normal Atresia Ani
n. Spina
Normal Spina Bipida
o. Kulit
▪ Warna Pink Pucat Jaundice
▪ Rash/kemerahan
▪ Tanda lahir : Tidak ada
p. Suhu
▪ Lingkungan :
Penghangat radian Boks terbuka
Inkubator
▪ Suhu kulit : 37,3°C
ANALISA DATA
DO:
1. BBLC, CB, SMK, SC a/i presbo
polihidramnion asfiksia berat
2. Pasien tampak ada otot bantu pernafasan
(retraksi dada)
3. Respirasi irregular dan menurun
4. Rontgen thorax: mengarah aspirasi dan
besar cor normal
5. Vital sign:
S : 37,3 oC
RR : 29-45 x/menit
N : 152 x/menit
SPO2 : 97%
2. DS: - Ikterik Neonatus
DO: Neonatus
1. Hasil pemeriksaan bilirubin (D.0024)
Bill total: 17,02 mg/dl
Bill direk: 0,31 mg/dl
2. Kulit bayi tampak kuning
3. Membrane mukosa tampak kuning
4. Sklera kuning
5. BAK warna kuning
6. Vital sign:
S : 37,3 oC
RR : 29-45 x/menit
N : 152 x/menit
7. SPO2 : 97%
1. Pola nafas tidak efektif dengan kondisi klinis terkait asfiksia berat
2. Ikterik neonates dengan kondisi klinis terkait neonatus
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
1 Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x7 Pemantauan Respirasi (I.01014)
efektif dengan jam, diharapakan pola nafas tidak efektif menurun Observasi
kondisi klinis terkait dengan kriteria hasil : - Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya nafas
asfiksia berat Pola Nafas (L.01004) - Monitor pola nafas
1. Ventilasi semenit dari cukup menurun (2) menjadi - Monitor kemampuan batuk efektif
sedang (3) - Monitor adanya produksi sputum
2. Kapasitas vital dari cukup menurun (2) menjadi - Monitor adanya sumbatan jalan nafas
sedang (3) - Auskultasi bunyi nafas
3. Tekanan inspirasi dari cukup menurun (2) - Monitor saturasi oksigen
menjadi sedang (3) - Monitor hasil x-ray thorax
4. Dispnea dari meningkat (1) menjadi cukup Terapeutik
meningkat (2) - Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
5. Penggunaan otot bantu nafas dari meningkat (1) pasien
menjadi cukup meningkat (2) - Dokumentasikan hasil pemantauan per 3 jam
6. Frekuensi nafas dari cukup memburuk (2) Edukasi
menjadi cukup membaik (4) - Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
7. Kedalaman nafas dari cukup memburuk (2) - Informasikan hasil pemantauan
menjadi cukup membaik (4)
2. Ikterik neonates Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 Fototerapi Neonatus (I.03091)
dengan kondisi klinis jam diaharapkan ikterik neonates menurun dengan Observasi
terkait neonatus kriteria hasil : - Monitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
Integritas Kulit dan Jaringan (L.14125) - Identifikasi kebutuhan cairan sesuai dengan usia gestasi
1. Elastisitas dari sedang (3) menjadi cukup dan berat badan
meningkat (4) - Monitor suhu dan tanda vital setiap 3 jam sekali
2. Hidrasi dari cukup menurun (2) menjadi cukup - Monitor efek samping terapi (hipertermi, diare, rush
meningkat (4) pada kulit, penurunan berat badan ≥8-10%)
3. Perfusi jaringan dari sedang (3) menjadi cukup
Terapeutik
meningkat (4)
- Siapkan lampu foto terapi dan ikubator
4. Kerusakan jaringan dari cukup meningkat (2)
- Lepaskan pakaian bayi kecuali popok
menjadi cukup menurun (4)
- Berikan penutup mata (eye protector) pada bayi
5. Pimentasi abnormal dari cukup meningkat (2)
- Ukur jarak antara lampu dan permukaan kulit bayi
menjadi cukup menurun (4)
(30cm atau tergantung spesifikasi lampu)
6. Suhu kulit dari cukup memburuk (2) menjadi
- Biarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi
cukup membaik (4)
- Ganti segera alas dan popok bayi jika BAB dan BAK
- Gunakan linen berwarna putih agar memantulkan
cahaya sebanyak mungkin
Edukasi
- Anjurkan ibu menyusui sekitar 20-30 menit
- Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan darah vena bilirubin firek dan
indirek
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI KE 1
Diagnosa Tgl/ Jam Implementasi Evaluasi Paraf
Pola nafas tidak 19-06-2023 - Memonitor frekuensi, irama, kedalaman, dan 19-06-2023 (20.00 WIB)
efektif dengan 14.00 upaya nafas S:
kondisi klinis terkait - Memonitor pola nafas - Ibu mengatakan memahami kondisi bayinya
asfiksia berat - Memonitor adanya produksi sputum dan menerima perawatan yang diberikan Erriza A. W.
- Memonitor adanya sumbatan jalan nafas selama di RS
- Memonitor saturasi oksigen O:
- Memonitor hasil x-ray thorax - KU lemah, Sopor
- Megatur interval pemantauan respirasi sesuai - Pola nafas irregular 40-45x/menit
kondisi pasien - Terdapat otot bantu pernafasan (retraksi
- Mendokumentasikan hasil pemantauan per 3 jam dada)
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan - Terpasang VCaap FiO2 35% PEEP 5
- Menginformasikan hasil pemantauan - Dilakuka suction untuk mengeluarkan
sputum yang tertahan dalam mulut
- Rontgent Thorax: mengarah aspirasi dan
besar cor normal
- Vital Sign:
J. 15 : S: 37,5˚C; N: 142x/menit; RR:
44x/menit; SpO2: 99%
J. 18 : S: 37,2˚C; N: 131x/menit; RR:
42x/menit; SpO2: 99%
A:
Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi
P:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 7
jam diharapkan:
- Ventilasi semenit menjadi sedang (3)
- Kapasitas vital menjadi sedang (3)
- Tekanan inspirasi menjadi sedang (3)
- Dispnea menjadi cukup meningkat (2)
- Penggunaan otot bantu nafas menjadi cukup
meningkat (2)
- Frekuensi nafas menjadi cukup membaik (4)
- Kedalaman nafas menjadi cukup membaik
(4)
Lanjutkan intervensi :
- Monitor pola pola nafas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor produksi sputum
Ikterik neonates 19-06-2023 - Memonitor ikterik pada sklera dan kulit bayi 19-06-2023 (20.00 WIB)
dengan kondisi klinis 14.00 - Mengidentifikasi kebutuhan cairan sesuai dengan S:
terkait neonatus usia gestasi dan berat badan - Ibu mengatakan memahami manfaat
- Memonitor suhu dan tanda vital setiap 3 jam diberikan terapi Erriza A. W.
sekali O:
- Memonitor efek samping terapi (hipertermi, - Pasien terpasang infus pump D10% 6cc/jam
diare, rush pada kulit, penurunan berat badan ≥8- - Asupan ASI 1 cc/jam
10%) - Warna kuning pada badan, kuning pada
- Menyiapkan lampu foto terapi dan ikubator mukosa berkurang
- Melepaskan pakaian bayi kecuali popok - Memastikan mata dan kelamin tertutup agar
- Memberikan penutup mata (eye protector) pada tidak terkena radiasi fototerapi
bayi - Hasil pemeriksaan bilirubin
- Mengukur jarak antara lampu dan permukaan Bill total: 17,02 mg/dl
kulit bayi (30cm atau tergantung spesifikasi
Bill direk: 0,31 mg/dl
lampu)
- Membiarkan tubuh bayi terpapar sinar fototerapi - Vital Sign:
- Mengganti segera alas dan popok bayi jika BAB J. 15 : S: 37,5˚C; N: 142x/menit; RR:
dan BAK 44x/menit; SpO2: 99%
- Menggunakan linen berwarna putih agar J. 18 : S: 37,2˚C; N: 131x/menit; RR:
memantulkan cahaya sebanyak mungkin 42x/menit; SpO2: 99%
- Kolaborasi pemeriksaan darah vena bilirubin A:
firek dan indirek Masalah ikterik neonatus belum teratasi
P:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 7
jam diharapkan:
- Elastisitas menjadi cukup meningkat (4)
- Hidrasi menjadi cukup meningkat (4)
- Perfusi jaringan menjadi cukup
meningkat (4)
- Kerusakan jaringan menjadi cukup
menurun (4)
- Pimentasi abnormal menjadi cukup
menurun (4)
- Suhu kulit menjadi cukup membaik (4)
Lanjutkan Intervensi:
Terapi Fototerapi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI KE 2
Diagnosa Tgl/ Jam Implementasi Evaluasi Paraf
Pola nafas tidak 20-06-2023 - Memonitor frekuensi, irama, kedalaman, 20-06-2023 (14.00 WIB)
08.00 dan upaya nafas S: -
efektif dengan
- Memonitor pola nafas O:
kondisi klinis terkait - Memonitor adanya produksi sputum - KU lemah, Sopor Erriza A. W.
- Memonitor adanya sumbatan jalan nafas - Pola nafas irregular 35-45x/menit
asfiksia berat
- Memonitor saturasi oksigen - Masih terdapat otot bantu pernafasan (retraksi
- Megatur interval pemantauan respirasi dada)
sesuai kondisi pasien - Terpasang VCaap FiO2 35% PEEP 5
- Mendokumentasikan hasil pemantauan - Dilakuka suction untuk mengeluarkan sputum
per 3 jam yang tertahan dalam mulut
- Menjelaskan tujuan dan prosedur - Vital Sign:
pemantauan J. 9 : S: 36,8˚C; N: 147x/menit; RR:
1. Menginformasikan hasil pemantauan 44x/menit; SpO2: 97%
J. 12 : S: 37,0˚C; N: 144x/menit; RR:
39x/menit; SpO2: 99%
A:
Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi
P:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 7 jam
diharapkan:
- Ventilasi semenit menjadi sedang (3)
- Kapasitas vital menjadi sedang (3)
- Tekanan inspirasi menjadi sedang (3)
- Dispnea menjadi cukup meningkat (2)
- Penggunaan otot bantu nafas menjadi cukup
meningkat (2)
- Frekuensi nafas menjadi cukup membaik (4)
- Kedalaman nafas menjadi cukup membaik (4)
Lanjutkan intervensi :
- Monitor pola pola nafas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor produksi sputum
Ikterik neonates 20-06-2023 - Memonitor ikterik pada sklera dan kulit 20-06-2023 (14.00 WIB)
08.00 bayi S: -
dengan kondisi klinis
- Mengidentifikasi kebutuhan cairan sesuai O:
terkait neonatus dengan usia gestasi dan berat badan - Pasien terpasang infus pump D10% 6cc/jam Erriza A. W.
- Memonitor suhu dan tanda vital setiap 3 - Asupan ASI 1 cc/jam
jam sekali - Badan masih berwarna kuning, kuning pada
- Memonitor efek samping terapi mukosa berkurang
(hipertermi, diare, rush pada kulit, - Memastikan mata dan kelamin tertutup agar
penurunan berat badan ≥8-10%) tidak terkena radiasi fototerapi
- Menyiapkan lampu foto terapi dan - Vital Sign:
ikubator J. 9 : S: 36,8˚C; N: 147x/menit; RR:
- Melepaskan pakaian bayi kecuali popok 44x/menit; SpO2: 97%
- Memberikan penutup mata (eye J. 12 : S: 37,0˚C; N: 144x/menit; RR:
protector) pada bayi 39x/menit; SpO2: 99%
- Mengukur jarak antara lampu dan A:
permukaan kulit bayi (30cm atau Masalah ikterik neonatus belum teratasi
tergantung spesifikasi lampu) P:
- Membiarkan tubuh bayi terpapar sinar Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 7 jam
fototerapi diharapkan:
- Elastisitas menjadi cukup meningkat (4)
- Mengganti segera alas dan popok bayi - Hidrasi menjadi cukup meningkat (4)
jika BAB dan BAK - Perfusi jaringan menjadi cukup meningkat (4)
- Menggunakan linen berwarna putih agar - Kerusakan jaringan menjadi cukup menurun
memantulkan cahaya sebanyak mungkin (4)
- Pimentasi abnormal menjadi cukup menurun
(4)
- Suhu kulit menjadi cukup membaik (4)
Lanjutkan Intervensi:
Terapi Fototerapi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI KE 3
Diagnosa Tgl/ Jam Implementasi Evaluasi Paraf
Pola nafas tidak 21-06-2023 - Memonitor frekuensi, irama, kedalaman, 21-06-2023 (14.00 WIB)
08.00 dan upaya nafas S: -
efektif dengan
- Memonitor pola nafas O:
kondisi klinis terkait - Memonitor adanya produksi sputum - KU lemah, Somnolen; bayi mulai membuka Erriza A. W.
- Memonitor adanya sumbatan jalan nafas mata sebentar dan gerakan sedikit jika ada
asfiksia berat
- Memonitor saturasi oksigen rangsangan sentuhan
- Megatur interval pemantauan respirasi - Pola nafas irregular 35-45x/menit
sesuai kondisi pasien - Masih terdapat otot bantu pernafasan (retraksi
- Mendokumentasikan hasil pemantauan dada)
per 3 jam - Terpasang VCaap FiO2 35% PEEP 5
- Menjelaskan tujuan dan prosedur - Dilakuka suction untuk mengeluarkan sputum
pemantauan yang tertahan dalam mulut
2. Menginformasikan hasil pemantauan - Vital Sign:
J. 9 : S: 36,9˚C; N: 145x/menit; RR:
45x/menit; SpO2: 97%
J. 12 : S: 37,0˚C; N: 148x/menit; RR:
42x/menit; SpO2: 99%
A:
Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi
P:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 7 jam
diharapkan:
- Ventilasi semenit menjadi sedang (3)
- Kapasitas vital menjadi sedang (3)
- Tekanan inspirasi menjadi sedang (3)
- Dispnea menjadi cukup meningkat (2)
- Penggunaan otot bantu nafas menjadi cukup
meningkat (2)
- Frekuensi nafas menjadi cukup membaik (4)
- Kedalaman nafas menjadi cukup membaik (4)
Lanjutkan intervensi :
- Monitor pola pola nafas
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor produksi sputum
Ikterik neonates 21-06-2023 - Memonitor ikterik pada sklera dan kulit 21-06-2023 (14.00 WIB)
08.00 bayi S: -
dengan kondisi klinis
- Mengidentifikasi kebutuhan cairan sesuai O:
terkait neonatus dengan usia gestasi dan berat badan - Pasien terpasang infus pump D10% 6cc/jam Erriza A. W.
- Memonitor suhu dan tanda vital setiap 3 - Asupan ASI 1 cc/jam
jam sekali - Warna kuning pada kulit mulai berkurang,
- Memonitor efek samping terapi kuning pada mukosa berkurang
(hipertermi, diare, rush pada kulit, - Memastikan mata dan kelamin tertutup agar
penurunan berat badan ≥8-10%) tidak terkena radiasi fototerapi
- Menyiapkan lampu foto terapi dan - Vital Sign:
ikubator J. 9 : S: 36,9˚C; N: 145x/menit; RR:
- Melepaskan pakaian bayi kecuali popok 45x/menit; SpO2: 97%
- Memberikan penutup mata (eye J. 12 : S: 37,0˚C; N: 148x/menit; RR:
protector) pada bayi 42x/menit; SpO2: 99%
- Mengukur jarak antara lampu dan A:
permukaan kulit bayi (30cm atau Masalah ikterik neonatus belum teratasi
tergantung spesifikasi lampu) P:
- Membiarkan tubuh bayi terpapar sinar Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 7 jam
fototerapi diharapkan:
- Mengganti segera alas dan popok bayi - Elastisitas menjadi cukup meningkat (4)
jika BAB dan BAK - Hidrasi menjadi cukup meningkat (4)
- Menggunakan linen berwarna putih agar - Perfusi jaringan menjadi cukup meningkat (4)
memantulkan cahaya sebanyak mungkin - Kerusakan jaringan menjadi cukup menurun
(4)
- Pimentasi abnormal menjadi cukup menurun
(4)
- Suhu kulit menjadi cukup membaik (4)
Lanjutkan Intervensi:
Terapi Fototerapi