Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

SISTEM PAKAR
SEMESTER GENAP T.A 2020/2021

LAPORAN PROYEK AKHIR

DISUSUN OLEH :

NIM : 123180012
123180021
123180087
NAMA : FAIZ FAZA FIRDAUS
AHLAQ BUDIASA
YONES FERNANDO
KELAS : B
DOSEN PENGAMPU : SHOFFAN SAIFULLAH, S.Kom., M.Kom.

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penyusun dapat menyelesaikan laporan proyek akhir Mata Kuliah Sistetm Pakar yang
berjudul "Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Tumor". Laporan ini berisi tentang proyek akhir
yang kami pillih dari hasil pembelajaran kami selama perkuliahan berlangsung.

Tidak lupa ucapan Terima kasih kepada dosen pengampu yang selalu membimbing
dan memberikan materi dalam melaksanakan perkuliahan dan dalam menyusun laporan
proyek akhir ini. Penyusun menyadari bahwa laporan proyek akhir ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karenanya, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penyusun
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Atas perhatian dari semua pihak yang membantu penulisan ini, kami ucapkan terima
kasih. Semoga laporan ini bermanfaat dan dapat dipergunakan seperlunya.

Yogyakarta, 21 Juni 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Otak merupakan organ vital yang mengatur seluruh proses masing-masing bagian
tubuh dalam kehidupan seorang manusia. Tanpa otak manusia tidak dapat menjalani
aktifitasnya sehari-hari, baik mulai dari bernafas maupun melakukan pekerjaan berat lainnya.
Secara garis besar otak terdiri dari tiga bagian yakni otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebellum), dan batang otak (brain stem). Ruang antar bagian otak terisi oleh cairan otak
(cerebrospital fruid), sedangkan bagian luarnya terlindungi oleh tiga lapisan selaput otak
(maninges) plus tulang tengkorak. Sama halnya dengan bagian tubuh manusia yang lainnya,
otak juga bisa terkena tumor atau kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau
abnormal yang bukan radang. Berdasarkan golongannya tumor dibedakan menjadi dua, yaitu
tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak pada otak tumor akan sangat membahayakan,
dibandingkan tumor jinak dibagian tubuh lainnya. Oleh karena itu harus jeli dalam menyikapi
setiap gejala-gejala yang dirasakan, untuk pendeteksian secara dini. Kehadiran dari gejala
tumor otak seringkali diabaikan , dimana sebenarnya gejala tersebut merupakan gejala awal
dari tumor otak, seperti nyeri kepala. Nyeri kepala merupakan salah satu gejala awal dari
adanya tumor di otak, namun gejala tersebut harus disertai dengan gejala lain dikarenakan
banyaknya prevalensi nyeri kepala yang bukan saja hanya pada penderita tumor otak. Ada
juga beberapa gejala lain yang juga dirasakan oleh yang bukan penderita tumor otak, seperti
kejang-kejang dan muntah-muntah. Kejang-kejang merupakan gejala awal yang sering
dijumpai pada lebih dari 50% penderita tumor otak. Sebagai orang awam dalam mendiagnosa
suatu penyakit tentu saja dibutuhkan jasa dari dokter yang merupakan pakar dibidang medis.
Namun seorang dokter sulit sekali untuk ditemui pada daerah terpencil, apalagiI - 2 dokter
spesialis syaraf yang masih jarang ditemui. Untuk menemui dokter tersebut tidak luput dari
jarak tempuh yang jauh dan juga biaya yang cukup besar. Sedangkan tumor ini akan semakin
berkembang jika tidak ada tindakan pencegahan perkembangan yang dilakukan oleh
penderitanya.
Untuk mengatasi masalah yang diatas, keberadaan sistem pakar diharapkan dapat
membantu orang awam dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang kompleks, dimana
membutuhkan keahlian ataupun pengalaman dari seorang pakar/ahli. Dalam hal ini peran
pakar/ahli sangat diandalkan untuk mendiagnosa pasien berapa persen terkan penyakit tumor
otak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana implementasi metode Certainty Factor pada sistem pakar untuk diagnosis
tumor otak?
2. Bagaimana cara mereancang sistem pakar untuk diagnosis tumor otak?
3. Bagaimana menghasilkan informasi untuk diagnosis tumor otak menggunakan web?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam penyusunan ini adalah sebagai berikut:
1. Mempermudah mendiagnosis tumor otak menggunakan metode Certainty Factor
berbasis web.
2. Menghasilkan aplikasi sistem pakar yang dapat membantu berapa persen kita
mengalami serangan tumor otak.
3. Membuat aplikasi yang mudah dimengerti oleh pengguna.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penulisan sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui berapa persen pasien terkena tumor otak.
2. Dapat mengetahui gejala apa saja yang bisa menyebabkan tumor otak.
.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pakar

Sistem pakar adalah sebuah sistem yang menggunakan pengetahuan seorang manusia
dimana pengetahuan tersebut dimasukkan kedalam sebuah komputer dan kemudian
digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya membutuhkan
kepakaran atau keahlian manusia. Sistem pakar memberikan pertanyaan berupa fakta-
fakta dan dapat membuat inferensi hingga menghasilkan suatu kesimpulan
khusus.Dengan sistem pakar ini, orang bukan pakar dapat menyelesaikan masalah yang
rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli.

Sistem pakar bukan bertujuan untuk menggantikan kedudukan seorang pakar/ahli,


melainkan untuk memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman dari seorang pakar
agar dapat dimanfaatkan oleh yang bukan pakar dan pakar itu sendiri.

2.2 Tumor Otak

Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak(benigna) ataupun
ganas(maligna), membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala(intra cranial) atau di
sumsum tulang belakang(medulla spinalis). Tumor susunan saraf pusat ditemukan sebanyak
± 10% dari neoplasma seluruh tubuh, dengan frekuensi 80% terletak pada intracranial dan
20% di dalam kanalis spinalis.

Diagnosa tumor otak dilakukan berdasarkan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan


penunjang yakni pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi.Tumor otak dan tumor sumsum
tulang belakang dapat menyerang segala usia dan tidak ada perbedaan antara laki-laki dengan
perempuan dengan tanda-tanda atau gejala klinis yang dijumpai dikarenakan gangguan fungsi
akibat adanya pembengkakan otak dan peninggian tekanan dalam tengkorak kepala.

2.2.1 Klasifikasi Tumor Otak


Tumor-tumor selalu bertumbuh sebagai sebuah massa yang berbentuk bola tetapi juga
dapat tumbuh menyebar, masuk kedalam jaringan. Tumor otak jarang menyebar keluar
sistem saraf pusat, tetapi tumor dari tubuh bagian lain yang sering menyebar ke otak, seperti
dari paru-paru, payudara serta saluran gastrointestinal bagian bawah lainnya.
2.2.2 Diagnosis

Setiap pasien yang dicurigai menderita lesi intrakranial harus menjalani evaluasi
medis lengkap dengan perhatian khusus pada pemeriksaan neurogik.Pemeriksaan diagnostik
spesifik dilakukan setelah pemeriksaan neurogik dan dimulai dari tindakan non-invasif yang
menimbulkan risiko terkecil sampai tindakan yang mempergunakan teknik invasive dan lebih
berbahaya. Pemeriksaan radiografitengkorak memberikan informasi berharga mengenai
struktur tulang, penebalan, dan klasifikasi; posisi kelenjar pinealis yang mengalami
klasifikasi; dan posisi sela tursika.EEG memberi informasi mengenai Angiografi otak
merupakan suatu tindakan invasive yang membantu menentukan diagnosis akhir dan
membantu dokter dalam menetukan pengobatan yang sesuai.Diagnosis tumor otak sangat
terbantu oleh penggunaan MRI dan CT- Scan.Tindakan-tindakan ini sekarang selalu tersedia
dan menjadi tindakan diagnostik pilihan, menggantikan teknik-teknik invasive.

2.3 Certainty Factor

Metode certainty factor digunakan ketika menghadapi suatu masalah yang


jawabannya belum pasti. Ketidakpastian ini bisa merupakan probabilitas. Metode ini
diperkenalkan pertama kali oleh Shortlife dan Buchanan pada tahun 1970-an. Mereka
menggunakan metode ini saat melakukan diagnosis dan terapi terhadap penyakit
meningitis dan infeksi darah. Konsep certainty factor diusulkan untuk
mengakomodasikan ketidakpastian seorang ahli yang sering berpikir untuk
menganalisis informasi dengan frase seperti “mungkin”, “kemungkinan”, “hampir
pasti” dan seterusnya . Metode pemilihan certainty factor cocok untuk sistem pakar
dalam penelitian ini, karena pada dasarnya metode certainty factor diasumsikan
sebagai tingkat kepercayaan pakar untuk data yang digunakan. Certainty factor
memperkenalkan konsep kepercayaan dan ketidakpercayaan . Metode ini cocok untuk
mendiagnosis sesuatu yang tidak pasti. Metode certainty factor hanya bisa mengolah
bobot dalam satu perhitungan. Untuk bobot lebih dari 2, lakukan perhitungan untuk
menghindari masalah saat bobot dihitung secara acak berarti tidak ada aturan untuk
menggabungkan bobot karena kombinasi hasil tersebut akan tetap sama. Penelitian
sebelumnya menggambarkan hasil pencarian sistem pakar menunjukkan bahwa setiap
gejala yang dipilih oleh pengguna akan mencari segala macam penyakit yang
memenuhi gejala. Jika ditemukan kongruensi antara gejala penyakitnya, maka sistem
akan menghitung nilai kombinasi CF sesuai dengan peraturan yang ada dengan basis
pengetahuan dan nilai CF yang dimasukkan oleh pengguna.

BAB III
METODE PENELITIAN
2.1 Bahan Penelitian
Bahan penelitian disini berupa knowledge sebagai pondasi dilakukannya
penelitian ini berasal dari Tinjauan Studi dari jurnal-jurnal penelitian sebelumnya,
maupun jurnal online yang berkaitan dengan penelitian dan khususnya berkaitan
dengan pengembangan perangkat lunak platform web.

2.2 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan literatur review jurnal-jurnal terkait
dengan permasalahan dan analisis basis pengetahuan. Beberapa data yang diolah
dikumpulkan berdasarkan gejala. Sesudah data yang diperoleh dijadikan aturan
dengan menggunakan metode certainty factor. Kemudian aturan tersebut dimasukkan
kedalam basis pengetahuan (knowledge base).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan Rule Based

Dari informasi yang didapat, fakta yang ada diubah menjadi aturan (rule) berdasarkan
9 gejala . Berdasarkan penyakit tersebut dihasilkan 11 aturan dan dibuat berdasarkan
domain pengaturan pakar.

Kode Gejala Nama Gejala


P001 Masalah Indra Pendengaran
P002 Penglihatan Kabur
P003 Kesemutan dan Mati Rasa di Lengan dan Kaki
P004 Kejang
P005 Gangguan Ingatan
P006 Mual dan Muntah Tanpa Sebab
P007 Sakit Kepala Secara Bertahap
P008 Gangguan Keseimbangan, Kesulitan saat Bergerak
Tabel 4.1 Nama Gejala

No Gejala Bobot
P001 0.3
P002 0.3
P003 0.4
P004 0.4
P005 0.6
P006 0.2
P007 0.6
P008 0.8
Tabel 4.2 Bobot Gejala
No. Keterangan Bobot Keyakinan
1 Tidak Yakin 0
2 Tidak Tahu 0.2
3 Sedikit Yakin 0.4
4 Cukup Yakin 0.6
5 Yakin 0.8
6 Sangat Yakin 1
Tabel 4.3 Bobot Keyakinan User

No Aturan Nama Aturan


R1 IF Sakit Kepala secara bertahap semakin sering dan semakin parah THEN
Tumor
R2 IF Gangguan ingatan THEN Tumor
R3 IF Kejang THEN Presentasenya 0,4
R4 IF Gangguan keseimbangan dan kesulitan daat bergerak THEN glioma
R6 IF Mual dan muntah tanpa sebab THEN Meningioma
R7 IF Gangguan penglihatan seperti penglihatan kabur dan lain- lain THEN
Meningioma
R8 IF Kesemutan dan mati rasa di lengan dan kaki THEN Neuroma
R9 IF Masalah yang berhubungan dengan indra pendengaran THEN Neuroma
R10 IF Gangguan keseimbangan dan kesulitan daat bergerak THEN Neuroma
R11 IF Sakit Kepala secara bertahap demakin sering dan demakin parah THEN
Charipharyngioma
R12 IF Gangguan penglihatan seperti penglihatan kabur dan lain- lain THEN
Chariopharyngioma
Tabel 4.4 Rule yang dibangun
4.2 Metode Penerapan Certainty Factor

Dalam sistem pakar yang dibangun penelusuran menggunakan adalah certainty factor,
apabila bagian premis (jika) terpenuhi maka bagian konklusi (maka) juga akan bernilai
benar. Berikut langkah – langkah penelusuran :

Langkah 1 : memasukan nama user

Langkah 2 : mengajukan pertanyaan pertanyaan terkait gejala kepada user

Langkah 3 : lalu user memasukan nilai atau tingkat keyakinan terhadap suatu gejala

Langkah 4 : memeriksa rule berdasarkan fakta pada short term memory menggunakan
metode certainty factor.

Langkah 5 : jika rule ditemukan maka konklusi rule ditampung pada short term memory

Langkah 6 : memberikan presentase kepada user kemungkinan tumor otak dengan


menggunakan certainty factor.

4.3 Perancangan Sistem

Adapun proses yang disusun berdasarkan fitur yang dibuat :

1) Melakukan diagnosa, proses ini menggambarkan proses diagnosa sistem pakar.


Dalam proses ini user terlebih dahulu menginputkan nilai atau tingkat keyakinan
terhadap suatu gejala yang ditampilkan. Dari jawaban yang diinputkan oleh user,
aplikasi akan menampilkan hasil kemungkinan terkena tumor otak beserta
presentase terkena tumor otak.
2) Melihat kumpulan gejala, proses ini dapat digunakan oleh user untuk menambah
wawasan mengenai gejala-gejala tumor otak yang dapat dialami oleh user . Pada
proses ini akan ditampilkan beberapa gejala yang dapat dialami oleh user.
3) User dapat melihat detail diagnosa yang dilakukan oleh aplikasi. Selain itu untuk
memudahkan user untuk mengetahui dia mengalami tumor otak atau tidak.
4.4 Tampilan Home

Gambar 4.1 Tampilan Home

Gambar 4.2 Pertanyaan Gejala


Gambar 4.3 Pertanyaan Gejala

Gambar 4.4 Pertanyaan Gejala


Gambar 4.5 Pertanyaan Gejala

Gambar 4.6 Pertanyaan Gejala


4.7 Pertanyaan Gejala

Gambar 4.8 Pertanyaan Gejala


Gambar 4.9

Gambar 4.3 Hasil Diagnosa


PENJADWALAN DAN PEMBAGIAN TUGAS

Penjadwalan

Deskripsi Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3


Penentuan Judul
Mencari Jurnal
Pembuatan Sistem
Pembuatan Laporan
Pembuatan Artikel

Pembagian Tugas

Deskripsi Anggota
Penentuan Judul Yones, Ahlaq, dan Faza
Mencari Jurnal Yones, Ahlaq, dan Faza
Pembuatan Sistem Yones, Ahlaq, dan Faza
Pembuatan Laporan Yones, Ahlaq, dan Faza
Pembuatan Artikel Yones, Ahlaq, dan Faza

Anda mungkin juga menyukai