OLEH :
NURHIDAYANTI
NIM:70900122028
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.w.t, karena dengan rahmat,
didalamnya.
dengan Tumor Paru. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan pendahuluan
yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang membacanya. Sekiranya laporan pendahuluan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
A. Defenisi......................................................................................
B. Etiologi.......................................................................................
C. Patofisiologi................................................................................
D. Menifestasiklinis .......................................................................
E. Pemeriksaan Penunjang..............................................................
F. Komplikasi ................................................................................
G. Pathway......................................................................................
A. Pengkajian..................................................................................
B. Klasifikasi Data..........................................................................
C. Kategorisasi Data.......................................................................
D. Analisa Data...............................................................................
E. Diagnosis....................................................................................
F. Intervens
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
darah otak
Paraperesis
Bedrest/mobilisasi
TINJAUAN KEPEAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan merupakan dasar proses
keperawatan diperlukan pengkajian yang cermat untuk mengenal masalah
klien agar dapat memberikan tindakan keperawatan. Keberhasilan
keperawatan sangat penting dalam pengkajian. Tahap pengkajian ini terdiri
dari komponen antara lain: anamnesis, pengumpulan data, analisa data,
perumusan diagnosa keperawatan
1. Anamnesis
Identitas klien meliputi nama, umur, pendidikan, alamat, pekerjaan,
agama, suku bangsa, tanggal dan jam masuk rumah sakit, no registrasi,
diagnosa medis.
2. Riwayat kesehatan
Perasaan lelah, nyeri abdomen (PQRST), pola eliminasi terdahulu dan
saat ini, deskripsi tentang warna, bau, dan konsistensi feses, mencakup
adanya darah dan mukus.
3. Riwayat masa lalu tentang penyakit usus inflamasi kronis atau polip
kolon, riwayat keluarga dari penyakit kolon dan terapi obat saat ini.
Kebiasaan diet diidentifikasi mencakup masukan lemak dan atau serat
serta jumlah konsumsi alkohol. Penting dikaji riwayat penurunan berat
badan.
4. Auskultasi terhadap bising usus dan palpasi untuk nyeri tekan, distensi
dan masa padat. Specimen feses diinspeksi terhadap karakter dan
adanya darah.
5. Aktivitas dan istirahat
Gejala: Kelemahan, kelelahan, malaise, cepat lelah. Insomnia, tidak
tidur semalaman karena diare. Merasa gelisah dan ansietas.
Pembatasan aktivitas/kerja sehubungan dengan efek proses penyakit.
6. Sirkulasi
Tanda: Takikardia (respon terhadap demam, dehidrasi, proses
inflamasi dan nyeri). Kemerahan, area ekimosis (kekurangan vitamin
K). Tekanan darah hipotensi, termasuk postural. Kulit/membran
mukosa: turgorburuk, kering, lidah pecah–pecah (dehidrasi/malnutrisi).
7. Integritas ego
Gejala: Ansietas, ketakutan misalnya: perasaan tak berdaya/tak ada
harapan. Faktor stress akut/kronis misalnya: hubungan dengan
keluarga dan pekerjaan, pengobatan yang mahal. Tanda: Menolak,
perhatian menyempit, depresi.
8. Eliminasi
Gejala: Tekstur feses bervariasi dari bentuk lunak sampai bau atau
berair. Episode diare berdarah tak dapat diperkirakan, hilang timbul,
sering tak dapat dikontrol (sebanyak 20-30 kali defekasi / hari);
perasaan dorongan / kram (tenesmus); defekasi darah/pus/mukosa
dengan atau tanpa keluar feses. Pendarahan per rektal. Riwayat batu
ginjal (dehidrasi). Tanda: Menurunya bising usus, tak adanya
peristaltik atau adanya peristaltic yang dapat dilihat di hemoroid, fisura
anal (25 %), fistula perianal.
9. Makanan dan cairan
Gejala: Penurunan lemak, tonus otot dan turgor kulit buruk. Membran
mukosa bibir pucat; luka, inflamasi rongga mulut. Tanda: Anoreksia,
mual dan muntah. Penurunan berat badan, tidak toleran terhadap
diit/sensitive; buah segar/sayur, produk susu, makanan berlemak.
10. Hygiene
Tanda: Ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri. Stomatitis
menunjukan kekurangan vitamin. Bau badan.
11. Nyeri dan kenyamanan
Gejala; Nyeri/nyeri tekan pada kuadran kiri bawah (mungkin hilang
dengan defekasi), titik nyeri berpindah, nyeri tekan (atritis). Tanda:
Nyeri tekan abdomen/distensi.
12. Keamanan
Gejala; Riwayat lupus eritematosus, anemia hemolitik, vaskulitis,
Arthritis (memperburuk gejala dengan eksaserbasi penyakit usus).
Peningkatan suhu 39-40°Celcius (eksaserbasi akut). Penglihatan kabur,
alergi terhadap makanan/produk susu (mengeluarkan histamine
kedalam usus dan mempunyai efek inflamasi). Tanda: Lesi kulit
mungkin ada misalnya: eritema nodusum (meningkat, nyeri tekan,
kemerahan dan membengkak) pada tangan, muka; pioderma
ganggrenosa (lesi tekan purulen/lepuh dengan batas keunguan) pada
paha, kaki dan mata kaki.
13. Interaksi social
Gejala: Masalah hubungan/peran sehubungan dengan kondisi. Ketidak
mampuan aktif dalam sosial.
14. Penyuluhan dan pembelajaran
Gejala: Riwayat keluarga berpenyakit inflamasi usus
15. Pemerikasaan fisik persistem (B1-B6)
a) Breathing (pernapasan): Biasanya ditandai dengan napas pendek
dispnea, ditandai dengan takipne dan frekuensi napas menurun.
b) Blood (Sirkulasi/kardio): Terdapat takikardi, perubahan perfusi
ditandai dengan turgor buruk, kulit pucat.
c) Brain (persarafan): Kesadaran composmentis–coma refleks
menurun d) Blader (perkemihan): Oliguria, inkontenensia,
penurunan jumlah urin akibat kurangnya intake cairan, dehidrasi.
d) Bowel (pencernaan): Ditandai dengan anoreksia, mual, muntah,
penurunan BB, tidak toleran terhadap diet, kehilangan nafsu
makan, feses bervariasi dari bentuk lunak sampai keras, diare, feses
berdarah, menurunnya bising usus.
e) Bone (muskuloskeletal): Penurunan kekuatan otot, kelemahan, dan
malaise.
B. Diagnosis dan Intervensi Keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinis tentang respon individu,
keluarga, dan komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses
kehidupan ataupun kerentanan respon terkait masalah kesehatan. Diagnosa
keperawatan yang ditemukan pada pasien dengan meningioma
1. Nyeri kronis
Diagnosis Intervensi Rasional
Manajemen nyeri
1. Nyeri kronis Observasi Observasi
Subkategori: nyeri dan kenyamanan 1. Identifikasilokasi, 1. Mengetahui lokasi, karakteristik,
Kode : D.0078 karakteristik, durasi, frekuensi, durasi, frekuensi, kualitas dan
Defenisi : kualitas dan intensitas nyeri. intensitas nyeri dari pasien
Pengalaman sensorik atau emosional yang 2. Identifikasi skala nyeri 2. Mengetahui tingkat nyeri yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan dirasakan pasien
aktual atau fungsional dengan onset 3. Identifikasi factor yang 3. Mengetahaui hal-hal yang dapat
mendadak atau lambat dan berintensitas memperberat dan memperberat ataupun
ringan hingga berat da konstan yang memperingan nyeri memperingan nyeri yang
berlangsung lebih dari 3 bulan. dirasakan pasien
Penyebab:
a. Kondisi muskoloskeletal kronis 4. Identifikasi pengaruh nyeri 4. mengetahui seberapa besar rasa
b. Kerusakan system saraf pada kualitas hidup nyeri mempengarui kualitas
c. Penekanan saraf hidup pasien
d. Infeltrasi tumor Terapeutik Terapeutik
e. Ketidakseimbangan 1. Berikan teknik 1. Mengurangi tingkat nyeri pasien/
neurotransmitter, neuromodulator, nonfarmakologis untuk mengalihkan pasien dari rasa
dan reseptor mengurangi rasa nyeri (mis. nyerinya
f. Gangguan imunitas (mis.neuropati Terapi pijat, kompres
terkait HIV, virus varicella-zoster) hangat/dingin, hypnosis,
g. Gangguan fungsi metabolic relaksasi napas dalam, terapi
h. Riwayat posisi kerja statis murattal)
i. Peningkatan indek massa tubuh 2. Kontrol lingkungan yang dapat 2. Mengurangi resiko factor yang
j. Konsisi pasca trauma mempengaruhi nyeri dapat memperberat
k. Tekanan emosional Edukasi nyeri/menimbulkan nyeri
l. Riwayat penganiayaan 1. Jelaskan penyebab, periode Edukasi
(mis.fis,psikologis,seksual) dan pemicu nyeri. 1. Memberikan informasi terkait
m. Riwayat penyalahgunaan obat/zat 2. Jelaskan strategi mengatasi nyeri yang dirasakan pasien
Tanda dan gejala nyeri 2. Membantu pasien mengatasi saat
Subjektif: 3. Anjurkan untuk memonitor rasa nyeri muncul
a. Mengeluh nyeri nyeri secara mandiri 3. Pasien dapat mengetahui sendiri
b. Merasa depresi (tertekan) karakteristik, penyebak, lokasi
c. Merasa takut mengalami ceedera saat nyeri muncul
berulang Kolaborasi Kolaborasi
Objektif 1. Kolaborasi pemberian 1. Mengurangi/ menghilangkan rasa
a. Tampak meringis analgetik, jika perlu. nyeri yang dirasakan pasien
b. Gelisah
c. Tidak mampu menuntaskan
aktivitas
d. Anoreksia
e. Polatidur beubah
2. Gangguan mobilitas fisik
Diagnosis Intervensi Rasional
Dukungan Mobilisasi
Gangguan mobilitas fisik Observasi Observasi
Subkategori: aktivitas/istirahat 1. Identifikasi adanya nyeri atau 1. Untuk mengetahui ada nyeri
Kode: D.0054 keluhan fisik lainnya pada lokasi lain
Defenisi: Terapeutik Terapeutik
Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau 1. Fasilitasi aktivitas mobilisasi 1. Untuk mengurangi resiko
lebih ekstremitas secara mandiri dengan alat bantu (mis kursi jatuh saat bergerak
Penyebab: tempat tidur)
a. Kerusakan integritas struktur tulang 2. Libatkan keluarga untuk 2. Agar keluarga paham
b. Perubahan metabolisme membantu pasien dalam bagaimana cara
c. Ketidakbugaran fisik meningkatkan pergerakan meningkatkan pergerakan
d. Penurunan kendali, massa, kekuatan otot Edukasi
e. Keterlambatan perkembangan 1. Ajarkan mobilisasi sederhana Edukasi
f. Kekakuan sendi yang harus dilakukan (mis, terapi 1. Untuk mengembalikan
g. Kontraktur relaksasi otot progresif, duduk di aktivitas pasien agar dapat
h. Malnutrisi tempat tidur, duduk di sisi tempat bergerak normal dan
i. Gangguan musculoskeletal tidur, pindah dari tempat tidur ke memenuhi kebutuhan gerak
j. Gangguan neuromuscular kursi) harian
k. Indeks massa tubuh diatas persentil ke-75
sesuai usia
l. Efek agen farmakologis
m. Program pembatasan gera
n. Nyeri
o. Kurang terpapar informasi tentang aktivitas
fisik
p. Kecemasan
q. Gangguan kognitif
r. Gangguan sensori presepsi
Gejala dan tanda
Subjektif
a. Mengeluh sulit mengerakan ekstremitas
b. Nyeri saat bergerak
c. Enggan melakukan pergerakan
d. Merasa cemas dan bergerak
Objektif
a. Kekuatan otot meurun
b. Rentang gerak ROM
c. Sendi kaku
d. Gerakan terbatas
e. Fisik lemah
3. Resiko perfusi serebral tidak efektif
Diagnosis Intervensi Rasional
Resiko perfusi serebral tidak efektif Pemantauan tekanan intrakarnial
Subkategori : sirkulasi observasi Observasi
Kode : D.0017 1. Identifikasi penyebab TIK (mis, 1. Mengatahui penyebab TIK
Defenisi lesi menempati ruang, gangguan
Berisiko mengalami penurunan silkuasi metabolisme edema serebral,
darah keotak peningkatan tekanan vena,
Faktor resiko obstruksi aliran cairan
a. Keabnormalan masa protrombin atau serebrospinal)
masa tromboplastin parsial 2. Monitor peningkatan TD 2. Mengetaui peningkatan TD
b. Penurunan kinerja ventrikal kiri 3. Monitor penurunan tingkat 3. Mengetahui tingkat
c. Aterosklerosis aorta kesadaran kesadaran
d. Diseksi arteri 4. Monitor kadar CO2 dan 4. Mengetahui kadar CO2
e. Fibrilasi arterium pertahankan dalam rentang yang pasien
f. Tumor otak diindikasikan
g. Stenosis karotis terapeutik Terapeutik
h. Miksom atrium 1. Pertahankan sterilisasi sistem 1. Mempertahankan kebersihan
i. Aneurisma serebri pemantauan sistem pemantauan
j. Cedera kepala 2. Pertahankan posisi kepala dan 2. Mencegah terjadinya
k. Hipertensi kepala leher netral peningkatan tekanan
l. Neoplasma otak 3. Atur interval pemantauan sesuai intrakarnial
m. Infrak miokard akut kondisi pasien 3. Memantau kondisi pasien
n. Penyalahgunaan zat 4. Dokumentasi hasil pemantauan 4. Bukti dan informasi yang
o. Efeksampig tindakan (mis. Tindakan dapat digunakan untuk
operasi bypass) menentukan keputusan
Kondisi klinis Edukasi Edukasi
a. Stroke 1. Jelaskan tujuan dan prosedur 1. Untuk mengetahui proses
b. Cedera kepala pemantauan dan tujuan dilakukannya
c. Aterosklerotik aortic 2. Informasikan hasil pemantauan pemantauan
d. Infark miokard akut 2. Untuk memberikan
e. Diseksi arteri informasi terkait hasil
f. Embolisme pemantauan.
g. sindrOm sick sinus
h. Neoplasma otak
i. Miksoma atrium
j. Infeksi otak (mis. Meningitis,
ensefalitis, abses serebri)
4. Defisit perawatan diri
Diagnosis Intervensi Rasional
defisit perawatan diri Dukungan perawatan diri
Subkategori : perilaku Observasi Observasi
Kode : D.0109 1. Identifikasi usia dan budaya dalam 1. Mengetahui usia dan budaya
Defenisi membantu kebersihan diri dalam membantu kebersihan diri
tidak mampu melakukan atau menyelesaikan 2. Identfikasi jenis bantuan yang 2. Mengetahu jenis bantuan
aktivitas perawatan diri. dibutuhkan perawatan diri yang dibutuhkan
penyebab : 3. Monitor kebersihan tubuh 3. Mengetahui kebersihan tubuh
a. Gangguan musculoskeletal 4. Monitor integritas kulit 4. Mengetahui adanya integritas
b. Gangguan neuromuskular kulit
c. Kelemahan Terapeutik Terapeutik
d. Gangguan psikologis dan/ atau psikotik 1. Sediakan peralatan mandi 1. Menyiapkan alat-alat mandi
e. Penurunan motivasi atau minat 2. Sediakan lingkungan yang aman dan 2. Memberi kesan aman dan
Gejala Dan Tanda nyaman nyaman kepada pasien
Objektif 3. Membantu membersihkan gigi
a. Tidak mampu mandi/mengenakan 3. Fasilitasi menggosok gigi, sesuai 4. Membantu membersihkan tubuh
pakaian/ makan/ ketoilet/berhias secara kebutuhan 5. Menjaga kebersihan diri
mandiri 4. Fasilitasi mandi, sesuai kebutuhan 6. Membantu perawatan diri sesuai
b. Minat melakukan perawatan diri kurang 5. Pertahankan kebiasaan kebersihan diri tingkat kebutuhan
Subjektif 6. Berikan bantuan sesuai tingkat Edukasi
a. Menolak melakukan perawata diri kebutuhan 1. Klien dan keluarga mengetahui
kondisi klinis terkait: manfaat menjaga kebersihan
a. Stroke Edukasi: badan
b. Cedera medulla spinalis 1. Jelaskan manfaat mandi dan dampak 2. Klien dan keluarga mengetahui
c. Depresi tidak mandi terhadap kesehatan cara memandikan klien
d. Arthritis rheumatoid 2. Ajarkan kepada keluarga cara
e. Retardasi mental memandikan pasien, jika perlu
f. Delirium deminsia
g. Gangguan amnestic
h. Skizofornia dan gangguan psikotik lain
i. Fungsi penilaian terganggu.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
HARI/TANGGAL : Rabu, 19 oktober 2022
JAM PENGKAJIAN : 09.00
PENGKAJI : NURHIDAYANTI
RUANG : Sawit Depan
1. IDENTITAS
a. PASIEN
Nama : Tn.M
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 31 thn
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Petani
Pendidikan terakhir : SD sederajat
Alamat : jl. Lengke Mamuju
No. RM :993617
Diagnostik Medis : Meningioma
Tgl masuk RS :
b. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. ND
Umur : 30 Thn
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tanggga
Alamat : Jl.lengke Mamuju
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
a) Riwayat Penyakit Sekarang
1) Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri seluruh bagian kepala
2) Imunisasi
Klien mengatakan tidak tahu jika dirinya pernah diimunisasi atau
tidak.
3) Alergi
Klien mengatakan tidak ada alergi makanan.
4) Pengalaman sakit / dirawat sebelumnya
5) Pengobatan terakhir
.
DATA GENOGRAM
G1 X X
G2 X 60
48 X
G3 22 ? ?
X X X
30 31
8 3
G1 : Klien mengatakan bahwa nenek dan kakeknya meninggal dikarena faktor usia.
G2 :Klien mengatakan bahwa bapak meninggal karena sakit stroke dan mertua meninggal karena tipoid
G3 :klien mengatakan saya dirawat karena sakit meningioma/ tumor kepala.
Keterangan:
X : Meninggal
? : umur yang tidak diketahui
3. PENGKAJIAN BIOLOGIS
a) RASA AMAN DAN NYAMAN
1) Apakah ada rasa nyeri?
Klien mengatakan nyeri dibagian kepala menjalar ke mata sebelah
kanan.
Q : Tertusuk-tusuk
R : kepala
S : Skala 8
2) ISTIRAHAT
a. Kapan dan berapa lama klien beristirahat?
Klien mengatakan istirahatnya tidak tentu, jika klien merasa
nyeri bagian kepala dia tidak bisa istirahat maupun tidur.
b. Apa kegiatan untuk mengisis waktu luang?
Klien mengatakan bahwa dia berkumpul dengan keluarga atau
menonton TV.
3) TIDUR
a. Bagaimana pola tidur klien?
Klien mengatakan selama sakit tidurnya terganggu dan bahkan
tidak bisa tidur .
c) CAIRAN
1) Berapa banyak klien minum perhari?
Klien mengatakan selama sakit minumnya hanya 1000cc
2) Minuman apa yang disukai klien dan yang biasa diminum klien?
Klien mengatakan bahwa dia hanya terbiasa mengonsumsi air
putih.
d) NUTRISI
1) Apa yang biasa di makan klien tiap hari?
Klien mengatakan bahwa dia mengonsumsi nasi, lauk pauk dan
sayuran.
2) Bagaimana pola pemenuhan nutrisi klien? Berapa kli perhari?
Klien mengatakan makan ±3 kali per hari.
9) Kekuatan gigi?
Masih normal.
2) Eliminasi Urine:
a. Apakah BAK klien teratur?
Klien mengatakan BAKnya bagus.
2) KARDIOVASKULER
a. Apakah klien cepat lelah?
Klien mengatakan bahwa dia mudah lelah.
g) PERSONAL HYGIENE
1) Bagaimana pola personal hygiene? Berapa kali mandi, gosok
gigi dll?
Istri klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien mandi
setiap hari. Semenjak masuk rumah sakit klien tidak pernah
mandi.
h) SEX
1) Apakah ada kesulitan dalam hubungan seksual?
Klien mengatakan tidak ada kesulitan hubungan seksual.
2) Konsep diri:
a. Bagaimana klien memandang dirinya?
Klien mengatakan bahwa dia mampu menjalani semua hal
yang terjadi dihidup ini.
b) Hubungan sosial:
1) Apakah klien mempunyai teman dekat?
Klien mengatakan bahwa dia mempunyai banyak teman dekat.
5. PEMERIKSAAN FISIK
a. KEADAAN UMUM
1) Kesadaran: GCS: E4, M5, V6 Composmentis
2) Kondisi klien secara umum: lemah
3) Tanda – tanda vital
TD: 128/82 mmHg RR: 18 x/I SpO2: 97 %
Nadi: 67 x/I Suhu: 36,7 oc
4) Pertumbuhan fisik: TB,BB,postur tubuh
TB : 160 cm
BB : tdk diketahui kg
IMT :
Postur tubuh baik
5) Keadaan kulit: wana, tekstur, kelaianan kulit.
Warna, tekstur kulit normal, tidak ada kelainan kulit.
b. PEMERIKSAAN CEPALO KAUDAL
1) Kepala
a) Bentuk, keadaan kulit, pertumbuhan rambut.
Bentuk kepala klien simestris, tidak ada benjolan, kulit
kepala tampak kotor, rambut tampak panjang dan kusam.
b) Mata: kebersihan, penglihatan, pupil, reflek, sklera,
konjungtiva.
Mata tampak bersih, penglihatan bagus , pupil isokor, sklera
tampak putih, kongjungtiva merah muda.
c) Telinga: bentuk, kebersihan, sekret, fungsi dan nyeri telinga?
Bentuk telinga simestris, telinga tampak bersih, klien masih
mampu mendengar dan menjawab pertanyaan yang
ditanyakan.
d) Hidung: fungsi, polip,sekret, nyeri?
Hidung tampak simestris, tidak ada benjolan, tidak sektret
dan klien mengatakan tidak ada nyeri dibagian hidung.
e) Mulut: kemampuan bicara, keadaan bibir, selaput mukosa,
warna lidah, gigi ( letak, kondisi gigi), oropharing ( bau
nafas, suara parau, dahak)
Klien mampu berbicara dengan baik, bibir simestris, mukosa
bibir agak kering, lidah merah muda, tidak ada bau napas,
tidak ada suara parau, dahak ada.
2) Leher
Bentuk, gerakan, pembesaran thyroid, kelenjar getah bening,
tonsil, JVP, Nyeri telan?
Bentuk leher tampak simestris, tidak ada pembesaran thyroid,
tidak ada defekasi trakea, tidak ada distensi vena jugularis, dan
nyeri tekan tidak ada.
3) Dada
a) Inspeksi: Bentuk dada, kelainan bentuk, retraksi otot dada,
pergerakan selama pernafasan, jenis pernafasan.
Bentuk dada simestris, tidak ada retraksi otot dada,
pernapasan reguler.
b) Auskultasi: Suara pernafasan, Bunyi jantung, suara
abnormal yang ditemuai.
Suara napas vesikuler, tidak ada bunyi jantung tambahan.
c) Perkusi: batas jantung dan paru? Dullness.
Jantung dan paru berada dalam batas normal.
d) Palpasi: simetris?, nyeri tekan? Pernafasan (kedalaman,
kecepatan), ictus kordis.
Dada simestris dan tidak ada nyeri tekan, pernapasan
reguler.
4) Abdomen
a) Inspeksi: simetris?, contour, warna kulit, vena, ostomy.
Abdomen tampak simetris, warna sawo matang.
b) Auskultasi: frekuensi dan intensitas peristaltik.
Peristaltik usus 20 x per menit.
c) Perkusi: Udara, cairan, massa/ tumor?
Tidak terdapat massa.
d) Palpasi: tonus otot, kekenyalan, ukuran organ, massa,
hernia, hepar, lien?
Tonus otot baik, kenyal, tidak terdapat massa.
5) Genetalia, Anus dan rektum
a) Inspeksi: warna, terpasang alat bantu, kelainan genital,
simpisis?
Tidak terpasang kateterisasi.
b) Palpasi: teraba penumpukan urine?
Tidak teraba adanya penumpukan urine.
6) Ekstremitas:
a) Atas: kelengkapan, kelainan jari, tonus otot, kesimetrisan
gerak, ada yang menggganggu gerak?, kekuatan otot,
gerakan otot, gerakan bahu, siku, pergelangan tangan dan
jari – jari.
Lengkap ekstremitas atas kanan dan kiri, tidak ada kelainan
jari, kekuatan otot lemah, gerakan bahu dan siku lemah,
peregerakan lemah.
b) Bawah: kelengkapan, edema perifer, kekuatan otot, bentuk
kaki, varices, gerakan otot, gerakan panggul, lutut,
pergelangan kaki dan jari – jari.
Ektremitas bawah kanan dan kiri lengkap dan simestris,
kekuatan otot kiri lemah, kekuatan otot kanan lemah, jari-
jari kaki lengkap.
4 4
3 3
Data Objektif
1. Tanda – tanda vital
TD: 128/82 mmHg
RR: 18 x/I
Sirkulasi
SpO2: 97 %
Nadi: 67 x/I
Suhu: 36,7 oc
subjektif
1. Klien mengatakan selama sakit minumnya hanya 1000cc
Nutrisi dan
Cairan objektif
1. Selama sakit klien terpasang infus RL/ 20 tpm.
Eliminasi -
Aktivitas dan Data Subjektif
Istirahat 1. Klien mengatakan seluruh badannya terasa lemas dan sakit
2. Istri klien mengatakan semua aktivitasnya dibantu seperti masuk wc dll
Data Objektif
1. Ekstermitas bagian atas: kekuatan otot lemah, gerakan bahu dan siku lemah, pergerakan lemah.
2. Ektremitas bawah kanan dan kiri lengkap dan simestris, kekuatan otot kiri lemah, kekuatan otot
kanan lemah, jari-jari kaki lengkap.
4 4
3 3
-
Neurosensory
Reproduksi -
dan
Seksualitas
Nyeri dan Data Subjektif
Psikologis Kenyamanan
1. Klien mengatakan bahwa nyeri dibagian kepala menjalar ke mata sebelah kanan.
2. Istri klien mengatakan nyeri pada kepala dirasakan sejak 6 bulan yang lalu
3. Klien mengatakan nyeri mengganggu aktivitas sehari-harinya dan menimbulkan rasa tidak nyaman
4. Klien mengatakan bahwa dia cemas dengan penyakitnya
Data Objektif
1. Klien tampak meringis
2. Pemberian obat Mecabolamin 500 mg/IV,
3. Gambraan nyeri (NRS):
P : Nyeri karena proses penyakit
Q : Tertusuk-tusuk
R : kepalaS : Skala 8
T : 15-30 menit hilang timbul
-
Integritas Ego
Pertumbuhan
dan
Perkembangan
Data Subjektif
1. Istri klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien mandi setiap hari. Semenjak masuk rumah
sakit klien tidak pernah mandi.
Kebersihan Data Objektif
Diri 1. Bentuk kepala klien simestris, tidak ada benjolan, kulit kepala tampak kotor, rambut tampak panjang
Perilaku dan kusam.
2. Kuku panjang dan tampak kotor
3. Kulit tampak kotor
Penyuluhan -
dan
Pembelajaran
-
Relasional Interaksi Sosial
Lingkunga Keamanan dan -
n Proteksi
D. Analisa Data
NO. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. Data Subjektif Tumor Nyeri Kronis
1. Klien mengatakan bahwa nyeri dibagian kepala menjalar ke tulang tengkorak tidak dapat meluas
mata sebelah kanan.
2. Istri klien mengatakan nyeri pada kepala dirasakan sejak 6 mendesak ruang intracranial
bulan yang lalu
3. Klien mengatakan nyeri mengganggu aktivitas sehari-harinya peningkatan TIK
dan menimbulkan rasa tidak nyaman
penekanan jaringan otak
Data Objektif
spinal cord
1. Klien tampak meringis
2. Pemberian obat Mecabolamin 500 mg/IV, Nyeri kronis
3. Gambraan nyeri (NRS):
Q : Tertusuk-tusuk
R : kepala
S : Skala 8
1. Bentuk kepala klien simestris, tidak ada benjolan, kulit kepala paraparesis
tampak kotor, rambut tampak panjang dan kusam.
2. Kuku panjang dan tampak kotor bedrest/imobilisasi
3. Kulit tampak kotor
Defisit perawatan diri
4 Data Subjektif Tumor Ansietas
E. Diagnosis Keperawatan
No. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri kronis berhubungan dengan penekanan saraf ditandai dengan:
Data Subjektif
1. Klien mengatakan bahwa nyeri dibagian kepala menjalar ke mata sebelah kanan.
2. Istri klien mengatakan nyeri pada kepala dirasakan sejak 6 bulan yang lalu
3. Klien mengatakan nyeri mengganggu aktivitas sehari-harinya dan menimbulkan rasa tidak nyaman
Data Objektif
1. Klien tampak meringis
2. Pemberian obat Mecabolamin 500 mg/IV,
3. Gambraan nyeri (NRS):
P : Nyeri karena proses penyakit
Q : Tertusuk-tusuk
R : kepala
S : Skala 8
T : 15-30 menit hilang timbul
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri ditandai dengan:
Data Subjektif
1. Klien mengatakan seluruh badannya terasa lemas dan sakit
2. Istri klien mengatakan semua aktivitasnya dibantu seperti masuk wc dll
Data Objektif
1. Tanda – tanda vital
TD: 128/82 mmHg RR: 18 x/I SpO2: 97 % Nadi: 67 x/I Suhu: 36,7 oc
2. Ekstermitas bagian atas: kekuatan otot lemah, gerakan bahu dan siku lemah, pergerakan lemah.
3. Ektremitas bawah kanan dan kiri lengkap dan simestris, kekuatan otot kiri lemah, kekuatan otot kanan lemah, jari-jari kaki lengkap.
4 4
3 3
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal ditandai dengan:
Data Subjektif
1. Istri klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien mandi setiap hari. Semenjak masuk rumah sakit klien tidak pernah mandi.
Data Objektif
1. Bentuk kepala klien simestris, tidak ada benjolan, kulit kepala tampak kotor, rambut tampak panjang dan kusam.
2. Kuku panjang dan tampak kotor
3. Kulit tampak kotor
4. Ansietas berhubungan dengan penyakit kronis ditandai dengan :
Data Subjektif
3. Pasien mengatakan bahwa dia cemas dengan penyakitnya
4. Istri pasien mengatakan suaminya kurang tidur
Data Objektif
3. Pasien tampak gelisah
4. Tanda – tanda vital
TD: 128/82 mmHg
RR: 18 x/I
SpO2: 97 %
Nadi: 67 x/I
Suhu: 36,7 oc
F. Intervensi keperawatan
No Diagnosis Keperawatan Luaran Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Nyeri kronis berhubungan dengan penekanan Setelah Manajemen nyeri
saraf ditandai dengan: dilakukan Observasi Observasi
intervensi selama 1. Identifikasilokasi, karakteristik, durasi, 1. Mengetahui lokasi, karakteristik, durasi,
Data Subjektif 2x24 jam maka frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri. frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri dari
nyeri berkurang, 2. Identifikasi skala nyeri pasien
1. Klien mengatakan bahwa nyeri dibagian dan kenyamanan 2. Mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan
kepala menjalar ke mata sebelah kanan. meningkat.denga pasien
2. Istri klien mengatakan nyeri pada kepala n kriteria Hasil: 3. Identifikasi factor yang memperberat dan 3. Mengetahaui hal-hal yang dapat
dirasakan sejak 6 bulan yang lalu - Keluhan nyeri memperingan nyeri memperberat ataupun memperingan nyeri
3. Klien mengatakan nyeri mengganggu menurun yang dirasakan pasien
aktivitas sehari-harinya dan menimbulkan - Tidak tampak 4. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas 4. mengetahui seberapa besar rasa nyeri
rasa tidak nyaman meringis hidup mempengarui kualitas hidup pasien
Data Objektif Terapeutik Terapeutik
1. Mengurangi tingkat nyeri pasien/
1. Klien tampak meringis 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengalihkan pasien dari rasa nyerinya
2. Pemberian obat Mecabolamin 500 mg/IV, mengurangi rasa nyeri (mis. Terapi pijat,
3. Gambraan nyeri (NRS): kompres hangat/dingin, hypnosis, relaksasi
napas dalam, terapi murattal)
P : Nyeri karena proses penyakit 2. Mengurangi resiko factor yang dapat
2. Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri memperberat nyeri/menimbulkan nyeri
Q : Tertusuk-tusuk
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu Edukasi
R : kepala
nyeri. 1. Memberikan informasi terkait nyeri yang
S : Skala 8 2. Jelaskan strategi mengatasi nyeri dirasakan pasien
3. Anjurkan untuk memonitor nyeri secara 2. Membantu pasien mengatasi saat rasa nyeri
T : 15-30 menit hilang timbul mandiri muncul
3. Pasien dapat mengetahui sendiri
karakteristik, penyebak, lokasi saat nyeri
muncul
Kolaborasi Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu. 1.Mengurangi/ menghilangkan rasa nyeri yang
dirasakan pasien.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubugan dengan
Setelah Dukungan Mobilisasi Observasi
dilakukan Observasi
nyeri ditandai dengan: intervensi selama 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik 1. Untuk mengetahui ada nyeri pada lokasi lain
2x24 jam maka lainnya
Data Subjektif kemampuan Terapeutik Terapeutik
dalam 1. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat
1. klien mengatakan seluruh badannya terasa lemas 1. Untuk mengurangi resiko jatuh saat bergerak
mengerakkan bantu (mis kursi tempat tidur)
dan sakit fisiknya 2. Agar keluarga paham bagaimana cara
2. Libatkan keluarga untuk membantu pasien
meningkat meningkatkan pergerakan
2. istri klien mengatakan semua aktivitasnya dibantu dengan Kriteria dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi
Edukasi
seperti masuk WC dll Hasil: 1. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
- Pergerakan 1. Untuk mengembalikan aktivitas pasien agar
Data Objektif dilakukan (mis, terapi relaksasi otot dapat bergerak normal dan memenuhi
ekstremitas
1. Tanda – tanda vital progresif, duduk di tempat tidur, duduk di kebutuhan gerak harian
meningkat
sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke
- Kekuatan
TD: 128/82 mmHg RR: 18 x/I otot kursi)
meningkat
SpO2: 97 % Nadi: 67 x/I Suhu: 36,7 oc
- Nyeri
menurun
2. Ekstermitas bagian atas: kekuatan otot
lemah, gerakan bahu dan siku lemah,
pergerakan lemah.
3. Ektremitas bawah kanan dan kiri lengkap dan
simestris, kekuatan otot kiri lemah, kekuatan
otot kanan lemah, jari-jari kaki lengkap.
4 4
3 3
Suhu: 36,7 oc
3. Defisit perawatan diri berhubungan 20.Oktober 2022 Dukungan perawatan diri Nurhidayanti
dengan gangguan muskuloskeletal jam:08.00
ditandai dengan: Observasi
Data Subjektif
1. Identifikasi usia dan budaya dalam membantu kebersihan diri
1.Istri klien mengatakan sebelum 2. Identfikasi jenis bantuan yang dibutuhkan
masuk rumah sakit klien mandi 3. Monitor kebersihan tubuh
setiap hari. Semenjak masuk 4. Monitor integritas kulit
rumah sakit klien tidak pernah
mandi. Terapeutik
H. Evaluasi keperawatan
R : kepala S : Skala 8
Jum’at 21.oktober S : Klien mengatakan bahwa nyeri dibagian kepala menjalar ke mata
2022. 10.00 sebelah kanan
O: klien tampak meringis
- Gambraan nyeri (NRS):
P : Nyeri karena proses penyakit Q : Tertusuk-tusuk
R : kepala S : Skala 8
1.Istri klien mengatakan sebelum masuk rumah O: - Bentuk kepala klien simestris, tidak ada benjolan, kulit kepala
sakit klien mandi setiap hari. Semenjak tampak kotor, rambut tampak panjang dan kusam
masuk rumah sakit klien tidak pernah mandi.
- .Kuku panjang dan tampak kotor
Data Objektif - Kulit tampak kotor
1. Bentuk kepala klien simestris, tidak ada benjolan, A: risiko integritas jaringan kulit teratasi
kulit kepala tampak kotor, rambut tampak panjang P: intervensi dilanjutkan oleh keluarga
dan kusam. Dukungan perawatan diri
2. Kuku panjang dan tampak kotor
3. Kulit tampak kotor Observasi
1. Identifikasi usia dan budaya dalam membantu kebersihan diri
2. Identfikasi jenis bantuan yang dibutuhkan
3. Monitor kebersihan tubuh
4. Monitor integritas kulit
Terapeutik
Apriyani, Vina Karina. 2021. “Faktor Risiko Meningioma Orbitokranial Pada Wanita
Meningioma Dari Tahun 2014 - 2018 Di RSUP Sanglah Denpasar.” Jurnal Medika
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
Edisi 1 Cetakan 2. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
Edisi 1 Cetakan 2. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI) Edisi 1 Cetakan 3(Revisi) . Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI