Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KANGKER OTAK

MATA/KULIA : PATOFISOLOGI

Oleh :

Nama : Nono Ngadu

Nim : 5303212210366

2PRODI KEPERAWATAN WAIKABUBAK


POLTEKES KEMENKES KUPANG

2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "kangker otak" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kulia Patofisologi . Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang kanker otak bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Maria Mencyana P.


Saghu,S.Kep,Ns.,M.Kes selaku Dosen mata kuliah Patofisologi . Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Waikabubak , 11, Mei 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................2


BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH ..............................................................................................4
BAB 11 PEMBAHASAN......................................................................................................
A. DEFINISI.......................................................................................................................5
B. PATOFISOLOGI ..........................................................................................................6
C. MANIFESTASI KLINIS ...............................................................................................6
D. KOMPLIKASI...............................................................................................................7
E. TES DIAGNOSTIK ......................................................................................................7
F. PENATALAKSANAAN...............................................................................................8
BAB 111 PENUTUP.............................................................................................................
A. KESIMPULAN ..........................................................................................................10
B. SARAN.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Kanker otak adalah tumor otak ganas yang dapat menyebar dengan cepat ke bagian
lain dari otak dan tulang belakang. Perlu diketahui, tidak semua tumor otak bersifat ganas dan
bisa dikategorikan sebagai kanker. Ada juga tumor otak yang bersifat jinak. Tumor otak jinak
adalah sekumpulan sel-sel otak yang tumbuh abnormal secara perlahan dan tidak menyebar
ke bagian lain.
Jumlah penderita kanker otak masih rendah, yakni hanya enam per 100.000 dari
pasien tumor/kanker per tahun, namun tetap saja penyakit tersebut masih menjadi hal yang
menakutkan bagi sebagian besar orang. Pasalnya, walaupun misalnya tumor yang menyerang
adalah jenis tumor jinak, bila menyerang otak tingkat bahaya yang ditimbulkan umumnya
lebih besar daripada tumor yang menyerang bagian tubuh lain.
Tumor – rumot otak primer menunjukkan kira – kira 20% dari semua penyebab
kematian karena kanker, dimana kebanyakan semua kanker pasien bermetastase ke otak.
Tumor otak dimulai dari sel glia yang terletak di atas penutup serebelum dan apabila tumor
tidak di atasi maka akan menjadi tumor ganas dan biasa kita sebut kanker.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini yaitu :


1. Apa definisi dari kanker otak dan tumor otak?
2. Bagaimana etiologi dari kanker otak?
3. Bagaimana patofisiologi dari kanker otak?
4. Apa manifestasi klinis dari kanker otak?
5. Apa komplikasi dari kanker otak?
6. Apa saja test diagnostic dari kanker otak?
7. Bagaimana penatalaksanaan dari kanker otak?

4
BAB II

Pembahasan

A. DEFINISI
1. Kanker secara umum
Kanker, adalah suatu penyakit pertumbuhan sel karena di dalam organ tubuh timbul
dan berkembang biak sel-sel baru yang tumbuh abnormal, cepat, dan tidak terkendali dengan
bentuk, sifat dan gerakan yang berbeda dari sel asalnya, serta merusak bentuk dan fungsi
organ asalnya.
2. Pengertian kanker otak dan tumor otak
Tumor otak adalah neoplasma atau proses desak ruang (space occupying lesion atau
space taking lision) yang timbul di dalam rongga tengkorak baik di dalam kompartemen
supratentotrial maupun infratentotrial (satyanegara). Kanker otak adalah tumor otak ganas
yang dapat menyebar dengan cepat ke bagian lain dari otak dan tulang belakang.
3. Perbedaan kanker dan tumor.
Kanker Otak dan Tumor Otak Kanker otak dan tumor otak adalah dua kondisi yang
berbeda, walaupun keduanya mirip dan berkaitan,. Tumor otak adalah suatu massa jaringan
yang terbentuk akibat dari pertumbuhan sel-sel otak yang abnormal (tidak terkontrol). Tumor
adalah istilah umum untuk jaringan yang membentuk massa abnormal. Sedangkan kanker
otak adalah pertumbuhan sel-sel di otak yang abnormal atau tidak terkontrol yang bersifat
ganas artinya dapat menyebar dan menyerang organ tubuh lainnya.
Secara umum tumor ada 2 jenis yaitu tumor jinak dan tumor ganas, begitu pula
dengan tumor otak ini. Tidak semua tumor otak itu ganas, dengan kata lain tumor otak ada
yang jinak dan ada yang ganas. Tumor otak yang ganas disebut sebagai kanker otak. Kanker
otak lebih cepat meluas dan menyebar dibanding tumor otak, namun keduanya sama-sama
berbahaya dan memiliki gejala yang nyaris sama. Tumor otak bisa berasal dari sel otak itu
sendiri (tumor otak primer), dan dapat juga merupakan akibat kanker dari anggota tubuh
lainnya yang menyebar ke otak (tumor otak sekunder, kanker otak skunder).
Gejala Kanker Otak dan Tumor Otak Adanya gejala kanker otak dan ciri-cirinya
terjadi karena adanya desak ruang di dalam tengkorak (kepala). Kita ketahui bahwa otak kita
berada pada ruang tertutup dilapisi oleh tulang tengkorak di bagian luarnya, volume ruang
tengkorak yang berisi otak, serabut saraf, dan cairan serebrospinal itu memiliki tekanan
tertentu dan pada kondisi normal akan terus dijaga keseimbangannya. Ketika terdapat massa
abnormal (tumor otak) pada ruang tengkorak maka ia akan mendesak bagian otak yang ada di
dekatnya. Karena tidak mungkin mendesak tulang, karena tulang itu keras sedangkan otak itu
lunak. Oleh karena itu, gejala kanker otak sangat bervariasi dan tergantung pada jenis tumor,
ukuran tumor, lokasi dan tingkat pertumbuhan tumor

5
Beberapa tumor otak tidak memiliki gejala sampai ukurannya cukup besar dan
kemudian menimbulkan gejala yang cepat dan serius. Namun tumor lainnya mungkin akan
menimbulkan gejala yang berkembang secara perlahan. Gejala awal kanker otak yang paling
sering adalah sakit kepala. Sakit kepala karena kanker otak biasanya tidak berespon terhadap
obat sakit kepala yang biasa digunakan. Namun perlu diingat bahwa kebanyakan sakit kepala
tidak berhubungan dengan kanker otak.

B. PATOFISIOLOGI
Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis. Gejala-gejala terjadi berurutan. Hal
ini menekankan pentingnya anamnesis dalam pemeriksaan klien. Gejala-gejalanya sebaiknya
dibicarakan dalam suatu perspektif waktu. Gejala neurologik pada tumor otak biasanya
dianggap disebabkan oleh 2 faktor gangguan fokal, disebabkan oleh tumor dan tekanan
intrakranial. Gangguan fokal terjadi apabila penekanan pada jaringan otak dan
infiltrasi/invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron. Tentu saja
disfungsi yang paling besar terjadi pada tumor yang tumbuh paling cepat. Perubahan suplai
darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh menyebabkan nekrosis jaringan
otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi
secara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan cerebrovaskuler primer.
Serangan kejang sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuro dihubungkan dengan
kompresi invasi dan perubahan suplai darah ke jaringan otak. Beberapatumor membentuk
kista yang juga menekan parenkim otak sekitarnya sehingga memperberat gangguan
neurologis fokal. Peningkatan tekanan intra kranial dapat diakibatkan oleh beberapa faktor :
bertambahnya massa dalam tengkorak, terbentuknya oedema sekitar tumor dan perubahan
sirkulasi cerebrospinal. Pertumbuhan tumor menyebabkan bertambahnya massa, karena
tumor akan mengambil ruang yang relatif dari ruang tengkorak yang kaku. Tumor ganas
menimbulkan oedema dalam jaruingan otak.
Mekanisme belum seluruhnyanya dipahami, namun diduga disebabkan selisih
osmotik yang menyebabkan perdarahan. Obstruksi vena dan oedema yang disebabkan
kerusakan sawar darah otak, semuanya menimbulkan kenaikan volume intrakranial.
Observasi sirkulasi cairan serebrospinaldari ventrikel laseral ke ruang sub arakhnoid
menimbulkan hidrocepalus.
Peningkatan tekanan intrakranial akan membahayakan jiwa, bila terjadi secara cepat
akibat salah satu penyebab yang telah dibicarakan sebelumnya. Mekanisme kompensasi
memerlukan waktu berharihari/berbulan-bulan untuk menjadi efektif dan oleh karena itu
tidak berguna apabila tekanan intrakranial timbul cepat. Mekanisme kompensasi ini antara
lain bekerja menurunkan volume darah intra kranial, volume cairan serebrospinal, kandungan
cairan intrasel dan mengurangi sel-sel parenkim. Kenaikan tekanan yang tidak diobati
mengakibatkan herniasi ulkus atau serebulum. Herniasi timbul bila girus medialis lobus
temporals bergeser ke inferior melalui insisura tentorial oleh massa dalam hemisfer otak.
Herniasi menekan men ensefalon menyebabkab hilangnya kesadaran dan menenkan saraf
ketiga. Pada herniasi serebulum, tonsil sebelum bergeser ke bawah melalui foramen magnum
oleh suatu massa posterior. Kompresi medula oblongata dan henti nafas terjadi dengan cepat.
Intrakranialyang cepat adalah bradicardi progresif, hipertensi sistemik (pelebaran tekanan
nadi dan gangguan pernafasan).

6
D. MANISFESTASI KLINIS
1. Gejala Peningkatan Tekanan Intracranial.
Gejala yang biasanya banyak terjadi akibat tekanan ini adalah sakit kepala, muntah,
papiledema (edema saraf optic), perubahan kepribadian dan adanya variasi penurunan fokal
motorik, sensori dan disfungsi saraf cranial.
2. Gejala Terlokalisasi
Gejala terjadi spesifik sesuai dengan gangguan derah otak yang terkena yang
dibedakan menjadi :
a. Tumor korteks motorik.
Menyebabkan gerakan seperti kejang – kejang yang terletak pada satu sisi tubuh
yang disebut dengan kejan jacksonian.
b. Tumor lobus oksipital.
Menimbulkan manifestasi visual, hemianopsia homonimus kontralateral
(hilangnya pengelihatan pada setengah lapang pandang, pada sisi yang berlawanan pada
tumor) dan halusinansi pengelihatan.
c. Tumor lobus frontal.
Menyebabkan pusing (pusing), ataksia (kehilangan keseimbangan) atau gaya
brjalan yang sempoyongan.
d. Tumor lobus frontal.
Menyebabkan gangguan kepribadian, perubahan status emosional dan tingkah
laku, dan disintegrasi prilaku mental. Pasien sering terjadi ekstrim yang tidak teratur,
kurang merawat diri dan mengunakan bahasa cabul.
e. Tumor sudut serebroprontin.
Biasanya diawali pada sarung saraf akustik dan member rangkaian gejala yang
timbul dengan semua karakteristik gejala pada tumor otak.
f. Tumor intracranial.
Menyebabkan gangguan kepribadian, konfusi, gangguan fungsi bicara dan
gangguan gaya berjalan, terutama pada pasien lansia.
Tanda dan gejala umum yaitu :

1. Nyeri kepala berat pada pagi hari, makin tambah bila batuk dan membungkuk.
2. Kejang
3. Tanda – tanda peningkatan tekanan intra cranial : pandangan kabur, mual, muntah,
penurunan fungsi pendengaran, peruahan tanda tanda vital, afasia.
4. Perubahan kepribadian.
5. Gangguan memori..

E. KOMPLIKASI

Peningkatan tekanan intracranial dari tumor dalam ruang cranium yang terbatas
biasanya menimbulkan gejala-gejala neurologis. Penggunaan steroid oral akan menurunkan
edema serebral dan mungkin dapat mengontrol gejala tersebut. Beberapa pasien diberikan
obat – obat untuk mengontrol atau mencegah adanya kejang. Risiko secara neurologis
meliputi perdarahan dan infeksi. Gejala – gejala yang dialami pasien secara langsung
dikaitkan dengan lukasi tumor dalam otak. Adanya lesi mengganggu fungsi normal yang

7
dikontrol oleh bagian otak tersebut. Pengobatan dengan kemoterapi atau terapi radiasi
mungkin memberikan kontribusi pada edema srebral sementara yang mungkin memerlukan
peningkatan pemberian steroid atau terapi obat antikolvulsan.

F. TES DIAGNOSTIK

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis tumor otak antara
lain adalah sebagai berikut :bb
1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Keluhan yang timbul dapat berupa sakit kepala, mual, penurunan nafsu makan,
muntah proyektil, kejang, defisit neurologik (penglihatan dobel, strabismus, gangguan
keseimbangan, kelumpuhan ekstremitas gerak, dsb), perubahan kepribadian, mood, mental,
atau penurunan fungsi kognitif.
2. Pemeriksaan penunjang.
a) CT Scan
Pemeriksaan CT Scan dapat memberikan informasi spesifik yang menyangkut jumlah,
ukuran dan kepadatan jejas tumor dan meluasnya tumor serebral sekunder, selain itu alat ini
juga member informasi tentang system ventrikuler.
b) MRI
Pemeriksaan MRI biasanya digunakan untuk menghasilkan deteksi jejas yang
kecil dan juga membantu dalam mendeteksi tumor didalam batang otak dan daerah
hipofisis.
c) Biopsi stereotaktik bantuan computer (3 dimensi)
Biopsy ini dapat digunakan untuk mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan
untuk memberikan dasadasarpengobatan dan informasi prognosis.
d) Angiografi serebral
Pemeriksaan angiografi serebral dapat memberikan gambaran pembuluh darah
serebral dan letak tumor serebral.
e) EEG
Pemeriksaan EEG atau elektro ensefalografi dapat mendekati gelombang otak
abnormal pada daerah yang ditempati tumor dan dapat memungkinkan untuk
mengevaluasi lobus temporal pada waktu kejang.
f) Pemeriksaan cairan serebrospinal.

G. PENATALAKSANAAN
1. Tatalaksana Penurunan Tekanan intracranial

Pasien dengan kanker otak sering datang dalam keadaan neuroemergency akibat
peningkatan tekanan intrakranial. Hal ini terutama diakibatkan oleh efek desak ruang dari
edema peritumoral atau edema difus, selain oleh ukuran massa yang besar atau
ventrikulomegali karena obstruksi oleh massa tersebut.

8
Pemberian kortikosteroid sangat efektif untuk mengurangi edema serebri dan
memperbaiki gejala yang disebabkan oleh edema serebri, yang efeknya sudah dapat terlihat
dalam 24-36 jam. Agen yang direkomendasikan adalah deksametason dengan dosis bolus
intravena 10 mg dilanjutkan dosis rumatan 16-20mg/hari intravena lalu tappering off 216 mg
(dalam dosis terbagi) bergantung pada klinis. Efek samping pemberian steroid yakni
gangguan toleransi glukosa, stressulcer miopati, perubahan mood, peningkatan nafsu makan,
Cushingoid dan sebagainya.
Sebagian besar dari efek samping tersebut bersifat reversible apabila steroid
dihentikan. Selain efek samping, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian steroid
yakni interaksi obat. Pada pasien kanker otak metastasis yang sedang menjalani radioterapi,
pemberian deksametason bisa diperpanjang hingga 7 hari.
2. Pembedahan

Operasi pada kanker otak dapat bertujuan untuk menegakkan diagnosis yang tepat,
menurunkan tekanan intrakranial, mengurangi kecacatan, dan meningkatkan efektifitas terapi
lain. Reseksi tumor pada umumnya direkomendasikan untuk hampir seluruh jenis kanker otak
yang operabel. Kanker otak yang terletak jauh di dalam dapat diterapi dengan tindakan bedah
kecuali apabila tindakan bedah tidak memungkinkan (keadaan umum buruk, toleransi operasi
rendah). Teknik operasi meliputi membuka sebagian tulang tengkorak dan selaput otak pada
lokasi tumor. Tumor diangkat sebanyak mungkin kemudian sampel jaringan dikirim ke ahli
patologi anatomi untuk diperiksa jenis tumor.
3. Radioterapi

Radioterapi memiliki banyak peranan pada berbagai jenis kanker otak. Radioterapi
diberikan pada pasien dengan keadaan inoperabel, sebagai adjuvant pasca operasi, atau pada
kasus rekuren yang sebelumnya telah dilakukan tindakan operasi Pada dasarnya teknik
radioterapi yang dipakai adalah 3D conformal radiotherapy, namun teknik lain dapat juga
digunakan untuk pasien tertentu seperti stereotactic radiosurgery / radiotherapy, dan IMRT.
4. Kemoterapi sistemik dan terapi target (targeted therapy)

Kemoterapi pada kasus kanker otak saat ini sudah banyak digunakan karena diketahui
dapat memperpanjang survival rate dari pasien terutama pada kasus astrositoma derajat
ganas.
5. Tatalaksana Nyeri

Pada kanker otak, nyeri yang muncul biasanya adalah nyeri kepala. Pada kasus ini
pilihan obat nyeri adalah analgesik yang tidak menimbulkan efek sedasi atau muntah karena
dapat mirip dengan gejala kanker otak pada umumnya. Oleh karena itu dapat diberikan
parasetamol dengan dosis 20mg/berat badan perkali dengan dosis maksimal 4000 mg/hari,
baik secara oral maupun intravena sesuai dengan beratnya nyeri.
6. Tatalaksanan kejang.

9
Tiga puluh persen pasien akan mengalami kejang sebagai manifestasi awal. Oleh
karena tingginya tingkat rekurensi, maka seluruh pasien kanker otak yang mengalami kejang
harus diberikan antikonvulsan. Pemilihan antikonvulsan ditentukan berdasarkan
pertimbangan dari profil efek samping, interaksi obat dan biaya. Obat antikonvulsan yang
sering diberikan seperti fenitoin dan karbamazepin kurang dianjurkan karena dapat
berinteraksi dengan obat-obatan, seperti deksamethason dan kemoterapi.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kanker Otak dan Tumor Otak Kanker otak dan tumor otak adalah dua kondisi yang
berbeda, walaupun keduanya mirip dan berkaitan,. Tumor otak adalah suatu massa jaringan
yang terbentuk akibat dari pertumbuhan sel-sel otak yang abnormal , sedangkan kanker otak
adalah pertumbuhan sel-sel di otak yang abnormal atau tidak terkontrol yang bersifat ganas
artinya dapat menyebar dan menyerang organ tubuh lainnya.
Penyebab Kanker Otak dan Tumor Otak Tumor otak dan Kanker otak primer berasal
dari berbagai jenis jaringan otak sedangkan kanker otak sekunder (metastatik) disebabkan
oleh penyebaran sel kanker dari organ tubuh lain ke otak. Ada juga beberapa factor lain
seperti herediter, virus, radiasi substansi – substansi karsinogen dan sebagaianya.
Patofisiologi kanker diawali oleh etiologi yang menyebabkan pertumbuhan sel otak abnormal
dan berakibat pada tumor otak. Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis kemudian
menganggu system saraf pusat dan apabila tidak ditangani maka akan berakibat fatal bagi
penderita kanker.
Manifestasi klinis dari kanker otak antara lain menyebabkan Gejala Peningkatan
Tekanan Intracranial dan Gejala Terlokalisasi. Pada penderita kanker dapat di berika steroid
oral dengan tujuan menrunkan edema serebral dan mengontrol kejang. Test diagnostic dapat
dilakukan dengan MRI, EEG, dan test diagnostic lainnya. Penatalaksanaan pada pasien
dengan penyakit kanker yaitu di lakukan dengan Tatalaksana Penurunan Tekanan
intracranial, Pembedahan, Radioterapi, Tatalaksanan kejang, Tatalaksana Nyeri dan
Kemoterapi sistemik dan terapi target (targeted therapy).

B. SARAN
Sebelum melakukan implementasi asuhan keperawatan kepada pasien, perawat di
harapkan mampu mengetahui mengenai definisi penyakit, , patofisiologi, manifestasi klinis,
komplikasi, test diagnostic dan penatalaksanaan dari penyakit pasien atau klien yang di
hadapi. Sehingga perawat mampu memberikan asuhan keperawatan yang professional kepada
klien.

10
DAFTAR PUSTAKA

Gale Danielle dan Jane Charette, Rencana Asuhan Keperaatan Onkologi (Oncology
Nursing Care Plans), Cetakan I (jakarta : EGC, 2000).
Smeltzer C. Suzanne, Brenda G. Bare, Buku Ajar Keperaatan Medikal-
Bedah, edisi kedelapan, volume 3 (Jakarta : EGC,2001)
Kahan Scott, John J. Raves, Master Plan ILmu Bedah,(tangerang selatan :
Binarupa Aksara Publisher (bahasa Indonesia) : 2011)
Nurarif Huda Amin, Hardhi Kusuma, APLIKASI asuhan keperawatan berdasarkan diagnose
medis dan NANDA NIC-NOC, (Jogjakarta : Medication
Jogja : 2015)
Dalimartha Setiawan, Deteksi Dini Kanker dan Simplisia Antikanker, cetakan I (Jakarta :
2004).
Mengenal Kanker Otak dan Tumor Otak - Mediskus
https://mediskus.com/penyakit/mengenal-kanker-otak-dan-tumor-otak
www.alodokter.com/kanker-otak-ganas.
Sumber:https://nersfebri.wordpress.com/2012/04/01/asuhan-keperawatanaskep-tumor-otak/
http://www.askepkeperawatan.com/2017/01/askep-tumor-otak-nanda-nic-
noc.html
kementrian kesehatan : pedoman nasional pelayanan kedokteran tumor
otak kanker.kemkes.go.id/guidelines/PNPKOtak.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai