Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI SEHINGGA TERJADI KORUPSI

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2 :

1. DELFIANA HONGA KULLA


2. JOHAN WAHYU DIMU DEDE
3. ESTI SONIA BULU

POLTEKES KEMENKES KUPANG

PRODI KEPERAWATAN WAIKABUBAK

TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena anugerah-Nya dan kemurahan
dan kasih setia yang besar, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang
“Progress Oriented Record”. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
menambah wawasan serta pengetahuan.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat mengingat tidak ada yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah di susun ini dapat berguna bagi saya maupun orang lain.
Kesalahan kata-kata yang yang kurang berkenan dan saya memohon dengan kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan makalah di masa yang akan datang. Saya
ucapkan terimah kasih.

Penulis

Waikabubak, 02 SEPTEMBER 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH.....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................2
C. TUJUAN......................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Faktor Penyebab Terjadinya Koupsi...............................................................................................3
B. Penyebab Korupsi dalam Perspektif Teoritis.................................................................................5
C. Faktor Internal Dan Eksternal Penyebab Korupsi...........................................................................5
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................8
A. Kesimpulan....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

iii
 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Korupsi adalah suatu tindak pidana yang merugikan banyak pihak.Penyebab adanya
tindakan korupsi sebenarnya bervariasi dan beraneka ragam. Akan tetapi, secara umum
dapatlah dirumuskan, sesuai dengan pengertian korupsi diatas yaitu bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan pribadi atau orang lain secara tidak sah.
Banyak kasus korupsi yang sampai sekarang tidak diketahui ujung pangkalnya
Korupsi tidak akan pernah bisa kita pisahkan dari apa yang dinamakan kekuasaan. Di mana
ada kekuasaan, pasti ada korupsi.Hal ini telah menjadi kodrat dari kekuasaan itu sendiri, yang
menjadi “pintu masuk” bagi terjadinya tindakan korupsi. Kekuasaan dan korupsi yang selalu
berdampingan, layaknya dua sisi mata uang, merupakan hakikat dari pernyataan yang
disampaikan oleh Lord Acton, dari Universitas Cambridge, “Power tends to corrupt, and
absolute power corrupt absolutely.
Sesuai dengan definisinya, korupsi sebagai prilaku yang menyimpang merupakan
suatu tindakan yang melanggar aturan etis formal yang dilakukan oleh seseorang dalam posisi
otoritas publik (penguasa).Korupsi cenderung dilakukan oleh orang yang memiliki kuasa atau
wewenang terhadap sesuatu.Apabila seseorang tersebut tidak memiliki kuasa, kecil
kemungkinan bagi dirinya untuk melakukan korupsi.Namun, merupakan suatu kemustahilan
bagi manusia yang tidak memiliki sebuah ‘kekuasaan’. Selain itu, ciri paling utama dari
korupsi adalah tindakan tersebut dilakukan untuk kepentingan dan keuntungan pribadi semata
dan merugikan pihak lain di luar dirinya.
Melihat konteks kasus-kasus korupsi yang terjadi di Indonesia, korupsi kelas kakap,
merupakan korupsi serius yang merugikan negara dan masyarakat banyak.Korupsi yang
dimaksud ini juga tidak lepas dari masalah kekuasaan.Para pejabat publik telah dengan
sengaja menyalahgunakan wewenangnya untuk melakukan tindakan melanggar hukum untuk
kepentingan pribadi. Seorang pejabat publik yang memegang kekuasaan (memiliki
wewenang) secara otomatis memiliki daya untuk mempengaruhi kebijakan yang akan
dikeluarkan. Sesuai dengan sifat dari kekuasan (kekuasaan politik) itu, yaitu mengendalikan
tingkah laku manusia (masyarakat) secara koersif (memaksa) agar supaya masyarakat
bersedia tunduk kepada negara (pemerintah).Dalam hal ini, setiap kebijaksanaan yang
diberlakukan sejatinya merupakan sebuah ketentuan atau aturan yang sesuai dengan tujuan-

1
tujuan pemegang kekuasaan sendiri.Dari sini lah peluang untuk terjadinya tindakan korupsi
besar sekali.

B. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa sajakah Faktor-faktor Penyebab Korupsi?
2.   Apa Penyebab Korupsi dalam Perspektif Teori?
3.      Bagaimana penyebab korupsi dalam faktor internal dan eksternal.?

C. TUJUAN
1. Mengetahui Faktor-faktor Umum Penyebab Korupsi.
2. Mengetahui Penyebab korupsi dalam Perspektif Teori
3. Mengetahui penyebab korupsi dalam faktor internal dan eksternal.

2
BAB II PEMBAHASAN

A.  Faktor Penyebab Terjadinya korupsi


Menurut Ilham Gunawan (1993) , ada beberapa faktor yang menyebabkan negara kita rawan
korupsi. Apa saja itu?
 Ketiadaan atau lemahnya kepemimpinan dalam posisi-posisi strategis
 Kelemahan ajaran agama dan etika
 Pengaruh kolonialisme atau penjajahan
 Lemahnya pengaruh pendidikan
 Kemiskinan
 Sanksi hokum yang lemah
 Langkanya lingkungan yang bersih dari korupsi
Faktor penyebab korupsi dapat diidentifikasika dalam empat faktor sebagaimana dalam buku
berjudul Peran Parlemen dalam Membasmi Korupsi (ICW : 2000) yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Politik
Politik merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi. Hal ini dapat dilihat ketika terjadi
instabilitas politik , kepentingan politis para pemegang kekuasaan, bahkan ketika meraih dan
mempertahankan kekuasaan. Perilaku korup seperti penyuapan, politik uang merupakan
fenomena yang sering terjadi.Terkait dengan hal itu Terrence Gomes (2000) memberikan
gambaran bahwa politik uang (money politic) sebagai use of money and material benefits in
the pursuit of political influence. Menurut Susanto korupsi pada level pemerintahan adalah
dari sisi penerimaan, pemerasan uang suap, perlindungan, pencurian barang-barang public
untuk kepentingan pribadi, tergolong korupsi yang disebabkan oleh konstelasi politik
(Susanto:2002).
Para pelaku korupsi politik, yang mempunyai kekuasaan politik dengan segala kewenangan,
kesempatan, dan sarana dapat memperlancar dan memiliki modus operandi dalam
memperkaya atau menguntungkan diri sendiri, orang lain, atau koperasi. Yang dirisaukan

3
banyak orang orang, pemegang kekuasaan politik itu bias mengubah aturan untuk
melemahkan upaya pemberantasan/penindakan korupsi. Misalnya, dalam UU MD3 atau
rencana revisi UU KPK.

2. Faktor Hukum
Faktor hukum bisa di lihat dari dua sisi,di satu sisi dari aspek perundangan- undangan dan sisi
lain lemahnya penegakan hukum. Susila (dalam Hamzah: 2004) menyebutkan tindakan
korupsi mudah timbul karena ada kelemahan di dalam peraturan perundanga- undangan, yang
mencakup:
·         Adanya peraturan perundangan- undangan yang bermuatan kepentingan pihak- pihak
tertentu,
·         Kualiatas peraturan perundang-undangan kurang memadai,
·         Peraturan kurang disosialisasikan,
·         Sangsi yang terlalu ringan ,
·         Penerapan sanksi yang tidak konsisten dan pandang bulu,
·         Lemahnya bidang evalusi dan evisi peraturan perundang-undangan.
3. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi juga merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi.Hal itu dapat
dijelaskan dari pendapatan atau gaji yang tidak mencukupi kebutuhan. Pendapat ini tidak
mutlak benar karena dalam teori Maslow, sebagaiman dikutip oleh Sulistyantoro, korupsi
seharusnya hanya dilakukan oleh orang untuk memenuhi dua kebutuhan yang paling bawah
dan logika lurusnya hanya dilakukan oleh komunitas masyarakat yang pas-pasan yang
bertahan hidup. Namun saat ini korupsi dilakukan oleh orang kaya dan berpendidikan tinggi
(Sulistyantoro:2004). Aspek ekonomi yang menjadi penyebab terjadi korupsi, diantaranya
adalah rendahnya gaji pegawai, kekuasaan pemerintah yang yang dibarengi dengan faktor
kesempatan bagi pegawai pwemerintah untuk memenuhi kekayaan mereka dan kroninya.

4. Faktor  Organisasi
Organisasi  dalam halini adalah organisasi dalam yang luas, termasuk system
pengorganisasian lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban korupsi atau di
mana korupsi terjadi biasanya memberi andil terjadinya korupsi karena membuka peluang
atau kesempatan untuk terjadinya korupsi karena (Tunggal 2000).  Bilamana organisasi
tersebut tidak membuka peluang sedikitpun bagi sedikitpun untuk melakukan korupsi, maka
korupsi tidak akan terjadi.

4
B. Penyebab Korupsi dalam Perspektif Teoritis
Teori yang membahas mengenai perilaku korupsi, dihadirkan oleh Jack Bologne (Bologne:
2006), yang dikenal dengan teori GONE. Ilustrasi GONE Theory terkait dengan faktor-faktor
yang menyebankan terjadinya kecurangan meliputi Greeds (keserakahan), Opportunities
(kesempatan), Needs (kebutuhan) dan Exposure (pengungkapan).Greed, terkait kesrakahan
dan kerakusan para pelaku korupsi.
Koruptor adalah orang yang tidak puas akan keadaan dirinya. Opportuniy, merupakan sistem
yang memberi peluang untk melakukan korupsi, yang bisa diperluas keaadaan organisasi atau
masyarakat yang sedemikian rupa sehingga terbuka kesempatan bagi seseorang untuk
melakukan kecurangan.Needs, yaitu sikap mental yang tidak pernah merasa cukup, selalu
sarat dengan kebutuhan yang tidak pernah usai. Exposure, hukuman yang dijatuhkan kepada
para pelaku korupsi yang tidak memberi efek jera pelaku maupun orang lain.
C. Faktor Internal Dan Eksternal Penyebab Korupsi
Secara garis besar penyebab korupsi dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:
1. Faktor internal
Merupakan faktor pendorong korupsi dari dalam diri, yang dapat di rinci menjadi:
a) Aspek Perilaku Individu
·         Sifat tamak/ rakus manusia
·         Moral yang kurang kuat
·         Gaya hidup yang konsumtif
b) Aspek Sosial
Perilaku korup dapat terjadi karena dorongan keluarga.Kaum behavioris mengatakan bahwa
lingkungan keluargalah yang secara kuat memberikan dorongan bagi orang untuk korupsi dan
mengalahkan sifat baik seseorang yang sudah menjadi traits pribadinya. Lingkungan dalam
hal ini malah memberikan dorongan dan bukan memberikan hukuman pada orang ketika ia
menyalahgunakan kekuasaannya.
2. Faktor Eksternal
Pemicu perilaku korup yang disebabkan oleh faktor di luar diri pelaku yaitu:
a. Aspek Sikap Masyarakat Terhadap Korupsi
Pada umumnya jajaran manajemen selalu menutupi tindak korupsi yang dilakukan oleh
segelintir oknum dalam organisasi.Akibat sifat tertutup ini pelanggaran korupsi justru terus

5
berjalan dengan berbagai bentuk. Oleh karena itu sikap masyarakat yang berpotensi
menyuburkan tindak korupsi terjadi karena:
1. Nilai-nilai masyarakat kondusif untuk terjadinya korupsi .
2. Masyarakat kurang menyadari bahwa korban utama korupsi adalah masyarakat
sendiri.
3. Masyarakat kurang menyadari bila dirinya terlibat korupsi.
4. Masyarakat kurang menyadari bahwa korupsi akan bisa dicegah dan diberantas bila
masyarakat ikut aktif dalam agenda pencegahan dan pemberantasan .
b. Aspek Ekonomi
Pendapatan tidak mencukupi kebutuhan.Dalam rentang kehidupan ada kemungkinan
seseorang mengalami situasi terdesak dalam hal ekonomi.Keterdesakan itu membuka ruang
bagi seseorang untuk mengambil jalan pintas diantaranya dengan melakukan korpsi.
c. Aspek Politis
Meurut Rahardjo (1983) bahwa control social adalah suatu proses yang dilakkukan untuk
mempengaruhi orang-orang agar bertongkah laku sesuai dengan harapan masyarakat. Kontrol
social tersebut dijalankan dengan menggerakan berbagai aktivitas yang melibatkan
penggunaan kekuasaan Negara sebagai suatu lembaga yang diorganisasikan secara politik,
melaluai lembaga-lembaga yang dibentuknya.Dengan demikian instabilitas politik,
kepentingan politik, meraih dan mempertahankan kekuasaan sangat potensi menyebabkan
perilaku korupsi.
d. Aspek Organisasi
Aspek-aspek penyebab korupsi dalam sudut panfang organisasi meliputi:
o Kurang adanya sikap keteladanan pemimpin
o Tidak adanya kultur/budaya organisasi yang benar
o Kurang memadainyai sistem akuntabilitas
o Kelemahan sistem pengendalian manajemen
o Lemahnya pengawasan

D. Contoh kasus karena faktor Ekonomi


KPK: Rudi Rubiandini Korupsi Karena Rakus

6
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelaskan dasar seorang melakukan korupsi.
Salah satunya karena faktor rakus.

Pada kategori ini, pelaku korupsi punya penghasilan atau pendapatan tinggi namun masih
melakukan tindakan korupsi. Seperti yang terjadi pada kasus tangkap tangan kasu suap Ketua
SKK Migas Rubi Rubiandini.
"Itu memang karena rakus. Gaji Ketua SKK Migas Rp 250 juta. Sebagai Komisaris Bank
Mandiri gajinya Rp 75 juta. Total Rp 300 juta, itu saja nggak cukup," ucap Wakil Ketua KPK
Adnan Pandu Praja pada acara seminar yang diselenggarakan di Kantor Pusat BPK Jakarta,
Selasa (29/10/2013).
Di depan para gubernur, bupati hingga pejabat Kementerian Agama dan Dalam Negeri,
Adnan juga menjelaskan tentang kasus korupsi kareta tuntutan ekonomi. "Ini masuk korupsi
recehan," jelasnya.
Pada kesempatan itu Adnan menyinggung perihal penangkapan Ketua Mahkamah Konstitusi
(MK) Akil Mochtar. Akil yang terperangkap korupsi saat memimpin MK karena di awal
tidak menjalani uji integritas.
"Ketua MK. Itu nggak melalui tes integritas. Kami seluruh ketua dan staff KPK harus lulus
tes integritas," sebutnya.

BAB III PENUTUP

7
A. Kesimpulan
Korupsi pada dasarnya dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, menyentuh semua
kalangan  di dalam masyarakat. Korupsi muncul bukan tanpa sebab. Korupsi merupakan
akibat dari sebuah situasi kondisi di mana seseorang membutuhkan penghasilan lebih, atau
merasa kurang terhadap apa yang dia peroleh jika menjalankan usaha dengan cara-cara yang
sah. Korupsi merupakan tindakan yang tidak lepas dari pengaruh kekuasaan dan kewenangan
yang dimiliki oleh individu maupun kelompok, dan dilaksanakan  baik sebagai kejahatan
individu (professional) maupun sebagai bentuk dari kejahatan korporasi (dilakukan denga
kerjasama antara berbagai pihak yang ingin mendapatkan keuntungan sehingga membentuk
suatu struktur organisasi yang saling melindungi dan menutupi keburukan masing-masing).
Korupsi merupakan cerminan dari krisis kebijakan dan representasi dari rendahnya
akuntabilitas birokrasi publik.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmad Zurul, https://www.kompasiana.com/.../faktorfaktor-penyebab-
korupsi_57ee2a6ab37e61951..

8
2. Detik finance. (2013). KPK: Rudi Rubiandini korupsi karena rakus . Diakses pada 3
september 2022, dari https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2398223/kpk-
rudi-rubiandini-korupsi-karena-rakus.

Anda mungkin juga menyukai