Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PENYEBAB KORUPSI”

Makalah ini Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anti Korupsi

Dosen Pengampu : Dini Puji Anggraini S.Pd , M.Pd

Disusun Oleh Kel 4:


1. TIO AMANDA
2. DIPA CATUR ASYAFA
3. SEKAR SARI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

STKIP AL MAKSUM

STABAT

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Anti Korupsi
yang membahas mengenai Penyebab Korupsi.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Saya sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua
pihak.

Stabat 16 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................


DAFTAR ISI ..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1. LATAR BELAKANG...............................................................................
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................
1.3. Tujuan........................................................................................................

BAB II Pembahasan ......................................................................................


2.1. Macam Macam Penyebab Korupsi ..........................................................
2.2. Teori Gone Tentang Penyebab Korupsi....................................................

BAB III Penutup ............................................................................................


3.1. Kesimpulan………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan dan keberhasilannya
dalam melaksanakan pembangunan. Pembangunan sebagaisuatu proses perubahan yang
direncanakan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat. Efektifitas dan keberhasilan
pembangunan terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu sumber daya manusia, yakni (orang-
orang yang terlibatsejak dari perencanaan samapai pada pelaksanaan) dan pembiayaan.
Diantaradua faktor tersebut yang paling dominan adalah faktor manusianya.Indonesia
merupakan salah satu negara terkaya di Asia dilihat dari keanekaragaman kekayaan sumber
daya alamnya. Tetapi ironisnya, negarater cinta ini dibandingkan dengan negara lain di
kawasan Asia bukanlah merupakan sebuah negara yang kaya malahan termasuk negara yang
miskin.Mengapa demikian? Salah satu penyebabnya adalah rendahnya kualitas sumber daya
manusianya. Kualitas tersebut bukan hanya dari segi pengetahuan atau intelektualnya tetapi
juga menyangkut kualitas moral dan kepribadiannya. Rapuhnya moral dan rendahnya tingkat
kejujuran dari aparat penyelenggara negara menyebabkan terjadinya korupsi. Korupsi di
Indonesia dewasa ini sudah merupakan penyakit social yang sangat berbahaya yang
mengancam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Korupsi telah
mengakibatkan kerugian materiil keuangan negara yang sangat besar. Hal itu merupakan
cerminan rendahnya moralitas dan rasa malu, sehingga yang menonjol adalah sikap
kerakusan dan kekuasaan. Persoalannya adalah dapatkah korupsi diberantas? Tidak ada
jawaban lain kalau kita ingin maju, adalah korupsi harus diberantas. Jika kita tidak berhasil
memberantas korupsi,atau paling tidak mengurangi sampai pada titik nadir yang paling
rendah maka jangan harap Negara ini akan mampu mengejar ketertinggalannya dibandingkan
negara lain untuk menjadi sebuah negara yang maju. Karena korupsi membawa dampak
negatif yang cukup luas dan dapat membawa negara ke jurang kehancuran.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa Macam Macam Penyebab Korupsi?
2. Apa itu Teori Gone Tentang Penyebab Korupsi?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui Penyebab Terjadinya Korupsi
2. Untuk mengetahui Teori Gone Tentang Penyebab Korupsi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Macam Macam Penyebab Korupsi

1. Faktor Politik
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi, baik berasal daridalam diri
pelaku maupun dari luar pelaku. Sebagaimana dikatakanYamamah bahwa ketika
perilaku materialistik dan konsumtif masyarakatsera sistem politik yang masih
“mendewakan” materi maka dapat“memaksa” terjadinya permainan uang dan
korupsi.Lebih jauh disebutkan sebab-sebab manusia terdorong untuk melakukankorupsi
antara lain: sifat tamak manusia, moral yang kurang kuatmenghadapi godaan, gaya
hidup konsumtif dan tidak mau bekerja. Secaraumum faktor penyebab korupsi dapat terjadi
karena faktor politik, hukumdan ekonomi. Politik merupakan salah satu faktor terjadinya
korupsi. Hal ini dapatdilihat terjadi instabilitas politik, kepentingan politis para
pemegangkekuasan bahkan ketika meraih dan mempertahakan kekuasaan.Perilaku korup
seperti penyuapan, politik uang merupakan fenomenayang sering terjadi. Terkait dengan
hal itu Terrence Gomes (2000)memberikan gambaran bahwa politik uang (money politik)
sebagai useof monery and material benefits in the pursuit of political influence. Menurut
Susanto korupsi pada level pemerintahan adalah dari sisipenerimaan, pencurian
barang-barang pulik untuk kepentingan pribadi,tergolong korupsi yang disebabkan konstelasi
politik (Susanto, 2002).Sementara menurut De Asis, korupsi politik misalnya perilaku
curang(politik uang) pada pemilihan anggota legislatif ataupun pejabat-pejabat
eksekutif, dana ilegal untuk pembiayaan kampanye,penyelesaian konflik parlemen
melalui cara-cara ilegal dan teknik lobiyang menyimpang (De Asis, 2000).

2. Faktor Hukum
Bibit Samad Riyanto (2009) mengatakan lima hal yang dianggap berpotensi
menjadi penyebab tindakan korupsi. Pertama adalah system politik, yang ditandai dengan
munculnya peraturan perundang-undangan, seperti Perda dan peraturan lain; kedua, adalah
intensitasmoral seseorang atau kelompok; ketiga adalah remunerasi atau pendapatan
(penghasilan) yang minim; keempat adalah pengawasanbaik bersifat internal-eksternal;
dan kelima adalah budaya taat aturan. Kemampuan lobi kelompok kepentingan dan
pengusaha terhadap pejabat publik dengan menggunakan uang sogokan, hadiah, hibah
danberbagai bentuk pemberian yang mempunyai motif koruptif,masyarakat hanya
menikmati sisa-sisa hasil pembangunan. Fakta inimemperlihatkan bahwa terjadinya
korupsi sangat karena aspekperaturan perundang-undangan yang lemah atau hanya
mengutungkanpihak tertentu saja.

3. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi juga merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi. Hal
itu dapat dijelaskan dari pendapatan atau gaji yang tidak mencukupi kebutuhan. Pendapat ini
tidak mutlak benar karena dalam teori kebutuhan Maslow, sebagaimana dikutip
Sulistyantoro, korupsiseharusnya hanya dilakukan oleh orang untuk memenuhi
duakebutuhan paling bawah dan logika lurunya hanya dilakukan oleh komunitas
masyarakat yang pas-pasan yang bertahan hidup.
Tingkat gaji yang tidak memenuhi standar hidup minimal pegawai merupakan
masalah sulit yang harus dituntaskan penyelesaianya.Aparatur pemerintah yang merasa
penghasilan yang diterimanya tidak sesuai dengan kontribusi yang diberikannya dalam
menjalankan tugas pokoknya tidak akan dapat secara optimal dalam melaksanakan
tugasnya.

4. Faktor Organisasi
Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang luas,termasuk
sistem pengorganisasian lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban korupsi
di mana korupsi terjadi biasanya memberi andil terjadinya korupsi karena
membuka peluang ataukesempatan untuk terjadinya korupsi (Tunggal 2000). Bila
mana organisasi tersebut tidak membuka peluang sedikitpun bagi seseorang untuk melakukan
korupsi, maka korupsi tidak akan terjadi.Focus attention, dapat dijadikan oleh para anggota
sebagai semacam guideline untuk memusatkan usaha-usaha dan kegiatan anggota
sertaorganisasi sebagai kesatuan. Melalui tujuan organisasi, para anggotadapat memiliki arah
yang jelas tentang segala kegiatan dan apa yangtidak, serta apa yang harus dikerjakan
dalam kerangka organisasi.Tindak tanduk atas kegiatan dalam organisasi oleh
karenannyasenantiasa berorientasi kepada tujuan organisasi, baik disadari maupun tidak.
5. Faktor Internal dan Eksternal Penyebab Korupsi
A. Faktor Internal
1. Aspek Perilaku Individu
 Sifat tamak/atau rakus manusia
Korupsi bukan kejahatan kecil-kecilan karena
merekamembutuhkan makan. Korupsi adalah kejahatan
orangprofesional yang rakus. Sudah berkecukupan, tapi
serakah. Mempunyai hasrat besar untuk memperkaya diri.
Unsurpenyebab korupsi pada pelaku semacam ini datang dari dalam
diri sendiri, yaitu sifat tamak dan rakus. Maka tindakan kerjakeras
tanpa kompromi, wajib hukumnya.

 Moral yang kurang kuat


Seorang yang moralnya tidak kuat cenderung mudah tergodauntuk
melakukan korupsi. Godaan itu bisa berasal dari atasan,teman
setingkat, bawahannya atau pihak lain yang memberikesempatan
untuk itu.

 Gaya hidup yang konsumtif


Kehidupan di kota-kota besar sering mendorong gaya
hidupseseorang konsumtif. Perilaku konsumtif bila tidak
diimbangidengan pendapatan yang memadai akan membuka
peluangseseorang ntuk melakukan berbagai tindakan untuk
memenuhihajatnya. Salah satu kemungkinan tindakan itu adalah
korupsi.

2. Aspek Sosial
Perilaku korup dapat terjadi karena dorongan keluarga.
Kaumbehavioris mengatakan bahwa lingkungan keluargalah yang secarakuat
meberikan dorongan bagi seseorang untuk melakukan korupsidan
mengalahkan sifat baik seseorang yang sudah menjadi traitspribadinya.
Lingkungan dalam hal ini malah memberikan dorongandan bukan
memberikan hukuman pada orang ketika iamenyalahgunakan
kekuasaannya

B. Faktor Eksternal
 Aspek sikap masyarakat terhadap korupsi
Pada umumnya jajaran manajemen selalu menutupi tindak korupsiyang
dilakukan oleh segelintir oknum dalam organisasi. Akibatsifat
tertutup ini pelanggaran korupsi justru terus berjalan denganberbagai
bentuk.

 Aspek Ekonomi
Pendapatan tidak mencukupi kebutuhan. Dalam rentang kehidupanada
kemungkinan seseorang mengalami situasi terdesak dalam
halekonomi. Keterdesakan itu membuka ruang bagi seseorang
untukmengambil jalan pintas diantaranya dengan melakukan korupsi.

 Aspek Politis
Menurut Rahardjo (1983) bahwa kontrol sosial adalah suatu
prosesyang dilakukan untuk mempengaruhi orang-orang agar
bertingkahlaku sesuai dengan harapan masyarakat. Kontrol
sosial tersebutdijalankan dengan menggerakkan berbagai
aktivitas yangmelibatkan penggunaan kekuasaan negara sebagai suatu
lembagayang diorganisasikan secara politik, melalui lembaga-
lembagayang dibentuknya. Dengan demikian instabilitas
politik,kepentingan politis, meraih dan mempertahankan kekuasaan
sangatpotensi menyebabkan perilaku korupsi.

2.2. Teori Gone Tentang Penyebab Korupsi


Salah satu teori korupsi menurut Jack Bologne Gone Theory menyebutkan bahwa
faktor penyebab korupsi adalah keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan pengungkapan.
Keserakahan berpotensi dimiliki setiap orang dan berkaitan dengan individu pelaku korupsi.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Korupsi di tanah negeri, ibarat


“warisan haram” tanpa surat
wasiat. Ia
tetap lestari sekalipun
diharamkan oleh aturan hukum
yang berlaku dalam
tiap orde yang datang silih
berganti. Hampir semua segi
kehidupan terjangkit
korupsi.
Korupsi di tanah negeri, ibarat “warisan haram” tanpa surat wasiat. Iatetap lestari
sekalipun diharamkan oleh aturan hukum yang berlaku dalamtiap orde yang datang silih
berganti. Hampir semua segi kehidupan terjangkitkorupsi.

Apabila disederhanakan penyebab korupsi meliputi dua faktor yaitufaktor internal


dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan penyebabkorupsi yang datang dari
diri pribadi sedang faktor eksternal adalah faktorpenyebab terjadinya korupsi karena
sebab-sebab dari luar. Faktor internalterdiri dari aspek moral, misalnya lemahnya
keimanan, kejujuran, rasa malu,aspek sikap atau perilaku misalnya pola hidup konsumtif dan
aspek sosialseperti keluarga yang dapat mendorong seseorang untuk berperilaku korup.

Faktor eksternal bisa dilacak dari aspek ekonomi misalnya pendapatan atau gaji
tidak mencukupi kebutuhan, aspek politis misalnya instabilitas politik, kepentingan
politis, meraih dan mempertahankan kekuasaan, aspek managemen & organisasi yaitu
ketiadaan akuntabilitas dan transparansi,aspek hukum, terlihat dalam buruknya
wujud perundangundangan danlemahnya penegakkan hukum serta aspek sosial
yaitu lingkungan atau masyarakat yang kurang mendukung perilaku anti korupsi.

DAFTAR PUSTAKA

Ahimsa-Putra, H.S. (2003), Jurnal Wacana : Korupsi di Indonesia : Budaya atauPolitik


Makna? Yogyakarta : Insist Press.
Angha, Nader (2002), Teori I Kepemimpinan berdasarkan Kecerdasan Spiritual,Jakarta :
Serambi

Ardyanto, Donny (2002), Korupsi di Sektor Pelayanan Publik dalam Basyaib, H.,dkk. (ed.)
(2002), Mencuri Uang Rakyat : 16 kajian Korupsi di Indonesia,Buku 2, Jakarta : Yayasan
Aksara dan Patnership for Good GovernanceReform

Baswir Revrisond (1993), Ekonomi, Manusia dan Etika, Kumpulan Esai-


EsaiTerpilih, Yogyakarta : BPFE Basyaib, H., Holloway R., dan Makarim NA.(ed.) (2002),
Mencuri Uang Rakyat : 16 kajian Korupsi di Indonesia, Buku3, Jakarta : Yayasan Aksara dan
Patnership for Good Governance Reform

Bibit Samad Rianto (2009), Undang-undang Pengadilan Tipikor dan EksistensiKomisi


Pemberantasan Korupsi, dalam Amir Syarifudin, dkk ( Penyunting)Bunga Rampai Potret
Penegakan Hukum di Indonesia, Jakarta: KomisiYudisial, Republik Indonesia. Faktor
Penyebab Korupsi

Bernardi R.A. (1994), Fraud Detection: The Effect of Client Integrity


andCompetence and Auditor Cognitive Style, Auditing: A Journal of Practiceand Theory 13
(Supplement)

De Asis, Maria Gonzales (2000), Coalition-Building to Fight Corruption, PaperPrepared for


the Anti-Corruption Summit, World Bank Institute.

Guy J. Pauker (1980), Indonesia 1979: The Record of Three Decades


(AsiaSurvay Vol XX No. 2)

Hamzah, Andi (1991), Korupsi di Indonesia: Masalah dan Pemecahannya Jakarta:PT


Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai