Di Susun Oleh :
KELOMPOK 2
1. Apliana Depa Ngara
2. Fandi Wee Kirri
3. Mahi Mince Bulu
4. Melinda R. Jati
5. Nono Ngadu
6. Sri Dewi Kumala Sari
7. Widya Dapa Wole
Kelas: C
Mata Kuliah : Dokumentasi Keperawatan
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Tak lupa
pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Dokumentasi
Keperawatan yang telah memberikan tugas ini kepada kami sebagai upaya untuk
menjadikan kami manusia yang berilmu dan berpengetahuan.
Keberhasilan kami dalam menyelesaikan makalah ini tentunya tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak untuk itu, kami menyampaikan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makala ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, untuk itu, kami
mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
PENULIS
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Por
B. Pendokumentasian Pada Model Por
C. Keuntungan Dan Kerugian Dari Por
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendokumentasian merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan yang
penting dilakukan oleh perawat karena melalui pencatatan dan pelaporan semua
kegiatan perawat akan terdokumentasi dengan baik. Pendokumentasian adalah
kegiatan menuliskan data kesehatan sehingga bisa dibaca yang merupakan proses
keperawatan sebagai dasar dalam memberi asuhan keperawatan. (Huston, 2008;
Heartfield 2008). Hal ini didukung oleh Kozier (2005), pendokumentasian
merupakan bukti akuntabilitas tindakan keperawatan yang dilakukan perawat
dalam pelayanan keperawatannya terhadap pasien. Perawat juga dituntut untuk
menerapkan dokumentasi keperawatan sebagai tanggung jawab profesi dan aspek
legal. Kelengkapan dokumentasi keperawatan merupakan salah satu indikator
mutu asuhan keperawatan yang diberikan.
Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi
besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang
sangat penting adalah disertai dengan sistem pendokumentasian yang baik.
Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting dari dokumentasi klinis.
Oleh karenanya diperlukan pembahasan mengenai macammacam
pendokumentasian keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari problem oriented record?
2. Bagaimana Pendokumentasian pada model POR?
3. Bagaimana keuntungan dan kerugian dari POR?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari problem oriented record.
2. Untuk mengetahui Pendokumentasian pada model POR.
3. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari POR.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Definisi POR (Problem Oriented Record)
Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi
besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi
dan yang sangat penting adalah disertai dengan sistem pendokumentasian yang
baik. Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting dari dokumentasi
klinis. Oleh karenanya diperlukan pembahasan mengenai macam-macam
pendokumentasian keperawatan.
Problem Orientad Record (POR) adalah suatu model pendokumentasian
yang memusatkan data tentang klien dan di dokumentasikan dan di susun
menurut masalah klien.Sistem dokumentasi jenis ini mengintegrasikan data
mengenai masalah yang di kumpulkan oleh dokter,perawat atau tenaga
kesehatan lainnya dalam memberikan layanan kepada klien.
3
memindah pemenuhan kebutuhan klien. Koordinasi pemeriksaan
untuk menegakkan diagnostik sangat penting.
b. Usulan terapi
Dokter dalam usulan terapi dokter mengintruksikan terapi
khusus berdasarkan masalah. Termasuk pengobatan, kegiatan yang tidak
boleh dilakukan, deit, penanganan secara khusus, observasi yang harus
dilakukan. Jika masalah awal diagnosa keperawatan, perawat dapat
menyusun urutan usulan tindakan asuhan keperawatan.
c. Pendidikan klien
Diidentifikasi kebutuhan pendidikan klien bertujuan jangka
panjang. Team kesehatan mengidentifikasi serius informasi atau
ketrampilan yang diperlukan oleh klien untuk beradaptasi terhadap
masalah yang berkaitan dengan kesehatan.
4. Catatan pengembangan
Catatan pengembangan ( progres notes ) berisikan perkembangan /
kemajuan dari tiap-tiap masalah kesehatan klien yang telah dilakukan
intervensi dan di susun oleh semua perawat yang terlibat dengan menambahkan
catatan perkembangan pada lembar yang sama. Beberapa acuan catatan
perkembangan dapat digunakan, antara lain :
SOAP ( Subjective, Objective, Analysis / Assement, dan Plan )
SOAPIER ( SOAP ditambah Intervention, Evaluation dan Revise )
PIE ( Problem-Intervetion-Evaluation )
4
SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu,jika sering
adanya target evaluasi atau tujuan perkembangan klien sangat lambat.
Perawatan yang rutin mungkin di abaikan dalam pendokumentasian jika
flow sheet untuk pendokumentasian tidak tersedia.
P (dalam SOAP) mungkin terjadi duplikasi dengan rencana asuhan
keperawatan.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Problem Orientad Record (POR) adalah suatu model pendokumentasian
yang memusatkan data tentang klien dan di dokumentasikan dan di susun menurut
masalah klien.Sistem dokumentasi jenis ini mengintegrasikan data mengenai
masalah yang di kumpulkan oleh dokter,perawat atau tenaga kesehatan lainnya
dalam memberikan layanan kepada klien. Pendokumentasian pada Model POR
(Problem Oriented Record) terdiri dari data dasar, daftar masalah dan daftar awal
rencana asuhan.
B. Saran
Pentingnya pelaksanaan dokumentasi keperawatan yang sesuai dengan
standar dokumentasi profesi keperawatan, karena dokumentasi dalam keperawatan
sangat diperlukan dan memegang peranan penting terhadap segala macam tuntutan
masyarakat yang semakin kritis.
6
DAFTAR PUSTAKA
Burke, L dan Murphy. 1988. The Steps In The Nursing Procces and Parallel Elements of
Care Planning and Documentation. New York: John Wiley and Sons.
7
8