MAKALAH TENTANG
KEPERAWATAN
DI SUSUN OLEH
THN 2021/2022
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1
sebagai pemberi jasa dan pasien/klien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi
proses asuhan keperawatan diperlukan yang dimana dokumentasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai barang bukti di pengadilan Penutup: Pada hasil dan
pembahasan yang telah diuraikan bahwa ada berbagai model pendokumentasian
asuhan keperawatan dapat digunakan oleh perawat untuk menunjang pelayanan
kesehatan yang lebih optimal. Dalam model pendokumentasian ini yang telah
terintegrasi dapat mengurangi kesalahan komunikasi antar sesama tim medis lainnya.
C. PEMBAHASAN
Dokumentasi keperawatan merupakan salah satu fungsi yang paling penting dari
perawat sejak zaman Florence Nightingle karena berfungsi ganda dan beragam tujuan,
saat ini sistem pelayanan kesehatan memerlukan dokumentasi yang menjamin
kesinambungan perawatan, melengkapi bukti hukum, proses keperawatan dan
mendukung kualitas perawatan pasien. Saat ini juga masalah yang paling menantang
dalam keperawatan adalah cara dalam mendokumentasikan perawatan pasien yang
berkualitas dengan berbagai kendala yang berkenaan dengan peraturan hukum.
Pendokumentasian proses keperawatan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting
karena dapat menjadi bukti bahwa segala tindakan perawatan telah dilaksanakan
secara profesional dan legal sehingga dapat melindungi klien selaku penerima jasa
pelayanan dan perawat selaku pemberi jasa pelayanan keperawatan.
2
Pendokumentasian merupakan unsur pokok dalam tugas dan tanggung jawab hukum
setelah melakukan tindakan keperawatan kepada pasien.
The American Nursing Association (ANA) pada tahun 2002 membuat pendoman
yang berisi prinsip-prinsip untuk mempermudah dan mempersingkat dalam
melakukan pendokumentasi asuhan keperawatan. kebijakan ini telah tertuang dalam
ANA Code of Ethics for Nurses With Interpretive Statements and Standards of
Clinical Nursing Practice (The ANA, 2010).
Model ini menempatkan catatan atas dasar disiplin orang atau sumber yang
mengelola pencatatan. Bagian penerimaan klien mempunyai lembar isian tersendiri,
dokter menggunakan lembar untuk mencatat instruksi, lembaran riwayat penyakit dan
3
perkembangan penyakit, perawat menggunakan catatan keperawatan, begitu pula
disiplin lain mempunyai catatan masing-masing.
3)Riwayat medik/penyakit.
4)Catatan perawat.
b. Keuntungan :
c. Kerugian :
4.Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber untuk menentukan masalah dan
tindakan kepada klien.
Kerugian :
4.Memerlukan pengkajian data dari beberapa sumber untuk menentukan masalah dan
tindakan kepada klien.
Pendekatan orientasi masalah pertama kali dikenalkan oleh Dr. Lawrence Weed
tahun 1960 dari Amerika Serikat yang kemudian disesuaikan pemakaiannya oleh
perawat. Dalam format aslinya pendekatan orientasi masalah ini dibuat untuk
memudahkan pendokumentasian dengan catatan perkembangan yang terintegritas
dengan sistem ini semua tim petugas kesehatan mencatat observasinya dari suatu
daftar masalah.
5
dikumpulkan oleh dokter, perawat atau tenaga kesehatan lain yang terlibat dalam
pemberian layanan kepada klien.
1) Data Dasar
Data dasar berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pertama kali
masuk Rumah Sakit. Data dasar mencakup pengkajian keperawatan, riwayat penyakit
/ kesehatan, pemeriksaan fisik, pengkajian ahli gizi dan hasil laboratorium. Data dasar
yang telah terkumpul selanjutnya digunakan sebagai sarana mengidentifikasi masalah
klien
2) Daftar Masalah
Daftar masalah berisi tentang masalah yang telah teridentifikasi dari data dasar.
Selanjutnya masalah disusun secara kronologis sesuai tanggal identifikasi masalah.
Daftar masalah ditulis pertama kali oleh tenaga yang pertama bertemu dengan klien
atau orang yang diberi tanggung jawab. Daftar masalah ini dapat mencakup masalah
fisiologis, psikologis, sosio kultural, spiritual, tumbuh kembang, ekonomi dan
lingkungan. Daftar ini berada pada bagian depan status klien dan tiap masalah diberi
tanggal, nomor, dirumuskan dan dicantumkan nama orang yang menemukan masalah
tersebut.
3) Daftar Awal
Rencana Asuhan Rencana asuhan ditulis oleh tenaga yang menyusun daftar masalah.
Dokter menulis instruksinya, sedang perawat menulis instruksi keperawatan atau
rencana asuhan keperawatan.
6
perkembangan pada lembar yang sama. Beberapa acuan progress note dapat
digunakan antara lain :
c.PIE (Problem)
–Intervensi
–Evaluasi)
Keuntungan
1) Fokus catatan asuhan keperawatan lebih menekankan pada masalah klien dan
proses penyelesaian masalah dari pada tugas dokumentasi
3) Evaluasi dan penyelesaian masalah secara jelas dicatat. Data disusun berdasrakan
masalah yang spesifik
untuk diagnosa keperawatan dan untuk masalah klien. Daftar masalah tersebut
membantu mengingatkan perawat untuk suatu perhatian
Kerugian
1) Penekanan pada hanya berdasarkan amalah, penyakit dan ketidak mampuan dapat
mengakibatkan pada pendekatan pengobatan yang negative
2) Kemungkinan adanya kesulitan jika daftar masalah belum dilakukan tindakan atau
timbulnya masalah yang baru
3) Dapat menimbulkan kebingungan jika setiap hal harus masuk dalam daftar masalah
7
4) SOAPIER dapat menimbulkan pengulangan yang tidak perlu, jika sering adanya
target evaluasi dan tujuan perkembangan klien sangat lambat
5) Perawatan yang rutin mungkin diabaikan dalam pencatatan jika flowsheet untuk
pencatatan tidak tersedia
Model ini memusatkan data tentang klien dan didokumentasikan dan disusun menurut
masalah klien. Model dokumentasi ini terdiri dari beberapa komponen yakni data
dasar (data yang berisi informasi baik subjektif maupun objektif), daftar masalah,
daftar awal rencana, dan catatan perkembangan.
A. Catatan perawat Harus ditulis oleh perawat tiap 24 jam, meliputi berbagai
informasi tentang :
1.Pengkajian
8
keseimbangan cairan dalam 24 jam, catatan pengobatan dan catatan harian tentang
asuhan keperawatan.
Flowsheet merupakan cara paling efektif dan efisien untuk mencatat informasi.
Selain itu tenaga kesehatan dapat dengan mudah mengetahui keadaan klien hanya
dengan melihat grafik yang ada di Flowsheet. Oleh karena itu Flowsheet lebih sering
digunakan di IGD, terutama data fisiologis.
Menggunakan bahasa yang singkat jelas dan mudah dipahami oleh klien.
9
Memberikan daftar nama dan nomor telepon tenaga kesehatan yang dapat
dihubungi klien
CBE adalah sistem dokumentasi yang hanya mencatat secara naratif hasil atau
penemuan yang menyimpang dari keadaan normal atau standar. Keuntungan CBE
yaitu mengurangi penggunaan waktu untuk mencatat sehingga lebih banyak waktu
untuk asuhan langsung pada klien, lebih menekankan pada data yang penting saja,
mudah untuk mencari data yang penting, pencatatan langsung ketika memberikan
asuhan, pengkajian yang terstandar, meningkatkan komunikasi antara tenaga
kesehatan, lebih mudah melacak respons klien dan lebih murah.
3.Formulir diletakkan di tempat tidur klien sehingga dapat segera digunakan untuk
pencatatan dan tidak perlu memindakan data.
b. Keuntungan :
10
4.Data normal atau respon yang diharapkan tidak menganggu informasi lain
5.Menghemat waktu karena catatan rutin dan observasi tidak perlu dituliskan.
6.Pencatatan dan duplikasi dapat dikurangi.
c. Kerugian
1.Data dasar dicatat untuk setiap klien dan disimpan sebagai catatan yang permanen.
2.Daftar diagnosa keperawatan disusun dan ditulis pada waktu masuk rumah sakit dan
menyediakan daftar isi untuk semua diagnosa keperawatan.
3.Ringkasan pulang ditulis untuk setiap diagnosa keperawatan pada saat klien pulang.
Tepat digunakan untuk sistem pemberian asuhan keperawatan primer. Pada keadaan
klien yang akut, perawat primer dapat melaksanakan dan mencatat pengkajian waktu
klien masuk dan pengkajian sistem tubuh dan diberi tanda PIE setiap hari. Setelah itu
Perawat Associate (PA) akan melaksanakan tindakan sesuai yang telah
direncanakan. Karena PIE didasarkan pada proses keperawatan, akan membantu
memfasilitasi perbedaan antara pembelajaran di kelas dan keadaan nyata pada
tatanan praktik pendokumentasian yang sesungguhnya.
b. Karakteristik PIE
1.Proses dokumentasi PIE dimulai pengkajian waktu klien masuk diikuti pelaksanaan
pengkajian sistem tubuh setiap pergantian jaga (8 jam).
2.Data masalah hanya dipergunakan untuk asuhan keperawatan klien jangka waktu
yang lama dengan masalah yang kronis.
12
3.Intervensi yang dilaksanakan dan rutin dicatat dalam “ flowsheet ”.
c. Keuntungan
4.Perkembangan klien, mulai dari masuk sampai pulang dapat dengan mudah
digambarkan.
d. Kerugian
13
Pencatatan Focus adalah suatu proses orientasi dan klien fokus. Hal ini digunakan
proses keperawatan untuk mengorganisir dokumentasi asuhan.
- Data : Berisi tentang data subyektif dean obyektif yang mengandung dokumentasi
fokus.
- Action : Merupakan tindakan keperawatan yang segera atau yang akan dilakukan
berdasarkan pengkajian / evaluasi keadaan klien.
b.Penggunaan Focus dapat dipergunakan untuk menyusun fungsi DAR sebagai kunci
dan pedoman terhadap kewajiban orientasi proses.
c. Keuntungan
1.Istilah focus lebih luas dan positif dibandingkan penggunaan istilah “Problem”
3.Focus dengan DAR adalah fleksibel dan menyediakan kunci dan pedoman
pencatatan diagnosa keperawatan.
5.Waktu lebih singkat tanpa harus menuliskan pada beberapa bagian pada format.
6.Sistem ini mudah dipergunakan dan dimengerti oleh tenaga kesehatan lainnya.
Bahasa dan proses pencatatan menggunakan istilah umum.
d. Kerugian
14
2.Penggunaan Focus pada kolom tidak konsisten dengan istilah pada rencana tindakan
keperawatan
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada hasil dan pembahasan yang telah diuraikan bahwa ada berbagai model
pendokumentasian asuhan keperawatan dapat digunakan oleh perawat untuk
menunjang pelayanan kesehatan yang lebih optimal. Dalam model pendokumentasian
ini yang telah terintegrasi dapat mengurangi kesalahan komunikasi antar sesama tim
medis lainnya. pendokumentasian asuhan keperawatan sangatlah penting dan berguna
baik untuk peningkatan asuhan keperawatan maupun sebagai barang bukti di
pengadilan.
16
6.Model dokumentasi Focus.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36621124/Model_Dokumentasi_Keperawatan
17