Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUMOR OTAK

M. ARIF AULIA KUSUMA

202102040033

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker otak meliputi sekitar 85-90% dari seluruh kanker susunan saraf pusat. Di
Amerika Serikat in-sidensi kanker otak ganas dan jinak adalah 21.42 per 100.000
penduduk per tahun (7.25 per 100.000 penduduk untuk kanker otak ganas, 14.17 per
100.000 penduduk per tahun untuk tumor otak jinak). Angka in-sidens untuk kanker otak
ganas di seluruh dunia ber-dasarkan angka standar populasi dunia adalah 3.4 per 100.000
penduduk.Angka mortalitas adalah 4.25 per 100.000 penduduk per tahun. Mortalitas
lebih tinggi pada pria. Data cancer registry dari RSK Dharmais, RSCM, RS Persahabatan,
IAPI, KPKN (Kemenkes,2015).
Dari seluruh tumor primer susunan saraf pusat, astrositoma anaplastik dan
glioblastoma multiforme (GBM) meliputi sekitar 38% dari jumlah keseluruhan, dan
meningioma dan tumor mesenkim lainnya 27%. Sisanya terdiri dari tumor otak primer
yang bervariasi, meliputi tumor hipofisis, schwannoma, limfoma SSP,
oligodendroglioma, ependimoma, astrositoma derajat rendah, dan meduloblastoma
(Kemenkes,2015)
B. Tujuan
1. Tujuan instruksional umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan sasaran penyuluhan dapat
memahami tentang apa itu tumor otak.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga pasien dapat :
a. Menjelaskan pengertian tumor otak
b. Menjelaskan klasifikasi tumor otak
c. Menjelaskan penyebab tumor otak
d. Menjelaskan tanda dan gejala tumor otak
e. Menjelaskan penanganan tumor otak
C. Sasaran
Sasaran pendidikan kesehatan ini adalah keluarga dan pasien yang belum mengetahui
tentang penyakit tumor otak.
BAB II
DESKRIPSI KASUS
A. Karakteristik sasaran
Keluarga dan pasien yang belum mengetahui tentang penyakit tumor otak
B. Analisa Kasus
Kanker otak meliputi sekitar 85-90% dari seluruh kanker susunan saraf pusat. Di
Amerika Serikat in-sidensi kanker otak ganas dan jinak adalah 21.42 per 100.000 penduduk
per tahun (7.25 per 100.000 penduduk untuk kanker otak ganas, 14.17 per 100.000 penduduk
per tahun untuk tumor otak jinak). Angka in-sidens untuk kanker otak ganas di seluruh dunia
ber-dasarkan angka standar populasi dunia adalah 3.4 per 100.000 penduduk.Angka
mortalitas adalah 4.25 per 100.000 penduduk per tahun. Mortalitas lebih tinggi pada pria.
Data cancer registry dari RSK Dharmais, RSCM, RS Persahabatan, IAPI, KPKN.
C. Prinsip belajar menurut teori (Sesuai Karakteritisk sasaran)
Prinsip belajar dari pendidikan kesehatan ini adalah menambah pengetahuan pasien dan
keluarga terhadap penyakit tumor otak sehingga diharapkan pengetahuan pasien dan keluarga
meningkat,
D. Karakteristik Media Belajar Menurut Teori ( sesuai karakteristik sasaran )
1. Sesuai dengan materi pendidikan kesehatan yang diberikan
2. Menarik
3. Mudah dipahami oleh audience
4. Bahasa sederhana dan mudah dimengerti
5. Tidak melelahkan
6. Sesuai dengan karakteristik sasaran
BAB III
METODOLOGI PENDIDIKAN KESEHATAN
A. Deskriptif Media Belajar (sesuai karakteristik sasaran)
Mahasiswa keperawatan yang sedang menjalani program profesi ners dengan
menggunakan media berupa leaflet, indormasi dalam media tersebut meliputi pengertian
tumor otak, Menjelaskan pengertian tumor otak, Menjelaskan klasifikasi tumor
otak ,Menjelaskan penyebab tumor otak,Menjelaskan tanda dan gejala tumor
otak ,Menjelaskan penanganan tumor otak.
B. Tujuan Belajar
Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga cara memberikan pendidikan
kesehatan mengenai penyakit ISK
C. Ketrampilan yang Diperlukan
Ketrampilan yang diperlukan dalam pendidikan kesehatan ini adalah ketrampilan
dalam berkomunikasi terutama menyampaikan informasi kepada sasaran, sehingga
mudah diterima dan dimengerti oleh sasaran dan ketrampilan dalam mendemonstrasikan
dengan baik sehingga tidak salah persepsi oleh audience.
D. Jenis Media
Ceramah dan tanya jawab
E. Alat yang Digunakan
1. Leaflet
2. Materi pengajaran (SAP)
3. PPT
F. Proses Pendidikan Kesehatan
No Tahap dan Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
. Waktu
Pembukaan 1. Mengucapkan salam dan 1. Menjawab salam
2 menit memperkenalkan diri 2. Mendengarkan maksud
2. Menyampaikan maksud dan dan tujuan
tujuan 3. Mendengarkan topik
3. Menyampaikan topik penyuluhan
penyuluhan yang akan 4. Mendengarkan
diberikan mekanisme kegiatan
4. Menjelaskan mekanisme 5. Menyetujui kontrak
kegiatan waktu
5. Kontrak waktu
Penyuluhan 1. Menggali pengetahuan peserta 1. menjawab pengalaman
11 menit mengenai tumor otak & pengetahuan
2. Menjelaskan materi: sebelumnya tentang
f. Menjelaskan tumor otak
pengertian tumor 2. mendengarkan materi
yang diberikan
otak
3. menanyakan materi
g. Menjelaskan yang belum dipahami
penyebab tumor
otak
h. Menjelaskan
klasifikasi tumor
otak
i. Menjelaskan tanda
dan gejala tumor
otak
j. Menjelaskan
pengobatan tumor
otak
3. Memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya
4. Menjawab pertanyaan peserta
Penutup 1. mengevaluasi pemahaman 1. menjawab pertanyaan
2 menit peserta pemateri
2. menyimpulkan kembali 2. mendemonstrasikan
penjelasan yang telah diberikan materi
3. membagikan leaflet 3. mendengarkan
4. Salam penutup kesimpulan

G. Waktu Pelaksanaan
Tanggal : Jumat, 10 setember 2021
Waktu : 09.00-09.30 WIB
Tempat : Kampus Umpp

H. Hal-hal yang Perlu Diwaspadai


1. Kelelahan klien dan keluarga selama diberikan pendidikan kesehatan
2. Kebosanan klien dan keluarga
3. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai
4. Tingkat pendidikan keluarga dan klien
I. Antisipasi Untuk Meminimalkan Hambatan
1. Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan
2. Waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan tidak terlalu lama
3. Menggunakan media yang menarik
4. Melibatkan peran serta dari audience
J. Pengorganisasian
Pelaksana : M. ARIF AULIA KUSUMA
K. Sistem Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Klien mengikuti penyuluhan sampai selesai
2. Evaluasi Proses
a. Klien antusias
3. Evaluasi Penyuluh
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Dapat menjalankan peran dengan baik
4. Evaluasi Waktu
a. Penyuluhan berjalan sesuai waktu yang ditentukan
5. Evaluasi Hasil
Dari beberapa pertanyaan diberikan kepada klien dengan rentang nilai:
Baik jika standar nilai >70%-100%, bisa menjawab semua pertanyaan
Cukup jika standar nilai >50%-70%, bisa menjawab empat pertanyaan
Kurang jika standar nilai <50%, bisa menjawab tiga atau <3 pertanyaan
BAB IV
PENUTUP

Pendidikan kesehatan diperlukan pada keluarga yang mempunyai masalah penyakit pada
ISK, agar pengetahuan dapat meningkat, sehingga keluarga dan pasien dapat mencegah
terjadinya komplikasi.
MATERI PENYULUHAN
MENGENAL TUMOR OTAK

Pengertian :
Tumor otak adalah proliferasi dan pertumbuhan tak terkendali sel-sel di dalam dan di
sekitar jaringan otak. Tumor otak mencakup sekitar 7-9% dari semua jenis kanker dan dapat
terjadi pada semua usia. Pria lebih banyak terkena penyakit ini daripada wanita. Tumor otak
dapat jinak atau ganas, primer atau sekunder.

Klasifikasi :
Berdasarkan Sifatnya :
Tumor jinak & tumor ganas
WHO (World Health Organization) membedakan tumor otak antara jinak dan ganas
dalam empat grade(tingkat). Grade 1-2 adalah tumor jinak yang tumbuh lambat,
terlokalisasi, dan berprognosis menguntungkan dan grade 3-4 adalah tumor ganas
yang berkembang pesat, menginvasi jaringan/struktur sekitar, dan berprognosis buruk.
Penggolongan ini berperan penting dalam rencana perawatan yang dilakukan.
Berdasarkan Asalnya :
Tumor primer & tumor sekunder
Tumor otak primer berasal dari dalam otak, sedangkan tumor sekunder adalah hasil
penyebaran (metastasis) kanker di bagian lain tubuh, misalnya kanker payudara,
kanker paru dan melanoma. Sekitar 20%-40% tumor otak berasal dari tempat lain
dalam tubuh.

Jenis-jenis

Tumor otak dinamai menurut jaringan otak yang terkena, antara lain:
o Astrocytoma: pada sel-sel neuroglia astrosit yang berbentuk bintang.
o Ependymoma: pada ependyma atau membran epitel yang melapisi ventrikel
otak dan kanal tulang belakang.
o Glioma batang otak: pada bagian otak yang berisi medula oblongata, pons
varolii, dan otak tengah,  bagian otak yang menghubungkan sumsum tulang
belakang ke otak.
o Medulloblastoma: pada otak kecil dan menyebar dengan cepat ke jaringan
sekitarnya, terutama di cairan serebrospinal dan batang otak. Medulloblastoma
adalah tumor ganas yang paling sering terjadi pada anak.
o Meningioma: pada meninges atau membran otak dan sumsum tulang
belakang. Meningioma biasanya jinak, tumbuh lambat sehingga sering
terlambat terdeteksi.
o Neurinoma: biasanya terjadi pada fosa posterior. Saraf kranial kedelapan,
yang menyampaikan indera pendengaran dan keseimbangan paling sering
terpengaruh. Neurinoma tidak membentuk metastasis.
o Limfoma: pada limfosit (sel yang bertanggung jawab untuk pertahanan
tubuh). Ini adalah tumor ganas, yang berasal dari jaringan limfoid. Tumor ini
sering terjadi pada pasien dengan AIDS dan pasien imunosupresi.
o Adenoma hipofisis: pada kelenjar hipofisis dan dasar otak. Ini adalah jenis
tumor otak yang jinak.
o Glioma: pada sel-sel glia atau neuroglia, tisu yang mengelilingi dan
mendukung neuron atau sel-sel saraf otak. Glioma adalah yang paling umum,
meliputi 50% tumor otak primer

Penyebab

Penyebab pasti pembentukan tumor otak tidak diketahui. Diduga radiasi ionisasi dapat
menyebabkan pertumbuhan tumor. Radiasi ionisasi adalah energi radiasi tinggi yang
menyebabkan kerusakan pada molekul DNA, sehingga menyebabkan mutasi yang
menyebabkan kanker.
Kebiasaan hidup berisiko, seperti merokok dan konsumsi alkohol, turut berperan.
Faktor risiko lain adalah genetik dan hormonal, zat karsinogenik, virus onkogenik (virus
tumor), dan zat kimia tertentu (pestisida, herbisida).

Gejala

Tumor otak menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat karena menyerang dan
menghancurkan jaringan otak lainnya. Massa fisik tumor juga dapat menyebabkan efek
sekunder, seperti:

 Kompresi otak, saraf tengkorak dan pembuluh darah.


 Cerebral edema atau pembengkakan akibat akumulasi cairan.

 Peningkatan tekanan intrakranial (ICP)

Gejala tepatnya tergantung pada jenis, ukuran dan lokasi tumor, serta luasnya invasi.
Tumor otak seringkali tetap tersembunyi untuk waktu yang lama karena hanya menyebabkan
ketidaknyamanan kecil di awal. Tumor biasanya didiagnosis terlambat, karena gejalanya
tidak spesifik dan ambigu, seperti gejala pertama dan paling umum yaitu sakit kepala.
Gejala khas yang mungkin mengindikasikan tumor otak adalah:.

o Vertigo dan penglihatan kabur.

o Sakit kepala, terutama pada malam dan pagi hari. Sakit kepala yang
disebabkan tumor otak semakin parah dalam beberapa hari ke minggu dan
obat analgesik biasa tidak mengurangi sakitnya

o Mual dan muntah, biasanya di pagi hari. Ini sering menandakan tekanan
intrakranial yang meningkat.

o Kejang, kedutan pada anggota badan atau satu sisi tubuh

o Masalah neurologis, kelumpuhan

o Gangguan koordinasi, limbung dan pelupa

o Perubahan kepribadian

Diagnosis

Selain wawancara (riwayat medis), teknik-teknik pemeriksaan berikut ini digunakan untuk
mendiagnosis tumor otak:

o Rontgen tengkorak dan angiografi serebral. Pembuluh darah diperiksa oleh


rontgen setelah injeksi larutan yang membuat mereka terlihat.

o Computed tomography (CT) scan atau magnetic resonance imaging (MRI).


o Electroencephalogram (EEG). Tes ini mengukur aktivitas listrik otak. Tumor
mungkin terlihat sebagai kelainan lokal.

o Pemeriksaan cairan cerebrospinal. Pada tes ini, contoh cairan serebrospinal


diambil dari tulang belakang. Tumor otak mengakibatkan tekanan yang
meningkat, tingkat protein lebih tinggi, mengurangi kadar gula atau glukosa.
Mungkin juga ada sel-sel tumor di cairan cerebrospinal.
o Biopsi jaringan. Bila ada dugaan tumor ganas, sampel tumor diambil melalui
operasi khusus. Ahli bedah dapat menargetkan lokasi tertentu, dipandu oleh
CT scan atau MRI.

Terapi

Pengobatan tumor otak tergantung pada jenis, lokasi dan kepekaan terhadap radiasi
dan agen kimia. Tujuan perawatan adalah menghilangkan tumor jika mungkin, atau jika tidak
maka untuk menguranginya, meringankan gejala dan mencegah kerusakan otak lebih lanjut.
Pilihan terapi tumor otak seperti halnya pada kanker jenis lain, yaitu operasi, kemoterapi, dan
radioterapi.
Obat-obatan lain untuk mengontrol gejala termasuk obat untuk mengontrol edema
otak atau akumulasi cairan, diuretik untuk mengurangi pembengkakan otak, analgesik untuk
mengurangi rasa sakit, antasida untuk mengurangi stres ulkus dan antikonvulsan untuk
mengurangi kejang.
Langkah dan metode pengobatan yang biasa ditempuh oleh para medis biasanya
meliputi beberapa hal di bawah ini:
1. Pembedahan
Langkah ini ditempuh jika sel kanker sudah terlalu besar dan mulai mengganggu
sistem motorik pasien
2. Penyinaran
Dokter menggunakan sinar X dengan radiasi yang tinggi untuk menghancurkan sel
kanker, biasanya dilakukan bersamaan dengan proses pembedahan
3. Kortikosteroid
Diberikan oleh dokter untuk mengurangi pembengkakan yang terjadi pada otak
4. Pemberian Antikonvulsan
Diberikan pada pasien untuk mengurangi intensitas kejang yang mungkin terjadi suatu
waktu

Masa penyembuhan berfariasi antara pasien yang satu dengan lainnya, namun biasanya
berkisar antara 6 sampai 8 minggu setelah proses pengangkatan tumor selesai. Tehnik
pengobatan di atas bukan tanpa resiko, oleh sebab itu dibutuhkan dokter yang sangat
mengerti akan penyakit ini.
DAFTAR PUSTAKA

Ackley BJ & Ladwig GB. Nursing diagnosis handbook ninth edition: an evidence
based guide to planning care. Mosby Elsevier, 2011.
Brunner & Suddarth. Buku ajar keperawatan medikal bedah edisi 8 volume 3.
Jakarta: EGC, 2002.
Kemenkes.2015. Panduan Penatalaksanaan Tumor Otak. Jakarta
Komite Nasional Penanggulangan Kanker. Panduan nasional penanganan kanker:
tumor otak versi 1.0 2015. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
(online: http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PNPKOtak.pdf, diakses tanggal 06 Maret
2016).
Reeves C. Keperawatan medikal bedah. Jakarta: Salemba Medika, 2001.
Talakua S. Referat tumor otak (online:https://www.scribd.com/doc/227854734/Referat-
Tumor-Otak, diakses tanggal 06 Maret 2016).

Anda mungkin juga menyukai