(SAP)
Di susun Oleh :
Lensiana Novi
NIM. 2022. 01. 019
V. Materi : terlampir
a. Pengertian demam berdarah dengue (DBD)
b. Tanda dan gejala demam berdarah dengue (DBD)
c. Cara penularan demam berdarah dengue (DBD)
d. Cara pencegahan demam berdarah dengue (DBD)
e. Cara pengobatan demam berdarah dengue (DBD)
2
VI. Kegiatan Penyuluhan :
2 20 Pelaksanaan :
menit 1. Menggali pengetahuan peserta 1. Mengemukakan
tentang DBD pendapat
2. Memberikan reinforcement 2. mendengarkan
positif atas jawaban peserta
3. Meluruskan konsep pengertian 3. Mendengarkan dan
DBD memperhatikan
4. Menggali pengetahuan peserta 4. Mengemukakan
tentang tanda gejala DBD pendapat
5. Memberikan reinforcement 5. mendengarkan
positif atas jawaban peserta
6. Meluruskan konsep tanda gejala 6. Mendengarkan dan
penyakit DBD memperhatikan
7. Menggali pengetahuan peserta 7. Mengemukakan
tentang cara penularan DBD pendapat
8. Memberikan reinforcement 8. mendengarkan
positif atas jawaban peserta
9. Meluruskan konsep cara 9. Mendengarkan dan
penularan DBD memperhatikan
10. Menggali pengetahuan peserta 10. Mengemukakan
tentang pencegahan DBD pendapat
11. Memberikan reinforcement 11. mendengarkan
positif atas jawaban peserta
12. Meluruskan konsep cara 12. Mendengarkan dan
pencegahan DBD memperhatikan
13. Menggali pengetahuan peserta 13. Mengemukakan
tentang pengobatan DBD pendapat
14. Memberikan reinforcement 14. mendengarkan
positif atas jawaban peserta
15. Mendengarkan dan
15. Meluruskan konsep cara
memperhatikan
pengobatan DBD
3. 15 Penutup :
3
menit 1. Meminta peserta untuk 1. Memberikan
memberikan pertanyaan atas pertanyaan
penejelasan yang tidak dipahami
2. Menjawab pertanyaan yang 2. Memperhatikan
diajukan
3. Menyimpulkan diskusi 3. Berpartisipasi
4. Melakukan evaluasi 4. Menjawab
pertanyaan
5. Mengucapkan salam 5. Menjawab salam
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
c. 70% peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. 70% peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
e. Menyebutkan pengertian demam berdarah dengue (DBD)
f. Menyebutkan tanda dan gejala penderita demam berdarah dengue (DBD)
g. Menjelaskan cara penularan demam berdarah dengue (DBD)
h. Menjelaskan cara mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD)
i. Menjelaskan cara pengobatan demam berdarah dengue (DBD)
VIII. Lampiran
Materi Penyuluhan
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
1. Latar Belakang
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah
kesehatan yang paling umum terjadi di masyarakat yang dapat menyebabkan berbagai
masalah Kesehatan. Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti yang
4
menularkan virus dengue. Kejadian dapat muncul setipa tahun dan dapat menyerang
seluruh kelompok umur. Hal ini terjadi karena kurangnya partisipasi masyarakat untuk
pemberantasan sarang nyamuk.
Kondisi daerah dengan curah hujan tinggi beresiko lebih besar untuk terjadinya
wabah demam berdarah. Curah hujan yang tinggi mneyebabkan air menggenang di suatu
media yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Kurangnya informasi dalam
pencegahan demam berdarah menyulitkan tenaga kesehatan dan kader menanggulangi
penyakit demam berdarah. Sehingga pemberian pendidikan kesehatan yang teratur sangat
dibutuhkan masyarakat agar dapat melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dengan
3M-Plus
Berdasarkan latar belakang dan fenomena di atas penulis ingin mengedukasi
masyarakat mengenai pencegahan demam berdarah untuk mengantisipasi terjadinya
demam berdarah
2. Definisi DBD
Demam dengue merupakan infeksi arboviral (virus dengue) yang disebarkan oleh
nyamuk aedes aegepty dan aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di
seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat ketinggian lebih dari 10.000 meter di atas
permukaan laut.
Penyakit ini mulanya lebih sering mneyerang anak-anak, dibanding orang dewasa
atau remaja. Tapi kini sudah merata, bisa menyerang siapa saja tanpa batasan usia.
Demam berdarah dapat menyebabkan perdarahan yang hebat dan 30% kasus dapat
menyebabkan kematian.
5
Terlambat memberi pertolongan pada penderita DBD dapat menyebabkan
penderita meninggal dunia.
4. Penularan DBD
Penularan DBD terjadi melalui gigtan nyamuk aedes aegepty atau aedes
albopictus betina yang sebelumnya telah membawa virus dalam tubuhnya dari penderita
demam berdarah lain, nyamuk aedes aegepty berasal dari brazil dan ethiopia serta sering
menggigit manusia pada waktu pagi dan siang.
Orang yang beresiko terkena demam berdarah adalah anak-anak yang berusia di
bawah 15 tahun, dan Sebagian besar tinggal di lingkungan lembab, serta daerah pinggiran
kumuh. Penyakit DBD sering terjadi di daerah tropis, dan muncul pada musim
penghujan. Virus ini kemungkinan muncul akibat pengaruh musim/alam serta perilaku
manusia.
Pencegahan ini sangat bergantung pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk aedes
aegepty. Beberapa metode untuk mengendalikan nyamuk tersebut :
- Lingkungan
Dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat,
modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia,
dan perbaikan desain rumah,contoh :
a. Menguras bak mandi/penampungan air, minimal sekali seminggu
b. Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu
sekali
c. Meutup dengan rapat tempat penampungan air
d. Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas, dan ban bekas di sekitar rumah
dan lain sebagainya
- Biologis
Menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) dan bakteri
(Bt.H-14)
- Kimiawi
a. Pengasapan/fogging (menggunakan malathion dan fenthion), untuk
mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu
b. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat penampungan air,
seperti : gentong air, vas bunga, kolam, dan lainnya
6
c. Cara yang paling efektik yaitu dengan mengombinasikan cara-cara diatas,
yang disebut dengan “3M PLUS”, yaitu menutup, menguras, menimbun.
Selain itu juga beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan jentik,
menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang
kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang
obat nyamuk, memeriksa jentik berkala, mengolesi tubuh dengan lotion
anti nyamuk dan lain-lain.
6. Pengobatan
7
DAFTAR PUSTAKA :
Arta rizki. 2021. Teknologi Pengendalian Vektor DBD | PDF | Organisms | Zoology (scribd.com)
8
Media : Leaflet
9
10
SKENARIO PENYULUHAN
pada hari rabu tanggal 15 juni 2022 di Puskesmas Made Surabaya diadakan sebuah
penyuluhan terhadap masyarakat umum yang ada di wilayah Made, Surabaya.
Penyuluhan tersebut mengenai suatu pencegahan demam berdarah dengue (DBD).
Pemateri : “betul sekali, hari ini saya akan menyampaikan penyuluhan mengenai
pecegahan demam berdarah dengue (DBD). Sebelum kita mulai saya
bacakan rangkaian acara hari ini, yang pertama ialah pembukaan
sebagaimana yang sudah kita lakukan, yang kedua kita berdoa, lalu
memasuki pemaparan materi dan setelah itu ada sesi diskusi dan penutup.
Baik selanjutnya alangkah baiknya kita berdoa sejenak untuk memulai
acara ini agar berjalan lancar”
Pemateri : “baik, acara selanjutnya yaitu kita memasuki pemaparan materi yang
berisikan mengenai pencegahan DBD”
Pemateri : “sebelumnya bapak dan ibu ada yang tahu tidak apa itu DBD?”
Pemateri : “bisa coba di jelaskan bapak dan ibu sekalian, apa itu DBD ?”
Pemateri : “wah betul sekali yang disebutkan oleh ibu, kira-kira ada yang tahu
tidak nyamuk apa sih yang menyebabkan DBD?
11
Audies : “nyamuk aedes yang belang-belang”
Pemateri : “wah betul sekali jawaban bapak dan ibu sekalian, baik selanjutnya saya
paparkan lebih lanjut mengenai DBD dan cara pencegahannya”
Audiens : “baikk…”
Dst ….
12
Media : Power Point
13
14
15
16
17
Media : Video
18
19
20
21