Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Meningkatkan pengetahuan dalam menerapkan gaya hidup sehat


pada masyarakat

Di susun Oleh :
Lensiana Novi
NIM. 2022. 01. 019

PRODI S-1 KEPERAWATAN


STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
GAYA HIDUP SEHAT

Topik : Meningkatkan pengetahuan pentingnya pola hidup sehat dalam


kehidupan sehari- hari
Sub Pokok Bahasan :Penting memahami pola hidup sehat dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari- hari
Sasaran : Masyarakat umum
Waktu : 08.15
Hari, Tanggal : Rabu, 15 juni 2023
Tempat : Stikes willian Booth

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, diharapkan peserta dapat memahami
dan menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari- hari

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan mengenai gaya hidup sehat diharapkan
peserta dapat:
a. Menjelaskan pengertian demam berdarah dengue (DBD)
b. Menyebutkan tanda dan gejala demam berdarah dengue (DBD)
c. Mengetahui cara penularan demam berdarah dengue (DBD)
d. Menjelaskan cara pencegahan demam berdarah dengue (DBD)
e. Menjelaskan cara pengobatan demam berdarah dengue (DBD)

III. Metode Penyuluhan : ceramah, tanya jawab dan diskusi

IV. Media Penyuluhan : PPT, leaflet, laptop dan lcd proyektor

V. Materi : terlampir
a. Pengertian demam berdarah dengue (DBD)
b. Tanda dan gejala demam berdarah dengue (DBD)
c. Cara penularan demam berdarah dengue (DBD)
d. Cara pencegahan demam berdarah dengue (DBD)
e. Cara pengobatan demam berdarah dengue (DBD)

2
VI. Kegiatan Penyuluhan :

No Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta


.
1 5 menit Pembukaan :
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Perkenalkan Mahasiswa 2. Memperhatikan
3. Perkenalan dengan pembimbing 3. Memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan 4. Memperhatikan
5. Menjelaskan kontrak waktu 5. Memperhatikan

2 20 Pelaksanaan :
menit 1. Menggali pengetahuan peserta 1. Mengemukakan
tentang DBD pendapat
2. Memberikan reinforcement 2. mendengarkan
positif atas jawaban peserta
3. Meluruskan konsep pengertian 3. Mendengarkan dan
DBD memperhatikan
4. Menggali pengetahuan peserta 4. Mengemukakan
tentang tanda gejala DBD pendapat
5. Memberikan reinforcement 5. mendengarkan
positif atas jawaban peserta
6. Meluruskan konsep tanda gejala 6. Mendengarkan dan
penyakit DBD memperhatikan
7. Menggali pengetahuan peserta 7. Mengemukakan
tentang cara penularan DBD pendapat
8. Memberikan reinforcement 8. mendengarkan
positif atas jawaban peserta
9. Meluruskan konsep cara 9. Mendengarkan dan
penularan DBD memperhatikan
10. Menggali pengetahuan peserta 10. Mengemukakan
tentang pencegahan DBD pendapat
11. Memberikan reinforcement 11. mendengarkan
positif atas jawaban peserta
12. Meluruskan konsep cara 12. Mendengarkan dan
pencegahan DBD memperhatikan
13. Menggali pengetahuan peserta 13. Mengemukakan
tentang pengobatan DBD pendapat
14. Memberikan reinforcement 14. mendengarkan
positif atas jawaban peserta
15. Mendengarkan dan
15. Meluruskan konsep cara
memperhatikan
pengobatan DBD

3. 15 Penutup :

3
menit 1. Meminta peserta untuk 1. Memberikan
memberikan pertanyaan atas pertanyaan
penejelasan yang tidak dipahami
2. Menjawab pertanyaan yang 2. Memperhatikan
diajukan
3. Menyimpulkan diskusi 3. Berpartisipasi
4. Melakukan evaluasi 4. Menjawab
pertanyaan
5. Mengucapkan salam 5. Menjawab salam

VII. Kriteria Evaluasi :


1. Evaluasi struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. 60% peserta menghadiri penyuluhan
c. Tempat, media dan alat penyuluhan sesuai rencana

2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
c. 70% peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. 70% peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan

3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
e. Menyebutkan pengertian demam berdarah dengue (DBD)
f. Menyebutkan tanda dan gejala penderita demam berdarah dengue (DBD)
g. Menjelaskan cara penularan demam berdarah dengue (DBD)
h. Menjelaskan cara mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD)
i. Menjelaskan cara pengobatan demam berdarah dengue (DBD)

VIII. Lampiran

Materi Penyuluhan
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

1. Latar Belakang
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah
kesehatan yang paling umum terjadi di masyarakat yang dapat menyebabkan berbagai
masalah Kesehatan. Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti yang

4
menularkan virus dengue. Kejadian dapat muncul setipa tahun dan dapat menyerang
seluruh kelompok umur. Hal ini terjadi karena kurangnya partisipasi masyarakat untuk
pemberantasan sarang nyamuk.
Kondisi daerah dengan curah hujan tinggi beresiko lebih besar untuk terjadinya
wabah demam berdarah. Curah hujan yang tinggi mneyebabkan air menggenang di suatu
media yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Kurangnya informasi dalam
pencegahan demam berdarah menyulitkan tenaga kesehatan dan kader menanggulangi
penyakit demam berdarah. Sehingga pemberian pendidikan kesehatan yang teratur sangat
dibutuhkan masyarakat agar dapat melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dengan
3M-Plus
Berdasarkan latar belakang dan fenomena di atas penulis ingin mengedukasi
masyarakat mengenai pencegahan demam berdarah untuk mengantisipasi terjadinya
demam berdarah

2. Definisi DBD

Demam dengue merupakan infeksi arboviral (virus dengue) yang disebarkan oleh
nyamuk aedes aegepty dan aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di
seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat ketinggian lebih dari 10.000 meter di atas
permukaan laut.
Penyakit ini mulanya lebih sering mneyerang anak-anak, dibanding orang dewasa
atau remaja. Tapi kini sudah merata, bisa menyerang siapa saja tanpa batasan usia.
Demam berdarah dapat menyebabkan perdarahan yang hebat dan 30% kasus dapat
menyebabkan kematian.

3. Gejala penyakit DBD

- Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38-40⁰C)


- Nyeri pada ulu hati
- Terdapat bercak bintik merah di kulit yang tidak hilang walau ditekan, ditarik, dan
diregangkan
- Bisa mengeluarkan darah dari hidung (mimisan), muntah darah, dan melalui
buang air besar
- Penderita bisa pucat, kadang sakit kepala, gelisah, ujung kaki dan ujung tangan
dingin
- Pemeriksaan laboratorium : trombosit turun dan terjadi kenaikan kekentalan
darah. Ditandai dengan trombosit kurang dari 100.000/ μl dan hematokrit
meningkat 20% lebih tinggi dari normal.
Pada gejala dini demam dengue biasanya sama dengan gejala flu, sehingga sering
kali menimbulkan kesalahan karena disangka flu.
Orang yang mengalami demam berdarah harus secepatnya diberi pertolongan
medis dengan dibawa ke puskesmas, dokter atau rumah sakit untuk diobati.

5
Terlambat memberi pertolongan pada penderita DBD dapat menyebabkan
penderita meninggal dunia.

4. Penularan DBD

Penularan DBD terjadi melalui gigtan nyamuk aedes aegepty atau aedes
albopictus betina yang sebelumnya telah membawa virus dalam tubuhnya dari penderita
demam berdarah lain, nyamuk aedes aegepty berasal dari brazil dan ethiopia serta sering
menggigit manusia pada waktu pagi dan siang.
Orang yang beresiko terkena demam berdarah adalah anak-anak yang berusia di
bawah 15 tahun, dan Sebagian besar tinggal di lingkungan lembab, serta daerah pinggiran
kumuh. Penyakit DBD sering terjadi di daerah tropis, dan muncul pada musim
penghujan. Virus ini kemungkinan muncul akibat pengaruh musim/alam serta perilaku
manusia.

5. Upaya pencegahan penyakit DBD

Pencegahan ini sangat bergantung pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk aedes
aegepty. Beberapa metode untuk mengendalikan nyamuk tersebut :

- Lingkungan
Dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat,
modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia,
dan perbaikan desain rumah,contoh :
a. Menguras bak mandi/penampungan air, minimal sekali seminggu
b. Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu
sekali
c. Meutup dengan rapat tempat penampungan air
d. Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas, dan ban bekas di sekitar rumah
dan lain sebagainya
- Biologis
Menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) dan bakteri
(Bt.H-14)

- Kimiawi
a. Pengasapan/fogging (menggunakan malathion dan fenthion), untuk
mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu
b. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat penampungan air,
seperti : gentong air, vas bunga, kolam, dan lainnya

6
c. Cara yang paling efektik yaitu dengan mengombinasikan cara-cara diatas,
yang disebut dengan “3M PLUS”, yaitu menutup, menguras, menimbun.
Selain itu juga beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan jentik,
menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang
kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang
obat nyamuk, memeriksa jentik berkala, mengolesi tubuh dengan lotion
anti nyamuk dan lain-lain.

6. Pengobatan

Pengobatan ditujukan untuk mengatasi perdarahan, mencegah/mengatasi keadaan


syok/presyok yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum bila perlu
dilakukan pemberian cairan melalui infus, demam diusahakan diturunkan dengan
kompres dingin, atau pemberian antipiretik

7
DAFTAR PUSTAKA :

Abdha’oe, faical. 2022. LP DBD | Faical Abdha'oe - Academia.edu

Po, pi. 2019. LP DBD | PDF (scribd.com)

2016. Demam Berdarah (kemkes.go.id)

Arta rizki. 2021. Teknologi Pengendalian Vektor DBD | PDF | Organisms | Zoology (scribd.com)

8
Media : Leaflet

9
10
SKENARIO PENYULUHAN

pada hari rabu tanggal 15 juni 2022 di Puskesmas Made Surabaya diadakan sebuah
penyuluhan terhadap masyarakat umum yang ada di wilayah Made, Surabaya.
Penyuluhan tersebut mengenai suatu pencegahan demam berdarah dengue (DBD).

Pemateri : “selamat pagi bapak dan ibu sekalian”

Audiens : “selamat pagi”

Pemateri : “sebelum acara dimulai saya perkenalkan diri terlebih dahulu.


Perkenalkan nama saya Dwi Indah, Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian saya
ucapkan terima kasih atas partisipasinya sudah hadir bersama saya di
puskesmas …. Sebelumnya bapak dan ibu tau belum disini ada acara apa?”

Audiens : “iya tahu…. ada acara penyuluhan”

Pemateri : “betul sekali, hari ini saya akan menyampaikan penyuluhan mengenai
pecegahan demam berdarah dengue (DBD). Sebelum kita mulai saya
bacakan rangkaian acara hari ini, yang pertama ialah pembukaan
sebagaimana yang sudah kita lakukan, yang kedua kita berdoa, lalu
memasuki pemaparan materi dan setelah itu ada sesi diskusi dan penutup.
Baik selanjutnya alangkah baiknya kita berdoa sejenak untuk memulai
acara ini agar berjalan lancar”

Audiens : (ikut berdoa)

Pemateri : “baik, acara selanjutnya yaitu kita memasuki pemaparan materi yang
berisikan mengenai pencegahan DBD”

Audiens : “baik” (menjawab dengan kompak)

Pemateri : “sebelumnya bapak dan ibu ada yang tahu tidak apa itu DBD?”

Audiens : “tahu…tahu” (menjawab dengan kompak)

Pemateri : “bisa coba di jelaskan bapak dan ibu sekalian, apa itu DBD ?”

Audiens : “penyakit yang disebabkan nyamuk”

Pemateri : “wah betul sekali yang disebutkan oleh ibu, kira-kira ada yang tahu
tidak nyamuk apa sih yang menyebabkan DBD?

11
Audies : “nyamuk aedes yang belang-belang”

Pemateri : “wah betul sekali jawaban bapak dan ibu sekalian, baik selanjutnya saya
paparkan lebih lanjut mengenai DBD dan cara pencegahannya”

Audiens : “baikk…”

Dst ….

12
Media : Power Point

13
14
15
16
17
Media : Video

18
19
20
21

Anda mungkin juga menyukai