Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DEMAM BERDARAH DENGUE


(DBD)

Disusun Oleh:

Dwi Cahyo Saputro (2211020009)


Fitri Amelia Kamal (2211020010)
Novianira Nur Laila (2211020020)
Tunjung Abditia (2211020024)
Ruliyanti (2211020055)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik :Demam Berdarah Dengue (DBD)


Sub topik :Pengenalan dan pencegahan DBD
Sasaran :Masyarakat Desa Purwareja
Tempat :Balai Desa Purwareja
Hari/Tanggal :1 April 2023
Waktu :1 x 40 menit

A. LATAR BELAKANG
DBD atau Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular yang masih
ada setiap tahun, hal ini dikarenakan sampai saat ini belum ditemukan obat atau vaksin untuk
penanggulangan DBD. DBD sendiri ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang
mengandung virus dengue Nyamuk Aedes aegypti hanya hidup pada suhu antara 80C – 37C.
Berbagai tempat kembang biak (breedingplace) nyamuk ini, misalnya yang terdapat dalam bak
mandi, tempayan/tempat penyimpanan air minum, kaleng kosong, plastik air minum, ban bekas
dan kontainer buatan lainnya(Adnan & Siswani, 2019).
Pengendalian penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) telah diatur dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 581/MENKES/SK/VII/1992 tentang Pemberantasan Penyakit
Demam Berdarah dan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 92 tahun 1994 tentang perubahan
atas lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 581/ MENKES/SK/1992, dimana
menitikberatkan pada upaya pencegahan dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
selain penatalaksanaan penderita DBD dengan memperkuat kapasitas pelayanan kesehatan dan
sumber daya, memperkuat surveilans epidemiologi dan optimalisasi kewaspadaan dini
terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. Manajemen pengendalian vektor secara umum
diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
374/MENKES/PER/III/2010 tentang Pengendalian Vektor (KEMENKES RI, 2016).
B. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit tentang DBD, diharapkan
masyarakat dapat mencegah dan menangani demam berdarah dengue secara
mandiri.

1
2) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit tentang DBD, diharapkan masyarakat
mampu:
a. Mengetahui pengertian DBD
b. Mengetahui penyebab DBD
c. Mengetahui tanda dan gejala DBD
d. Mengetahui dan melakukan pencegahan DBD
C. MATERI
1) Pengertian Demam Berdarah Dengue
2) Penyebab Demam Berdarah Dengue
3) Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti
4) Tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue
5) Cara penularan Demam Berdarah Dengue
6) Tindakan dalam menangani Demam Berdarah Dengue
7) Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue
D. METODE
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
E. MEDIA
1) Leaflet
2) Flipchart
F. WAKTU DAN TEMPAT
1) Waktu :10.00 – 10.40 WIB
2) Tempat :Balai Desa Purwareja

G. KEGIATAN PENYULUHAN
NO KEGIATAN PENYULUHAN RESPON WAKTU
1. Pembukaan a) Memberi salam a) Menjawab salam 10 menit
b) Memperkenalkan b) Mendengarkan dan
diri memperhatikan
c) Menjelaskan c) Mendengarkan dan
tujuan penyuluhan memperhatikan

2
d) Menggali d) Menjawab
pengetahuan pertanyaan
masyarakat e) Menyetujui kontrak
tentang DBD waktu
e) Membuat kontrak
waktu
2. Kegiatan inti a) Menjelaskan a) Mendengarkan dan 20 menit
materi tentang memperhatikan
DBD b) Aktif bertanya
b) Memberikan c) Mendengarkan
kesempatan untuk d) Memperhatikan dan
bertanya menerima
c) Menjawab
pertanyaan peserta
d) Memberikan
leaflet dan
flipchart kepada
setiap peserta
3. Penutup a) Menyimpulkan a) Mendengarkan dan 10 menit
materi yang memperhatikan
disampaikan b) Menjawab
b) Mengevaluasi pertanyaan
peserta dan c) Mendengarkan dan
menanyakan mengucap salam
kembali materi
yang disampaikan
c) Mengakhiri dan
memberikan salam
penutup

3
H. EVALUASI
1) Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media (leaflet dan flipchart)
d. Peserta hadir ditempat penyuluhan
e. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Balai Desa Purwareja
f. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2) Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3) Evaluasi Hasil
Para peserta mampu:
a. Mengetahui pengertian DBD
b. Mengetahui penyebab DBD
c. Mengetahui tanda dan gejala DBD
d. Mengetahui dan melakukan pencegahan DBD

4
MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE

A. PENGERTIAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang masih
ada setiap tahun, hal ini disebabkan karena sampai saat ini belum ditemukan obat atau vaksin
untuk penanggulangan DBD. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang
mengandung virus dengue
Menurut WHO (2015) Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty yang terinfeksi salah satu dari empat
serotipe virusdengue, yang dapat terjadi pada bayi, anak-anak, maupun orang dewasa
yang ditandai dengan gejala demam selama 3-14 hari setelah gigitan infektif (WHO,
2015). Menurut Kemenkes RI (2012) menyatakan bahwa DBD merupakan penyakit yang
disebabkan oleh virus Dengueyang ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypty.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan
oleh virus dengue yang ditandai demam 2 – 7 hari disertai dengan manifestasi perdarahan,
penurunan trombosit (trombositopenia), adanya hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran
plasma (peningkatan hematokrit, asites, efusi pleura, hipoalbuminemia) (KEMENKES RI,
2017).
B. PENYEBAB
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan
oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti pada pembuluh darah. Nyamuk ini banyak ditemukan di
daerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab nyamuk akan mudah berkembang biak
di daerah yang banyak tergenang air. Umumnya DBD sering terjadi di daerah Asia Tenggara,
khususnya Negara Indonesia.
C. CIRI – CIRI NYAMUK AEDES AEGYPTI
1. Badannya kecil.
2. Warnanya hitam dan belang-belang putih.
3. Badannya mendatar saat hinggap.
4. Biasanya menggigit pada siang hari dan sore hari.
5. Berkembangbiak pada air bersih dan jernih yang tidak mengalir.

5
6. Hidup dan berkembang biak di dalam rumah (bak mandi, kaleng bekas, kolam ikan,
ban bekas yang tergenang air, pot tanaman air, tempat minuman burung).
7. Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air.
8. Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas permukaan air untuk bernafas.
9. Kemampuan terbang kira-kira 100 meter.
D. TANDA DAN GEJALA
Karakteristik gejala dan tanda utama DBD sebagai berikut (KEMENKES RI, 2017):
1. Demam, penyakit ini didahului oleh demam yang tinggi atau panas mendadak
berlangsung 3-8 hari kemudian turun secara cepat.
2. Ruam biasannya 5-12 jam sebelum naiknya suhu pertama kali, dan berlangsung
selama 3-4 hari.
3. Mual dan muntah.
4. Pegal-pegal di seluruh badan.
5. Pembesaran hati yang terjadi pada permulaan demam (sudah dapatdiraba sejak
permulaan sakit).
6. Syok yang ditandai nadi lemah, cepat, disertai tekanan nadi yangmenurun
(menjadi 20 mmHg atau kurang), tekanan darah menurun (tekanan sistolik
menurun sampai 80mmHg atau kurang) disertai kulit yang terasa dingin dan
lembab, terutama pada ujung hidung, jari dan kaki.
E. PENULARAN
1. Demam berdarah dengue hanya dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk
Aedes Aegypti betina yang tersebar luas di rumah-rumah dan tempat-tempat umum.
2. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue waktu menggigit/menghisap darah orang
yang sakit DBD atau pada orang yung tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat
virus dengue.
3. Orang yang darahnya mengandung virus dengue tetapi tidak sakit dapat menularkan
virus itu kepada orang lain di tempat yang terdapat nyamuk Aedes Aegypti.
4. Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes Aegypti akan berkembang biak dalam
tubuh nyamuk.
5. Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah manusia, virus tersebut akan
dipindahkan bersama air liur nyamuk ke manusia tersebut.

6
6. Seseorang yang digigit nyamuk Aedes Aegypti yang mengandung virus dengue,
gejala sakit ataupun demam setelah 4-7 hari (masa inkubasi).
7. Apabila orang yang ditularkan tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik, maka
orang itu akan tertular penyakit DBD.
F. TINDAKAN
1. Beri penderita banyak minum / oralit.
2. Kompres dingin saat penderita mengalami panas.
3. Segera bawa penderita ke dokter atau pusat pelayanan kesehatanterdekat untuk
penanganan selanjutnya.
4. Batasi mobilitasi agar tidak menular ke orang lain.
5. Berikan diet lunak.
G. PENCEGAHAN
Menurut Kemenkes RI (2012) pencegahan yang paling efektif dan efisien dalam
penanggulangan DBD adalah kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3
M Plus, yaitu:
1. Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan
air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, dan tempat
penampungan air lemari es.
2. Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum, kendi,
toren air, dan sebagainya.
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki
potensial untuk menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.
Adapun yang dimaksud dengan plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan yang
dilakukan, seperti:
1. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan,
2. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk,
3. Menggunakan kelambu saat tidur,
4. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk,
5. Menanam tanaman pengusir nyamuk,
6. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah,
7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi
tempat istirahat nyamuk.

7
8. Selain itu juga dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan (fogging) yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan pada daerah-daerah yang mengalami
kejadian DBD yang tinggi.

8
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, A. B., & Siswani, S. (2019). Peran Kader Jumantik Terhadap Perilaku Masyarakat
Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Wilayah Kerja
Kelurahan Tebet Timur Tahun 2019. Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS), 3(2),
204–218.

Hadinegoro, S. S. R. (2011). Tata Laksana Demam Berdarah Dengue di Indonesia (Edisi


Ketiga). Jakarta: Terbitan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

KEMENKES RI. (2016). Petunjuk Teknis dengan IMPLEMENTASI PSN 3M-PLUS


GERAKAN 1 RUMAH 1 JUMANTIK. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

KEMENKES RI. (2017). PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DEMAM


BERDARAG DENGUE DI INDONESIA. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.

KEMENKES RI. (2022, June 15). Kasus DBD Meningkat, Kemenkes Galakkan Gerakan 1
Rumah 1 Jumantik (G1R1J). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Pramatama, S., & Wijayanti, M. (2019). KARAKTERISTIK DAN POLA PENYEBARAN


PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH ENDEMIS. Banyumas:
UNSOED PRESS.

Sukayuni, N. putu eka, Prihandhani, I. S., & Artana, I. W. (2021). PERAN JUMANTIK
PADA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE: STUDI POTONG LINTANG
DI UPTD PUSKESMAS KUTA SELATAN. Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas,
4(1), 1–5. https://doi.org/10.32584/jikk.v4i1.889

Sukohar, A. (2014). Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Medula, 2(02).

Anda mungkin juga menyukai