SUTRIAN
PO.62.20.1.19.434
D. Pohon Masalah
Isolasi sosial = Menarik diri
E. Analisis
Analisa data pada harga diri rendah kronis dapat di peroleh dari :
1) Gejala dan tanda mayor
a. Subjektif
̵ Menilai diri negative (misalnya, tidak berguna dan tidak
tertolong)
̵ Merasa tidak memiliki kelebihan atau kemampuan positif
̵ Meremehkan kemampuan mengatasi masalah
̵ Menolak penilaian positif tentang diri sendiri
̵ Merasa tidak mampu melakukan apapun
̵ Merasa malu atau bersalah
̵ Melebih-lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri
b. Objektif
̵ Berjalan menunduk
̵ Postur tubuh menunduk
̵ Enggan mencoba hal baru
2) Gejala dan tanda minir
a. Subjektif
̵ Sulit tidur
̵ Mengungkapkan keputusasaan
̵ Merasa sulit berkonsentrasi
b. Objektif
̵ Kontak mata kurang
̵ Pasif
̵ Berbicara pelan dan lirih
̵ Seringkali mencari penegasan
̵ Bergantung pada pendapat orang lain
̵ Perilaku tidak asertif
̵ Lesu dan tidak bergairah
̵ Mencari penguatan secara berlebihan
̵ Sulit membuat kepusan
F. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul untuk klien dengan harga
diri rendah adalah (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017) :
1) Harga Diri Rendah Kronis (SDKI : D.0086, Hal 192)
2) Isolasi Sosial (SDKI : D.0121, Hal 268)
3) Koping Tidak Efektif (SDKI : D.0096, Hal 210)
G. Rencana Tindakan
Harga Diri Rendah Harga Diri (SLKI : Promosi Harga Diri (SIKI : I.09308, Hal 1. Memonitor verbalisasi
Kronis (SDKI : L.09069, Hal 30) 364) yang merendahkan diri
D.0086, Hal 192) sendiri
Setelah dilakukan tindakan Observasi
2. Memonitor tingkat harga
keperawatan kepada pasien
1. Monitor verbalisasi yang diri setiap waktu sesuai
selama 2 x 24 jam
merendahkan diri sendiri kebutuhan
diharapkan harga diri dengan
2. Monitor tingkat harga diri setiap 3. Mendiskusikan
kriteria hasil :
waktu, sesuai kebutuhan kepercayaan terhadap
1. Penilaian diri positif harga diri
Terapeutik
meningkat 4. Mendiskusikan alasan
2. Perasaan memiliki 3. Diskusikan kepercayaan terhadap mengkritik diri atau rasa
kelebihan atau harga diri bersalah
kemampuan positif 4. Diskusikan alasan mengkritik diri 5. Memberikan mpan balik
meningkat atau rasa bersalah positif atas peningkatan
3. Penerimaan penilaian 5. Berikan umpan balik positif atas tujuan
positif terhadap diri peningkatan mencapai tujuan 6. Menganjurkan
sendiri Edukasi mempertahankan kontak
4. Berjalan menampakkan mata saat berkomunikasi
6. Anjurkan mempertahankan kontak
wajah meningkat dengan orang lain
mata saat berkomunikasi dengan
5. Perasaan malu menurun 7. Melatih cara berpikir dan
orang lain
berperilaku positif
7. Latih cara berpikir dan berperilaku
positif
H. Referensi
1) Dhewi Puspita, Intan. (2022). LP HDR. Online
(https://www.academia.edu/7117564/LP_HDR) diakses 19 September
2022
2) Fernanda, Dicky Aji. 2020. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Online
(http://repository.umpri.ac.id/id/eprint/51/3/3.%20BAB
%202%20Tinjauan%20Pustaka.pdf) diakses 19 September 2022
3) Kurniati, Hasri. (2021). BAB 2. Online
(http://eprints.umpo.ac.id/7069/4/bab%202.pdf) diakses 19 September
2022
4) Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia. Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta Selatan. Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
5) Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia. Edisi 1 Cetakan II. Jakarta Selatan. Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
6) Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia. Edisi 1 Cetakan II. Jakarta Selatan. Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.