Disusun Oleh
Fastina Gesti
P27220020305
Ners B
RINGKASAN KASUS
Pada tanggal 29 Maret 2021 pukul 08.00 WIB seorang wanita usia 56 tahun datang ke IGD setelah KLL
dengan keluhan nyeri perut, nyeri menjalar sampai bahu sebelah kiri disertai rasa mual tetapi tidak
muntah, lemas, mata berkunang- kunang dan luka robek pada siku kiri. Saat dilakukan pengkajian
ditemukan indikasi trauma abdomen karena terdapat penambahan lingkar perut secara cepat, distensi
abdomen dan adanya nyeri tekan diseluruh perut dengan punctum maximum di perut kuadran kiri atas.
Kemudian pasien dilakukan pemeriksaan USG abdomen dan ditemukan adanya contusio hepar yang
mengakibatkan perdarahan di rongga perut sehingga perlu dilakukan tindakan laparatomi. Setelah
dilakukan pemeriksaan USG pasien mengalami penurunan kesadaran dengan GCS 13 (E3M6V4/Apatis),
TD : 70/50 mmHg, N: 85x/menit, S: 37oC, RR: 25x/mnt. Saat di IGD pasien diberikan tindakan
pemasangan IV line 2 jalur (tangan kanan & kaki kanan), resusitasi cairan dengan RL sebanyak 2000cc,
pemasangan voley kateter, pemasangan nasal kanul 3lpm, pemasangan NGT serta dilakukan pemeriksaan
darah dengan hasil HB: 4,8 mg/dL (Low), Ht : 50,30% (High). Kemudian pasien dibawa ke ICU untuk
pemantauan, perbaikan HB dan menunggu cito laparatomi. Saat di ICU pasien diberikan tranfusi darah
sebanyak 2 kolf dengan keadaan umum lemah, TD : 75/55 mmHg, N: 105x/mnt, RR : 26x/mnt, S: 37 oC,
GCS 13 (E3M6V4/Apatis). Pada pukul 11.15 WIB pasien diantar ke ruang IBS untuk dilakukan
laparatomi eksplorasi hepatorraphy. Saat operasi ditemukan darah di intra abdomen ±1800cc. Pukul 16.30
WIB pasien dipindahkan ke ruang ICU untuk dilakukan pemantuan, perbaikan KU dan perbaikan HB.
Tanggal/Jam Pengkajian : Senin, 29 Maret 2021/ 09.00
Metode pengkajian :...............................................
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. T
Usia : 58 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Masuk : Senin, 29 Maret 2021
No. RM :-
Diagnosa Medik : Post Laparatomi a/i contusio hepar
2. Keluhan Utama/alasan masuk ICU
Pasien terjadi penurunan kesadaran apatis, penambahan lingkar perut dan distensi abdomen, kemudian di
lakukan pemeriksaan Hemoglobin didapatkan hasil 4.8 mg/dL
3. Primary Survey
hidung Irreguler
7. Kelembaban kulit :
Lembab
√Kering
8. Turgor:
Baik
√ Kurang
Jelek
1. Lain lain…...............
D. Disability E. Exposure
1. Tingkat kesadaran : 1. Adanya trauma pada
daerah :
Apatis
Abdomen
2. Nilai GCS:
5 5
E: 3 M : 6 V:4 = 13 2. Adanya jejas/luka pada daerah
5 5 luka robek pada
Terdapat
3. Pupil
siku kiri,Terdapat vulnus
√ Isokor
ekskoriatum (luka lecet) di
Anisokor
bagian abdomen kuadran kiri atas
Respon Cahaya : ++/+
/
- Diameter :
1 mm √ 2 mm
3. Ukuran luka (panjang,
3 mm 4 mm kedalaman, lebar):
4. Ekstremitas Panjang: 5 cm
kedalaman 0.5 cm
Sensorik √ Ya
Tidak ………………........................
.
Motorik √ Ya ………………........................
Tidak .
5. Kekuatan otot :
.
4. Pengkajian sekunder (Secondary Survey)
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang dari IGD ke ICU untuk dilakukan pemantauan, perbaikan Hemoglobin
dan menunggu cito laparatomi. Saat di ruang ICU pasien diberikan transufi darah PRC
sebanyak 2 kolf dengan keadaan umum lemah, TD 75/55 mmHg, N 105x/menit,RR
26x/menit, S 370C, Kesadaran Apatis E3 M6 V4 (GCS 13).
b. Riwayat Kesehatan lalu
Pasien belum pernah mengalami penyakit seperti ini, dan belum pernah dirawat di
rumah sakit,pasien tidak mempunyai riwayat penyakit DM, HT dan penyakit lainya
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit
seperti pasien,keluarga juga mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti
DM, Hepatitis, Hipertensi dll
d. Anamnesa singkat (SAMPLE)
1) Sign and symptom (tanda dan gejala)
Terjadi penurunan kesadaran GCS 13 (E3 M6 V4) apatis, penambahan lingkar
perut,distensi abdomen, dan adanya nyeri tekan diseluruh perut dengan punctum
maximum di perut kuadran kiri atas
2) Allergies (riwayat alergi)
Keluarga pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi obat maupun makanan
3) Medication (riwayat pengobatan)
Keluarga pasien mengatakan tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya
4) Past Illness (riwayat penyakit)
Keluarga pasien mengatakan sebelum terjadi kecelakaan lalu lintas pasien tidak
mempunyai riwayat penyakit
5) Last Oral Intake (asupan makan / minum terakhir)
Keluarga pasien mengatakan makan terakhir jam ±06.00 WIB dengan menu bubur
6) Event Before Incident (kejadian sebelum insiden)
Saat pasien mengendarai sepeda motor, kecepatan tinggi, dan memakai helm sambil
menerima telpon, pasien tidak sadar kalau ada sebuah truk yang terparkir ditepi
jalan dan menabrak bagian belakang truk hingga terjatuh. Saat kejadian pasien
mengaku tetap sadar namun perutnya terasa sakit akibat membentur stang kemudi
sepeda motornya. Pasien juga merasakan nyeri menjalar sampai dibahu sebelah
kirinya disertai rasa mual tetapi tidak muntah. Pasien mengatakan badan terasa
lemas dan mata berkunang-kunang.
b. Fungsi Respirasi
7). Ventilator
Mode :-
PEEP :-
Fio2 :-
SaO2 :-
Volume Tidal :-
I:E Ratio :-
Lain-lain :-
c. Fungsi Kardiovaskuler
1) Keluhan nyeri dada: ya √ tidak P :...................................................................
Q :...................................................................
R :...................................................................
S :...................................................................
T :...................................................................
2) Irama jantung: √ reguler ireguler
3) Suara jantung: √ normal (S1/S2 tunggal)
murmur gallop
lain-lain.....
5) CRT : 4 detik
Akral: hangat kering merah basah pucat
panas √ dingin
e. Fungsi Genitourinari
1) Kebersihangenetalia: √Bersih Kotor
2) Kebersihan meatus uretra: √Bersih Kotor
3) Keluhan kencing: √ Ada Tidak
Bila ada, jelaskan:
.........................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................
4) Kemampuan berkemih:
Spontan √Alat bantu, sebutkan: DC Kateter
Jenis : Foley Catheter
Ukuran :14 c
Hari ke :1
5) Produksi urine : 50 cc
Warna : kuning
Bau :bau khas urine
6) Nyeri tekan ya √tidak
7) Intake cairan oral : puasa parenteral 2000 cc
8) Balance cairan:
Input: - parenteral 2000 cc
Obat ceftriaxon 100 cc
Ondancentron 2 cc
Lidocain 1 cc
As. Tranexamat 5 cc
Ouput: 60 cc
IWL: 100 cc
B.C: +1948
1) Lain-lain:
.........................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................
......................................................................................................................
f. Fungsi Muskuloskeletal dan Integumen
1) Pergerakan sendi: √bebas terbatas
2) Kekuatanotot: 5 5
5 5
3) Kelainan ekstremitas: ya
√tidak
4) Kelainan tulang belakang: ya
√tidak
Jenis: ................................................................................
5) Fraktur: ya √ tidak
- Jenis :...................
6) Traksi: ya √tidak
- Jenis :...................
- Beban :...................
- Lama pemasangan :...................
7) Penggunaan spalk/gips: ya √ tidak
8) Keluhan nyeri: ya √ tidak
P :...................................................................
Q :...................................................................
R :...................................................................
S :...................................................................
T :...................................................................
9) Sirkulasi perifer: baik
10)Kompartemen syndrome ya √ tidak
11)Kulit: ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi
12)Turgor baik √kurang jelek
13)Luka operasi: ada √ tidak
Tanggal operasi :................
Jenis operasi :................
Lokasi :................
Kondisi :................
Drain : ada tidak
- Jumlah :...................
- Warna :...................
- Kondisi area sekitar insersi :...................
14)ROM : Tidak dilakukan ROM
15)Pitting edema: tidak terjadi pitting edema
16)Ekskoriasis: ya √ tidak
17)Urtikaria: ya √ tidak
18)Lain-lain:
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal pemeriksaan: Senin,29 Maret 2021
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL SATUAN KET
HEMATOLOGI
Hemoglobin 9,40 11.70-15.50 g/dL Low
Hematokrit 50.30 35.00-47.00 % High
Leukosit 10.31 3.60-11.00 10^3/uL
Trombosit 206 150-440 10^3/uL
Eritrosit 2.83 3.80-5.20 10^3/uL Low
MCV 89.30 80.00-100.00 fL
MCH 30.31 26.00-34.00 Pg
MCHC 35.00 32.00-36.00 g/dL
HITUNG JENIS NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN KET
Basofil 0.20 0.00–1.00 NORMAL Menit
Eosinofil
KIMIA KLINIK 0.12 2.00-4.00
Netrofil
Blood Gas Analysis 78.29
Limfosit
Suhu 37’C 13.67
Monosit
pH 7.72 7.43 7.35-7.45
Golongan
pCO2 darah AB, Rh Kartu terlampir 35-45
83 mmHg High
pO2 (+) 75 83-108 mmHg Low
Saturasi
KIMIA KLINIK O2 95 95-98 %
Natrium 128 74 - 106 132-145 mg/dLmmol/L Low
Gula Darah 137 High
Kalium 3.30 3.50-5.10 mmol/L Low
Sewaktu
Calcium ion 1.08 1.09-1.30 mmHg Low
IMUNO-SEROLOGI
Koreksi Suhu 36.0 ‘C
pH
Hepatitis 7.44 7.35-7.45
pCO2 79 35-45 mmHg High
HbsAg
pO2 Rapid Non 70 Non reaktif 83-108 mmHg Low
Kelebihan Basa (BE)reaktif 25.3 -2 s/d +3 mmHg
Bikarbonat
INFEKSI LAIN(HCO3) 55.10 21.00-28.00 mmHg High
Total CO2
Antibodi HIV Non 57.60Non reaktif 22-29 mmHg High
pO2/FiO2 123 mmHg
reaktif
b. Pemeriksaan diagnostik
7. Terapi Medis
Hari/ Tanggal : Senin 29 Maret 2021
No Nama Obat Dosis Manfaat
Digunakan untuk melengkapi
1 Infus hydromal 20 tpm atau memperbaiki kekurangan volume
cairan ekstraseluler dan atau interstisial,
mampu memenuhi dan berperan sebagai
suplementasi kalori, air dan elektrolit.
Ringer laktat adalah jenis
2 Infus RL 20 tpm cairan infus golongan kristaloid yang
dapat digunakan oleh pasien dewasa dan
anak-anak sebagai sumber elektrolit dan
air.Umumnya, ringer laktat (RL)
diberikan kepada pasien yang mengalami
dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh
saat mengalami cedera.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pada hari Senin, 29 Maret 2021
1. Hipovolemi b/d kehilangan cairan aktif d.d perdarahan aktif abdomen
2. Perfusi Perifer Tidak Efektif b/d penurunan konsentrasi Hemoglobin d/d Hb
menurun 4.8 mg/dL
3. Risiko Syok, Faktor risiko hipovolemia (perdarahan)
Pada hari Selasa, 30 Maret 2021
1. Nyeri Akut b/d agen pencedera fisik (prosedur operasi) d/d pasien tampak
meringis kesakitan
2. Perfusi Perifer Tidak Efektif b/d penurunan konsentrasi Hemoglobin d/d
Hb 6.8 mg/dL
3. Risiko syok, faktor risiko hipovolemia (perdarahan)
D. PERENCANAAN
Diagnosa
Intervensi
Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI)
(SIKI)
(SDKI)
Hipovolemia Status Cairan Membaik (L.03028) Manajemen Hipovolemia (I.03116)
(D.0023) Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan selama 1x24 jam status 1. Periksa tanda dan gejala hypovolemia (mis. Frekuensi meningkat,
cairan membaik dengan kriteria hasil: nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit,
1. Kekuatan nadi meningkat turgor kulit menurun, membrane mukosa kering, volume urin
2. Turgor kulit meningkat menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah)
3. Output urine meningkat 2. Monitor intake dan output cairan
4. Frekuensi nadi membaik Terapeutik
5. Tekanan darah membaik 1. Hitung kebutuhan cairan
6. Tekanan nadi membaik 2. Berikan posisi modified tredenlenburg
7. Membran mukosa membaik 3. Berikan asupan cairan oral
8. Kadar Hb membaik Edukasi
9. Kadar Ht membaik 1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
10. Pengisian vena meningkat 2. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
11. Oliguria membaik Kolaborasi
12. Intake cairan membaik 1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (mis. NACL, RL)
13. Status mental membaik 2. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. Glukosa 2,5%, Nacl
0,4%)
3. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin, plasmanate)
4. Kolaborasi pemberian produk darah
Perfusi perifer tidak Perfusi Perifer Meningkat (L.02011) Perawatan sirkulasi (I.02079)
efektif (D.0009) Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan selama 1x24 jam perfusi 1. Periksa sirkulasi perifer(mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler,
perifer meningkat dengan kriteria warna, suhu, ankle-brachial indeks)
hasil: 2. Identifikasi factor resiko gangguan sirkulasi (mis. Diabetes, perokok,
1. Kekuatan nadi perifer meningkat orang tua, hipertensi, kadar kolesterol tinggi)
2. Penyembuhan luka meningkat 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada ekstremitas
3. Warna kulit pucat menurun Terapetik
4. Kelemahan otot menurun 1. Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area
5. Pengisian kapiler membaik keterbatasan perfusi
6. Akral membaik 2. Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan
7. Turgor kulit membaik keterbatasan perfusi
8. Tekanan darah sistolik membaik 3. Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area yang
9. Tekanan darah diastolic membaik cidera
4. Lakukan pencegahan infeksi
5. Lakukan hidrasi
Edukasi
1. Anjurkan berhenti merokok
2. Anjurkan berolahraga
3. Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (mis.melembabkan
kulit kering pada kaki)
4. Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis. Rendah
lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
5. Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis.
Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh,
hilangnya rasa)
Risiko Syok(D.0039) Tingkat Syok menurun (L.03032) Pencegahan Syok (I.02068)
Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan selama 1x24 jam 1. Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi,
diharapkan tingkat syok menurun frekuensi napas, TD, MAP)
dengan kriteria hasil: 2. Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
1. Kekuatan nadi meningkat 3. Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
2. Output urine meningkat 4. Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
3. Tingkat kesadaran meningkat 5. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
4. Akral dingin menurun 6. Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
5. Pucat menurun 7. Pasang jalur IV, jika perlu
6. MAP membaik 8. Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine, jika perlu
7. TD sistolik membaik Edukasi
8. TD diastolic membaik 1. Jelaskan penyebab / factor risiko syok
9. Tekanan nadi membaik 2. Jelaskan tanda dan gejala awal syok
10. Pengisian kapiler membaik 3. Anjurkan melapor jika menemukan/merasakan tanda dan gejala awal
11. Frekuensi nadi membaik Kolaborasi
12. Frekuensi napas membaik 1. Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
13. Spo2 meningkat 2. Kolaborasi pemberian transfuse darah, jika perlu
3. Kolaborasi pemberian antiinflamasi, jika perlu
Pemantauan Cairan (I.03121)
Observasi
1. Observasi frekuensi dan kekuatan nadi
2. Monitor frekuensi nafas
3. Monitor tekanan darah
4. Monitor waktu pengisian kapiler
5. Monitor elastitas atau turgor kulit
6. Monitor jumlah, warna dan berat jenis urine
7. Monitor kadar albumin dan protein total
8. Monitor hasil pemeriksaan serum (mis.osmolaritas serum,
hematokrit, natrium, kalium, BUN)
9. Monitor intake dan output cairan
10. Identifikasi factor risiko ketidakseimbangan cairan (mis.prosedur
pembedahan mayor, trauma/perdarahan, luka bakar, apheresis,
obstruksi intestinal, peradangan pancreas, penyakit ginjal dan
kelenjar, disfungsi intestinal)
Terapetik
1. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
2. Dokumentasikan hasil pemantauan.
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
2. Informasikan hasil pemantauan
Nyeri Akut Tingkat nyeri (L.08066); Manajemen nyeri (I.08238)
Observasi
(D.0077) Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi kualitas,
keperawatan selama 2 x 24 jam, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri.
diharapkan tingkat nyeri teratasi
3. Identifikasi respons nyeri non verbal
dengan kriteria hasil: 4. Identifkasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
1. Tidak mengeluh nyeri 5. Identifkasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6. Identifkasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
2. Tidak meringis
7. Identifkasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
3. Tidak gelisah 8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
4. Tidak mengalami kesulitan tidur 9. Monitor efek samping penggunaan analgesik
Terapeutik
5. Frekuensi nadi membaik
1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
6. Tekanan darah membaik (teknik relaksasi kompres hangat, teknik distraksi mendengarkan
7. Melaporkan nyeri terkontrol musik)
8. Kemampuan mengenali penyebab 2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (kebisingan)
3. Posisikan pasien semi fowler, atau posisi fowler.
nyeri meningkat 4. Fasilitasi istirahat dan tidur
9. Kemampuan menggunakan teknik 5. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
non-farmakologis meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis un tuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan dokter terkait pemberian dosis dan jenis
analgesik sesuai indikasi.
E. CATATAN KEPERAWATAN
F. EVALUASI
Assesment
Masalah keperawatan perfusi perifet tidak efektif
belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi
- Observasi keadaan umum pasien
- Observasi sirkulasi perifer
- Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak
pada ekstermitas
- Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
- Hitung balance cairan
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
3 Senin, 29 Maret Subyektif
2021 - Pasien mengatakan badan terasa lemas
16.10 WIB Obyektif
- Akral teraba dingin Gesti
- CRT 3 detik
- TTV
TD: 90/70 mmHg
Nadi 88 x/menit
RR 24 x/menit
Suhu Tubuh 360C
SpO2 100%
Asessment
Masalah keperawatan risiko syok belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi
- Observasi keadaan umum pasien
- Hitung balance cairan
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
Selasa, 30 Maret Subyektif
2021 - Pasien mengatakan lemas
13.00 - Pasien mengatakan mata tidak berkunang-kunang
Obyektif Gesti
- Kesadaran composmentis
- Nadi teraba kuat
- Turgor kulit menurun menjadi 3 detik
- Output urine 500 cc
- TTV
TD: 90/70 mmHg
Nadi 88 x/menit
RR 24 x/menit
Suhu Tubuh 360C
SpO2 100%
- Membran mukosa lembab
Assesment
Masalah keperawatan hipovolemia teratasi
Planning
Hentikan intervensi
1 Selasa, 30 Maret Subyektif
2021 - Pasien mengatakan nyeri
13.00 - P: Luka operasi
Q: tajam dan tersayat Gesti
R: perut
S: 6
T: Hilang timbul
- Pasien mengatakan masih lemas ketika bakan
bergerak
Obyektif
- Keadaan umum: lemah
- Kesadaran Composmentis
GCS 15 (E4M6V5)
- TTV :
TD 95 / 76 mmHg,
Nadi 70 x/mnt, teraba lemah
RR 22 x/mnt,
Suhu tubuh 36,5 oC
SpO2 100%
CRT 3 detik
- Pasien sesekali terlihat meringis menahan nyeri
- Pasien terlihat sesekali memegangi bagian perut
yang sakit
Asessment
Masalah keperawatan nyeri belum teratasi
Planning
Lanjutkan Intervensi
- Observasi keadaan pasien
- Edukasi pasien untuk teknik relaksasi nafas
dalam dan genggam jari
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
2 Selasa, 30 Maret Subyektif
2021 - Pasien mengatakan badan terasa lemas
13.00 - Pasien mengatakan masih lemas ketika
melakukan aktivitas
Obyektif Gesti
- CRT 2 detik
- Nadi teraba kuat
- Warna kulit pucat
- Akral teraba hangat
- Turgor kulit menurun
- TTV
TD: 105/78 mmHg
Nadi 72 x/menit
RR 21 x/menit
Suhu Tubuh 36.50C
SpO2 100%
- Input :1115cc
Parenteral : 500cc (PRC) +200cc (NaCl )
+115cc(obat)
Oral
Makan 200 cc
Minum 100 cc
- Output : 640cc
Urin 500cc
Drain kanan 40 cc
Drain kiri 0 cc
IWL 640cc
- Balance cairan : 1115cc-640cc
= + 475cc
Assesment
Masalah keperawatan perfusi perifet tidak efektif
belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi
- Observasi keadaan umum pasien
- Observasi sirkulasi perifer
- Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak
pada ekstermitas
- Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
- Hitung balance cairan
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
3 Selasa, 30 Maret Subyektif
2021 - Pasien mengatakan badan terasa lemas namun
13.00 sudah mulai berlatih unttuk melakukan aktivitas
Obyektif
- Akral teraba hangat Gesti
- CRT 2 detik
- TTV
TD: 105/78 mmHg
Nadi 72 x/menit
RR 21 x/menit
Suhu Tubuh 36.50C
SpO2 100%
- Input :1115cc
Parenteral : 500cc (PRC) +200cc (NaCl )
+115cc(obat)
Oral
Makan 200 cc
Minum 100 cc
- Output : 640cc
Urin 500cc
Drain kanan 40 cc
Drain kiri 0 cc
IWL 640cc
- Balance cairan : 1115cc-640cc
= + 475cc
Asessment
Masalah keperawatan risiko syok belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi
- Observasi keadaan umum pasien
- Hitung balance cairan
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
1 Rabu, 31 Maret Subyektif
2021 - Pasien mengatakan luka masih terasa nyeri
13.00 - P: luka operasi
Q: tajam dan tersayat
R: perut Gesti
S: 5
T: hilang timbul
- Pasien mengatakan sudah bisa miring kanan kiri
secara perlahan namun masih terasa nyeri
Obyektif
- Keadaan umum: lemah
- Kesadara: Composmentis
GCS 15 (E4M6V5)
- Pasien sesekali terlihat meringis menahan nyeri
- Pasien terlihat sesekali memgangi bagian perut
yang sakit
- TTV
TD: 110/ 72 mmHg
Nadi 72 x/menit, teraba lemah
S: 36.50C
SpO2 100%
CRT<2 detik
Asessment
Masalah keperawatan nyeri belum teratasi
Planning
Lanjutkan Intervensi dibangsal
- Observasi keadaan pasien
- Edukasi pasien untuk teknik relaksasi nafas
dalam dan genggam jari
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
2 Rabu, 31 Maret Subyektif
2021 - Pasien mengatakan badan terasa lemas
- Pasien mengatakan masih lemas ketika
melakukan aktivitas
- Pasien mengatakan tidak banyak berkeringat
Gesti
Obyektif
- CRT <2 detik
- Nadi teraba kuat
- Akral teraba hangat
- Turgor kulit baik (1 detik)
- TTV
TD: 110/ 72 mmHg
Nadi 72 x/menit, teraba lemah
S: 36.50C
SpO2 100%
- Kadar Hb (31/3/21): 10.2 mg/dL (low)
- Kadar Ht (30/3/21): 35.30%
- Input :625cc
Parenteral : 360cc (Infus) +115cc (Obat)
Oral
Makan 100 cc
Minum 50 cc
- Output : 430cc
Urin 350cc
Drain kanan 20 cc
Drain kiri 0 cc
IWL 60cc
- Balance cairan : 6255cc-430cc
= + 195cc
Assesment
Masalah keperawatan perfusi perifet tidak efektif
belum teratasi
Planning
Lanjutkan intervensi di bangsal
- Observasi keadaan umum pasien
- Observasi sirkulasi perifer
- Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak
pada ekstermitas
- Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
- Hitung balance cairan
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
3 Rabu, 31 Maret Subyektif
2021 - Pasien mengatakan badan terasa lemas ketika
beraktivitas
Obyektif
- Akral teraba hangat Gesti
- CRT <2 detik
- TTV
TD: 110/ 72 mmHg
Nadi 72 x/menit, teraba lemah
S: 36.50C
SpO2 100%
- Kadar Hb (31/3/21): 10.2 mg/dL (low)
- Kadar Ht (30/3/21): 35.30%
- Input :625cc
Parenteral : 360cc (Infus) +115cc (Obat)
Oral
Makan 100 cc
Minum 50 cc
- Output : 430cc
Urin 350cc
Drain kanan 20 cc
Drain kiri 0 cc
IWL 60cc
- Balance cairan : 6255cc-430cc
= + 195cc
Asessment
Masalah keperawatan risiko syok tidak terjadi
Planning
Intervensi dihentikan