TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu kata
account yang berarti catatan atau laporan dan ability yang berarti kemampuan.
dengan kebutuhan untuk menilai kinerja sektor publik juga untuk memberikan
pertanggungjawaban kepada masyarakat atas dana yang diterima sektor publik yang
9
10
periodik.
akal terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan dan hasil usaha yang
diperoleh sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas dan pencapaian satu
tujuan tertentu.”
Baswir (2000: 7), akuntabilitas dapat dipandang dari berbagai perspektif, dari
Menurut Syarie (2011: 59), akuntabilitas juga dapat dilihat sebagai suatu
penggunaan dana sesuai dengan anggaran yang telah disetujui dan sesuai
managing).
Sifat-sifat akuntabilitas dalam tingkatan dengan lima tahap yang berbeda ini
diawali dari tahap yang lebih banyak membutuhkan ukuran-ukuran obyektif (legal
subjektif.
daerah, harus bisa menjadi subjek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan
hak-hak publik.
macam, yaitu :
1. Akuntabilitas Internal
2. Akuntabilitas Eksternal
1. Akuntabilitas Internal
dipandang perlu.
2. Akuntabilitas Eksternal
eksternal lingkunganya.
terdiri atas beberapa dimensi. Ellwood (dalam Mardismo, 2009 : 21), menyatakan
bahwa dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik ,
yaitu:
(law enforcement).
program.
disebutkan di atas yang bersumber dari (Ellwood, 1993) dimensi tersebut dapat di
2.1.2 Transparansi
proses, kelembagaan dan informasi yang dapat di akses secara bebas oleh mereka
yang membutuhkan, dan informasi tersebut disediakan secara memadai dan mudah
berikut:
cara atau mekanisme yang mengikuti aturan atau regulasi yang ditetapkan oleh
lembaga. Transparansi juga bisa berarti bahwa informasi yang berkaitan dengan
organisasi tersedia secara mudah dan bebas serta bisa diakses oleh mereka yang
menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi
Prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk
“management” yang berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran. Sejalan dengan pengertian tersebut, Terry & Rue (2010)
berikut:
sumber bahan yang luas dan kecakapan teknis kurang berguna kecuali jika
berikut:
“Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan
hak dan kewajiban daerah tersebut.”
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Penatausahaan
4. Pelaporan
5. Pertanggungjawaban
6. Pengawasan
1. Perencanaan
untuk dapat mencapai target yang ditentukan, baik untuk jangka panjang
maupun jangka pendek yaitu pembuatan program dan kegiatan serta sarana
2. Pelaksanaan
tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara
sudah dianggap siap. Dengan kata lain, pelaksanaan adalah perluasan aktivitas
arti bahwa pelaksanaan bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang
3. Penatausahaan
c. penatausahaan penerimaan;
d. penatausahaan pengeluaran.
4. Pelaporan
5. Pertanggungjawaban
6. Pengawasan
sebelumnya.
2.1.4 Dana
Dana sering diartikan sebagai kas, sedangkan kas merupakan uang tunai
yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau lembaga. Dalam hal ini, uang yang
Penggunaan istilah dana bagi organisisi nirlaba dan institusi pemerintahan berbeda
dengan istilah dana yang sering digunakan oleh entitas swasta. Bagi perusahaan
komersial dana adalah bagian dari aktivanya yang dicadangkan karena akan
organisasi nirlaba dan instansi pemerintahan dana adalah suatu entitas akuntansi
tersendiri seperti yang dinyatakan oleh Freemen (2003) yang dikutip oleh
Nordiawan (2011):
23
Dari pengertian dana yang dikutip oleh Nordiawan (2011), maka yang
diartikan dengan dana berbeda dengan kas atau dana sumber lainnya,
Pendidikan, biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan
pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa
konsumsi, pajak dan lain-lain. Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan
Operasional Sekolah (BOS), dana BOS diterima oleh sekolah secara utuh, dan
dikelola secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan dewan guru dan Komite
SMP yang terkait pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun, setiap pengelola program
wilayah yang secara geografis sangat sulit (wilayah terpencil) sehingga proses
26
pengambilan dana BOS oleh sekolah mengalami hambatan atau memerlukan biaya
Sekolah (BOS), menyatakan bahwa terdapat tujuan umum dan tujuan khusus
sebagai berikut:
27
Besar dana BOS yang diterima oleh sekolah dihitung berdasarkan jumlah
Akan tetapi dengan pertimbangan bahwa beberapa komponen biaya tetap (fix cost)
dari biaya operasi sekolah tidak tergantung padajumlah peserta didik, maka
didik kurang dari 60 (enam puluh) orang. Kebijakan khusus tersebut adalah dengan
memberikan besar alokasi dana BOS minimal sebanyak 60 (enam puluh) peserta
sebagai berikut:
1. Pendataan
2. Penetapan Alokasi BOS untuk Penganggaran dalam APBD
3. Penetapan Alokasi BOS Tiap Sekolah
4. Persiapan Penyaluran Dana BOS di Daerah
5. Penyaluran Dana BOS
6. Pemberian Dana
7. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan
8. Pengawasan
28
1. Pendataan
berikut:
kebutuhan;
7) Formulir yang telah diisi secara manual oleh peserta didik/pendidik/ tenaga
8) Melakukan update data secara reguler ketika ada perubahan data, minimal
10) Sekolah memastikan data yang masuk dalam Dapodikdasmen sudah sesuai
sebagai berikut:
1) Sebagai langkah awal, pada setiap awal tahun pelajaran baru, tim
dan tim manajemen BOS Pusat melakukan rekonsiliasi progres update data
jumlah peserta didik tiap sekolah yang ada pada Dapodikdasmen sebagai
mendatang;
kontrol terhadap data jumlah peserta didik tiap sekolah yang ada di
dengan data riil di sekolah, maka tim manajemen BOS kabupaten/kota harus
30
Dapodikdasmen;
rekapitulasi dari data jumlah peserta didik di tiap sekolah yang ada di
Penetapan alokasi BOS di tiap sekolah untuk keperluan pencairan dana di tiap
2) Alokasi dana BOS untuk sekolah ditetapkan dalam 2 tahap, yaitu alokasi
3) Sekolah dengan jumlah peserta didik minimal 60 (enam puluh), dana BOS
a. SD/SDLB
b. SMP/SMPLB/SMPT/Satap
c. SLB
4) Sekolah dengan jumlah peserta didik kurang dari 60 (sekolah kecil), dana
BOS yang diterima oleh sekolah dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:
a. SD
b. SMP/Satap
c. SDLB/SMPLB/SLB
BOS = 60 x Rp 1.000.000,-
5) Jumlah dana BOS untuk SMPT tetap didasarkan pada jumlah peserta didik
sekolah induk.
Proses penyaluran dana BOS dari tingkat pusat sampai dengan tingkat sekolah
Dalam Negeri.
1) Bagi sekolah yang belum memiliki rekening, misalnya sekolah baru, maka
sekolah harus segera membuka rekening bank atas nama sekolah (bukan
kabupaten/kota;
33
rekening seluruh sekolah dan nomor rekening baru (jika ada), kemudian
BOS dan alokasi dananya kepada BPKD untuk keperluan pencairan dana
Dana BOS disalurkan dari RKUN ke RKUD secara triwulanan (tiga bulanan)
bulan Januari;
6. Pemberian Dana
Ketentuan yang harus diikuti terkait pemberian dana BOS oleh sekolah adalah
sebagai berikut:
1) Dana BOS harus diterima secara utuh oleh sekolah melalui rekening atas
3) Dana BOS dalam suatu periode tidak harus habis dipergunakan pada
masalah. Ketentuan yang harus diikuti terkait pelaporan dana BOS oleh sekolah
penggunaan dana per sumber dana (Formulir BOS-K7 dan BOS-K7a) dan
surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan bahwa dana BOS yang
3) Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, dan Buku
diarsipkan oleh sekolah sebagai bahan audit. Setelah diaudit, maka data
urutan nomor dan tanggal kejadiannya, serta disimpan di suatu tempat yang
8. Pengawasan
berikut:
kewenangan.
keputusan bersama antara tim manajemen BOS sekolah, dewan guru dan komite
sekolah. Hasil kesepakatan diatas harus dituangkan secara tertulis dalam bentuk
berita acara rapat dan ditandatangani oleh peserta rapat. Kesepakatan penggunaan
dana BOS harus didasarkan skala prioritas kebutuhan sekolah, khususnya untuk
Dana BOS yang diterima oleh sekolah, dapat digunakan untuk membiayai
1. Pengembangan Perpustakaan
a. Prioritas utama adalah membeli buku teks pelajaran untuk peserta didik dan
Buku teks yang dibeli mencakup pembelian buku mata pelajaran baru,
mengganti buku yang rusak, dan membeli kekurangan buku agar tercukupi
rasio satu peserta didik satu buku untuk tiap mata pelajaran. Buku teks yang
dapat dibeli sekolah adalah buku teks pelajaran yang telah dinilai dan telah
untuk SMP yang menjadi induk dari SMPT, tidak perlu membeli buku teks
pembelajaran;
23 Tahun 2013;
dilakukan di sekolah;
dilakukan di sekolah;
tenaga administrasi BOS yang ada di SD), baik yang merupakan pegawai
ketentuan dan kewajaran yang berlaku di daerah sesuai dengan beban kerja.
g. olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka dan palang merah remaja;
menyenangkan;
k. Honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran dan di luar kewajiban
tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, dan ujian;
1) fotocopy/penggandaan soal;
dan ke orangtua;
a. pembelian buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum,
b. pembelian alat tulis kantor (termasuk tinta printer, CD dan flash disk);
sekolah;
a. biaya langganan listrik, air, dan telepon. Termasuk pula untuk pemasangan
b. langganan internet dengan cara pasca bayar maupun prabayar, baik dengan
sekolah;
c. membeli genset atau jenis lainnya yang lebih cocok di daerah tertentu
misalnya panel surya, jika di sekolah tidak ada jaringan listrik, termasuk
perlengkapan pendukungnya;
jika meja dan kursi yang ada sudah tidak berfungsi atau jumlahnya kurang
mencukupi kebutuhan;
c. perbaikan sanitasi sekolah (kamar mandi dan WC) untuk menjamin kamar
Minimal/SPM);
3) pegawai perpustakaan;
4) penjaga sekolah;
5) petugas satpam;
6) petugas kebersihan;
b. Keterangan
15% (lima belas persen) dari total dana BOS yang diterima, sementara
di sekolah swasta maksimal 50% (lima puluh persen) dari total dana
tersebut;
dan tenaga kependidikan, apabila ditugaskan oleh sekolah. Biaya yang dapat
Biaya yang dapat dibayarkan adalah fotocopy, serta konsumsi guru peserta
Dana BOS hanya boleh digunakan untuk membantu peserta didik miskin
yang tidak mendapatkan bantuan sejenis dari sumber lainnya, misalnya Program
c. biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di bank/ kantor pos;
kabupaten/kota;
pembayaran honor.
bagi SMP 5 (lima) unit/tahun. Selain untuk membeli, dana BOS boleh
b. membeli printer atau printer plus scanner, dimana jumlah maksimum yang
Selain untuk membeli, dana BOS boleh digunakan untuk perbaikan laptop
milik sekolah;
Keterangan:
berlaku;
BOS dapat digunakan untuk keperluan lainnya, dimana penggunaan dana ini harus
diputuskan melalui rapat dengan dewan guru dan komite sekolah. Pembiayaan yang
Pemerintah;
b. mesin ketik;
berikut:
46
Hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektivitas tidak menyatakan
tentang berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Biaya boleh jadi melebihi apa yang telah dianggarkan, boleh jadi dua kali lebih
besar atau bahkan tiga kali lebih besar daripada yang telah dianggarkan. Efektivitas
hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
diberikan untuk sekolah juga perlu dikelola dengan baik. Menurut Fitri (2014 : 33),
pengelolaan dana dan segala sumber daya yang ada dalam program BOS.
Pentingnya pengelolaan dana BOS yaitu, dengan pengelolaan yang baik akan
mampu membantu ketercapaian tujuan dari program BOS dengan efektif dan
efisien. Sehingga, pengelolaan dana BOS yang baik merupakan suatu keberhasilan
sekolah dalam mengelola dana BOS, melalui suatu proses kerjasama yang
47
sistematis mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi hingga tujuan dari
Peraturan Mendikbud No. 16 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan
mengungkapkan bahwa salah satu tata tertib yang harus diikuti oleh Tim
segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak
pemberi amanah (prinscipal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta
pertanggungjawaban.
masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan
(Anggraini, 2013).
(Nordiawan, 2010). Semakin baik penyajian laporan terkait dana BOS di sekolah
Dari berbagai teori yang ada tersebut jelas digaris bawahi bahwa suatu
dilakukan efektif. Untuk mencapai efektivitas pengelolaan dana BOS, perlu adanya
Tabel 2.1
Reviu Penelitian Sebelumnya
No. Nama/Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. R. Ait Pengaruh Akuntabilitas Akuntabilitas publik,
Novatiani dan Publik, Partisipasi partisipasi masyarakat
Nurmalita Masyarakat dan Transparansi dan transparansi
Lestari/2014 Kebijakan Publik terhadap kebijakan publik
Pengawasan Keuangan berpengaruh signifikan
Daerah (APBD) di DPRD terhadap pengawasan
Kota Bandung keuangan daerah
(APBD) Kota Bandung
Kerangka Pemikiran
Akuntabilitas
(X1)
2.3 Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau
tidaknya pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
Hipotesis nol (H0) yaitu suatu hipotesis tentang tidak adanya hubungan, umumnya