Anda di halaman 1dari 4

SIKLUS PRODUKSI

SIKLUS PRODUKSI
Produksi merupakan aktivitas yang menghasilkan output dalam bentuk barang
maupun jasa. Produksi merupakan inti dari kegiatan perusahaan karena tanpa
memproduksi barang atau jasa, perusahaan belum bias disebut mencapai tujuan
utamanya, yaitu berupa mendapatkan keuntungan dan menciptakan lapangan
pekerjaan untuk orang lain. Pada siklus produksi terdapat rangkain kegiatan usaha
dan operasi pemrosesan data yang terus terjadi, secara berulang-ulang berkaitan
dengan pembuatan produk atau jasa.

A. Pengertian Siklus Produksi

Apakah yang dimaksud dengan siklus produksi ? siklus profuksi merupakan


serangkaian kegiatan usaha untuk mengasilkan produk atau barang secara terus-
menerus. Keberadaan system informasi akuntansi sangat penting dalam siklus
produksi, dengan system informasi akuntansi membantu menghasilkan informasi biaya
yang tepat dan waktu kerja yang jelas untuk dijadikan masukan bagi pembuat
keputusan dalam perancanaan produk atau jasa yang dihasilkan, berapa harga produk
tersebut, dan bagaimana perencanaan penyerapan dan alokasi sumber daya yang
diperlukan, dan yang sangat penting adalah bagaimana merencanakan dan
mengendalikan biaya produksiserta evaluasi kinerja terhadap produktifitas yang
dihasikan.

Pada saat pengambilan keputusan, biasanya dibutuhkan banyak bahan informasi secra
lebih rinci tentang biaya, dibandingkan data yang dibutuhkan untuk membuat laporan
keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akutansi yang ditrima umum. Jadi, dalam
membuat perencanaan biaya produksi, peranan system informasi akuntansi
merencanakan desain siklus produksi yang mencakup data tentang biaya dan sumber
daya yang tersedia untuk dijadikan pengambilan keputusan.

B. Kegiatan Siklus produksi


Peranan akuntan perusahaan dalam kegiatan siklus produksi umumnya berada pada
siklus akuntansi biaya, namun peranan lain tetap dituntut kepada mereka untuk saling
berkoordinasi dengan siklus lain.
Judul buku: system informasi akuntansi, penerbit: Ghalia Indonesia, pengarang:
Dr.mardi,m.si

1. Desain Produk
Desain produk merupakan langkah pertama dalam siklus produksi. Membentuk
barang sesuai dengan pesanan serta memiliki syarat-syarat yang telah ditentukan oleh
pemesan, misalnya kualitas, ketahanan fungsi, dan dapat meminimalkan biaya
produksi. Meski melalui syarat-syarat ini sering menimbulkan kontradiksi dengan
bagian lainnya, namun membuat desain produk merupakan tugas yang menantang dan
menarik untuk dilakukan.
a. Dokumen, formulir, dan prosedur
Pada kegiatan desain produk, digunakan dokumen yang berkaitan dengan daftar
bahan buku yaitu berisi informasi nomor bahan baku, deskripsi, serta jumlah masing-
masing komponen bahan baku yang digunakan dalam satu unit produk. Selanjutnya,
digunakan daftar oprasi yang berisikan informasi jumlah tenaga kerja langsung
maupun tidak langsung serta penggunaan mesin untuk memproses barang menjadi
barang jadi.

b. Peran akutansi
Peranan akutansi dalam kegiatan produksi sangat penting. Paa akuntan dapat
mempengaruhi pemakaian biaya produksi serta besarnya keuntungan yang akan
diperoleh apabila memproduksi barang tersebut. Namun demikian, informasi yang
berasal dari akuntan harus dijadikan alat pengambilan keputusan, terutama untuk
mentukan ongkos produksi. Ongkos produksi dapat ditekan misalnya dengan
menggunakan jumlah komponen secara bersama-sama kepada produk berbeda
berdasarkan rekomendasi dari akuntan.

2. Perencanaan
Pada siklus produksi langkah perencanaan memiliki peranan penting. Perencanaan
melaksanakan langkah-langkah antisipasi untuk memenuhi permintaan barang dalam
jangka pendek, terutama permintaan yang mendadak , tapi tidak menggangu persedian
barang di gudang. Kegiatan ini juga melakukan analisis bagaimana produksi dapat
dilakukan secara efisien untuk memenuhi pesanan yang akan dating.

3. Operasi roduksi
produksi actual dari produk (oprasi produk), merupakan produk yang dihasilkan
perusahaan. Masing-masing perusahaan memiliki aktivitas yang berbeda dalam
memproduksi barang, namun semua perusahaan tetap sama-sam, membutuhkan data
tentang bahan baku, tenaga kerja, biaya overhead. Saat ini, penggunaan teknologi
mendominasi perusahaan untuk memproduksi barang, misalnya mesin-mesin robot
yang dikendalikan oleh computer yang secara signifikan mampu menekan ongkos
produksi dan meinimalkan tingkat kesalahan produksi.

C. Pengendalian Siklus Produksi


System informasi akutansi yang didisain dengan tepat dapat memberikan pengendalian
yang berarti bagi pelaksanaan siklus produksi,pengendalian yang terkait dalam siklus
produksi meliputi kegiatan adanya otorisasi yang jelas terhadap perolehan aktiva tetap
dan produk yang dihasilkan, perlindungan terhadap persediaan barang dalam proses
dan aktiva tetap, pencatatan terhadap transaksi siklus produksi yang dilakukan secara
valid, adanya perlindungan dan pemeliharaan dari pencurian terhadap catatan penting
siklus produksi dan yang sangat berpengaruh adalah dimana siklus produksi dapat
dilakukan secara efektif dan selktif.
1. Pengendalian desain produk

Desai produk yang dibuat tanpa menggunakan perencanaan yang matang dapat
mendatangkan kerugin perusahaan. Penggunaan bahan baku khusus untuk produk
yang sama dapat meningkatkan biaya pembelian yang sama .

2. Pengendalian perencanaan

Ancaman yang biasanya muncul pada perencanaan siklus produksi adalah kelebihan
produksi atau kekuragan produksi. Kelebiahan produksi dapat berakibat tingginya
biaya penyimpanan.

Judul buku: system informasi akuntansi, penerbit: Ghalia Indonesia, pengarang:


Dr.mardi,m.si

D. Peranan informasi siklus produksi

Pada siklus produksi di butuhkan informasi biaya oleh pihak internal dan eksternal
perusahaan, peranan SIA menyiapkan informasi yang berguna untuk berbagai
tingkatan manajemen. Manajemen sebagai pihakinternal mebutuhkan informasi biaya
untuk kepentingan membuat keputusan tentang biaya yang dibutuhkan memproduksi
dan bentuk produksi ynag dibuat.
Sedangkan secara eksternal, biaya harus dibandingkan dengan benar terhadap laporan
keuangan. Beberapa catatan utama yang terdapat pada system akutansi biaya secara
convensionalmenunjukan pengalokasian BOP yang tidak tepat dan kinerja di pabrik
tidak sesuai dengan otomatisasi yang terjadi.

1. Alokasi yang tidak tepat terhadap biaya overhead

Jika mengacu kepada system biaya-biaya convensional, lebih banyak digerakan oleh
kuantitas, seperti jam tenaga kerja langsung atau jam mesin yang di bebankan biaya
overhead langsung kepada barang, namun dalam praktiknya, biaya overhead tidak
menunjukan perubahan secra langsung sesuai dengan kuantitas produksi. Berbeda
misalnya dengan biaya penjual, akan menyerap ke dalam harga yang dibayarkan oleh
planggan.

2. Ketidaksesuaian Kinerja
Sesungguhnyadalam praktik produksi modern, sasaran untamanya harus terpusat
pada totalitas manajemen mutu. Para pelaksana dalam pabrik membutuhkan
informasi mengenai proses produksi berlangsung, termasuk jumlah yang cacat,
frekuensi kerusakan mesin, persentase barang jadi yang diselesaikan pada pengerjaan
ulang, serta persentase kecacatan yang ditemukan oleh pelanggan. System informasi
produksi terpisah dari system akutansi biaya, ini terjadi pada system akutansi biaya
convensional. Dalam pengukuran kinerja, data biaya dan pengoprasiaan harus
diintegrasi kedalam satu
system.

Kesimpulan
Siklus produksi ialah rangakaian aktivitas bisnis dan oprasi pemrosesan data
terkait yang terus terjadi, berkaitan dengan pembuatan produk. System
informasi akutansi (SIA) memainkan peranan penting dalam siklus produksi.
Informasi akutansi biaya yang akurat dan tepat dan tepat waktu merupakan
input penting dalam keputusan mengenai hal brikut : bauran produk (apa yang
akan diproduksi); penetapan harga produk; alokasi dan perencanaan sumber
daya: manajemen biaya (merencanakan dan mengendalikan biaya produksi,
mengevaluasi kinerja).
Aktivitas siklus produksi terdiri atas desain produk, perencanaan
dan penjadwalan, oprasi produk, akutansi biaya, aktiva tetap harus diberikan
kode garis untuk memungkinkan pembaruan yang cepat dan priodik data base
aktiva tetap. Fungsi kedua dari SIA yang didesain dengan baik, memberikan
pengendalian yang memadai untuk memenuhi tujuan siklus produksi sebagai
berikut:
Semua produksi dan peroleha aktiva tetap diotorisasikan dengan baik
Persedian barang dalam proses dan aktova tetap terjaga
Siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat
Siklus produksi dicatat dengan akuarat
Aktivitas siklus produksi dilakukan secara efisien dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai