PROPOSAL MAGANG
Oleh :
IKE MARDIANA
NPM 164101016
A. Latar Belakang
Pengukuran mutu pelayanan ini memiliki manfaat yang sangat
banyak diantaranya mengetahui bagaimana jalannya proses pelayanan.
Penentuan kualitas pelayanan dapat di tinjau dari lima dimensi yaitu
Reliability (kehandalan), Responsiveness (daya tanggap), Assurance
(jaminan), Empahty (empati), Tangible (bukti langsung) (Muninjaya, 2011).
Menurut Kemenkes (2019) menyebutkan bahwa Indonesia
mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa (7,56%)
pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019, dan
diperkirakan akan terus meningkat dimana tahun 2035 menjadi 48,2 juta
jiwa (15,77%). Berdasarkan data Direktorat Kesehatan Keluarga sampai
dengan tahun 2018, sudah terdapat sekitar 48,4% Puskesmas (4.835
Puskesmas dari 9.993 Puskesmas) yang telah menyelenggarakan pelayanan
kesehatan Lansia dan sudah mempunyai 100.470 Posyandu Lansia. Terjadi
peningkatan sebesar 11,3% dari 37,1% dari tahun sebelumnya. Sedangkan
di Jawa Barat pada tahun 2018, persentase Puskesmas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan Lansia yaitu sebesar 54,8% (Kemenkes, 2018).
Berdasarkan studi literatur, didapatkan data bahwa di UPT
Puskesmas Pasundan pada tahun 2017 terkait dalam penyelenggaraan
puskesmasnya sudah baik dengan mengikuti standar yang telah ditetapkan,
mulai dari pencatatan sampai pelaporannya sangat lengkap dan rinci. Selain
itu, di masing-masing pelayanan tersedia seperangkat komputer serta sarana
dan prasarana lain. Akan tetapi ada petugas di Puskesmas yang dapat
mengoperasikan komputer, namun belum mendapat pelatihan pendaftaran
dan rekam medik serta ada juga petugas di puskesmas yang perlu melakukan
pelatihan komputer. Pada penelitian Christanti (2016) yang menyebukan
bahwa keberhasilan SIMPUS terletak pada pemahaman petugas mengenai
pentingnya SIMPUS agar data dan informasi dapat akurat dan tepat waktu,
sehingga diperlukan pelatihan mengenai SIMPUS dengan menggunakan
komputer untuk mengoperasikannya.
Setiap perguruan tinggi selalu mengharapkan bahwa lulusannya
dapat mengaplikasikan ilmunya dengan baik sesuai dengan keilmuan yang
telah disampaikan semasa kuliah. Namun pada prakteknya di dunia kerja,
sangat sulit untuk dilaksanakan karena kurangnya pengalaman dan
gambaran situasi permasalahan di masyarakat serta perumusan alternatif
solusi permasalahan. Sehingga beberapan perguruan tinggi mewajibkan
adanya mata kuliah magang dalam kurikulumnya. Sehubungan dengan hal
tersebut maka salah satu upaya yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi Tasikmalaya adalah dengan
memperkenalkan dunia kerja melalui kegiatan magang/praktek kerja.
Melalui kegiatan magang ini mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan
ilmu yang telah didapat selama perkuliahan, sehingga bila memungkinkan
mampu memberikan masukan kepada instansi dalam terkait pelaksanaan
SIMPUS. Berdasarkan pertimbangan tersebut, saya bermaksud untuk
mengajukan permohonan magang/kerja praktek di sistem informasi
manajemen puskesmas di Puskesmas Pasundan Kabupaten Garut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran Mutu Pelayanan Balai Pengobatan Lanjut Usia
(Lansia) di Puskesmas Pasundan Kabupaten Garut.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui alur dan prosedur pencatatan rekam medik di
Puskesmas Pasundan Kabupaten Garut.
b. Mengetahui alur dan prosedur pembuatan laporan kunjungan pasien
di Puskesmas Pasundan Kabupaten Garut.
c. Mengetahui alur dan prosedur pembuatan laporan data penyakit di
Puskesmas Pasundan Kabupaten Garut.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisa
suatu proses kegiatan/aktivitas yang ada di instansi kesehatan.
b. Mendapatkan keterampilan dalam hal kegiatan pencatatan dan
pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan
kesehatan di instansi kesehatan.
c. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia kerja bidang
administrasi dan kebijakan kesehatan, kesepadanan dalam hal
konsep keilmuan dengan aplikasi praktisinya.
2. Bagi Instansi Magang
a. Terjalinnya kerjasama yang baik antara instansi tempat magang
dengan lembaga pendidikan.
b. Laporan magang dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
instansi tempat magang untuk urusan sistem informasi manajemen
puskesmas.
c. Mendapatkan data dan informasi mengenai pelayanan kesehatan
dengan cepat, tepat dan akurat.
3. Bagi Jurusan Kesehatan Masyarakat FIK Universitas Siliwangi
a. Terjalin kerjasama yang baik antara lembaga pendidikan dengan
instansi tempat magang.
b. Laporan magang dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi untuk kegiatan
magang di tahun selanjutnya.
BAB II
PELAKSANAAN
BAB III
PENUTUP
8. Organisasi dan
Manajemen Yankes Dasar
9. Manajemen Mutu
Pelayanan Kesehatan
10. Etika Organisasi
11. Manajemen Logistik
Kesehatan
12. Administrasi Proyek
Kesehatan
13. Current Issue Pelayanan
Kesehatan
C. Penutup
Demikian proposal ini dibuat, mohon agar Bapak/Ibu memberikan
kesempatan kepada saya untuk belajar dan mencoba mengenali dunia kerja,
serta mencoba mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh. Saya
mengucapkan terima kasih atas bantuan Bapak/ibu.
Mengetahui,
Ketua Jurusan