SISTEM RUJUKAN
PUSKESMAS PERAWATAN PAGATAN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga laporan manajemen puskesmas ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun
untuk pedoman atau acuan pelayanan Puskesmas Perawatan Pagatan. Penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Keluarga besar Puskesmas
Perawatan Pagatan; dan Keluarga dan teman-teman yang selalu memberi dukungan dan
doa. Penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL.........................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................2
KATA PENGANTAR.....................................................................................4
DAFTAR ISI...................................................................................................5
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................6
A. LATAR BELAKANG......................................................
B. TUJUAN......................................................................
C. DASAR KEBIJAKAN........................................................
D. RUANG LINGKUP..............................................................
E. METODOLOGI...............................................................
A. KERANGKA ACUAN........................................................
B. CARA KERJA............................................................
A. DASAR PEMIKIRAN…………………
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. LATAR BELAKANG
Upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat akan akses pelayanan kesehatan,
sediaan farmasi, dan alat kesehatan secara nasional memang telah mengalami
peningkatan, namun di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan, pulau-pulau kecil
terdepan dan terluar masih belum cukup terpenuhi. Kebutuhan akan Sumber Daya
Manusia (SDM) Kesehatan pun belum cukup memadai, baik jumlah, jenis, kualitas
tenaga kesehatan yang dibutuhkan, serta distribusinya yang belum merata. Jumlah
dokter di Indonesia masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara lain di
ASEAN, yaitu 19 orang dokter per 100.000 orang penduduk.
Sesuai dengan dasar Sistem Kesehatan Nasional, upaya penyelenggaraan
kesehatan perlu mengacu pada dasar-dasar:
1. Hak asasi manusia.
2. Sinergisme dan Kemitraan yang Dinamis.
3. Komitmen dan Tata Kepemerintahan yang Baik.
4. Dukungan Regulasi.
5. Antisipatif dan Pro Aktif.
6. Responsif Gender.
7. Kearifan Lokal.
Akan tetapi pembangunan kesehatan yang belum merata terutama dalam hal
pemerataan prasarana dan fasilitas penunjang bagi stakeholder kesehatan yang ada di
daerah maka diperlukan tindakan rujukan dari stakeholder kesehatan yang memiliki
fasilitas kurang ke stakeholder yang memiliki sarana lebih maju.
4
Untuk dapat mewujudkannya dan demi terselenggaranya pembangunan
kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah
secara sinergis, maka diperlukan suatu sistem rujukan yang tepat sehingga dapat
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
B. TUJUAN
TUJUAN
UMUM
TUJUAN KHUSUS
a. Mengetahui tentang pelaksanaan rujukan yang ada di Pukesmas Perawatan
Pagatan, Kecamatan Perawatan Pagatan , Kabupaten Perawatan Pagatan.
b. Mengetahui tentang prosedur sistem rujukan yang berlangsung di Pukesmas
Perawatan Pagatan , Kecamatan Perawatan Pagatan, Kabupaten Perawatan
Pagatan.
c. Mengetahui tentang kelengkapan sarana prasarana dalam kaitan pelaksanaan
rujukan yang berlangsung di Pukesmas Perawatan Pagatan , Kecamatan
Perawatan Pagatan, Kabupaten Perawatan Pagatan.
d. Mengetahui tentang pemanfaatan sumber daya yang terdapat di Puskesmas
C. MANFAAT
1.Puskesmas
6
nasional di Pukesmas Perawatan Pagatan, Kecamatan Perawatan Pagatan, Kabupaten
Perawatan Pagatan
2.Petugas Kesehatan
sistem rujukan.
BAB II
METODOLOGI
A. KERANGKA ACUAN
7
Dalam membuat kerangka acuan, digunakan cara pendekatan sistem yaitu sebagai
berikut:
INPUT
1. Man
2. Money
3. Material
4. Metode
Observasi dan wawancara dengan tenaga kerja fungsional Puskesmas Perawatan
Pagatan
5. Machine
PROSES
1. Perencanaan (P1)
OUTPUT
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. DASAR PEMIKIRAN
8
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan.
Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi dan keadaan infrastruktur lainnya
merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.
Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk.
Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang dengan
unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yaitu Puskesmas Pembantu dan Puskesmas
Keliling.
Pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas adalah pelayanan kesehatan
yang meliputi pelayanan pengobatan (kuratif), upaya pencegahan (preventif), peningkatan
kesehatan (promotif) dan pemullihan kesehatan (rehabilitatif) yang ditujukan kepada
semua penduduk dan tidak dibedakan jenis kelamin dan golongn umur, sejak pembuahan
dalam kandungan sampai tutup usia.
9
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang bersifat pokok (basic
health service), yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta
mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi pelayanan kesehatan masyarakat dan
pelayanan medik. Pada umumnya pelayanan kesehatan tingkat pertama ini bersifat
Jenis Rujukan
10
Sistem rujukan menurut azas penyelenggaraan puskesmas (Kepmenkes No. 128
Tahun 2004) dibagi menjadi:
11
Gambar 1. Skema pelaksanaan azas rujukan menurut Kepmenkes No. 128 Tahun 2004
.
12
spesialistik dari dokter spesialis anak. Manfaat RDB/RDR: pratindakan diberi
KIE, tidak membutuhkan stabilisasi, menggunakan prosedur, alat, obat
standar (obat generik), lama rawat inap pendek dengan biaya efisien dan
efektif terkendali, pasca tindakan perawatan dilanjutkan di puskesmas.
2. Rujukan Tepat Waktu (RTW), rujukan untuk ibu dengan gawat darurat obstetrik,
perdarahan antepartum, preeklampsi berat/eklampsia, dan ibu dengan komplikasi
persalinan dini yang dapat terjadi pada semua ibu hamil dengan atau tanpa faktor resiko.
2. Rujukan Eksternal, adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang
2. Rujukan Kesehatan:
• Rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat
preventif dan promotif, yang antara lain meliputi bantuan.
• Survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luar biasa
atau berjangkitnya penyakit menular.
• Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan di suatu wilayah.
• Penyidikan sebab keracunan, bantuan tekhnologi penanggulangan
keracunan dan bantuan obat-obatan atas terjadinya keracunan massal.
• Pemberian makanan, tempat tinggal dan obat-obatan untuk pengungsi atas
terjadinya bencana alam.
• Saran dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah kekurangan
air bersih bagi masyarakat umum.
13
• Pemeriksaan spesiemen air di Laboratorium Kesehatan dan sebagainya.
Jalur Rujukan
Jalur rujukan dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Rujukan upaya kesehatan perorangan:
1) Antara masyarakat dengan puskesmas.
2) Antara puskesmas pembantu atau bidan di desa dengan puskesmas.
3) Intern petugas puskesmas atau puskesmas rawat inap.
4) Antar puskesmas atau puskesmas dengan rumah sakit atau fasilitas pelayanan
lainnya.
2. Rujukan upaya kesehatan masyarakat:
1) Dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten atau kota.
14
2) Dari puskesmas ke instansi lain yang lebih kompeten baik intrasektoral
maupun lintas sektoral.
3) Bila rujukan ditingkat kabupaten atau kota masih belum mampu
mananggulangi, bisa diteruskan ke provinsi atau pusat (Trihono, 2005).
2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak mampu
diatasi.
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi pemeriksaan
15
4. Prosedur standar menerima rujukan balik pasien.
petugas dan kendaraan tetap menunggu pasien di IGD tujuan sampai ada kepastian
pasien tersebut mendapat pelayanan dan kesimpulan dirawat inap atau rawat jalan.
b. Prosedur Administratif:
1. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra-rujukan.
2. Membuat catatan rekam medis pasien.
3. Memberikan Informed Consent (persetujuan/penolakan rujukan).
4. Membuat surat rujukan pasien rangkap 2.
Lembar pertama dikirim ke tempat rujukan bersama pasien yang bersakutan.
Lembar kedua disimpan sebagai arsip. Mencatat identitas pasien pada buku register
rujukan pasien.
6. Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin menjalin komunikasi dengan
bersangkutan.
16
2. Setelah stabil, meneruskan pasien ke ruang perawatan elektif untuk perawatan
selanjutnya atau meneruskan ke sarana kesehatan yang lebih mampu untuk dirujuk
lanjut.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi kemajuan klinis pasien.
b. Prosedur Administratif:
1. Menerima, meneliti dan menandatangani surat rujukan pasien yang telah diterima untuk
paksa).
bersangkutan), maka harus merujuk ke RSU yang lebih mampu dengan membuat surat
rujukan pasien rangkap 2, kemudian surat rujukan yang asli dibawa bersama pasien,
prosedur selanjutnya sama seperti merujuk pasien.
7. Mencatat identitas pasien di buku register yg ditentukan.
a. Prosedur Klinis:
1. Rumah Sakit atau Puskesmas yang menerima rujukan pasien wajib mengembalikan
17
2. Melakukan pemeriksaan fisik dan mendiagnosa bahwa kondisi pasien sudah
memungkinkan untuk keluar dari perawatan Rumah Sakit / Puskesmas tersebut dalam
keadaan:
a. Sehat atau Sembuh.
b. Prosedur Administratif:
1. Puskesmas yang merawat pasien berkewajiban memberi surat balasan rujukan untuk
untuk memastikan informasi balik tersebut diterima petugas kesehatan yang dituju, dianjurkan
berkabar lagi melalui sarana komunikasi yang memungkinkan seperti telepon,
handphone, faksimili dan sebagainya.
b. Prosedur Administratif:
1. Meneliti isi surat balasan rujukan dan mencatat informasi tersebut di buku register
pasien rujukan, kemudian menyimpannya pada rekam medis pasien yang bersangkutan
18
2. Segera memberi kabar kepada dokter pengirim bahwa surat balasan rujukan telah
diterima.
Persiapan Rujukan
1. Persiapan Tenaga Kesehatan, pastikan pasien dan keluarga didampingi oleh minimal
dua tenaga kesehatan (dokter dan/atau perawat) yang kompeten dan memiliki
kemampuan untuk tatalaksana kegawatdaruratan medis, maternal dan
perinatal.
2. Persiapan Keluarga, beritahu pasien dan keluarga pasien tentang kondisi terakhir
pasien, serta alasan mengapa perlu dirujuk. Anggota keluarga yang lain harus ikut
mengantar pasien ke tempat rujukan.
3. Persiapan Surat, beri surat pengantar ke tempat rujukan, berisi identitas pasien,
alasan rujukan, tindakan dan obat–obatan yang telah diberikan pada pasien.
4. Persiapan Alat, bawa perlengkapan alat dan bahan yang diperlukan.
5. Persiapan Obat, membawa obat–obatan esensial yang diperlukan selama perjalanan
pasien berada dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan
secepatnya.
Kelengkapan ambulance, alat, dan bahan yang diperlukan:
a. Tas PP (Kit PP)
Tas PP sebaiknya terbuat dari bahan yang kuat dan tahan air. Isi tas PP:
1. Pembalut gulung
2. Pembalut segitiga
3. Kassa steril
4. Plester
5. Kapas putih
6. Plester cepat (misal Tensoplast, dll)
7. Cairan antiseptik
8. Cairan pencuci luka rivanol
9. Obat-obatan
10. Alat medis tambahan
19
11. Gunting
12. Pinset
13. Senter
14. Peniti
15. Buku catatan dan alat tulis
16. Stetoskop
17. Tensimeter
18. Termometer
b. Alat pelindung diri
c. Sepatu bot
d. Perlengkapan medis
1. Alat pemeriksaan
2. Emergency kit
e. Airways and breathing set
1. Ventilator mobile/portable
2. Tabung oksigen portable
3. Suction unit
4. Bag valve mask
5. ETT
6. Laringoscope
7. Pulse Oxymetri
8. Oxyhood
f. Circulation set
1. Vena sectie set
2. Hanging blood pressure monitor
3. Automatic external defibrilator
4. EKG monitor
5. Intraosseus needle
g. Trauma set
1. Necsplint/collar splint
2. Long spine board
3. Wound toilet set
4. Minor surgery set
h. Alat angkut evakuasi
1. Scoope stretcher
2. Stretcher beroda
i. Lain-lain
1. Infus set
2. Bantal, sarung bantal, sprei, selimut
3. Kantung muntah
4. Box tissue
5. Satu pak gelas
6. Satu pak tissue basah
7. Empat liter air steril/NaCl
8. Empat buah alat pengikat
lunak 9.
Kantung sampah
j. Obat-obatan
k. Alat komunikasi
1. Radio
20
medik 2.
Mobile phone
21
7. Persiapan Uang, ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup
untuk membeli obat-obatan dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempat
rujukan.
8. Persiapan Donor Darah, siapkan kantung darah sesuai golongan darah pasien atau
calon pendonor darah dari keluarga untuk berjaga–jaga dari kemungkinan kasus
yang memerlukan donor darah.
Mekanisme Rujukan
22
BAB IV
KESIMPULAN DAN
SARAN
Saran-saran:
a. Perlunya dibuat suatu susunan form tertulis yang tetap setiap melakukan tindakan
rujukan.
b. Diperlukan pencatatan dan pelaporan untuk kepentingan evaluasi seusai
merujuk apakah sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional.
24
e. Perlunya komunikasi yang intensuif antara puskesmas dengan pihak yang merujuk dan
pihak tempat rujukan, terkait persiapan sebelum merujuk maupun pada saat
penerimaan pasien di tempat rujukan (pentingnya pemberitahuan melalui telepon
terlebih dahulu pada tempat rujukan)
DAFTAR PUSTAKA
7. www.puskel.com/4-macam-sistem-rujukan-upaya-kesehatan/
8. www.scribd.com/poedji-rochjati
25
LAMPIRAN
26
Puskesmas :
Kecamatan :
Nomor :
Nama :
Alamat :
25
KASUS MATERNAL
1. Anamnesis
a. Gravida ( ), Para ( ), Abortus ( ) a. Obat
b. belum diberi ( ), sudah diberi ( )
Bila sudah diberi, yaitu :
c. APenraska lhinidanu py a( n)g lalu
:
b. Tindakan yang telah dilakukan
Normal ( ), ada kelainan ( )
:................................................
d. Bila ada kelainan, sebutkan :
4. Diagnosis sementara
e. Saat ini hamil( )minggu
2. Pemeriksaan fisik
a. Tekanan darah : / mmHg
b. Tinggi fundus uteri : cm
c. His : Kuat ( ), Lemah ( )
Frekuensi..........kali/menit
d. Denyut jantung janin :
kali/menit
e. Teratur ( ), tidak teratur ( ) Tanggal merujuk......./......./.......
f. Pembukaan s erviks : cm
g. Ketuban : utuh ( ), pecah ( )
Yang menerima rujukan
Bila pecah, air ketuban : jernih ( ),
keruh ( )
h. Faktor risiko yang ditemukan
3. Obat dan tindakan yang diberikan
Kepada :
Yth.
RSUD
Di
Kecamatan :
KASUS PERINATAL
b. Cara bersalin :
1. Anamnesis
a. Umur kehamilan ibu ( )
minggu
26
spontan ( ), forsep ( ), vakum ( ),
operasi sesar ( )
c. Presentasi bayi :
27
kepala ( ), sungsang ( ), lintang ( )
2. Pemeriksaan fisik
a. Asfiksia :
1. tidak asfiksia( ),
2. Ringan ( ),
3. Sedang ( ),
4.berat ( )
b. Berat badan
1. saat lahir.........gram,
2. Saat rujuk........gram
c. Gejala yang ditremukan
(beri tanda yang sesuai)
Panas ( ), sesak ( ), kebiruan ( ),
krjang ( ), memar/luka/bengkak ( ),
kelainan kongenital ( ), lain-
lain.......
d. Faktor resiko yang ditemukan
3. Obat dan tindakan yang diberikan
a. obat :
belum diberi ( ),
Yang merujuk
28