Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS JURNAL

OLEH
Nita Qonitah Fitriani 07220200088

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU


FAKULTAS VOKASI
PROGAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN
JAKARTA
2024
Judul Artikel : Implementasi Penerapan Sistem Informasi Kesehatan
Daerah (Sikda) Generik Di Puskesmas Rambah
Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2020
Penulis : Reno Renaldi1, Faras Yuniba Anggraini2
Tahun : 2021
Jurnal : JHMHS- Journal of Hospital Management and Health
Sciences
Volume : Vol. 2 No.1
ISSN : P-ISSN: 2745-6463, E-ISSN: 2745-6471
Link Artikel :

https://www.journal.al-matani.com/index.php/jhmhs/art
icle/view/92

HASIL TELAAH JURNAL


Jurnal ini membahas tentang Implementasi Penerapan Sistem Informasi
Kesehatan Daerah (Sikda) Generik Di Puskesmas Rambah Kabupaten Rokan
Hulu.
Permasalah yang terjadi berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh
peneliti, diperoleh informasi bahwa pelaksanaan SIKDA Online bagi Puskesmas
di Kabupaten Rokan Hulu belum berjalan dengan efektif dan sesuai harapan,
sehingga data yang ada pada aplikasi belum dapat dipublikasikan dan dijadikan
sebagai dasar analisis pelayanan kesehatan di Puskesmas terutama di Puskesmas
Rambah. Ada beberapa faktor yang perlu ditinjau dari pelaksaaan SIKDA online
di Puskesmas Rambah yaitu rencana strategi terhadap penerapan SIKDA Generik,
mengenai proses pelaksanaan, kendala dan hambatan, sistem monitoring dan
evaluasi dari pelaksanaan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif
Dengan subjek penelitian adalah Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Subbag
Program dan Informasi, Kepala Puskesmas Rambah, Penanggung jawab Program
SIKDA Puskesmas, Operator SIKDA Puskesmas.

1
Telaah hasil penelitian didapatkan bahwa Penerapan SIKDA Generik
Online, belum semua diterapkan di Puskesmas yang ada di Kabupaten Rokan
Hulu, dari 21 Puskesmas yang ada, yang melaksanakan SIKDA Generik Online
hanya 7 Puskesmas, meski begitu Pelatihan SIKDA Generik Online sudah ada
dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali oleh Dinas Kesehatan, selain itu Standar
Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan SIKDA Generik Online di Puskesmas
Rambah sudah ada.
Selanjutnya untuk sarana dan prasarana Secara konsep pengembangan
SIKDA, maka yang perlu dipersiapkan agar SIKDA Generik Online dapat
berjalan yaitu: Penyediaan Perangkat dihasilkan belum sempurna dan tidak akurat.
Sampai saat ini belum berjalan sebagaimana mestinya, tidak adanya pengenterian
data yang dilakukan petugas SIKDA di masing-masing ruangan, sehingga data
yang tampil masih data lama, tidak valid dan tidak bisa di manfaatkan.
Yang menjadi kendala saat ini adalah Sinyal Internet Puskesmas yang tidak
bagus, hilang-hilang timbul, sangat susah diprediksi kapan bagus sinyalnya, dan
dalam pengenterian data, Puskesmas Rambah tidak punya petugas khusus untuk
pengenterian. Adapun hasil evaluasi dilakukan berupa pengecekan langsung per
Puskesmas melalui Aplikasi SIKDA Generik Online, melakukan kunjungan
langsung ke Puskesmas mengenai pelaksanaan, termasuk Proses pengenterian data
per ruangan dan hasil dari evaluasi dan pemantauan yang dilakukan, kita
sampaikan ke Puskesmas yang bersangkutan dan ke Dinas Kesehatan Provinsi.
Kesmpilan dari jurnal ini yaitu pelaksanaan pengembangan SIKDA Generik
Online di Puskesmas Rambah, sudah ada tercantum dalam Dokumen Perencanaan
untuk 5 (lima) tahun kedepan yaitu Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan
dan Renstra Puskesmas Rambah, sehingga pelaksanaan kegiatan ini sudah
memiliki dasar yang kuat untuk dapat dilaksanakan. Pelaksanaan SIKDA Generik
Online di Puskesmas Rambah, belum sesuai yang diharapkan, pengenterian data
rutin yang menyangkut kegiatan Puskesmas tidak dilakukan setiap hari kerja
sehingga data yang dihasilkan belum lengkap dan akurat. Adapun yang menjadi
kendala utama tidak terlaksananya SIKDA Generik Online di Puskesmas Rambah
adalah penyediaan jaringan internet komputer SIKDA belum mencukupi dan
petugas pengenterian data yang belum memadai.

2
3
JHMHS Vol. 2 No.1 2021; 33-42

Journal of Hospital Management and Health Sciences (JHMHS)

Implementasi Penerapan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (Sikda) Generik


Di Puskesmas Rambah Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2020

Reno Renaldi1, Faras Yuniba Anggraini2


1,2
STIKes Hang Tuah Pekanbaru, Mustafa Sari-Riau
Email: 1renorenaldi03@htp.ac.id
Email: 2Farasyuniba94@gmail.com

Abstrac

The Online Regional Health Information System is an e-sp2tp system that is accessed online and is a sub-system
of the National Health Information System (SIKNAS) developed by the Health Office based on Government
Regulation No.46 of 2014 concerning Health Information Systems. The implementation of SIKDA Online has
not been running effectively, this is based on the fact that of the 24 puskesmas, only 9 have carried out complete
data entry. Qualitative research using in-depth interviews and observation methods with informants the
Secretary of the Health Office, the Head of the Program, the person in charge of SIK, the head of the Puskesmas
and the application operator. The focus of this research is regarding all policies taken regarding the
implementation of SIKDA Online such as basic policies, planning processes, hardware, software, databases,
telecommunications, human beings, standard operating procedures and monitoring and evaluation. The results
showed that at the level of implementers at the health center still do not understand what SIKNAS and SIKDA
are, improper planning processes, non-functioning hardware, lack of adequate internet networks, missing
standard operating procedures, ineffective and ineffective monitoring and evaluation there are maintenance
personnel who are owned by the Health Office. The author suggests improving training patterns and completing
infrastructure equipment, making SOPs, improving the quality and quantity of monitoring and evaluation and
having maintenance personnel.
.

Keywords: Hardware, Database, Standard Operating Procedures, Monitoring, Evaluation..

Abstrak

Sistem Informasi Kesehatan Daerah Online adalah sistem e-sp2tp yang diakses secara online dan merupakan
sub sistem dari Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) yang dikembangkan oleh Dinas Kesehatan
berdasarkan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan. Pelaksanaannya
SIKDA Online belum berjalan dengan efektif, hal ini berdasarkan fakta bahwa dari 24 puskesmas yang ada
hanya 9 puskesmas yang telah melaksanakan entry data secara lengkap. Penelitian kualitatif dengan metode
wawancara mendalam dan observasi dengan informan Sekretaris Dinas Kesehatan, Kasubag Program,
Penanggung Jawab SIK, Kepala Puskesmas dan Operator Aplikasi. Fokus penelitian ini adalah mengenai
seluruh kebijakan yang diambil terkait pelaksanaan SIKDA Online seperti dasar kebijakan, proses perencanaan,
perangkat keras, perangkat lunak, database, telekomunikasi, manusia, standar operasional prosedur dan
pemantauan serta evaluasi. Hasil penelitian bahwa pada level pelaksana di puskesmas masih belum memahami
apa itu SIKNAS dan SIKDA, proses perencanaan yang tidak tepat, perangkat keras yang tidak berfungsi,
ketiadaan jaringan internet yang memadai, standar operasional prosedur yang belum ada, pemantauan dan
evaluasi yang tidak efektif dan tidak adanya tenaga maintenance yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan. Penulis
menyarankan memperbaiki pola pelatihan dan melengkapi perangkat infrastruktur, membuat SOP, memperbaiki
kualitas dan kuantitas pemantauan dan evaluasi serta memiliki tenaga maintenance.

Kata kunci: Perangkat Keras, Database, Operasional Prosedur, Pemantauan, Evaluasi

PENDAHULUAN
kegiatan pencatatan dan pelaporan Data
SIKDA Generik berangkat dari SP2TP
Umum, Sarana, Tenaga dan Upaya Pelayanan
versi manual yang dikembangkan pada era 80-
Kesehatan di Puskesmas yang ditetapkan
an oleh Departemen Kesehatan. SP2TP adalah
melalui Keputusan Menteri Kesehatan pada
33

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani


Tahun 1981, SP2TP ini ditujukan untuk melaksanakan pengelolaan SIKDA
mendukung Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas didasarkan kepada Peraturan
Nasional. Format SP2TP ini digunakan oleh Pemerintah No 46 Tahun 2014 tentang cara
seluruh Puskesmas di Indonesia. Pada tahun melakukan pengembangan SIKDA Online dan
2002 didukung dengan Keputusan Menteri Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 97 Tahun
KesehatanNomor:511/MENKES/SK/V/2002 2015 tentang Peta Jalan Sistem Informasi
mengenai Kebijakan dan Strategi Sistem Kesehatan Tahun 2015-2019 yang menyatakan
Informasi Kesehatan Nasional dan juga bahwa fasilitas pelayanan kesehatan wajib
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor melaksanakan sistem informasi kesehatan.
932/MENKES/SK/VIII/2002 mengenai
Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Sistem Berdasarkan survey awal yang
Informasi Daerah, seiring perkembangan SIK dilakukan oleh peneliti, diperoleh informasi
dan adanya desentraslisai maka semakin bahwa pelaksanaan SIKDA Online bagi
banyak daerah yang mengembangkan Sistem Puskesmas di Kabupaten Rokan Hulu belum
Informasi Daerah eletroniknya masing-masing berjalan dengan efektif dan sesuai harapan,
sehingga format pelaporan dan pencatatan sehingga data yang ada pada aplikasi belum
elektronik tidak standar sehingga timbul dapat dipublikasikan dan dijadikan sebagai
masalah dalam penggabungan data (belum dasar analisis pelayanan kesehatan di
terintegrasi) hal ini berdampak pada Puskesmas terutama di Puskesmas Rambah.
ketersediaan data di Kementerian kesehatan
(Kemenkes RI, 2011a). Ada beberapa faktor yang perlu ditinjau
dari pelaksaaan SIKDA online di Puskesmas
Pelaksanaan Sistem Informasi Rambah yaitu rencana strategi terhadap
Kesehatan (SIK) di Indonesia belum berjalan penerapan SIKDA Generik, mengenai proses
secara optimal dan maksimal dalam pelaksanaan, kendala dan hambatan, sistem
memberikan informasi yang diperlukan untuk monitoring dan evaluasi dari pelaksanaan.
proses pengambilan keputusan diberbagai
tingkat sistem kesehatan., secara nasional
berdasarkan Pusat Data dan Informasi METODE
Kementerian Kesehatan RI tahun 2016 dari Jenis penelitian yang digunakan dalam
jumlah total seluruh Puskesmas se-Indonesia penelitian ini adalah Kualitatif, yaitu memberikan
gambaran penyingkapan suatu fakta melalui
yairu 9.754 Puskesmas, yang melaksanakan
wawancara mendalam dan observasi langsung ke
SIKDA Online hanya 5.657 Puskesmas (58%) objek penelitian yaitu sistem informasi kesehatan
dan untuk Provinsi Riau berdasarkan Bagian daerah (SIKDA) di Puskesmas Rambah Kabupaten
Data Dinas Kesehatan Provinsi Riau tahun Rokan Hulu. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas
2017, jumlah Puskesmas yang ada di Provinsi Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Dengan subjek
Riau yang terdiri 12 Kabupaten/Kota dengan penelitian adalah Kepala Dinas Kesehatan, Kepala
jumlah Puskesmas yaitu 212 Puskesamas dan Subbag Program dan Informasi, Kepala Puskesmas
yang melaksanankan SIKDA Online sebanyak Rambah, Penanggung jawab Program SIKDA
138 Puskesmas (65%) dan untuk Kabupaten Puskesmas, Operator SIKDA Puskesmas
Rokan Hulu berdasarkan Sub Bagian Data dan Dalam penelitian ini untuk membantu
Informasi Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan pengumpulan data, instrument yang digunakan
Hulu, total Puskesmas yang ada di Kabupaten meliputi: lembar pedoman wawancara,
Rokan Hulu berjumlah 21 Puskesmas, observasi, lembar ceklis, dokumen yang
sedangkan yang melaksanakan SIKDA Online didapat dari penelusuran, alat pencatat (pena
hanya 7 Puskesmas (33%) dan buku), alat perekam, digital kamera, dan
peneliti sendiri. Pengolahan data dengan
Puskesmas Rambah adalah satu- menggunakan Triangulasi (Sumber, metode
satunya Puskesmas yang ada di Kabupaten dan data). Dalam penelitian ini data yang telah
Rokan Hulu yang berada di Ibu Kota dikumpulkan akan dicatat dalam dokumen,
Kabupaten yaitu Pasir Pengaraian, merupakan selanjutnya data dibuat dalam bentuk matriks
salah satu Puskesmas yang menjadi Pilot dan anlisa secara manual kemudian
Projec terhadap pelaksanaan kegiatan di dibandingkan dengan standar yang ada
Puskesmas salah satunya yaitu penerapan (Sugiyono, 2014).
SIKDA Online di Puskesmas. Dalam
34

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani


HASIL tentang peta jalan Sistem Informasi Kesehatan
1. SIKNAS dan SIKDA Generik Online (SIK) Tahun 2015-2019, dan Permenkes No. 75
Sistem Informasi Kesehatan Daerah dan Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan
Nasional merupakan satu kesatuan dimana Masyarakat (Puskesmas)” (Informan A1)
SIKDA merupakan sub sistem dari SIKNAS “Dalam pelaksaaan Program Kementerian
sedangkan SIKDA Generik Online adalah
Kesehatan, terutama SIKDA ini tentu ada
Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Daerah
dalam bentuk Website, yang di kembangkan aturannya antara lain: yaitu UU 36 tahun
oleh Kementerian Kesehatan dalam 2009 tentang Kesehatan,PP No 38 tahun
mendukung ketersediaan data SIKNASyang 2007: dalam hal pembagianurusan
dikelola oleh daerah yang terhubung secara pemerintahan bidang kesehatan sub bidang
online dan terintegrasi seluruh Puskesmas, pengembangan sistem informasi kesehatan,
Dinas Kesehatan dan Kementerian PP No. 46 tahun 2014 tentang Sistem
Kesehatan,seperti terlihat dalam kutipan Informasi Kesehatan (SIK), Permenkes
wawancara berikut ini : No.97 Tahun 2016 tentang peta jalan
“bahwa SIKNAS dan SIKDA ini merupakan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Tahun
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
2015-2019, dan Permenkes No. 75 Tahun
Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)
di Kabupaten/kota adalah sebagai bagian sub
2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
systemSIKDA yang ada di provinsi, (Puskesmas) (Informan A3)
sedangkan SIKDA yang ada di provinsi 3. Tujuan dan Manfaat Penerapan SIKDA
adalah bagian sub sistem Informasi Fasilitas pelayanan kesehatan terutama
Kesehatan Nasional (SIKNAS)sedangkan Puskesmas, harus menerapkan SIKDA
SIKDA Generik Online adalah aplikasi sistem Generik Online karena aturan hukum nya
informasi kesehatan daerah yang berlaku sudah jelas, seperti kutipan wawancara
secara nasional yang menghubungkan secara berikut:
online dan terintegrasi seluruh puskesmas, “Iya, Penerapan SIKDA di Puskesmas ini
dinas kesehatan dan Kementerian Kesehatan” penting dan menjadi keharusan bagi
(Informan A1)
fasilitas pelayanan kesehatan sesuai
“Data dan informasi kesehatan yang
dengan dasar hukum terhadap pelaksanaan
tercantum didalam SIKDA akan di
SIKDA itu sendiri” (Informan A1)
integrasikan di dalam SIKNAS sehingga
“Dalam pelaksanaan SIKDA ini di
menjadi data dan informasi kesehatan
Daerah, SIKDA harus diterapkan di
untuk skala Nasional dan Dalam
masing-masing Puskesmas, karena dasar
memudahkan daerah dalam pengelolaan
hukumnya sudah jelas” (Informan A2)
data dan informasi kesehatannya maka
“Iya, kalau di lihat dari dasar hukumnya
Kementerian Kesehatan telah
Pelaksanaan SIKDA ini, sudah menjadi
mengembangkan suatu aplikasi yang kita
keharusan bagi Puskesmas. Tentu nya
kenal dengan “Aplikasi SIKDA Generik
Kementerian Kesehatan sudah memikirkan
Online”yang berbasis Website, Aplikasi
manfaat dan tujuannya” (Informan A3)
ini sudah di mulai sejak tahun 2012”
“Sesuai dengan dasar hukum yang ada
(Informan A4)
terhadap pelaksanaan SIKDA. Maka SIKDA
2. Kebijakan dan Dasar Hukum Pelaksanaan
SIKDA Generik Online harus diterapkan di
Peraturan Menteri Kesehatan No.97 Tahun Puskesmas”(Informan A5)
2016 tentang peta jalan Sistem Informasi 4. Penerapan SIKDA Generik Online Puskesmas
Kesehatan (SIK) Tahun 2015-2019, dan Penerapan SIKDA Generik Online, belum semua
Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun diterapkan di Puskesmas yang ada di Kabupaten
2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Rokan Hulu, dari 21 Puskesmas yang ada, yang
(Puskesmas), sebagaimana terlihat dalam melaksanakan SIKDA Generik Online hanya 7
kutipan wawancara berikut Puskesmas, seperti kutipan wawancara berikut:
“jadi dasar hukum pokok dalam pelaksaaan “Untuk Kabupaten Rokan Hulu memiliki 21
SIKDA di Kab. Rokan Hulu adalah UU 36 Puskesmas dan Puskesmas yang telah menerapkan
tahun 2009 tentang Kesehatan,PP No 38 tahun SIKDA Generik Online yang pengenterian datanya
2007: dalam hal pembagian urusan rutin setiap hari sebanyak 7 Puskesmas” (Informan
pemerintahan bidang kesehatan sub bidang A1)
pengembangan sistem informasi kesehatan, PP “Dari 21 Puskesmas yang ada, hanya 7 Puskesmas
No. 46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi yang menerapkan SIKDA Generik Online”
Kesehatan (SIK), Permenkes No.97 Tahun 2016 (Informan A2)
35

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani


“Untuk di Kab. Rokan Hulu sendiri Komputer sesuai dengan spesifikasi, Penyediaan
Puskesmas yang menerapkan SIKDA Generik jaringan Internet dan suplai listrik yang cukup,
Online hanya 7 Puskesmas” (Informan A4) Penyediaan ruang kerja yang cukup dan aman dan
Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola
5. Pelaksanaan Pelatihan SIKDA SIKDA Puskesmas” (Informan A1)
Pelatihan SIKDA Generik Online sudah ada “Untuk SIKDA Generik Online dapat berjalan,
dilaksanakansebanyak 2 (dua) kali oleh Dinas dibutuhkan : Perangkat Komputer sesuai dengan
Kesehatan yaitu pada tahun 2016 dan tahun 2017, spesifikasi, adanya jaringan Internet dan suplai
seperti kutipan wawancara berikut: listrik yang cukup, Penyediaan ruang kerja yang
“Pelatihan mengenai SIKDA Generik Online ini, cukup dan aman dan adanya petugas pengelola
sudah diadakan oleh Dinas Kesehatan oleh Subbag SIKDA Puskesmas” (Informan A2)
Program dan Informasi sebanyak 2 kali yaitu pada “Adapun yang perlu dipersiapkan untuk SIKDA
tahun 2016 dan tahun 2017 dengan Nara Sumber Generik online ini adalah: Perangkat Komputer
dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau” (Informan dengan spesifikas yang telah ditetapkan,
A1) Tersedianya jaringan Internet dan listrik yang
“Dinas Kesehatan sudah melaksanakan pelatihan cukup, Tersedianya ruang yang cukup dan aman
mengenai SIKDA Generik Online ini sebanyak 2 dan Adanya petugas pengelola SIKDA terutama
kali yaitu pada tahun 2016 dan tahun 2017” petugas pengenterian data” (Informan A3)
(Informan A2) 8. Pelaksanaan SIKDA Generik Online Puskesmas
“Kami sudah mendapatkan pelatihan yang Rambah tercantum di dalam Renstra
diadakan oleh Dinas Kesehatan sebanyak 2 kali Puskesmas Rambah
yaitu pada tahun 2016 dan tahun 2017” (Informan Pelaksanaan kegiatan pengembangan SIKDA
A3) Generik Online Puskesmas Rambah ada tercantum
“Kami sudah mengikutinya sebanyak 2 kali” didalam Renstra atau Rencana Strategi Bisnis
(Informan A4) (RSB) Puskesmas Rambah, seperti kutipan
“Kami sudah mengikutinya sebanyak 2 kali yang wawancara berikut:
diadakan oleh Dinas Kesehatan” (Informan A5) “Untuk program pengembangan SIKDA Generik
Online Puskesmas Ini, sudah tertuang di dalam
RPJMD Kabupaten Rokan Hulu, Renstra Dinas
6. SOP SIKDA Kesehatan dan RSB Puskesmas Rambah”(Informan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan A1)
SIKDA Generik Online di Puskesmas Rambah, “Dalam kegiatan pengembangan SIKDA
sudah ada, yang dibuat oleh Dinas Kesehatan pada Generik Online Puskesmas Rambah sendiri,
Subbag Program dan Informasi, SOP tersebut sudah tertuang di dalam RPJMD Kabupaten
sudah disampaikan pada seluruh Puskesmas yanga Rokan Hulu, Renstra Dinas Kesehatan dan
ada di Kabupaten Rokan Hulu, seperti kutipan
RSB Puskesmas Rambah”(Informan A2)
wawancara berikut:
“ Untuk SOP nya, sudah ada dari Dinas “saya jelaskan bahwa Program
Kesehatan’ sudah kita sampaikan ke masing-
pengembangan dan pelaksanaan SIKDA
masing Puskesmas”(Informan A1)
“Iya, kita sudah buatkan pedoman pelaksanaannya Generik Online Puskesmas Rambah, sudah
berupa SOP, itu sudah ada di tertuang di dalam Rencana Bisnis dan
Puskesmas”(Informan A2) Anggaran(RSB) Puskesmas
“Iya, kita sudah ada pedoman, berupa SOP, kalau Rambah”(Informan A3)
tidak ada SOP, pasti bingung juga, gimana
pelaksanaannya di Puskesmas”(Informan A3) 9. Pelaksanaan SIKDA Generik Online di
“SOP sudah ada, sudah kita berikan di masing- Puskesmas Rambah
masing ruangan pelayanan”(Informan A4) sudah dapat digunakan dengan membuka website
“Iya, mengenai pelaksanaan nya, kami SIKDA dan menggunakan User ID yang telah
berpedoman pada SOP yang ada, yang dibuat oleh diberikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi, namun
Dinas Kesehatan”(Informan A5) dalam pelaksanaannya belum sesuai dengan
harapan. Data yang dihasilkan belum sempurna dan
7. Sarana Prasarana Penunjang SIKDA akurat sehingga data tersebut belum dapat
Sarana prasarana penunjang yang dibutuhkan digunakan dalam memperoleh informasi mengenai
dalam pelaksanaan SIKDA Generik Online di kegiatan di Puskesmas Rambah, seperti kutipan
Puskesmas yaitu, seperti kutipan wawancara wawancara berikut:
berikut: “Namun belum berjalan sesuai harapan, yang
“Secara konsep pengembangan SIKDA, maka yang mana pengenterian datanya tidak dilakukan setiap
perlu dipersiapkan agar SIKDA Generik Online hari di setiap Ruangan, sehingga data yang
dapat berjalan yaitu: Penyediaan Perangkat
36

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani


dihasilkan belum sempurna dan tidak yang dilakukan sekali sebulan, seperti kutipan
akurat”(Informan A1) wawancara berikut:
“Evaluasi yang kita lakukan berupa
“Sampai saat ini belum berjalan sebagaimana
pengecekan langsung per Puskesmas melalui
mestinya, tidak adanya pengenterian data yang
dilakukan petugas SIKDA di masing-masing Aplikasi SIKDA Generik Online’... melakukan
ruangan, sehingga data yang tampil masih data kunjungan langsung ke Puskesmas mengenai
lama, tidak valid dan tidak bisa di pelaksanaan, termasuk Proses pengenterian
manfaatkan”(Informan A2) data per ruangan’... Dan hasil dari evaluasi
“tapibelum berjalan dengan optimal dan dan pemantauan yang dilakukan, kita
sesuai harapan karena pengenterian data sampaikan ke Puskesmas yang bersangkutan
tidak dapat kami lakukan setiap hari, dan ke Dinas Kesehatan Provinsi”(Informan
kalaupun dilakukan pengenterian itupun tidak A1)
lengkap, hanya sebagaian saja sehingga adata “Iya pasti, kita selalu melakukan evaluasi dan
yang dihasilkan tidak lengkap dan tidak valid” pemantauan. Evaluasi yang kita lakukan
(Informan A3) berupa pengecekan langsung per Puskesmas
melalui Aplikasi SIKDA Generik Online’...
10. Kendala dalam penerapan SIKDA Generik kunjungan langsung ke Puskesmas mengenai
Online di Puskesmas Rambah pelaksanaan SIKDA ini’... Hasil dari evaluasi
SIKDA Generik Online di Puskesmas Rambah dan pemantauan tersebut, kita sampaikan
belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan, kembali ke Puskesmas dan ke Dinas
adapun kendalanya antara lain: Jaringan internet Kesehatan Provinsi” (Informan A2)
belum memadaiuntuk pengoperasian SIKDA
Generik Online dan petugas SIKDA yang belum
mencukupi terutama untuk pengenterian PEMBAHASAN
data,seperti kutipan wawancara berikut: 1. SIKNAS dan SIKDA Generik Online
“ Yang menjadi kendala saat ini adalah Sinyal Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
Internet Puskesmas yang tidak bagus, hilang- wawancara yang dilakukan dan observasi di
hilang timbul, sangat susah diprediksi kapan bagus lapangan diketahui bahwa Kepala Dinas, Kasubag
sinyalnya, ... Dalam pengenterian data, Puskesmas Program dan Informasi, Kepala Puskesmas
Rambah tidak punya petugas khusus untuk Rambah, Penanggungjawab SIKDA Puskesmas
pengenterian” (Informan A1) Rambah dan Operator SIKDA Puskesmas
“Permasalahan SIKDA di Puskesmas Rambah Rambahmemiliki pemahaman yang sama mengenai
itu adalah Sinyal Internet yang hilang-hilang SIKNAS dan SIKDA Generik Online, masing-
timbul dan Tenaga yang kurang dalam masing sudah mengetahui bahwa SIKNAS dan
pengenterian data” (Informan A2) SIKDA merupakan satu kesatuan yang dibuat oleh
Kementerian Kesehatan untuk mengelola data
“Sekarang itu kendalanya adalah Sinyal bidang kesehatan secara nasional. Komunikasi data
Internet yang tidak bagus padahal tower yang akan dikembangkan melalui SIKNAS Online
internetnya sudah dibangun sehingga proses adalah komunikasi data terintegrasi . hal ini berarti
pengenterian data tidak dapat kami lakukan bahwa komunikasi data (sistem-sistem pencatatan
dan Tenaga pengenterian data SIKDA yang dan pelaporan) yang saat ini berjalan, yang bersifat
terfragmentasi sehingga menimbulkan tumpang-
masih kurang, sehingga petugas harus
tindih (overlaps) akan dipadukan. Tidak lagi
melayani pasien dan sekaligus melakukan ditoleransi keadaan dimana masing-masing unit
pengenterian data” (Informan A3) utama Kementerian Kesehatan mengembangkan
sendiri pencatatan dan pelaporannya. Data
11. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan SIKDA
dikomunikasikan secara terkoordinasi melalui satu
Generik Online Puskesmas Rambah
jalur (yaitu SIKNAS Online), dihimpun dalam
Pemantauan dan evaluasi di lakukan dengan
Bank Data (data base) Kementerian Kesehatan.
membuka Aplikasi SIKDA Generik Online
Himpunan data dalam Bank Data Departemen
Puskesmas Rambah sesuai dengan User Id yang
Kesehatan ini selanjutnya dimanfaatkan secara
telah diberikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi,
bersama oleh unit-unit utama Departemen
yang dilakukan sekali seminggu dan juga
Kesehatan tersebut (Kemenkes, 2011a).
Pemantauan dilakukan melalui kunjungan langsung
Dari pendapat atau jawaban yang disampaikan
penanggung jawab SIKDA Kabupaten ke
semua Informan mencerminka adanya kesamaan
Puskesmas Rambah yang mencakup peralatan
pandangan mengenai SIKNAS dan SIKDA
SIKDA yang ada dan proses pengenterian data,
Generik Online di level Daerah Kabupaten, mulai
di tingkat Puskesmas dan Dinas Kesehatan
37

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani


sehingga memudahkan dalam meningkatkan propvinsi dan pusat) dan sistem dalam hal berikut
komitmen terhadap pengembangan dan : mengidentifikasi masalah dan
pelaksanaan SIKDA Generik Online Puskesmas kebutuhan, mengintervensi masalah kesehatan
yang ada di Kabupaten Rokan Huludalamrangka berdasarkan prioritas, pembuatan keputusan dan
mendukung pelaksanaan SIKNAS. pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan
bukti (evidence-based decision), mengalokasikan
2. Kebijakan dan Dasar Hukum Pelaksanaan sumber daya secara optimal, membantu
SIKDA peningkatan efektivitas dan efisiensi dan membantu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dasar penilaian transparansi (Duman, 2011)
hukum utama dalam pelaksanaan SIKDA Sistem informasi kesehatan membantu dalam
Generik Online di Kabupaten Rokan Hulu proses pengambilan keputusan untuk (a)
adalah UU No 36 tahun 2009 tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan sehari-hari, (b)
Kesehatan, yang turunannya berupa Peraturan intervensi cepat dalam penanggulangan masalah
Pemerintah No 46 tahun 2014 tentang Sistem kesehatan, dan (c) untuk mendukung manajemen
Informasi Kesehatan dan untuk teknis kesehatan di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan
pelaksanaan nya berupa Permenkes No.97 pusat. SIK yang baik adalah sistem informasi yang
mampu menghasilkan data/informasi yang akurat
Tahun 2016 tentang peta jalan Sistem
dan tepat waktu. (Kemenkes RI, 2011a).
Informasi Kesehatan (SIK) Tahun 2015-2019. 4. Penerapan SIKDA Generik Online Puskesmas
Komitmen serta dasar kebijakan yang Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa SIKDA
kuat tentu akan semakin meningkatkan Generik Online sudah diterapkan pada Puskesmas
kualitas kebijakan tersebut sebagaimana hasil di kabupaten Rokan Hulu, sudah ada usaha dan
penelitian Anitya Helsa R yang upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah terutama
mengungkapkan bahwa komitmen yang tinggi oleh Dinas Kesehatan dalam melaksanakan salah
dari pimpinan puskesmas sangat dibutuhkan satu program prioritas dari Kementerian Kesehatan,
dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang namun karena keterbatasan anggaran dan sumber
bersangkutan dengan kegiatan SIK daya yang ada, Puskesmas yang melaksanakan
SIKDA Generik Online sampai tahun 2017 hanya 7
Terintegrasi di puskesmas-puskesmas mereka.
(tujuh) Puskesmas.
Dari wawancara yang dilakukan, Dalam rangka mendukung penyelenggaraan
semua Informan mengetahui kebijakan dan pembangunan kesehatan diperlukan Data,
dasar hukum terhadap pelaksanaan SIKDA Informasi, dan Indikator Kesehatan yang dikelola
Generik Online di Daerah,dengan adanya dalam Sistem Informasi Kesehatan. Data,
dasar hukum yang kuat diharapkan program Informasi, dan Indikator Kesehatan sebagaimana
pengembangan SIKDA Generik Online di yang dimaksud harus terinci dan terklasifikasi.
Daerah menjadi salah satu agenda prioritas Setiap penyelenggara fasilitas kesehatan, termasuk
pembangunan kesehatan di Kabupaten Rokan yang menyelenggarakan Fasilitas Pelayanan
Hulu sedangkan untuk aturan daerah Kesehatan harus menyediakan infrastruktur Sistem
Kabupaten Rokan Hulu mengenai penerapan Informasi Kesehatan. Infrastruktur Sistem
Informasi Kesehatan sebagaimana yang dimaksud
SIKDA Generik Online bagi Puskesmas,
meliputi kelembagaan, perangkat, teknologi, dan
belum ada, sehingga menjadi salah satu sumber daya manusia (PP Nomor 46 tahun 2014)
kendala dalampenerapan SIKDA Generik Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan
Online bagi Puskesmas di Kabupaten Rokan sistem informasi Puskesmas.Sistem Informasi
Hulu Puskesmas sebagaimana yang dimaksud dapat
diselenggarakan secara eletronik atau non
3. Tujuan dan Manfaat Penerapan SIKDA
elektronik dan Sistem Informasi Puskesmas
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa para merupakan bagian dari sistem informasi
informan memahami tujuan dan manfaat kesehatan kabupaten/kota (Permenkes Nomor
pelaksanaan SIKDA di Puskesmas, sehingga 75 tahun 2014)
diharapkan para pengambil keputusan dan
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan SIKDA 5. Pelaksanaan Pelatihan SIKDA
Generik Online di Puskesmas dapat berperan Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dalam
aktif dalam penerapan SIKDA Generik Online rangka menyiapkan sumber daya untuk
ini di Puskesmas. pengembangan dan pelaksanaan SIKDA Generik
Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatandapat Online di Puskesmas, Dinas Kesehatan telah
membantu para pengelola program kesehatan, melaksanakan pelatihan mengenai Konsep Dasar
pengambil kebijakan dan keputusan pelaksanaan di SIKDA yang di ikuti oleh Kepala Puskesmas se-
semua jenjang administrasi (kabupaten atau kota, Kabupaten, Penanggung jawab SIKDA Puskesmas
38

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani


se-Kabupaten Rokan Hulu dan Operator SIKDA Pada dasarnya SOP (Standard Operating
Puskesmas se Kabupaten Rokan Hulu yaitu pada
Procedure) adalah suatu perangkat lunak
tahun 2016 dan tahun 2017. sedangkan pelatihan
yang diadakan oleh Puskesmas Rambah sendiri pengatur, yang mengatur tahapan suatu proses
belum ada karena keterbatasan anggaran. kerja atau prosedur kerja tertentu. Oleh karena
Dari pelatihan yang telah diadakan, menurut prosedur kerja yang dimaksud bersifat tetap,
Informan, sudah mencukupi terhadap pemahaman rutin, dan tidak berubah-ubah, prosedur kerja
konsep dasar mengenai SIKDA ini bagi tersebut dibakukan menjadi dokumen tertulis
Penanggung Jawab SIKDA Puskesmas dan yang disebut sebagai Standard Operating
Operator SIKDA Puskesmas, selanjutnya Procedure atau disingkat SOP. Dokumen
bagaimana menerapkan ilmu yang sudah tertulis ini selanjutnya dijadikan standar bagi
didapatkan di Puskesmas masing-masing. pelaksanaan prosedur kerja tertentu tersebut
Untuk meningkatkan kompetensi sumber (Budihardjo, 2014).
dayamanusia yang mengelola Sistem
Informasi Kesehatan maka setiap unit 7. Sarana prasarana penunjang SIKDA
pengelola Sistem Informasi Kesehatanarus Dari hasil penelitian di dapatkan bahwa sarana
melakukan pendayagunaan, pembinaan, dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan SIKDA
pengawasan sumber daya manusia dan untuk Generik Online di Puskesmas Rambah sebagian
pengembangan pengembangan sumber daya sudah terpenuhi namun belum semuanya, Dinas
manusia dilakukan melalui: pendidikan dan Kesehatan dan Puskesmas Rambah sudah berupaya
pelatihan (PP Nomor 46 tahun 2014) keras untuk memenuhi hal tersebut namun karena
Pengelolaan SIK dapat dilakukan dalam keterbatasan anggaran, semua peralatan tersebut
belum dapat di penuhi.
bentuk: Perencanaan program,
Dalam pelaksanaan SIKDA Generik Online,
pengorganisasian, kerjasama dan koordinasi minimal harus dipersiapkan: Infrastruktur yaitu:
internal dan eksternal, penguatan sumber data, Perangkat keras (Hard Ware) antara lain: Perangkat
pendayagunaan dan pengembangan sumber komputer, Perangkat Lunak (Soft Ware) antara
daya serta pembinaan dan lain: Aplikasi, sistem komputer, Jaringan Internet,
pengawasan(Permenkes Nomor 97 tahun suplai listrik yang cukup, penyediaan ruang kerja
2015) dan lain-lainnya dan Sumber Daya Manusia, yaitu
petugas pengelola SIKDA Puskesmas (Hakam F,
6. SOP SIKDA 2016)
Dari penelitian mengungkapkan bahwa Sistem Informasi Kesehatan wajib dikelola
pelaksanaan SIKDA Generik Online di Puskesmas oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,
Rambah sudah memiliki Standar Operasional untuk pengelolaan satu Sistem Informasi
Prosedur (SOP) yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan skala Kabupaten/Kota; dan Fasilitas
Kesehatan berdasarkan pedoman yang diberikan Pelayanan Kesehatan, untuk pengelolaan
oleh Kementerian Kesehatan, sehingga diharapkan Sistem Informasi Kesehatan skala Fasilitas
dengan adanya SOP ini, para petugas SIKDA
Pelayanan Kesehatan. Pengelolaan Sistem
Puskesmas tidak ragu-ragu lagi dan dapat menjadi
pedoman dan petunjuk dalam penerapan SIKDA Informasi Kesehatan meliputi: pendayagunaan
Generik Online di Puskesmas Rambah. dan pengembangan sumber daya, meliputi
Penelitian Rahmi Andini S (2008) perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya
mengungkapkan bahwa prosedur dan manusia. Setiap penyelenggara fasilitas
mekanisme kerja merupakan kebutuhan nyata kesehatan, harus menyediakan infrastruktur
dan berperan penting dalam kehidupan Sistem Informasi Kesehatan.meliputi
organisasi karena perannya sebagai “peraturan kelembagaan, perangkat, teknologi, dan
permainan” yang disepakati oleh semua sumber daya manusia.(PP Nomor 46 tahun
anggota organisasi untuk ditaati. Dalam 2014)
pemilihan prosedur dan mekanisme kerja ada
dua pilihan yaitu dengan tingkat formalisasi 8. Pelaksanaan SIKDA Generik Online Puskesmas
Rambah tercantum di dalam Renstra
yang tinggi, artinya segala sesuatu dituangkan
Puskesmas Rambah
secara tertulis dan diperlakukan secara ketat Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kegiatan
atau pilihan dengan tingkat formalisasi rendah pelaksanaan SIKDA Generik Online di Puskesmas
yang artinya prosedur dan mekanisme secara Rambah sudah tercantun di dalam dokumen
tertulis hanya parsial sedangkan yang lainnya perencanan yaitu Rencana Strategis (Renstra)
yang bersifat teknis cukup dinyatakan secara Puskesmas Rambah.Dengan tercantumnya kegiatan
lisan. ini di dalam Rencana Strategis, akan menjadi
39

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani


landasan yang kuat untuk melaksanakan kegiatan Puskesmas yang ada pada aplikasi yang lebih di
tersebut karena sudah memiliki dasar hukum dan kenal Data Basedan terusdi update jika terjadi
tertuang didalam dokumen perencanaan daerah. perubahan dan pengenterian data kegiatan
Program dan kegiatan yang tidak tertuang didalam Puskesmas meliputi : kegiatan dalam gedung,
Renstra akan sulit di akomodir disaat melakukan seperti : Pelayanan di Pendaftaran pasien, Poli
pembahasan anggaran dengan para anggota Umum, Laboratorium, Apotik, Kasir dan lain-lain
perwakilan rakyat karena program atau kegiatan dan juga kegiatan diluar gedung, seperti:
tersebut dianggap diluar dari perencanaan dan tidak penyuluhan, kegiatan di Posyandu dan lain-lain,
prioritas. dengan demikian data yang dihasilkan akan akurat,
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat ter-update dan dapat dimanfaatkan bagi yang
Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan membutuhkan. Akurat atau tidaknya data, akan
RENSTRA SKPD adalah dokumen berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan dan
perencanaan Satuan Kerja Daerah untuk keputusan.(Kemenkes, 2011a)
periode lima (5) tahun yang merupakan
penjabaran Rencana Pembangunan Jangka 10. Kendala dalam penerapan SIKDA Generik
Menengah (RPJMD), yang memuat visi, misi, Online di Puskesmas Rambah
tujuan, strategi, kebijakan, program, dan Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pelaksanaan
SIKDA Generik Online di Puskesmas Ramabah
kegiatan pembangunan yang disusun sesuai
belum berjalan sebagaimana mestinya, ada
dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja beberapa hal yang menjadi kendala utama antara
Perangkat Daerah serta berpedoman kepada lain: pengadaan sarana prasarana yaitu penyediaan
RPJMD Daerah dan bersifat indikatif. jaringan internet dan Sumber Daya Manusia yang
(Permendagri Nomor 54 tahun 2010) belum mencukupi yaitu untuk petugas pengenterian
Perencanaan sistem informasi kesehatan data.
kedepan harus diarahkan untuk melanjutkan, Untuk menangani kendala tersebut, pihak Dinas
mempertahankan atau memelihara, dan Kesehatan dan Puskesmas Rambah sudah saling
menyempurnakan pengintegrasian dan melakukan koordinasi, antara lain Pihak Dinas
penguatan sistem informasi kesehatan agar Kesehatan dalam waktu dekat,akan melakukan
mampu menyediakan data yang berkualitas, pengecekan kembali terhadap kelayakan peralatan
jaringan internet yang digunakan, apakah mungkin
yang tentunya merujuk kepada kebijakan perlu perbaikan atau penggantian alat atau perlu
kesehatan dan agenda nasional (PP Nomor 46 menaikkan Kuota Internet (Benwith) yang ada
tahun 2017) sekarang ini dan untuk Petugas pengenterian
disepakati bahwa dilakukan kaji ulang terhadap
9. Pelaksanaan SIKDA Generik Online di tenaga yang ada di Puskesmas Rambah mencakup
Puskesmas Rambah jumlah dan beban kerja dari masing-masing
Dari hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa petugas.
SIKDA Generik Online sudah bisa di laksanakan di Dalam perencanaan dan pelaksanaan sebuah
Puskesmas Rambah dengan membuka Aplikasi program memiliki beberapa hambatan antara lain:
SIKDA Generik yang berbasisi Website sesuai masalah Sumber Daya Manusia (Jumlah personil
dengan User IDyang telah diberikan oleh Dinas ahli yang kurang, kurang pengetahuan tentang
Kesehatan Propinsi, namun di dalam program (Sikda generik) ,kurang pelatihan,
pelaksanaannya belum sempurna dan sesuai yang ketidakmampuan melakukan peramalan secara
harapkan.Pengenterian data dasar pada aplikasi efektif, kesulitan perencanaan operasi-operasi yang
SIKDA Generik Online seperti data jumlah tidak berulang), masalah Sarana dan Prasarana
penduduk, luas wilayah, nama desa dan lain-lain, (ketidaksediaan sarana prasarana yang dibutuhkan)
sudah dilakukan dengan sempurna sedangkan dan Biaya (Raja, 2012).
untuk pengenterian data kegiatan Puskesmas setiap
harinya, mencakup kegiatan dalam gedung dan luar 11. Monitoring dan Evaluasi
gedung, belum terlaksana dengan baik.Untuk Dalam pelaksanaan suatu program atau
pengenterian data pada aplikasi yang menyangkut kegiatan tentu diperlukan monitoring dan
kegiatan Puskesmas, terutama pelayanan ke pasien, evaluasi, apakah output yang diharapkan sudah
harus dilakukan setiap hari kerja dan tidak bisa
tercapai atau belum, dari hasil penelitian
dilakukan pada keesokan harinya.Dengan tidak
dilakukannya pengenterian data setiap hari maka terungkap bahwa pelaksanaan SIKDA Generik
data yang dihasilkan pada aplikasi tidak akurat, Online Puskesmas Rambah senantiasa di
tidak ter-update dan tidak dapat digunakan sebagai lakukan monitoring dan evaluasi oleh Kepala
data kesehatan bagi Puskesmas Rambah Puskesmas, Penanggung Jawab SIKDA
Pelaksanaan SIKDA Generik Online yang Puskesmas dan Penanggung Jawab SIKDA
seharusnya mencakup pengenterian data dasar Kabupaten.
40

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani


Monitoring dan evaluasi di lakukan oleh Dinas Pihak Dinas Kesehatan dan Puskesmas
Kesehatan adalah dengan membuka Aplikasi Rambah sudah saling melakukan koordinasi untuk
SIKDA Generik Online Puskesmas Rambah sesuai menangani kendala yang dihadapi.
dengan User Id yang telah diberikan oleh Dinas Pelaksanaan SIKDA Generik Online di
Kesehatan Provinsi, yang dilakukan sekali Puskesmas Rambah senantiasa dilakukan
seminggu dengan tujuan melihat kelengkapan data monitoring dan evaluasi secara berkala oleh pihak
dan keaktifan petugas dalam pengenterian data, dan Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas serta
juga Pemantauan dilakukan melalui kunjungan Penanggung Jawab SIKDA Puskesmas Rambah.
langsung penanggung jawab SIKDA Kabupaten ke Monitoring dan evaluasi dilakukan melalui
Puskesmas yang mencakuppengecekan peralatan pemantauan langsung pada aplikasi SIKDA
SIKDA yang ada dan langsung melihat proses Generik Online sesuai dengan User ID Puskesmas
pengenterian data, yang dilakukan sekali sebulan. Rambah dan kunjungan ke Puskesmas dengan
Pemantauan dan evaluasi juga dilakukan oleh Pihak mengamati langsung pelaksanaan SIKDA Generik
Puskesmas, terutama Kepala Puskesmas dan online.
Penanggungjawab SIKDA Puskesmas Rambah Hasil evaluasi di sampaikan kepada pihak
yaitu dengan membuka Aplikasi SIKDA Generik Dinas Kesehatan dan Puskesmas Rambah sebagai
Online Puskesmas Rambah sesuai dengan User Id bahan masukan dalam pengembangan SIKDA
yang telah diberikan dan pengecekan langsung Generik Online ke depan
dalam proses pengenterian datanya, yang dilakukan
pada setiap hari kerja.
Aspek pemantauan dan evaluasi dalam pelaksanaan UCAPAN TERIMA KASIH
SIKDA Online ini tentu juga harus diperhatikan Dengan ini peneliti mengucapkan kepada
sebagaimana disebutkan dalam Peraturan
instansi tempat bernaung yaitu STIKes Hang
Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 bahwa
pemantauan adalah kegiatan mengamati Tuah Pekanbaru dan Seluruh yang terlibat
perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, dalam penelitian ini baik dari tempat penelitian
mengidentifikasi serta mengantisipasi Puskesmas Rambah Kabupaten Rokan hulu
permasalahan yang timbul dan atau akan timbul berserta staff yang bersedia dijadikan informan
untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin,
sedangkan evaluasi adalah rangkaian kegiatan DAFTAR PUSTAKA
membandingkan realisasi masukan (input), Adnani, H. (2014). Buku Ajar Ilmu Kesehatan
keluaran (output) dan hasil (outcome) terhadap Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medik.
rencana dan standar (PP Nomor 39 tahun 2006). Duman. A. (2011). Master Plan
Menurut Raja (2012), monitoring adalah proses Pengembangan Sistem Informasi
rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan Manajemen Jakarta: Durabaya
atas objektif program./ Memantau perubahan, yang
focus pada proses dan keluaran Monitoring Gavinov, dkk. (2016). Sistem Informasi
melibatkan perhitungan program sikda yang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
lakukan dan Monitoring melibatkan pengamatan
Hakam.F. (2016). Analisis, Perancangan dan
atas kualitas dari layanan yang diberikan
Evaluasi Sisitem Informasi Kesehatan.
SIMPULAN Yogyakarta: Gosyen Publishing
Kegiatan pelaksanaan pengembangan
SIKDA Generik Online di Puskesmas Rambah, Isnawati, dkk (2015). Implementasi Aplikasi
sudah ada tercantum dalam Dokumen Perencanaan SIK Generik di Puskesmas Gambut
untuk 5 (lima) tahun kedepan yaitu Rencana Kabupaten Banjar. Diakses dari;
Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan dan Renstra https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/
Puskesmas Rambah, sehingga pelaksanaan 39455/
kegiatan ini sudah memiliki dasar yang kuat untuk Kemenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII.
dapat dilaksanakan. Pelaksanaan SIKDA Generik (2002). Petunjuk Pelaksanaan
Online di Puskesmas Rambah, belum sesuai yang Pengembangan Sistem Laporan
diharapkan, pengenterian data rutin yang Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota
menyangkut kegiatan Puskesmas tidak dilakukan Kemenkes, RI. (2011a) . Buletin SIKDA
setiap hari kerja sehingga data yang dihasilkan
Generik.
belum lengkap dan akurat. Adapun yang menjadi
kendala utama tidak terlaksananya SIKDA Generik Kemenkes RI, (2011b) . Pedoman Sistem
Online di Puskesmas Rambah adalah penyediaan Informasi Kesehatan.
jaringan internet komputer SIKDA belum Kemenkes RI, (2011c) . Sikda Generik
mencukupi dan petugas pengenterian data yang Puskesmas Panduan Pengguna
belum memadai.
41

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani


Kemenkes RI, (2011d) . Petunjuk Teknis Notoatmodjo, S. (2010). Metode Penelitian
Sistem Informasi Kesehatan. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Martatila, (2015). Pedoman Manajemen
Informasi Kesehatan di Sarana Peraturan Menteri Kesehatan No.10 Tahun
Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: 2018 tentang Pengawasan Dibidang
Nuha Medika. Kesehatan. Jakarta
Nugraheni, dkk (2014). Evaluasi SIKDA Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
dalam Mendukung penguatan SIKDA 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Generik di Kota Surakarta. Skripsi Jakarta
Thesis, Universitas Muhammadiyah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Surakarta 36 Tahun 2014 tentang
Permenkes No. 75. (2014). Pusat Kesehatan TenagaKesehatan Jakarta
Masyarakat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Permenkes No. 97. (2015). Peta jalan SIK 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Tahun 2015-2019 Jakarta
Prasetyowati (2014). Analisis Integrasi Sistem
Informasi Manajemen Puskesmas dan
SIKDA Ginerik dengan Metode PRISM
di Puskesmas Leyangan Ungaran Timur
Kabupaten Semarang. Diakses dari;
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/
39455/
Raja. J (2012). Pengantar Sistem Informasi.
Jakarta: Graha Ilmu
Susetyoaji (2011). Analisis Perencanaan
Sistem Informasi Kesehatan Jakarta:
Wiratama Publishing
Sugiyono, (2014). Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung
Alfabeta
Undang-Undang Nomor 36 (2009). Undang-
Undang Kesehatan. Diakses dari:
http://www. s.wordpress.com.
Depkes RI 2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam
Medis Rumah Sakit di Indonesia.
Jakarta: Depkes RI.
Gabriele.(2018). Analisis Penerapan Standar
Operasional Prosedur (SOP) di
Departemen Marketing dan HRD PT
Cahaya Indo Persada. JurnaL Agora
Vol 6 No 1 Surabaya
Harsono, A. (2015). Analisis Implementasi
Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit Umum Daerah (SIM-RSUD)
Terintegrasi di Provinsi Kalimantan
Barat. Eksplora Informatika Vol 5 No 1
Pontianak.
Hamali, A, Y. (2018). Pemahaman
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: CAPS (Center For
Academic Publishing Service).
Notoatmodjo, S. (2009). Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka
Cipta.
42

Lembaga Riset Dan Inovasi Al-Matani

Anda mungkin juga menyukai