JUDUL
Pengaruh KELOPA (Kelompok Pendukung ASI) Terhadap Efikasi Diri dalam Persiapan
Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Balai Agung Kabupaten Musi Banyuasin
RINGKASAN
Persentase ASI Eksklusif tahun 2023 pada bayi berusia di bawah usia 6 bulan di Indonesia
mencapai 73,97%. Cakupan ASI Eksklusif di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2023 masih
64.8% dari target yang ditetapkan sebanyak 70%. Bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif
memiliki dampak yang tidak baik, seperti memiliki risiko kematian karena diare 3,94 kali
lebih besar dibandingkan bayi yang mendapat ASI eksklusif. Kelompok Pendukung ASI
(KP-ASI) dapat meningkatkan keberhasilan ASI Eksklusif untuk itu KP-ASI memberikan
kesempatan ibu menyusui berpartisipasi dalam promosi kesehatan dan pendidikan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh KELOPA (Kelompok Pendukung ASI) terhadap
Efikasi Diri dalam persiapan pemberian ASI Eksklusif. Penelitian ini dilakukan dengan cara
memberikan intervensi berupa dukungan KP-ASI dalam efikasi diri terhadap persiapan ASI
eksklusif. Adapun subjek yang dibutuhkan dalam riset ini yaitu kelompok pendukung ASI
Eksklusif yang sesuai dengan kriteria dalam penelitian. Instrumen yang digunakan adalah
Kuesioner BSES-SF diadopsi dari Dennis & Faux 1999, yang sudah dialih bahasakan,
menggunakan skala likert terdiri dari 14 pertanyaan. Target luaran penelitian ini adalah
publikasi di jurnal nasional terakreditasi sinta 3 (Jurnal Kebidanan) dengan alamat
https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jurkeb yang diterbitkan oleh Poltekes
Kemenkes Semarang. Topik artikel publikasi yaitu perbandingan efikasi diri yang ikut KP-
ASI dengan yang tidak ikut KP-ASI. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
ilmu kebidanan tentang pengaruh kelompok pendukung ASI terhadap efikasi diri dalam
pemberian ASI Eksklusif.
KATA KUNCI
Oksitosin; ASI Eksklusif, Efikasi diri, KP-ASI
PENDAHULUAN
Penelitian Dasar merupakan riset yang memuat temuan baru atau pengembangan ilmu
pengetahuan dari kegiatan riset yang terdiri dari tahapan penentuan asumsi dan dasar hukum
yang akan digunakan, formulasi konsep dan/ atau aplikasi formulasi dan pembuktian konsep
fungsi dan/ atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental.
Pendahuluan penelitian tidak lebih dari 1000 kata yang terdiri dari:
Latar belakang dan rumusan permasalahan yang akan diteliti
Pendekatan pemecahan masalah
State of the art dan kebaruan
Peta jalan (road map) penelitian 5 tahun kedepan (jika dalam bentuk konsorsium harus
dilengkapi dengan roadmap penelitian konsorsium)
Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver
A. Latar Belakang dan Rumusan Permasalahan
Secara global, 40% bayi di bawah usia 6 bulan mendapat ASI eksklusif, dan 45%
mendapat ASI hingga usia 24 bulan (1). Persentase ASI Eksklusif tahun 2023 pada bayi
berusia di bawah usia 6 bulan di Indonesia mencapai 73,97% (2). Provinsi Sumatera
Selatan memiliki target cakupan ASI Eksklusif sebesar 70% pada tahun 2023. Cakupan
ASI Eksklusif di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2023 masih 64.8%. (3). Sedangkan
cakupan ASI Ekslusif di Kabupaten Musi Banyuasin 66.2 % dan Puskesmas Balai
Agung merupakan salah satu puskesmas terendah untuk target cakupan ASI eksklusif
yaitu 67.3% (4). Bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif memiliki dampak yang tidak
baik, seperti memiliki risiko kematian karena diare 3,94 kali lebih besar dibandingkan
bayi yang mendapat ASI eksklusif (5). Faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI
Eksklusif di negara maju adalah lingkungan sosial, tingkat pendidikan, usia ibu,
kurangnya dukungan orang tua, tinggal bersama pasangan, status pekerjaan, paritas,
tempat melahirkan, dan merokok selama hamil (6). Strategi yang melindungi,
mempromosikan, dan mendukung menyusui, seperti pendidikan orang tua tentang
menyusui dan Baby Friendly Hospital Initiative (BFHI), telah diteliti secara luas yang
mendorong hasil menyusui. (7).
Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) dapat meningkatkan keberhasilan ASI
Eksklusif untuk itu KP-ASI memberikan kesempatan ibu menyusui berpartisipasi dalam
promosi kesehatan dan pendidikan (8). Breastfeeding self-efficacy (BSE) merupakan
salah satu faktor penting yang berhubungan dengan inisiasi menyusui, durasi menyusui
dan pemberian ASI eksklusif (9). Efikasi diri dalam menyusui merupakan keyakinan ibu
untuk menilai diri akan kemampuannya untuk menyusui bayinya.(10). Faktor efikasi diri
meliputi pengalaman menyusui, pengamatan terhadap orang lain, persuasi verbal (verbal
persuasion) yaitu dorongan dari orang lain yang berpengaruh seperti teman, keluarga, dan
respon fisiologis (physiological responses) yaitu reaksi somatik terhadap kejadian yang
berpotensi menimbulkan stres, ansietas dan kelelahan (11).
Berdasarkan studi pendahuluan di Dinas Kesehatan Musi Banyuasin melakukan
wawancara pada petugas gizi di ruangan Kesga Gizi yang mengatakan bahwa cakupan
ASI Eksklusif di Kabupaten Musi Banyuasin tidak pernag mencapai angka 70 %. Dan
studi pendahuluan di Puskesmas Balai Agung melakukan wawancara pada bidan di ruang
KIA yang mengatakan bahwa cakupan ASI Eksklusif ini sering gagal karena kurangnya
pengetahuan tentang ASI Eksklusif dan juga sering gagal karena faktor budaya dari
suami dan orang tua. Bahkan mayoritas orang tua dari ibu hamil sudah mempersiapkan
susu formula sebelum persalinan.
2028
Tahun ke-1
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan proposal v v v v
2 Seminar proposal v
3. Revisi proposal v v
4. Ethical Clearance v
5. Pengumpulan revisi proposal v
6. Pengumpulan data v v
7. Penyusunan laporan penelitian v
8. Seminar hasil tesis v
9. Revisi seminar hasil tesis v
10. Sidang tesis v
11. Revisi tesis v
12. Pengumpulan revisi tesis v
Pembuatan dan submit manuskrip
13. v v v
(proses review)
14. Accepted manuskrip v
DAFTAR PUSTAKA
Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang
dicantumkan dalam Daftar Pustaka.