Basis data
prosedur
Sumber Daya pengoperasia
Manusia n SIM
(modul)
r
w eTigaa Unsur Penting SIM
a i
r ( n
e P w
e a
( r r
P a e
e n
r g
a k
n a
Sistem Informasi dan Manajemen
Puskesmas (SIMPUS)
Sumber Daya
Manusia
Dana Sarana
1. Sumber Daya Manusia
Pengorganisasian
Pemeliharaan
1. Pengoperasian SIMPUS
Alur Pelayanan
Sebelum
Penerapan
SIMPUS
Alur Pelayanan
Setelah
Penerapan
SIMPUS
Pengoperasian sistem belum berjalan
dengan baik.
Modul pengoperasian SIMPUS yang dapat
digunakan oleh Pengelola SIMPUS juga
tidak tersedia.
Tingkat Pengetahuan Tenaga
Pengelola SIMPUS
Sangat
38% Mengerti
Mengerti
Kurang
63% mengerti
Tidak Mengerti
2. Pengorganisasian Pelaksanaan SIMPUS
• Belum ada petugas yang berkompeten untuk technical support yang bertanggung
jawab terhadap pemeliharaan SIMPUS, sehingga memerlukan tenaga yang mampu
ditugaskan sebagai technical support.
• Pemeliharaan harus selalu dilakukan agar terjadi penyempurnaan proses, selalu
menganalisis kebutuhan informasi yang dihasilkan sistem tersebut dan meminimalkan
gangguan kontrol dan ganguan operasi.
• Tenaga technical support juga dibutuhkan untuk memperbaiki dengan segera jika
terjadi kerusakan pada sistem sehingga pelayanan tidak terganggu.
OUTPUT
Output berupa laporan bulanan belum
dapat dibuat.
Laporan harian seharusnya tetap dibuat
secara fisik sebagai upaya untuk
menghindari kehilangan data (back up).
Tingkat Akurasi
Tingkat
Manfaat
kemudahan
1. Tingkat Akurasi
Pernyataan responden mengatakan
bahwa hasil SIMPUS ditinjau dari segi
perhitungan pasien dan kunjungan,
sudah akurat.
Namun untuk data penyakit dan obat
belum dapat dikatakan akurat
dikarenakan proses proses belum
berjalan baik.
2. Tingkat kemudahan
Pernyataan responden yang mengatakan sulit
adalah pada apotek yang masih bingung
dalam menginput data obat dan dikarenakan
data dari KIA yang tidak masuk ke dalam
SIMPUS.
dokter pemberi diagnosis juga sering merasa
bingung karena daftar penyakit berdasarkan
ICD X belum lengkap.
Pengelola data merasa pembuatan laporan
penyakit sangat mudah karena hanya
mengklik saja.
3. Pemanfaatan
Petugas SIMPUS di bagian loket
pendaftaran merasakan banyak manfaat
dari SIMPUS. Diantaranya: tidak perlunya
mencari kartu rekam medis secara
manual, penghematan kertas serta
antrian pengunjung puskesmas menjadi
berkurang.
dokter dan perawat di BP serta petugas di
apotek merasa belum dapat merasakan
manfaat dari SIMPUS tersebut.
Pendapat Pengunjung Puskesmas
mengenai Pelayanan Puskesmas
Setelah Penerapan Simpus
8%
Lebih cepat
33%
Sama Saja
58% Lebih lama
Hambatan dalam
Penerapan SIMPUS
1. Pada loket pendaftaran:
Petugas SIMPUS belum mengerti benar
mengenai pengoperasian komputer dan sistem.
Selain itu, tidak tersedianya tenaga teknis
untuk memperbaiki sistem yang eror
mengakibatkan jalannya pelayanan menjadi
terganggu.
Secara umum pengoperasian SIMPUS Rajal
pada loket pendaftaran telah dapat mengurangi
antrian pasien.
3. Balai Pengobatan
Jumlah sarana yang terbatas menyebabkan
dokter dalam melakukan pemeriksaan tidak
dapat memanfaatkan rekam medis yang ada
pada sistem, sedangkan kartu kontrol
sebagai rekam medis pasien sudah tidak
disertakan.
Disamping itu, daftar penyakit berdasarkan
ICD X tidak lengkap, hal ini tentunya akan
menyebabkan kesalahan dalam penginputan
data.
3. Apotek
Kendala pada apotek adalah perbedaan
ketersediaan obat antara sistem dengan
gudang farmasi karena unit KIA belum
memiliki sistem sehingga pengeluaran
obat dari unit tersebut tidak tercatat
dalam sistem
operator pada apotek belum paham
benar bagaimana mengupdate
ketersediaan obat melalui sistemnya.
Kesimpulan
1. Input SIMPUS
2.
• Proses Penerapan
Sebanyak SIMPUS
63% petugas pengelola SIMPUS kurang
mengerti pengoperasian SIMPUS.
• Belum ada struktur organisasi penerapan SIMPUS.
• Tidak adanya pembinaan terhadap pengelola mengenai
pengoperasian SIMPUS.
3. Output penerapan SIMPUS
4. Hambatan