Dosen Pengampu:
Dea Allan Karunia Sakti, S.ST., MKM
2. Tepat Sasaran
Objek yang seharusnya mendapatkan dan merasakan program SIMPUS adalah
masyarakat, namun nyatanya program tersebut hanya diketahui oleh tenaga medis
dan sebagian masyarakat saja. Hal ini dapat berarti bahwa:
- Dalam penerapannya program ini masih belum efektif, khususnya dalam
sosialisasi & komunikasi antara pihak puskesmas dengan masyarakat
- Program dinilai masih belum tepat sasaran karena aksesnya masih belum bisa di
rasakan oleh semua masyarakat yang ada
3. Tepat Waktu
Program SIMPUS yang sudah di rencanakan sempat tertunda saat pandemi
Covid-19 karena ada pelayanan lain yang harus di utamakan dalam pelayanan
kesehatan. Program ini sudah direncanakan dengan sistemasis tapi karena waktu dan
kondisi, ada beberapa program yang tidak bisa di jalankan dengan baik dan tepat
waktu. Walaupun begitu, Puskesmas tetap terus berusaha agar SIMPUS bisa berjalan
dengan baik sesuai dengan waktu yang ditentukan apapun masalahnya dan tetap
memprioritaskan pelayanan kesehatan, terutama di tengah pandemi Covid-19.
4. Tercapainya Tujuan
- SIMPUS di Puskesmas Bahu merupakan salah satu program unggulan
- SIMPUS sudah berjalan dengan baik di kalangan tenaga medis dan masyarakat
karena informasi dan data – data kesehatan dapat dengan mudah dan cepat diakses
belum bisa di rasakan dengan baik oleh semua masyarakat, karena:
Kurangnya sosialisasi dari pihak puskesmas
Akses jaringan masyarakat yang belum paham terhadap sistem informasi
yang ada
- Pihak puskesmas akan terus melakukan upaya dalam menjalankan program
SIMPUS agar bisa berjalan dengan baik
5. Perubahan Nyata
- Program SIMPUS sangat membantu tenaga medis dalam pengelolaan data - data
yang ada
- Adanya SIMPUS membuat tenaga medis jadi lebih cepat dan efektif saat
mengakses informasi dan data pasien karena semua data yang ada sudah
terkontrol di dalamnya
- Kendala:
Jaringan yang ada dan masih banyak masyarakat yang belum bisa mengakses
program ini (karna kurangnya sosialiasi dari pihak puskesmas)
2. Fasilitas
- Tidak adanya buku panduan SP2TP atau apapun mengenai sistematik pencatatan
dan pelaporan yang dapat digunakan untuk membantu kelancaran program SP2TP
di puskesmas.
- Hanya terdapat format laporan yang didaptkan dari pusat dan pihak Dinkes Kota
yang memberikan ke tiap-tiap puskesmas.
- Tidak adany afasilitas komputer yang memadai hanya ada 1 unit komputer yang
berada di ruangan bendahara, dimana semestinya tiap-tiap unit ruangan ada unit
komputer dalam untuk mempermudah programer untuk menginput data laporan.
Selain itu, fasilitas jaringan wifi tidak tersedia di puskesmas ini.
- Adanya ruang tata usaha, untuk arsip laporan puskesmas dan laporan dari tiap-tiap
unitnya menyatakan bahwa laporan ada sebagian yang disimpan di ruang tata
usaha dan ada pula yang disimpan di ruang unit masing-masing.
- Tidak adanya bank data sebagai ruangan arsip yang terpadu.
- Fasilitas yang digunakan untuk mengantar laporan ke Dinkes Kota masih
menggunakan fasilitas pribadi bagi petugas yang diperintahkan untuk membawa
laporan tersebut atau menggunakan transportasi umum.
3. Dana
Pendanaan yang dimaksud pada penelitian ini adalah apakah ada dana khusus
yang diberikan dari pihak pemerintah ke tiap-tiap puskesmas untuk melancarkan
kegiatan program SP2TP ini. Namun ternyata, hasil dilapangan menunjukkan bahwa
tidak adanya bantuan mengenai anggaran ke Puskesmas yang diteliti.
2. Information and Data/Informasi dan Data, untuk menilai informasi yang dihasilkan
dan data yang digunakan, terdiri dari :
- Accuracy, dimana informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat
ketepatan tinggi.
- Relevasi Informasi, dimana informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.
3. Economic/Ekonomi
- Sumber Daya, jumlah sumber daya yang digunakan dalam pengembangan sistem,
meliputi sumber daya manusia serta sumber daya ekonomi.
5. Efficiency/Efisiensi
- Usabilitas, yaitu mekanisme yang dibutuhkan untuk mempelajari,
mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan output suatu
program.
6. Service/Pelayanan, untuk mengetahui bagaimana meningkatkan kepuasan pelanggan,
pegawai, dan manajemen.
- Reliabilitas, tingkat dimana sebuah program dapat dipercaya melakukan fungsi
yang diminta.
Karakteristiik Distribusi Frekuensi Umur dan Jenis kelamin petugas Puskesmas Bogor
Utara
A. Pelaksanaan SIMPUS
Pelaksanann merupakan proses dalam bentuk rangkaian kegiatan, yaitu
berawal dari kebijakan guna mencapai suatu tujuan maka kebijakan dalam suatu
program dan proyek (Bintaro Tjokroadmodjoyo, 2011)
Tindak Lanjut
Dari kelemahan yang telah disebutkan penulis jurnal terkait akan membuat atau
membangun suatu aplikasi berbasis desktop dengan pengembangan perangkat lunak guna
mempercepat pelaporan, pengakuratan, dan lebih efektif yang disebut dengan SDLC
(System Development Life Cycle (SDLC). Dengan gambaran tahap membuat aplikasi,
sebagai berikut:
Dan setelah membat rancangan lanjut pada tahap metode penelitian, sebagai berikut:
a. Analysis
Peneliti dalam menganalisis melihat dari segi kebutuhan user, sebagai berikut:
Pertama, kebutuhan hardware:
Kebutuhan software:
Kebutuhan Brainware
Untuk menjalankan aplikasi laporan LB4, maka brainware membutuhkan pengunjung.
b. Desain
Desain menu login:
c. Implementasi
d. Testing
Kesimpulan:
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi pembuatan Laporan Kegiatan (LB)
Puskesmas yang dapat membantu petugas setiap bagian lebih cepat dan mudah dalam
pembuatan laporan karna dapat dilihat secara otomatis, bahkan pihak SP2TP dapat
langsung mencetak Data Laporan tiap bagian, sehingga mempersingkat waktu dan
mempermudah semua karyawan (petugas) dalam pelaporan, dengan adanya kelebihan
dari aplikasi ini, maka kelemahan proses laporan LB4 yang lama masih lambat dalam
pebuatan laporan karna perhitungannya jumlah pengunjung masih dihitung secara
manual, dapat diatasi.
Proses pembuatan laporan LB4 masih menggunakan lembaran blangko yang diisi
oleh masing-masing bagian yang terkait, dan setelah selesai diserahkan ke bagian SP2TP
dapat diatasi dengan menggunakan aplikasi Pengolahan data Laporan LB4, SP2TP
mampu menyajikan laporan LB4 secara otomatis
Adapun beberapa saran atau pendapat yang diberikan penulis jurnal terkait tahap
pelaksanaan LB1 adalah sebagai berikut:
1. Proses pengumpulan LB1 bersumber dari register kunjungan pasien puskesmas induk
dan puskesmas pembantu, kemudian langsung dilakukan rekapitulasi terlebih dahulu
dan setelahnya baru dikirim ke dinkes
2. Pengolahan LB1 sebaiknya dibuat secara komputerisasi dengan cara merekap
diagnosis penyakit ke dalam format yang telah diberikan oleh dinkes, sehingga
pengolahan laporan bisa cepat dan efisien
3. Penyajian LB1 sebaiknya secara tabel excel dan grafik excel, karena data tersebut akan
lebih mudah untuk dipahami serta dapat mempercepat perhitungan dalam penyajian
LB1
4. LB1 dikirim dalam bentuk softcopy dan hard copyyang ke dinas kesehatan antara
tanggal 1 s/d 10 setiap bulan berikutnya
Apabila terjadi keterlambatan dalam pengiriman LB1 ke dinkes, maka dapat
mengakibatkan kasus kesakitan yang ada di wilayah kerja puskesmas meningkat karena
tidak segera ditangani dan diatasi (sosialisasim, imunisasi, vaksin, dsb)
2. Pelaporan
Pelaporan SP2TP yang dilakukan dan dikirim sudah lengkap, tapi ada beberapa
yang tidak lengkap, permasalahannya adalah keterlambatan pengiriman laporan dari
puskesmas pembantu karena tidak ada koordinasi tentang waktu dalam pengumpulan
laporan, tidak ada buku petunjuk, masalah transportasi, mati lampu, tidak ada honor
khusus. Data dan informasi yang lengkap sangat dibutuhkan oleh tiap pengguna
informasi dengan adanya keterlambatan mempengaruhi tepat tidaknya keputusan yang
dibuat oleh para pengambil keputusan karena sangat bergantung dari informasi yang
didapat dan informasi yang dihasilkan tidak lengkap dan salah maka pengambilan
keptusan akan menjadi tidak tepat dan salah sasaran. Data dan informasi yang lengkap
akan membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat dan bermanfaat baik jangka
pendek maupun jangka Panjang.
- Laporan bulanan data kesakitan (LB1), laporan bulanan pemakaian dan lembar
permintaan obat (LB2), laporan gizi, KIA, imunisasi dan pemberantasan penyakit
menular (LB3), serta laporan bulanan kegiatan puskesmas (LB4).
- Laporan tahunan data dasar (LT1), laporan tahunan data kepegawaian (LT2), dan
laporan tahunan data peralatan (LT3).
3. Pelaksanaan
SP2TP harus dikirim paling telat tanggal 10 ditiap bulannya ke Dinas
Kesehatan, yang dilakukan dan dikirim oleh Puskesmas ke Dinas Kesehatan
pengiriman laporan sebelum tanggal 10 ditiap bulannya. Pelaksanaan SP2TP di
Puskesmas Kabupaten Dompu cukup membantu untuk mengumpulkan data karena
dilaksanakan dengan baik oleh tenaga SP2TP di tiap puskesmas dan tepat waktu
dalam pengiriman ke Dinas Kesehatan karena dikirim sebelum tanggal 10 ditiap
bulannya dan masing-masing puskesmas selalu berusaha menghimbau secara lisan
maupun dihimbau dalam setiap kegiatan seperti rapat minilokakarya yang diadakan
setiap bulannya.
4. Pengawasan
Pengawasan yang dilakukan pada SP2TP sudah berjalan di tiap puskesmas di
kabupaten dompu karena setiap laporan yang masuk ke dinas kesehatan selalu
dilakukan analisis oleh pengurus SP2TP di Dinas Kesehatan terutama tentang adanya
peningkatan 10 kasus penyakit, walaupun sudah adanya analisis dari Dinas Kesehatan
dan pengawasan oleh Kepala Puskesmas, laporan SP2TP yang dikirim ke Dinas
Kesehatan tetap memiliki permasalahan terutama tentang kelengkapan laporan yang
dikirim oleh puskesmas. Pengawasan dengan menggunakan pengukuran hasil kinerja
aktual pegawai yaitu:
- Pengamatan (observasi) secara pribadi yang dilakukan pimpinan yang memantau
aktivitas pegawai di wilayah kerja puskesmas.
- Laporan lisan dapat berupa wawancara, pertemuan kelompok. mengandung
kelebihan tertentu karna informasi ditransisi secara lisan dan di dalamnya terdapat
kontak pribadi.
- Laporan tertulis digunakan untuk memperoleh keterangan atau hasil pekerjaan
yang mencakup data yang komprehensif dan bermanfaat untuk penyusunan
statistik.
Inspeksi dengan menggunakan pembanding kualitas pelayanan kesehatan
dengan standar layanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Nurcahyati, Sri dan Nimas Dewi Lestari. 2022. Pemanfaatan Data Rekam Medis dalam
Pelaporan Bulanan di Puskesmas Kejaksan Cirebon.
(https://ijhim.stikesmhk.ac.id/index.php/ojsdata/article/download/40/29/224), diakses
pada 8 Mei 2023
Tiara, Linda dan Subinarto. 2019. Analisis Penyebab Tidak Digunakannya Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas (Simpus) dalam Penerimaan Pasien Rawat Jalan di
Puskesmas Kalimas Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang, Jurnal Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan Volume 2 No 2.
(https://www.researchgate.net/publication/336920441_Analisis_Penyebab_Tidak_Dig
unakannya_Sistem_Informasi_Manajemen_Puskesmas_Simpus_dalam_Penerimaan_
Pasien_Rawat_Jalan_di_Puskesmas_Kalimas_Kecamatan_Randudongkal_Kabupaten
_Pemalang), diakses pada 6 Mei 2023
Christanti Dwi, dan Rita Dian Pratiwi. 2016. Analisis Penyebab Kegagalan Penggunaan
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) dalam Penerimaan Pasien Rawat
Jalan di Puskesmas Adimulyo Kabupaten Kebumen, Jurnal Kesehatan Nasional
JKesVO. (https://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo/article/view/27460), diakses pada 6 Mei
2023
Mohi, I., Tarigan, SFN., dan Abudi, R. 2022. Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen
(Sim) di Puskesmas Sipatana Menggunakan Metode Human Organization
Technology Fit (Hot-Fit). Public Health and Surveilance Review. 34-39.
https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jje. Diakses pada tanggal 10 Mei 2023
Muslamet, A., Suryoputro, A., dan Mawarni, A. 2019. PELAKSANAAN SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN IBU DAN ANAK (SIM KIA) DENGAN
PENDEKATAN TASK TECHNOLOGY FIT (TTF) DI PUSKESMAS ROWOSARI
KOTA SEMARANG. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal), 7(1), 11-
19. http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm. Diakses pada tanggal 10 Mei 2023
Yahya, EDR. 2021. TINJAUAN PELAKSANAAN LAPORAN BULANAN DATA KESAKITAN
(LB 1) DI PUSKESMAS. KARYA TULIS ILMIAH LITERATURE VIEW.
https://stikespanakkukang.ac.id/assets/uploads/alumni/0e9dbd10fbb7051247b457a4
164aebf0.pdf. Diakses pada tanggal 10 Mei 2023
Poshimbi, M., Herlina, A. dan Lasahari, S. U. 2021. Efektifitas SIMPUS Terhadap
Pelayanan Kesehatan Primary Care BPJS di UPTD Puskesmas Unaaha Kabupaten
Konawe Tahun 2020. Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes, 2(03), 39 – 41.
(https://jkmc.or.id/ojs/index.php/jkmc/article/view/71/37), diakses pada 9 Mei 2023
Rewah, Daniel R., Sambiran, S. dan Pangemanan, F. 2020. EFEKTIVITAS PENERAPAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI KOTA MANADO
(Studi Puskesmas Bahu). JURNAL EKSEKUTIF, 2(5).
(https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurnaleksekutif/article/view/30201), diakses
pada 9 Mei 2023
Muniroh, S. K., Fannya, P. dan Widjaja, L. 2021. TINJAUAN TAHAP-TAHAP
PELAKSANAAN LAPORAN BULANAN DATA KESAKITAN (LB1) LITERATURE
REVIEW. Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK), 4(2).
(https://journal.univetbantara.ac.id/index.php/jmiak-rekammedis/article/view/1786),
diakses pada 9 Mei 2023
Cahyani, Anggita Pramesti Putri. Hakim, Fahmi. Fiqi Nurbaya. 2020. EVALUASI
PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS)
DENGAN METODE HOT-FIT DI PUSKESMAS GATAK. Prodi Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun
Nusantara. Diakses pada tanggal 10 Mei 2023.
Noor, Ahmad Yani. Ainy, Nurrul. EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) TERINTEGRASI DI KULONPROGO
YOGYAKARTA Poltekkes Permata Indonesia Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada.
Diakses pada tanggal 06 Mei 2023.
Asmanto, Budi. Mustika, Tria, Agustina. IMPLEMENTASI METODE SDLC PADA
APLIKASI PENGOLAHAN DATA LAPORAN BULANAN KEGIATAN PUSKESMAS
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Muhammadiyah Metro, Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komputer,
Universitas Muhammadiyah Metro. Diakses pada tanggal 08 Mei 2023.
Ritonga, Zulham Andi. Mansuri, Insan. 2017. EVALUASI PELAKSANAAN
PROGRAMSISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS
(SP2TP) DI PUSKESMAS RANTANG. Jurnal Ilmiah Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan Imelda.2(2). 292-306. Diakses pada tanggal 10 Mei 2023
Fikri, Rahmatia Laelatul. 2019. EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) MELAKUI METODE PIECES LAYANAN
KUNJUNGAN RAWAT JALAN PUSKESMAS BOGOR UTARA TAHUN 2018.
PROMOTOR Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(4). 294-300.
http://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/PROMOTOR. Diakses pada tanggal 10
Mei 2023
Suryani, Nurul Dwi. Solikhah. SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU
PUSKESMAS (SP3TP) DI WILAYAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN DOMPU
PROVINSI NTB. KESMAS. 7(1). 1-54. Diakses pada tanggal 10 Mei 2023