SISTEM MUSKULOSKLETAL
DOSEN PEMBIMBING
Istianah,Ners,M.Kep.
DISUSUN OLEH
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya
Salawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan Alam nabi besar
Muhammad SAW, seorang nabi yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju jaman
yang terang benerang seperti yang kita rasakan seperti saat sekarang ini.
Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada Ibu dosen yang telah ikut serta dalam
memberikan tugas makalah “Sistem Muskukus”. Makalah ini kami susun berdasarkan beberapa
sumber buku yang telah kami peroleh. Kami berusaha menyajikan makalah ini dengan bahasa
yang sederhana dan mudah dimengerti.
Faktor yang berpengaruh terhadap keseimbangan pembentukan dan reabsorpsi tulang adalah :
a. Vitamin D
Berfungsi meningkatkan jumlah kalsium dalam darah dengan meningkatkan penyerapan kalsium
dari saluran pencernaan. Kekurangan vitamin D pencernaan. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan
dapat menyebabkan deficit deficit mineralisas, deformitas dan patah tulang.
B Horman parathyroid dan kalsitonin
Merupakan hormone utama pengatur homeostasis kalsium. Hormon parathyroid mengatur
konsentrasi kalsium dalam darah, sebagian dengan cara merangsang perpindahankalsium dari tulang.
Sebagian respon kadar kalsiumdarah yang rendah, peningkatan peningkatan hormone hormone
parathyroid parathyroid akan mempercepat mempercepat mobilisasi kalsium, demineralisasi tulang, dan
pembentukan kista tulang. Kalsitonin dari kelenjar tiroid meningkatkan penimbunan kalsium dalam
tulang.
C. Peredaran darah
Pasokan darah juga mempengaruhi pembentukan tulang. Dengan menurunnya pasokan darah /
hyperemia (kongesti) akan tejadi penurunan osteogenesis dan tulang mengalami osteoporosis (berkurang
kepadatannya). Nekrosis tulang akan terjadi bila tulang kehilangan aliran darah.
Pada keadaaan normal tulang mengalami pembentukan dan absorpsi pada suatu tingkat yang
konstan, kecuali pada masa pertumbuhan pertumbuhan kanak-kanak kanak-kanak diman lebih banyak
terjadi terjadi pembentukan dari pada absorpsi tulang.
Proses ini penting untuk fungsi normal tulang. Keadaan ini membuat tulang dapat berespon
terhadap tekanan yang meningkat dan untuk mencegah terjadi patah tulang. Perubahan Perubahan tesebut
tesebut membantu membantu mempertahankan mempertahankan kekuatan kekuatan tulang pada proses
penuaan. Matrik organic yang sudah tua berdegenerasi, berdegenerasi, sehingga sehingga membuat
membuat tulang relative relative menjadi menjadi 6 lemah dan rapuh. Pembentukan tulang baru
memerlukan matrik organic baru, sehingga memberi tambahan kekuatan tulang.
Berdasarkan bentuknya tulang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
A. Tulang Panjang / Tulang Pipa
Tulang ini sering terdapat dalam anggota gerak. Fungsinya sebagai alat ungkit dari tubuh dan
memungkinkan untuk bergerak. Batang atau diafisis tersusun atas tulang kortikal dan ujung tulang
panjang panjang yang dinamakan dinamakan epifis tersusun tersusun terutama terutama oleh tulang
kanselus. Plat epifis memisahkan epifiis dan diafisis dan merupakan pusat pertumbuhan longitudinalpada
anak-anak. Yang pada orang dewasa akan mengalami mengalami kalsifikasi. kalsifikasi. Misalnya
Misalnya pada tulang humerus dan femur.
B. Tulang Pendek
Tulang ini sering didapat pada tulang-tulang karpalia di tangan dan tarsalia di kaki. Fungsinya
pendukung seperti tampak pada pergelangan pergelangan tangan. tangan. Bentuknya Bentuknya tidak
teratur teratur dan inti dari konselus (spongi) dengan suatu lapisan luar dari tulang yang padat.
C. . Tulang Pipi
Tulang ini sering terdapat di tengkorak, panggul / koxa, sternum, dan iga-iga, serta scapula
(tulang belikat). Fungsinya sebagai pelindung organ vital dan menyediakan permukaan luas untuk kaitan
otot-otot, merupakan tempat penting untuk 7 hematopoesis. Tulang pipih tersusun dari tulang kanselus
diantara 2 tulang kortikal.
D. Tulang Tak Beraturan
Berbentuk unik sesuai dengan fungsinya. Struktur tulang tidak teratur, terd tidak teratur, terdiri
dari tulang iri dari tulang kanselous di kanselous di antara tulang antara tulang kortikal. kortikal. Contoh :
tulang vertebra, dan tulang wajah.
E. Tulang Sesamoid
Merupakan tulang kecil disekitar tulang yang berdekatan dengan persendian dan didukung oleh
tendon dan jaringan fasial. Contoh : tulang patella (Kap lutut). Bentuk dan kontruksi tulang ditentukan
fungsi dan gaya yang bekerja padanya. Kerangka sebagian besar tersusun atas tulang. Kerangka tulang
merupakan kerangka yang kuat untuk menyangga struktur tubuh. Kerangka dibagi menjadi
a) Kerangka aksial Kerangka aksial terdiri dari 80 tulang, terkelompok pada 3 daerah yaitu :
B. Osteomalasia
Osteomalasia adalah penyakit metabilisme tulang yang di tandai
dengan tidak memadainya mineralisasi tulang. Pada orang dewasa
osteomalasia bersifat kronik dan deformitas skeletalnya tidak seberat pada
anak karena pertumbuhanletal telah selesai. Pada pasien ini,sejumlah
besar osteoroid atau remodelling tulang baru tidak mengalami kalsifikasi,
diperiksakan bahwa defek primernya adalah kekurangan vitamin D aktif
( kalsitrol), yang memacu absorpsi kalsium dari traktus GI, dan
menfasilitasi tulang. Pasokan kalsium dan fosfat dalam cairan ekstra sel
rendah. Tanpa vitamin D yang mencukupi, kalsium dan fosfat tidak dapat
di masukkan ke tempak kalsifikasi tulang. Patofisilogi:
1) Ada berbagai kasus osteomalasia yang terjadi akibat
1. Pengkajian fisik
a. Inspeksi umum tubuh akan memperlihatkan ukuran, setiap tanda deformitas,
asimetri, pembengkakan, edema, memar, atau luka di kulit.
b. Dengan mengobservasi postur, gerakan, dan cara berjalan pasien akan diperoleh
data menegnai perubahan mobilitas pasien dan adanya rasa nyeri dan
ketidaknyamanan atau gerakan involunter (fasikulasi atau kedutan).
2. Data pengkajian subyektif.
Selama wawancara dan pengkajian fisik, pasien mungkin melaporkan adanya nyeri,
nyeri tekan, dan pengenderaan yang tak normal. Informasi ini harus dikaji dan di
dokumentasikan.
3. Nyeri
Nyeri tulang dapat dijelaskan secara khas sebagai nyeri dalam, tumpul yang bersifat
membosankan, sementara nyeri otot dijelaskan sebagai pegal atau nyeri dan sering
digambarkan sebagai “kram otot”. Nyeri faktur tajam dan menusuk dan dapat
dihilangkan dengan imobilitasi. Nyeri tajam juga bisa ditimbulkan oleh infeksi tulang
akibat spasme otot atau penekanan pada saraf sensoris.
4. Perubahan penginderaan.
Gangguan sensoris sering berhubungan dengan masalah muskuloskeletal. Pasien
mungkin menyatakan menggalami parestesia (perasaan terbakar atau kesemutan) dan
kebas. Perasaan tersebut mungkin akibat penekanan pada serabut saraf ataupun
gangguan peredaran darah. Pembengkakan jaringan lunak atau trauma langsung
terhadap struktur tersebut dapat menggangu fungsinya. Kehilangan fungsi dapat
terjadi akibat gangguan struktur saraf dan peredaran darah yang terletak sepanjang
sistem muskuloskeletal.
a. Trimester I
Pada trimester ini tidak banyak perubahan pada musculoskeletal.
Akibatpeningkatan kadar hormone estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi
dari jaringanikat, kartilago, dan ligament juga meningkatkan tingkat
jumlah cairan synovial.Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan
fleksibilitas dan mobilitas persendian.Keseimbangan kadar kalsium
selama kehamilan biasanya nomal apabila asupannutrisinya khususnya
produksi susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak berubahpada
kehamilan yang normal.
Karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi
dariligament-ligament dalam tubuh menyebabkan peningkatan
mobilitas darisambungan/otot-otot pada pelvic. Bersamaan dangan
membesarnya ukuran terusmenyebabkan perubahan yang drastis pada
kurva tulang belakang yang biasanyamenjadi salah satu ciri pada seorang ibu
hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapatmeningkatkan ketidaknyamanan
dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambahseiring dengan
penambahan umur kehamilan.
b. Trimester II dan III
Hormon progesteron dan hormon relaksasi menyebabkan relaksasi
jaringanikat otot-otot. Hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir
kehamilan. Prosesrelaksasi ini memberikan kesempatan pada panggul untuk
meningkatkan kapasitasnyasebagai persiapan proses persalinan, tulang pubis
melunak menyerupai tulang sendi,sambungan sendi sacrococcigus mengendur
membuat tulang koksigis bergeser kearahbelakang sendi punggul yang tidak
stabil. Hal ini menyebablan sakit pinggang. Posturtubuh wanita secara
bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalamadomen
sehingga untuk mengompensasi penambahan berat ini, bahu lebih tertarik
kebelakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur,
dan dapatmenyebabkan nyeri punggung pada beberapa wanita.
Lordosis progresif meurpakan gambaran yang khas pada kehamilan
normal.Untuk mengompensasi posisi anterior uterus yang semakin
membesar, lordosismenggeser pusat grafitasi kebelakang pada tungkai
bawah. Mobiltas sakroliaka,sakrokoksigeal, dan sendi pubis bertambah
besar, serta menyebabkan rasa tidaknyaman dibawah punggung, khususnya
pada akhir kehamilan. Selama trimester akhir,rasa perih, mati rasa, dialami
oleh anggota badan atas yang disebabkan lordosis yangdisebabkan fleksi
anterior leher dan merosotnya lingkar bahu sehingga menimbulkantraksi pada
nervus ulnaris dan medianus.
Ligamenrotundum mengalami hipertrofi dan mendapatkan tekanan
dari uterus yangmengakibatkan rasa nyeri pada ligamen tersebut.
2.5 Perubahan Struktur Dan Fungsi Sistem Muskuloskeletal pada Masa Neonatal.
Pada waktu lahir, tulang-tulang pipih tengkorak dipisahkan satu dengan lainnya
olehperekat tipis dari jaringan penyambung, yaitu sutura yang juga berasal dari Krista
neuralis. Ditempat-tempat pertemuan lebih dari dua tulang, suturanya lebardan
dikenal sebagai ubun-ubun(fontanella). Ubun- ubun yang paling mencolok adalah
ubun-ubun besar(fontanellaanterior), yang terdapat pada tempat pertemuan dua
tulang parietal dan dua tulang frontalis.Sutura dan ubun-ubun memungkinkan tulang-
tulang tengkorak saling bertumpah tindih(suatuproses yang disebut molase) selama
proses persalinan.segera setelah lahir, tulang-tulangmembranosa bergerak kembali ke
posisi asalnya dan sehingga tengkorak tampak besar danbulat. Sebenarnya ukuran
kubah sangat besar bila di bandingkan daerah muka yang kecil.
Beberapa sutura dan ubun-ubun tetap seperti membrane dalam waktu yang cukup
lamasetelah lahir. Pertumbuhan tulang-tulang kubah terus berlangsung setelah lahir
dan terutamadisebabkan oleh pertumbuhan otak. Walaupun seorang anak berusia 5-
7tahun hampir sudahmemiliki semua kapasitas tengkoraknya, beberapa sutura masih
tetap terbuka hingga usiadewasa. Pada beberapa tahun pertama setelah lahir,
palpasi ubun-ubun besar dapatmemberikan informasi yang bermanfaat mengenai
apakah penulangan tengkorak berlangsungnormal dan apakah tekanan di dalam
normal.
a. Femoral anteversi pada saat lahir akan memiliki sudut sekitar 30⁰ sampai
40⁰.Dikarenakan intrauterin biasanya hip eksternal rotasi positif, maka pada
saatpemeriksaan infan akan terlihat hip lebih eksternal rotasi.
b. Jaringan lunak hip eksternal rotasi yang kontraktur akan berkurang lebih dari
1tahun pertama kehidupan seorang anak selanjutnya meningkat menjadi
internalrotasi diharapkan femoral anteversi akan menjadi semakin terlihat.
c. Ada penurunan secara bertahap femoral anteversi dari 30⁰ sampai 40⁰ pada
saatlahir kemudian menjadi 10⁰ sampai 15⁰ pada adolesen awal dan
puncakperbaikan terjadi sebelum usia 8 tahun.
1.1 Kesimpulan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada tiga macam jenis tulang yaitu
tulang rawan(kartilago), tulang keras dan pengikat sendi (ligamen). Dan
secara garis besar tulang –tulang penyusun rangka manusia terdiri dari
206 tulang.
Rangka apendikuler (anggota tubuh ) terdiri atas tiga kelompok besar yaitu
tulangtengkorak, tulang badan dan tulang anggota gerak. Tulang – tulang
tengkorak tersusundari 21 tulang. Sedangkan tulang – tulang penyusun
tulang badan berjumlah 33 tulang,dan tulang – tulang penyusun tulang
anggota gerak berjumlah 130 tulang.
Adapun pembagian tulang berdasarkan bentuknya yaitu tulang pipa atau
tulangpanjang, tulang pipih dan tulang pendek.
1.2 Saran.
Demikian yang dapat penulis paparkan dalam makalah ini, tentunya masih
banyakkekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan dan
kekurangan rujukan ataureferensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah yang penulis susun tersebut. Penulisberharap para pembaca
memberikan kritik dan saran yang tentunya membangun kepada
demipenyusunan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi semua pihak untuk
dapat lebihmengembangkan ilmu tentang sistem muskuloskeletal.
DAFTAR PUSTAKA
http://blogperawatmuslimah.blogspot.co.id/http://
esterbutet.blogspot.com/2011/07/bahan-ajar.htmlhttp://
kknbergerakuntuk8f.wordpress.com/
http://mrbacokuttu.blogspot.co.id/2011/02/pengkajian-keperawatan-
pada-sistem.
htmlhttp://niluhtridhanahermayanti.wordpress.com/http://
ulfidewi.blogspot.co.id/2015/04/adaptasi-fisiologis-pada-ibu-
hamil.htm