Anda di halaman 1dari 43

SISTEM KOMPLEMEN

PUTU OKY ARI. T


3/23/2014

1. Sistem Komplemen dan


Komponennya
2. Nomenclature komplemen
3. Aktivasi Komplemen
4. Fungsi Komplemen sbg Efek
Biologikal thd Pengaktifan
Komplemen
5. Defisiensi Komplemen

3/23/2014

10/22/2013

Sistem Komplemen

Saat ini Komplemen merupakan kelompok protein membran


maupun plasma yang memegang peranan pada sistem imun non
spesifik maupun spesifik (Atkinson, 2013)
Komplemen : mediator humoral utama pd sistem imun non
spesifik
Sistem enzimatik yg terdiri dari sejumlah protein > 30 proteins
plasma (enzymes, receptors, and complement inhibitors/
regulator)
Aktivasi merupakan reaksi cascade : reaksi satu berikatan
dengan reaksi selanjutnya
Komplemen yang aktif sejumlah molekul efektor yg memiliki
efek biologik) :
Phagocytosis (opsonisasi)
MAC (Membrane-Attack Complex)

3/23/2014

Sifat Komplemen
Bersirkulasi di plasma darah dalam bentuk inaktif
zymogens (enzymes that must be modified in order to be
active)
Heat labile (inaktif pada 560C selama 30 min)
Keberadaannya 10% dari total protein serum
Disintesis di hepatosit, sel T, sel epitel, sel endotel, neuron,
dsb.
Sistem komplemen berlangsung sgt cepat & efisien tiap
reaksinya menghindari kerusakan jaringan self yg tidak
diinginkan

3/23/2014

Peran Komplemen

MAC, fagositosis
Sebagai efektor
Kelley's Textbook of Rheumatology ,9th ed.; Gary S. Firestein, Ralph C.
Budd, Sherine E. Gabriel, Iain B. McInnes, and James R. O'Dell (2013)
3/23/2014

Komponen Komplemen
Terdiri dari serangkaian kompleks protein (C1-C9)
C5b C9 disebut juga komponen komplemen terminal
Merupakan sistem enzimatik ada yg bertindak sbg enzim
dan substrat
Komplemen sbg enzim diaktifkan terlebih dulu
Aktivasi dpt terjadi melalui 3 jalur, yg masing masing memiliki
komponen berikut (Subowo,29) :
1. Komponen Aktivator
2. Komponen Komplemen
3. Komponen Regulator (ex. inhibitor)
4. Komponen Reseptor Komplemen
3/23/2014

Komponen Aktivator
1. Jalur Klasik :
Aktivator : semua bahan yg bersifat imunogenik,
adanya kompleks imun (Antigen dan IgM atau sebagian
IgG)
2. Jalur Alternatif
Aktivator : kompleks imun IgA dan antigen ; tripsin,
Liposakarida pd permukaan patogen, polisakarida pd
perm. sel hewan atau tumbuhan (nonpatogen)
3. Jalur Lektin
Aktivator : molekul mannosa yang terdapat pd perm
patogen
3/23/2014

Komponen Komplemen
Komplemen yg terlibat :
1. Jalur klasik : C1 sampai C9
2. Jalur Alternatif (properdin) : komponen C3,
faktor B, properdin, faktor D dan
komplemen terminal
3. Jalur Lektin : MBL, MASP1, MASP2, C4,
C2, dan komplemen terminal

3/23/2014

Komponen Regulator
Aktivasi komplemen sangat cepat dan efisien, saat ini jaringan
self akan dilindungi oleh protein regulator plasma atau
membran
Normalnya : Komponen komplemen teraktivasi
menempel pd molekul perm. Patogen sistem komplemen
teraktivasi eliminasi antigen
Namun terkadang terjadi penyimpangan yaitu penempelan
komplemen teraktivasi pd protein sel host lisis sel tubuh
diperlukan komponen Regulator
(dengan menghambat formasi komplemen atau
menghancurkan komplemen yang teaktivasi)
Terdapat beberapa kondisi patologis yang terjadi akibat
aktivasi komplemen yang berlebihan
3/23/2014

10

3/23/2014

11

3/23/2014

12

3/23/2014

13

Komponen Reseptor Komplemen


Reseptor berfungsi utk mengenali komplemen
pada permukaan sel sasaran
Terdapat 5 jenis reseptor yg sudah dikenali ;
cth : CR1 yang mengenali C3b

3/23/2014

14

Fungsi reseptor komplemen


Reseptor

Spesifisitas

Fungsi

Jenis sel

CRI

C3b, C4b

Mendorong kerusakan C3b


dan C4b.
Merangsang fagositosis,
transpor eritrosit dari
kompleks imun.

Eritrosit, sel
makrofag, monosit,
PMN, sel B, FDC

CR2 (CD21)

C3b, Cdg, C3bi, Bagian dari co receptor sel


Epstrein Barr
B, EBV reseptor
Virus (EBV)

Sel B, FDC

CR3 (CDIIb atau


CD18)

C3bi

Merangsang fagositosis

Sel makrofag,
monosit, PMN, FDC

CR4 (CDIIc atau


CD18)

C3bi

Merangsang fagositosis

Sel makrofag,
monosit, PMN

CIQ receptor

Ciq (Collagen
region)

Mengikat kompleks imun


untuk fagositosis

Sel B, sel makrofag,


monosit, trombosit,
sel endotel

3/23/2014

15

2. Nomenclature Komplemen
C : singkatan dari Complement
Komplemen merupakan sistem enzimatis ada
komponen yg aktif dan inaktif
Komponen aktif : terdapat garis diatas huruf , cth :
C1
Komponen inaktif : tambahan huruf i didepan, cth
: iC3b
Angka dibelakang huruf C menunjukkan
munculnya pada cascade , cth. C5 aktif sebelum
C6, C6 aktif sebelum C7, dst. Kecuali C4 aktif
sebelum C2
3/23/2014

16

Komponen komplemen yg berfungsi sbg substrat


dpt dipecah mjd fragmen yg lebih kecil, cth : C4
dipecah mjd C4a dan C4b fragmen yg lebih
kecil diberi tambahan huruf a, fragmen yg lebih
besar di tambahkan huruf b, dst perkecualian
utk C2
Pada jalur alternatif, komponen protein yang
terlibat disebut faktor (faktor B, faktor D)
Untuk komponen reseptor disebut dengan
singkatan, cth. CR1 (complement reseptor 1)
3/23/2014

17

3. Aktivasi Komplemen
Terdapat tiga jalur aktivasi komplemen
Pengaktifan komplemen melalui Jalur klasik
merupakan bagian dari imun spesifik bergantung
pada kompleks AgAb
Jalur alternatif : jalur aktivasi komplemen yg
ditemukan setelah jalur klasik, tp merupakan jalur
yg paling kuno
Walaupun pengaktifan komplemen diawali oleh 3
jalur berbeda berujung pd aktivasi C3b
(membrane attack complex atau MAC) lisis
membran
3/23/2014

18

Membrane-Attack Complex

3/23/2014

19

Jalur Klasik
Aktivasi komplemen jalur klasik dicetuskan dari
dibentuknya kompleks AgAb
Dipicu oleh kompleks imun (IgM dan beberapa
IgG)
Dimulai oleh C1 yg berikatan dg Fc IgM
Melibatkan 9 komponen komplemen utama (C1
sampai C9) diaktifkan scr berurutan
Antigen beberapa bakteri, Mycoplasma, RNA
virus, komponen lipid A bakteri endotoksin;
antigen endogenus spt kristal asam urat, deposit
myloid, DNA dan sel yang rusak/ apoptosis
mengaktifkan C1q (Johnston, 2011)
3/23/2014

20

Jalur Klasik

C1 is a complex consisting
of C1q, C1r, C1s: Two
molecules each of Clr, Cls,
are bound to one molecule
of Clq.
Activation occurs when
C1q bind Fc of IgM

MAC Lisis membran


3/23/2014

21

Jalur Alternatif
Diawali dengan pengenalan permukaan sel asing
kompleks imun (IgA-Antigen)
Aktivasi dimulai dari C3
Terdiri dari 4 komponen : C3, factor B, factor D,
properdin
Faktor B scr struktur dan fungsi homolog dg C2
berikatan dg C3b
Dipicu oleh asam tekoat atau endotoksin bakteri,
sel yang terinfeksi virus, kompleks IgA-Ag,
membran dialisis renal
3/23/2014

22

Jalur Alternatif

3/23/2014

23

Jalur Lektin
Lektin : protein larut yg mengikat manosa (KH dari
dinding sel mikroba)
Protein fase akut yg meningkat pada respon inflamasi

Produksi di liver
Disebut juga jalur MBL Mannose Binding Lektin
Diawali : ikatan polisakarida (PSK) dg lektin dlm sirkulasi
MB-lectin forms a complex
with two protease : MBL associated serine
protease; MASP-1 and MASP-2
MASPs berfungsi seperti C1s memecah C2
dan C4 mengaktifkan sistem komplemen

3/23/2014

24

Aktivasi komplemen melalui 3 jalur


Aktivasi C3
adalah target esensial

3/23/2014

Johnston, complement system; Nelson Textbook of Pediatrics , Nineteenth Edition, 2011

25

Kelley's Textbook of Rheumatology ,9th ed.; Gary S. Firestein, Ralph C. Budd,


3/23/2014
Sherine
E. Gabriel, Iain B. McInnes, and James R. O'Dell (2013)

26

Any Question ???

3/23/2014

27

4. Fungsi Komplemen
Aktivasi komplemen menghasilkan efek
biologikal sehingga berfungsi sbg :
1.Lisis
2.Opsonisasi
3.Mengaktifkan respon inflamasi
4.Clearance kompleks imun

3/23/2014

28

1. Lisis
Aktivitas komplemen yg terjadi dipermukaan
sel bakteri membentuk MAC lisis
osmotik sel bakteri
Umumnya melisikan bakteri gram negatif krn
memiliki lapisan peptidoglikan yg tipis
mudah mengalami MAC
Komponen komplemen yang berperan tdh lisis
antigen: komplemen terminal (C5b- C9)

3/23/2014

29

2. Opsonisasi
Opsonin : molekul yang dpt diikat oleh bakteri
(antigen) dan oleh reseptornya pada sel fagosit
memudahkan fagositosis
Opsonin disebut juga binding enhancer pd proses
fagositosis
Bagaimana fagositosis pada respon imun primer
fagosit tdk memiliki reseptor Fc pd IgM
opsonisasi sangat terbantu dg adanya komplemen
Komponen komplemen yang berperan: C3b, C4b
3/23/2014

30

Skema opsonisasi oleh C3b dan Ab

3/23/2014

31

3. Respon inflamasi
Inflamasi terjadi :
1. suplai darah ke tempat infeksi
2. permeabilitas kapiler
3. Migrasi Ab dan sel fagosit dari sirkulasi ke
sel terinfeksi atau antigen
Aktivasi komplemen(C3 dan C5)
anafilatoksin C3a, C5a dan C4a
degranulasi mastosit atau basofil melepas
histamin respon inflamasi
3/23/2014

32

4. Clearance kompleks imun


Terjadinya kompleks imun (Ag-Ab)
mengendapkan reseptor komplemen di
permukaan kompleks tsb
Jika kompleks AgAb tsb tidak disingkirkan
deposit di jaringan yang normal inflamasi
dan penyakit autoimun
C3b dan kompleks imun selanjutnya diikat
reseptor CR1 di eritrosit hati dan limpa utk
dihancurkan
Komplemen yang teribat : C3b, CR1
3/23/2014

33

Proses clearance kompleks imun terkadang


gagal dikarenakan beberapa kondisi :
1. Defisiensi komponen jalur klasik
2. Defisiensi komplemen reseptor
3. Pembentukan antibodi non jalur klasik,
seperti IgG4, IgA
4. Disfungsi hepar yang parah
5. Splenoctomy
3/23/2014

34

3/23/2014

35

Komponen Komplemen dan fungsinya

3/23/2014

36

3/23/2014

37

5. Defisiensi Komplemen
Defisiensi komplemen rentan terhadap suatu
penyakit, atau justru menimbulkan kerusakan jaringan
yang parah
1. Jalur klasik : defisiensi C1q, C4 dan C2 plg sering
terjadi pada pasien SLE
2. Jalur alternatif : defisiensi C3 terkait dengan infeksi
pyogenik berulang
defisiensi properdin, faktor B, atau faktor D infeksi
meningococal, tidak terkait autoimun
Contoh : defisiensi inhibitor C1 angiodem herediter
oedem di kulit, saluran cerna dan napas.
3/23/2014

38

Defisiensi DAF dan CD59 (regulator komplemen)


Paroxysmal Nocturnal Hemoglobinuria hemolisis RBC
intermittent karena deposisi yg tdk teratur akibat aktivasi
komplemen pada permukaan sel
C1 C3 merupakan komplemen yang umumnya berfungsi
sebagai opsonin
Defisiensi C1 C3 rentan thd infeksi dari enkapsulasi
bakteri, dimana opsonisasi diperlukan pada pertahanan
primer host dari enkapsulasi bakteri ; cth : Streptococcus
pneumoniae, Streptococcus pyogenes dan Haemophilus
influenzae
Komplemen terminal berfungsi sbg bakterisida (MAC
Defisiensi C5 C9 : rentan thd infeksi spesies Neisseria
bakterisida sgt diperlukan utk pertahanan terhadap bakteri
tsb
3/23/2014

39

Sullivan and Grumach (2014) Middleton's Allergy; Principles and Practice , Eighth Edition
3/23/2014

40

Thank
3/23/2014

You
41

Pustaka
Baratawijaya, 29, Imunologi dasar, edisi 9, UI Press.
Chapel, Helen, 1999, Essential of Clinical Immnuology, 4th ed.
Firestein, Gary S., RC. Budd, SE. Gabriel, IB. McInnes, and JR. O'Dell, 2013, Kelley's Textbook of
Rheumatology 9th ed.
Johnston, RB., 20111, complement system; Nelson Textbook of Pediatrics , 19th ed.
Karp, D.R., and Holers V.M., Complement in Health and Disese, Goldman&apos's Cecil
MedicineTwenty- 4th ed.
Ogorman, Maurice R. G. and Donnenberg, A.D., 28, Handbook of Human Immunology, 2nd ed.
CRC Press
Subowo, 29, Imunologi, edisi 2, Sagung Seto
Sullivan and Grumach, 2014, Middleton's Allergy; Principles and Practice , 8th ed.
Winkelstein, JA., and KE. Sullivan, 21, Complement : deficiency Disease,Encyclopedia of Life
Science. Nature Pub. Group
3/23/2014

42

3/23/2014

43

Anda mungkin juga menyukai