Anda di halaman 1dari 21

SISTEM KOMPLEMEN dan

SITOKIN
Kelompok :
Wanda Retno Wigati
Windi Latifa
Yuni Lamsari

SISTEM KOMPLEMEN

9/18/16

IMUNOSERELOGI

Sistem komplemen yaitu sekelompok


protein plasma yang apabila diaktifkan
secara sekuensial dapat menghancurkan
sel-sel asing dengan menyerang membrane
plasma.
Sistem komplemen secara nonspesifik
dapat diaktifkan oleh adanya benda asing.
Sistem ini juga dapat diaktifkan oleh
antibody yang dihasilkan sebagai bagian
respon
imun
spesifik
terhadap
mikroorganisme tertentu.
9/18/16

IMUNOSERELOGI

Namun demikian pada saat ini


komplemen termasuk salah satu
sistem yang berkontribusi terhadap
fungsi imunitas tubuh dengan cara
meningkatkan aktifitas sel-sel fagosit
dan berperan dalam regulasi respon
antibodi terhadap masuknya antigen
kedalam tubuh.
9/18/16

IMUNOSERELOGI

Sistem komplemen merupakan sistem


pertahanan tubuh nonspesifik yang
diperantarai oleh kurang lebih 30 jenis
protein yang diproduksi oleh hati yang
terdapat dalam sirkulasi darah dan
seluruh jaringan tubuh.

9/18/16

IMUNOSERELOGI

Pengaktifan system komplemen


dapat terjadi oleh adanya
berbagai rangsangan substansi,
berlangsung melalui :
Jalur klasik
Jalur
alternative
Jalur Lektin

9/18/16

IMUNOSERELOGI

1. Jalur klasik
Aktifasi jalur klasik umumnya terjadi
oleh adanya kompleks antigenantibodi atau agregat imunoglobulin,
baik yang larut maupun yang melekat
pada permukaan sel. Imunoglobulin
yang mampu mengaktifasi jalur klasik
ini adalah IgG, dan IgM, sedangkan
IgA, IgD dan IgE umumnya tidak
mengaktifasi komplemen.
9/18/16

IMUNOSERELOGI

Gambar 1.1 Aktifasi komplemen jalur klasik


9/18/16

IMUNOSERELOGI

2. Jalur alternative
Jalur alternatif disebut dengan jalur
alternative karena ditemukannya jalur
klasik.
Tidak seperti jalur klasik, jalur
alternative dapat berlangsung tanpa
diawali oleh terbentuknya kompleks
antigen antibody.
9/18/16

IMUNOSERELOGI

Gambar 1.2 Aktivasi komplemen jalur alternative


9/18/16

IMUNOSERELOGI

10

3. Jalur Lektin (lectin pathaway)


Jalur lektin merupakan jalur baru yang
ditemukan pada aktifasi system
komplemen. Apabila makrofag
menelan bakteri, virus, atau bahan
asing lainnya pada proses fagositosis,
maka makrofag akan mengeluarkan
senyawa kimia yang menstimulasi hati
untuk memproduksi lektin, yaitu
senyawa protein yang terikat pada
karbohidrat.

9/18/16

IMUNOSERELOGI

11

Gambar 1.3 Aktivasi komplemen jalur lektin


9/18/16

IMUNOSERELOGI

12

Aktivasi system komplemen


dapat mengakibatkan
fagositosis Inflamasi dan
sitolisis
Mekanisme perusakan membran sel
akibat
dari
pengaktifan
system
komplemen adalah melalui tiga jalur
tersebut di atas. Aktifasi protein C3
merupakan tahapan yang penting
Karena dengan pengaktifan C3 akan
menghasilkan efek sitolisis, inflamasi
dan fagositosis.
9/18/16

IMUNOSERELOGI

13

Gambar 1.4 Aktivasi system komplemen dapat


mengakibatkan fagositosis Inflamasi dan sitolisis
9/18/16

IMUNOSERELOGI

14

Fungsi Sistem komplemen


1. Mencerna sel, bakteri, dan virus
2. Opsonisasi, yaitu memicufagositosis antigen
partikulat
3. Mengikat reseptor komplemen spesifik pada
sel pada sistem kekebalan, memicu fungsi sel
spesifik,inflamasi, dan beberapa
molekulimunoregulator
4. Pembersihan imun, yaitu memindahkan sisasisa bahan imunitas dari sistem kekebalan
dan menimbunnya dilimpadanhati
9/18/16

IMUNOSERELOGI

15

Perbedaan aktivasi komplemen jalur klasik


dan alternative
JALUR KLASIK
1. Imunitas spesifik

JALUR ALTERNATIF
1. Imunitas non spesifik

2. Dimulai oleh antibody

2. Dimulai oleh dinding sel

3. Biasanya diikat antigen


4. Memerlukan interaksi

bakteri
3. Tidak memerlukan

dengan C2 semua komponen


major

komponen C1, C4
4. Tiga fase :

5. Tiga fase :

Fase inisiasi

Fase inisiasi

Fase amplifikasi

Fase amplifikasi

Fase membrane attack

Fase membrane attack akhir


jalur umum
9/18/16

IMUNOSERELOGI

16

SITOKIN

9/18/16

IMUNOSERELOGI

17

Sitokin merupakan protein-protein kecil


sebagai mediator dan pengatur
immunitas, inflamasi dan
hematopoesis. Sitokin adalah salah
satu dari sejumlah zat yang
disekresikan oleh sel-sel tertentu dari
sistem kekebalan tubuh yang
membawa sinyal antara sel-sel lokal,
dengan demikian memiliki efek pada
sel-sel lain.
9/18/16

IMUNOSERELOGI

18

Sitokin dihasilkan sebagai respon


terhadap stimulus sistem imun.
Sitokin bekerja

dengan mengikat reseptor-reseptor


membran spesifik, yang kemudian
membawa sinyal ke sel melalui second
messenger (tirosin kinase), untuk
mengubah aktivitasnya (ekspresi gen).
9/18/16

IMUNOSERELOGI

19

PENAMAAN SITOKIN
1. Berdasarkan Sel Yang Memproduksi
Limfokin : Sitokin Yg Diproduksi Limfosit
Monokine : Sitokin Yg Diproduksi Monosit
2. Berdasarkan Mekanisme Produksi
Interleukin :
Molekul Yang Berfungsi Utk Komunikasi Leukosit
(Inter+leucocyte): Il-1, Il-2, Il-3 Dll
Interferon (Ifn) :
Molekul Yang Diproduksi Sebagai Respon Invasi Virus
(Viral-interference): Ifn- , ,
Tumour Necrosis Factors (Tnf) :
Molekul Yang Mempunyai Aktifitas Atau Kemampuan
Menyebabkan Nekrosis Pada Sel Yang Mengalami
Transformasi In-vitro/ In-vivo: Tnf-,
9/18/16

IMUNOSERELOGI

20

TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

9/18/16

IMUNOSERELOGI

21

Anda mungkin juga menyukai