Anda di halaman 1dari 12

Mekanisme Proses Transkripsi Pada

Eukariotik

Kelompok 2 :

1. JESIKASARI ( 201705002 )
2. LIA NUR SAFITRI ( 201705004 )
3. NUNSIANA ( 201705006 )
4. NURINDAH ROSMALIA ( 201705008 )
5. RAKIBA NAURI ( 201705010 )
6. YANE SUSAANCE SALOSA ( 201705012 )
A. Pengertian Transkripsi.
▫ Transkripsi adalah pembentukan mRNA (messenger RNA/RNA
duta) dari salah satu pita DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase.
mRNA membawa pesan DNA untuk memilih polipetida yang sesuai
dalam sintesis protein. Pilinan DNA membuka sebagian salah satu
rantainya (rantai sense) akan membentuk rantai penggenap (ARN duta)
yang berisi kode genetik/kodon. Setelah ARN duta terbentuk, kemudian
melepaskan diri dari DNA dan berpilin kembali.
▫ ( Perumus: Mawaqit Makani/10613052 ) ( provider: Putri Kusuma
Wardani/10613259 ).
Gambar Transkripsi
Didalam transkripsi terdapat
bagian-bagian gen yaitu :
1. Upstream, yaitu awal terjadinya transkripsi (stimulus dimulainya
proses transkripsi).
2. Transcribed yaitu proses dimana terjadi kompleks RNAP pada
transkripsi.
3. Downstream adalah proses terjadinya terminasi dan pelepasan
rantai. Saat rantai RNA telah lengkap maka RNAP akan dilepas
dari cetakan.
Proses Transkripsi
1. Tahapan pengakuan cetakan ( Template Recognition )
2. Tahapan pengawalan (initiation)
3. Tahapan pemanjangan (elongation)
4. Tahapan pengakhiran (termination).
Ekspresi Gen pada Eukariotik
1. Mekanisme pengaturan ekspresi gen pada eukariotik.
• Pengaturan jenis dan jumlah protein yang terdapat dalam sel
eukariotik berlangsung di sejumlah tahapan yang berbeda. Pertama-tama,
perubahan dalam jumlah atau struktur gen dapat mempengaruhi jumlah
atau jenis protein yang dibentuk didalam sel. Gen mungkin lenyap dari sel,
jumlahnya meningkat, tersusun ulang, atau mengalami modifikasi secara
kimia. DNA dapat berikatan dengan senyawa lain (misalnya histon) dan
mengambil konformasi yang sulit ditranskipsikan.
• Di tingkat transkripsi gen spesifik, elemen di dalam urutan DNA (disebut
elemensis) berikatan dengan factor lain yang dikenal sebagai elemen trans
(biasanya protein) yang mendorong atau menghambat pengikatan RNA
polymerase ke gen.
• Pengaturan dapat terjadi selama pengolahan transkip RNA (hnRNA)
menjadi mRNA matang. Tempat penyambungan alternatif untuk
penambahan ekor poli A dapat menghasilkan mRNA yang berbeda dari
hnRNA tunggal. (Perumus: Bestoro Qoyyuman/10613251) (Provider : Dewi
Shinta Mandela/09613024).
2. Tidak adanya operon pada eukariot
Operon tidak terdapat pada eukariotik. Gen yang mengkode protein
yang berfungsi bersama-sama biasanya terletak di kromosom yang
berbeda. Misalnya, gen untuk rantai globin-α hemoglobin terletak di
koromosom 16, sedangkan gen untuk rantai globin-β terletak di
kromosom 11. Situasi ini berbeda di bakteri, diman gen yang mengkode
protein yang berfunsi bersama-sama terletak berdampingan satu sama lain
dalam operon. Operon diatur oleh sebuah promotor.
(Perumus: BestoroQoyyuman/10613251) (Provider: Dewi Shinta
Mandela/09613024).
Aktifitas RNA Polimerasi Eukariot
▫ Seperti halnya RNA polimerase bakteri, masing-masing RNA
polimerase eukariot mengatalisis transkripsi dengan arah 5’ ke 3’ dan
menyintesis RNA yang komplementer dengan urutan DNA cetakan.
Reaksi tersebut memerlukan prekursor berupa ATP, GTP, CTP, UTP, dan
tidak memerlukan primer untuk inisiasi transkripsi. Namun tidak seperti
pada bakteri, RNA polimerase eukariot yang dimurnikan memerlukan
adanya protein inisiasi tambahan sebelum enzim ini dapat berikatan
dengan promoter dan melakukan inisiasi transkripsi. (Perumus: Agus Sri
Handayani/10613283) (provider: Agus Salim/09613131).
Proses Maturasi
1. Capping adalah proses perubahan lima primer mRNA menjadi tiga
primer mRNA melalui pautan 5’-5’. Proses ini berguna agar mRNA
dapat menempel pada ribosom dan menghindari terdegradasinya mRNA
oleh enzim 5’ exonulcease.
2. Splicing adalah membuang intron, bagian yang tidak memiliki kode
(non coding region), sehingga mRNA hanya terdiri dari exon saja, yaitu
bagian yang memiliki kode (coding region). Pada sel eukariot transkripsi
terjadi satu kali dan mengkode sejumlah rangkaian mRNA yang tidak
mempunyai intron. Proses ini dibantu oleh splicesome yang menempel
pada intron, menjadikan intron melingkar dan memotongnya. Dengan
demikian dua exon dapat bergabung.
3. Penambahan poly (A) tail atau disebut poly denilation adalah
penambahan rangkaian mRNA pada bagian ujung 3’. Maksud
penambahan ini untuk menghindari degradasi oleh 3’exonuclese,
sehingga umur mRNA bertambah (Perumus: Agus Sri
Handayani/10613283) (provider: Agus Salim/09613131).
Kesimpulan
1. Tahapan transkripsi :
- Inisiasi
- Elongasi
- Terminasi
2. Bagian-bagian gen :
- Upstream yaitu awal terjadinya transkripsi (stimulus
dimulainya proses transkripsi).
- Transcribed yaitu proses dimana terjadi kompleks RNAP pada
transkripsi
- Downstream adalah proses terjadinya terminasi dan
pelepasan rantai
• Gen-gen ditranskripsi bersama-sama kesebuah untai mRNA dan
baik diterjemahkan bersama dalam sitoplasma, atau menjalani trans-
splicing untuk membuat mRNA monosistronik yang diterjemahkan
secara terpisah, yaitu beberapa helai mRNA yang mengkodekan setiap
produk gen tunggal.
• Polymerase I mentranskripsi gen yang mengkode rRNA 5, 8S, 28S,
dan 18S. Polymerase II melakukan transkripsi dari promotor yang
mengontrol sistesis pra-mRNA yang masih mengandung pengkode
(ekson) dan daerah bukan pengkode (intron). Polymerase III hanya
mengenali promotor yang mengontrol sintesis RNA yang relatif
pendek, misalnya tRNA dan rRNA 5S dan sebagainya.
• Transkripsi adalah pembentukan mRNA (messenger RNA/RNA
duta) dari salah satu pita DNA dengan bantuan enzim RNA
polimerase.
THANKS
FOR WATCHING

Anda mungkin juga menyukai