1.a. Dlm sist imun complemen bperan dalam membantu innate maupun adaptif imm.sbtkn jalur mana yg
mmbntu innate imm n jalur mana yg mmbntu adaptif imm!
b. Jelaskan scr singkat cascade complemen dr slh 1 jalur yg anda ketahui.
2.a. Seorg laki2 48 th dtg k rs dg keluhan sesak nafas,hsl ro TBC kronis.diagnosa tmsk rx hipersenstif tipe
brp? Jelaskan singkat patogenesanya.
b. Jlskan patogenesa rx hpersnsitf rx tipe 1 n contohnya.
3.a. Jlskan scr singkat fenomena resiprocal ant Th1 n Th2 n komponen yg tlibat.
b. Bgmn suatu rx komplemen dlm m,antisipasi bakteri anaerob.
4.a. Jlskan cr krja APC dlm m'eliminasi jejas n sel ap sj yg dpt bfungsi sbg APC.
b. Jlskn bgmn kinetic respon imun meil respon imun primer n sekunder.
Soal 2009
1.a. Ap yg saudara ktahui ttg imun seluler,jlskn singkat n lengkap.
b. Bgmn respon imun thd bkteri anaerob n jalur komplemen ap sj yg bperan.
2.a. Sbtkan jenis2 sitokin sesuai dg phsilnya n jlskan yg dimksd parakrin n autokrin.
b. Jlskn sitokin2 yg bperan pd rx reciprocal ant Th1 n Th2.
3. Jlskn dsr2 rx imun yg dgunakan dlm proses imun ditinjau dr sifat2dsr respon imun.
8. Mngapa aktivasi makrofag pd bakteri intraseluler dpt m'sbbkan kerusakan pd jaringan?keadaan tsb tmsk
hipersnstiv tipe brp?
Soal th 2008
1.a. Dlm sist imun complemen bperan dlm mmbntu innate maupun adaptif imm.sbtkn jalur mana yg mmbntu
innate imun jalur mana yg mmbntu adaptif imun!
Jawab:
Ada 3 jalur utama: Classical, Alternative, dan Lectin pathway
Innate Immunity: jalur alternative
Dimana inisiasi oleh endotoksin bakteri, kapsul LPS, agregat IgE dan properdin
Dimulai dari C3 kemudian C5, C6, C7, C8, C9, sedangkan C1, C4, C2 dilewati
Tidak memerlukan antibodi untuk mengaktifkan jalur ini
2.A. Seorg laki2 48 th dtg k rs dg keluhan sesak nafas,hsl ro TBC kronis.diagnosa tmsk rx hipersenstif tipe
brp? Jelaskan singkat patogenesanya.
Mast cell dan sel Th2 juga melepas IL-3 dan IL-5 aktivasi eosinofil melepaskan granules
degranulasi *late phase reaction
3.A. Jlskan scr singkat fenomena resiprocal antara Th1 dan Th2 serta komponen yg terlibat.
Jawab:
Terdapat 4 molekul Jak dan 6 protein STAT :
• Il-4R berhubungan dengan Jak 1-3 dan STAT pathway
• IL-2R berhubungan Jak 1,2 dan STAT 3-4
• IFN-gamma Jak 1,2 dan STAT 1alfa
• Pada penelitian kurangnya IL-4 dan IL-4R menekan Th2 IFN-gamma menghambat
proliferasi dan ekspresi Th2
B. Bgmn suatu rx komplemen dlm mengantisipasi bakteri anaerob.
Jawab:
Jalur alternatif:
Protein komplemen terikat dengan bakteri anaerob aktivasi jalur alternatif C3 dalam darah
bereaksi dengna faktor B, D, P ( properdin) pada permukaan sel patogen C3a-C3b
C3a berpartisipasi dalam proses inflamasi dan C3b dalam sitolisis dan opsonisasi
terjadi pemecahan C3 menjadi C3a & C3b terjadi ikatan kovalen C3b dengan protein
mikroba atau antibody Ikatan tersebut memicu perlekatan protein lain (faktor B) yang akan dihancurkan
oleh plasma protease menjadi Bb fragment Fragmen melekat dengan C3b membentuk C3 convertase
(C3bBb) Proliferasi C3b dan C3bBb yang melekat di mikroba dan beberapa membentuk C5 convertase
(C3bBb3b complex) C5 breadown inisiasi late steps complement activation
4.A. Jlskan cr krja APC dlm mengeliminasi jejas n sel ap sj yg dpt bfungsi sbg APC.
Ada 2 jalur yaitu jalur endogen (Class I MHC) dan jalur eksogen (Class II MHC)
Induksi imun humoral diawali dgn pengenalan Ag clonal selection sel-B berproliferasi dan
berdiferensiasi (T-cell independent)
Dpt pula melalui intervensi sel-T spesifik pro duksi mediator kimiawi(limfokin) aktivasi sel B
mengenal Ag melalui reseptor Ig permkan
Pengenalan Ag melalui sel-T (TCR) hrs diantarai oleh mol MHC
Secara umum Th cells mengenali Ag melalui MHC class II
Tc mengenali Ag dengan MHC class I pada sel target. Endogenous Ag didegradasi menjadi peptida
oleh proteasomes d dalam sitosol dan berbaur dengan molekul class I di RER
Ag exogen masuk dan terdegradasi di dalam acidic endocytic compartment dan berpasangan dengan
molekul class II
Peptida MHC class II
Non peptide Ag MHC class I
The proteasome complex contains enzymes that cleave peptide bonds, converting proteins into peptides. The
antigenic peptides from proteasome cleavage and those from endocytic compartments associate with class I or class II
MHC molecules, and the peptide-MHC complexes are then transported to the cell membrane. TAP (transporter of
antigenic peptides) transports the peptides to the endoplasmic reticulum. It should be noted that the ultimate fate of most
peptides in the cell is neither of these pathways, but rather to be degraded completely into amino acids.
B. Jlskn bgmn kinetic respon imun melalui respon imun primer n sekunder.
Primer
Pengenalan awal nonself oleh sel B naif
Kadar Ig mulai terdeteksi dalam darah
Kadar Ig dipertahankan dalam darah exponential phase
Penurunan Ig dalam darah )masih ada Ab spesifik terhadap Ag
Sekunder
Respon imun thd jejas yang sama kali kedua berlangsung efektif dan lebih cepat
Terjadi perubahan “marker” /petanda pada membran sel B karena kondisi spesifik di mukosa
Ig/Ab yang pertama kali dibentuk oleh tubuh sebagai respon imun terhadap Ag adalah IgM
terjadi switching menjadi Ab kelas lain yg dipengaruhi sinyal dari sel Th dan ikatan dengan ligand
CD40(CD154) pada permukaan sel T dan sel B
Pengaruh perubahan marker diawali oleh penghapusan intervensi urutan DNA dengan bantuan TGF-β
dan selanjutnya terjadi re-arrangement DNA pada nukleus
Proses switching utama pada mukosa adalah klas IgA tanpa keterlibatan “Peyer’s patches” atau
MALT yg mengandung “germinal center”
Proses peralihan dari sel B “bearing” IgM+ menjadi IgA+ terjadi pada lamina propria di bawah
pengaruh TGF-β dari sel stromal
Lamina propria pada mukosa memiliki fungsi imunologi sebagai efektor dan regio induksi
berhubungan dengan fungsi homing
Pengalihan petanda Ig juga dipengaruhi sitokin yang diproduksi oleh sel-T
Th2 produksi IL-4 induksi untuk switching IgE dan IL-5 untuk IgA dan produk IFN γ oleh
Th1untuk induksi IgG1 dan IgG3
Soal 2009
1.A. Ap yg saudara ktahui ttg imun seluler,jlskn singkat n lengkap.
Berlangsungnya r.i. seluler menjadi tanggung jwb limfosit-T sebagai sel efektor
Reseptor antigen dan molekul2 tambahan merespon fragmen peptida antigen yg di display oleh
APC
Diawali dgn pengenalan thdp Ag spesifik oleh sel-T, adesi yang stabil dan transduksi signal2 aktifasi
untuk sel-T
Pengenalan terhadap mol MHC dan peptida Ag oleh T-Cell Receptor (TCR)
Ekspresi TCRs tergantung pada sifat spesifik
Dikenal sebagai Cell-Mediated Immunity (CMI)
Defence mechanism mikroba anaerob (bak teri intra seluler) dan virus display oleh sel yang
terinfeksi
Reaksi CMI juga penting dalam defens thdp “allograft rejection” dan “anti tumor immunity”
Jenis2 dari respon imun seluler :
A. Respon imun adaptif thdp mikroba yang di hancurkan oleh fagositik dgn diantarai oleh ly-T dan
bbrp Ag masih dpt bereplikasi setelah difagosit dlm hal ini CMI bekerja
- Aktifasinya tergantung pada sitokin IFN gamma (interferon gamma) yang diproduksi Th dari subset
Th1 yang menaktifasi CD8+
- Selain itu juga diproduksi TNF (Tumor Necrosis Factor) dan limfotoksin
- Aktifasi makrofag yang T-cell dependent dan in- flamasi jejas pd jaringan reaksi DTH
(Delayed Type Hypersensitivity)
B. Adaptif respon imun terhadap mikroba yg menginfeksi dan berreplikasi dalam sitoplasma berbagai
jenis sel dan diantarai oleh CTLs (cyto litic T lymphocyte/CD8+)
C. Respon imun adaptif untuk parasit yg dian- tarai oleh Th2 merangsang untuk produksi IgE dan
aktifasi eosinofil untuk menghancur- kan parasit yang diopsonin oleh IgE
D. Respon imun protektif thdp virus dan mikroba intraseluler lainjuga dilakukan oleh NK (Natural
Killer)
Innate:
Bakteri sel B Thelper mengeluarkan Antibody aktivasi complemen antibody akan menetralisir,
opsonisasi dan fagositosis yang diperantarai Fc reseptor, sedangkan komplemen akan memicu fagositosi dari
bakteri yang permukaannya berikatan dengan C3b, inflamasi, serta lisis bakteri.
Adaptif:
Bakteri dikenali APC Thelper sitokin, IFN-γ, TNF sitokin memicu respon antibodi; IFN-γ aktifkan
makrofag untuk fagosit dan membunuh bakteri; TNF memicu reaksi inflamasi
jalur alternative
Dimana inisiasi oleh endotoksin bakteri, kapsul LPS, agregat IgE dan properdin
Dimulai dari C3 kemudian C5, C6, C7, C8, C9, sedangkan C1, C4, C2 dilewati
Tidak memerlukan antibodi untuk mengaktifkan jalur ini
2.A. Sbtkan jenis2 sitokin sesuai dg penghasilnya n jlskan yg dimksd parakrin n autokrin.
Interleukins - produced exclusively by leukocytes
Lymphokines - produced by lymphocytes
Monokines - produced exclusively by monocytes
Interferons - involved in antiviral responses
Colony Stimulating Factors - support the growth of cells in semisolid medias
Chemokines - promote chemotaxis.
Autokrin: bekerja pada sel yang sama dengan yang memproduksi sitokin
Cth: IL-2 untuk aktivasi sel T
Paracrine: bekerja pada sel dekat yang memproduksi
Cth: Sel T membantu sel B
8. Mngapa aktivasi makrofag pd bakteri intraseluler dpt m'sbbkan kerusakan pd jaringan?keadaan tsb tmsk
hipersnstiv tipe brp?
Hipersensitivitas tipe 4makrofagbakteri intraselulermengeluarkan endotoksinmerusak jaringan
sekitar
Th1 cell yang tersensitisasi oleh antigen berupa bakteri intraseluler mengeluarkan sitokin aktivasi
makrofag / cell Tc sebabkan kerusakan sel langsung
sel Th2/CTL memiliki respon yang serupa
Soal UAS Imunologi
1. Jelaskan secara singkat imunitas innate (alami) dan adaptive (didapat) dan berikan masing2
contohnya di bidang kedokteran gigi
Jawab:
2. Apa yang saudara ketahui tentang respon imun seluler? Jelaskan singkat
Jawab:
Respon imun yang diperantarai oleh sel limfosit T
Antigen dimakan makrofag dilisikan oleh enzim lisosomal peptide stimulasi MHC I &
MHC II di RE mengikat peptide dibawa ke membran makrofag presentasi ke sel T
(terjadi ikatan TCR & MHC) sel T aktif (makrofag menghasilkan sitokin untuk proliferasi sel
T dan makrofag lain
3. Pada kelainan pulpitis kronis akan terjadi respon imun. Jelaskan respon imun apa yang
dominan ditinjau dari dominasi bakteri penyebabnya dan jelaskan pula peran sub populasi
sel T yang berperan.
Respon imun adaptive yang diperantarai limfosit T
Sub populasi sel T yang berperan:
T helper dan T sitotoksik dibedakan berdasarkan marka protein membran sel CD 4 pada
TH dan CD 8 pada T sitotoksik
Th setelah kontak dengan Ag akan berubah jadi efektor yang mensekresi sitokin (limfokin)
mengakibatkan sel B, sel fagosit, Tc, dan efektor lainnya.
Tc setelah kontak Ag akan menjadi efektor yang memediasi reaksi sitotoksik
membunuh/lisis
4. A) apa yang saudara ketahui tentang faktor complemen? Apa fungsinya dan jelaskan
complemen mana yang paling dominan pada penyakit periodontal
Jawab:
Complemen adalah series of heat-labile serum protein yang berada dalam serum darah dan
semua cairan jaringan kecuali urin dan cairan serebrospinal (CSF)
Berfungsi dalam beberapa respon imun dan respon inflamasi, memiliki efek biologi:
a) Cytolisis aktivasi complement proteins polymerize pada sel; membentuk pori pada
membran bakteri atau eritrosit (dengan lisis osmotik)
b) Opsonisasi : mengikat C3b ke permukaan partikel / organisme asing, serta promote
fagositosis
c) Inflamatory response: C5a kemotaktik dan menarik neutrofil & makrofag aktivasi
fagosit dan neutrofil; C3, C4, C5 degranulasi mast cells dan release histamin serta
mediator inflamasi lainnya
d) Immune complex clearance C3b fasilitasi imun kompleks dengan permukaan eritrosit
sehingga mudah dibuang oleh liber dan limpa mengikat eritrosit terhadap PD
e) Enhancement of antibody production: pengikatan C3b pada reseptor sel B yang aktif
(CR2) meningkatkan produksi Ab. Pasien dengan defisiensi C3b produksi Ab lebih sedikit
dibanding individu normal dan lebih rentan terkena infeksi pyogenik.
B)Jelaskan apa yang dimaksud dengan sitokin dan secara garis besar ada berapa jenis
sitokin dibagi berdasarkan fungsinya
Jawab:
Sitokin adalah protein kecil yang bertanggungjawab mengirimkan pesan untuk sel-sel.
Bagian sistem kompleks yang meregulasi sist imun
Cth: small protein/simillar to hormone & GF
Diproduksi oleh sist imun tetapi organ lain (liver, otak, kel. Endrokin) juga memproduksi
untuk mempengaruhi Resp. Imun
Jenis sitokin: IL, Limfokin, monokine, IFN, CSF & chemokines
5. Jelaskan secara singkat tentang imun mukosal umumnya dan imun mukosal rongga mulut
khususnya
Jawab:
bentuk imunitas kekebalan tubuh yang bekerja di permukaan mukosa untuk mencegah
terbentuknya koloni bakterial dengan komponen utama antibodi IgA. Berfungsi mengikat
patogen sehingga patogen tidak bisa menempel pada reseptor yang ada pada permukaan
sel epitel mukosa.
Sistem imun mukosa terdiri dari komponen jaringan, tipe sel, dan molekul efektor solubel
yang bertanggung jawab dalam perlindungan host terhadap infeksi permukaan mukosa
membran.
Imunitas mukosal 80% diaktifasi oleh sel B
Bagian dari sistem imun sistemik.
Sistem imun mukosal di rongga mulut merupakan bagian dari mucosa-associated
lymphoid tissue (MALT)
Rongga mulut dijumpai MALTs yang meliputi buccal mucosa, salivary glands, Waldeyer’s
ring (terdiri dari palatine tonsils and adenoids), and pharyngeal lymphoid tissues.
1. innate immunity
2. adaptive immunity
6. Jelaskan dan gambarkan mekanisme hypersensitivity tipe IV, I, II, III dan berikan contohnya
Nama lain : Nama lain : Nama lain : immune Nama lain : cell-
immediate cytotoxic complex-mediated mediated reaction or
hypersensitivity, hypersensitivity hypersensitivity delayed type
allergic reaction • Yang berperan : • Yang berperan : hypersensitivity
• Yang berperan : cell surface antigen, IgG, (DTH)
antigen (alergen), antigen, sel target, kompleks • Yang berperan :
IgE, sel mast, dan IgM, imun, komplemen, antigen, antigen-
basofil IgG, komplemen, dan netrofil presenting cell,
• waktu sampai netrofil, makrofag, • Jangka waktu sel T , dan makrofag
kemunculan tanda dan sel NK klinis : 3 – 8 jam • Sel TD : sel T
• Contoh : reaksi delayed
klinis : < 30menit • waktu tanda- Arthus, hipersensitivity
• Contoh : setelah tanda klinis: 5 – 12 glomerulonefritis, • Jangka waktu klinis :
injeksi antibiotika, jam dan 24 – 48 jam
sengatan insekta, • Contoh : reaksi serum sickness • Contoh : penolakan
makanan, debu dsb transfusi, jaringan yang
urtikaria, hay fever, inkompatibilitas Rh ditransplantasikan,
dan asma (erythroblastosis dermatitis kontak
• Dibagi menjadi fetalis/hemolytic alergika, dan uji
dua : anafilaksis disease of the tuberkulin
sistemik dan newborn/HDNB),
anafilaksis lokal anemia hemolitik
• Contoh anafilaksis karena alergi obat
sistemik : syok tertentu, dan
anafilaktik thrombocytopenic
• Contoh anafilaksis purpura
lokal : asma (saluran
pernapasan bawah
7. Jelaskan secara singkat mengapa infeksi virus susah untuk dieliminate oleh respon imun
innate maupun adaptive
Jawab: karena virus intraseluler dan mudah berubah / mutasi
Mekanisme Virus menghindar dari respons imun
• mengubah antigen permukaan V. influenza
• Menghambat presentasi Ag MHC-I tidak dikenali Tc
• Mencegah imunitas innate dan adaptive dengan mengikat bbrp sitokin ( IFN gama, TNF,
IL-1, IL-18 dan kemokin yang dilepas oleh sel yang terinfeksi virus sel B Ab
• Virus dapat membunuh atau me non aktifkan sel imunokompeten HIV
• menyebabkan imunosupresi
8. Jelaskan dan beri 3 contoh mekanisme kerja pertahanan pertama dari host (innate
immunity) yang saudara ketahui
Kontinuitas epitel
pH epitel
molekul kimiawi yang bersifat antigen human beta defensin II
molekul LL-37
9. Apabila saudara ingin mengetahui ekspresi IL-8 dan TNF-α dari mukosa rongga mulut, test
apa yang saudara pakai dan bagaimana metode pelaksanaannya. Jelaskan secara singkat.
Pada imunohistokimia dikenal ada beberapa metoda antara lain : metode direct, indirect,
metoda abc, metoda b-sa
Sebelum melakukan reaksi ini hendaknya diperhatikan terlebih dahulu, dari bahan yang
diwarnai
Apabila bahan berupa hasil sayatan yang berasal dari penyayatan dingin, maka segera
dapat dilakukan pewarnaan. Bila bahan berasal dari sayatan yang diperoses melalui
paraffin, maka harus dilakukan deparaffinisasi sampai pada air.
Sebelum dilakukan pewarnaan imunohistokimia, sayatan yang diperoleh baik dari frozen
section, maupun dari sayatan paraffin yang telah dilakukan deparaffinisasi, terlebih
dahulu harus diberikan peroksida. Tujuannnya adalah untuk menghilangkan endogenus
peroksidase, karena enzym ini dapat memberikan reaksi positif palsu.
Setelah diberikan peroksida (h202), maka sayatan jaringan tersebut harus direndam
dalam larutan trypsin 0,025%. Tujuannya pemberian enzym kadar rendah ini adalah
untuk menghilangkan debris protein yang terbentuk, yang kemungkinan debris tersebut
menutupi epitop dari bahan yang hendak dideteksi. Oleh karena itu harus dilakukan pada
tempratur 37 derajad celcius
Selain yang telah dikemukakan di atas, maka untuk membuka epitop yang kemungkinan
tertutup oleh suatu debris, agar reaksi antara epitep dengan antibodi yang diberikan
dapat berlangsung tanpa hambatan, maka proses tersebut dapat dilakukan dalam
microwave.
Setelah membicarakan persiapan dari pewarnaan imunohistokimia, sekarang akan
dibicarakan prinsip dasar dari masing-masing metoda tersebut
Dengan teknik ELISA:
Prinsip:
a. Ag + Ab (dilabel alkaline phospatase/peroxydase): Direct
b. Ag + Ab + Konjugate (dilabel Alkaline phospatase/peroxydase): Indirect
Prinsipnya:
Sampel : plasma, serum, cairan cerebrospinal, liquor, cairan hibridoma, cairan ketuban,
homogenat jaringan, feces, urine
INDIRECT ELISA
1. Coating antigen dengan buffer coating pada temp 4oC selama 24 jam
2. Cuci 3 x dengan PBS-T 0,05%
3. Blocking dengan BSA 1% atau creamer 4% dan inkubasikan 45 men pada temp
37oC
4. Cuci seperti ad 2.
5. Tambahkan antibodi (sampel) dan inkubasikan 45 men pada temp 37 oC
6. Cuci seperti ad 2.
7. Tambahkan konjugat Fab-α- IgG HRP-Peroxidase /alakaline phosphatasedan
inkubasikan 45 men pada temp 37oC
8. Cuci seperti ad 2.
9. Stop dengan HCL 1N/NaOH
10.Baca dengan Elisa reader dg panjang gelombang 450 (cat. Perlu optimasi)
(non-infeksi)
BCG→tx pengobatan & profilaksis ca kandg kemih
Interferon alfa 2b→tx tumor, leukemia, sarkoma kaposi AIDS. kombinasi ribavirin tx
hepatitis C
Interferon beta 1a & 1b →tx sklerosis multiple
Imunosupresi:
Memperbaiki fungsi sistem imun dengan cara menggunakan bahan yg menekan sistem tersebut
Cth:
-Glukokortikoid
4. Mekanisme switching RM
IgM yang pertama kali dibentuk oleh tubuh sebagai respon imun, dipengaruhi oleh sinyal dari Th
dan ikatan denan ligand CD40 (CD 154) pada permukaan sel T dan sel B menjadi Ab kelas lain.
Pengaruh perubahan marker diawali oleh penghapusan intervensi urutan DNA dg bantuan TGF-β dan
selanjutnya terjadi rearrangement DNA pada nukleus. Proses peralihan dari IgM+ menjadi IgA+ terjadi
pada lamina propria di bawah pengaruh TGF-β dr sel stromal
6. Respon imunologis terhadap bakteri anaerob dan jalur complemen yang berperan
7. Jenis cytokines yang berperan dalam autocrine IL-2 untuk aktivasi sel-T
Parasit:
• Evolusi sebagai Adaptasi parasit kemampuan untuk menghindari dan menolak respons
imun.
mengembangkan kista yang resisten terhadap tanggapan kekebalan.
• Antigen masking adalah bentuk efektif respon imun penghindaran beberapa parasit.
• mekanisme untuk variasi antigen permukaan.
Jawab:
12. Apa yang saudara ketahui tentang respon imun seluler? Jelaskan singkat
Jawab:
Respon imun yang diperantarai oleh sel limfosit T
Antigen dimakan makrofag dilisikan oleh enzim lisosomal peptide stimulasi MHC I &
MHC II di RE mengikat peptide dibawa ke membran makrofag presentasi ke sel T
(terjadi ikatan TCR & MHC) sel T aktif (makrofag menghasilkan sitokin untuk proliferasi sel
T dan makrofag lain
13. Pada kelainan pulpitis kronis akan terjadi respon imun. Jelaskan respon imun apa yang
dominan ditinjau dari dominasi bakteri penyebabnya dan jelaskan pula peran sub populasi
sel T yang berperan.
Respon imun adaptive yang diperantarai limfosit T
Sub populasi sel T yang berperan:
T helper dan T sitotoksik dibedakan berdasarkan marka protein membran sel CD 4 pada
TH dan CD 8 pada T sitotoksik
Th setelah kontak dengan Ag akan berubah jadi efektor yang mensekresi sitokin (limfokin)
mengakibatkan sel B, sel fagosit, Tc, dan efektor lainnya.
Tc setelah kontak Ag akan menjadi efektor yang memediasi reaksi sitotoksik
membunuh/lisis
14. A) apa yang saudara ketahui tentang faktor complemen? Apa fungsinya dan jelaskan
complemen mana yang paling dominan pada penyakit periodontal
Jawab:
Complemen adalah series of heat-labile serum protein yang berada dalam serum darah dan
semua cairan jaringan kecuali urin dan cairan serebrospinal (CSF)
Berfungsi dalam beberapa respon imun dan respon inflamasi, memiliki efek biologi:
f) Cytolisis aktivasi complement proteins polymerize pada sel; membentuk pori pada
membran bakteri atau eritrosit (dengan lisis osmotik)
g) Opsonisasi : mengikat C3b ke permukaan partikel / organisme asing, serta promote
fagositosis
h) Inflamatory response: C5a kemotaktik dan menarik neutrofil & makrofag aktivasi
fagosit dan neutrofil; C3, C4, C5 degranulasi mast cells dan release histamin serta
mediator inflamasi lainnya
i) Immune complex clearance C3b fasilitasi imun kompleks dengan permukaan eritrosit
sehingga mudah dibuang oleh liber dan limpa mengikat eritrosit terhadap PD
j) Enhancement of antibody production: pengikatan C3b pada reseptor sel B yang aktif
(CR2) meningkatkan produksi Ab. Pasien dengan defisiensi C3b produksi Ab lebih sedikit
dibanding individu normal dan lebih rentan terkena infeksi pyogenik.
B)Jelaskan apa yang dimaksud dengan sitokin dan secara garis besar ada berapa jenis
sitokin dibagi berdasarkan fungsinya
Jawab:
Sitokin adalah protein kecil yang bertanggungjawab mengirimkan pesan untuk sel-sel.
Bagian sistem kompleks yang meregulasi sist imun
Cth: small protein/simillar to hormone & GF
Diproduksi oleh sist imun tetapi organ lain (liver, otak, kel. Endrokin) juga memproduksi
untuk mempengaruhi Resp. Imun
Jenis sitokin: IL, Limfokin, monokine, IFN, CSF & chemokines
15. Jelaskan secara singkat tentang imun mukosal umumnya dan imun mukosal rongga mulut
khususnya
Jawab:
bentuk imunitas kekebalan tubuh yang bekerja di permukaan mukosa untuk mencegah
terbentuknya koloni bakterial dengan komponen utama antibodi IgA. Berfungsi mengikat
patogen sehingga patogen tidak bisa menempel pada reseptor yang ada pada permukaan
sel epitel mukosa.
Sistem imun mukosa terdiri dari komponen jaringan, tipe sel, dan molekul efektor solubel
yang bertanggung jawab dalam perlindungan host terhadap infeksi permukaan mukosa
membran.
Imunitas mukosal 80% diaktifasi oleh sel B
Bagian dari sistem imun sistemik.
Sistem imun mukosal di rongga mulut merupakan bagian dari mucosa-associated
lymphoid tissue (MALT)
Rongga mulut dijumpai MALTs yang meliputi buccal mucosa, salivary glands, Waldeyer’s
ring (terdiri dari palatine tonsils and adenoids), and pharyngeal lymphoid tissues.
1. innate immunity
2. adaptive immunity
16. Jelaskan dan gambarkan mekanisme hypersensitivity tipe IV, I, II, III dan berikan contohnya
Nama lain : Nama lain : Nama lain : immune Nama lain : cell-
immediate cytotoxic complex-mediated mediated reaction or
hypersensitivity, hypersensitivity hypersensitivity delayed type
allergic reaction • Yang berperan : • Yang berperan : hypersensitivity
• Yang berperan : cell surface antigen, IgG, (DTH)
antigen (alergen), antigen, sel target, kompleks • Yang berperan :
IgE, sel mast, dan IgM, imun, komplemen, antigen, antigen-
basofil IgG, komplemen, dan netrofil presenting cell,
• waktu sampai netrofil, makrofag, • Jangka waktu sel T , dan makrofag
kemunculan tanda dan sel NK klinis : 3 – 8 jam • Sel TD : sel T
• Contoh : reaksi delayed
klinis : < 30menit • waktu tanda- Arthus, hipersensitivity
• Contoh : setelah tanda klinis: 5 – 12 glomerulonefritis, • Jangka waktu klinis :
injeksi antibiotika, jam dan 24 – 48 jam
sengatan insekta, • Contoh : reaksi serum sickness • Contoh : penolakan
makanan, debu dsb transfusi, jaringan yang
urtikaria, hay fever, inkompatibilitas Rh ditransplantasikan,
dan asma (erythroblastosis dermatitis kontak
• Dibagi menjadi fetalis/hemolytic alergika, dan uji
dua : anafilaksis disease of the tuberkulin
sistemik dan newborn/HDNB),
anafilaksis lokal anemia hemolitik
• Contoh anafilaksis karena alergi obat
sistemik : syok tertentu, dan
anafilaktik thrombocytopenic
• Contoh anafilaksis purpura
lokal : asma (saluran
pernapasan bawah
17. Jelaskan secara singkat mengapa infeksi virus susah untuk dieliminate oleh respon imun
innate maupun adaptive
Jawab: karena virus intraseluler dan mudah berubah / mutasi
Mekanisme Virus menghindar dari respons imun
• mengubah antigen permukaan V. influenza
• Menghambat presentasi Ag MHC-I tidak dikenali Tc
• Mencegah imunitas innate dan adaptive dengan mengikat bbrp sitokin ( IFN gama, TNF,
IL-1, IL-18 dan kemokin yang dilepas oleh sel yang terinfeksi virus sel B Ab
• Virus dapat membunuh atau me non aktifkan sel imunokompeten HIV
• menyebabkan imunosupresi
18. Jelaskan dan beri 3 contoh mekanisme kerja pertahanan pertama dari host (innate
immunity) yang saudara ketahui
Kontinuitas epitel
pH epitel
molekul kimiawi yang bersifat antigen human beta defensin II
molekul LL-37
19. Apabila saudara ingin mengetahui ekspresi IL-8 dan TNF-α dari mukosa rongga mulut, test
apa yang saudara pakai dan bagaimana metode pelaksanaannya. Jelaskan secara singkat.
Pada imunohistokimia dikenal ada beberapa metoda antara lain : metode direct, indirect,
metoda abc, metoda b-sa
Sebelum melakukan reaksi ini hendaknya diperhatikan terlebih dahulu, dari bahan yang
diwarnai
Apabila bahan berupa hasil sayatan yang berasal dari penyayatan dingin, maka segera
dapat dilakukan pewarnaan. Bila bahan berasal dari sayatan yang diperoses melalui
paraffin, maka harus dilakukan deparaffinisasi sampai pada air.
Sebelum dilakukan pewarnaan imunohistokimia, sayatan yang diperoleh baik dari frozen
section, maupun dari sayatan paraffin yang telah dilakukan deparaffinisasi, terlebih
dahulu harus diberikan peroksida. Tujuannnya adalah untuk menghilangkan endogenus
peroksidase, karena enzym ini dapat memberikan reaksi positif palsu.
Setelah diberikan peroksida (h202), maka sayatan jaringan tersebut harus direndam
dalam larutan trypsin 0,025%. Tujuannya pemberian enzym kadar rendah ini adalah
untuk menghilangkan debris protein yang terbentuk, yang kemungkinan debris tersebut
menutupi epitop dari bahan yang hendak dideteksi. Oleh karena itu harus dilakukan pada
tempratur 37 derajad celcius
Selain yang telah dikemukakan di atas, maka untuk membuka epitop yang kemungkinan
tertutup oleh suatu debris, agar reaksi antara epitep dengan antibodi yang diberikan
dapat berlangsung tanpa hambatan, maka proses tersebut dapat dilakukan dalam
microwave.
Setelah membicarakan persiapan dari pewarnaan imunohistokimia, sekarang akan
dibicarakan prinsip dasar dari masing-masing metoda tersebut
Dengan teknik ELISA:
Prinsip:
a. Ag + Ab (dilabel alkaline phospatase/peroxydase): Direct
b. Ag + Ab + Konjugate (dilabel Alkaline phospatase/peroxydase): Indirect
Prinsipnya:
Sampel : plasma, serum, cairan cerebrospinal, liquor, cairan hibridoma, cairan ketuban,
homogenat jaringan, feces, urine
INDIRECT ELISA
11.Coating antigen dengan buffer coating pada temp 4oC selama 24 jam
12.Cuci 3 x dengan PBS-T 0,05%
13.Blocking dengan BSA 1% atau creamer 4% dan inkubasikan 45 men pada temp
37oC
14.Cuci seperti ad 2.
15.Tambahkan antibodi (sampel) dan inkubasikan 45 men pada temp 37 oC
16.Cuci seperti ad 2.
17.Tambahkan konjugat Fab-α- IgG HRP-Peroxidase /alakaline phosphatasedan
inkubasikan 45 men pada temp 37oC
18.Cuci seperti ad 2.
19.Stop dengan HCL 1N/NaOH
20.Baca dengan Elisa reader dg panjang gelombang 450 (cat. Perlu optimasi)
(non-infeksi)
BCG→tx pengobatan & profilaksis ca kandg kemih
Interferon alfa 2b→tx tumor, leukemia, sarkoma kaposi AIDS. kombinasi ribavirin tx
hepatitis C
Interferon beta 1a & 1b →tx sklerosis multiple
Imunosupresi:
Memperbaiki fungsi sistem imun dengan cara menggunakan bahan yg menekan sistem tersebut
Cth:
-Glukokortikoid