Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) e-ISSN : 2715-7687

Vol. 6, No. 1 April 2022 P-ISSN : 2715-8748

Terapi Non Farmakologi pada Hipertensi

Muhammad Fuad Iqbal, Sarah Handayani


Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, UHAMKA
Email : fuad.eqbal@gmail.com

ABSTRAK
Hipertensi masih menjadi Global burden karena prevalensinya sangat tinggi yaitu 22,1% atau 1,3 milyar
pada tahun 2019 dan meningkat menjadi 30% pada tahun 2020, dalam jangka panjang hipertensi dapat
menyebabkan beberapa komplikasi penyakit seperti stroke, penyakit jantung dll. Terapi non
farmakologis menjadi alternatif dalam manajemen hipertensi untuk menjaga kestabilan tekanan darah.
Artikel ini dilakukan dengan metode systematic review. Terapi non farmakologis yang berhubungan
dengan penurunan tekanan darah adalah: diet Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) (5,5-
6,7/3-3,5 mmHg ), penurunan berat badan (5-20 mmHg untuk setiap penurunan 10kg), diet asupan
sodium (2-8 mmHg pada konsumsi 1500mg /hari), Mindfulness-based stress-reduction program (MBSRP)
(7,5/5,3 dilakukan selama 2 bulan), pengurangan konsumsi alkohol (3,31-5,3/2,04-3 mmHg), Isometric
Handgrip Trainning (2,94/2,4 mmHg dalam waktu 8 minggu), Aktivitas Fisik (4-9 mmHg minimal 30
menit/hari), Aerobik 8,3/5,2 mmHg 40-50 menit/hari) dan Immersed Ergocycle (Sepeda Statis) 5,1/2,9
mmHg serta refleksi kaki (8,4/3,4 mmHg selama 30 menit). Dari berbagai pilihan metode non
farmakologis didapatkan hasil bahwa metode refleksi kaki memiliki efek penurunan tekanan darah
terbesar yaitu 8,4 /3,4 mmHg jika dilakukan secara rutin dengan durasi waktu minimal 30 menit. Terapi
ini sangat mudah dilaksanakan namun diperlukan konsisten dalam menjalankannya untuk mendapatkan
hasil yang optimal.

Kata kunci: non Farmaklogis, penurunan, tekanan darah, hipertensi

ABSTRACT
Hypertension is still a global burden because the prevalence is very high, namely 22,1% or 1,3 billion in
2019 and increased to 30% in 2020. In the longterm, hypertension can cause several complications of
diseases such as stroke, heart disease, etc. Non-pharmacological therapy is an alternative in
hypertension management to maintain blood pressure stability. This article uses a systematic review
method. Non-pharmacological therapies associated with increasing blood pressure are: DASH diet (5.5-
6.7/3-3.5 mmHg), weight loss (5-20 mmHg for every 10kg decrease), dietary sodium intake (2-8 mmHg at
1500mg/day consumption), Mindfulness-based stress-reduction program (7.5/5.3 during 2 months),
alcohol consumption reduction (3.31-5.3/2,04-3 mmHg), Isometric Handgrip Training (2.94/2.4 mmHg
within 8 weeks), Physical Activity (4-9 mmHg at least 30 minutes/day), Aerobics (8.3/5.2 mmHg 40-50
minutes/day) and Immersed Ergocycle (5.1/2.9 mmHg) and foot reflexology (8.4/3.4 mmHg for 30
minutes). From various option of nonpharmacological methods, it was found that the foot reflexology
had the most effective blood pressure reduction effect of 8,4/3,4 mmHg with routinely with a minimum
duration of 30 minutes. This therapy is very easy to implement but requires consistency in practice to get
optimal result.

Keyworad: Non-pharmacological, decrease, blood pressure, hypertension

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas

Article History :
Submitted 01 April 2022, Accepted 19 April, Published 29 April 2022 41
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

PENDAHULUAN dan berpotensi mengganggu pencapaian tujuan


Hipertensi tetap menjadi faktor dominan terapeutik yang diinginkan pasien, seperti
untuk penyakit kardiovaskuler di seluruh dunia, 1 putuspengobatan, adanya interaksi obat, alergi
dari 4 laki-laki di dunia mengalami hipertensi.1 terhadap obat yang dianjurkan oleh dokter.7,8
Berdasarkan data WHO prevalensi hipertensi Bentuk perubahan yang dialami seperti penurunan
sangat tinggi yaitu 22,1% atau 1,3 milyar pada beberapa fungsi organ misalnya: penglihatan,
tahun 2019 dan meningkat menjadi 30% pada penurunan fungsi kognitif, dan perubahan
tahun 2020. Seseorang didiagnosis hipertensi farmakokinetik/ farmakodinamik.9
ketika tekanan systole >140 mmHg dan atau Terapi non farmakologis meliputi,
tekanan diastol > 90 mmHg setelah pemeriksaan modifikasi gaya hidup (aktivitas fisik secara teratur
berulang.2 dan menghindari stres), mengurangi konsumsi
Perkembangan hipertensi dalam jangka alkohol, mengatur pola makan dengan tingginya
panjang dapat menyebabkan komplikasi seperti asupan buah-buahan, sayuran segar, susu rendah
retinopati (kerusakan retina), penyakit pembuluh lemak, tinggi protein (daging unggas, ikan, dan
darah tepi dan gangguan saraf.3 Hipertensi juga kacang-kacangan), rendahnya asupan natrium, air
dapat menyumbat bahkan memecahkan pembuluh rebusan daun salam, terapi pernapasan dalam
darah arteri sebagai pemasok darah dan oksigen ke (slow deep breathing) dan terapi relaksasi
otak, sehingga mengakibatkan stroke.1 genggaman jari. 6,10,11
Penurunan tekanan darah sebesar 10 Dewasa ini, pendekatan non farmakologis
mmHg sistolik dan 5 mmHg diastolik telah terbukti menjadi alternatif pengobatan pasien hipertensi
mengurangi risiko stroke dan gagal jantung sebesar karena dinilai lebih aman dan dapat meningkatkan
25%, serta penyakit arteri koroner dan kematian efektivitas terapi obat anti hipertensi,
4
total sebesar 15%. Oleh karena itu American Heart dibandingkan dengan pemberian obat saja.10 Terapi
Association (AHA) dan European Society of non farmakologis lebih efektif dan mudah
Hypertension membuat panduan baru untuk dilaksanakan namun faktanya kurang diminati oleh
manajemen hipertensi dengan cara terapi masyarakat, karena terapi ini realtif lebih lama
farmakologis, non farmakologis dan manajemen sampai terjadi efek dibandingkan dengan terapi
pasien usia lanjut.5 farmakologis, selain itu diperlukan ketekunan dan
Obat antihipertensi diberikan dalam konsisten dalam menjalankan terapi12
jangka panjang untuk menjaga tekanan darah agar
stabil,6 akan tetapi bisa menyebabkan Drug Related
Problems (DRP) yaitu kondisi yang tidak diinginkan

42
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

ah : Pisamat dan buah campu.


METODE
Penelitian ini menggunakan studi Pencarian literatur

Identifikasi
Sumber : Pubmed
systematic review, sumber data didapatkan melalui (n=210)

database jurnal dalam halaman Pubmed karena Kriteria Ekslusi :


Duplikasi (n=3)
pada halaman tersebut memuat fitur konversi yang Bahasa (n=7)
bisa memasukan semua artikel berdasarkan kata
Artikel yang akan

Skrining
kunci, untuk dianalisis satu per satu menggunakan dilakukan skrining
(n=200)
aplikasi rayyan kemudian dilakukan sortir jurnal-
Kriteria Ekslusi :
jurnal yang relevan sesuai topik, pencarian Judul, abstrak,
metode, hasil, objek
menggunakan kata kunci sesuai ketentuan MeSH tidak sesuai (145)
(Medical Subject Heading) yaitu :

Eligibilitas
Artikel disaring
pharmacological: "pharmacologically" OR berdasarkan judul,
abstrak (n= 55)
"pharmacologicals" OR "pharmacologics" OR
Kriteria Ekslusi
"pharmacology" OR "pharmacology" OR Background artikel (12)
"pharmacologic" OR "pharmacological". Hasil tidak sesuai (6)
Disain Studi (5)
hypertension: "hypertense" OR "hypertension" OR Tidak Full Text (5)

"hypertension" OR "hypertension's" OR Full text akses artikel


Yg memenuhi syarat
"hypertensions" OR "hypertensive" OR (n= 27)
"hypertensive's" OR "hypertensives" dengan Kriteria Ekslusi :
Inkulsi

Tidak memuat data


pembatasan tahun terbit 2016-2021 atau lima penurunan tensi setelah
tahun terakhir, kriteria bahasa yang digunakan intervensi non
farmakoterapi (19)
adalah bahasa Inggris.
Artikel yang dipilih
(n= 8 )

Gambar 1 Alur Pemilihan artikel

43
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Review Metode Non Farmakologis Hipertensi

Metode Dosis Perkiraan Penurunan


Tekanan Darah
Sistol/Diastol
The Dietary Gandum utuh, sayur dan buah, produk susu 5,5-6,7/3-3,5 mmHg13,14
Approaches to Stop rendah lemak, dengan menghinari makanan
Hypertension (DASH) berlemak
Penurunan Berat Penurunan berat badan per 10 kg 5-20 mmHg13,15
Badan 18,5 kg/m2 < BMI < 25 kg/m2
Pengurangan Asupan Konsumsi 1500 mg / hari 2-8 mmHg13–16
Sodium Konsumsi 2400 mg / hari 2/1 mmHg13
Mindfulness-based Program dalam 2 bulan 7,5/5,3 mmHg13
stress-reduction
program (MBSRP)
Pengurangan < 2 cup per hari untuk laki-laki dan < 1 cup per 3,31-5,3/2,04-3 mmHg13,14
Konsumsi Alkohol hari untuk Wanita
Isometric Handgrip Dilakukan dalam waktu 8 minggu 2,9/2,4 mmHg17
Training
Aktivitas Fisik Minimal 30 menit/ hari, dilakukan selama 5-7 4-9 mmHg14,15
hari/minggu
Aerobik Jalan, lari, menari, renang 8,3/5,2 mmHg14
Idealnya 40-50 menit, dilakukan 3-5 hari/minggu
Immersed Ergocycle High-intensity interval training (HIIT) dilakukan 5,1/2,9 mmHg18
24 menit dalam 3 kali per minggu selama 2
minggu
Foot Refelxology 15 menit 6,7/2,7 mmHg.19
30 menit 8,4/3,4 mmHg.20
Diet DASH Diet DASH kaya akan senyawa bioaktif
Metode ini dikembangkan pada tahun (serat, mineral, vitamin, dan fitokimia) yang
1997, DASH menganjurkan untuk ditemukan dalam biji-bijian, buah-buahan dan
mengkonsumsi sayur-sayuranan, buah-buahan, sayuran yang memiliki antioksidan, anti-
daging segar, produk susu dan makanan kaya aterogenik, anti inflamasi, anti proliferatif dan
akan mikronutien dalam menu makan. DASH anti tumor. Senyawa ini dapat menurunkan
menekankan pada konsumsi makanan yang risiko kanker, penyakit kardiovaskular (CVD),
diperoses secara minimal dan dalam keadaan dan penyakit kronis lainnya.22
segar, untuk tetap menjaga kandungan Target gizi harian dengan menggunakan
21
gizinya. metode DASH untuk 2100 kalori porsi makan
terdiri dari lemak total 27%, protein 18%,

44
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

karbohidrat 55%, kolesterol 150mg, sodium setiap terjadi penurunan 10 kg berat badan15.
2300 mg, potassium 4.700mg, kalsium 1.250mg, Penelitian tentang obesitas terhadap hipertensi
magnesium 500mg dan serat 30mg23. memiliki risiko 1,6-2,2 lebih besar dari pada
Pedoman pembuatan menu untuk diet orang yang tidak obesitas26,27
DASH adalah sebagai berikut : (1) karbohidrat: Perkembangan hipertensi pada orang
sekitar tujuh porsi/hari, (2) lemak: sekitar dua yang obesitas mengalami beberapa mekanisme
porsi/hari, (3) buah-buahan: sekitar lima kali patofisiologi seperti peningkatan resistensi
makan per hari, (4) sayuran: sekitar lima insulin, peningkatan produksi leptin,
porsi/hari, (5) produk susu rendah lemak: peningkatan oksidatif stres dan peningkatan
sekitar dua porsi/hari, (6) produk daging tanpa aktivitas (renin angiotensin, aldosterone dan
lemak: sekitar dua porsi/hari dan (7) kacang- sistem saraf simpatik). Secara umum aktivitas
kacangan: dua sampai tiga kali perminggu.21 tersebut dapat menyebabkan disfungsi endotel
Beberapa penelitian menjelaskan bahwa dan mengubah hemodinamik di seluruh tubuh
metode DASH dapat membantu menurunkan yang dapat meningkatkan tekanan darah28
kadar glukosa dalam darah, trigliserida, LDL dan
resistensi insulin, serta menurunkan tekanan Diet Asupan Sodium
darah sistol 5,5-6,7 mmHg dan diastole 3-3,5 Garam kaya akan kandungan sodium,
mmHg. tingginya asupan garam berhubungan dengan
gangguan keseimbangan cairan sehingga
Penurunan Berat Badan menyebabkan tekanan darah naik, cairan yang
Pada orang dewasa, berat badan lebih masuk ke dalam sel membuat pembuluh arteri
atau obesitas memiliki Indeks Masa Tubuh (IMT) menjadi kecil, sehingga memperberat kinerja
2
> 25 kg/m , metode ini dilakukan untuk menilai jantung karena harus memompa darah lebih
24
status gizi seseorang . Orang dengan obesitas kuat pada akhirnya tekanan darah menjadi
cenderung memiliki tekanan darah tinggi, meningkat.29 Asosiasi Jepang membuat target
sehingga diperlukan intervensi non farmakologis konsumsi gara perhari adalah <6gr.6 WHO
yaitu dengan menurunkan berat badan untuk membuat batasan konsumsi sodium 2.400mg
menstabilkan metabolisme tubuh yang dapat atau sekitar satu sendok teh garam.
mempengaruhi aktivitas neurohormonal Diet asupan sodium 2.400 mg/hari
sehingga dapat menyebabkan penurunan dapat menurunkan tekanan darah sebesar 2
tekanan darah yang signifikan,25 rentang mmHg, sedangkan asupan sodium 1.500mg/hari
penurunan tekanan darah berkisar 5-20 mmHg dapat menurunkan tekanan darah 2-8 mmHg,

45
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

dapat disimpulkan bahwa semakin rendah Hasil ulasan Verma et al, program MBSR
asupan sodium dalam tubuh maka semakin dapat dilakukan dengan latihan fokus, relaksasi
tinggi angka penurunan tekanan darah.13 tetapi dan yoga. Intervensi dilakukan selama 2 bulan
jika kadar sodium terlalu rendah maka cairan didapatkan hasil penurunan tekanan darah
dalam sel terganggu yang mengakibatkan tubuh sistol 7,5 mmHg dan diastol 5,3 mmHg13,32.
menjadi dehidrasi.29
Pengurangan Konsumsi Alkohol
Mindfulness-based stress-reduction program
(MBSRP) Konsumsi alkohol adalah satu dari 4
Manajemen stres setiap orang berbeda- penyebab utama morbiditas dan mortalitas
beda, orang yang mengalami stres akan pada penyakit tidak menular Alkohol
cenderung berperilaku maladaptif seperti mengandung senyawa ethanol yang memiliki
merokok, konsumsi alkohol, malas beraktivitas, efek racun pada miosit jantung dan
makan tidak terkontrol, sulit tidur yang mana kardiomiopati yang dapat mempersempit
perilaku tersebut adalah faktor risiko terjadinya pembuluh darah sampai berujung kerusakan,
hipertensi. akibatnya tekanan darah menjadi tinggi.33
Orang dengang gangguan Penyakit konsumsi alkohol perlu dibatasi yaitu sekitar
Jantung Koroner (PJK) berisiko mengalami <20-30 ml ethanol/hari (laki-laki) dan <10-20 ml
gangguan psikologis seperti rasa cemas, kecewa, ethanol/hari (perempuan).6
kesulitan menenangkan diri dan merasa kesal, Ada hubungan antara dosis alkohol
serta mudah marah atau tersinggung pada hal- dengan tekanan darah, konsumsi < 2 cup per
hal kecil. Pemulihan kondisi tersebut hari untuk laki-laki dan < 1 cup per hari untuk
membutuhkan waktu yang relative lebih lama Wanita dapat menurunkan tekanan darah sistol
untuk kembali rileks atau tenang, hal tersebut 3,31-5,3 mmHg dan diastol 2,04-3 mmHg.14,34
sangat berpengaruh negatif terhadap kesehatan
jantung. Secara perilaku, pengaruh dari Isometric Handgrip Training
tingginya hormon stres juga akan menimbulkan Latihan isometrik merupakan bentuk
efek sulit untuk tidur30. Tujuan program MBSR latihan statis dengan menggunakan handgrip
untuk membantu mengelola stres dengan cara yaitu alat untuk mengukur kekuatan otot pada
memodifikasi proses kognisi dan afeksi sehingga genggaman tangan, yang dilakukan sebagai
berpengaruh terhadap kontrol emosi, sensasi salah satu bentuk latihan untuk membantu
fisik, dan keyakinan diri31. proses penurunan tekanan darah.35

46
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

Latihan genggaman tangan isometrik, peranan dalam fluktuasi tekanan setiap denyut
merupakan metode sederhana dan bisa jantung, yang dapat mengontrol tekanan darah
digunakan dimana saja dengan mudah yang pada pasien hipertensi39
dapat menjadi strategi tambahan dalam WHO dan pemerintah Amerika
penurunan tekanan darah untuk pasien membuat pedoman aktivitas fisik dengan
hipertensi. Latihan ini bertujuan untuk untuk merekomendasikan 150 menit per minggu
meningkatkan fungsi kardiovaskular36. Metode untuk intensitas sedang atau 75 menit per
ini terbukti efektif dapat menurunkan tekanan minggu untuk intensitas berat, bisa juga
darah 2,9 mmHg sistol dan 2,6 mmHg diastol dilakukan dengan metode aerobic untuk
dengan durasi latihan 3 sesi per minggu selama memelihara dan meningkatkan kesehatan.
8 minggu17, sejalan dengan hasil Andri J, et al. Pedoman ini juga merekomendasikan untuk
menunjukkan bahwa terdapat perubahan mengkombinasikan dengan aktivitas penguatan
tekanan darah sistol dan diastol dengan otot minimal 2 hari/minggu yaitu dengan
dilakukan intervensi isometric handgrip exercise menggunakan sepeda statis18,40.
(t=8,279, p=0,000), (t=6,154, p=0,000) dengan Pada studi systematic review ini
penurunan sistol 2,37 mmHg37. didapatkan hasil bahwa aktivitas fisik minimal
Mengingat banyaknya penelitian yang 30 menit/ hari, dilakukan selama 5-7
berhasil membuktikan metode ini dalam hari/minggu dapat menurunkan 4-9 mmHg,
penurunan tekanan darah, maka American aerobic seperti jalan, lari, menari, renang
Collage of Cardiology and the AHA secara resmi idealnya 40-50 menit dilakukan 3-5 hari/minggu
memasukan metode ini ke dalam panduan dapat menurunkan 8,3 mmHg sistol / 5,2 mmHg
manajemen non farmakologis terbaik dalam diastol, sedangkan latihan dengan
38
pencegahan dan pengendalian hipertensi menggunakan sepeda statis dilakukan 24 menit
dalam 3 kali per minggu selama 2 minggu dapat
Aktivitas Fisik, Aerobik dan Immersed menurunkan 5,1 mmHg sistol dan 2,9 mmHg
Ergocycle (Sepeda Statis) diastol.

Olahraga dapat memberikan banyak


Refleksi Kaki (Foot Reflexiology)
manfaat terutama bagi kesehatan, seperti
vasodilatasi pembuluh darah, peningkatan Pijat refleksi adalah metode pemijatan
elastisitas dan tidak terjadi penumpukan plak pada titik-titik tertentu pada kaki, metode ini
lemak pada dinding arteri. Arteri memiliki dilakukan dengan cara menekan dan menahan

47
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

pada satu titik seperti pada ibu jari, dan telapak berat badan, diet asupan sodium, Mindfulness-
kaki sehingga dapat mengirimkan gelombang based stress-reduction program (MBSRP),
relaksasi ke seluruh tubuh, selain itu pengurangan konsumsi alkohol, Isometric
memberikan pengaruh terhadap vasodilatasi Handgrip Trainning, Aktivitas Fisik, Aerobik dan
pembuluh darah yang menyebabkan aliran Immersed Ergocycle (Sepeda Statis) dan refleksi
darah lancar41 Pijat refleksi kaki telah dianggap kaki. Semua metode diatas telah dilakukan
sebagai terapi pelengkap yang baik untuk penelitian dan terbukti bisa menurunkan
banyak gangguan kesehatan terutama beberapa tekanan darah secara bervariatif.
kondisi seperti kecemasan, stres, nyeri dan Berdasarkan hasil studi systematic
kelelahan42. review didapatkan hasil bahwa metode refleksi
Metode ini merupakan terapi tradisional kaki memiliki efek penurunan tekanan darah
yang banyak dilakukan di negara Asia. Hasil terbesar yaitu 8,4/3,4 mmHg jika dilakukan
penelitian eksperimen dengan intervensi pijat secara rutin dengan durasi waktu minimal 30
kaki selama 15 menit dapat menurunkan 6,7 menit dan metode aerobic 8,3/5,2 mmHg jika
mmHg sistol dan 2,7 mmHg diastol. Penurunan dilakukan 3-5 hari/minggu dengan durasi waktu
akan lebih baik jika dilakukan selama 30 menit 40-50 menit/hari. Terapi non farmakologis ini
yaitu dapat menurunkan tekanan sistol 8,4 sangat mudah dilaksanakan namun memerlukan
mmHg dan diastol 3,4 mmHg20. ketekunan dan konsisten dalam
Penelitian serupa dilakukan di Batam, menjalankannya untuk mendapatkan hasil yang
dengan durasi intervensi 3 kali seminggu selama optimal.
3 minggu dengan durasi minimal 10 menit
menunjukan metode pijat kaki ini dapat Ucapan Terimakasih
menurunkan 5,08 mmHg sistol dan 2,45 Penulis mengucapkan terimakasih
43
diastol. banyak kepada pembimbing dan pihak-pihak
lain, atas motivasi, semangat, bimbingan,
Kesimpulan dan Saran masukan dan kritikan demi kesempurnaan
Terapi non Farmakologis pada pasien artikel ilmiah ini. Semoga artikel ilmiah ini bisa
hipertensi bisa menjadi alternatif dalam bermanfaat bagi masyarakat dan kemajuan ilmu
penurunan tekanan darah dengan pilihan pengetahuan.
berbagai metode seperti diet DASH, penurunan

48
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

Daftar Pustaka
1. WHO. Hypertension [internet]. Geneva, 10. WHO. Global Status Report on
25 Agustus 2021. Tersedia di Noncommunicable Disease 2014. WHO
https://www.who.int/news-room/fact- Press; 2014.
sheets/detail/hypertension. 11. Ainurrafiq A, Risnah R, Ulfa Azhar M.
2. PAHO. World Hypertension Day 2020 Terapi Non Farmakologi dalam
[internet]. Amerika. 17 Mei 2021. Pengendalian Tekanan Darah Pada
Tersedia di https://www.paho.org/ Pasien Hipertensi: Systematic Review.
en/campaigns/world-hypertension-day- MPPKI (Media Publ Promosi Kesehat
2020 Indones Indones J Heal Promot.
3. Kemenkes RI. Apa Komplikasi Berbahaya 2019;2(3):192-199.
dari Hipertensi? [internet]. Jakarta. 8 Juli 12. Hubkova T. Lifestyle Approaches to
2019. Tersedia di http://p2ptm.kemkes. White Coat Hypertension. Am J Lifestyle
go.id/infographic-p2ptm/hipertensi- Med. 2017;11(1):29-32.
penyakitjantung-dan-pembuluh-darah/ 13. Verma N, Rastogi S, Chia YC, et al. Non-
page/5/apa-komplikasi-berbahaya-dari- pharmacological management of
hipertensi. hypertension. J Clin Hypertens.
4. Sundström J, Arima H, Woodward M, et 2021;(November 2020):1-9.
al. Blood pressure-lowering treatment 14. Malachias M v b. 7TH Brazilian Guideline
based on cardiovascular risk: A meta- of Arterial Hypertension. Arq Bras
analysis of individual patient data. Cardiol. 2016;107(3):30-34.
Lancet. 2014;384(9943):591-598. 15. Cheung BMY, Cheung BMY, Cheung BMY,
5. Vázquez-Narvaéz KG, Ulibarri-Vidales M. Or B, Fei Y, Tsoi MF. A 2020 vision of
The patient with hypertension and new hypertension. Korean Circ J.
guidelines for therapy. Curr Opin 2020;50(6):469-475.
Anaesthesiol. 2019;32(3):421-426. 16. Park K, Cho S, Bower JK. Changes in
6. Umemura S, Arima H, Arima S, et al. The adherence to non-pharmacological
Japanese Society of Hypertension guidelines for hypertension. PLoS One.
Guidelines for the Management of 2016;11(8):1-15.
Hypertension (JSH 2019). Hypertens Res. 17. Nemoto Y, Satoh T, Takahashi T, et al.
2019;42(9):1235-1481. Effects of Isometric Handgrip Training on
7. Panjaitan RGP, Bintang M. Peningkatan Home Blood Pressure Measurements in
Kandungan Kalium Urin Setelah Hypertensive Patients: A Randomized
Pemberian Ekstrak Sari Buah Belimbing Crossover Study. Intern Med. 2021;(8).
Manis. J Vet. 2014;15(1):108-113. 18. Sosner P, Gayda M, Dupuy O, et al.
8. Pharmaceutical Care Network Europe Ambulatory blood pressure reduction
Foundation. Classification for Drug following 2 weeks of high-intensity
related problems V 8.01. PCNE Classif. interval training on an immersed
Published online 2017:1-10. ergocycle. Arch Cardiovasc Dis.
https://www.pcne.org/upload/files/215_ 2019;112(11):680-690.
PCNE_classification_V8-01.pdf 19. Ozemek C, Tiwari SC, Sabbahi A, Carbone
9. Shruthi R, Jyothi R, Pundarikaksha HP, S, Lavie CJ. Impact of Therapeutic
Nagesh GN, Tushar TJ. A study of Lifestyle Changes in Resistant
medication compliance in geriatric Hypertension. Curr Opin Cardiol.
patients with chronic illnesses at a 2020;63(1):4-9.
tertiary care hospital. J Clin Diagnostic 20. Kotruchin P, Imoun S, Mitsungnern T,
Res. 2016;10(12):FC40-FC43. Aountrai P, Domthaisong M, Kario K. The

49
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

effects of foot reflexology on blood Individu dengan Penyakit Jantung


pressure and heart rate: A randomized Koroner. Gadjah Mada J Prof Psychol.
clinical trial in stage-2 hypertensive 2018;4(1):22.
patients. J Clin Hypertens. 31. Aherne D, Farrant K, Hickey L, Hickey E,
2021;23(3):680-686. McGrath L, McGrath D. Mindfulness
21. Challa HJ, Ameer MA, Uppaluri KR. DASH based stress reduction for medical
Diet To Stop Hypertension. StatPearl. students: Optimising student satisfaction
22. Mozaffarian D. Dietary and Policy and engagement. BMC Med Educ.
Prioritites for CVD, diabetes and obesity - 2016;16(1).
a comprehensive review. Circulation. 32. Zou L, Sasaki J, Wei G-X, et al. Effects of
2016;133(2):187-225. Mind–Body Exercises (Tai Chi/Yoga) on
23. Heart N. DASH Diet. Handb Dis Burdens Heart Rate Variability Parameters and
Qual Life Meas. Published online Perceived Stress: A Systematic Review
2010:4184-4184. with Meta-Analysis of Randomized
24. CDC. About Adult BMI. division [internet]. Controlled Trials. J Clin Med.
Atlanta, 7 Juni 2021. Tersedia di 2018;7(11):404.
https://www.cdc.gov/healthyweight/ass 33. Day E, Rudd JHF. Alcohol use disorders
essing/bmi/adult_bmi/index.html and the heart. Addiction.
25. Cohen JB. Hypertension in Obesity and 2019;114(9):1670-1678.
the Impact of Weight Loss. Curr Cardiol 34. Verma N, Smriti |, Bds R, et al. Non-
Rep. 2017;19(10):1-8. pharmacological management of
26. Rohkuswara TD, Syarif S. Hubungan hypertension. J Clin Hypertens.
Obesitas dengan Kejadian Hipertensi 2021;00:1-9.
Derajat 1 di Pos Pembinaan Terpadu 35. Carlson DJ, Hons B, Inder J, et al. The
Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) efficacy of isometric resistance training
Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandung utilizing handgrip exercise for blood
Tahun 2016. J Epidemiol Kesehat pressure management A randomized
Indonesia. 2017;1(2):13-18. trial. Medicine. 2016;95(52):1-7
27. Natalia D, Hasibuan P, Hendro. 36. A. Correia M, Oliveira PL, Farah BQ, et al.
Hubungan Obesitas dengan Kejadian Effects of Isometric Handgrip Training in
Hipertensi di Kecamatan Sintang, Patients With Peripheral Artery Disease:
Kalimantan Barat. Cdk. 2015;42(5):336- A Randomized Controlled Trial. J Am
339. Heart Assoc. 2020;9(4):1-12.
28. Mendoza MF, Kachur SM, Lavie CJ. 37. Andri J, Waluyo A, Jumaiyah W,
Hypertension in obesity. Curr Opin Nastashia D. Efektivitas Isometric
Cardiol. 2020;35(4):389-396. Handgrip Exercise dan Slow Deep
29. Kemenkes RI. Apa Pengaruh Konsumsi Breathing Exercise terhadap Perubahan
Garam Berlebih Terhadap Penyakit Tidak Tekanan Darah pada Penderita
Menular [internet]. Jakarta. Published Hipertensi. J Keperawatan Silampari.
2018. Tersedia di 2018;2(1):371-384.
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic- 38. Whelton PK, Carey RM, Aronow WS, et
p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan- al. 2017
pembuluh-darah/page/47/apa- ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/
pengaruh-konsumsi-garam-berlebih- ASH/ASPC/NMA/PCNA Guideline for the
terhadap-penyakit-tidak-menular Prevention, Detection, Evaluation, and
30. Munazilah M, Hasanat NU. Program Management of High Blood Pressure in
Mindfulness Based Stress Reduction Adults: A Report of the American College
untuk Menurunkan Kecemasan pada of Cardiology/American Heart
50
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

Association Task Force on Clinical Pr. J 41. Gunawan D. Teknik Mudah & Lengkap
Am Coll Cardiol. 2018;71(19):e127-e248. Pijat Refleksi: Cepat Sembuh Dari Aneka
39. Bakker EA, Sui X, Brellenthin AG, Lee DC. Penyakit Kronis, Tanpa Operasi, Tanpa
Physical activity and fitness for the Sunti, Tanpa Biaya Mahal. (Rudy, ed.).
prevention of hypertension. Curr Opin Media Pressindo; 2014.
Cardiol. 2018;33(4):394-401. 42. Yaqi H, Nan J, Ying C, et al. Foot
40. Dorn JM, Fulton JE, Janz KF, et al. reflexology in the management of
Physical activity guidelines for americans functional constipation: A systematic
midcourse report: Strategies to increase review and meta-analysis. Complement
physical activity among youth. US Dep Ther Clin Pract. 2020;40.
Heal Hum Serv. Published online 43. Erda R, Tamara F, Yona T, Yunaspi D. The
2012:48. Effect of Foot Reflection Massage on
www.health.gov/paguidelines%0Ahttps:/ Hypertension in Elderly Batam City.
/apha.confex.com/apha/141am/webpro Indones J Glob Heal Res. 2019;2(4):343-
gram/Paper280746.html 350.

51
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas

Anda mungkin juga menyukai