1
26/09/2014
SISTEM KOMPLEMEN
KOMPLEMEN
Protein yang beredar dalam aliran darah (plasma/serum)
maupun terikat membran sel, berperan penting dalam
pertahanan tubuh terhadap mikroba serta kerusakan
jaringan yang diperantarai oleh antibodi.
Bersifat komplementer terhadap kemampuan aktivitas anti-
mikroba dari antibodi terbukti tanpa antibodi pun dapat
menimbulkan lisis sel.
Tes fiksasi komplemen merupakan tes serologi yang banyak
dilakukan berdasarkan lisis.
2
26/09/2014
KOMPLEMEN
Aktivasi protein komplemen meliputi pemecahan/
aktivasi berbagai protein inaktif (zymogen) secara
berurutan (Cascade) dan amplifikasi efektor
molekul aktif yang berpartisipasi dalam eliminasi
mikroba melalui berbagai jalur yang berbeda-beda.
Secara ketat diregulasi oleh host normal mencegah
kerusakan jaringan.
3
26/09/2014
Stanley,2002
4
26/09/2014
C7
C8
C9 C6
Classical
Pathway
5
26/09/2014
Stanley,2002
C3a
C3
C3b
Anaphylatoxin C3
C5
Alternative
Pathway
C3-Convertase
C5-Convertase C3a C3b
C5b C5aD
C7
C8 B Ba
Bb
C9 C6
6
26/09/2014
13
7
26/09/2014
Figure 2-12 Pathways of complement activation. The activation of the complement system may be initiated by three distinct pathways,
all of which lead to the production of C3b (the early steps). C3b initiates the late steps of complement activation, culminating in the
production of peptides that stimulate inflammation (C5a) and polymerized C9, which forms the membrane attack complex, so called
because it creates holes in plasma membranes.
KOMPLEMEN
Bisa berperan sebagai :
8
26/09/2014
KOMPLEMEN
Adherens imun: fenomena dari partikel antigen yang
dilapisi antibodi dan atas pengaruh komplemen melekat
pada berbagai permukaan sehingga antigen akan mudah
dimakan fagosit C3b.
Opsonin: proses melapisi partikel antigen oleh antibodi
dan atau komplemen sehingga lebih mudah dan cepat
dimakan fagosit C3b.
17
9
26/09/2014
REGULASI KOMPLEMEN
Terdapat protein regulator yang dapat menghambat
aktivasi komplemen dan mencegah terjadinya kerusakan
jaringan host akibat komplemen.
Pada keadaan patologi tertentu, [Ag–Ab] dapat menetap
aktivasi komplemen berjalan terus dan fragmen proteolitik
melebihi kapasitas pembersihan normal destruksi sel
host/autologous penyakit autoimun.
10
26/09/2014
11
26/09/2014
12
26/09/2014
SITOKIN
13
26/09/2014
SITOKIN
Protein yang menjembatani dan mengatur sistem imun,
inflamasi dan hematopoiesis.
Sitokin diproduksi sebagai respon stimulus dari proses
imunitas, bekerja dalam waktu yang singkat, jarak antar sel
yg dekat dan konsentrasi yang sangat kecil.
Sitokin melekat pada membran reseptor yg spesifik,
kemudian memberi signal pada sel melalui messenger kedua.
StimulusSel Produsen
SitokinSitokin sel target
ReceptorBiological effect(s)
14
26/09/2014
Reseptor sitokin
Sitokin
Cytokine-generating Cells
Innate immunity
Macrophages
Endothelial cells
Fibroblasts
Adaptive immunity
T lymphocytes
Macrophages
NK cells
15
26/09/2014
Aktivitas sitokin
Sitokin paling banyak dihasilkan oleh sel–Th dan
makrofag.
Sel T-h1
- IFN-, TNF- & -, IL-2
- Mengatur reaksi hipersensitivitas tipe IV, aktivasi makrofag
dan sel T
Sel T-h2
- Bekerjasama dengan IL-4, IL-5, IL-6, dan IL-10
- Berperan dalam reaksi hipersensitiviti tipe I, merupakan Sel-B
mediated imunity
Reseptor sitokin
Berdasarkan struktur dan aktivitas:
Family interferon: mengandung residu cystein; IFN-, IFN-
dan IFN-.
Family Tumor Necrotis Factor (TNF): TNF-, TNF- ; CD40
untuk aktivasi sel-B & makrofag.
Family kemokin: IL-8, MIP-1, RANTES; CCR5 dan CXCR4
yang digunakan pada HIV.
Family hematopoietin: dimer atau trimer (mengandung
cystein); IL-2 s/d IL-7, GM-CSF
16
26/09/2014
Kemokin
Berat molekul rendah
Disekresi monosit monocyte chemotactic protein/MCP
Disekresi makrofag macrophage inflammatory protein/MIP
Disekresi sel-T RANTES = regulated upon activation normal
T cell expressed and secreted
17
26/09/2014
Interferons (IFNs)
Glikoprotein yang meng-interferensi replikasi sel dalam sel
host anti-viral agent
Berperan dalam aktivasi sel-sel imun seperti sel NK dan
makrofag; meningkatkan ‘pengenalan’ infeksi dan sel tumor
melalui up-regulasi presentasi antigen ke limfosit T.
Meningkatkan kemampuan sel host yang tidak terinfeksi untuk
menolak infeksi baru.
Sel yang terinfeksi menginformasikan adanya infeksi ke sel
sekitarnya dengan melepaskan interferon Sel sekitar
menghasilkan enzim protein kinase R (PKR).
Interferons (IFNs)
Interferon juga meningkatkan regulasi molekul major
histocompatibility complex (MHC I dan MHC II) serta
meningkatkan aktivitas immunoproteasome.
Beberapa gejala pada host seperti nyeri otot dan demam
berkaitan dengan produksi interferon saat infeksi.
Jenis-jenis interferon:
Interferon tipe I terdiri dari IFN-α, IFN- dan IFN- yang berikatan
dengan kompleks reseptor pada permukaan sel tertentu, yaitu IFN-
receptor (IFNAR), baik IFNAR1 dan IFNAR2.
Interferon tipe II: IFN- berikatan dengan IFNGR
Interferon tipe III: sinyal melalui kompleks reseptor IL10R2 (CRF2-4)
dan IFNLR1 (CRF2-12).
18
26/09/2014
Interleukin-1
IL-1 ditemukan sebagai faktor yang dapat menginduksi
demam, mengendalikan limfosit, meningkatkan jumlah
sel-sel sumsum tulang dan menyebabkan degenerasi bone
joints.
Terdapat 2 jenis interleukin-1 yaitu IL-1 dan IL-1,
merupakan sitokin pro-inflamasi yang terlibat dalam
pertahanan tubuh terhadap infeksi.
IL-1Rα berkompetisi untuk berikatan dengan IL-1α dan IL-
1β untuk mencegah peranannya dalam aktivasi sistem
imun.
19
26/09/2014
Role of Cytokines in
Hematopoiesis
SCF (Stem cell factor)
GM-CSF (Granulocyte-macrophage colony-stimulating
factor)
IL-3 (Interleukin 3)
IL-5 (Interleukin 5)
IL-7 (Interleukin 7)
IL-11(Interleukin 11)
20
26/09/2014
21
26/09/2014
22
26/09/2014
T helper 2
IgE production
Eosinophils
23
26/09/2014
KEPUSTAKAAN
Abbas AK, Lichtman AH. Basic Immunology Function and Disorder of the
Immune System. 2nd Ed. Saunders, Philadelphia, 2004: 149-160
Levinson W, Jawetz E. Medical Microbiology & Immunology. 7nd Ed.
McGraw Hill Company, Singapore, 2002: 400-403
Parslow TG, Stites DP, Terr AI, Imboden JB. Medical Immunology. 10st Ed.
McGraw Hill Company, 2003: 175-188
StanleyJ. Essentials of Immunology & Serology. 1st Ed. Delmar Thomson
Learning Inc, Australia, 2002: 100-117
Tes
1. Suatu protein yang merupakan zimogen (protein in
aktif) dalam plasma yang diaktivasi secara kaskade
dan bekerja mengeliminasi antigen/mikroba disebut
:..................
24
26/09/2014
25