Anda di halaman 1dari 7

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

BINTIK BUTA

Dosen Pengampu : Ni Putu Sri Ratna Dewi, S.Pd.,M.Pd.

Oleh :

Kelompok 1 4B Pendidikan Biologi

Ni Kadek Wirna Dewi Suaningsih ( 2013041022 )

Jeni Henny Widiya Sijabat ( 2013041023 )

Ni Wayan Wina Febri Lestari ( 2013041025 )

Ni Luh Erawati ( 2013041030 )

Yusnaida Eka Setiani ( 2013041035 )

JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2022
KEGIATAN 6

JARAK BINTIK BUTA

Tujuan : 1. Mengetahui jarak bintik buta

2. Memahami perbedaan jarak bintik buta

Landasan Teori

Bintik buta adalah bagian pada retina dimana tidak terdapat sel-sel fotoreseptor yang
berfungsi menerima rangsang cahaya. Sel-sel fotoreseptor (sel konus dan sel batang) akan
menerima cahaya yang datang dan menghantarkan rangsang cahaya tersebut menuju serabut
saraf untuk di interpretasikan di otak. Namun pada bagian bintik buta tidak terdapat sel-sel ini,
sehingga ketika cahaya jatuh di tempat tersebut tidak akan terjadi penghantaran rangsang menuju
otak.

Bintik buta manusia terdapat pada bagian belakang mata. Tepat di belakang bintik buta
merupakan saluran untuk pembuluh darah dan saraf yang masuk jaringan mata. Bagian bintik
buta dikonsentrasikan sebagai pintu gerbang bagi pembuluh darah dan saraf sehingga bagian ini
tidak memiliki sel fotoreseptor untuk menangkap cahaya. Bintik buta ditemukan oleh Edme
Moriette sekitar tahun 1660 yang awalnya menganggap bagian ini paling sensitif terhadap
cahaya.

Ada alasan manusia memiliki titik buta. Bintik buta adalah lokasi keluarnya serabut saraf
yang menjulur dari otak kerongga mata, lalu saraf tersebut menyebar keseluruh lapisan retina.
Jadi bintik buta adalah lokasi anatomis, bukan sel, jaringan, atau organ, ia ibarat lubang tempat
kabel instalasi listrik. Titik buta sangat penting, karena ia adalah satu-satunya jalan agar saraf
bisa menerima sinyal dari fotoreseptor.

Analogi sederhana tentang titik buta mirip dengan cara kerja lampu bolham gantung
diatas langit-langit rumah. Lampu akan menyinari seluruh ruangan kecuali area aliran kabel daya
tepat diatasnya. Untuk menerangi area gelap diatas kabel, maka dibutuhkan bola bohlam kedua.
Seperti kedua mata kita, dua lampu bohlam yang menggantung tersebut akan saling melengkapi,
sehingga seluruh ruangan akan terang.

Alat dan Bahan

a. Alat
1) penutup mata
2) Spidol
3) Penggaris
4) Kertas manila/ karton
Prosedur kerja
1) Sediakan kertas manila berukuran lebar 3cm dan panjang 14cm
2) Buatlah tanda silang (x) dan tanda (y) pada kertas tersebut dengan jarak antara (x) dan
(y)sejauh 10 cm
3) Peganglah kertas dengan tangan kiri sejauh 50 cm didepan mata, tanda (y) dipasang
disebelah dalam
4) Pusatkan pandangan mata kiri pada tanda y dan tutup mata kanan
5) Dengan mata kiri tetap terpusat pada tanda y, dekatkan kertas perlaha-lahan hingga
tandasilang (x) hilang dan kemudian tampak kembali
6) Ukur dan catatlah dalam table pada jarak berapa tanda silang (x) hilang dan pada
jarakberapa tanda silang (x) muncul kembali
7) Baliklah letak tanda (y) dan ulangi prosedur di atas dengan mata kanan juga sebanyak 3 kali

Hasil dan Pembahasan

Hasil Praktikum

Praktikan 1

Jarak
Bintik Buta
Mata Kanan Mata Kiri
Tidak Terlihat 30 cm 21 cm
Terlihat 25 cm 15 cm
Praktikan 2
Jarak
Bintik Buta
Mata Kanan Mata Kiri
Tidak Terlihat 32 cm 30 cm
Terlihat 25 cm 28 cm
Praktikan 3

Jarak
Bintik Buta
Mata Kanan Mata Kiri
Tidak Terlihat 35 cm 30 cm
Terlihat 20 cm 25 cm
Praktikan 4

Jarak
Bintik Buta
Mata Kanan Mata Kiri
Tidak Terlihat 34 cm 32 cm
Terlihat 27 cm 25 cm
Praktikan 5

Jarak
Bintik Buta
Mata Kanan Mata Kiri
Tidak Terlihat 35 cm 35 cm
Terlihat 30 cm 20 cm

Pembahasan

Praktikum ini dilakukan dengan menutup salah satu mata, kemudian menfokuskan mata
yang tidak tertutup ke tanda (X) yang didekatkan hingga tanda (X) tidak terlihat lagi. Pada tabel
di pada setiap praktikan memiliki hasil yang berbeda. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui
jarak bintik buta dan memahami perbedaan jarak bintik buta. Bintik buta merupakan tempat saraf
optik meninggalkan bagian dalam bola mata, benda yang terkena cahaya akan membiaskan
cahayanya melalui kornea dan diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor,
kemudian retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel
batang dan kerucut. Bintik buta pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada jarak tertentu,
apabila benda dijauhkan atau didekatkan dari mata maka akan terlihat kabur karena pembiasan
cahaya jatuh dibagian bintik buta retina yang tidak memiliki sel fotoreseptor sehingga tidak ada
impuls yang dikirimkan oleh syaraf optik ke otak. Hal tersebut yang menyebabkan benda tidak
terlihat atau menjadi buram. Namun apabila pembiasan cahaya jatuh di bintik kuning retina,
maka benda akan terlihat.

Jarak bintik buta setiap orang berbeda karena kemampuan menangkap cahaya tiap orang
berbeda-beda akibat ukuran dan bentuk bola mata, kecembungan lensa mata, dan jarak antar
lensa dan retina. (Irianto, 2012).

Kesimpulan

Benda-benda terlihat pada jarak tertentu akibat dari pembiasan cahaya. Jarak bintik buta
setiap orang berbeda karena kemampuan menangkap cahaya tiap orang berbeda-beda akibat
ukuran dan bentuk bola mata, kecembungan lensa mata, dan jarak antar lensa dan retina.

Daftar Pustaka

Irianto, K. 2012. Anatomi dan Fisiologi. Bandung: Alfabeta.

Wade, Carole dan Tavris, Carol. 2001. Psikology Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Link Video Praktikum :

https://drive.google.com/drive/u/0/folders/16d1XWG_yXwdm5W4Inp9beZ14G-Q8O1TK

Pertanyaan

1. Samakah bentuk dan luas daerah yang dipengaruhi bintik buta pada setiap orang ?

2. Apakah yang dimaksud bintik buta itu ?

3. Mengapa dalam kehidupan sehari-hari kita tidak sadar bahwa ada pengaruh bintik buta?
Jawaban

1. Luas daerah bintik buta tiap orang berbeda-beda dan tidak ada seorang pun yang sama. Bentuk
dan luas daerah yang di pengaruhi bintik buta pada setiap orang juga berbeda. Setiap individu
mempunyai jarak bintik buta yang berbeda dengan individu lainnya saat melihat obyek. Saat kita
tidak dapat melihat suatu obyek pada jarak tertentu, maka itulah jarak titik buta. Mata kanan lebih
peka dari pada mata kiri karena jarak tanda (+) hilang lebih cepat di mata kanan. Namun, secara
umum, tidak ada jumlah yang signifikan dari beberapa pengukuran.Perbedaan dapat terjadi
karena kurangnya ketelitian dalam pengukuran atau kurangnya konsentrasi. Jarak bitik buta untuk
setiap orang relatif berbeda, tergantung dari kemampuan mata masing-masing

2. Bintik buta adalah bagian dari retina yang apabila bayangan jatuh pada bagian ini, maka
bayangan tampak tidak jelas atau kabur. Fungsi saraf mata adalah meneruskan rangsangan
bayangan dari retina menuju ke otak. Pada retina mata, terdapat dua bintik
buta yakni bintik kuning (fovea) dan bintik buta (blind spot). Setiap mata kita memiliki bintik
buta fungsional kecil seukuran kepala peniti. Di area kecil ini, di mana saraf optik melewati
permukaan retina, tidak ada fotoreseptor.

Bintik buta pada mata

Bintik buta adalah bagian pada retina dimana tidak terdapat sel-sel fotoreseptor yang
berfungsi menerima rangsang cahaya. Sel-sel fotoreseptor (sel konus dan sel batang) akan
menerima cahaya yang datang dan menghantarkan rangsang cahaya tersebut menuju
serabut saraf untuk di interpretasikan di otak. Namun pada bagian bintik buta tidak
terdapat sel-sel ini, sehingga ketika cahaya jatuh di tempat tersebut tidak akan terjadi
penghantaran rangsang menuju otak.

Bintik buta manusia terdapat pada bagian belakang mata. Tepat di belakang bintik buta
merupakan saluran untuk pembuluh darah dan saraf yang masuk jaringan mata. Bagian
bintik buta dikonsentrasikan sebagai pintu gerbang bagi pembuluh darah dan saraf
sehingga bagian ini tidak memiliki sel fotoreseptor untuk menangkap cahaya. Bintik buta
ditemukan oleh Edme Moriette sekitar tahun 1660 yang awalnya menganggap bagian ini
paling sensitif terhadap cahaya.

Ada alasan manusia memiliki titik buta. Bintik buta adalah lokasi keluarnya serabut saraf
yang menjulur dari otak kerongga mata, lalu saraf tersebut menyebar keseluruh lapisan
retina. Jadi bintik buta adalah lokasi anatomis, bukan sel, jaringan, atau organ, ia ibarat
lubang tempat kabel instalasi listrik. Titik buta sangat penting, karena ia adalah satu-
satunya jalan agar saraf bisa menerima sinyal dari fotoreseptor.

3. Bintik buta adalah daerah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata dan
tidak mengandung sel konus dan batang. Dalam kehiduan sehari – hari kita tidak sadar
bahwa ada pengaruh bintik buta, karena bintik buta merupakan bagian terkecil mata yang
tidak banyak di ketahui orang umum. Hanya orang yang mendalami bidang ini saja yang
menyadarinya.

Luas atau sempitnya bintik buta di pengaruhi oleh luas atau sempitnya jarak antara sel
konus dengan sel batang dan juga karena faktor jarak jika jaraknya dekat maka bintik
buta nya sempit dan jika jaraknya jauh maka luas daerahnya luas.

Anda mungkin juga menyukai