Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM IPA DI SD

PERCOBAAN BINTIK BUTA

MANDIRI

Oleh:
ZULZALI IKRAM
NIM: 856240114

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ZULZALI IKRAM


NIM 856240114
Program studi : PGSD-BI

Dengan ini menyatakan bahwa laporan kegiatan praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri

dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan

etika yang berlaku dalam keilmuwan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan atau sanksi

yang diberikan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam

karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Batusangkar, Oktober 2021


Yang membuat pernyataan

ZULZALI IKRAM
Percobaan Bintik Buta

A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta.
2. Menentukan jarak benda yang dilihat yang bayangannya tepat mengenai bintik buta.

B. Alat dan Bahan


1. Gambar A dan B
2. Tabel pengamatan
3. Alat tulis dan penggaris

C. Landasan Teori

Mata merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting. Organ mata manusia dikategorikan menjadi
dua, yaitu organ bagian luar (kelopak mata, alis, dan bulu mata) serta organ bagian dalam. Tidak seperti organ
bagian luar yang cenderung sebagai proteksi, organ dalam mata berfungsi untuk ‘mengolah’ cahaya sampai
akhirnya dapat kita ubah menjadi penglihatan. Mata juga terdiri dari bagian-bagian seperti: korne, bilik mata
depan, sklera, iris dan pupil, lensa, koroid dan konjungtiva, badan vitreous, retina dan saraf optik, makula,
dan kelopak mata.
Mata dapat diibaratkan sebuah kamera, dimana untuk mendapatkan gambar yang baik diperlukan adanya
cahaya, diafragma untuk mengatur pencahayaan, dan fokus untuk memusatkan gambar agar terlihat dengan
jelas. Struktur mata kita darim luar kedalam terdiri atas kornea, iris, lensa mata dengan ligamen suspensori
yang bertumpu pada otot siliari, agar lensatersebut tetap pada posisinya dan dapat berakomodasi. Akomodasi
lensa mata terjadi dengan adanya kerja otot siliari. Jika otot siliari mengendur ( relaksasi), maka ligamen
suspensori akan menegang ( kontraksi) sehingga lensa akan memipih ( Rumanta, 2010).
Menurut Purnomo (2003) menjelaskan bahwa mata merupakan alat indra yang terdapat pada
manusia. Secara konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian
pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera
dihantarkan ke otak. Sedangkan menurut Takemoto yang mengutip Streit menjelaskan bahwa mata
adalah organ 5 penglihatan yang mendeteksi cahaya. Sehingga penulis dapat menyimpulkan dari dua
pengertian diatas bahwa mata adalah sebuah indera yang dapat menghasilkan gambar dan objek
sebagai pusat perhatian dengan cara mendeteksi jumlah cahaya.
Kita melihat suatu benda dengan dua mata. Bayangan benda jatuh di retina mata kanan
dan kiri pada titik-titik yang selaras, lalu implus-implus dari titik itu diintrepretasikan di otak
sebagai suatu bayangan. Bila satu mata ditekan, maka titik-titik selaras itu berhak posisinya
akibatnya kita akan melihat dua bayangan. (Sri M, 2016:28)
Setiap individu memiliki jarak bintik buta yang berbeda-beda dengan individu yang
lainnya saat melihat objek. Saat kita tidak dapat melihat suatu objek pada jarak tertentu, maka
itulah jarak titik buta.Semua implus syaraf dibangkitkan oleh batang dan kerucut. Sel batang
dan kerucut merupakan bagian retina yang mampu menerima rangsang sinar tak berwarna (sel
batang) dan mampu menerima rangsang sinar kuat dan berwarna (sel kerucut). Sel batang dan
sel kerucut ini berjalan kembali ke otak melalui neuron dalam saraf optik, oleh karena itu objek
dapat ditebak bentuknya. (Alfiana, 2016)

D. Prosedur Kerja
1. Bintik Buta (1)
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu gambar 7.13 A, tabel pengamatan dan
alat tulis.
b. Tutup mata kiri anda dengan jari-jari tangan.
c. Gambar 7.1 3A dengan jarak lebih kurang 60 cm dari mata anda.
d. Pusatkan pandangan mata kanan Anda pada tanda positif (+), selanjutnya secara
perlahan-lahan dekatkan gambar tersebut ke bagian muka anda dengan pandangan mata
kanan anda tetap terfokus pada tanda (+) tersebut.
e. Pada jarak berapa dari mata Anda tanda bundaran hitam (•) pada gambar tersebut tidak
tampak dalam pandangan mata anda?
f. Catat hasil pengamatan Anda pada lembar pengamatan, tabel pengamatan di bagian
akhir modul ini.

2. Bintik Buta (2)


a. Perhatikan gambar 7.1 3B
b. Tutup mata kiri dengan jari tangan anda, dan dengan mata kanan anda, pandanglah tanda
positif (+) secara tajam, jarak gambar mulai dengan 60 cm dari mata anda.
c. Secara perlahan-lahan, Dekatkanlah gambar tersebut kearah muka anda, sementara
pandangan anda tetap tertuju pada tanda (+).
d. Pada jarak berapa dari mata, garis pendek tanpa menghilang dari pandangan anda?
e. Lanjutkan gerakan gambar 7.13 B tersebut, selanjutnya pada jarak berapa garis pendek
tersebut terlihat kembali? Anda lihat antara garis panjang dengan garis pendek?
f. Catat hasil pengamatan Anda pada lembar pengamatan tabel... Di bagian akhir modul ini.

E. Hasil Pengamatan
1. Tabel hasil pengamatan bintik buta (1)
Dengan focus pada tanda
Jarak gambar A
No. positif (+) maka tanda Keterangan
dari mata anda
bundaran hitam
1. 60 cm Tampak jelas
2. 55 cm Tampak jelas
3. 50 cm Tampak jelas
4. 45 cm Tampak jelas
5. 40 cm Tampak jelas
6. 35 cm Tampak jelas
7. 30 cm Tampak jelas
8. 25 cm Tampak jelas
9. 20 cm Tampak jelas
10. 19 cm Tampak jelas
11. 18 cm Tampak jelas
12. 17 cm Tampak jelas
13. 16 cm Tampak jelas
14. 15 cm Tampak menghilang
15. 14 cm Tampak menghilang
16. 13 cm Tampak menghilang
17. 12 cm Tampak menghilang
18. 11 cm Tampak menghilang
19. 10 cm Tampak buram
20. 9 cm Tampak buram
21. 8 cm Tampak buram
22. 7 cm Tampak buram
23. 6 cm Tampak buram
24. 5 cm Tampak buram
25. 4 cm Tampak buram
26. 3 cm Tampak buram
27. 2 cm Tampak buram
28. 1 cm Tampak buram
2. Tabel hasil pengamatan bintik buta (2)
Dengan focus pada tanda positif (+) maka:
Jarak gambar A Garis pendek tampak
No.
dari mata anda Garis pendek menyatu dengan garis
panjang
1. 60 cm Tampak jelas
2. 55 cm Tampak jelas
3. 50 cm Tampak jelas
4. 45 cm Tampak jelas
5. 40 cm Tampak jelas
6. 35 cm Tampak jelas
7. 30 cm Tampak jelas
8. 25 cm Tampak jelas
9. 20 cm Tampak menghilang
10. 19 cm Tampak menghilang
11. 18 cm Tampak menghilang
12. 17 cm Tampak menyatu
13. 16 cm Tampak menyatu
14. 15 cm Tampak menyatu
15. 14 cm Tampak garis pendek buram
16. 13 cm Tampak garis pendek buram
17. 12 cm Tampak garis pendek buram
18. 11 cm Tampak garis pendek buram
19. 10 cm Tampak garis pendek buram
20. 9 cm Tampak garis pendek buram
21. 8 cm Tampak garis pendek buram
22. 7 cm Tampak garis pendek buram
23. 6 cm Tampak garis pendek buram
24. 5 cm Tampak garis pendek buram
25. 4 cm Tampak garis pendek buram
26. 3 cm Tampak garis pendek buram
27. 2 cm Tampak garis pendek buram
28. 1 cm Tampak garis pendek buram

F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Pada percobaan bintik buta (1), mengapa tanda (•) menghilang dari pandangan Anda pada
jarak tertentu?
Pada percobaan pertama, tanda titik menghilang karena fokus mata kita menuju ke tanda(+),
semakin dekat jarak fokus mata, maka tanda titik hitam (•) akan menghilang dari penglihatan
kita.
2. Pada percobaan bintik buta (2) mengapa kedua garis (pendek dan panjang) tampak
menyatu? Jarak berapa dari mata anda? Jelaskan mengapa hal itu terjadi!
Pada percobaaan kedua antara garis panjang dan garis pendek tampak menyatu karena focus
benda sangat dekat dengan mata kita, kira-kira pada jarak 17 cm kedua garis tersebut
menyatu.

G. Pembahasan
Pada percobaan pertama bintik buta dengan memperhatikan gambar 7.13 A, jarak mata
dengan gambar 60 cm. Sehingga dapat terlihat bahwa, pada jarak 60 cm sampai 16 cm titik
hitam (•) tampak jelas. Dari jarak 15 cm sampai 11 cm titik hitam (•) tampak menghilang dari
penglihatan, titik hitam mulai tampak kembali pada jarak 10 cm, akan tetapi titik hitam tidak
tampak jelas lagi tetapi titik hitam tampak buram sampai jarak 1 cm.
Percobaan kedua dilakukan dengan memperhatikan gambar 7.13 B, jarak mata dengan
gambar berjarak 60 cm. Pada jarak 60 cm sampai 25 cm garis pendek pada gambar tampak
jelas. Dari jarak 20 cm sampai 18 cm garis panjang dan garis pendek tampak meghilang. Dari
jarak 17 cm sampai 15 cm garis panjang dengan garis pendek tampak menyatu. Sedangkan jarak
14 cm sampai 1 cm, garis pendek terlihat tampak kembali tetapi buram.
H. Kesimpulan
1. Jarak pandang semakin dekat maka focus mata (penglihatan) akan semakin buram bahkan
tidak tampak.
2. Pada jarak tertentu, benda terlihat dan pada jarak tertentu benda tidak terlihat
3. Ketika benda tidak terlihat pada jarak tertentu, hal ini disebabkan oleh pembiasan cahaya
dari benda tersebut jatuh dibagian bintik buta pada retina yang cahayanya jatuh pada bagian
yang tidak mengenai sel-sel batang dan kerucut sehingga tidak ada impuls yang diteruskan
ke saraf optik.
4. Sebaliknya, jika pembiasan cahaya dari suatu benda jatuh di bagian bintik kuning pada
retina, maka benda dapat terlihat.

I. Daftar Pustaka
Alfiana. 2016. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang Dan Asupan
Zat Gizi Makro Pada Anak Usia 2-5 Tahun Di Posyandu Gonilan Kartasura.
Skripsi.
Arthur C Guyton, MD.1988. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. EGC Penerbit
Buku Kedokteran: Jakarta.
Campbell, N. A. & J. B. Reece. 2010. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3. Terjemahan:
Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga
Kimball, John W. 1983, Biologi Jilid 1.Bandung; Erlangga.
Sri Mulyani. , 2016, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit : Analisis dan.
Perancangan, Bandung : Abdi Sistematika.

J. Kesulitan
Sulit menentukan jarak atau posisi bintik buta
K. Lampiran
PRAKTIKUM IPA DI SD
PERCOBAAN IRIS (PUPIL) MATA

MANDIRI

Oleh:
ZULZALI IKRAM
NIM: 856240114

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ZULZALI IKRAM


NIM 856240114
Program studi : PGSD-BI

Dengan ini menyatakan bahwa laporan kegiatan praktikum ini merupakan hasil karya saya sendiri

dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan

etika yang berlaku dalam keilmuwan. Atas pernyataan ini saya siap menerima tindakan atau sanksi

yang diberikan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam

karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Batusangkar, Oktober 2021


Yang membuat pernyataan

ZULZALI IKRAM
Percobaan Iris (pupil) Mata

A. Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui reaksi Pupil mata manusia pada cahaya redup dan terang.
2. Mengetahui reaksi Pupil mata kucing pada cahaya redup dan terang.

B. Alat dan Bahan


1. Lilin
2. Korek api
3. Senter
4. Kucing
5. Tabel pengamatan
6. Alat tulis.

C. Landasan Teori
Mata adalah salah satu organ tubuh vital manusia. Oleh karena itu, kita harus selalu
menjaga dan mencegah hal-hal yang dapat merusak mata (Murtopo & Sarimurni, 2005). Mata
merupakan indra penglihatan pada manusia. Mata dibentuk untuk menerima rangsangan
berkas-berkas cahaya pada retina selanjutnya dengan perantaraan serabut-serabut nervus
optikus, mengalihkan rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan (Evelin,
1999).
Mata merupakan organ yang diciptakan Tuhan dan termasuk salah satu organ vital yang
penting nilainya. Manusia dapat memperoleh informasi sebanyak 80% hanya dengan melihat
(Kurmaselaet al. 2013). Mata berbentuk seperti bola, kecuali tonjolan yang berada didepan
mata yaitu tempat masuknya cahaya. Bagian luar mata terdapat sebuah lapisan putih dan kaku,
keras disebut sclera. Daerah tonjolan mata terdapat lapisan transparan yang dilewati cahaya
disebut dengan kornea (Syaifuddin, 2012)
1. Kornea
Kornea terletak dibagian luar pada mata yang berfungsi sebagai menerima cahaya
yang masuk.
2. Iris
Iris merupakan kumpulan selaput yang berbentuk kerucut yang memusat serta
memiliki celah yang bulat yang biasanya disebut dengan pupil. Iris mengontrol jumlah
cahaya yang masuk ke mata dan iris akan menghasilkan warna yang dapat menjadi
pengenalan identitas.
3. Lensa
Lensa merupakan sebuah struktur biconvex, avascular, tidak berwarna, dan
transparan. Lensa tidak memiliki saraf atau pembuluh darah serta tidak memiliki rasa sakit
pada lapisan lensa.
4. .Retina
Retina merupakan lapisan jaringan saraf yang tipis serta semitransparan dan
multilayer yang melapisi 2 pertiga bagian pada mata. Ketika retina mendapatkan cahaya,
maka cahaya akan diteruskan menuju saraf optic.
5. Saraf Optik
Saraf optik muncul dari permukaan belakang bola pada mata melalui scleral
foramen, lubang kecil pada sklera berukuran 1 mm dibawah lapisan pada hidung dan 3 mm
pada lapisan belakang pangkal mata.
D. Prosedur Kerja
1. Iris (pupil) Mata pada Manusia
a. Mintalah teman anda untuk bekerja berpasangan.
b. Masuklah kedalam suatu ruangan yang teduh (cahaya redup).
c. Mintalah teman anda untuk duduk berhadapan, kemudian suruhlah menutup mata
dengan kedua tangannya, ambil dan nyalakan lilin lebih kurang 10 cm dari mata kawan
Anda tersebut. Selanjutnya Mintalah kawan anda untuk membuka mata kiri. Selanjutnya
amati pupil matanya dengan cermat dan gambarkan hasilnya.
d. Matikan lilin dan Suruhlah kawan Anda membuka mata kanan, perhatikan pula
bagaimana bentuk dan keadaan Pupil mata teman Anda tersebut dengan cermat dan
gambarkan hasilnya. Tuangkan hasil pengamatan Anda pada lembar kerja.

2. Iris (pupil) Mata pada Kucing


a. Ambillah seekor kucing, walah keruangan yang teduh.
b. Amati Pupil mata kucing tersebut, selanjutnya gambarkan hasil pengamatan Anda.
c. Ambillah sebuah senter, kemudian Urutkan senter tersebut ke mata kucing Coba anda
perhatikan Pupil mata kucing tersebut, baik bentuk maupun ukurannya. selanjutnya
Gambarlah hasil pengamatan Anda titik tuangkan setiap hasil pengamatan Andadalam
tabel pada lembar kerja.
E. Hasil Pengamatan
Berdasarkam percobaan diatas maka didapatkan hasil ketika mata ditutup dan lilin dihidupkan maka
keadaan pupil akan mengecil. Setelah lilin dimatikan dan mata kanan dibuka maka keadaan pupil
akan normal kembali atau kembali ke bentuk semula.
Begitu juga dengan mata kucing, ketika kucing berada di ruangan yang teduh maka pupil akan
membesar, kemudian pada saat kita sinari dengan senter maka pupil mata akan tampak mengecil dan
hampir menyerupai garis lurus.
F. Pertanyaan-pertanyaan
1. Iris (pupil) Mata pada Manusia
a. Dari hasil pengamatan Anda tersebut, mana yang lebih besar, Apakah Pupil mata ketika
lilin dinyalakan ataukah ketika lilin dipadamkan? jelaskan!
Dalam kondisi terang atau mata terkena cahaya lilin maka pupil akan mengecil
untuk membatasi cahaya yang masuk ke mata dan akan membesar kembali ketika lilin
dipadamkan. Hal ini terjadi katena otot dari retina bekerja untuk menunjang
penglihatan.
b. Apa fungsi pupil mata tersebut bagi penglihatan? jelaskan!
Iris (pupil) berfungsi untuk mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke mata.
Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika
kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh selaput pelangi di sekelilingnya.
Selaput pelangi berfungsi sebagai diafragma. Selaput pelangi inilah terlihat sebagai
bagian yang berwarna pada mata.
2. Iris (pupil) Mata pada Kucing
a. Dari hasil pengamatan Anda tersebut, bagaimana bentuk Pupil mata kucing ketika di
dalam ruangan yang agak gelap? Mengapa demikian? Jelaskan!
Pupil kucing akan terlihat membesar ketika di dalam ruangan yang agak gelap
atau redup. Karena pupil akan mengalami peristiwa refleks pupil pada saat diberikan
rangsangan cahaya baik intensitasnya tinggi ataupun rendah.
b. Bagaimana bentuk Pupil mata kucing ketika disorot dengan senter? Jelaskan mengapa
hal itu terjadi!
Ketika diberikan intensitas cahaya tinggi atau ketika disorot dengan cahaya
senter, maka pupil mata kucing akan kembali mengecil kembali. Karena pupil mata
kucingakan mengalami refleks ketika terkena cahaya kembali.

G. Pembahasan

Dari hasil pengamatan sebelumnya pada pupil mata manusia dapat dilihat ketika lilin dinyalakan,
bentuk pupil terlihat mengecil (memipih) dan setelah lilin dipadamkan, pupil menjadi membesar
(mencembung)
Sedangkan pada pupil mata kucing, pada cahaya redup, bentuk pupil mata kucing terlihat normal dan
pada keadaan gelap akan membesar dan berbentuk bulat, sedangkan pada cahaya terang
(disorotcenter) bentuknya akan mengecil dan pipih.

H. Kesimpulan
1. Iris (pupil) berfungsi untuk mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke mata.
2. Dalam kondisi terang pupil mata akan mengecil sedangkan saat kondisi redup pupil mata
akan tampak membesar.
3. Pupil mata akan mengalami peristiwa refleks pupil pada saat diberikan rangsangan
cahaya baik intensitasnya tinggi ataupun rendah.

I. Daftar Pustaka
Evelyn, 1999. Anatomi dan Fisiologis untuk Paramedis, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Syaifuddin, 2012. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia., Jakarta : Salemba Medika.
Vaughan, Asbury. Oftalmologi umum. anatomi & embriologi mata: Glaukoma. Edisi ke-
17. Jakarta: EGC
J. Kesulitan
Kesulitan dalam melihat reaksi pupil pada manusia
K. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai