Anda di halaman 1dari 9

Nama : IRMA YULIARTI

NIM : 856244111

Mata kuliah : Pratikum IPA di SD

UPBJJ/Pokjar. : PANTI

KEGIATAN PRATIKUM

1. Percobaan Bintik Buta

Tujuan

a. Mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta,

b. Menentukan jarak benda yang anda lihat yang bayangannya tepat


mengenai bintik buta.

Alat dan Bahan

a. Gambar A dan B

Gambar A. Gambar B

b. Tabel Pengamatan

c. Alat tulis dan Penggaris

Cara Kerja

a.  Percobaan bintik buta ke-1


1. Tujuan praktikum:

 Untuk mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik muda dan
menentukan jarak benda yang dilihat yang bayangannya tepat mengenai bintik
buta

2. Dasar teori

Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan
diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina.
Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel
batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan
menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke
saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus
oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda. Pembiasan cahaya
dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh
di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini
akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik
dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat.
Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya
dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina

3. Cara kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2) Menyiapkan gambar bintik buta bagian A untuk percobaan ke-1

3) Menutup mata sebalah kiri dengan jari-jari tangan

4) Fokus pandangan pada tanda positif (+) dengan jarak 60 cm dari


pandangan mata lalu perlahan-lahan mendekatkan gambar kearah
wajah dengan tetap berfokus pada tanda positif (+)

.
5) Mengetahui berapa jarak dari mata tanda bundaran hitam ( ) mulai
tidak nampak

6) Mencatat hasil pengamatan pada table yang telah di sediakan di


modul

4. Data pengamatan
    
Hasil pengamatan

Tabel hasil pengamatan bintik buta ke-1

No. Jarak gambar Dengan fokus  


A dari mata pada tanda
positif (+) maka Ket
tanda bundaran
hitam
1 60 cm Tampak jelas  
2 59 cm Tampak jelas  
3 58 cm Tampak jelas  
4 57 cm Tampak jelas  
5 56 cm Tampak jelas  
6 55cm Tampak jelas  
7 54cm Sudah tidak  
tampak
 
 

Foto Kegiatan Praktikum:

1. Alat dan bahan

2. Kegiatan praktikum bintik buta A


3. Pengukuran bintik buta 

5. Pembahasan

 Pada percobaan pengamatan bintik buta ke-1 atau bagian A dari jarak 60 cm

.
hingga 55 cm tanda tanda bundaran hitam ( ) masih nampak, namun pada

.
jarak 54 cm ( ) sudah tidak tampak terlihat karena padangan fokus kita lebih
dekat dengan tanda positif (+), dan inilah yang dimaksud dengan bintik buta
pada indera penglihatan kita sebagai manusia.
P saat melakukan percobaan dibantu oleh seorang teman untuk mengukur
jarak ketika fokus kita telah menemukan bintik buta dan jarak ketika ingin
memulai percobaan.

6. Pertanyaan dan jawaban

A. Jarak Pada percobaan bintik buta ke-1, mengapa

.
tanda ( ) menghilang pada pandangan pada jarak tertentu?

B. Jawaban

Pada percobaan 1 tanda titik mengilang karena fokus mata kita

.
ke tanda (+), semakin dekat jarak focus maka tanda ( ) akan
hilang

  

7. Kesimpulan: 

Jarak pandang semakin dekat maka focus mata (penglihatan) akan semakin
buram bahkan tidak tampak 

8. Daftar pustaka

1) Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-


Selatan: Universitas Terbuka.

2) http://siindonesiacerdas.blogspot.com/2014/06/hasil-pratikum-
bintik-buta-ipa-sd.html

B. Percobaan bintik buta ke-B

1. Tujuan praktikum

Untuk mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik muda dan menentukan
jarak benda yang dilihat yang bayangannya tepat mengenai bintik buta

2.Dasar teori
Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan ke
aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang masuk ke
bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai
fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls
yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus
oksipitalis  ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda. Pembiasan cahaya dari suatu
benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning
pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan
kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga
terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan
cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina

3. Cara kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2) Menyiapkan gambar bintik buta bagian B untuk percobaan ke-2

3) Menutup mata sebalah kiri dengan jari-jari tangan

4) Fokus pandangan pada tanda positif (+) dengan jarak 60 cm dari pandangan mata lalu
perlahan-lahan mendekatkan gambar kearah wajah dengan tetap berfokus pada tanda positif
(+)

5) Mengetahui berapa jarak dari mata tanda garis pendek tampak menghilang dari
pandangan mata

6) Mengetahui berapa jarak dari mata tanda garis pendek tampak menghilang dari
pandangan mata garis pendek tersebut terlihat kembali? Apa yang terjadi pada garis panjang
dengan garis pendek?

7) Mencatat hasil pengamatan pada table yang telah di sediakan di modul

4. Data pengamatan

Hasil pengamatan

Tabel hasil pengamatan bintik buta ke-2

    Dengan fokus pada tanda


positif (+) maka:
No. Jarak   Garis pendek
gambar A tampak
dari mata Garis pendek menyatu
dengan garis
panjang *)
1 60 cm Tampak jelas  
2 59 cm Tampak jelas  
3 58 cm Tampak jelas  
4 57;cm Tampak jelas  
5 56cm Tampak jelas  
6 55 cm Tampak jelas

7 51 cm Garis pendek
mulai tampak
menghilang

Garis pendek
8 45
terlihat tampak
kembali

Garis pendek
9 36 dengan garis
panjng Tampak √
menyatu

Foto Kegiatan Praktikum:

5. Pembahasan
Berbeda dengan percobaan pada bintik butake-1 atau bagian A, pada percobaan ke-2 ini untuk
mengetahui apa yang terjadi pada garis pendek ketika fokus kita pada tanda positif (+) semakin dekat
dengan wajah.  

Pada percobaan pengamatan bintik buta ke-2 atau bagian B dari jarak 60 cm hingga 55 cm
garis panjang dan pendek masih tampak jelas, sedangkan pada jarak 51 cm garis pendek
mulai tampak menghilang, setelah itu pada jarak 42 cm garis pendek terlihat tampak kembali
dan pada jarak 36 cm garis pendek dengan garis panjang terlihat menyatu. Dan pada
percobaan kali ini tetap dibantu oleh teman untuk mengukur jarak yang di dapatkan ketika
melakukan percobaan.

6. Pertanyaan dan jawaban

A. Pertanyaan

1) Pada percobaan bintik buta ke-2, mengapa kedua garis (pendek dan panjang) tampak
menyatu? Pada jarak berapa dari pandangan mata? Jelakan mengapa itu terjadi!

B. Jawaban

Pada percobaaan ke-2 antara garis panjang dan garis pendek tampak menyatu karena fokus
benda sangat dekat dengan mata kita, pada jarak 36 cm kedua garis tersebut terlihat nampak
menyatu.  

7. Kesimpulan

Jarak pandang semakin dekat maka fokus mata (penglihatan) akan semakin buram bahkan
tidak tampak 

8. Daftar pustaka

1) Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas


Terbuka.

2) http://siindonesiacerdas.blogspot.com/2014/06/hasil-pratikum-bintik-buta-ipa-sd.html

Anda mungkin juga menyukai