Anda di halaman 1dari 34

TUGAS MANDIRI PRATIKUM IPA

NAMA : NURHASANAH

NIM : 857220233

MATA KULIAH : Pratikum IPA Di SD

NAMA TUTOR : Bakhtaruddin, S.Pd., M.Si


KEGIATAN PRAKTIKUM MATA

I. Judul praktikum: Percobaan bintik buta ke-1

II. Tujuan praktikum: Untuk mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik
muda dan menentukan jarak benda yang dilihat yang bayangannya tepat mengenai bintik buta

III. Dasar teori: Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan
diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang
masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut
sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi
impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis). Pada
lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda. Pembiasan cahaya dari suatu
benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada
retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang
meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan
melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu
benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina

IV.  Alat dan bahan yang digunakan

1) Alat Tulis dan meteran

2) Gambar bintik buta bagian A

) Tabel pengamatan

4) Meteran 

V. Cara kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2) Menyiapkan gambar bintik buta bagian A untuk percobaan ke-1


3) Menutup mata sebalah kiri dengan jari-jari tangan

4) Fokus pandangan pada tanda positif (+) dengan jarak 60 cm dari pandangan mata lalu
perlahan-lahan mendekatkan gambar kearah wajah dengan tetap berfokus pada tanda positif (+)

5) Mengetahui berapa jarak dari mata tanda bundaran hitam (.) mulai tidak nampak

6) Mencatat hasil pengamatan pada table yang telah di sediakan di modul

VI.    Data pengamatan

Hasil pengamatan

Tabel hasil pengamatan bintik buta ke-1

No. Jarak gambar A dari mata Dengan fokus pada tanda positif (+)  
maka tanda bundaran hitam
Ket
1 60 cm Tampak jelas  
2 59 cm Tampak jelas  
3 58 cm Tampak jelas  
4 57 cm Tampak jelas  
5 58 cm Tampak jelas  
6 57 cm Tampak jelas  
7 56 cm Tampak jelas  
8 55 cm Tampak jelas  
9 54 cm Tampak menghilang  

Foto Kegiatan Praktikum:


1. Alat dan bahan
2. Kegiatan praktikum bintik buta A

3. Pengukuran bintik buta 

VII. Pembahasan: Pada percobaan pengamatan bintik buta ke-1 atau bagian A dari jarak 60
cm hingga 55 cm tanda tanda bundaran hitam (.) masih nampak, namun pada jarak 54
cm (.) sudah tidak tampak terlihat karena padangan fokus kita lebih dekat dengan tanda positif
(+), dan inilah yang dimaksud dengan bintik buta pada indera penglihatan kita sebagai manusia.
Pada saat melakukan percobaan dibantu oleh seorang teman untuk mengukur jarak ketika fokus
kita telah menemukan bintik buta dan jarak ketika ingin memulai percobaan

VIII. Pertanyaan dan jawaban


A. Pertanyaan
1) Pada percobaan bintik buta ke-1, mengapa tanda (.) menghilang pada pandangan pada
jarak tertentu?
B. Jawaban
1) Pada percobaan 1 tanda titik mengilang karena fokus mata kita ke tanda (+), semakin
dekat jarak focus maka tanda (.) akan hilang
  
IX. Kesimpulan: Jarak pandang semakin dekat maka focus mata (penglihatan) akan semakin
buram bahkan tidak tampak 
KEGIATAN PRAKTIKUM PENCERNAAN MAKANAN

Struktur Sistem Perncernaan

A. Tujuan 
Dapat mengurutkan bagian bagian dari system pencernaan.

B. Alat dan Bahan        

1. Gambar system pencernaan

2. Alat tulis
C. Cara Kerja
1. Perhatikan gambara system pencernaan
2. Urutkan system pencernaan mulai dari mulut
3. Tulis bagian bagiannya pada lembar kerja
4. Simpukan apa yang dapat diambil dari percobaan ini

D. Hasil Pengamatan
Bagian Bagi:n utama saluran pencernaan pada manusia adalah:
a. Rongga mulut
b. Kerongkongan
c. Lambung
d. Usus besar
e. Usus halus
f. Anus

E. Pembahasan

1. Bagian Mulut
Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia. Mulut dianggap
sebagai pintu bagi makanan dan minuman yang telah konsumsi untuk masuk dan
diteruskan kepada sistem pencernaan selanjutnya. Bagian mulut terdapat beberapa
bagian penting, diantaranyaadalahlidah.Lidah berfungsi untuk merasakan makanan,
serta memposisikan makanan agar mudah dikunyah dan membantu makanan agar
mudah ditelan. Kemudian gigi, bagian ini berfungsi untuk mengunyah makanan yang
dikonsumsi agar menjadi lebih halus dan lebih mudah dicerna. Yang terakhir adalah
ludah yang akan membantu Anda menelan makanan dengan lebih mudah lagi dan juga
berfungsi sebagai pelindung rongga mulut.
2. Bagian Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan atau Esofagus berasal dari bahasa ilmiah. Kerongkongan merupakan
lorong yang akan dimasuki makanan yang selesai di kunyah dan  telah diproses di
dalam mulut. Kegiatan ini terjadi diantara rongga mulut menuju lambung dan melalui
proses pencernaanyangselanjutnya.Gerakan peristaltic adalah gerakan yang
membantu mendorong makanan yang sudah dikunyah agar masuk ke dalam lambung
secara perlahan-lahan. Berdasarkan penelitian makanan akan melewati kerongkongan
biasanya hanya terjadi dalam waktu 6 detik.

3. Bagian Lambung

Lambung atau dalam bahasa ilmiah disebut Ventrikulus. Lambung berbentuk seperti
kantong yang menggelembung dan letaknya pada bagian kiri dalam rongga di perut.
Lambung secara garis besar terdiri dari 3 bagian. Ia memiliki fungsi penting dalam
sistem pencernaan salah satunya adalah menghasilkan asam klorida yang akan
membasmi semua mikroorganisme yang ada pada makanan yang kita makan.

4. Bagian Usus Halus

Usus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah usus dua belas jari, usus
kosong dan usus penyerapan. Ada banyak proses kimia yang terjadi pada usus halus,
karena di dalam usus halus juga memproduksi berbagai macam enzim yang dapat
mengubah beberapa zat makanan menjadi kandungan yang dibutuhkan tubuh agar
lebih mudah diserap.

5. Bagian Usus Besar

Usus besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan
dibusukkan menggunakan bakteri Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran
(feses) yang kemudian akan dibuang melalui anus.

6. Rektum dan Anus

Rektum adalah bagian paling ujung dari usus besar. Rektum inilah yang disebut
sebagai jalur yang akan dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan terakhirnya yaitu
anus. Pada saat kotoran memasuki rektum maka itu berarti tempat penyimpanan
kotoran yang berada di atasnya sudah penuh dan pada saat itulah seseorang akan
merasakan sakit perut serta keinginan untuk buang air besar. Sedangkan anus seperti
yang kita semua ketahui merupakan lubang dimana kotoran akan dikeluarkan dari
dalam tubuh untuk dibuang.

F. Kesimpulan
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu
manusia dalam mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat
yang lebih mudah dicerna oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di
dalamnya yang bermanfaat untuk organ dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan. 
Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari
makanan yang berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim
yang memcah molekul makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna
tubuh. 
Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke
dalam mulut (Injesti), Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah)
oleh gigi (Pencernaan mekanik), Proses mengubah molekul makanan kompleks
menjadi sederehana oleh enzim, asam, ‘bile’ dan air (Pencernaan Kimiawi).
Penyerapan Nutrisi dan Pembuangan Kotoran (Proses Penyingkiran).

G. Jawab pertanyaan
1. Sebutkan Bagian dari system pencernaan yang mengeluarkan enzim
Jawaban:
Mulut, lambung, usus halus   
2. Enzim apasaja yangdihasilkan oleh organ tersebut   
Jawaban:
a. Mulut : lipase lingual, amylase saliva, lisozim, haptocorrin
b. Lambung : pepsin, Asam Klorida (HCL), factor intrinsic (IF), mucin, gastrin, lipase
lambung   
c. Usus halus : secretin, cholecystokinin (CCK), gastrin inhibitory peptide (GIP), motilin,
somasti
KEGIATAN PRAKTIKUM TELINGA

1. Judul Percobaan         :  Kepekaan  Indra Pendengaran Manusia


2.      Tujuan              :  Untuk mengetahui kepekaan indera pendengar seseorang
3.    Alat dan Bahan          
  2 Sendok makan
  2 mangkok
  Sapu tangan dan kapas
4.      Cara Kerja                 :
a.    Tutuplah matamu dengan sapu tangan
b.    Kedua teman yang lain masing masing memegang sendok dan mangkok
c.    Tentukan jarak antara teman yang ditutup matanya dengan Anda yang memegang
sendok dan mangkok
d.    Setelah siap, Anda yang ditutup matanya memberi aba aba agar teman yang
memegang sendok mengentukkan sendok pada mangkok secara bergantian, dapatkah
Anda mendengar bunyi yang dihasilkan?dan memperkirakan jaraknya.
e.    Kemudian sumbatlah telingan kanan dan kiri secara bergantian dengan kapas,
dapatkan mendengar dengan jelas dan telinga mana dapat mendengar lebih baik? Teori
Dasar : Indera pendengar manusia adalah telinga, selain sebagai indera pendengar telinga
berfungsi sebagai alat keseimbangan. Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu
telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam.Telinga manusia
adalah detector atau pengenal bunyi yang sangat peka,    mampu mendengar bunyi dalam
selang intensitas yang sangat lebar. Telinga manusia dapat mendengar bunyi mulai dari
intensitas 10  Wm  sampai 1 Wm atau dalam rentang 10  Wm  . Kita harus menjaga
telinga dengan baik dan menghindarkan untuk mendengar bunyi berintensitas tinggi
dalam jangka waktu yang lama. Intensitas bunyi di bawah 10  Wm tidak terddengar
sedang di atas 1 Wm  akan terasa sakit di telinga. Intensitas bunyi terkecil yang masih
dapat didengar oleh manusia yaitu 10  Wm dinamakan intensitas ambang pendengaran.
Intensitas bunyi terbesar yang masih dapat didengar oleh telinga manusia tanpa rasa sakit 
adalah 1 Wm  dinamakan intensitas ambang perasaan
6.           Pengamatan Data
Table pengamatan
No Jarak Telinga sebelum Telinga setelah ditutup Ket
. ditutup Telinga kiri Telinga kanan
1 1m Terdengar Terdengar Terdengar
2 2m Terdengar Terdengar Terdengar
3 4m Terdengar Terdengar Terdengar
4 6m Terdengar Terdengar Terdengar
5 8m Terdengar Terdengar Terdengar agak
pelan
6 10 m Terdengar Terdengar  Kurang
Terdengar
7 50 m  Kurang Samar Tidak Terdengar
Terdengar Terdengar
8 100 m  Tidak Terdengar Tidak  Tidak Terdengar
Terdengar

7.      Pembahasan               :
Dari percobaan di atas dapat dinyatakan bahwa dengan mata tertutup, kita masih dapat
mendengar bunyi dengan jelas pada jarak 1 meter, 4 meter, bahkan sampai 10 meter karena
bunyi merambat melalui udara. Begitu pula jika salah satu telinga kita ditutup dengan kapas
maka bunyi/suara masih bisa terdengar meskipun tidak sejelas apabila kedua mata ditutup
dengan sapu tangan. Untuk telinga kanan jika telinga kapas yang ditutup dengan kapas,
suara/bunyi masih dapat terdengar dengan jelas/lebih baik dari kejauhan dibandingkan jika
telinga kiri yang dibuka dan telinga kanan ditutup dengan kapas, bunyi yang dihasilkan dari
kejauhan terdengar samar-samar.
8.      Kesimpulan                :
Telinga manusia merupakan detector yang sangat peka. Telinga manusia dapat mendengar bunyi
mulai dari intensitas 10 Wm sampai 1 Wm . Intensitas bunyi di bawah 10 Wm tidak terdengar
jelas sedangkan di atas 1 Wm akan terasa sakit di telinga.
Laporan Praktikum 
Gaya Magnet

1. Alat dan Bahan


a.Magnetbatang
b. Jarum jahit
c.Alumunium
d. Seng
e.SeutaBenangjahit
f.Potongaplastik
g.Potongankertas
h.Statif
i. Isolatif plastif
2. Cara kerja
a.Isilahlembarkerjasesuipetunjuk
b. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai
bersentuan
c.Amatiapayangterjadi
d.Masukkandatapadatabel

3. Teori dasar 
Magnet tergolong magnet alam, magnet mempunyai dua kutup yaitu kutup utara
dan kutup selatan. Magnet bisa menarik benda – benda yang terbuat dari besi, nikel
dan kobal.

4. Hasil pengamatan

5. Kesimpulan
Dari hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa magnet dapat menarik benda
benda tertentu yaitu besi,nikel. Benda yang dapat di tarik oleh magnet diset dengan
benda magnetik dan benda yang tidak dapat ditarik magnet disebut benda non
magnetik

6. Jawab pertanyaan
Karena benda tersebutmengandung magnetik, sehingga benda tersebut dapat
ditarik oleh magnet
1. Modul 3 KP 1 Jenis Makanan

Laporan Praktikum Uji Makanan Karbohidrat (Praktikum IPA di SD)

A. Tujuan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung  karbohidrat.

B.    Dasar Teori


Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat makanan
seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat dalam makanan
dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat
makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas  unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.

Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :


a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia: C6H12O6.
Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah: madu dan rasa manis
pada air buah. 
b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)2.
c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah: semua
makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubu,
keladi, sagu.  Pada buah-buahan  misalnya : alpukat, durian, nangka, mangga manalagi (harum
manis).
Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan lugol.
Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan perubahan warna larutan lugol dalam
bahan makanan menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-hitaman). Jadi bahan makanan yang
mengandung amilium jika ditetesi dengan larutan lugol, maka bagian yang ditetesi akan
berwarna biru-ungu atau biru ke hitam-hitaman. Untuk membantu agar warna dapat
diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain
itu demi keamanan dalam penggunaan larutan lugol, maka yang perlu diperhatikan adalah jangan
terlalu pekat dalam mencampur larutan karena larutan lugol beracun dan dapat membuat iritasi
kulit.
C. Alat dan Bahan
1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 diiris kecil
4. Apel 1 diiris kecil
5. Nasi 2-3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7. Tahu putih 1 iris kecil
8. Margarin seujujng sendok
9. Biskuit 1 potong kecil
10. Tepung terigu 1 sendok kecil
11. Gula pasir 1 sendok kecil
12. Kentang 1 iris kecil
13. Kalium Iodide 0,1 M 10 Ml
D. Cara Kerja
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja yang
diperuntukkan bagi percobaan ini

2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas piring
plastik
Gambar
Bahan Makanan yang akan Diuji

3. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium dalam
KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan
yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi
larutan yodium 
 Gambar (a)

Gambar (b)
Keterangan Gambar:
(a) pemberian larutan lugol pada bahan makanan
(b) terjadi perubahan warna ungu kebiruan pada bahan makananmengandung karbohidrat

4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-zat
manakah yang mengandung amilum.
E. Hasil Pengamatan
Data Hasil Pengamatan Uji Karbohidrat

F. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain : 
Gambar Larutan Lugol

Gambar Hasil Uji Karbohidrat

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau
tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai
pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan yodium /
reagen lugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang mengandung
karbohidrat (amilum).
2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
3) Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi  yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi
mengandung karbohidrat (amilum).
4) Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan
bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat
(amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
5) Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
6) Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak
berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).
7) Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan
yodium/lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung
karbohidrat (amilum).

8) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).
9) Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
10) Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna
menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).
G. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan  makanan 
( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan
kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen lugol maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti
sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan
gula pasir.                                                

H. Jawaban Pertanyaan
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi
larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa.
Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya,
jelaskan mengapa? Jawab: Tidak, karena dari bahan-bahan  makanan tersebut di atas
setelah ditetesi dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru,
ungu, atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap
seperti warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah
ditetesi larutan yodium?
Jawab : Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada
pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat ?
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas? 
Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang tidak,
dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan
amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan yang mengandung
Amilum warnya berubah menjadi Biru keunguan.
Modul 3 KP 2 Uji makanan

Laporan Praktikum Pengelompokan Sayuran (Praktikum IPA di SD)

A. Tujuan
             Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya.

B. Alat dan Bahan


       1) Tempat plastik
       2) 20 macam bahan sayuran
C. Dasar  Teori
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat
banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun
dengan cara dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan
terutama vitamin A dan C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran
diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura.  Umur panen sayuran pada umumnya
relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan secara umum bukan merupakan tanaman
musiman, artinya hampir semua jenis tahun, tidak mengenal musim. Karakteristik ini
sedikit berbeda dengan beberapa jenis buahbuahan seperti mangga, durian dan
sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-musim tertentu satu kali dalam satu
tahun.
Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar
tradisional maupun di pasar swalayan meliputi: wortel, tomat, sawi hijau dan putih,
kangkung, buncis, bayam, seledri, daun bawang, labu siam, selada, terong, kentang
dan sebagainya.Pengelompokan Sayuran Sayuran dapat dikelompokkan kedalam dua
hal yaitu berdasarkan bagian dari tanaman dan berdasarkan iklim tempat tumbuh.
Berbagai-bagian dari tanaman misalnya akar, umbi, batang, daun, buah, bunga, biji dan
sebagainya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran konsumsi, antara lain wortel, kentang,
yang diambil dari bagian umbinya, kangkung, bayam, selada, sawi yang diambil dari
bagian daun, asparagus, rebung dari bagian batang yang masih muda, tomat, cabe,
labu siam, terong dari bagian buahnya, kacang merah, kacang hijau dari bagian buah
bijinya.

 D. Cara kerja

1. Kumpulkan bahan sayuran sebanyak 20 macam

2. Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran


daun, sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran
tunas.

3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.

4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?


5. E. Hasil pengamatan
6. F. Pembahasan
     Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang
setelah diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
1)  Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya. Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong
dan daun pepaya.
2) Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah buahnya. Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka dan waluh.
3) Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya. Contoh: wortel dan kentang.
4) Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan Contoh: kacang
panjang, kacang tanah, buncis dan kapri.
5) Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas
tanaman. Contoh: tauge dan rebung.

7. G. Pertanyaan   
1) Bila dilihat dari TRIGUN MAKANAN sayuran termasuk kedalam kelompok zat
makanan apa saja?
2) Termasuk dalam sayuran manakah mlinjo, brokoli, cabe, bawang merah dan
terong 

8. H. Kesimpulan
     Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok
yaitu :
1)   Sayuran daun
2)   Sayuran buah
3)   Sayuran umbi/akar
4)   Sayuran kacang-kacangan
5)   Sayuran tunas

9. I.  Jawaban Pertanyaan


1)   Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk zat pembangun.
2)   Termasuk ke dalam kelompok makanan :
a.    Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b.    Brokoli termasuk sayuran
c.    Cabe termasuk sayuran buah
d.   Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e.    Terong termasuk sayuran buah
Modul 4 KP 2 Gerak

Laporan Praktikum Gerak Praktikum IPA di SD

Percobaan : Gerak Lurus Beraturan (GLB)

A. Tujuan
Mengetahui gerak lurus beraturan

B. Dasar teori
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis
lurus dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar maupun
arah. Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik besar maupun
arah. Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada
interval (jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah , sebab tetap,
berarti pada gerak lurus berarturan tidak ada percepatan (Sarojo, 2002 : 37-39).

C. Alat dan Bahan

1. Katrol gantung tunggal

2. Stop watch

3. Penggaris

4. Beban gantung 100gr (2 buah)

5. Statif dan klem

6. Benang kasur

7. Plastisin

8. Beban tambahan

9. D. Cara Kerja
Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !
1) Rakitlah alat dan bahan.
2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2 naik
3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
4) Ukur panjang BC
5) Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1
untuk bergerak dari B ke C
6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B
tetap, C berubah)
7) Catat datanya pada tabel di bawah ini

E. Data Hasil Pengamatan


10. Tabel Pengamatan GLB

F. Pembahasan 
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu
yang diperlukan

G. Kesimpulan 
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya
makin cepat pula waktu yang diperlukan.
Modul 4 KP 1 Jenis dan Bentuk Gelombang

Laporan Praktikum
Sifat Pemantulan Gelombang

A. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang


1. Tujuan
Untuk mengamati sifat pemantulan gelombang
2. Dasar teori
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami
perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak mengubah
bentuk/fase.

3. Alat dan bahan

 Slinki

 Benang

 Kerikil
4. Langkah Kerja
Percobaan di bak air

 Bak air diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan air,ternyata terjadi
gelombang dipermukaan yang bentuknya searah dengan arah rambatannya.Jika
diperhatikan gelombang yang mengenai sisi bak air maka dipantulkan kearah datangnya
gelombang

 Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang (dijaga tetap
dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan satu kali sehingga
membentuk gelombang. Slinki membentuk setengah panjang gelombang.

 Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang tersebut menghilang. Jika


belum dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata yang terjadi adalah gelombang 
tersebut dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul sama dengan gelombang
asalnya.

 Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya + 1,5 m.
Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang, ternyata ujung slinki
dapat bergerak bebas. Oleh karena itu disebut slinki ujung besar. 

5.  Hasil pengamatn dan pembahasan


Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang yang
dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah
rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombng dipantulkan
kembali.

Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya
dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat dipantulkan dan fase
gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya. Sementara pada slinki yang salah satu
ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas
ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.
6. Kesimpulan

 Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.

 Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.

 Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali

 Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gombang berlawanan arah.

 Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.

Anda mungkin juga menyukai